PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan ini tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan
adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di
dalam tubuh manusia itu sendiri. Sebagian besar kebutuhan air manusia berasal
dari berbagai sumber air seperti sungai, sumur gali, sumur bor, mata air, air
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan sebagainya, oleh karena itu kualitas
dapat memperoleh air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi pemenuhan
umumnya mereka memiliki sumber air bersih yang sangat terbatas, sehingga
Air merupakan hal pokok bagi konsumsi manusia dan telah menjadi salah
satu kekayaan yang sangat penting. Kota sebagai tempat pusat penduduk
yang sehat dan cukup. Air tersebut berasal dari atas permukaan tanah, bawah
permukaan atau dari air tanah (misal : air sungai, air danau, dan lain
sebagainya) yang sebelum digunakan harus di olah terlebih dahulu. Air tersebut
secara alami belum teruji kelayakan ataupun kualitasnya sebagai air bersih.
Penyediaan air bersih selain kuantitas, kualitasnya pun juga harus memenuhi
syarat, sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan air minum selalu memeriksa
kualitas airnya sebelum didistribusikan kepada pelanggan agar sesuai dengan
pengertian air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
radioaktif, dan fisik) dan dapat langsung diminum. Baku mutu kualitas air minum
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Air minum aman bagi kesehatan apabila
2018 sebanyak 21.846 jiwa yang terdiri atas 10.907 jiwa penduduk laki-laki dan
jiwa/km2 dan terendah di Desa Antar Raya dengan kepadatan rata-rata sebesar
maka diperlukan suatu sistem penyediaan air minum yang memenuhi syarat
distribusi. Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih dari reservoir ke
menyangkut kebutuhan orang banyak dan merupakan bagian dari pelayanan air
kontinuitas.
Pengawasan Kualitas Air. Dilihat dari segi parameter fisika, air yang baik adalah
air yang tidak berasa, berbau dan berwarna, serta yang tidak berbahaya bagi
ISSN 2085 - 8167 192 Vol 8 No. 2 - 2016 kesehatan, antara lain derajat
keasaman pH, bau, rasa, warna, kekeruhan, suhu dan jumlah zat padat terlarut.
Syarat penentuan kualitas pengolahan air salah satunya ialah pH air sebaiknya
tidak asam dan tidak basa (netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan logam
berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan air bersih adalah 6,5-
8,5. Air yang bersih biasanya tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air akan memeberi petunjuk akan kualitas air. Rasa air yang
bersih biasanya tidak memberikan rasa atau tawar. air yang tidak tawar
Warna air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah
Standar air bersih diharapkan zat warna 50 TCU dan untuk standar air minum
maksimum 15 TCU kandungan zat warna. Kekeruhan air dikatakan keruh apabila
sehingga memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor. Standar air
standar air minum. Suhu air sebaiknya 10-25oC (sejuk) agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia yang ada pada saluran atau pipa yang dapat membahayakan
kesehatan. Jumlah zat padat Terlarut (TDS), biasanya terdiri dari zat organik,
garam anorganik, dan gas terlarut. Apabila TDS bertambah, maka kesadahan
akan naik pula. Efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung
2. Rumusan Masalah
Marabahan?
Kecamatan Marabahan?
3. Tujuan
Kecamatan Marabahan.