KECAMATAN PARINGIN
KABUPATEN BALANGAN
Dibuat:
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2019
TUGAS BESAR
DI KECAMATAN PARINGIN
KABUPATEN BALANGAN
Dibuat:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
i
PRAKATA
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
mata kuliah Sistem Penyedian Air Minum, dapat terselesaikan sesuai harapan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Chairul
Abdi, ST., MT. Sebagai dosen mata kuliah Perencanaan Sistem Penyediaan Air
Minum.
Saran dan kritik yang konstruktif tetap diharapkan serta akan dijadikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ ii
I PENDAHULUAN ........................................................................................ 11
iii
2.2.4 Unit pelayanan ............................................................................. 22
iv
4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Domestik ........................................... 44
V PENUTUP .................................................................................................. 49
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 49
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 3 Kebutuhan air Non Domestik untuk katagori I,II, III,IV, V dan katagori
lainnya ............................................................................................................... 16
Tabel 4. 1 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di kecamatan
Tabel 4. 5 Proyeksi Jumlah & Kepadatan Penduduk Sampai Dengan Tahun 2026
.......................................................................................................................... 42
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SIMBOL
ix
DAFTAR ISTILAH
x
I PENDAHULUAN Commented [i1]: Tambahkan nomor halaman di bawah
tengah
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, Air bersih merupakan air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak
terlebih dahulu. Sedangkan air minum adalah air yang mengalami proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan
pemenuhan kebutuhan air minum untuk masyarakat. Hal ini didukung oleh Peraturan
Baku mutu kualitas air minum diatur dalam PERMENKES no. 492 Tahun 2010
tentang persyaratan kualitas air minum. Air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam
kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggaran air
tambahan
11
Pelayanan air bersih dalam skala besar masih terpusat di daerah perkotaan,
dan dikelola oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kota yang bersangkutan.
Pelayanan penyediaan air bersih secara nasional masih jauh dari mencukupi dan
dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 % (1995). Untuk daerah yang belum
mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air
tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
semakin hari semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan air bersih oleh masyarakat
ini terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan. Peningkatan kebutuhan ini
peningkatan jumlah kebutuhan air per kapita. Peningkatan kebutuhan air tersebut jika
tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi air bersih akan menimbulkan
masalah dimana air bersih yang tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi
penyediaan air bersih bagi kecamatan ini beberapa tahun kedepan, diperlukan suatu
wilayah 106,71 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 sebanyak 50.293
jiwa. Kecamatan ini memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti pasar,
wilayah ini terdapat 18 desa, dan Kecamatan Paringin umumnya terdiri dari dataran
dan sebagian kecil terdiri dari rawa dan sungai. Kondisi wilayah yang masih berupa
12
kota kecil dengan kepadatan antar bangunan yang masih jarang, mengharuskan perlu
dibangunnya suatu sistem penyediaan air minum yang mampu memenuhi seluruh
Selatan, 2017).
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penyediaan air minum yang
pengolahan, dan distribusi. Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih dari
karena menyangkut kebutuhan orang banyak dan merupakan bagian dari pelayanan
kontinuitas.
1.2. Tujuan
Kecamatan Paringin.
minum.
13
II TINJAUAN PUSTAKA
tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada
Perusahaan Daerah Air Minum BAB I ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan
bahwa: “Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10 meter
lainnya yang ditetapkan Iebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang sumber daya air”. Badan dunia UNESCO sendiri pada tahun
14
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
500,000 – 100,000 – 20,000 –
No Uraian > 1,000.000 1,000.000 500,000 100,000
(Kota (Kota (Kota (Kota > 20,000
Metropolitan) Besar) Sedang) Kecil) (Desa)
6 Faktor Jam Puncak 1,75 - 2,0 1,75 - 2,0 1,75 - 2,0 1,75 - 2,0 1,75 - 2,0
Jumlah Jiwa Per SR
7 (Jiwa) 5 5 5 5 5
Jumlah Jiwa Per HU
8 (Jiwa) 100 100 100 100 - 200 200
Sisa Tekan Dipenyediaan
9 Distribusi (Meter) 10 10 10 10 10
10 Jam Operasi (Jam) 24 24 24 24 24
Volume reservoir (%
11 Maks Day Demand) 15 - 25 15 – 25 15 - 25 15 – 25 15 - 25
50:50 s/d 50:50 s/d
SR : HU 80:20 70:30 70:30
12 80:20 80:20
13 Cakupan Pelayanan 90 90 90 90 70
(Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996)
berikut :
15
Jumlah Penduduk
Jenis Fasilitas
Pendukung (Jiwa)
Tergantung sistem
Sarana ibadah agama lain kekerabata/
Hirarki lembaga
Fasilitas Perdagangan Dan Niaga
Toko/Warung 250
Pertokoan 6,000
Pusat Pertokoan + Pasar
30,000
Lingkungan
Pusat Perbelanjaan Dan Niaga 120,000
(toko + pasar + bank + kantor)
Fasilitas Kebudayaan Dan Rekreasi
Balai Warga/Balai Pertemuan 2,500
Balai Serbaguna/Balai Karang
Tarunan 30,000
Gedung Serbaguna 120,000
Gedung Bioskop 120,000
Fasilitas Ruang Terbuka, Taman Dan Lapangan Olah Raga
Taman/Tempat Main 250
Taman/Tempat Main 25,000
Taman dan Lapangan Olah Raga 30,000
Taman dan Lapangan Olah Raga 120,000
Jalur Hijau -
Kuburan/Pemakaman Umum 120,000
(sumber Standar Kebutuhan air domestik dalam SNI 03-1733-200)
Selain kebutuhan air Domestik ada juga kebutuhan air Non Domestik, yang
Perumahan di Perkotaan, adapula kebutuhan air Non Domestik untuk katagori I, II,
III, IV, V yang sesuai dengan katagori desa, kota kecil, kota sedang, kota besar, kota
metropolitan dan katagori lainnya seperti yang dijelaskan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 2. 3 Kebutuhan air Non Domestik untuk katagori I, II, III, IV, V dan katagori
lainnya
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV
Sektor Nilai Satuan
Sekolah 10 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 2,000 liter/unit/hari
Masjid 3,000 liter/unit/hari
Kantor 10 liter/pegawai/hari
Sambungan Tabel
16
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV
Sektor Nilai Satuan
Pasar 12,000 liter/hektar/hari
Hotel 150 liter/bed/hari
liter/tempat
Rumah Makan 100 duduk/hari
Komplek Militer 60 liter/orang/hari
Kawasan Industri 0,2 - 0,8 liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata 0,1 - 0,3 liter/detik/hektar
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V (Desa)
Sektor Nilai Satuan
Sekolah 5 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 1,200 liter/unit/hari
Masjid 3,000 liter/unit/hari
Mushola 2,000 liter/unit/hari
Pasar 12,000 liter/hektar/hari
Komersial/Industri 10 liter/bed/hari
Kebutuhan Air Non Untuk Kategori Lain
Sektor Nilai Satuan
Lapangan Terbang 10 liter/orang/detik
Pelabuhan 50 liter/orang/detik
Stasiun KA dan Terminal BUS 10 liter/orang/detik
Kawasan Industri 0.75 liter/detik/hektar
( Sumber :Direktorat Jendral Cipta Karya. 1996. Kriteria Perencanaan Air Bersih.
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.)
17
Standar Kebutuhan Air Fasilitas Perkotaan
Kebutuhan Air
Jenis Fasilitas
(L/unit/hari)
Masjid Kecamatan 800
Gereja 300
Pura 100
Vihara 100
Tempat Umum dan Rekreasi
Balai Pertemuan 1,000
Gedung Serbaguna 1,000
Gedung Bioskop 2,000
Kantor Pos 2,000
Pos Pemadang Kebakaran 2,000
Pos Polisi 2,000
Fasilitas Olah Raga dan Ruang Terbuka
Tempat Bermain 1,000
Lapangan Olah Raga 2,000
Kantor
Kantor Menengah 2,000
Kantor Kecil 2,000
( Sumber : Direktorat Jendral Cipta Karya. 1998. Analisis Kebutuhan Air Minum.
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.)
tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan satu kesatuan sarana dan
prasarana penyediaan air minum. SPAM dilakukan untuk memberikan pelayanan air
penduduk saat ini sampai dengan perencanaan tahun mendatang. Kebutuhan air
kebutuhan untuk rumah tangga baik sambungan langsung maupun tidak langsung,
kebersihan dan kebakaran serta kehilangan air (Hartono, 2016). SPAM terbagi
kualitas air minum yang dihasilkan serta kontinuitas pengaliran air minum.
18
Menurut PP No. 122 tahun 2015, SPAM jaringan perpipaan meliputi unit air
baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan. Sistem ini
menggunakan pipa sebagai sarana pendistribusian air. Unit air baku, unit
a. Unit air baku, yaitu terdiri dari bangunan penampungan air, bangunan
perlengkapannya. Fungsi dari unit air baku adalah untuk mengambil air
baku. Air baku yang diambil wajib memenuhi baku mutu yang telah
mengolah air baku menjadi air minum melalui proses biologi, kimiawi, dan
hari.
d. Unit Pelayanan, terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran
dan hidran umum harus dipasang alat ukur berupa meter air. Untuk
19
Masih mengacu pada PP No. 122 tahun 2015, SPAM bukan jaringan
perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa, bak penampungan air
Unit air baku merupakan sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. Air
baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air
minum. Baku mutu air baku untuk air minum menurut PP No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Kualitas Pengendalian Pencemaran Air Klasifikasi mutu
Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan , air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
mengairi,pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
20
Unit air baku dapat terdiri dari :
Unit produksi merupakan prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk
mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan/atau biologi.
• perangkat operasional,
• sistem perpompaan,
• jaringan distribusi,
21
• bangunan penampungan,
Air minum yang dihasilkan dari SPAM yang digunakan oleh masyarakat
Keputusan Menteri Kesahatan No. 907 / MENKES / SK / VII / 2002 tentang Syarat-
• sambungan rumah,
• hidran kebakaran.
2.3 Fluktuasi Penggunaan Air Commented [i2]: Sub Bab dan Subsub Bab harap diisi
dengan uraian tentang teori-teori, persamaan, hukum, dll
yang akan digunakan sebagai alat memecahkan
Jumlah pemakaian air oleh masyarakat untuk setiap waktu tidak berada dalam permasalahan
nilai yang sama. Aktivitas manusia yang berubah-ubah untuk setiap waktu
menyebabkan pemakaian air selama satu hari mengalami perubahan naik dan turun
atau dapat disebut berfluktuasi. Fluktuasi Pemakaian air terbagi menjadi dua jenis
yaitu:
satu hari selama satu tahun. Debit pemakaian hari maksimum digunakan sebagai
acuan dalam membuat sistem transmisi air bahan baku air minum. Perbandingan
antara debit pemakaian hari maksimum dengan debit rata-rata akan menghasilkan
22
faktor maksimum, fm. Besarnya faktor hari maksimum untuk kota Meulaboh adalah
sebesar 1,1.
Jam puncak merupakan jam dimana terjadi pemakaian air terbesar dalam 24
jam. Faktor jam puncak (fp) mempunyai nilai yang berbalik dengan jumlah penduduk.
Semakin tinggi jumlah penduduk maka besarnya faktor jam puncak akan semakin
kecil. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya jumlah penduduk maka aktivitas
penduduk tersebut juga akan semakin beragam sehingga fluktuasi pemakaian akan
semakin kecil. Nilai faktor hari maksimum dan faktor jam puncak telah ditetapkan oleh
kebutuhan air minum yang telah ditentukan dapat dihitung selama periode
perencanaan dengan menggunakan suatu standar kebutuhan air bersih yang telah
perkotaan dan tingkat penyediaan prasarana yang ada saat ini serta persoalan yang
1. Kebutuhan domestik
23
5. Pemakaian untuk HU/TA = 60 lt/org/hr (standar pelayanan minimum)
6. Kebutuhan non-domestik
8. Kebutuhan niaga dengan kriteria pemakaian air = 900 lt/niaga/hr (niaga kecil) dan
10. Prediksi dilakukan 15 – 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana Induk SPAM
11. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari rata-rata
12. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 – 1,7 pemakaian hari maksimum
sebagai dasar perhitungan volume kebutuhan air di masa yang akan datang. Jumlah
penduduk di Kecamatan Kandangan pada tahun 2016 adalah 50.293 jiwa. Jumlah
penduduk dari tahun 2005 sampai 2016. Metode yang dapat digunakan untuk
1. Metode Aritmatika
Metode ini biasanya disebut juga dengan rata-rata hilang. Metode ini
digunakan apabila data berkala menunjukkan jumlah penambahan yang relatif sama
24
tiap tahun. Hal ini terjadi pada kota dengan luas wilayah yang kecil, tingkat
pertumbuhan ekonomi kota rendah dan perkembangan kota tidak terlalu pesat.
dimana :
Tn = tahun ke-n
T0 = tahun dasar
2. Metode Geometrik
Untuk keperluan proyeksi penduduk, metode ini digunakan bila data jumlah
𝑃𝑖 − 𝑃(𝑖−1)
∑𝑁
𝑖=1 𝑃𝑖 … (4)
𝑟=
𝑁
dimana :
25
= Rata-rata angka pertumbuhan
r
penduduk tiap tahun
n = Jangka waktu
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 ...(5)
...(6)
𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑥
∑ 𝑦 ∑ 𝑥 2 − ∑ 𝑥 ∑(𝑥𝑦) .......(7)
𝑎=
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥 2 )
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏=
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥 2 ) ...(8)
4. Metode Eksponensial
𝑦 = 𝑎. 𝑒 𝑏𝑥 ... (9)
1
ln 𝑎 = (∑ ln 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥) ... (10)
𝑁
𝑃 = 𝑎. 𝑒 𝑏𝑥 ... (11)
5. Metode Logaritmik
26
Metode logaritmik dilakukan dengan menggunakan persamaan :
𝑦 = 𝑎 + 𝑏. ln 𝑥 ... (13)
𝑃 = 𝑎 + 𝑏. ln 𝑥 ... (14)
1
𝑎= [∑ 𝑦 − 𝑏 ∑(ln 𝑥)] ... (15)
𝑁
𝑁 ∑(𝑦 ln 𝑥) − ∑ 𝑦 ∑ ln 𝑥
𝑏= ... (16)
𝑁 ∑(ln 𝑥)2 − ∑(ln 𝑥)2
perkembangan kota di masa yang akan datang. Koefisien korelasi dan standar
deviasi diperoleh dari hasil analisa dan perhitungan data kependudukan yang ada
dengan data penduduk dari perhitungan metode proyeksi yang digunakan. Korelasi, r,
a. r< 0, korelasi kuat, tetapi bernilai negatif dan hubungan diantara keduanya
berbanding terbalik.
c. r> 1, terdapat hubungan positif dan diperoleh korelasi yang kuat, diantara kedua
𝟏⁄
∑(𝑷𝒏 − 𝑷)𝟐 − [∑(𝑷𝒏 − 𝑷)𝟐 ⁄𝒏] 𝟐
… (18)
𝑺𝑻𝑫 = [ ]
𝒏
27
Metode proyeksi yang dipilih adalah metode dengan nilai standar deviasi
terendah dan koefisien korelasi paling besar. Pola perkembangan kota sesuai dengan
fungsi kota di masa mendatang juga dijadikan acuan dalam menentukan metode
akan menyebabkan bertambahnya jumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial yang
diperoleh dengan cara menghitung jumlah penduduk yang diwakili oleh satu unit
fasilitas umum atau fasilitas sosial yang ada. Sehingga ketika pada tahun-tahun
2.4 Teknik Perencanaan Jaringan Distribusi Commented [i3]: Sub Bab dan Subsub Bab harap diisi
dengan uraian tentang teori-teori, persamaan, hukum, dll
yang akan digunakan sebagai alat memecahkan
Pipa adalah saluran tertutup dengan penampang lingkaran yang digunakan permasalahan
untuk mengalirkan fluida aliran penuh. Fluida yang dialirkan melalui pipa berupa zat
cair atau gas, tekanan lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat
cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk aliran terbuka, karena
Menurut Damanhuri, E., (1989) sistem distribusi adalah sistem yang langsung
airyang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan.Sistem ini meliputi unsur
28
sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem
Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa
yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju pemukiman,
perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem ini
adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoirdistribusi), yang digunakan
saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk menentukan
banyak air yang digunakan, dan keran kebakaran. Dua hal penting yang harus
diperhatikan pada sistem distribusi adalah tersedianya jumlah air yang cukup dan
Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan faktor
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu. Suplai air
melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem Kamala, K. R., (1999), adalah
sebagai berikut:
a. Continuous system.
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus menerus
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun. Sedang
kerugiannya pemakaian air akan cenderung akan lebih boros dan bila terjadi sedikit
kebocoran saja, maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.
b. Intermitten system.
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam pada sore hari.
Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air dan perlu
29
menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi kebocoran maka air untuk fire
fighter (pemadam kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan akan
lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam
saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga sistem
1. Perencanaan pada daerah yang belum ada sistem distribusi perpipaan sama
2. Perencanaan pada daerah yang sudah ada sistem distribusi sebelumnya dan
sifat perencanaan adalah mengembangkan sistem yang sudah ada. Secara umum
sistem yang sudah ada terutama dari kapasitas,kemudian beranjak dari kapasitas
Ada dua hal penting yang harus dikaji dalam merancang sistem air bersih yaitu:
Dengan mengkaji kedua hal ini dengan baik maka dapatlah dirancang sistem
Menurut Priyanto (2014) aliran dalam pipa merupakan aliaran tertutup di mana
air kontak dengan seluruh penampang saluran. Pipa adalah saluran tertutup yang
tampang aliran penuh (Triatmojo 1996 : 25). Fluida yang di alirkan melalui pipa bisa
berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan
30
atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk dalam
aliran saluran terbuka atau karena tekanan di dalam pipa sama dengan tekanan
atmosfer (zat cair di dalam pipa tidak penuh), aliran temasuk dalam pengaliran
terbuka. Karena mempunyai permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan dalah zat
cair. Tekanan dipermukaan zat cair disepanjang saluran terbuka adalah tekanan
atmosfer.
Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan standard adalah 0,1 kg/cm2,
sedangkan tekanan statis sebaiknya diusahakan antara 4,0 – 5,0 kg/cm2 untuk
perkantoran dan antara 2,5- 3,5 kg/cm2 untuk hotel dan perumahan. Disamping itu
beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi dengan baik kalau
Aliran pada fluida nyata (rill) akan mengalami gesekan dengan dinding pipa
menjadi 2 yaitu kehilangan tenaga primer (mayor losses) dan kehilangan tenaga
Kehilangan tekanan ini terjadi akibat gesekan air dengan dinding pipa.
Darcy- Weisbach. Dalam setiap elemen pipa dari sistem jaringan, terdapat
hubungan antara kehilangan tenaga dan debit. Persamaan Hazen william adalah
diatas 100 mm. Selain itu rumus ini sering dipakai karena mudah dipakai.
31
2. Kehilangan tekanan (Minor Losses)
sambungan, belokan dan katup. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
2.5.3 EPANET
simulasi dari hidrolika dan kualitas air dalam jaringan pipa bertekanan. Jaringan
tersebut dapat terdiri dari pipa, titik (persimpangan pipa), pompa, katup, dan tangki
yang menggambarkan simulasi hidrolis dan kecendrungan kualitas air yang mengalir
di dalam jaringan pipa. Jaringan itunsendiri terdiri dari pipa, Node (titik koneksi pipa),
pompa, katub, dan tangki air atau reservoir. EPANET menjajaki aliran air di tiap pipa,
kondisi tekanan air di tiap titik dan kondisi konsentrasi bahan kimia yang mengalir di
dalam pipa selama dalam periodi pengaliran. Sebagian tambahan, usia air (water
tentang penggerakan dan nasib kandungan air minum dalam jaringan distribusi. Juga
dapat digunakan untuk berbagi analisis berbagi aplikasi jaringan distribusi. Sebagai
contoh untuk pembuatan desing, kalibrarasi model hidrolis, analisis sisa klor, dan
32
analisis pelanggan. EPANET dapat membantu dalam memanage strategi untuk
33
III METODE PERENCANAAN
barat dengan Kecamatan Simpur dan Kalumpang, dan sebelah Timur dengan
Kecamatan Padang Batung. Kecamatan Kandanga memiliki luas wilayah 106,71 km2.
34
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Sekunder
Perhitungan Proyeksi:
1. Jumlah Penduduk
2. Jumlah Fasilitas
Perhitungan Kebutuhan
Air:
1. Domestik
2. Non Domestik
Pembagian Debit
Tiap Blok
Simulasi Hidrolis
EPANET 2.0
Selesai
1. Dilakukan studi pustaka dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai
wilayah perencanaan.
35
3. Dilakukan perhitungan untuk mendapatkan proyeksi jumlah penduduk dan
36
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Geologi
Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah
timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial
wilayah ini terasa dingin agak lembab. Bentuk geologi wilayah Hulu Sungai Selatan
jenis tanah kelas II dan dapat digunakan berbagai jenis usaha pertanian tanaman
pangan, serta sebagian barat wilayah tanah raya yang sepanjang tahunnya selalu
digenangi air yang bermanfaat untuk masyarakat yang bermata pencaharian di sektor
4.1.2 Hidrologi
Potensi hidrologi yang dimiliki wilayah kecamatan Paringin ialah air permukaan
yakni air sungai yang berada di dataran rendah di sepanjang utara melingkar ke barat
kecamatan Kandangan. Pola aliran sungai pada wilayah ini adalah pola aliran pinate
alirannya wilayah ini terbagi menjadi 3 daerah aliran sungai (DAS). Pola aliran
mempunyai berbagai jenis pola, diantaranya ialah dendritic, paralel, radial, trelis,
4.1.3 Iklim
Klimatologi di daerah Kecamatan Paringin terdiri dari dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau (panas). Musim hujan biasanya terjadi pada bulan
37
November sampai Juni, pada waktu itu angin bertiup dari arah Timur Laut. Sedangkan
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
geografi dan perputaran/pertemuaan arus udara. Curah hujan tertinggi di daerah ini
terjadi pada bulan Maret yaitu 503,0 mm sedangkan curah hujan terendah terjadi
pada bulan Juli dan Oktober yaitu 36,0 mm. Jumlah hari hujan selama tahun 2016
adalah 132 hari. Jumlah curah hujan dan hari hujan rata-rata tahunan di wilayah ini
Tabel 4. 1 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di kecamatan
kandangan, tahun 2016
38
No Nama desa Jumlah Penduduk
2 Tibung Raya 2910
3 Amawang Kanan 1406
4 Sungai Paring 1439
5 Amawang Kiri 2064
6 Bariang 918
7 BariangAmawang Kiri Muka 1964
8 Kandangan Barat 5292
9 Kandangan Kota 9288
10 Kandangan Utara 3600
11 Gambah Luar Muka 2032
12 Gambah Luar 1170
13 Gambah Dalam 2063
14 Gambah Dalam Barat 1350
15 Lungau 1890
16 Sungai Kupang 3031
17 Bangkau 1729
18 Baluti 3655
Jumlah 50.293
(Sumber : Kecamatan Kandangan Dalam Angka Tahun, 2016)
Bangkau , 1729
Tibung Raya,
Sungai Kupang, Baluti, 2910
Jambu Hilir, Amawang
3031 3655
4492 Kanan, 1406
Lungau, 1890
Sungai Paring,
Gambah Dalam 1439
Barat, 1350
Amawang
Kiri, 2064
Gambah Dalam,
2063 Bariang, 918
Gambah Luar , BariangAmawang
1170 Kandangan Kiri Muka, 1964
Gambah Luar Barat, 5292
Muka, 2032
39
Gambar 4. 2 Batas Administrasi Kacamatan Kandangan
dan logarimatik. Dengan data jumlah penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun
40
Tahun Jumlah Penduduk
2014 49,181
2015 49,737
2016 50,293
(Sumber : BPS Kabupaten HSS, 2017)
Metode proyeksi jumlah penduduk yang dipilih adalah metode yang memiliki
nilai faktor korelasi (r2) paling besar (paling mendekati 1), nilai standar deviasi (STD)
dimasa yang akan datang. Adapun Metode proyeksi yang paling tepat digunakan
Regresi
Aritmatika Geometrik Eksponensial Logaritmik
Linier
Tabel di atas menunjukkan nilai korelasi dan standar deviasi yang berbeda
dari tiap metode. Berdasarkan Tabel 4.4, metode proyeksi yang paling tepat
yang akan datang adalah metode logaritmik karena metode ini memiliki nilai faktor
korelasi positif yang paling besar dan nilai standar deviasi paling kecil. Oleh karena itu
41
Dengan menggunakan 5 metode diatas dapat diketahui proyeksi penduduk
dan fasilitas kota di wilayah perencanaan dengan metode Logaritmik untuk jangka
waktu proyeksi 15 tahun mendatang untuk kategori kota kecamatan atau desa, yaitu:
Tabel 4. 5 Proyeksi Jumlah & Kepadatan Penduduk Sampai Dengan Tahun 2031
Proyeksi Proyeksi
70,000
65,000
60,000
55,000
50,000
45,000
2007 2011 2016 2021 2026 2031
42
4.2.2 Proyeksi Jumlah Fasilitas
dan jasa serta fasilitas perkantoran yang ada di kecamatan Kandangan selama 15
43
Jumlah Fasilitas Pada Tahun Proyeksi
Jenis Fasilitas 2016 2021 2026 2031
50,293 54,923 59,016 63,099
Puskesmas Pembantu 11 11 11 11
Posyandu 0 4 7 10
Klinik/Balai Kesehatan 0 0 0 0
Poskesdes 12 14 15 17
Apotik 0 0 0 0
Fasilitas Peribadatan
Mesjid 20 21 22 23
Musholah 30 32 34 36
Gereja 0 0 0 0
Pura 0 0 0 0
Vihara 0 0 0 0
Fasiltas Perdagangan dan Niaga
Pasar 5 5 5 5
Fasilitas Perkantoran
Kantor Desa 4 4 4 4
Kantor Kecamatan 1 1 1 1
Kantor lainnya 1 1 1 1
(Sumber : Hasil perhitungan)
4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Domestik Commented [i6]: Nama tabel jangan lupa dan sesuaikan
format
Dari kriteria kebutuhan air domestik yang di tentukan sesuai dengan Kriteria
Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996 maka di dapatkan hasil perhitungan
44
4.3.2 Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik
Dari ketentuan kebutuhan air non domestik yang telah tentukan sesuai dengan
Perkotaan, serat Direktorat Jendral Cipta Karya. 1998. Tantang Analisis Kebutuhan
Air Minum, maka di dapatkan hasil perhitungan untuk kebutuhan air Non Domestik
dari tahun 2016 sampai tahun 2031 seperti pada tabel berikut :
Dari kebutuhan air domestik dan non domestik di Kecamatan Kandangan yang
telah di tentukan sesuai peraturan yang ada maka didapatkan hasil rekapitulasi
sampai akhir tahun perencanaan sesuai dengan ketentuan Dirjen Cipta Karya tahun
1998. Sehingga kehilangan air di tahun 2016 sebesar 9.889 L/detik, selanjutnya di
tahun 2021 sebesar 10.787 L/detik, di tahun 2026 sebesar 11.587 L/detik dan di tahun
45
terakhir perancanaan sebesar 12.384 L/detik. Dengan rincian sperti pada tabel
berikut:
Besarnya kebutuhan air untuk kebutuhan fire hydrant sampai akhir tahun
Dengan besaran kebutuhan air pada tahun 2016 sebesar 4.945 L/detik, 2021 sebesar
5.394 L/detik, 2026 sebesar 5.793 L/detik, dan di tahun 2031 sebesar 6.192 L/detik.
dengan debit kehilangan air dan fire hydran didapatkan total pada tahun 2016
2026sebanyak 75.313 L/detik, dan tahun 2031 sebanyak 80.497 L/detik. Total
46
Q Domestik dan Non Q Kehilangan
Tahun Domestik Air Q Fire Hydrant Q Total
(L/detik) (L/detik) (L/detik) (L/detik)
2021 53.934 10.787 5.394 70.118
2026 57.928 11.587 5.793 75.313
2031 61.921 12.384 6.188 80.497
(Sumber : perhitungan)
Besarnya faktor pengali sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan air bersih
pada saat jam puncak atau pemakaian air minum pada jam-jam tertentu dalam jumlah
yang lebih banyak dari hari maksimum. Dengan faktor harian maksimum 1,15 - 1,25
dan faktor jam puncak 1,75 – 2,0. Untuk mendapatkan hasil tersebut maka kebutuhan
air total dikalikan dengan Faktor harian maksimum sebesar 1.15, begitu juga dengan
faktor jam puncak maka akan dikalikan dengan kebutuhan total sebesar 1.75,
sehingga didapatkan hasil kebutuhan air yang di olah seperti pada tabel dan diagram
berikut:
80 70
70 64
60
50
40
30
20
10
0
2016 2021 2026 2031
Tahun Perencanaan
47
4.4 Perhitungan Diameter Pipa
48
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam penulisan Tugas Besar ini adalah
sebagai berikut:
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penulisan Tugas Besar ini adalah sebagai
49
DAFTAR RUJUKAN
BPS kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2016. Kecematan Kandangan Dalam Angka
http://et-konsultanlingkungan.blogspot.co.id/2011/10/sistem-penyedian-air-
minum-spam.html
Pratama, Y., Dkk. 2013. Analisis Perubahan Penggunaan Air Minum Sebelum Dan
2.
Priyanto, A., dkk. 2014. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Kota
Salatiga. Jurnal Karya Teknik Sipil, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman
985 – 994.
50