Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“BANGUN DATAR”

DISUSUN OLEH :

Dita Tri Mulyani (19591054)

Dinda Permata Sari (19591052)

Elda Deparia (19591061)

DOSEN PENGAMPU :

Syaripah,M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

TAHUN AJARAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat sehingga semoga hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita
dan harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih
sebelum dan sesudah kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman yang telah membantu,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Pemakalah sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan pemakalah berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi pemakalah sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Curup, 23 april 2022

Pemakalah

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
Pembelajaran Bangun Datar............................................................................................................3
Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Bangun Datar SD/MI........................................................4
Bangun Datar ( Sifat, Jenis, Luas dan Keliling ) Penerapannya......................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................24

3
PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Bangun Datar


Matematika mempunyai peranan dalam melatih penalaran siswa. Merupakan
salah satu ilmu yang selalu berkembang, baik dari sisi materi maupun manfaatnya bagi
masyarakat. Oleh karena itu, matematika penting dikuasai sejak dini. Menurut Ahmad
Susanto (2015:183), matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Siswa
SD banyak yang beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang
membosankan dan tidak menarik. Salah satunya adalah pada materi bangun datar, yakni
bangun yang seluruh bagiannya terletak pada bidang datar, bangun datar disebut juga
bangun dua dimensi (Sunarjo, 2007:100), bangun datar yang dimaksud disini adalah
persegi, persegi panjang, trapezium, jajar genjang dan segitiga. Berdasarkan data yang
diperoleh dari siswa kelas IV SD Negeri 2 Tegalrejo Ngadirejo, kemampuan dalam
menyelesaikan soal matematika, bangun datar relatif masih rendah. Hal ini disebabkan
model maupun metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang dapat
melibatkan partisipasi siswa. Banyak guru yang mengajar dengan cara monoton dan tidak
memperhatikan gaya belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki kreativitas yang
tinggi dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa
agar mampu mengatur dan mengolah informasi secara maksimal. Salah satunya dengan
kartu mathcard.
(S.Pd, 2020) Langkah-langkah pembelajaran matematika materi bangun datar
yaitu, setiap siswa mengetahui bagaimana cara mencari luas bangun datar persegi,
segitiga, persegi panjang, trapezium dan belah ketupat, permainan dilakukan oleh 4 siswa
atau dapat dilakukan secara tim, dimana 1 tim terdiri atas 4 siswa. Kartu mathcard
dikocok, kartu dibagikan ke setiap peserta (salah seorang hanya mendapatkan 3 kartu).
Setiap siswa menghitung luas bangun datar yang terdapat pada kartu yang didapatnya.
Apabila dua kartu dijumlahkan, menghasilkan nilai 100, maka dapat disimpan dengan
catatan kedua kartu tersebut adalah bangun datar yang berbeda. Contoh, kartu pertama
gambar persegi p=5, l=4 jadi luas =pxl =5×4=20. Kartu kedua gambar segitiga, diketahui
t=16, l=10, Luas =½ alas xt=8×10=80, sehingga jika dijumlahkan hasilnya adalah 100.
Kemudian untuk mencari kartu agar bernilai 100 dengan bagun datar yang berbeda, maka
siswa dapat mengambil kartu dari siswa yang lain, demikian seterusnya hingga
menemukan 2 kartu yang jika dijumlahkan bernilai 100. Metode pembelajaran dengan
4
mathcard jika diterapkan membuat siswa senang dalam belajar karena konsepnya adalah
bermain sambil belajar, sehingga dengan mathcard diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Selain kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih
tekun dalam belajar dan melaksanakan tugas, senang mencari dan memecahkan masalah
matematika yang bervariasi.

B. Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Bangun Datar SD/MI


Dengan memahami konsep matematika tujuan utamanya adalah agar siswa
mampu untuk menguasai dan memahami konsep matematika sehingga dapat diterapkan
pada pembelajaran bangun datar itu sendiri. Selain itu tujuan matematika yaitu, dengan
keberadaan pelajaran matematika mampu untuk menjadikan pendidikan dan sekolah
menjadi lebih terdepan (Nurfadilah & Hakim, 2019). Pentingnya memahami konsep
menjadi tujuan penting dalam matematika. Menegerti dengan konsep menjadikan
landasan berfikir untuk dapat menyelesaikan masalah matematika maupun permasalahan
di setiap harinya (Nila, 2008). Namun proses pembelajaran matematika dengan pelajaran
yang sukar yang dianggap menyeramkan sebelum pembelajaran berlangsung menjadi
masalah yang paling sulit bagi siswa. Untuk itu perlunya bimbingan dan latihan bagi
siswa sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan belajar matematika terutama pada materi
bangun datar, ketika dihadapkan dengan soal yang berbeda maka siswa akan mengalami
kebingungan (Jarmita, 2014).
Adapun latar belakang penyebab siswa kesulitan menjawab soal-soal bangun
datar adalah, kesulitan dalam menggunakan konsep matematika di dalam penelitian ini
dimana siswa mengabaikan satuan keliling dan luas, serta tidak memasukkan satuan
tersebut dan masih terdapat siswa yang yang menggunakan satuan keliling sebagai satuan
luas, kesalahan inilah yang dikatakan sebagai kesalahan fakta. Karena pada hakikatnya
siswa sebenarnya belum mengerti cara membaca satuaan dengan benar.
Kesulitan berikutnya ialah kurangnya ketelitian siswa dalam menghitung
perkalian didalam penggunaan rumus keliling dan luas bangun datar. Pada titik ini
banyak sekali ditemukan siswa yang sudah benar dalam penerapan rumus. Namun
dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menghitung perkalian terutama dalam
pengoperasian karena siswa tidak paham perkalian. Matematika bukan bersifat hafalan,
konsepnya terletak pada penjumlahan berulang,mengingat siswa yang diajarkan kelas IV
maka tugas seorang guru yang mengharuskan siswanya untuk menghafal (Rahayu, 2021).

5
Kesulitan yang ketiga ialah terkait rendahnya daya ingat siswa mengenai rumus
luas dan keliling masing-masing bangun datar. Padamateri ini biasanya guru membuat
metode pembelajaran yang unik dengan menggunakan alat sebagai media yang
membantu siswa untuk mengingat dan menghafal rumus keliling dan luas bangun datar.
Selain itu, guru juga biasa menggunakan lagu-lagu yang liriknya diganti dengan rumus-
rumus keliling dan bangun datar. Karena bernyanyi juga menjadi satu media
pembelajaran alternatif sebagai pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dasar
walaupun hanya dengan bernyanyi (Putri & Desyandri, 2019). Kemudian dengan adanya
lagu yang di inovasi siswa mampu mengingat rumus tersebut melalui konsep lagu yang
menyenangkan.
Kesulitan yanag terakhir adalah tidak tertariknya siswa untuk mengulang kembali
pembelajaran yang sudah diberikan guru. Sampai ada beberapa siswa yang tidak
mengerjakan soal pekerjaan rumah. Hal ini yang dilatarbelakangi oleh kepedulian orang
tua di rumah tentang pembelajaran siswa di sekolah. Latar belakang keluarga yang
berbeda-beda sehingga tidak jarang ditemui orang tua yang tidak mampu mendampingi
pembelajaran anak karena latarbelakang pendidikan yang rendah (Fauzi & Arisetyawan,
2020).
a. Gangguan Dalam Hubungan Keruangan
Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:210) bahwa “kesulitan dalam
gangguan hubungan keruangan adalah tidak dapat membedakan konsep hubungan
keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan awal
dan akhir”.
b. Abnormalitas Presepsi Visual
Dalam teorinya Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:211) mengatakan bahwa
“anak yang berkesulitan matematika jenisn ini sering mengalami kesulitan dalam
melihat bebagai objek dalam hubunganya dengan kelompok atau set”.
c. Asosiasi Visual Motor
Kesulitan belajar matematika asosiasi visual motor ditandai sering tidak dapat
menghitung benda-benda secara beruntun sambil menyebutkan bilanganaya.
d. Kesuliatan Memahami Simbol
Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:212) mengatakan bahwa “anak
berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesusahan mengunakan,
memahami dari simbol yang ada dalam matematika contohnya +,-,x,:” dan tidak
dapat mengunakan rumus dengan benar”.
6
e. Kesulitan Dalam Bahasa dan Membaca
Kesulitan dalam bahasa dan membaca dapat berpengaruh terhadap kemampuan
anak dalam matematika, karena ada beberapa soal matematika yang menunakan
pernayatan dan soal cerita. Menurut Lenner (dalam Abdurrahman, 2018:213)
bahwa “anak yang kesulitan dalam bahasa dan membaca akan kesulitan pula
dalam memecahkan soal yang berbentuk pernyataan dan soal cerita”

C. Bangun Datar ( Sifat, Jenis, Luas dan Keliling ) Penerapannya


1. Sifat Bangun Datar
Berikut merupakan sifat - sifat bangun datar
a. Persegi

Sifat - sifat persegi yaitu sebagai berikut.

 Memiliki empat sisi yang sama panjang (dua pasang sisi yang sejajar).
 Mempunyai empat sudut siku-siku.
 Memiliki dua diagonal yang saling berpotongan tegak lurus.
b. Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang yaitu sebagai berikut.

 Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang.


 Keempat sudutnya siku-siku.

7
 Memiliki dua diagonal yang sama panjang.
c. Segitiga

Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu
segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.

1. Segitiga Sama Sisi


Sifat - sifat segitiga sama sisi yaitu sebagai berikut.
 Ketiga sisinya sama panjang.
 Ketiga sudutnya sama besar (60°).
2. Segitiga Sama Kaki
Sifat - sifat segitiga sama kaki yaitu sebagai berikut.
 Dua dari tiga sisinya sama panjang.
 Memiliki sepasang sudut yang sama besar.
3. Segitiga Sembarang
Sifat - sifat segitiga sembarang yaitu sebagai berikut.
 Ketiga sisinya tidak sama panjang
 Ketiga sudutnya tidak sama besar

Berdasarkan besar sudutnya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu
segitiga sama siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul.

1. Segitiga Siku-Siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu sebagai berikut.
 Memiliki sudut terbesarnya adalah sudut siku-siku (90 derajat).
2. Segitiga Lancip
Sifat - sifat segitiga lancip yaitu sebagai berikut.
 Ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
3. Segitiga Tumpul
8
Sifat - sifat segitiga tumpul yaitu sebagai berikut.
 Salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
d. Jajar Genjang

Sifat - sifat jajar genjang yaitu sebagai berikut.

 Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang.
 Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan sama besar.
 Memiliki dua diagonal yang membagi jajar genjang menjad dua sama besar.
e. Trapesium

Sifat - sifat trapesium yaitu sebagai berikut.

 Memiliki sepasang sisi sejajar


 Memiliki dua pasang sudut sama besar (trapesium sama kaki) atau memiliki
dua sudut siku-siku (trapesium siku-siku).
 Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 180
derajat.
f. Layang-layang

Sifat - sifat layang - layang yaitu sebagai berikut.

9
 Memiliki sepasang sudut yang sama besar.
 Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang.
g. Belah ketupat

Sifat - sifat belah ketupat yaitu sebagai berikut.

 Memiliki empat sisi yang sama panjang.


 Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan sama besar.
 Diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
 Jarak sembarang titik pada lingkaran terhadap pusat adalah sama.
h. Lingkaran

 Memiliki satu titik pusat.


 Jarak sembarang titik pada lingkaran terhadap pusat adalah sama.

2. Jenis Bangun Datar


a. Bangun Datar Persegi Panjang
Persegi adalah persegi panjang yang panjang keempat sisinya sama. Perhatikan
gambar berikut.

10
Ciri - ciri persegi antara lain sebagai berikut.

 Sisi - sisinya sama panjang


 Diagonal - diagonalnya sama panjang, keduanya saling berpotongan tegak
lurus dan membagi dua sama panjang
 Diagonal - diagonalnya membagi kedua sudut yang berhadapan menjadi dua
sama besar
 Sudut - sudutnya sama besar, yaitu 90°.
b. Bangun Datar Persegi Panjang

Persegi panjang adalah suatu segi empat yang keempat sudutnya siku-siku dan
panjang sisi-sisi yang berhadapan sama. Perhatikan gambar berikut.

Ciri - ciri persegi panjang antara lain :

 Mempunyai dua pasang sisi berhadapan, setiap pasangnya sejajar dan sama
panjang,
 Diagonal - diagonalnya sama panjang dan berpotongan saling membagi dua
sama panjang,
 Sudut-sudutnya sama besar, yaitu 90°.

c. Bangun Datar Segitiga

11
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi. Segitiga memiliki 3 macam
bentuk yakni segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang.

Ciri - ciri bangun datar segitiga :

 Memiliki 3 buah sisi dan mempunyai 3 buah titik sudut


 Memiliki tiga sisi dan tiga sudut
 Semua sisi dan sudut bisa memiliki ukuran yang berbeda.
d. Bangun Datar Jajargenjang
Jajargenjang adalah segi empat yang setiap pasang sisinya yang berhadapan
sejajar. Perhatikan gambar berikut.

Jajarg
enjang mempunyai ciri – ciri :
 Mempunyai dua pasang sisi berhadapan yang setiap pasangnya sejajar dan
sama panjang,
 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar,
 Diagonal-diagonalnya berpotongan saling membagi dua sama panjang.
e. Bangun Datar Trapesium
Trapesium adalah bangun datar yang memiliki bentuk berupa segiempat yang
memiliki sepasang sisi yang sejajar. Lihat gambar berikut ini.

12
Ciri - ciri trapesium :
 Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
 Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
 Panjang sisinya tidak selalu berukuran sama.
f. Bangun Datar Layang – Layang
Layang - layang adalah segiempat yang diagonal diagonalnya saling tegak lurus
dan salah satu diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Ciri - ciri laying - layang sebagai berikut :


 Sepasang-sepasang sisi yang berdekatan sama
 Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus dan salah panjang satu
membagi dua sama panjang
 Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
g. Bangun Datar Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segi empat yang semua sisinya sama panjang. Perhatikan
gambar di bawah ini.

13
Belah ketupat mempunyai ciri - ciri sebagai berikut.
 Sisi-sisinya sama panjang.
 Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang.
 Diagonal-diagonalnya membagi dua berhadapan dua sama besar.
 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
h. Bangun Datar Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik-titik
yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama atau bisa dikatakan
garis melengkung sempurna yang memiliki titik pusat. Lihat gambar berikut ini.

Ciri - ciri bangun datar lingkaran :


 Jarak tepi garis ke titik pusat disebut jari-jari atau dilambangkan r.
 Memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlah.
3. Luas Bangun Datar
Bangun datar adalah sebuah obyek benda dua dimensi yang dibatasi oleh garis-garis
lurus atau garis lengkung. Karena bangun datar merupakan bangun dua dimensi,
maka hanya memiliki ukuran panjang dan lebar oleh sebab itu maka bangun datar
hanya memiliki luas dan keliling.

14
a. Persegi
Persegi adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan sudut–
sudutnya siku-siku.
Perhatikan gambar di bawah ini!

AB = BC = CD = AD = sisi (s)
Luas (L) = sisi x sisi
=sxs
Sifat - sifat persegi :
1. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut
2. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar serta sama panjang
3. Keempat sisinya sama panjang
4. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90o ( sudut siku-siku )
5. Memiliki empat buah simetri lipat
6. Memiliki empat simetri putar
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sudutnya siku-siku.
Perhatikan gambar di bawah ini!

D C

l
A B

AB = CD = panjang (p)

BC = AD = lebar (l)
15
Luas = (L) = panjang x lebar

=pxl

Sifat - sifat persegi panjang :

1. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut


2. Memiliki dua pasang sisi sejajar yang berhadapan dan sama panjang
3. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90o ( sudut siku-siku )
4. Memiliki dua diagonal yang sama panjang
5. Memiliki dua buah simetri lipat
6. Memiliki dua simetri putar
c. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis yang ujung
ujungnya saling bertemu dan membentuk sudut. Secara umum segitiga dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Segitiga Siku – Siku

D C

A B

Segitiga siku – siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan
menarik salah satu garis diagonalnya.

A Ciri - ciri :

 Sudut B adalah sudut siku-siku (90o)

16
B C

2. Segitiga Sama Kaki

A B C

17
Segitiga siku – siku adalah dua segitiga siku – siku yang kongruen, sisi BD adalah
sisi siku – siku yang sama panjang dari kedua segitiga. ACD adalah segitiga sama
kaki dengan sisi AD = DC.

Ciri - ciri :
 Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut sering disebut
kaki segitiga
 Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan sisi
yang panjangnya sama
 Satu sumbu simetri
3. Segitiga Sama Sisi

A B

Segitiga sama sisi adalah tiga buah garis lurus yang sama panjang dapat
membentuk sebuah segitiga sama sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung
garis satu sama lainnya.

Ciri - ciri :

1. Tiga sisi yang sama panjang

2. Tiga sudut yang sama besar

3. Tiga sumbu simetri

d. JajarGenjang

Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan
saling sejajar dan sama panjang, serta sudut – sudut yang berhadapan sama besar.

Luas ( L ) = alas × tinggi


=𝑎×𝑡
18
a

Sifat - sifat jajar genjang :

1. Memiliki empat sisi dan empat titik sudut

2. Memiliki dua pasangan sisi yang sejajar dan sama panjang

3. Memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip

4. Sudut yang berhadapan sama besar

5. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang

6. Tidak memiliki simetri lipat

7. Memiliki dua simetri lipat

e. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah jajar genjang khusus yang keempat sisinya sama panjang.

Perhatikan gambar di bawah ini!

AC = diagonal pertama ( d1)


BD = diagonal kedua ( d2 )
Luas ( L ) = 1 × BD × AC
2

19
= 1 × d1 × d 2
2

Sifat - sifat belah ketupat :

1. Memiliki empat buah sisi dan empat buah titik sudut


2. Keempat sisinya sama panjang
3. Dua pasang sudut yang berhadapan sama besar
4. Diagonalnya berpotongan tegak lurus
5. Memiliki dua buah simetri lipat
6. Memiliki simetri putar tingkat dua

f. Layang – Layang

Layang-layang adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi sama panjang
dan diagonalnya berpotongan saling tegak lurus.

Perhatikan gambar berikut ini!

BD = diagonal pertama (d1)


AC = diagonal kedua (d2)
Luas ( L ) = 1 × BD × AC
2

= 1 × d1 × d 2
2

Sifat - sifat layang - layang :

1. Memiliki empat sisi dan empat titik sudut

2. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang

20
3. Memiliki dua sudut yang sama besarnya

4. Diagonalnya berpotongan tegak lurus

5. Salah satunya diagonalnya membagi diagonal yang lain sama panjang

6. Memiliki satu simetri lipat

g. Trapesium

Trapesium adalah segi empat yang mempunyai sepasang sisi yang sejajr. Secara
umum trapesium dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Trapesium Siku - Siku

Trapesium siku – siku, yaitu trapesium yang salah satu sisinya tegak lurus

dengan sepasang sisi yang sejajar.

2. Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang sisi – sisi tidak sejajar sama panjang.

3. Trapesium Sembarang

21
Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang sisi – sisi tidak sejajarnya tidak sama
panjang.
h. Lingkaran
Adalah himpunan titik – titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
Titik tersebut dinamakan titik pusat lingkaran.
Perhatikan gambar dibawah ini :

Titik O adalah titik pusat lingkaran


BC = diameter / garis tengah lingkaran (d)
AO = OB = OC = jari –jari (r)
Luas (L) = vx r x r
= vx r2
V = 3, 14
Sifat – Sifat Lingkaran :
• Mempunyai satu sisi
• Memiliki simetri putar dan simetri lipat tak berhingga
4. Keliling Bangun Datar
a. Persegi
D s C

s s
22
A s B
AB = BC = CD = AD = sisi (s)
Keliling = 4 x s
b. Persegi Panjang

D C

A B

AB = CD = panjang ( 𝑝 )

BC = AD = lebar ( 𝑙 )

Keliling = 2 × ( 𝑝 + 𝑙 )
c. Segitiga

b c

a
Keliling = a + b + c
d. JajajarGenjang

23
a

Keliling = ( 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 ) + ( 2 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 )


=2×𝑎+(2×𝑡)
e. Belah Ketupat

Keliling = Jumlah panjang sisi

=4×𝑠
f. Layang – Layang

Keliling = 2 × ( BC + CD )

g. Trapesium

24
Keliling = Jumlah panjang sisi

=4×𝑠

h. Lingkaran

Keliling = 𝜋 × 𝑑

Keliling = 𝜋 × 2𝑟

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar,
yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung
Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar
genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.
B. Saran
25
Bagi calon pendidik :
Hendaknya kita dapat mengetahui tentang konsep dasar bangun datar terutama bagaimana
suatu rumus tersebut dapat kita ketahui darimana asalnya. Sehingga dengan begitu sebagai
calon pendidik dapat memberikan pengetahuan dasar bangun datar bagi peserta didik agar
di tingkatkan selanjutnya tidak menemukan suatu kesalahan konsep.
Kepada mahasiswa maupun mahasiswi hendaknya makalah ini dapat dijadikan tambahan
acuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

S.Pd, H. S. (2020, Oktober 15). Mudah Pahami Materi Bangun Datar dengan Mathcard.
Retrieved april 23, 2022, from radarsemarang.jawapos:
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/10/15/mudah-pahami-
materi-bangun-datar-dengan-mathcard/

26
Simbolon Sabrina, 2022, Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV Materi Bangun Datar di
Sekolah Dasar, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022 Halm
2510 - 2515.

Simbolon Haryono, Sofiyan, Ramadhani Dini, 2019, Analisis Kesulitan Belajar Matematika
Materi Bangun Datar SD Negeri 7 Langsa, Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No
1 (Januari-juni 2019).

Sumanto, Y.D., Henni Kusumawati dan nur aksin.2008.Gemar matematika 5 : untuk kelas V
SD/MI.(Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

VanCleave, Janice. 2005.Matematika Untuk Anak.(Bandung : Pakar Raya).

Hidayat Taufik, Andika Ari Setyawan, Pustaka Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Kelas 6 : 200

27
28

Anda mungkin juga menyukai