Anda di halaman 1dari 7

BIOGRAFI ABDULLAH BIN MASUD

ABDULLAH BIN MASUD. Sahabat Rasulullah Saw. angkatan permulaan. Nama lengkapnya
Abdullah bin Masud bin Ghafil bin Habib al-Hudzali; terkenal dengan sebutan Ibnu Masud (IMsd). Beliau
lahir di Mekah tahun 596 M, sekitar 32 s.H., ibunya bernama Ummu Abdillah binti Abu Daud bin Sauah
yang juga termasuk assbiqnal-awwaln, orang yang pertama mengikuti Nabi Suci Muhammad Saw.

Tatkala beliau masih kanak-kanak, Nabi Suci pernah menyatakan kepadanya, engkau adalah
anak yang nantinya menjadi seorang guru. Sabda Nabi Suci ini menjadi kenyataan, karena Allah
berkenan melimpahkan berbagai ilmu kepada beliau yang perawakannya kecil, kurus, pendek dan secara
duniawi miskin ini. Tetapi Nabi Suci amat mencintai beliau karena kesalehan, kecerdasan dan akhlaknya
yang luhur, sehingga oleh Nabi Suci dinyatakan sebagai penghuni Surga.

Sejarah mencatat, bahwa beliau adalah orang pertama yang membaca Quran Suci dengan
suara nyaring di hadapan orang-orang kafir Mekah di sekitar Kakbah yang berakibat beliau diserang
dengan pukulan-pukulan sehingga luka parah.

Beliau yang menerima langsung dari Nabi Suci 70 surat Al-Quran ini juga ahli hadist. Sejumlah
848 hadits yang beliau riwayatkan, yang diterima langsung dari Nabi Suci sendiri dan dari para sahabat,
seperti Umar bin Khathab, Saad bin Muadz, dll. Yang kemudian hadits-hadits itu diriwayatkan oleh
kedua putranya, Abdurrahman dan Abu Ubaidah, putra saudaranya Abdullah bin Usabah dan istrinya,
Zainab ats-Tsaqatsiyah.

Para sahabat yang menerima hadits dari beliau, misalnya Abdillah, Abu Musa, Abu Rafi, Abu
Syuraih, Abu Said, Jabir, Anas, Abu Juhafah, Abu Umamah, dll. Sedangkan dari para tabiin antara lain
Al Qamah, Masruq, Syuraih al-Qaidhi, Abu wail Abdurrahman bin Abi Laila dan Abu Utsman an-Nabdi.

Di samping itu sahabat yang setelah hijrah ke Madinah dipersaudarakan dengan Saad bin
Muadz ini juga ahli fiqih dan banyak memberi fatwa, misalnya yang berkenaan dengan Kitab Suci
terdahulu, beliau berfatwa: Janganlah kamu menanyakan kepada Ahli Kitab tentang sesuatu hal
(agama), karena sesungguhnya mereka tidak akan membimbing kamu, sebab mereka itu telah tersesat.
Maka jika kamu terpaksa bertanya juga, hendaklah kamu perhatikan apa saja yang sesuai dengan Kitab
(Al-Quran) ambillah itu dan yang menyalahinya tinggalkanlah. Ibnu Masud dapat berfatwa demikian
karena beliau banyak bergaul dengan Ahli Kitab (kaum Kristen) selama hijrah ke Habsyi di Benua Afrika.
Kisah Abdullah bin Masud Adalah Bukti Keberhasilan Konsep Nabi

Kisah Keislaman Abdullah bin Masud

Abdullah bin Masud adalah seorang anak kecil yang bekerja sebagai penggembala
kambing milik Uqbah bin Abu Muaith (salah seorang pembesar Makkah). Kapan Abdullah
bin Masud mulai mendengar Islam?

Sebenarnya Abdullah bin Masud sudah mendengar kabar tentang Islam dan hadirnya
seorang Rasulullah Shalallah alaihi wassalam.

Namun dia tidak mempedulikannya, selain karena dia masihlah anak-anak, dia juga jauh
dari masyarakat dan ditambah lagi Abdullah bin Masud selalu sibuk dengan domba-
dombanya, dia menggembala disebuah bukit jauh dari masyarakat, berangkat dari pagi dan
pulang malam, sehingga hampir tidak pernah berkumpul dan bersua dengan masyarakat.

Kejujuran Abdullah bin Masud dan Masuk Islamnya

Rasulullah pun mendekati domba betina tersebut dan mengusapnya sambil menyebut nama Allah, tiba-
tiba emping domba tersebut mengembang, dan Nabi Shalallah alaihi wassalam memerahnya, tiba-tiba
saja keluar susu dari kambing yang belum pernah dikawini oleh pejantan.

Akhirnya Rasulullah Shalallah alaihi wassalam dan Abu Bakar pun meminumnya sampai semua merasa
kenyang, kemudian Nabi mengusap empingnya lagi agar mengempis seperti semula. Melihat kejadian
tersebut, Abdullah bin Masud sangat kagum dengan keberkahan yang dimiliki Nabi Muhammad
Shalallah alaihi wassalam dan Abdullah bin Masud bertanya dalam hatinya:

"Sejak kapan kambing kecil yang belum dikawini pejantan bisa menghasilkan susu?"

Abdullah bin Masud melanjutkan kata-katanya dengan jahr(suara yang bisa didengar) "Ajarilah aku
ucapan yang Engkau katakan tadi" Pertanyaan dari seorang anak yang polos namun cerdas.

Lantas Rasulullah Shalallah alaihi wassalam menjawab: "Kau adalah anak laki-laki yang pintar." Akhirnya
Rasulullah pun mengajari Abdullah bin Masud dan Masuk Islam.
Kisah Abdullah bin Mas'ud saat Menjadi Murid Dari Guru Terbaik

Setelah masuk Islam, Abdullah bin Masud menawarkan dirinya selalu bersama Rasulullah Shalallah
alaihi wassalam, karna dia sangat mencintai Rasulullah dan sahabatnya.

Hingga akhirnya Nabi pun mengizinkan, setelah mendapat izin, Abdullah bin Masud bukan seorang
penggembala lagi, akan tetapi dia sekarang menjadi pengikut setia Rasulullah Shalallah alaihi wassalam.

Abdullah bin Masud hidup bersama Rasulullah didalam rumahnya, dialah yang selalu melayani
Rasulullah Shalallah alaihi wassalam, yang selalu memasang tirai saat beliau mau mandi, yang
membawakan tongkat dan siwak beliau, dan yang selalu menyiapkan sandal Rasulullah Shalallah alaihi
wassalam jika beliau mau keluar rumah.

Murid Yang Mendapat Kepercayaan

Kepercayaan Nabi Shalallah alaihi wassalam kepada Abdulla bin Masud begitu besar,
sampai-sampai Nabi Shalallah alaihi wassalam mengizinkan Abdullah bin Masud
mengetahui semua rahasia Nabi didalam rumah.

Beliau Shalallah alaihi wassalam selalu mengajarkan Ibnu Masud Ilmu-Ilmu dan Akhlaq.
Sehingga ada dikalangan sahabat yang mengatakan Akhlaq Abdullah bin Masud hampir
mirip dengan Akhlaq Rasulullah. Begitulah Ciri Murid Yang Baik dari Guru Terbaik,
mengambil Akhlaq dari gurunya, oleh karna itu sangat disayangkan jika ada guru tidak
mempunyai Akhlaq yang baik.

Abdullah bin Mas'ud Murid Yang Cerdas

Abdullah bin Masud sangatlah paham dan tahu seluk beluk ayat-ayat Al Quran, dia sangat
paham Syariat Allah dan paling banyak menghafal Al Quran.

Kebenaran ilmunya sudah terbukti, ketika itu Rasulullah, Abu Bakar dan Umar sedang
bermusywarah tentang urusan umat. Setelah lama mereka berbincang-bincang,
Rasulullah Shalallah alaihi wassalam keluar, mereka berdua mengikuti Nabi.

Mereka berjalan melewati masjid dan didalam masjid ada seorang anak kecil yang sedang
shalat dengan bacaan Al-Quran yang bagus dan benar, saat itu Umar tidak tahu kalau
anak kecil itu adalah Abdullah bin Masud. Rasulullah Shalallah alaihi wassalam menoleh
kepadanya dan berkata:
"Barangsiapa yang ingin membaca Al Quran dalam keadaan segar sebagaimana ia turun
maka hendaknya dia membacanya dengan bacaan Ibnu Ummi Abd ( Abdullah bin Masud
)". Maha Suci Allah..

Setelah Abdullah bin Masud selesai shalat, dia langsung berdoa, dan Rasulullah berkata
lagi, "Mintalah doa kepadanya niscaya doanya akan dikabulkan." Karna ucapan
Rasulullah tersebut, Umar pun berkata dalam hati:

"Demi Allah, aku akan menemui Abdullah bin Masud besok pagi, aku akan menyampaikan
kepadanya bahwa Rasulullah Shalallah alaihi wassalam mengamini doanya, aku berangkat
untuk menyampaikan berita gembira kepadanya"

Namun sebelum Umar bertemu dengan Abdullah, ternyata Abu Bakar sudah
mendahuluinya dan sudah lebih dulu memberi kabar gembira tersebut kepada Abdullah bin
Masud.

Umar berkata, "Demi Allah aku tidak pernah berlomba dengan Abu Bakar dalam satu
kebaikanpun kecuali dia pasti mendahuluiku menjadi pemenangnya"

Sahabat abana, Seperti apa keimanan Abdullah bin Masud sehingga membuat 2 Sahabat
besar Abu Bakar dan Umar berlomba-lomba untuk memberi kabar? Beginilah generasi
terbaik...

Kisah Sahabat Abdullah bin Mas'ud dalam Masalah Kecerdasan Ilmu yang Terbukti di
Masa Umar bin Khattab

Saat Umar sedang wukuf, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkata kepada Umar, "Wahai
Amirul Mukminin, aku datang dari Kuffah, aku meninggalkan seorang laki-laki yang
mendiktekan mushaf dan hafalannya(Menulis Al-Quran dari hafalannya)."

Umar menjawab, "Celaka kamu, siapakah dia?" Nada marah. Maka laki-laki itu menjawab,
"Abdullah bin Masud" Setelah mendengar jawaban laki-laki itu, kemarahan Umar langsung
reda dan berkata: "Celaka kamu, demi Allah aku tidak mengetahui masih ada seseorang
yang paling berhak atas perkara tulis menulis mushaf ini daripada dia"

Ilmu Abdullah bin Masud tentang Al Quran sudah sangat mencapai derajat yang unggul,
tidak ada ayat yang turun melainkan dia tahu dimana ayat itu turun, dan ia mengetahui
dalam perkara apa ayat itu turun. Abdullah bin Masud bukanlah seorang laki-laki yang
berlebihan, namun dia sangat sederhana dan berwibawa.
Kisah Keberanian Abdullah bin Masud

Selain kecerdasan yang dimilikinya, Abdullah bin Masud adalah seorang sahabat yang
berani. Suatu ketika para sahabat berunding dan saling memberi tantangan siapa yang
berani membacakan Al-Quran di depan Quraisy?)

Tidak disangka Abdullah bin Masud maju di barisan depan..

Dengan keberanian yang luar biasa, walaupun masih anak-anak dan tidak mempunyai
kerabat yang bisa melindunginya, Abdullah bin Masud berkata: "Aku yang akan
melakukannya"

Lalu mereka berkata, "Kami mengkhawatirkanmu, kami menginginkan seorang laki-laki


yang mempunyai kerabat yang akan menjaga dan melindunginya jika mereka ingin berbuat
jahat kepadanya."
Maka Abdullah bin Masud menjawab dengan penuh keyakinan, "Biarkan aku
melakukannya, Allah taala yang akan melindungiku dan menjagaku"

Kemudian Abdullah pergi ke Maqam Ibrahim, dan disana sudah banyak orang-orang
Quraisy yang sedang duduk-duduk, lalu Abdullah bin Masud membaca surat Ar-Rahman
dengan bacaan yang tartil dan merdu. Orang-orang Quraisy mulai memperhatikannya dan
berkata, "Apa yang diucapkan oleh Abdullah bin Masud? Sungguh dia telah membaca
sebagian yang dibawa oleh Muhammad"

Akhirnya orang-orang Quraisy sangat marah dan memukuli Abdullah bin Masud hingga
tubuhnya berdarah-darah, akan tetapi hal itu tidak membuatnya takut dan bahkan dia terus
membacakan ayat Al Quran sesuai kemampuannya.

Setelah itu Abdullah kembali kepada sahabat, para sahabat berkata, "Inilah yang kami
khawatirkan akan menimpamu" Abdullah bin Masud menjawab, "Demi Allah, musuh-musuh
Allah itu tidak lebih remeh bagiku melebihi hari ini, kalau kalian ingin aku melakukannya lagi
besok, sungguh aku akan melakukannya lagi."

Mereka menjawab, "Jangan, kau telah membuat mereka mendengar apa yang tidak
mereka sukai."
Prestasi Abdullah Bin Masud
* Ikut perang Badar yang menyebabkan runtuhnya Abu Jahal, perang Uhud, perang Khandak, dll

* Bendaharawan kota Kufah pada masa khalifah Umar bin Khattab

* Guru Besar pada masa khalifah Umar bin Khattab

* Yang pertama kali mengumandangkan Al-Qur'an dengan suara merdu di Baitullah

* Disayang Rasulullah : "Tuan-tuan menertawakan betis Ibnu Mas'ud ..., keduanya di sisi Allah lebih
berat timbangannya dari Gunung UHUD..."

* Orang keenam yang masuk Islam pertama kali

* Bebas dari tabir hijab Rasulullah : tiada rahasia antara dirinya dan Rasulullah

Tag Hafalan :

1. Abdullah bin Masud sebelum tahu Islam sudah memiliki sifat kejujuran, padahal dia
masihlah seorang anak kecil.
2. Abdullah bin Masud mendapat kepercayaan dari Rasulullah dirumahnnya
3. Abdullah bin Masud menggembala kambing Uqbah bin Muaith sewaktu masih kecil
dan belum masuk Islam.
4. Setelah masuk Islam, Abdullah bin Masud tidak menggembala kambing lagi, tetapi
ikut dengan Rasulullah dan menjadi murid serta menjadi pelayan dirumah beliau.
5. Abdullah bin Masud sahabat yang paling banyak hafalan Al Qurannya, paling tahu
seluk beluk isi dan makna Al Quran.
6. Abdullah bin Masud sahabat yang sederhana sehingga dia selalu menolak gaji dari
Negara

Wafat nya Abdullah Bin Masud

Abdullah bin Masud masih hidup hingga masa khilafah Utsman bin Affan ra. Saat ia mendekati
ajalnya, Utsman menjenguknya lalu bertanya, Apa yang kau keluhkan? Ia menjawab: Dosa-
dosaku. Utsman bertanya: Apa yang kau inginkan? Ia menjawab: Rahmat Tuhanku. Utsman
bertanya: Apakah engkau menginginkan jatahmu yang selalu kau tolak sejak bertahun-tahun
lalu?Aku tidak memerlukannya.Utsman berkata: Itu akan bermanfaat bagi putri-putrimu
sepeninggalmu nanti Ia berkata, Apakah engkau khawatir anak-anakku menjadi faqir? Aku telah
memerintahkan mereka untuk membaca surat Al-Waqiah setiap malam. Aku pernah mendengar
sabda Rasul SAW: Siapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan terkena
kefakiran untuk selamanya. Ia menjawab:
Beliau Wafat di Madinah pada tahun 32 H , dalam usia 60 tahun lebih. Jenazahnya dishalatkan oleh
ribuan kaum muslimin; termasuk didalamnya Zubair bin Awwam, Ammar bin Yasir. Beliau kembali
kepangkuan Ilahi. Lisannya basah dengan zikir kepada Allah. Pada malam wafatnya, ia langsung
dimakamkan di Baqi sebuah pekuburan di Madinah Al-Munawwarah. Semoga Allah meridhainya dan
merahmatinya.
* Wafat pada tahun 32 H

* Usia 60 tahun

* Disebabkan usia senja

* Dikebumikan di Pemakaman Baqi, Madinah

Anda mungkin juga menyukai