Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PEMBUATAN ALAT PERAGA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“ ARCA SEPATU (KARTU PECAHAN SENILAI EMPAT SATU)”

Disusun Oleh :
1. Widhi Guniarti (A410200011)
2. Fauziyatun Nisa’ (A410200016)
3. Imam Fathoni Nur Hakim (A410200020)
4. Robiah Nur Haniah (A410200021)
5. Marlita Dwi Agustina (A410200022)
6. Gina Sintya (A410200030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal dengan judul “ARCA SEPATU (Kartu Pecahan Senilai Empat Satu)” ini telah
disetujui dan disahkan oleh dosen pembimbing pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Oktober 2022

Surakarta, 17 Oktober 2022


Pembimbing,

Dr. Sumardi, M.Si


NIDK: 8813280018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembuatan Alat


Penerapan pendidikan matematika di Indonesia masih menitik beratkan
peserta didik pada penghafalan rumus-rumus perhitungan. Hal ini mengakibatkan
terganggunya perkembangan kemampuan pemahaman peserta didik. Untuk
mengembangkan mutu sumber daya manusia, maka diperlukan pengembangan nilai-
nilai fundamental dalam pengembangannya, caranya dengan mengembangkan pula
mutu pembelajaran di sekolah. Matematika sebagai salah satu pelajaran umum yang
memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Belajar dan memahami matematika
berarti kita mempelajari penalaran kreatif, positif, dan kritis dalam pemecahan
masalah sehari-hari.
Pembelajaran matematika dikatakan berhasil jika dalam pembelajaran tersebut
bermakna dan memenuhi salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu
mempersiapkan peserta didik untuk menerapkan matematika pada kesehariannya
(Kemendikbud, 2014). Ditinjau dari tujuan tersebut, peserta didik harus benar-benar
paham akan proses pembelajaran. Hingga pada akhirnya mampu mengembangkan
hasil belajarnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran matematika bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi menggunakan angka dan simbol serta mengembangkan
ketajaman nalar yang mampu membantu menampakkan dan memecahkan masalah
pada kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2014). Mata pelajaran matematika juga
menitikberatkan peserta didik untuk kenal, paham, dan cakap dalam menggunakan
angka. Kemampuan peserrta didik dalam penggunaan angka dapat diukur dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan dalam penilaian (evaluasi) pada akhir kegiatan
belajar mengajar. Berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat menentukan apakah
peserta didik telah memahami apa yang telah dipelajari sehingga dapat meracang
kegiatan perbaikan dan pengayaan.
Keberhasilan dalam belajar matematika bisa diukur dari tingkat keberhasilan
peserta didik dalam kelas dan bisa dilihat pula berdasarkan tingkat pemahaman,
penguasaan materi, dan hasil belajar peserta didik. Pemahaman dan penguasaan
materi yang tinggi maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan belajarnya. Artinya,
dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Namun dalam praktiknya, peserta
didik masih terkendala untuk terlibat dalam pembelajaran matematika karena belum
memahami konsep matematika secara keseluruhan. Peserta didik dituntut untuk
benar-benar aktif dalam proses pembelajaran, yang akan mempengaruhi hasil
belajarnya. Konsep akan mudah dipahami dan diingat peserta didik apabila disajikan
berdasarkan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai, jelas dan
dirancang secara menarik sesuai dengan materi pembelajaran.
Penelitian Jumiyati (2022) menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik
yang belum sepenuhnya memahami konsep pecahan. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya pemahaman konsep matematika yang diajarkan, kelemahan lain yaitu
sering dilupakan pada pembelajaran matematika untuk menggunakan media (alat
peraga). Banyaknya peserta didik yang berprestasi rendah dalam matematika adalah
bukti sulitnya belajar matematika yang dialami peserta didik, dan guru memiliki peran
penting dalam membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasinya.
Ketidakpahaman akan konsep dan mengalami kesulitan dalam menyampaikan konsep
matematika abstrak dalam kenyataan. Oleh karena itu, penting bagi guru dalam
berupaya mengembangkan proses pembelajaran pada kelas.
Menurut Nurrahmah, Hikmah, dan Kusumawardani (2018) salah satu cara
siswa untuk dapat mengatasi tantangan dalam belajar matematika adalah melalui
penggunaan media pembelajaran. Alat peraga sebagai salah satu bentuk media
pembelajaran ini diharapkan mampu membantu pengalaman belajar dengan membuat
konsep matematika menjadi lebih mudah dan menyenangkan untuk dipahami. Dengan
menggunakan alat peraga, siswa diharapkan mampu mengalami keragaman
pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran tidak dinilai membosankan dan materi
semakin mudah untuk dipahami dan bertahan lebih lama dalam memori peserta didik.
Hal ini didukung pula dengan fakta bahwa perkembangan anak pada tingkat sekolah
dasar masih berada di tahap pra konkret maka diperlukan jembatan bagi siswa untuk
memahami konsep matematika bersifat deduktif (Haryanto, Ismaimuza, dan
Anggraini, 2015).
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut kecakapan
manusia untuk mampu menerapkannya di kehidupan secara tepat. Sumber daya
manusia harus dipersiapkan untuk menghadapi kemajuan IPTEK, salah satunya
melalui pendidikan. Oleh karena itu, pemanfaatan IPTEK di bidang pendidikan pada
dasarnya ditujukan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu
pemanfaatan IPTEK dalam pendidikan adalah pengembangan alat peraga dalam
pembelajaran.
Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh pada
kondisi belajar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar pada siswa tingkat
Sekolah Dasar (SD). Pengembangan alat peraga yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsep pecahan campuran yang akan dipelajari oleh Siswa SD diharapkan dapat
membantu memahami konsep pecahan senilai yang akan dipelajari. Alat peraga yang
digunakan adalah Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai Empat Satu). Arca Sepatu
berbentuk seperti kartu dengan menggunakan konsep materi pecahan dengan
menyamakan nilai suatu pecahan biasa ke pecahan yang lain, seperti desimal, persen
dan mengetahui gambar dari pecahan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, Arca Sepatu
(Kartu Pecahan Senilai Empat Satu) dapat membantu siswa memahami konsep
pecahan senilai yang akan dipelajari.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang berkaitan
dengan alat peraga ini adalah :
1. Bagaimana hubungan alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai Empat
Satu)” dengan pembelajaran matematika?
2. Bagaimana cara membuat alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai Empat
Satu)” untuk memahami materi tentang pecahan senilai?
3. Bagaimana cara penggunaan alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai
Empat Satu)” untuk memahami materi tentang pecahan senilai?

C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan yang berkaitan
dengan alat peraga ini adalah :
1. Mengetahui hubungan alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai Empat
Satu)” dengan pembelajaran matematika.
2. Mengetahui cara pembuatan alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai
Empat Satu)” untuk memahami materi tentang pecahan senilai.
3. Mengetahui cara penggunaan alat peraga “Arca Sepatu (Kartu Pecahan Senilai
Empat Satu)” untuk memahami materi tentang pecahan senilai.
D. Manfaat Pembuatan Alat Peraga
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat peraga “(Kartu Pecahan Senilai Empat
Satu)” adalah :
1. Memusatkan perhatian siswa.
2. Menarik minat siswa untuk belajar materi pecahan senilai.
3. Mempermudah penguasaan materi pecahan senilai.
4. Merangsang daya pikir dan nalar siswa.
5. Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas siswa.
Berikut bukti hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh kelompok kami.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembahasan Teori
1. Pecahan
Pecahan yaitu bagian dari yang utuh. Jika sebuah benda dibagi dua bagian sama
besar, maka nilai setiap bagian adalah setengah dari utuh. Pecahan biasa adalah
bilangan yang dinyatakan dalam bentuk dimana disebut pembilang dan disebut
penyebut, bilangan penyebut tidak boleh bernilai 0 (nol). Pembilang terdiri dari
bilangan bulat (0,1,2,3...) dan penyebut terdiri dari bilangan asli (1,2,3...).
Contoh:

2. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang dituliskan dalam bentuk berbeda, tetapi
mempunyai nilai yang sama.

Gambar pertama sama besar atau senilai dengan gambar kedua. Pecahan senilai
juga dapat ditentukan dengan menggunakan gambar seperti diagram bilangan di
bawah ini. Pecahan senilai bisa ditentukan dengan cara mengalikan dan membagi
bilangan yang sama pada pembilang dan penyebutnya.
Cara 1: Pembilang dan penyebut dikalikan dengan bilangan yang sama.
Cara 2: Pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama.

3. Bentuk-Bentuk Pecahan
 Pecahan Biasa
Bilangan pecahan yang hanya terdiri dari pembilang dan penyebut dinamakan
pecahan biasa. Pecahan memiliki dua jenis, yaitu pecahan murni dan pecahan
tidak murni.
Pecahan murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
penyebutnya.
Pecahan tidak murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar dari
penyebutnya.
7 4 2
Contoh : 9 ;5; 3

 Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan
bilangan pecahan. Jika pembilang pecahan lebih besar dari penyebutnya, maka
pecahan tersebut bisa diubah menjadi pecahan campuran. Pecahan campuran
bisa didapat dari pecahan biasa dengan membagi pembilang dengan
penyebutnya.
3
Contoh : 5
2
; 4 23 ; 3 27
 Pecahan Desimal
Pecahan desimal adalah pecahan yang diperoleh dari hasil pembagian suatu
bilangan dengan bilangan pecahan pesepuluhan, peseratusan, perseribuan, dan
seterusnya.
Contoh :

0,25 ; 0,5 ; 0,75 ; 0,1


 Pecahan Bentuk Persen
Persen adalah bentuk lain dari pecahan berpenyebut seratus.

20% ; 25%; 50% ;10%

B. Hubungan Alat Peraga ARCA SEPATU dengan Pembelajaran Matematika


Sesuai dengan kepanjangan dari ARCA SEPATU yaitu Kartu Pecahan Senilai Empat
Satu, alat peraga ini menggunakan konsep materi pecahan dengan menyamakan nilai
suatu pecahan biasa ke pecahan yang lain, seperti demisal, persen dan mengetahui
gambar dari pecahan tersebut.
BAB III

METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga


Desain kartu-kartu yang akan digunakan:

Desain belakang kartu:


B. Alat dan Bahan
 Alat
- Gunting
- Penggaris
 Bahan
- Doubletape 1 cm (3 buah)
- Print sticker
- Kertas cover warna putih (14 lembar)
- Bolpoin (4 buah)
C. Estimasi Dana
- Doubletape 1 cm (4 buah) Rp 20.000,-
- Print sticker Rp 34.000,-
- Kertas cover warna putih (14 lembar) Rp 27.000,-
- Spidol warna (1 pack) Rp 14.500,-
- Bolpoin (6 buah) Rp 18.000,-
Total Rp 113.500,-

D. Prosedur Pembuatan
Prosedur dalam pembuatan ARCA SEPATU (Kartu Pecahan Senilai Empat Satu)
sebagai berikut:
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Ambil kertas cover warna putih, kemudian potong sesuai ukuran kartu remi.
3) Tempelkan dengan menggunakan doubletape, kertas cover yang sudah dipotong
sesuai ukuran kartu remi pada kartu remi.
4) Siapkan bilangan pecahan biasa, desimal, persen, dan gambar pecahan.
5) Gambar bilangan pecahan biasa, desimal, persen, dan gambar pecahan pada kertas
cover yang telah ditempelkan pada kartu remi dengan warna spidol yang berbeda
antar jenis bilangan.
6) Setelah selesai menggambar, tempelkan stiker pada sekitar Kaca Patji untuk
memperindah Kaca Patji.
E. Cara Penggunaan
Cara penggunaan alat peraga ARCA SEPATU sebagai berikut:
1. Ambil alat peraga ARCA SEPATU.
2. Mainkan dengan 4 orang.
3. Acak atau kocok kartu dengan membalikkan ke belakang sehingga tercampur satu
sama lain.
4. Bagikan kartu tersebut sejumlah 4 buah pada setiap orang pemain.
5. Setiap pemain wajib menyamakan jenis kartu yang dipilihnya
Misal pemain menyamakan keempat kartu tersebut dengan 0,5 ; 50% ; dan 1/2.
Maka pemain tersebut harus menemukan gambar pecahan bilangan 1/2 .
6. Bermain secara berurutan.
7. Mengambil satu minum dan membuang yang tidak diperlukan kepada pemain
disampingnya sesuai dengan urutan main.
8. Pemain boleh mengambil 1 kartu dari minum ataupun buangan dari pemain
sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Peraga “ARCA SEPATU” merupakan sebuah alat peraga matematika yang
berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari materi pecahan.
Alat peraga ini berisikan beberapa bentuk pecahan seperti pecahan biasa, campuran,
desimal, dan persen. yang kemudian dioperasikan dengan 4 orang bermain secara
bergantian dan setiap pemain wajib menyamakan jenis kartu yang dipilih. Alat peraga ini
dibuat agar siswa belajar matematika sambil bermain, sehingga dengan belajar sambil
bermain siswa lebih cepat memahami materi.

B. Saran
Dari kesimpulan yang telah didapat, maka kami mengajukan saran
a. Guru dapat membuat sebuah alat peraga sederhana yang akan mempermudah
siswa dalam pemahaman materi, sehingga guru tidak akan memerlukan waktu
banyak untuk menjelaskan materi secara mendetail.
b. Siswa diberikan kesempatan dalam penggunaan alat peraga”ARCA SEPATU”
agar siswa lebih mudah memahari materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, H., Ismaimuza, D., & Anggraini, A. (2015). Penggunaan Alat Peraga Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pecahan Biasa Dan Campuran Di
Kelas IV SDN 2 Sintuwu. Jurnal Kreatif Online, 6(3).
Jumiyati, J. (2022). Pengembangan Alat Peraga Papan Pizza Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Operasi Hitung Siswa Sd Kelas V (Doctoral dissertation,
Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Nurrahmah, A., Hikmah, N., & Kusumawardani, R. (2018). Penerapan Alat Peraga Papan
Ajaib Untuk Materi Operasi Hitung Pecahan. GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(2), 124-134.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
RPP MATEMATIKA KELAS 5 PECAHAN (https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/rpp-
matematika-kelas-5-pecahan-kd-3-1-dan-4-1/). Di akses pada tanggal 6 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai