Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Depdiknas, 2003). Untuk mencapai

pendidikan yang berkualitas pastinya sangat berkaitan dengan proses belajar baik

itu proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas. Matematika

merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat digunakan untuk memprediksi

posisi kemampuan siswa, apakah siswa termasuk dalam kategori rendah, sedang,

atau tinggi di sekolah (Putriana, 2022: 1).

Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata

pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika

merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (Susanti, 2020: 438). Namun pada kenyataannya

matematika masih dianggap pelajaran yang sulit dan sukar dipahami oleh

sebagian besar peserta didik karena karakteristik matematika yang memiliki objek

kajian yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini yang menjadi salah satu kendala bagi

peserta didik, dimana mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep pada

matematika. Oleh karena itu materi matematika yang diberikan kepada peserta

didik SD perlu adanya pemilihan dan penyesuaian (Setiawan, 2020: 2).

1
2

Matematika yang telah dipilih dan disederhanakan serta disesuaikan oleh

perkembangan berpikir peserta didik ialah matematika yang termuat dalam

kurikulum SD.

Guru sebagai salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran

mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa

(Komariah, 2020: 451). untuk mengatasi dan membantu siswa agar tidak

mengalami kesulitan, kejenuhan dan motivasi belajar siswa, diperlukan proses

pembelajaran yang sehat, menyenangkan, dan kompetetif yang menjadikan siswa

aktif dan kreatif yaitu salah satunya adalah dengan media pembelajaran. Oleh

karena itu, dengan adanya media pembelajaran diharapkan siswa dapat mengatasi

kebosanan serta meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran

bisa tercapai seperti yang diharapkan.

Media pembelajaran merupakan perangkat yang penting digunakan oleh

guru ketika mengajar, karna media pembelajaran dapat membantu siswa dalam

memahami materi pembelajaran. Upaya yang dilakukan guru untuk membantu

siswa mengusai materi pecahan dengan menggunakan kartu pecahan (Sundayana,

2013: 25). Penggunaan media pembelajaran kartu pecahan diharapkan dapat

memotivasi siswa belajar matematika dan agar siswa lebih menyukai matematika,

karna kartu merupakan alat bermain yang biasa digunakan oleh siswa. Hal ini

akan mempermudah guru untuk meningkatkan penguasaan materi siswa pada

pokok bahasan pecahan.

Materi pecahan merupakan salah satu materi dari pelajaran yang dipelajari

di kelas III SD karena materi pecahan merupakan konsep dasar yang materinya
3

berkelanjutan dalam matematika. Menurut Heruman, (2006: 14) mengemukan

bahwa pecahan adalah gambaran dari sebagai bagian dari sesuatu yang utuh.

Pendapat tersebut menjelaskan bahwa, pecahan merupakan bilangan yang

menggambarkan bagian dari kesluruhan, gambar bagian yang diarsir dinamakan

pembilang bagian yang utuh di anggap sebagai penyebut. Pecahan penting untuk

dipelajari dan dikuasai karena merupakan materi persyaratan dalam mempelajari

materi matematika berikutnya dan pecahan juga berhubungan erat dengan

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang ditemukan peneliti adalah

rendahnya hasil belajar peserta didik dalam mengoprasikan bilangan pecahan

terlihat dari nilai ulangan harian matematika yang terdapat pada portofolio . Hasil

tes awal diketahui terdapat 9 dari 17 siswa yang dapat menjawab soal dan nilai

yang diperoleh siswa dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai standar

yang digunakan adalah 75. Namun dari 17 siswa persentase yang diperoleh adalah

51,82%. Nilai tersebut masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

Factor penyebabnya siswa salah konsepsi dalam memahami pembelajaran

adalah tidak adanya media yang digunakan oleh guru dan hanya menggunakan

buku saat proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak konkrit yang

menyebabkan siswa sulit dalam memahami pembelajaran. Hal tersebut menjadi

penyebab hasil belajar siswa pada materi pecahan. Seharusnya seorang guru

menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih

konkrit dan mudah dipahami siswa

Media kartu pecahan merupakan media yang terbuat dari benda yang dapat
4

dibuat dalam bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang tersebut dapat

dibagi menjadi beberapa bagian. Untuk menunjukan adanya pecahan gambar

pecahan diberi warna berbeda atau diarsir merupakan pembilang sedangkan

bagian yang utuh keseluruhan merupakan penyebutnya. Sehingga pembelajaran

akan lebih konkrit dan mudah dipahami siswa.

Penggunaan media kartu pecahan terhadap materi pecahan diharapkan

mampu meningkatkan hasil belajar siswa serta proses pembelajaran menjadi lebih

bernakna, oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan judul "Penggunaan Media Kartu Pecahan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Konsep Pecahan pada Siswa Kelas III

SDN 1 Kaobula".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1) Apakah penggunaan media kartu pecahan dapat meningkatkan hasil belajar

konsep pecahan pada pelajaran matematika siswa kelas III SD Negeri 1

Kaobula?

2) Bagaimana penerapan media kartu pecahan pada pembelajaran metematika

pada siswa kelas III SD Negeri 1 Kaobula

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pernyataan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai adalah:


5

1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan pecahan

pada siswa kelas III SD N 1 Kaobula melalui penggunaan kartu pecahan.

2. Untuk mengetahui penerapan media kartu pecahan pada pembelajaran

matematika pada siswa kelas III SD Negeri 1 Kaobula

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sebagai sebuah karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya

yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan alat peraga berupa kartu

pecahan terhadap hasil belajar matematika di SD

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian berikutnya yang sejenis

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa mampu berhitung materi pecahan sederhana dengan benar

2) Siswa dapat belajar sambil bermain dengan suasana yang menyenangkan

3) Hasil belajar siswa pada materi pecahan dapat meningkat

4) Siswa memiliki pengalaman dalam menggunakan media pembelajaran

dengan benar.

b. Bagi Guru

1) Guru dapat menggunakan media kartu pecahan sebagai alat bantu dalam

proses kegiatan pembelajaran


6

2) Guru dapat termotivasi dalam menggunakan media saat proses

pembelajaran

3) Dapat meringankan guru dalam mengkondisikan siswa karena melalui

media pembelajaran siswa akan terpusat perhatiannya pada media

pembelajaran

c. Bagi Sekolah

1) Sekolah menambah kumpulan media pembelajaran yang sudah dimiliki oleh

sekolah

2) Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa

d. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan gambaran hasil belajar matematika materi pecahan

dengan menggunakan media pembelajaran, sehingga dapat di simpulkan pengaruh

alat peraga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai