Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia materi tentang
“Artikel Ilmiah” yang diampu oleh :

Dr. Emah Khuzaemah, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 9 Tingkat 1A

1. Ananda Rizkianti (P20620222004)


2. Della Rosanda Sari (P20620222009)
3. Ica Aprilia Nurlalia Fazrin (P20620222017)
4. Mutiara Fatma Mauliddina (P20620222025)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN CIREBON

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

Jl. Pemuda Raya No. 38, Kec. Kesambi, Kota Cirebon

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT karena atas berkat rahmat-
Nya sehingga pembuatan makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
Judul “Artikel Ilmiah” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun berdasarkan kerja keras kami yang ditempuh oleh
bimbingan yang diberikan Ibu Dr. Emah Khuzaemah, M.Pd. Terselesaikannya
makalah ini bukan karena usaha kami sendiri, semua tidak terlepas dari uluran
tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Yang telah membantu kami, mulai dari pencarian sumber referensi
sampai dengan penyusunan makalah, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
rendah hati kami menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang
terkait.

Kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang kami


miliki untuk menciptakan karya tanpa cela yang tentulah masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima dengan kerendahan
hati, agar menjadi koreksi pada kami, sehingga kelak kami mampu menghasilkan
sebuah karya yang jauh lebih baik dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
ARTIKEL ILMIAH.........................................................................................................6
A. Pengertian Artikel Ilmiah..........................................................................................6
B. Ragam Bahasa Artikel Ilmiah....................................................................................6
C. Jenis Artikel Ilmiah...................................................................................................8
D. Tujuan Artikel Ilmiah..............................................................................................12
E. Aturan Umum untuk Menulis Artikel Ilmiah...........................................................12
F. Etika Penulisan Artikel Ilmiah.............................................................................16
G. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah..........................................................................17
H. Format Penulisan Artikel Ilmiah..........................................................................18
BAB III...........................................................................................................................23
PENUTUP......................................................................................................................23
A. Kesimpulan..........................................................................................................23
B. Saran....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, artikel ilmiah memiliki peran yang sangat


penting, baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri maupun bagi
pengembangan karir peneliti dan akademisi. Bagi dosen peneliti dan
mahasiswa, tentunya diwajibkan melakukan penelitian. Setelah penelitian
selesai, maka akan diakhiri dengan membuat laporan penelitian yang
bentuknya dapat bermacam-macam. Untuk penelitian dosen biasanya
berbentuk laporan penelitian, sedangkan laporan penelitian sebagai suatu
produk akhir dari suatu jenjang pendidikan strata 1, dapat berupa skripsi. Jika
dalam jenjang D3 menulis KTI (Karya Tulis Ilmiah).
Walaupun memiliki kadar ilmiah, pada dasarnya skripsi belum dapat
dikategorikan sebagai karya publikasi ilmiah, karena pada dasarnya skripsi
adalah karya ilmiah yang “tidak dipublikasikan”. Oleh karena ada slogan di
dunia akademik bahwa “suatu penelitian belumlah dianggap selesai kecuali
jika hasilnya telah dipublikasikan secara luas”. Cara mempublikasikan karya
ilmiah banyak ragamnya, dapat berupa makalah yang diseminarkan lalu
dijadikan print out, atau diunggah ke internet sebagai tulisan dari para
penelitinya. Namun demikian, nilai kredit tertinggi dari suatu publikasi ilmiah
adalah jika hasil penelitian dipublikasikan sebagai artikel ilmiah dalam jurnal
ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa


masalah yang akan dibahas, diantaranya :

1. Apa itu Artikel Ilmiah?


2. Bagaimana Kebahasaan Artikel Ilmiah?
3. Apa saja Jenis Artikel Ilmiah?

C. Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang


dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui apa itu Arikel Ilmiah


2. Mengetahui ragam kebahasaan Artikel Ilmiah
3. Mengetahui apa saja jenis Artikel Ilmiah
BAB II

ARTIKEL ILMIAH

A. Pengertian Artikel Ilmiah

Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu karya
tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan
sebagainya. Sedangkan ilmiah, maksudnya adalah ilmu pengetahuan, memenuhi
syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah dapat disebut dengan suatu
karya tulis lengkap atau sesuai dengan struktur yang memenuhi syarat ilmu
pengetahuan dan dipublikasikan di jurnal.

Adapun definisi artikel menurut para ahli (dalam Anindita, 2022)

1. Menurut definisi Suyitno (2011), artikel ilmiah adalah karya tertulis,


dimaksudkan untuk diterbitkan dalam rangkaian artikel atau jurnal, dan
ditulis sesuai dengan tata cara penulisan ilmiah yang berlaku untuk kaidah
ilmiah.
2. Menurut Brotowidjoyo (2002), pengertian artikel ilmiah sebagai bagian
dari karya ilmiah adalah karya ilmiah yang merepresentasikan fakta-fakta
umum dan ditulis dengan metode penulisan yang baik dan benar.
3. Menurut Muchlisin (2018) Artikel ilmiah adalah tulisan berdasarkan hasil
penelitian (pengamatan) yang terstruktur atau sistematis berdasarkan
metode ilmiah (memenuhi kaedah dan etika ilmiah), untuk mendapatkan
jawaban secara ilmiah terhadap suatu permasalahan yang ada.

B. Ragam Bahasa Artikel Ilmiah

Menurut Hs. (2005, dalam Rafiek) dalam menulis artikel ilmiah, kita
menggunakan ragam bahasa ilmiah atau ragam bahasa baku. Ragam bahasa
ilmiah sendiri mempunyai pengertian sebagai sarana verbal yang digunakan
untuk mengkomunikasikan proses kegiatan dan hasil penelitian ilmiah,
misalnya dalam penulisan laporan yang berbentuk surat, artikel, maupun
berbentuk naskah, laporan hasil penelitian, makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi.
Selanjutnya, menurut Hs (2005, dalam Anindita, 2022) Ciri ragam bahasa
ilmiah itu antara lain:
1. Jelas struktur kalimat dan maknanya,
2. Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara
lengkap,
3. Cermat dalam memilih istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat,
paragraf, dan penalarannya,
4. Mereproduksi konsep atau temuan yang sudah ada dan
mengembangkannya dengan temuan baru atau konsep yang belum
pernah ada,
5. Objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum,
menghindarkan bentuk persona, dan ungkapan subjektif,
6. Menggunakan unsur baku: kosakata/istilah, sudut pandang,
permasalahan, tujuan, penggunaan landasan teori, pembahasan, serta
kesimpula dan saran.

Menurut Nazar (2004, dalam Anindita, 2022) mengemukakan beberapa ciri


ragam bahasa ilmiah sebagai berikut.

1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan


kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun
tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf)
2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta atau dapat
diterima akal sehat (logis)
3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu
makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan
penyusunan struktur kalimat
4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif, yaitu makna yang
sebenarnya
5. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus padat isi
6. Pengungkapan ide dalam kalimat dan alinea harus lugas, yaitu
langsung menuju pada sasaran
7. Unsur ide dalam kalimat dan alinea diungkapkan secara runtun dan
sistematis
8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak
menimbulkan salah tafsir

C. Jenis Artikel Ilmiah

Menurut Suyono, dkk. (2016). Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan non penelitian. Artikel ilmiah
hasil penelitian merupakan artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya. Pemikiran yang dikembangkan dalam
artikel ilmiah hasil penelitian termasuk dalam tataran pemikiran empiris.
Artinya, artikel yang dihasilkan terikat oleh ruang dan waktu atau artikel harus
sesuai dengan hasil penelitian. Artikel ilmiah non penelitian merupakan artikel
yang mengacu pada semua jenis artikel yang bukan laporan penelitian. Artikel
ilmiah non penelitian biasanya menelaah konsep, teori, prinsip, model atau
produk.

1. Artikel Hasil Penelitian


Artikel ilmiah hasil penelitian ditulis sesuai dengan penulisan sistematika
ilmiah. Materi yang dikembangkan dalam artikel ilmiah meliputi penelitian,
temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan. Komponen artikel ilmiah
hasil penelitian terdiri dari :
a. Judul artikel
1) Judul artikel tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa.
2) Terdiri atas variabelvariabel yang diteliti. Variabel yang dipilih
dalam judul mewakili setiap fokus masalah yang dibahas dalam
artikel.
3) Panjang judul artikel antara 515 kata.
4) Informatif dan menarik minat pembaca.
b. Nama penulis
1) Nama yang dicantumkan dalam artikel hasil penelitian adalah nama
penulis artikel, bukan nama peneliti.
c. Sponsor
1) Sponsor berisi lembaga tempat penulis bekerja.
d. Abstrak dan kata kunci
1) Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan isi artikel. Abstrak
berfungsi memberikan gambaran secara umum isi artikel sebelum
pembaca membaca artikel lebih lanjut.
2) Abstrak umumnya terdiri atas satu paragraf 50 - 75.
3) Kata kunci merupakan variabel-variabel yang akan diteliti. Kata
kunci sering dihubungkan dengan judul artinya variabel yang ditulis
dalam judul juga harus dirumuskan menjadi kata kunci. Kata kunci
merupakan kata atau gabungan kata yang menjadi fokus masalah.
e. Pendahuluan
1) Pendahuluan perlu disertai rujukan yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya, keabsahannya, dan keterkaitannya dengan
fokus masalah yang dibahas.
2) Pendahuluan ditulis tanpa sub judul.
f. Prosedur penelitian
1) Prosedur penelitian merupakan pemaparan metode penelitian yang
telah dilakukan.
2) Prosedur penelitian berisi pendekatan, rancangan penelitian, data
dan sumber data, alat dan bahan (jika ada), lokasi dan lama
penelitian (jika ada), metode pengumpulan data serta teknis analisis
data.
g. Hasil Penelitian
1) Hasil penelitian merupakan salah satu bagian penting pada artikel
ilmiah hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah ditemukan akan
menjadi dasar pembahasan lebih lanjut.
2) Pada hasil penelitian diperbolehkan menulis tabel atau grafik. Akan
tetapi, penulis sebaiknya menarasikan tabel atau grafik agar
memudahkan pembaca dalam memahami tabel atau grafik tersebut.
h. Pembahasan
1) Pembahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah
hasil penelitian. Pada pembahasan, penulis membahas secara detail
dan lugas tentang hasil penelitian dan kecenderungan yang
ditemukan dalam penelitian.
2) Fungsi pembahasan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada pada rumusan masalah, serta merumuskan tujuan.
3) Teks utama pada pembahasan harus disertai teori yang mendukung
atau dapat memunculkan teori baru berdasarkan kajian spesifik yang
dilakukan.
i. Simpulan dan saran
1) Simpulan dan saran pada artikel disajikan dalam bentuk paragraf,
bukan penomoran.
j. Daftar rujukan
1) Daftar rujukan berisi identitas sumber rujukan yang dikutip dalam
artikel, bukan rujukan penelitian secara keseluruhan.
2. Artikel Hasil Non Penelitian
Artikel ilmiah non penelitian ditulis dengan mengacu pada telaah konsep,
teori, atau fenomena yang terjadi di sekitar penulis. Artikel ilmiah non
penelitian ditulis berdasarkan penalaran pribadi yang dilakukan penulis,
namun tetap dalam konvensi dan sistematika ilmiah. Sistematika artikel
ilmiah non penelitian tidak terdapat hasil penelitian, pembahasan, dan
subjudul. Namun, subjudul yang digunakan dalam artikel ilmiah non
penelitian adalah sub judul yang mewakili setiap fokus masalah yang
dikembangkan oleh penulis.
Komponen artikel ilmiah hasil non penelitian terdiri dari :
a. Judul artikel
1) Judul artikel informatif dan menarik
2) Tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa
3) Panjang judul artikel antara 5 - 15 kata
b. Nama penulis dan sponsor
1) Nama penulis ditulis lengkap
2) Sponsor adalah lembaga tempat penulis bekerja
c. Abstrak dan kata kunci
1) Abstrak artikel ilmiah non penelitian berisi masalah dan tujuan
penelitian, prosedur penelitian, ringkasan hasil penelitian,
pembahasan, simpulan, dan saran yang ditulis secara ringkas
2) Abstrak berfungsi memberikan gambaran secara umum isi artikel
sebelum pembaca membaca artikel lebih lanjut
3) Kata kunci dalam artikel ilmiah non penelitian berisi variabel-
variabel yang dibahas dalam artikel
4) Kata kunci dalam artikel ilmiah non penelitian ini tidak selalu
didasarkan pada judul, tetapi didasarkan pada konten isi artikel
d. Pendahuluan
1) Pendahuluan pada artikel ilmiah non penelitian berisi pemaparan
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka
secara ringkas dan mendalam.
2) Pendahuluan harus disertai rujukan yang dapat dipertanggung-
jawabkan kebenarannya, keabsahannya, dan keterkaitannya dengan
fokus masalah yang dibahas
3) Pendahuluan ditulis tanpa sub judul
e. Pembahasan
1) Pembahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah
non penelitian. Pada pembahasan penulis membahas fenomena atau
masalah tertentu secara detail. Pembahasan didasarkan pada
penalaran penulis yang dikuatkan dengan teori tertentu yang
berkaitan dengan fokus masalah yang dibahas
2) Fungsi pembahasan adalah menjawab rumusan masalah
f. Penutup
1) Pada bagian akhir artikel ilmiah non penelitian, sub judul yang
digunakan adalah penutup. Penutup berisi simpulan dan saran atau
bisa jadi simpulan saja. Artikel yang hanya memaparkan teori
tertentu cukup diberi kesimpulan tanpa saran. Akan tetapi, artikel
yang membahas suatu fenomena tertentu sebaiknya diberikan
simpulan dan saran. Saran ditujukan secara umum kepada pembaca
g. Dafar rujukan
1) Penulisan daftar rujukan pada artikel ilmiah dan penelitian secara
struktural sama dengan artikel hasil penelitian. Pada artikel jenis
ini penulis diperbolehkan tidak terlalu banyak merujuk informasi
dan memaksimalkan penalaran

D. Tujuan Artikel Ilmiah

Menurut Wahyu Wibowo (2008, dalam Rusdiana, 2019) Tujuan utama


penulisan artikel jurnal ilmiah adalah untuk menciptakan kompetensi menulis di
kalangan pendidik. Sebab, mental para dosen kita enggan menulis dan melakukan
penelitian, walaupun perguruan tingginya sudah menyiapkan dana.

Dalam konteks dunia pendidikan, membuat artikel ilmiah atau karya tulis
ilmiah merupakan salah satu subunsur pengembangan profesi yang mempunyai
nilai kredit besar dan menentukan kenaikan jabatan fungsional pendidik. Jadi,
tujuan penulisan artikel ilmiah selain untuk menawarkan pemecahan masalah atau
memaparkan hasil penelitian, berguna pula untuk memperoleh angka kredit
sebagai syarat naik jabatan.

E. Aturan Umum untuk Menulis Artikel Ilmiah

Menurut Jutmiko, dkk, (2015) Menulis merupakan kemampuan yang tidak


dapat diperoleh secara singkat dan instan karena membutuhkan proses dan waktu
yang tidak sebentar. Semakin banyak waktu yang diluangkan untuk menulis
artikel ilmiah maka akan bertambah pula pengalaman dan pengetahuan mengenai
penulisan artikel imliah. Beberapa aturan umum penulisan artikel ilmiah menurut
Abdullah, D. A., Kode Etik Penulis dan Etika Penulisan, (2012, dalam Jutmiko,
dkk 2015 ) antara lain:

1. Adanya Outline untuk mengarahkan penelitian


Proses penulisan artikel ilmiah dan penelitian merupakan satu hal yang
sejalan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan adanya outline
atau desain penelitian untuk membantu proses penentuan tujuan penelitian,
alur percobaan yang akan dilakukan dalam penelitian, serta mengorganisir
materi dan data yang akan digunakan. Cara ini dapat membantu proses
penelitian berjalan efektif dan efisien.
2. Lebih sedikit lebih baik
Signifikansi dan keterkaitan hasil penelitian yang disajikan secara
keseluruhan dalam artikel ilmiah harus menjadi tolak ukur kualitas dari
penelitian. Berkaitan dengan hal ini, dapat diterapkan slogan less is more
yang artinya lebih sedikit adalah lebih baik. Maksud dari slogan ini adalah
lebih sedikit artikel ilmiah yang dihasilkan dalam satu penelitian namun
lebih signifikan pada suatu bidang keilmuan adalah lebih baik jika
dibandingkan banyak artikel ilmiah yang dihasilkan tapi tidak memiliki
signifikansi.
3. Pilih pembaca yang tepat
Permasalahan ini dapat diuraikan dengan memilih target pembaca dan
jurnal yang sesuai. Pemilihan target pembaca dan jurnal yang sesuai
tersebut penting untuk menentukan susunan artikel ilmiah dan tingkat
kedetailan informasi yang akan ditulis. Terorganisirnya susunan artikel
ilmiah dapat membuat proses penulisan berjalan lebih fokus.
4. Alur yang logis
Untuk membuat tulisan yang mudah diikuti alurnya (flow), maka perlu
juga untuk menentukan alur logika (logic flow) terlebih dahulu sebelum
mulai menulis. Urutan yang logis juga bermanfaat untuk menghindari
bahasan masalah dan kutipan pendapat yang sama pada beberapa bab,
sehingga menyebabkan pembaca merasa tidak nyaman. Strategi efektif
untuk membantu mengembangkan alur logika (logic flow) artikel ilmiah
adalah dengan membuat perkiraan gambar maupun tabel mengenai hasil
penelitian dari artikel ilmiah tersebut. Perkiraan tersebut disusun berurutan
sesuai dengan alur logika (logic flow) yang dijalankan pada eksperimen.
Gambar dan tabel yang disusun harus dapat mengambarkan penelitian
tanpa materi tambahan. Ketika terdapat gambar dan tabel yang
dimasukkan pada artikel ilmiah, maka harus diusahakan untuk membuat
sendiri.
5. Sistematis dan informatif
Artikel yang baik harus bersifat sistematis dan informatif agar mudah
dipahami oleh pembaca. Adapun hal hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Aspek yang penting dan relevan dari hipotesis harus dibahas dengan
data pendukung yang lengkap dan detail. Jika terkendala masalah
batasan halaman, maka harus fokus pada satu atau dua aspek yang
utama secara detail. Sebagai pengingat, pastikan tetap menyimpan
rincian semua percobaan untuk persiapan melakukan revisi jika
diperlukan.
b. Jangan menyatakan hasil yang telah disajikan dalam gambar dan tabel.
Hal tersebut dapat membuat penulisan menjadi berulang. Seharusnya
pembahasan gambar dan table dilakukandengan cara mengupas hasil
yang diperoleh dan membahas bagaimana dampaknya terhadap
penelitian yang dilakukan.
c. Membuat suatu artikel ilmiah dapat berdiri sendiri tanpa materi
pendukung. Berilah latar belakang dan pengantar yang cukup untuk
pambaca yang menjadi target penelitian.
d. Peneliti harus memberi penjelasan dan kesimpulan yang jelas dari data
yang disajikan. Jika terdapat hasil eksperimen yang perlu dibahas, maka
perlu dibuat keterangan eksplisit sehingga tidak perlu mencari atau
melihat data yang ditampilkan sebelumnya.
e. Gambar dan tabel merupakan komponen yang penting dari artikel
ilmiah. Mereka dapat digunakan untuk membantu interpretasi data yang
disajikan
6. Ringkas dan mudah dipahami
Dalam menulis artikel ilmiah, ketepatan penggunaan kata dan keringkasan
isi merupakan hal yang harus diperhatikan. Penulisan artikel ilmiah
dengan kalimat rumit dan pemilihan katakata yang kurang tepat akan
menganggu, membosankan, dan menjenuhkan pembaca. Hal tersebut
dapat membuat pembaca merasa sulit untuk memahami artikel ilmiah yang
dibacanya.
7. Adanya sentuhan seni (tidak monoton)
Artikel ilmiah yang ditulis dengan sentuhan nilai seni atau tidak monoton
akan memberikan kesan kepada pembaca terhadap kualitas suatu
penelitian. Hal ini juga akan berguna pada proses review, untuk menarik
minat reviewer untuk membaca lebih detail sehingga tidak kehilangan
poin dari artikel ilmiah kita.
8. Jadilah hakim untuk artikel ilmiah kita sendiri
Sebuah naskah yang lengkap biasanya memerlukan banyak iterasi dan
revisi. Memiliki sikap yang objektif selama revisi sangat penting untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika menulis. Objektivitas
diperlukan agar tidak melebih-lebihkan atau meremehkan pentingnya hasil
dan metode yang dikembangkan.
9. Mintalah kritikan dari orang lain
Sebelum melakukan pengajuan artikel ilmiah (submission), sangat penting
untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan dan kritikan yang mungkin
muncul dari reviewer. Untuk itu, peneliti harus memperbaiki artikel ilmiah
yang akan diajukan agar menjadi lebih mudah dipahami orang lain.
Tingkat kepahaman orang lain terhadap artikel ilmiah kita bisa didapat
melalui pendapat rekan yang tidak turut serta dalam pengembangan artikel
ilmiah kita. Diskusikan penelitian yang sudah dilakukan, sehingga
mendapat masukan, saran, dan kritik dari artikel ilmiah yang sudah dibuat.
10. Membuat tim virtual dari kolaborator
Ketika pengajuan artikel ilmiah ditolak atau mendapatkan ulasan yang
tidak baik, sikap kita sebaiknya tidak tersinggung dan jangan diambil
hati. Harus disadari bahwa pemberi ulasan (reviewer) sudah
menyisihkan waktunya untuk membaca dan memberikan penilaiannya,
yang mana waktu mereka bisa saja digunakan untuk mengerjakan
penelitiannya sendiri. Sehingga, reviewer secara tidak langsung telah
membantu untuk membuat artikel ilmiah menjadi lebih baik dan lebih
mudah dipahami oleh target pembaca. Oleh karena itu, reviewer dapat
dipertimbangkan sebagai kolaborator dalam penelitian dan sebaiknya
diperlakukan dengan baik. Hal ini dapat meningkatkan kualitas artikel
ilmiah dan juga penelitian.

F. Etika Penulisan Artikel Ilmiah

Menurut Anon, Sifat etika penulisan ilmiah terdiri atas kejujuran


(honesty), bebas dari plagiarisme, menjunjung hak cipta, keabsahan
(validity), serta keterandalan (reliability).
1. Kejujuran (Honesty)
Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh
penulis. Penulis yang mengungkapkan hasil dari suatu metode ilmiah
atau aplikasi ilmiah harus bebas dari berbagai pengaruh dan tekanan
mana pun. Penulis dituntut untuk mengungkapkan apa adanya secara
baik agar tidak menyimpang dari kaidah yang sudah baku sehingga
tulisannya dapat lebih mudah dapat dipertanggungjawabkannya.
2. Bebas dari Plagiarisme
Sifat berikutnya adalah bebas dari plagiarisme. Penyusunan karya tulis
ilmiah harus bebas dari plagiarisme, yaitu penggunaan suatu gagasan,
hasil, pernyataan, ataupun kalimat orang lain yang diakui sebagai
karya tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya. Pencantuman sumber
itu sangat penting guna memberikan penghargaan kepada penulisnya
berupa pengakuan yang semestinya atas tulisan tersebut.
3. Menjunjung Hak Cipta
Hak cipta berkaitan erat dengan hak atas keaslian hasil temuan ilmu
dan pengetahuan. Maka itu, hak cipta adalah hak penemu atas keaslian
hasil temuannya dalam ilmu dan pengetahuan serta hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak hasil temuannya, seperti yang
dijelaskan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta (2002).
4. Keabsahan (Validity)
Sifat berikutnya yang harus dimiliki oleh penulis adalah keabsahan
(validity). Suatu karya tulis ilmiah memiliki sifat keabsahan.
Keabsahan terkait dengan konsep atau gagasan yang diungkapkan.
Setiap penulis karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan konsep
atau gagasan yang diuraikannya secara baik bahwa gagasannya adalah
sebenar-benar gagasan yang menjadi dasar uraiannya. Dari awal suatu
tulisan, penulis harus mampu mengungkapkan gagasannya.
5. Keterandalan (Reliability) Keterandalan juga merupakan sifat utama
dari suatu karya tulis ilmiah Keterandalan adalah ketepatan (accuracy)
dan kemantapan (consistency) atas materi tulisan Suatu tulisan harus
bisa diungkapkan secara tepat sesuai dengan maknanya sekaligus
harus konsisten setiap uraiannya. Keabsahan memiliki keterkaitan
dengan keterandalan. Apabila suatu tulisan adalah absah (valid),
sudah dapat dipastikan bahwa tulisan tersebut juga akan andal
(reliable). Sebaliknya, apabila tulisan tersebut andal (reliable), tulisan
tersebut belum tentu akan absah (valid).

G. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

Menurut Gaffar, Ada beberapa manfaat penulisan artikel ilmiah bagi


seseorang, diantaranya :
1. Sarana Pengembangan Pemikiran
Tahap-tahap perkembangan kognitif seseorang membutuhkan
dukungan. Dukungan itu ialah pembiasan diri untuk menyadari dan
membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan segala sesuatu
tentang dunia nyata, peristiwa-peristiwa, dan berbagai kondisi atau
keadaan.
2. Sarana untuk menyimpan, dan mensintesiskan gagasan
Kemampuan berfikir untuk mengingat atau menyimpan seluruh
pengalaman sangat terbatas. Di samping itu, pikiran kita juga sangat
terbatas kemampuannya untuk mengorganisasikan seluruh pengalaman
itu.
3. Sarana untuk membantu menemukan kesenjangan dalam logika
Dengan ditemukannya kesulitan atau kekurangan itu, kita
dimungkinkan untuk menyadari dan kemudian menemukan alur
pemahaman kita terhadap suatu masalah, konsep, atau teori.
Setidaknya, kita bisa menyadari adanya berbagai isu yang patut
dipikirkan dan mengkajinya melalui pembacaan ulang berbagai teori
baru.
4. Saran untuk membantu mengungkap sikap terhadap suatu masalah
Melalui kegiatan menulis, kita akan memperoleh kejelasan letak atau
kedudukan kita di tengah-tengah permasalahan yang dikaji. Melalui
kegiatan ini kita dimungkinkan untuk melihat secara objektif
kelemahan dan kekuatan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda.
5. Sarana untuk berkomunikasi
Melalui kegiatan menulis kita dapat menata berbagai informasi yang
adakalanya bertentangan dan berserakan. Dengan demikian, kita bisa
menyusun konsep, kategori, dan mengorganisasikan berbagai konsepsi
yang simpang-siur menjadi pola-pola yang mudah dipahami.

H. Format Penulisan Artikel Ilmiah

Menurut Gaffar, Agar didapatkan bentuk yang spesifik, berikut


dikemukakan format tampilan artikel ilmiah atau karya ilmiah. Penulisan
artikel ilmiah atau karya ilmiah dengan format yang benar dapat
menambah kesahihan tampilan tersebut. Adapun formatnya adalah sebagai
berikut :
1. Kertas dan ukuran
Karya ilmiah diketik pada kertas HVS jenis 80 gram dengan ukuran
kuarto (21.5 x 28 cm). Kertas berwarna putih dan diketik tidak bolak-
balik. Apabila di dalam tulisan dipergunakan kertas khusus, seperti
kertas milimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan, dan
sejenisnya, boleh digunakan kertas di luar batas ukuran tersebut.
Kertas-kertas ini kemudian dilipat sesuai dengan ukuran kertas naskah.
2. Spasi
a. Spasi satu digunakan untuk komponen-komponen :
1) Abstrak
2) Nama bab, judul tabel, dan judul gambar yang lebih dari satu
baris
3) Teks kutipan langsung yang terdiri empat baris atau lebih
4) Daftar pustaka
5) Lampiran yang memerlukan spasi satu
b. Spasi satu setengah digunakan untuk :
1) Seluruh bagian depan mulai dari halaman judul sampai daftar
tabel dan gambar.
2) Lampiran yang memerlukan pengetikan spasi satu setengah.
c. Spasi dua digunakan untuk untuk komponen-komponen bagian
pokok naskah yang terdiri mulai dari bab pendahuluan sampai bab
penutup.
d. Penulisan subbab atau anak subbab diberi tambahan satu spasi.
3. Paragraf (alinea)
a. Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan ketujuh dari batas tepi
kiri. Untuk penulisan dengan program komputer, dapat digunakan
penjorokan baku (default indentation).
b. Satu alinea terdiri dari satu kalimat pokok dan satu atau lebih
kalimat pendukung. Kalimat pokok mengemukakan gagasan utama,
kalimat pendukung mengemukakan uraian tambahan.
c. Besaran alinea adalah relatif. Disarankan untuk tidak menulis alinea
yang terlalu pendek atau terlalu panjang. Sebagai ukuran relatif,
alinea yang berbesaran ideal terdiri atas 6 sampai 10 baris.
d. Diusahakan untuk tidak membiarkan satu baris baik di ujung atas
maupun ujung bawah halaman. Untuk ini, diambilkan tambahan
satu baris, mengorbankan batas tepi atas atau bawah.
e. Diusahakan untuk tidak memutus kata di ujung akhir halaman.
Untuk ini dipindahkan satu baris ke halaman selanjutnya,
mengorbankan batas tepi bawah.
4. Batas tepi
Batas tepi pengetikan mengikuti format sebagai berikut :
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm

Untuk pengetikan yang menggunakan program komputer, disarankan


menggunakan batas tepi standar (International default margins) yaitu
sebagai berikut :

a. Tepi atas : 1.68 inci


b. Tepi bawah : 1.34 inci
c. Tepi kiri : 1.68 inci
d. Tepi kanan : 1.34 inici
5. Penulisan judul, bab, sub bab, dan anak sub bab
a. Judul dicetak sama dengan halaman sampul, menggunakan kertas
biasa, bukan karton.
b. Nomor bab ditulis dengan angka romawi, ditengah-tengah kertas,
dan berjarak 3 cm dari tepi atas (Batas tepi atas untuk halaman-
halaman lain adalah 4 cm). Nama bab diketik dengan huruf kapital,
cetak tebal, berjarak satu spasi di bawah nomor bab.
c. Pengetikan nomor dan nama subbab dimulai dari batas tepi kiri.
Nomor subbab ditulis dengan huruf kapital. Huruf awal setiap kata
dalam nama subbab ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas.
Nama subbab dicetak tebal.
6. Penomoran
Format penomoran meliputi penomoran halaman dan penomoran
korpus (data penelitian), rumus, formula dan sebagainya. Penomoran
tabel dan gambar dapat dilihat di bagian berikutnya.
a. Penomoran halaman
1) Untuk bagian depan naskah digunakan angka romawi kecil.
Nomor halaman diletakkan di tengah bawah halaman, dua spasi
di bawah baris terakhir atau 3 cm dari batas tepi bawah.
Halaman judul dihitung sebagai halaman satu tetapi nomor
halaman tidak dicetak.
2) Untuk bagian tengah dan bagian belakang, nomor halaman
diletakkan di sebelah kanan atas, dua spasi di atas baris pertama
teks, kecuali untuk halaman yang berjudul misalnya nama bab.

b. Penomoran korpus
Jika di dalam naskah terdapat sejumlah korpus, penomoran
dilakukan dengan angka diantara dua tanda kurung, mulai ketukan
ketujuh dari batas tepi kiri, dan berjarak dua spasi dari baris
terakhir. Termasuk dalam kategori korpus adalah kalimat kalimat
data, rumus-rumus, persamaan matematik, dan sebagainya.
7. Tabel dan gambar
a. Tabel
Tabel adalah teks yang berbentuk daftar yang digunakan untuk
menyajikan informasi secara visual. Nomor dan judul tabel ditulis
di atas badan tabel.
1) Penulisan nomor tabel dimulai dari batas tepi kiri,
menggunakan angka arab, tidak cetak tebal, diakhiri dengan
titik dua. Nomor tabel, ditulis secara urut, tanpa memandang
dalam bab mana tabel disajikan.
2) Penulisan nama atau judul tabel mengikuti nomor tabel, cetak
tebal, tidak diakhiri dengan titik. Huruf pertama setiap kata,
kecuali kata tugas, ditulis dengan huruf besar. Judul tabel harus
mencerminkan semua aspek yang terkandung dalam tabel.
3) Badan tabel dicetak di tengah halaman, tidak melampaui batas
tepi kiri dan batas tepi kanan. Tabel harus menggunakan garis
jajar, menggunakan garis bujur manasuka. Tabel harus
menggunakan garis atas (buka) dan garis bawah (tutup).
Diusahakan untuk tidak memotong tabel.
Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel
dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran tersendiri, tidak menyambung nomor tabel dalam teks.
Untuk tabel dalam lampiran digunakan istilah tabel lampiran.
b. Gambar
Pengertian gambar meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan,
skema, dan sebagainya, selain tabel. Nomor dan judul gambar
diletakkan di bawah gambar.
1) Gambar dicetak di tengah halaman, tidak melampaui batas
tepi kiri dan batas tepi kanan. Gambar disajikan dalam satu
halaman.
2) Nomor gambar ditulis dengan angka romawi, tidak cetak
tebal, diakhiri dengan titik dua. Nomor gambar ditulis secara
urut tanpa memandang dalam bab mana gambar disajikan.
3) Judul atau nama gambar mengikuti nomor gambar. Hanya
huruf kata pertama dimulai dengan huruf besar, kecuali kata
yang menunjukkan nama. Judul gambar dicetak tebal dan
tidak diakhiri dengan titik. Judul gambar harus mencerminkan
semua aspek yang terkandung dalam gambar.
8. Lampiran
a. Instrumen penelitian sebagaimana digunakan dalam proses
pengumpulan data penelitian. Rancangan (draft) instrumen
penelitian tidak dicantumkan sebagai lampiran.
b. Hasil uji coba instrumen berupa data statistik yang menunjukkan
pengukuran kesahihan, keterhandalan, analisis butir, dan
sebagainya. Sekor mentah (raw scores) tidak dicantumkan sebagai
lampiran.
c. Hasil analisis statistik berupa rumus-rumus dan hasil akhir
perhitungan statistik dalam analisis data. Masukan data (data entry)
dan proses penghitungan tidak dicantumkan sebagai lampiran.
d. Cuplikan korpus, untuk penelitian kuantitatif, yakni korpus yang
dipilih sebagai contoh yang dapat mewakili jenis dan sifat data
penelitian. Tidak semua data dilampirkan.
e. Catatan lapangan (field notes), untuk penelitian kualitatif, yang
merupakan data utama (primary data). Catatan tambahan
(secondary data) tidak dicantumkan sebagai lampiran.
f. Gambar, foto, bagan, ilustrasi, dan sejenisnya yang telah dipilih dan
dipertimbangkan layak untuk dimasukkan ke dalam lampiran.
g. Surat ijin penelitian dan dokumen administratif lain yang dipandang
sebagai sangat penting.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah di paparkan penulis, maka bisa di


simpulkan, Artikel ilmiah memiliki peran yang sangat penting bagi
pengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri maupun pengembangan karir
peneliti dan akademisi. Karena akan menjadi nilai kredit tertinggi dari suatu
publikasi ilmiah adalah jika hasil penelitian dipublikasikan sebagai artikel ilmiah
dalam jurnal ilmiah Berdasarkan hasil analisis data, temuan, dan pembahasan
bahwa penelitian ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis
makalah berdasarkan hasil penelitian.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami harapkan kritik
dan saran dari pembaca. Agar dapat menyempurnakan makalah untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anindita, Hayyu. (2022). Artikel Ilmiah : Pengertian, Karakteristik, dan Tujuan.


Diakses tanggal 7 Oktober 2022 pukul 08:24
https://www.jojonomic.com/artikel-ilmiah/

Anon. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Diakses tanggal 1 November 2022 pukul
22:26 https://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/POLTEK
%20KPPARIAMAN/Teknik%20Penulisan%20Ilmiah/
modul_3_etika_penulisan_karya_tulis_ilmiah.pdf

Gaffar, Fatmawati. Mengenal Karya Ilmiah. Diakses tanggal 2 November 2022


pukul 21:09
https://spada.fip.unm.ac.id/mod/resource/view.php?id=1070

KBBI. 2021. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses tanggal 7 Oktober
2022
https://kbbi.web.id/artikel

Paima, dkk. “Penulisan Artikel Ilmiah”. Diakses tanggal 12 Oktober 2022 Pukul
15:59
https://www.scribd.com/document/347290659/Makalah-PenulisanArtikel-
Ilmiah

Rafiek, M. “Teknik Penulisan Artikel Ilmiah untuk Peserta Didik Sekolah


Menengah Atas atau Sederajat”. Diakses tanggal 7 Oktober 10:37
http://eprints.ulm.ac.id/372/1/teknik%20penulisan%20artikel%20ilmiah
%20untuk%20peserta%20didik%20sekolah%20menengah%20atas
%20atau%20sederajat.pdf

Rusdiana, A. (2019). Panduan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Diakses tanggal 2


November 2022 pukul 20:26
http://digilib.uinsgd.ac.id/29523/1/2Buku%20Panduan%20PENULISAN
%20ARTIKEL%20JURNAL%20ILMIAH.pdf
Suyono, Amaliah, R., Ariani, D., & Luciandika, A. (2016). Cerdas Menulis Karya
Ilmiah. Diakses tanggal 22 Oktober 2022 pukul 22:21
https://www.researchgate.net/profile/SuyonoSuyono/publication/
321963901_Cerdas_Menulis_Karya_Ilmiah/links/
5b9e513b92851ca9ed0e6eaa/Cerdas-Menulis-Karya-Ilmiah.pdf

Anda mungkin juga menyukai