Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352312214

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PERMAINAN BILANGAN UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Article  in  Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat · September 2019

CITATIONS READS

0 69

2 authors:

Dwi Novita Sari Putri Sandika Juwita


Nusantara Muslim University of Al-Wasliyah Telkom University
14 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    6 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dwi Novita Sari on 11 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGGUNAAN MEDIA KARTU PERMAINAN BILANGAN UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Dwi Novita Sari 1)


Putri Juwita 2)
Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah
Jalan Garu II No. 02, Medan, Sumatera Utara, 20147, Indonesia.
email: dwinovita@umnaw.ac.id. Telp: +6281265474169

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “apakah media kartu permainan bilangan dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa?”. Batasan masalah dalam penelitian
ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan jauh lebih fokus, diantaranya: (1) Media kartu
permainan bilangan (domino) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media kartu yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pecahan dalam pembelajaran
matematika pada siswa kelas V SDIT Deli Insani Desa Tanjung Morawa.(2) Kemampuan
pemahaman konsep pecahan dalam pembelajaran matematika siswa kelas V SD yang materinya
mengenai membandingkan besar nilai pecahan, mengubah dalam bentuk persen atau sebaliknya
dan mengubah dalam bentuk desimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SDIT Deli Insani yang berjumlah 30 orang siswa. Metode pengumpulan data menggunakan tes,
observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep
siswa dari siklus I dan siklus II. Persentase peningkatan hasil pratindakan, siklus I dan siklus II
kemampuan pemahaman konsep siswa yaitu 13.04% untuk indikator mengidentifikasi bentuk
bilangan dengan menggunakan kartu permainan bilangan (domino) dan indikator menyelesaikan
permasalahan dalam operasi bentuk pecahan dengan menggunakan domino 27.26%. indikator
keberhasilan pada siklus II mencapai 80%.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Kartu Bilangan, Penelitian Tindakan

Abstract
This research aims " whether the number card game can improve the ability of students
to understand the concept of mathematics students?". The limitation of the problem in this study
aims to make the research much more focused, including: (1) Media of the number game card
(domino) referred to in this study is the card media used to improve the ability of understanding
fraction concepts in mathematics learning in class V SDIT students Deli Insani Tanjung Morawa
(2) Ability to understand fractional concepts in mathematics learning in fifth grade elementary
school students whose material is about comparing fraction values, changing in percent form or
vice versa and changing in decimal form. The method used in this study is classroom action
research conducted in 2 cycles. The subjects of this study were 30 students of SDIT Deli Insani,
totaling 30 students. Data collection methods use tests, observation and documentation. Data
analysis used is quantitative and qualitative analysis. The results of the study showed that there
was an increase in the ability of students to understand concepts from cycle I and cycle II.
Percentage of increase in pre-action results, cycle I and cycle II students' ability to understand
concepts is 13.04% for indicators identifying numerical forms using card numbers (dominoes) and
indicators to solve problems in fractional form operations using dominoes 27.26%. indicator of
success in the second cycle reached 80%.

Keywords: Learning Media, Student Card, Action Research

1
1. PENDAHULUAN menciptakan suasana yang tidak monoton
Pendidikan memiliki peranan dalam proses pembelajaran.
penting dalam menjaga keberlangsungan Kesulitan pada Matematika salah
pembangunan di Indonesia, baik itu satunya disebabkan karena siswa kurang
pendidikan formal maupun pendidikan diajak aktif untuk menemukan dan
non formal. Oleh karena itu pembaharuan mengembangkan konsep mereka sendiri.
pendidikan harus selalu dilakukan untuk Berdasarkan fakta dilapangan diperoleh
meningkatkan kualitas pendidikan informasi bahwa, Matematika adalah
nasional yang diharapkan dapat pelajaran yang paling sulit dipahami oleh
meningkatkan harkat martabat manusia siswa di SDIT Deli Insani Kecamatan
Indonesia. Tanjung Morawa, salah satu aspek materi
yang dianggap sulit adalah bilangan
Pendidikan juga berperan penting pecahan. Hal ini terjadi karena guru
dalam menciptakan sumber daya manusia kurang bisa menanamkan konsep
yang berkualitas tinggi, karena bilangan pecahan secara baik
pendidikan merupakan wahana untuk dikarenakan dalam penanaman konsep
mengembangkan dan meningkatkan bilangan pecahan terhadap peserta didik
kualitas sumber daya manusia, salah sering kali ketidak tersediaanya atau
satunya adalah pendidikan matematika. ketidakmampuan seorang guru untuk
Matematika merupakan pelajaran yang menggunakan media pembelajaran.
diajarkan mulai dari tingkat pendidikan Padahal media pembelajaran ini sangat
usia dini sampai ke tingkat perkuliahan. penting bagi seorang guru sebagai sarana
Dengan mempelajari matematika mentransfer materi kepada peserta didik
diharapkan setiap individu memiliki agar dapat memahami konsep
kemampuan dan keahlian dalam berbagai pembelajaran yang berlangsung. Dalam
bidang. proses belajar mengajar guru sering kali
Ciri-ciri dari matematika itu sendiri menggunakan media gambar dalam
adalah dimana matematika memiliki menyampaikan materi pecahan. Hal ini
objek yang abstrak, mendasarkan diri dianggap siswa kurang menarik dan
pada kesepakatan-kesepakatan, cenderung membuat bosan. Untuk itu
sepenuhnya menggunakan pola pikir peneliti mencoba untuk mencari inovasi
deduktif dan dijiwai dengan kebenaran dalam menyampaikan materi pecahan,
konsistensi. Jika dilihat dari konsep dan yaitu dengan menggunakan media kartu
penalaran diatas, sulit bagi siswa SD permainan bilang. Kartu yang dimaksud
untuk memahaminya. Oleh karena itu dalam penelitian ini berupa kartu domino.
perlu diadakan pemilihan dan Kartu domino cenderung mengarah ke
penyesuaian materi matematika sehingga dalam pembelajaran yang bersifat
dapat diberikan kepada siswa SD. permainan sehingga dapat merangsang
Matematika yang tercantum dalam keaktifan siswa dalam kegiatan belajar.
kurikulum SD adalah matematika yang Kartu domino merupakan
telah dipilih dan disederhanakan dan suatu media pembelajaran yang
disesuaikan dengan perkembangan pola dapat digunakan untuk menarik
pikir siswa SD. Mengajarkan matematika minat siswa dalam pembelajaran
kepada siswa SD sesungguhnya tidak matematika. Pembelajaran
terlalu sulit. Hal utama yang harus matematika dengan mengunakan
diperhatikan adalah cara untuk menarik media kartu domino dirasakan akan
minat belajar siswa terhadap matematika. lebih efektif dan berhasil daripada
Salah satu caranya adalah memasukkan menggunakan metode ceramah atau
materi pelajaran matematika ke dalam ekspositori, terutama bagi siswa yang
suasana permainan yang dapat daya ingatnya kurang dalam belajar

2
karena banyaknya materi yang harus berlangsung pada Tahun Pelajaran
diterima disekolah. Selain itu dengan 2018/2019 dengan jadwal yang akan
menggunakan kartu domino ada dikoordinasikan pada bulan April 2018
keasyikan sendiri dalam belajar sampai bulan Mei 2018.
sehingga siswa akan tertarik dan Target/SubjekPenelitian
memahami pelajaran yang Subjek penelitian ini adalah siswa
dipelajari. kelas V SDIT Deli Insani Tanjung
Kartu permainan domino bukan Morawa sebanyak 31 orang.
lagi permainan yang baru dikenal Prosedur
sebagian siswa kelas V SDIT Deli Insani Prosedur penelitian tindakan kelas
Kecamatan Tanjung Morawa. Cara ini terdiri dari tahapan pratindakan
bermain kartu ini sama persis seperti kita dengan melakukan Pretest, siklus I dan
bermain kartu domino, akan tetapi bentuk siklus II. Siklus I ini dimulai pada
kartunya saja yang berbeda. Kartu pertemuan ke-2. Pada siklus ini peneliti
permainan domino adalah salah satu akan memberikan penjelasan mengenai
permainan yang mengandalkan cara penggunaan kartu permainan
kemampuan berhitung dan ketelitian. bilangan (kartu domino). Siswa dibagi
Secara tidak langsung siswa dituntut menjadi 3 kelompok dan peneliti
untuk menguasai fakta dasar pecahan memberikan arahan serta membagi media
memainkan kartu permainan domino. berupa kartu permainan bilangan (kartu
Bentuk dari kartu permainan domino domino) yang berisikan bilangan dalam
yang menarik membuat siswa merasa bentuk pecahan, desimal dan persen.
senang bermain meskipun secara tidak Kemudian peneliti memberikan
langsung sudah mempelajari matematika. instruksi kepada siswa untuk masing-
Kartu permainan domino juga masing kelompok mengambil kartu
merangsang kemampuan motorik peserta permainan bilangan (kartu domino) dan
didik. Jika anak senang dan ada gerakan- papan panel. Untuk mengecek
gerakan maka kemampuan pemahaman pemahaman konsep siswa maka peneliti
konsep peserta didik akan berkembang. meminta tiap kelompok untuk
Berdasarkan hal di atas, tujuan mengoperasikan pecahan, decimal serta
penelitian yang hendak dicapai adalah persen dan memasangkan tiap pasang
untuk mengetahui apakah terjadi bilangan yang telah mereka miliki.
peningkatan pemahaman konsep Siklus ini berakhir pada pertemuan
matematika siswa dengan menggunakan ke-3. Pada pertemuan ini, siswa secara
kartu permainan bilangan di sekolah individu akan diberikan tes untuk
SDIT Deli Insani Tanjung Morawa mengatahui sejauh mana kemampuan
Tahun Pelajaran 2017/2018. pemahaman konsep mereka selama
proses pembelajaran (Postest Siklus I).
2. METODE Peneliti memberikan penilai dari tes yang
Jenis penelitian ini adalah telah dikerjakan siswa dan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom mendiskusikan secara bersama-sama
Action Research) dengan desain model dengan siswa. Peneliti mencatat hal-hal
Kemmis dan Mc Taggart yang berguna penting sebagai bahan acuan untuk
untuk membantu siswa dalam memahami perbaikan dalam siklus berikutnya. Siklus
dan menguasai konsep bilangan pecahan
II ini dimulai pada pertemuan ke-4
sehingga meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa. sampai pada pertemuan ke-5. Pada siklus
Waktu dan Tempat Penelitian ini, perlakuan yang akan diberikan
Penelitian ini dilakukan di SDIT berbeda dengan perlakuan yang diberikan
Deli Insani Kecamatan Tanjung pada siklus I. Perlakuan pada siklus ini
Morawakelas V yang pelaksanaannya

3
tingkat kesulitan tes lebih kompleks dan proses dan hasil pembelajaran yang telah
bervariasi. disusun secara terstruktur dan sistematis.
Siswa akan diberikan permasalahan Analisis kualitatif ini menggunakan
dalam bentuk hasil perbandingan pecahan model Kemmis dan Mc Taggart yang
sehingga siswa harus menentukan terdiri dari sumber data, reduksi data dan
pasangan pecahan yang dibandingkan. kesimpulan.
Tugas akan diberikan secara
berkelompok. Hasilnya akan dievaluasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada akhir pertemuan dan sekaligus Hasil Penelitian
memberikan feedback. Deskripsi pratindakan data pretest
Instrumen Penelitian dalam penelitian ini, data yang
Instrument dalam penelitian ini dikumpulkan untuk menyusun laporan
adalah dengan menggunakan lembar diperoleh dari hasil observasi dan
observasi, dokumentasi dan tes. Lembar dokumentasi. Adapun indikator yang
observasi yang digunakan peneliti untuk dinilai yaitu mengidentifikasi bentuk
dapat melakukan pengamatan kepada pecahaan dengan menggunakan kartu
siswa secara terarah dan terukur sehingga domino dan menyelesaikan permasalahan
hasil data yang diperoleh lebih konkrit dalam operasi bentuk pecahan dengan
untuk mengelolah data. Lembaran ini menggunakan domino. Pada pretest,
berisikan indikator aspek yang akan siswa melakukan indicator tersebut
diobservasikan sehingga observer tinggal dengan menggunakan lembar kerja siswa
memberikan tanda pada aspek yang akan (LKS). Rekapitulasi hasil pretest dapat
diobserver. Adapun indikator yang dilihat pada tabel sebagai berikut:
digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pretest
kemampuan pemahaman konsep Kemampuan Pemahaman Konsep
matematika siswa berupa perbandingan Bilangan Pecahan
bilangan pecahan dengan menggunakan Pretest Perse
kartu permainan bilangan (kartu domino). NO Indikator Observasi LKS ntase
Dokumentasi dalam penelitian ini Rata-
adalah pengambilan foto dan lembar Rata
LKS. Foto yang diambil berupa foto-foto Mengidentifikasi 56, 67% 70% 60,33
pada saat proses pembelajaran dengan 1 bentuk pecahaan %
menggunakan kartu domino untuk dengan
kemampuan pemahaman konsep menggunakan
matematika siswa. kartu domino
Tes yang digunakan dalam penelitian Menyelesaikan 46,67 % 63,3 57,50
ini disesuaikan dengan tujuan yang permasalahan 3% %
hendak dicapai yang diambil dari buku 2 dalam operasi
matematika kelas V SD. Adapun tes yang bentuk pecahan
digunakan berbentuk tes isian yang terdiri dengan
dari 5 soal. menggunakan
Analisa Data yang digunakan dalam domino
penelitian ini adalah kuantitatif dan Berdasarkan data di atas, maka
kualitatif. Analisis kuantitatif melalui uji guru harus melakukan tindakan yang
perbedaan antara pretest dan posttest dapat meningkatkan kemampuan
kemampuan pemahaman konsep siswa. pemahaman konsep matematika siswa
Hal ini dilakukan untuk mengetahui pada bilangan pecahan. Upaya yang
peningkatan persentase hasil sebelum dan dapat dilakukan untuk meningkatkan
sesudah dilakukan tindakan. Sedangkan kemampuan pemahaman konsep
analisis kualitatif bertujuan untuk melihat matematika siswa dengan menggunakan

4
kartu permainan bilangan pada materi Menyelesaikan 65,56 70% 61,17
bilangan pecahan. Kartu permainan permasalahan % %
bilangan (kartu domino) yang digunakan 2 dalam operasi
berisikan bilangan-bilangan pecahan, bentuk
decimal dan persen. pecahan
Dengan demikian, peneliti akan dengan
meningkatkan kemampuan pemahaman menggunakan
konsep matematika siswa pada materi domino
bilangan pecahan dengan menggunakan
kartu permainan bilangan. Berdasarkan tabel di atas,
Pelaksanaan tindakan siklus I pada persentase siswa dalam kemampuan
kegiatan mengidentifikasi bentuk mengidentifikasi bentuk pecahaan dengan
pecahaan dengan menggunakan kartu menggunakan kartu domino pada siklus I
domino. Pelaksanaan siklus I ini mengalami peningkatan berturut-turut
dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan untuk tiap pertemuannya. Peningkatan
dengan akhir pertemuan siswa akan yang diperoleh pada akhir pertemuan
diberikan tes kemampuan siklus I belum mencapai 80% indikator
mengidentifikasi bentuk pecahaan dengan keberhasilan 67,33% dan 61,17 %
menggunakan kartu domino untuk sehingga perlu dilakukan siklus II.
mengukur seberapa jauh kemampuan Pelaksanaan siklus II dilakukan
mengidentifikasi pecahan yang dimiliki sebanyak 1 kali pertemuan dengan
siswa. pelaksanan siklus I. Akhir pertemuan
Awalnya, siswa penasaran dengan siklus II siswa akan diberikan tes
kegiatan yang dipersiapkan. Setelah kemampuan mengidentifikasi bentuk
diberikan penjelasan dan arahan, siswa pecahaan dengan menggunakan kartu
melakukan kegiatan mengidentifikasi domino untuk mengukur seberapa jauh
bentuk bilangan dengan menggunakan kemampuan mengidentifikasi pecahan
kartu permainan bilangan dengan yang dimiliki siswa. Berdasarkan
semangat dan senang. Hari pertama, observasi selama proses pembelajaran
siswa terlihat kebingungan dan masih diperoleh rekapitulasi hasil siklus II yang
mengalami kekeliruan dalam dapat dilihat pada tabel 3, sebagai
melaksanakan kegiatan pembelajaran. berikut:
Berdasarkan observasi selama proses
pembelajaran diperoleh rekapitulasi hasil Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Siklus
siklus I yang dapat dilihat pada tabel 2, II Kemampuan Mengidentifikasi Bentuk
sebagai berikut: Bilangan
Siklus II Perse
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Siklus I N Indikator Observ LKS ntase
Kemampuan Mengidentifikasi Bentuk O asi Rata-
Bilangan Rata
Siklus I Perse Mengidentifikasi 76.56% 83.33 80.37
N Indikator Obser LKS ntase bentuk pecahaan % %
O vasi Rata- 1 dengan
Rata menggunakan
Mengidentifika 55,56 76% 67,33 kartu domino
si bentuk % % Menyelesaikan 82% 90% 88.43
1 pecahaan permasalahan %
dengan 2 dalam operasi
menggunakan bentuk pecahan
kartu domino dengan

5
menggunakan domino
domino

Perbandingan persentase indikator


Berdasarkan tabel di atas, pencapaian hasil pratindakan, siklus I dan
persentase siswa dalam kemampuan siklus II juga dapat dilihat pada gambar 3
mengidentifikasi bentuk pecahaan dengan sebagai berikut:
menggunakan kartu domino pada siklus
II mengalami peningkatan berturut-turut
untuk tiap pertemuannya. Peningkatan
yang diperoleh pada akhir pertemuan 100%
siklus II sudah mencapai indikator 80%
60%
keberhasilan 80.37% dan 88.43% 40%
sehingga siklus berhenti disini. 20%
0%
Setelah dilakukan pratindakan, Pratindakan Siklus I Siklus II
siklus I dan siklus II diperoleh persentase
kemampuan pemahaman konsep siswa.
Berikut rekapitulasi hasil pratindakan,
siklus I dan siklus II kemampuan Menyelesaikan permasalahan dalam operasi bentuk
pemahaman konsep siswa sebagai pecahan dengan menggunakan domino
berikut:
Mengidentifikasi bentuk pecahaan dengan
menggunakan kartu domino
Tabel 4. Hasil Perbandingan Kemampuan
Mengidentifikasi Bentuk Bilangan Pada
Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Gambar 1.
Persentase Persent Diagram Hasil Perbandingan
NO Indikator Pratin Siklus Siklus Kemampuan Mengidentifikasi Bentuk
ase
dakan I II Bilangan Pada Pratindakan, Siklus I dan
Pening Siklus II
katan
Berdasarkan gambar dan tabel
Mengident 60.33 67.3 80.3 13.0 diatas, memperlihatkan bahwa adanya
ifikasi % 3% 7% 4% peningkatan pada masing-masing
1 bentuk indikator kemampuan mengidentifikasi
pecahaan bentuk bilangan dengan menggunakan
dengan kartu permainan bilangan (domino) pada
mengguna pratindakan, siklus I dan siklus II sudah
kan kartu mencapai indikator keberhasilan.
domino Kemampuan menidentifikasi siswa pada
Menyelesa 57.50 61.1 88.4 27.2 pratindakan, siklus I dan siklus II
2 ikan % 7% 3% 6% meningkat 13.04% untuk indikator
permasala mengidentifikasi bentuk bilangan dengan
han dalam menggunakan kartu permainan bilangan
operasi (domino) dan indikator menyelesaikan
bentuk permasalahan dalam operasi bentuk
pecahan pecahan dengan menggunakan domino
dengan 27.26%.
mengguna
kan

6
Pembahasan Penelitian dnegan pendapat Lestari (2014:7)
Kemampuan awal sebelum menyatakan bahwa penggunaan media
tindakan menunjukkan hampir seluruh realia lebih efektif dalam meningkatkan
aspek kognitif siswa belum berkembang keaktifan belajar. Sejalan dengan itu
secara optimal. Pencapaian pada seluruh Rahmawati (2005:49) tentang
indikator belum sesuai dengan indikator pembelajaran melalui benda konkret
keberhasilan yang telah ditentukan secara langsung dapat menambah
sebelumnya. Persentase kemampuan wawasan dan pengetahuan yang
siswa pada kemampuan pemahaman bermakna. Manfaat media pembelajaran
konsep mengidentifikasi macam-macam yaitu 1) menarik perhatian siswa, 2)
bentuk bilangan sebelum tindakan meningkatkan motivasi belajar siswa, 3)
mengalami peningkatan dari pertemuan menimbulkan persepsi yang sama dan
pertama ke pertemuan kedua. mengatasi ruang dan waktu.
Hasil hasil observasi kemampuan Secara umum peneliti melaksankan
pemahaman konsep sebelum tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana
sampai dengan siklus I menunjukkan pembelajaran yang telah disusun
peningkatan dan perubahan yaitu pada sebelumnya. Pada setiap akhir tindakan
indikator mengidentifikasi macam- dilakukan diskusi antara peneliti dan guru
macam bentuk bilangan di siklus I wali kelas terkait hasil pengamatan dan
peningkatan hasil kondisi awal 65,56% selanjutnya direfleksikan sebagai
meningkat menjadi 70% dan pada siklus perbaikan pada siklus selanjutnya.
II peningkatan sebesar 12,23% dari Penelitian ini dihentikan pada akhir
kondisi awal 65,56% meningkat menjadi siklus II dikarenakan pada siklus II hasil
80,01%. Begitu pula kemampuan kemampuan pemahamn konsep
mengidentifikasi dengan menggunakan matematika siswa sudah sesuai dengan
kartu permainan bilangan (domino) di indikator keberhasilan dalam penelitian
siklus I dari kondisi awal 56,67% ini. Dalam pelaksanaan pembelajaran
meningkat menjadi 68,89% dan pada yang distimulasikan melalui media
siklus II peningkatan sebesar 24% dari pembelajaran yaitu kartu permainan
kondisi awal 56,67% meningkat menjadi bilangan (domino) selama siklus II
87,23%. Peresentase tersebut ternyata telah membawa perubahan-
menunjukan bahwa kemampuan perubahan seperti yang telah diharapkan,
pemahaman konsep mengidentifikasi diantaranya meningkatnya kognitif siswa
macam-macam bentuk bilangan yang khususnya mengidentifikasi dan
dimiliki siswa pada setiap siklusnya mengenal konsep bilangan. Peningkatan
sudah meningkat. Hal ini menunjukan siswa yang memiliki perkembangan
bahwa melalui media kartu permainan kognitif tersebut menjadi bukti bahwa
bilangan (domino) dapat meningkatkan ternyata pembelajaran melalui media
kemampuan pemahaman konsep kartu permainan bilangan (domino)
matematika siswa. menjadi salah satu cara yang efektif. Hal
Melalui media tersebut, maka ini dibuktikan dengan terjadi perubahan
terlihat jelas bahwa pembelajaran sudah secara bertahap mulai dari siswa mampu
tidak memilah-milah antara bermain dan mengidentifikasi dan mengenal konsep
belajar, mampu menjadikan siswa bilangan, menjadi mampu
menjadi pembelajar aktif, dan mampu mengidentifikasi dan mengerjakan LKS.
menstimulasi perkembangan holistic dan Pencapaian keberhasilan dalam siklus II
membantu siswa membangun ini tidak lepas dari upaya yang telah
kemampuan pengetahuannya sendiri peneliti lakukan diantaranya dengan
dengan cara mengalami secara langsung mengadakan persiapan sebelum
pengalaman tersebut. Hal ini sesuai melaksanakan pembelajaran.

7
Langkah-langkah yang dilakukan 4. SIMPULAN
dalam mengidentifikasi macam-macam Berdasarkan hasil penelitian yang
bentuk bilangan dengan media kartu telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
permainan domino dan menyelesaikan sebagai berikut:
permasalahan mengenai bilangan 1. Kemampuan mengidentifikasi dan
pecahan dengan mengerjakan LKS menyelesaikan permasalahan
merupakan langkah pembelajaran yang pecahan siswa kelas V SDIT Deli
dilakukan peneliti, yaitu pertama-tama, Insani meningkat dengan
peneliti menentukan tujuan pembelajaran. menggunakan media kartu
Kedua, materi pembelajaran berdasarkan permainan bilangan.
tema. Ketiga, sub tema yang akan 2. Kemampuan mengidentifikasi dan
dibahas. Keempat, siswa berdiskusi menyelesaikan permasalahan
tentang macam-macam bentuk bilangan pecahan siswa kelas V SDIT Deli
tersebut. Kelima, metode pembelajaran Insani setelah diterapkan dengan
yang akan digunakan adalah metode menggunakan media kartu
berceramah dan pemberian tugas. permainan bilangan efektif
Keenam, selesai kegiatan guru terlihat dari peningkatan
melakukan penilaian dengan lembar persentase hasil siklus I dan siklus
observasi dan dokumentasi LKS. II yang signifikan.
Dari paparan tersebut diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa oebelitian 5. DAFTAR PUSTAKA
tindakan kelas yang dilakukan dapat 1. Abdurrahman, Mulyono. (2009).
meningkatkan kemampuan berhitung Pendidikan Bagi anak Kesulitan
dengan media kartu permainan bilangan Belajar. Jakarta: P.T. Rineka
(domino) mendorong siswa untuk Cipta.
berlatih mengidentifikasi/ 2. Arikunto, Suharsimi. (2008).
mengelompokkan bentuk bilangan secara Penelitian Tindakan Kelas.
serius agar proses pembelajaran menjadi Jakarta: PT Bumi Aksara.
baik. Berdasarkan data hasil penelitian 3. Firmansyah, Darman. (2013).
pada siklus I dan siklus II, menunjukkan MatematikaUntuk SMP dan MTs.
adanya peningkatan kognitif siswa jika Kelas IX. Bandung: PT Sarana
dibandingkan sebelum tindakan. Kognitif Panca Karya Nusa.
yang dimaksud adalah kemampuan 4. Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil
pemahaman konsep matematika siswa Belajar (ketiga). Yogyakarta:
dnegan menggunakan media kartu Pustaka Pelajar
permaina bilangan (domino) peneliti 5. Sagala, Saiful. (2009). Konsep
mengambil kesimpulan bahwa penelitian dan Makna Pembelajaran.
ini sudah berhasil dan dihentikan karna Bandung: Alfabeta.
sudah sesuai dengan indikator 6. Sardiman, Arief S, dkk. (2006).
keberhasilan yang sudah diterapkan. Media Pendidikan. Jakarta: PT
Penelitian ini sudah membuktikan bahwa Raja Grafindo Persada.
penggunaan media kartu permainan 7. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian
bilangan untuk meningkatkan Hasil Proses Belajar Mengajar.
kemampuan pemahaman konsep Bandung: PT Remaja
matematika siswa. Rosdakarya.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai