“BANGUN DATAR”
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Syaripah,M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat sehingga semoga hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita
dan harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih
sebelum dan sesudah kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman yang telah membantu,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Pemakalah sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan pemakalah berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi pemakalah sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
Pembelajaran Bangun Datar............................................................................................................3
Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Bangun Datar SD/MI........................................................4
Bangun Datar ( Sifat, Jenis, Luas dan Keliling ) Penerapannya......................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................24
3
PEMBAHASAN
5
Kesulitan yang ketiga ialah terkait rendahnya daya ingat siswa mengenai rumus
luas dan keliling masing-masing bangun datar. Padamateri ini biasanya guru membuat
metode pembelajaran yang unik dengan menggunakan alat sebagai media yang
membantu siswa untuk mengingat dan menghafal rumus keliling dan luas bangun datar.
Selain itu, guru juga biasa menggunakan lagu-lagu yang liriknya diganti dengan rumus-
rumus keliling dan bangun datar. Karena bernyanyi juga menjadi satu media
pembelajaran alternatif sebagai pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dasar
walaupun hanya dengan bernyanyi (Putri & Desyandri, 2019). Kemudian dengan adanya
lagu yang di inovasi siswa mampu mengingat rumus tersebut melalui konsep lagu yang
menyenangkan.
Kesulitan yanag terakhir adalah tidak tertariknya siswa untuk mengulang kembali
pembelajaran yang sudah diberikan guru. Sampai ada beberapa siswa yang tidak
mengerjakan soal pekerjaan rumah. Hal ini yang dilatarbelakangi oleh kepedulian orang
tua di rumah tentang pembelajaran siswa di sekolah. Latar belakang keluarga yang
berbeda-beda sehingga tidak jarang ditemui orang tua yang tidak mampu mendampingi
pembelajaran anak karena latarbelakang pendidikan yang rendah (Fauzi & Arisetyawan,
2020).
a. Gangguan Dalam Hubungan Keruangan
Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:210) bahwa “kesulitan dalam
gangguan hubungan keruangan adalah tidak dapat membedakan konsep hubungan
keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan awal
dan akhir”.
b. Abnormalitas Presepsi Visual
Dalam teorinya Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:211) mengatakan bahwa
“anak yang berkesulitan matematika jenisn ini sering mengalami kesulitan dalam
melihat bebagai objek dalam hubunganya dengan kelompok atau set”.
c. Asosiasi Visual Motor
Kesulitan belajar matematika asosiasi visual motor ditandai sering tidak dapat
menghitung benda-benda secara beruntun sambil menyebutkan bilanganaya.
d. Kesuliatan Memahami Simbol
Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:212) mengatakan bahwa “anak
berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesusahan mengunakan,
memahami dari simbol yang ada dalam matematika contohnya +,-,x,:” dan tidak
dapat mengunakan rumus dengan benar”.
6
e. Kesulitan Dalam Bahasa dan Membaca
Kesulitan dalam bahasa dan membaca dapat berpengaruh terhadap kemampuan
anak dalam matematika, karena ada beberapa soal matematika yang menunakan
pernayatan dan soal cerita. Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:213)
bahwa “anak yang kesulitan dalam bahasa dan membaca akan kesulitan pula
dalam memecahkan soal yang berbentuk pernyataan dan soal cerita”
Memiliki empat sisi yang sama panjang (dua pasang sisi yang sejajar).
Mempunyai empat sudut siku-siku.
Memiliki dua diagonal yang saling berpotongan tegak lurus.
b. Persegi Panjang
7
Memiliki dua diagonal yang sama panjang.
c. Segitiga
Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu
segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
Berdasarkan besar sudutnya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu
segitiga sama siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul.
1. Segitiga Siku-Siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu sebagai berikut.
Memiliki sudut terbesarnya adalah sudut siku-siku (90 derajat).
2. Segitiga Lancip
Sifat - sifat segitiga lancip yaitu sebagai berikut.
Ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
3. Segitiga Tumpul
8
Sifat - sifat segitiga tumpul yaitu sebagai berikut.
Salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
d. Jajar Genjang
Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang.
Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan sama besar.
Memiliki dua diagonal yang membagi jajar genjang menjad dua sama besar.
e. Trapesium
9
Memiliki sepasang sudut yang sama besar.
Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang.
g. Belah ketupat
10
Ciri - ciri persegi antara lain sebagai berikut.
Persegi panjang adalah suatu segi empat yang keempat sudutnya siku-siku dan
panjang sisi-sisi yang berhadapan sama. Perhatikan gambar berikut.
Mempunyai dua pasang sisi berhadapan, setiap pasangnya sejajar dan sama
panjang,
Diagonal - diagonalnya sama panjang dan berpotongan saling membagi dua
sama panjang,
Sudut-sudutnya sama besar, yaitu 90°.
11
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi. Segitiga memiliki 3 macam
bentuk yakni segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang.
Jajarg
enjang mempunyai ciri – ciri :
Mempunyai dua pasang sisi berhadapan yang setiap pasangnya sejajar dan
sama panjang,
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar,
Diagonal-diagonalnya berpotongan saling membagi dua sama panjang.
e. Bangun Datar Trapesium
Trapesium adalah bangun datar yang memiliki bentuk berupa segiempat yang
memiliki sepasang sisi yang sejajar. Lihat gambar berikut ini.
12
Ciri - ciri trapesium :
Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
Panjang sisinya tidak selalu berukuran sama.
f. Bangun Datar Layang – Layang
Layang - layang adalah segiempat yang diagonal diagonalnya saling tegak lurus
dan salah satu diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang.
Perhatikan gambar di bawah ini.
13
Belah ketupat mempunyai ciri - ciri sebagai berikut.
Sisi-sisinya sama panjang.
Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang.
Diagonal-diagonalnya membagi dua berhadapan dua sama besar.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
h. Bangun Datar Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik-titik
yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama atau bisa dikatakan
garis melengkung sempurna yang memiliki titik pusat. Lihat gambar berikut ini.
14
a. Persegi
Persegi adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan sudut–
sudutnya siku-siku.
Perhatikan gambar di bawah ini!
AB = BC = CD = AD = sisi (s)
Luas (L) = sisi x sisi
=sxs
Sifat - sifat persegi :
1. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut
2. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar serta sama panjang
3. Keempat sisinya sama panjang
4. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90o ( sudut siku-siku )
5. Memiliki empat buah simetri lipat
6. Memiliki empat simetri putar
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sudutnya siku-siku.
Perhatikan gambar di bawah ini!
D C
l
A B
AB = CD = panjang (p)
BC = AD = lebar (l)
15
Luas = (L) = panjang x lebar
=pxl
D C
A B
Segitiga siku – siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan
menarik salah satu garis diagonalnya.
A Ciri - ciri :
16
B C
A B C
17
Segitiga siku – siku adalah dua segitiga siku – siku yang kongruen, sisi BD adalah
sisi siku – siku yang sama panjang dari kedua segitiga. ACD adalah segitiga sama
kaki dengan sisi AD = DC.
Ciri - ciri :
Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut sering disebut
kaki segitiga
Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan sisi
yang panjangnya sama
Satu sumbu simetri
3. Segitiga Sama Sisi
A B
Segitiga sama sisi adalah tiga buah garis lurus yang sama panjang dapat
membentuk sebuah segitiga sama sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung
garis satu sama lainnya.
Ciri - ciri :
d. JajarGenjang
Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan
saling sejajar dan sama panjang, serta sudut – sudut yang berhadapan sama besar.
3. Memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip
e. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah jajar genjang khusus yang keempat sisinya sama panjang.
19
= 1 × d1 × d 2
2
f. Layang – Layang
Layang-layang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi sama panjang
dan diagonalnya berpotongan saling tegak lurus.
= 1 × d1 × d 2
2
20
3. Memiliki dua sudut yang sama besarnya
g. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai sepasang sisi yang sejajr. Secara
umum trapesium dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Trapesium siku – siku, yaitu trapesium yang salah satu sisinya tegak lurus
Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang sisi – sisi tidak sejajar sama panjang.
3. Trapesium Sembarang
21
Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang sisi – sisi tidak sejajarnya tidak sama
panjang.
h. Lingkaran
Adalah himpunan titik – titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
Titik tersebut dinamakan titik pusat lingkaran.
Perhatikan gambar dibawah ini :
s s
22
A s B
AB = BC = CD = AD = sisi (s)
Keliling = 4 x s
b. Persegi Panjang
D C
A B
AB = CD = panjang ( 𝑝 )
BC = AD = lebar ( 𝑙 )
Keliling = 2 × ( 𝑝 + 𝑙 )
c. Segitiga
b c
a
Keliling = a + b + c
d. JajajarGenjang
23
a
=4×𝑠
f. Layang – Layang
Keliling = 2 × ( BC + CD )
g. Trapesium
24
Keliling = Jumlah panjang sisi
=4×𝑠
h. Lingkaran
Keliling = 𝜋 × 𝑑
Keliling = 𝜋 × 2𝑟
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar,
yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung
Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar
genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.
B. Saran
25
Bagi calon pendidik :
Hendaknya kita dapat mengetahui tentang konsep dasar bangun datar terutama bagaimana
suatu rumus tersebut dapat kita ketahui darimana asalnya. Sehingga dengan begitu sebagai
calon pendidik dapat memberikan pengetahuan dasar bangun datar bagi peserta didik agar
di tingkatkan selanjutnya tidak menemukan suatu kesalahan konsep.
Kepada mahasiswa maupun mahasiswi hendaknya makalah ini dapat dijadikan tambahan
acuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
S.Pd, H. S. (2020, Oktober 15). Mudah Pahami Materi Bangun Datar dengan Mathcard.
Retrieved april 23, 2022, from radarsemarang.jawapos:
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/10/15/mudah-pahami-
materi-bangun-datar-dengan-mathcard/
26
Simbolon Sabrina, 2022, Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV Materi Bangun Datar di
Sekolah Dasar, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022 Halm
2510 - 2515.
Simbolon Haryono, Sofiyan, Ramadhani Dini, 2019, Analisis Kesulitan Belajar Matematika
Materi Bangun Datar SD Negeri 7 Langsa, Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No
1 (Januari-juni 2019).
Sumanto, Y.D., Henni Kusumawati dan nur aksin.2008.Gemar matematika 5 : untuk kelas V
SD/MI.(Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Hidayat Taufik, Andika Ari Setyawan, Pustaka Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Kelas 6 : 200
27
28