Anda di halaman 1dari 14

Nama : Taufiq Faturrahman

NPM : 180210170026

Mata Kuliah : Kodikologi

Dosen : Dr. Drs. Undang Ahmad Darsa, M.Hum., Aditya Permana, M.Hum.

“Resume Presentasi Kodikologi KKL 2019”

1. Legokjawa
Pada pencarian naskah desa legokjawa berhasil menemukan beberapa naskah
yang diantaranya sebagai berikut.
 Naskah I
Berjudul Haul Syeh Malik Ibrohim atau Eyang Mukarab Desa
Legokjawa. Ditulis dengan huruf arab dan berbahasa sunda arab.
Naskah berbentuk Syair. Tempat penyalinan berlangsung di desa
Cikasungka, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Disalin oleh Muhammad
Titrawireja. Naskah ini merupakan pemberian dar ibu Hajah Onah.
Teks berisi uraian tentang tauhid.

1) Perincian sifat yang wajib pada Allah sebanyak 20 sifat.


2) Perincian sifat yang mustahil pada Allah sebanyak 20 sifat.
3) Sifat wenang Allah, 1 sifat.
4) Sifat wajib pada rasul sebanyak 4 sifat.
5) Sifat mustahil pada rasul sebanyak 4 sifat.
6) Sifat wenang pada rasul, 1 sifat.
 Naskah II
KH. Khoirul Fandi Bin Raden Abdulloh menyusun naskah Aqidah
dengan judul Mjmuatul Aqidah pi Kowaidil Iman menggunakan bahasa
Sunda dan arab dengan bentuk karangan syair, berkasara pégon.
Naskah ini didapatkan di Pesantren Manonjaya Tasikmalaya dan disalin
oleh Bapak Dadang Wahyudin. Naskah ini memiliki judul luar naskah
Majmuatul Aqidah pi Khowaidil Iman, dan secara umum naskah
menerangkan tentang Aqoid, naskah ini berisi tentang ajaran/ cara
menguatkan akidah umat islam ditengah-tengah maraknya ajaran
mengenai kemusyrikan. Naskah ini kami dapatkan dari salah satu warga
Kampung Légok yang bernama Bapak Dadang Wahyudin yang berada
di Pangandaran. Naskah ini diperoleh bapak Dadang saat beliau sedang
menimba ilmu di pesatren Manonjaya Tasikmalaya.

2. Sukajaya
Pencarian naskah pada desa sukajaya pada umumnya menggunakan cara yang
sama, namun bagi sebagian naskah yang ditemukan ini merupakan naskah
dengan judul dan bahasan yang sangat menarik yang berhasil ditemukan
kelompok KKL desa Sukajaya. Berikut merupakan deskripsi naskah nya.
Naskah Tarekat berjudul Lalanang Jagat Nusantara Benteng Mataram, ini
ditulis oleh bapak Syahrudin dengan menggunakan aksara latin bahasa sunda
jawa yang disalin ulang oleh bapak jejen menggunakan kertas lokal. Naskah ini
berasal dari padepokan cijulang, Kec Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Naskah aslinya di tulis pada tahun 1928M. Dan penyalinannya di tulis pada
tahun 1976. Naskah ini secara ringkas menceritakan turunan-turunan
waliyulloh, kidung padjadjaran, wangsit kerajaan siliwangi, dan syahadat-
syahadat.

Teks bagian awal (h.1) berbunyi:

Ari Aki Asdiam puputra hiji Kyai Anhawi. Ari Nini Saiji Puputra
dalapan reana :

1. Kastia
2. Nyai Rodimah
3. Nyai Marwi
4. Ki Adtasim
5. Nyi Sawijah
6. Al Mafi
7. Muhamad Nasir
8. Nyai Kaltijem
Ari Nini Kanijem puputra opat reana :
1. Astadinata
2. Bapak Rodi
3. Nyai Kalisah
4. Ambu Aliyem
Ari Astadinata puputra hiji Kastaman. Ari Aki Rodi puputra opat reana
:
1. Bapak Sulja
2. Bapak Karsiah
3. Bapak Sartim
4. Ambu Jamina
Bismillahirrohmanirrohim
Menyan aing menyan putih...
Longko maya longko herang...
Mangka tetep mangka langgeng...
Mangka kabukti kagusti...
Hatur bakti maring nabi...
Hatur sembah maring Alloh...
Asyhadu ala ilahaillalloh waadyhadu ana muhammadarosululloh
Bismillahiroohmanirrohim
Agung paralun panjang panghampura...
Anak putu nyuhunkeun berkah...
Ka para buyut sakabeh buyut...
Hening sang seda hening kanuyutan Mataram...
Buyut putih wali sukma...
Dana rasa kabuyutan Cirebon...
Buyut putih sang jumanten...
Naskah ini mempunyai nilai bagi pemilik karena berisi hal hal pepatah pepatah.
3. Masawah
Naskah yang didapatkan oleh tim KKL desa Masawah adalah sebagai berikut.
 Naskah I
Berjudul Pupujian yang disusun oleh Ibu Ai Badriyah di Dusun
Babakan desa Masawah dengan mengunakan aksara pégon dengan
bahasa sunda. Teks berbentuk Prosa. Didalamnya berisi tentang
pupujian, nadoman, solawatan, da nada juga senagian yang termasuk
ke dalam catatan di luar teks utama, contohnya ada resep-resep tentang
memasak dan pembuatan kue.
 Naskah II
Berjudul Élmu Paroidl, yang disusun oleh Nanang Akh Hidayat dengan
menggunakan bahasa sunda huruf latén berbentuk Prosa. Naskah
mengkaji mengenai ilmu faroid atau hukum waris, dimulai dengan
moqoddimah, kemudian sejarah hukum waris dan diakhiri masalah
masalah yang ada pafda ilmu faroidl. Beliau mendapatkan naskah
ketika menjadi santri di Pesantren Manonjaya Tasikmalaya. Saat ini
naskah dimiliki oleh bapal awan.
 Naskah III
Disusun oleh Nanang Akh Hidayah dengan judul umum Bab Haji.
Menggunakan bahasa sunda dan huruf latin arab. Berbentuk prosa dan
berisi tentang tatacara haji yang baik dan benar. Saat ini naskah dimiliki
oleh bapal awan.
 Naskah IV
Naskah yang berjudul Al Masailul Musykiat ‘Ainil Munkhat ini
disusun oleh Drs. H. Moh. Syueb Wiantamiharja dengan aksara latin
arab, bahasa yang digunakan sunda, berbentuk prosa. Naskah ini hasil
dari pemberian dari sang guru ketika mondok di Pesantren Manonjaya
Tasikmalaya. Saat ini naskah dimiliki oleh bapal awan.
 Naskah V
Merupakan naskah tanpa judul namun sering disebut naskah sawer oleh
informan. Bahasa yang digunakan yaitu sunda buhun dengan aksara
latin sambung bahasa sunda. Berbentuk prosa. Teks ini disalin oleh bu
Nafsiah.
4. Kertaharja
Pencarian di Desa Kertaharja menghasilkan tiga naskah sebagai berikut ;
 Naskah I
Berjudul Sepitan dan Nikahan yang ditulis oleh Almarhum Bapak Didi
menggunakan bahasa sunda latin berbentuk prosa. Naskah ini berisi
mengenai sawer yang dilakukan untuk acara pernikahan ataupun
khitanan.
 Naskah II

1. Berjudul Nadom Istigosah yang dibuat oleh orang yang sama


yaitu Alm. Pak Didi dengan isi yang ditulis berbentuk prosa
dalam bahasa sunda beraksara Arab dan Pégon. Naskah ini
disusun di Tasikmalaya. Teks berisi uraian tentang tauhid.
Naskah berisi tentang keagungan Allah,
Teks bagian awal (h.1) berbunyi:

Bismillahirrohmaanirrohiim

Ya arhamarrohimin*Ya Arhamarrohimin

Ya Arhamarrohimin*Farrij ‘Alal Muslimin

Héi Dzat Anu Welas Asih*Héi Dzat Anu Welas Asih

Mugi Gusti Ngalanggengkeun*Kabingung Umat Muslimin

 Naskah III
Berisi tentang Sawer Pernikahan dengan judul Sawer Pernikahan yang
juga disusun oleh orang yang sama. Berbentuk Puisi, dengan huruf latin
bahasa sunda.
5. Sindangsari

Pencarian naskah dilakukan secara acak didesa Sindangsari, seperti bertanya dan
menyusuri dimana lokasi pemilik naskah hingga akhirnya ditemukan lah satu
naskah dengan dua bahasan.

Naskah berjudul Tasrifan dan Sarat Kalam yang dimiliki oleh Adi Cecep dan
disusun di Pesantren Cijangoa, Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak. Naskah ini
ditulis menggunakan aksara Arab dan Pégon atau dalam bahasa Sunda dan Arab,
berbentuk Prosa, menggunakan kertas pabrik.

Naskah ini sebenarnya dimiliki oleh Adi Cecep semenjak ia mendalami ilmu di
Pesantren Cijangoa. Tasrif kalam adalah pengetahuan berbagai ilmu hukum
mengenai bentuk kalimat dan huruf hurufnya.

dari makna istilah ini tashrif secara umum diartikan:

a. mengalihkan atau memindahkan kalimat dari satu bentuk ke bentuk lain


karena adanya berbagai makna yang dituju. seperti mengalihkan mashdar ke
bentuk madhi, mudhari', isim fa'il, isim maf'ul dan sebagainya.

b. mengubah kalimat akan tetapi tidak untuk mendatangkan makna baru


melainkan adanya suatu tujuan lain yang berkaitan dengan proses penambahan
dan pembuangan huruf, penggantian san pembalikanya huruf serta idgham.

Contoh dari aturan tersebut adalah sebagai berikut ;

Bab ciri-ciri I’rob


Ari ciri i’rob rofa’eta aya 4, nyaeta: (1) dhommah, (2) wawu, (3) alif, (4) nun.
Ari dhomah bisa jadi alamat/ciri rofa’ dina 4 tempat:
1. Isim mufrod
2. Jama’ taksir
3. Jama’ muannats salim
4. Fi’il mudhori’ anu teu katerapan nanaon tungtungna
Ari wawu bisa jadi alamat/ciri rofa’dina 2 tempat:
1. Jama’ mudzakkar salim
2. Asma`ul khomsah.

Ari nun bisa jadi alamat rofa’ dina satempat, nyaeta dina:
Fi’il mudhori’ anu katerapan dhomir alif tatsniyah, dhomir wawu jama’, atawa
dhomir ya muannatsah mukhotobah. Tah fi’il ieu disebatna af’aul khomsah (fi’il
5).

6. Batumalang
Pencarian sama seperti pada kelompok lainnya, menyusuri tempat demi tempat
hingga akhirnya menemukan naskah berjudul Hidayatul Adzkiya yang ditulis
oleh Bahasa arab dan sunda dengan huruf arab pégon dengan bentuk karangan
Prosa. Naskah ini dimiliki oleh Ajengan Jumhari di desa Batumalang, Cimerak
pangandaran. Berikut kutipan isi dari naskah Hidayatul Adzkiya.

(waminhaa ta’allumul’ilmissyar’i)

Wata’allaman ‘ilma yusohhihu to’atan wa’akidatan wamirotaa


qalbika faskulaa

Ngaji maneh ilmu ngaluskeun ibadah patekadan mersihkeun ati


herangna

Hadzitsalatsatufardughoininfa’rifan wa’mal bihaatahwi najatan


wa’tilaa

Ieu tilu fardu aen kanyahokeun ngamalkeun hasil salamet jeung


luhurna
7. LimusGede
Limusgede salah satu desa yang berada di Kecamatan Cimerak Kabupaten
Pangandaran ini memiliki tradisi seni musik yang masih melekat berbeda
dengan desa lain yang memang masih jarang sekali. Namun pada umumnya
kebanyakan naskah itu berisi tentang Panduan Agama Islam dan Nadom, sama
seperti apa yang didapat oleh Tim KKL Limusgede ini. Berikut merupakan
uraian dari naskah Nadhom Sa’ibul Imani.
Naskah ini tidak diketahui siapa penyusunnya, pada bagian awal tertulis judul
Nadhom sa’ibul Imani dengan ditulis oleh aksara arab dan berbahasa sunda.
Bentuk dari karangan buku ini berupa deskripsi dengan bahan dasar kertas
buram. Naskah ini dimiliki oleh Aj Toto Abdul Fatah sebagai pemberian dari
pesantren di Tasikmalaya. Pada isi terdapat dua nasihat khusus yaitu,

Nasihat 1 menjelaskan tentang nasihat untuk manusia,

Nasihat 2 menjelaskan tentang nasihat ajaran keislaman.

Atau sebagai berikut;

- Hayu gera saradia mengpeung keur hirup di dunya


- Amal keur sampereun tea di ahir moal sulaya
- Geuning maut ngadodoho boro sok dipoho-poho
- Datangna teu marenyaho Ngageretak taya tempo

Aj Toto mendapatkan naskah ini dengan cara menyalin nya, yang bertempatan
di Toko Kairo Tasikmalaya.
8. Ciparanti
Desa Ciparanti adalah desa yang paling sedikit menemukan naskah
dikarenakan lokasi dan mungkin jangka waktu yang cukup sedikit.
Naskah yang didapatkan oleh tim KKL desa Ciparanti adalah sebagai berikut.
Berjudul Nadoman Rukun Iman yang ditulis oleh Sadudin Salim dengan
menggunakan bahasa Sunda, aksara Arab pégon. Naskah ini membahas seluruh
kitab kitab allah. Naskah berasal di Manonjaya, Tasikmalaya.
9. Kertamukti
Kertamukti adalah desa yang saya tinggali ketika KKL 2019. Pencarian naskah
pada intinya sama, dilakukan door to door, dan narasumber ke narasumber,
baik rekomendasi pengurus setempat ataupun bukan. Sekitar satu hari dua
malam kami mencari sebuah naskah di desa Kertamukti ini. Naskah yang
didapatkan tidak langsung keseluruhan, melainkan satu persatu.
Berikut adalah naskah yang ditemukan di desa Kertamukti.
 Naskah I
Naskah Agama yang berjudul Nadhoman ini dikarang atau disusun oleh
H. Dahlan menggunakan huruf latin dan berbahasa Sunda, Indonesia,
dan Arab. Berbentuk Prosa. Naskah ini disusun untuk materi
pembelajaran anak-anak yang mengaji di masjid, dengan tujuan agar
mudah untuk dihafal oleh anak-anak begitupun dalam penyampaian
materi oleh pengarang. Selain itu, naskah ini disusun atas dasar untuk
menyelamatkan nadhoman-nadhoman agar terus dapat diamalkan oleh
generasi selanjutnya.
 Naskah II
Naskah dengan judul Sawér ini ditulis atau dikarang oleh H Dahlan.
Berbentuk prosa dengan aksara latin dan berbahasa Sunda, Indonesia,
Arab.

Kedua naskah tersebut ditulis dan dikarang oleh seorang lulusan pesantren di
Cianjur, dengan kondisi pekerjaan sekarang sebagai pengrajin Gula Merah.
10. Mekarsari
Sebuah desa dengan pemilik naskah terbanyak yang berhasil diketemukan.
Berikut merupakan data hasil Naskah.
 Naskah I
Berjudul Ilmu Tajwid disusun oleh Ikah Mudrikah dengan bahasa arab
sunda dan aksara Arab Pégon.
Teks berisi tentang tentang uraian ilmu tajwid Hal. 1-19 berisi tentang
ma’rifat mudhore’ huruf dan ma’rifat shifatul huruf Hal. 20-33 berisi
tentang bab isti’la Hal. 34-45 berisi tentang idghom Hal. 46-62 berisi
tentang hukum alif dan lam Hal. 63 berisi tentang hukum bacaan
isymam Hal. 64-74 berisi tentang hukum mad lazim Hal. 75- 81 berisi
tentang bab mubtada.

 Naskah II
Berjudul Catetan Tauhid, oleh Ikah Murdikah ditulis dalam bentuk
Puisi dan Prosa. Bahasa yang digunakan sunda Indonesia dan arab.
Aksara atau huruf arab Pégon. Disusun di Cibantar, Tasikmalaya. Teks
merupakan salah satu naskah cetakan yang berisi tentang uraian
bayaanil ilmu yang di dalamnya mempelajari ilmu tauhid dan ilmu
tarbiyah dari kitab baitari.
 Naskah III
Naskah Nadom berjudul Uqudulujén, disusun oleh Ikah Mudrikah di
Cibantar mekarsari. Teks berisi tentang nadhom dari kitab uqudulu jain
Hal. 1-160 semuanya berisi nadhom uqud yang isinya membahas
tatacara dan etika berumah tangga seperti hak dan kewajiban suami ,
hak dan kewajiban seorang istri, cara mempergauli istri, cara
menyenangkan suami.
 Naskah IV
Berjudul Kaidah Ilmu Shorof, disusun oleh Ikah Mudrikah dengan
bahasa sunda dan aksara arab pégon. Teks berisi tentang uraian ilmu
shorrof Hal.1-112 menjelaskan tentang pasal-pasal yang ada di dalam
ilmu shorrof, pasal fi’il tsulatsi, pasal fi’il ruba’I, pasal fi’il khumasi,
pasal fi’il sudasi, pasal fi’il maziid.
 Naskah V
Berjudul Shorof, disusun oleh Ikah Mudrikah dalam bahasa sunda dan
arab. Aksara arab pégon. Teks berisi tentang uraian ilmu shorrof Hal. 1-
13 berisi tentang tashrif istilahi, yaitu: tashrif fi’il tsulasi mujarrod,
tashrif fi’il tsulasi maziid, tashrif fi’il ruba’i mujarrod, tashrif fi’il ruba’i
maziid.
 Naskah VI
Berjudul Jurumiah atau Shorof, disusun oleh Ikah Mudrikah dalam
bahasa sunda dengan aksara arab pégon.
 Teks berisi tentang uraian ilmu nahwu dan ilmu shorrof Hal. 1-48 berisi
tentang ilmu nahwu Hal. 1-4 berisi tentang i’rob dan pembagiannya
Hal. 5-9 berisi tentang fi’il Hal. 10-17 berisi huruf huruf jer dan
kegunaanya Hal. 18-21 berisi tentang rofa’ Hal. 22-28 berisi tentang
kalimat yang di nashobkan Hal. 29-48 berisi tentang kalimat-kalimat
huruf Hal. 49-58 kosong Hal. 60-109 berisi tentang ilmu shorrof Hal.
110-168 kosong.
 Naskah VII
Berjudul Nadom Taswiqul Kholaq, oleh Ikah Mudrikah dalam bahasa
sunda dengan aksara arab pégon. Berbentuk Prosa dan Puisi dengan
berisi uraian nadhom dari kitab tijan Addarorii Hal.1-114 semuanya
berisi nadhom tijan darori, sifat kalam, sifat ilmu, khowarij, sihir.
 Naskah VIII
Berjudul Pasal pasal Mu’robat ditulis dengan menggunakan bahasa
Sunda, aksara Arab Pégon dan berbentuk Prosa. Teks berisi tentang
Nahwu dengan bagian bagain sub judul.
 Naskah IX
Berjudul Ilmu Nahwu, oleh Ikah Mudrikah dengan bahasa Sunda dan
Arab, aksara Arab Pégon. Teks berbentuk Puisi. Teks ini berisi tentang
ilmu nahwu dan tata cara membaca alquran.
 Naskah X
Berjudul Terasan Nadom Sulamu Taufiq oleh Ikah Mudrikah dengan
aksara arab pégon dalam bahasa sunda, arab dan indonesia. Berbentuk
puisi dan prosa. Teks berisi tentang nadhom dari kitab Sulamun taufiq,
alfiyah.
 Naskah XI
Naskah tajwid yang berjudul Ka Genep Hukum Mim sareng Nun
ditasjidan disusun oleh Ikah Mudrikah kedalam bentuk Prosa dan Puisi.
Berbahasa Sunda arab, aksara Arab Pégon. Teks berisi tentang ilmu
tajwid dan makhoorijul huruf, nadhom dan sholawat.
 Naskah XII
Naskah Hukum Tajwid yang berjudul Makhorijul Huruf atau Tajwid
merupakan karangan nadom, dengan aksara yang ditulis Arab Pégon
dengan bahasa Sunda arab. Disusun oleh Ikah Mudrikah di Pesantren
Al Hidayah Cibantar. Teks berisi tentang uraian ilmu tajwid, ilmu
tauhid, ilmu fiqih dan ilmu nahwu.
 Naskah XIII
Naskah Fiqih yang berjudul Fathul Qorib Al-Mujib ini disusun oleh
Syekh Muhammad bin Qasyum Al-Gozi didalam bahasa arab dan huruf
arab. Berbentuk prosa, Teks merupakan salah satu naskah cetakan yang
berisikan tentang uraian ilmu fiqih yang dikarang oleh Syaikh
Muhammad bin Qosim Al-Ghozi yang biasa di kenal dengan nama
kitab Fathul Qorib yang berifi fiqih ibadah, fiqih mu’amalah dan fiqih
munakahat, tatacara bersuci, tatacara sholat, tatacara puas, tatacara
berhaji, cara mengkremasi mayit, ilmu waris, hukum-hukum
perniagaan, serikat perdagangan, syarat-syarat perkawinan, mahar.
 Naskah XIV
Naskah Fiqih berjudul Safinatu Naja oleh Syekh ‘Alim Al Fadil Salim
bin Syamir Hudori. Didalam bahasa Arab dan berbentuk Prosa. Teks
merupakan salah satu naskah cetakan yang merupakan uraian ilmu fiqih
yang dikarang oleh Sayaikh Imam Salim Fadhil bin Abu Sumair Al-
hadromi kitab ini dinamai kitab Safinatun najah, biasanya kitab ini
dijadikan awal pembelajaran ilmu fiqih karena uraian dalam kitab ini
lebih mudah dibandingkan dengan kitab mawahibus shomad atau pun
Fathul qoriib, tetapi uraian isinya sama dengankitab-kitab fiqih lainnya.
 Naskah XV
Berjudul Tauhid dengan bentuk tulisan Puisi Prosa dengan bahasa Arab
dan berisikan tentang uraian ilmu tauhid dengan 90 halaman yang
mengkaji tentang aqidatul khomsin atau aqidah yang 50: sifat wajib
bagi Allah (20), sifat mustahil bagi Allah (20), sifat jaiz bagi Allah
(fi’lu kulli mumkinin autarquhu), sifat wajib bagi Rosul (4), sifat
mustahil bagi Rosul (4), sifat jaiz Bagi rosul (al a’rodul basyariyah).
 Naskah XVI
Judul dan pengarang dari naskah ke XVI ini tidak tercantum hanya teks
saja yang berbentuk Prosa dengan bahasa sunda aksara Arab Pégon.
Disusun di Danul Ilmi Surabaya, berisi tentang uraian ilmu Shorrof.
11. Cimerak
Pencarian naskah dibagi menjadi dua tim yang beranggotakan mahasiswa
sastra sunda angkatan 2016, 2017, dan 2018. Pembagian tim tersebut adalah
sebagai berikut ;
 Tim 1 Pesantren Nurul Bayan
Pencarian yang dilakukan secara bergilir dari warga ke warga atau informan ke
informan yang berada di dusun Cidadap.
 Tim 2 Menyusuri Paraji dan Tokoh sekitar nya.
Dengan melakukan cara yang sama kedua tim pun mendapatkan naskah yang
berjudul sebagai berikut ;
1. Naskah Solawat yang ditulis oleh ibu Siti Rohmah menggunakan
bahasa Sunda, Arab, dan Indonesia dengan bentuk teks prosa,
disusun pada tahun 1989 di Cikahuripan Cimerak Pangandaran. Teks
naskah yang dibuat dengan tulisan tangan ini digunakan untuk
pengantar ketika hendak melakukan pengajian.
Bunyi Teks bagian awal :

Yaa nuromminurillah - yaa mushthofa syaiurillah

Yaa hu waa yaa syaidil mursalim - yaa hu waa yaa khotamal anbiya

Wa anta siru nada yaa khoiru Muhammadin - wa anta nurul huda fi ki kainatin

Wa anta haa dal waroulillah shomadi - wa anta ....

Yaa huromminulillah 2x - yaa mushthofa syaiulillah

2. Naskah II berjudul Tajwid atau Catatan Pengajian Sehari-hari dan


Doa-doa. Disusun oleh Uuh Ruhiyat dengan teks Arab dan Pégon
dengan jenis tulisan prosa. Naskah ini dibuat pada 1989 di
Leuwiliang kabupaten Bogor, digunakan untuk kegiatan sehari hari
seperti mengajar mengaji al quran, berikut doa doa nya.

Bunyi Teks bagian awal :

Allahumaj alna bil imanikalimin, walil farolni muadin, walissolatui afidin,


walizakati failin, wallima indaka tolibin, waliafdika rojin, wabilhuda
muttamassikin, waanil afwim muridin, wa fidunya jahidin, wal fila khiroti rogibin,
wabil qodo’I roddin, wallin namai syakirin, wa’alal balai sobirin, wa tahta liwa’ ,
muhammadin sholallahu ‘alaihi wa sallama yaumul qiyamati sa’inn, wa ilal
hawdi waridin, wa ilal jannati, dakhilin wa minannaari najin, wa ‘ala sariril
karamati qa’idin, wamihurin inni mutazawwijin, wa min sudusin wa istabraqin
wa dibajin mutatalabbisin, wa min tha a’amil jannati akilin, wa min labanin
wa’asalin mushaf-fan syaribin, bi-akwabin waabariqa.

Anda mungkin juga menyukai