Anda di halaman 1dari 6

Review jurnal Termodinamika

Nama Kelompok
Muhammad Fakhrurrazi (1610815110012)
Muhammad Farrel A.S (1710815310013)
Nur Ahmad Aulia (1710815310015)
Rif’at Hadi (1710815110020)
Riandi Rosmawan A. (1710815310017)
Penjelasan secara teoritis tentang
penerapan Endoterm dan Eksoterm
• Reaksi Endoterm adalah reaksi perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem. Jadi, dalam reaksi endoterm, sistem
menyerap kalor dari lingkungan Perubahan energi dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya.

• Reaksi Eksoterm, yaitu reaksi yang membebaskan panas. Pada


reaksi eksoterm terjadi perpindahan panas dari sistem ke
lingkungan, sehingga suhu lingkungan naik. Contohnya, kapur
sirih bila dimasukkan kedalam air, maka air akan mendidih.
Penjelasan Reaksi endoterm dan
eksoterm pada komposting
•Reaksi Endoterm terhadap kompos yaitu reaksi kimia yang menyerap energi dari sekitarnya, yaitu
energi dalam bentuk panas. Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan suhu pada lingkungan setelah
reaksi terjadi. Penurunan suhu terjadi karena energi panas diserap oleh sistem. karena mikroba dalam
kompos menggunakan oksigen dan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas.
Setelah semua bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada
saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan kompleks liat humus

•Reaksi Eksoterm terhadap kompos yaitu terjadi kenaikan temperatur yang bukan disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme, namun karena dampak dari reaksi eksoterm, pencapaian temperatur
terjadi tidak merata pada gundukan kompos namun terjadi pada bagian tengah yaitu bagian yang
paling panas. Sehingga, pencapaian suhu tersebut sangat penting dalam pengomposan karena dapat
digunakan sebagai proses higienisasi.
Penjelasan Reaksi endoterm dan
eksoterm pada digester/biogas
• Pada reaksi endoterm Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi
anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu salah satu nya tahap pengasaman karna
pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi
endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan. untuk
menghilangkan bau dan warna

• Pada Reaksi eksoterm rata-rata temperatur biogas pada tiap digester dengan tahapan
pengamatan yang berbeda perlakuan setiap hari proses kenaikan suhu dikarenakan
proses dekomposisi bahan organik bersifat eksoterm, Meningkatnya suhu menandakan
bahwa telah terjadi proses dekomposisi bahan organik. Penguraian bahan organik
akan menghasilkan gas metan, CO2, sejumlah trace gas, dan panas. Temperatur
merupakan faktor lingkungan yang penting dalam akitivitas mikroorganisme pada
proses biologis secara anaerob
Fungsi Termodinamika Terhadap
Incenerator
• Termodinamika terhadap incenerator
• Berkaitan dengan hukum termodinamika II yang maksudnya
mengekspresikan bahwa setiap proses yang hanya terdiri dari
transfer panas dari sebuah temperatur ke temperatur yang lebih
tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Panas yang dihasilkan
pada incenerator dapat digunakan untuk membuat uap yang bisa
digunakan untuk menggerakkan turbin dengan maksud
menghasilkan listrik serta untuk pemanas ruangan bagi negara
beriklim dingin.

Anda mungkin juga menyukai