NIM : 1906724
Program Studi : Pendidikan Matematika (S2)
Mata Kuliah : Teori dan Praktik dalam Pembelajaran Matematika Berbasis ICT
Dosen Pengampu : Dr. Dian Usdiyana, M.Si
Jawaban :
1. Karena pendekatan CPA lebih dominan berhubungan dengan sesuatu yang konkret
atau permainan serta representasi gambar yang menarik, maka tantangan terbesar bagi
guru adalah menyiapkan alat yang ada dikehidupan nyata yang berhubungan dengan
materi pembelajaran, menyiapkan serta memperbaharui permainan yang akan
digunakan dalam pembelajaran agar siswa tidak bosan dengan games sama yang telah
diberikan sebelumnya, serta membuat animasi-animasi yang dapat menarik perhatian
siswa. Jadi, guru dituntut untuk menjadi sangat kreatif dan inovatif.
2. Ketika pembelajaran berkelompok, maka pembagian kelompok harus sesuai dan rata
agar tidak ada siswa yang minder dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadi, siswa
yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah akan dibagi sama rata pada tiap
kelompok. Karena permainan yang disediakan dalam pembelajaran ini ada yang
bersifat kompetisi, maka kelompok yang cepat menyelesaikan games akan dapat
langsung menyelesaikan soal yang disediakan. Jadi, setiap kelompok mendapatkan
gilirannya untuk menjawab soal walaupun dalam waktu yang berbeda. Sehingga,
pembelajaran ini difokuskan untuk melibatkan semua siswa dalam permainan dan
pembelajaran, bukan berfokus kepada suatu kelompok harus menang.
3. Games yang ada tentunya disediakan oleh sekolah. Karena ini merupakan program
utama sekolah tersebut. Jadi, sebelum memulai pembelajaran tiap tahunnya, games
tersebut sudah dipersiapkan oleh sekolah. Namun, hal ini tidak terlepas dari kinerja
atau bantuan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Terutama dalam hal ide, dan
teknik permainannya.
4. Ciri khas dari pembelajaran matematika di Singapura adalah menggunakan papan
tulis interaktif (smartboard). Dengan papan tulis ini, proses pembelajaran akan lebih
simpel, karena guru hanya menampilkan materi atau soal yang ada, kemudian jika ada
yang harus ditulis maka hanya dengan menggunakan spidol yang bisa dihapus
layaknya aplikasi yang bisa menghapus lingkungan sekitarnya dengan sangat bersih.
5. Evaluasi penilaian di Singapura itu adalah penilaian secara auntentik. Jadi tidak ada
UH, UTS ataupun UAS seperti di negara Indonesia. Proses penilaiannya dilakukan
dengan melihat proses pembelajaran siswa sehari-hari.
Daftar Pustaka
Abdussakir. (2016). Penggunaan Komputer Untuk Pembelajaran Matematika. Madrasah:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5(2); 18.
Sumintono, B., dkk. (2012). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pengajaran: Survei pada Guru-guru Sains SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran
MIPA, 17(1).
https://www.researchgate.net/publication/233800616_Penggunaan_Teknologi_Informa
si_dan_Komunikasi_dalam_Pengajaran_Survei_pada_Guru-
Guru_Sains_SMP_di_Indonesia_Indonesian (Diakses pada 06/11/2019)
https://www.schoolbag.sg/story/fun-with-maths-through-activity-based-teaching (Diakses
pada 06/11/2019)
https://www.indiatoday.in/amp/education-today/featurephilia/story/fun-and-activity-
mathematics-technique-mathematics-fun-to-learn-divd-1347744-2018-09-24 (Diakses
pada 06/11/2019)