Anda di halaman 1dari 18

MENULIS UNTUK KARYA ILMIAH

Makalah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keterampilan menulis yang diampu
oleh :
Dr. Dede Abdurrokhman, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 3
Kelas : B1/Non Reguler

Linati Adabina Fadiah 18210099


Wuni Nurfauziah 18210062
Nida Islamiati 18210009
Wawan 18210275

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

IKIP SILIWANGI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas taufik, hidayah, serta inayah-Nya
kami sebagai penulis telah berhasil menyelesaikan sebuah makalah tentang “Menulis Untuk
Karya Ilmiah”.
Dan dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak hambatan dan
kesalahan yang dihadapi. Namun penulis menyadari banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua, narasumber,
dan teman-teman. sehingga penulis dapat yang menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengalaman serta wawasan yang kami miliki. Sehingga kami menyampaikan
permohonan maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam
kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Cililin, 07 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Ilmiah
2.2 Prinsip-prinsip Karya Ilmiah
2.3 Jenis-Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya
2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya
2.5 Sistematika Struktur Karya Ilmiah
2.6 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
2.7 Mengakses Informasi dari Internet
2.8 Catatan Penting dalam Membaca Referensi
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA…........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran.
Bagi para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan
pemahaman karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan
tentang suatu tema yang pernah ditampung dalam pikiran.
Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang
kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di
negeri kita, bahkan kebanyakan orang ketika tidak bisa menulis mereka menganggap tidak
berbakat dalam hal menulis. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta
merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dan wawasan kebahasaan. Talenta
melahirkan semangat menulis dan wawasan kebahasaan menjadi bekal dalam keterampilan
menulis. Talenta saja tidak cukup sebab sebuah kemampuan harus diasah dan dilatih.
Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik.
Tulisan bersifat efektif bila didasarkan atas prinsip- prinsip yang sama dengan
penyelidikan yang dilakukan sebelumnya, yaitu kejelasan, ketetapan ( bebas dari kesalahan )
dan kenalaran. Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan
ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil
penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil
penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian
dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti
hasil penelitian.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apakah karya tulis ilmiah itu?
b. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah serta prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut?
c. Bagaimana sistematika struktur karya ilmiah?
d. Bagaimana langkah-langkah penulisan karya ilmiah?

1.3.Tujuan Masalah
a. Mengetahui apa itu karya tulis ilmiah.
b. Mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.
c. Memahami sistematika struktur karya ilmiah.
d. Memahami langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam
bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata
cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan (UM, 2000:1).
Menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985:8) karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang baik
dan benar. Sementara menurut UM dalam Lindawati (2009:34) “Karya Ilmiah adalah karya
tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni
yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman
atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan”.
Karya ilmiah (scientific paper) juga merupakan laporan tertulis yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki
beberapa karakteristik, yaitu:
 Mengacu kepada teori, Artinya karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan
sebagai landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.
 Berdasarkan fakta, Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,
sebenarnya dan konkret.
 Logis, Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
 Objektif, Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak
pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh
kepentingan baik pribadi maupun golongan.
 Sistematis, Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku, terurut, dan tertib.
 Sahih / Valid, Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar
menurut aturan ilmiah yang berlaku.
 Jelas, Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-
jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan
dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.
 Seksama, Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan
secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa
pun kecilnya.
 Tuntas, Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi,
supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
 Bahasanya Baku, Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai
dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan
bahasa.
2.2. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah
Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah,
terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut,
yaitu :
1. Objektivitas, Pada prinsip ini penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan
pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan
perasaannya. Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya.
2. Empiris, Prinsip ini segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan
fakta.
3. Rasional, Pada prinsip ini penulis membahas sesuatu harus berdasarkan rasio atau
dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya.
4. Dedukatif dan Induktif, Pada prinsip yang terakhir membahas mengenail
penyimpulan penemuan. Dalam penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang
dianggap benar untuk mengutarakan pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa
dibuktikan) untuk menuntun penelitian dalam mengumpulkan data (deduktif).
Setelah data terkumpul, peneliti mempelajari datanya satu per satu, peneliti
mengemukakan penemuannya melalui pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982).
2.3. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan bentuk dokumentasi dan publikasi dari hasil-
hasil pemikiran dan penelitian. Bila ditinjau dari segi bentuknya karya ilmiah terdiri dari
beberapa jenis, antara lain :
1. Artikel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Heri Jauhari (2001:66),
“Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah,
surat kabar, dan sebagainya”. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang
paling sederhana dengan bahasan yang aktual dan umumnya kontroversial. Dari
pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi, sebuah artikel lebih sederhana dari
karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasa yang
digunakan lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan
penyelesaian yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seperti halnya karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan
penutup. Sistematika ketiga untur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah,
laporan, skripsi, tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai
dengan bagian-bagian atau bab, hanya ditandai dengan peralihan paragraf.
2. Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan dengan karya
ilmiah lainnya (laporan, skripsi, tesis, dan laporan penelitian). Biasanya, makalah
dibuat karena tugas, permintaan, dan keinginan sendiri untuk kemudian dibacakan di
muka aumum atau dimuat pada suatu media cetak. Makalah hampir sama dengan
artikel. Hal yang membedakan terletak pada masalah yang diangkat, tidak harus
aktual dan kontroversial, serta sistematika yang lebih baku.
3. Laporan
Laporan adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di
lapangan atau instansi perusahaan. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah
untuk jenjang diploma III (DIII).
4. Proposal Penelitian
Secara umum, proposal penelitian tidak jauh berbeda dengan penulisan
laporan, kecuali pada bab hasil dan penutup. Untuk proposal, bab hasil diganti
dengan bab rencana kerja yang berisi jadwal dan komponen pembiayaan; bab
penutup diisi dengan janji-janji keuntungan yang bakal diperoleh apabila penelitian
tersebut dilaksanakan. Selain itu, pada proposal belum ada halaman abstract atau
intisari.
5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi
kepustakaan). Penulisan skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak
mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginan untuk
mengemukakan penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan. Skripsi tidak
membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh.
Dengan demikian maka skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu
dengan dasar logika. Artinya ia harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat.
Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi memahami kenyataan tersebut dalam
hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat,
diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah yang tidak mungkin
diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa
belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru
dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih
mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih
gelar magister. Tesis berbeda dengan skripsi dalam suatu hal yang amat penting. Jika
skripsi tidak ditujukan untuk memecahkan masalah, inaka tesis justru bermaksud
untuk memecahkan masalah itu. Perbedaan ini amat fundamentil. Akan tetapi
persamaannya akan tampak dalam beberapa hal seperti berikut ini: (1) Baik skripsi
maupun tesis berdasarkan laporan kenyataan peristiwa yang sah dan sistimatis, (2)
Baik skripsi maupun tesis mengemukakan masalah yang harus benar dan memenuhi
syarat-syarat untuk suatu masalah, (3) Baik skripsi maupun tesis terikat kepada
sistimatika formil, (4) Baik skripsi maupun tesis harus tunduk kepada hukum-hukum
dan azas-azas logika ilmiah, (5) Baik skripsi maupun tesis harus berdasarkan dan
melalui metodologi yang benar.
7. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S
III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Fungsi disertasi adalah untuk
menyelenggarakan suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu subyek atau pokok
karangan. Ruang lingkupnya lebih luas dari pada tesis, dan gaya formilnya tidak
begitu kaku. Maksud sebuah disertasi adalah untuk mengemukakan suatu kritik,
penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk mengemukakan suata pandangan yang
merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk memperbincangkan, atau
membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan logika numgenai
alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi menangani
pokok atau subyek karangan kuranglebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan
bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah.

2.4. Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya


Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas: a)
karya ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer. Karya ilmiah biasa adalah karya ilmiah yang
ditujukan kepada masyarakat tertentu/ professional, sedangkan karya ilmiah yang ditujukan
kepada masyarakat umum disebut kaya ilmiah popular (Amir, 2007:41).
a) Membaca Tulisan Ilmiah
Dalam membaca tulisan ilmiah, pembaca perlu memahami unsure – unsure
kebahasaan yang membangun tulisan itu, yaitu huruf, kata, kalimat dan paragraph.
Kesatuan beberapa huruf membentuk kata, kesatuan beberapa kata membentuk kalimat
dan kesatuan beberapa kalimat membentuk paragraph, dan kesatuan beberapa paragraph
membentuk wacana (dalam hal ini disebut tulisan). Karena suatu tulisan dibangun dari
beberapa paragraph, pembaca perlu memiliki pengetahuan tentang paragraph. Pada
bagian terdahulu telah diuraikan tentang organisasi gagasan dalam paragraph dan antar
paragraph. Maksud utama membaca paragraph sebuah tulisan adalah untuk mengetahui
gagasan/ide pokoknya. Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti alur berpikir
penulis. Cara menentukan ide pokok dapat dilihat dari kata (yang ada pada kalimat
utama) yang diulangi kembali diganti dengan kata ganti persona atau kata yang sama arti
diikuti kata ganti penunjuk pada kalimat – kalimat penjelas.
b) Karya ilmiah populer
Istilah popular digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan
menyenangkan bagi populous (rakyat/masyarakat) atau disukai oleh orang kebanyakan
karena menarik dan mudah dipahami. Oleh karena itu, dalam penuturannya, tulisan
ilmiah popular harus lebih sederhana daripada tulisan ilmiah biasa.
Tulisan ilmiah popular dapat dibedakan atas tiga jenis. Pertama, tulisan ilmiah
popular deskriptif yang membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta begitu
saja dengan tujuan meningkatkan pengetahuan untuk pembaca. Tulisan ilmiah popular
seperti ini biasanya membeberkan fakta apa adanya, atau penemuan mutakhir di bidang
ilmu tertentu, tanpa banyak mempersoalkan bagaimana jalannya proses penemuan atau
hakikat hal yang dibeberkan itu. Jenis kedua, tulisan ilmiah popular bentuk deskriptif
yang diserati tentang jalannya proses pembentukan,riwayat pembentukan, penjelasan
mangapa dan bagaimana sesuatu bisa terjadi . Jenis ketiga, tulisan ilmiah popular
deskriptif yang disertai proses terjadinya sesuatu, alasan maengapa bias terjadi,
ditambah dengan msalah yang muncul dan pemecahan masalah itu.
Untuk dapat memahami jenis tulisan ilmiah popular dalam kegiatan membaca,
perlu dipahami hal-hal yang terkait dengan pemahaman gagasan/ide pokok dalam
paragraph sebagaimana tulisan ilmiah.
Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan ilmiah
populer dan tulisan ilmiah murni.
 Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:
 Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat
juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya
pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli
mengenai topik bahasan yang ditulis.
 Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus
membaca tulisan tersebut sampai selesai.
 Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut
sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
 Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi
khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
 Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
 Gaya penulisan tidak baku.
 Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
 Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek
intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.
 Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar
pembaca melakukan tindakan tertentu.
 Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain:
 Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.
 Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku.
 Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon
ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya
dengan pokok bahasan yang ditulis.
 Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.
 Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.
 Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya
digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.
 Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.
 Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji

2.5. Sistematika Struktur Karya Ilmiah


Karya ilmiah memiliki kerangka yang merupakan pengelompokan dan pengamatan
jenis fakta dan sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan. Adapun kerangka karya ilmiah,
yaitu :

HALAMAN JUDUL BAB III METODE PENULISAN


LEMBAR PENGESAHAN 3.1 …
KATA PENGANTAR 3.2 …
DAFTAR ISI
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
DAFTAR TABEL
4.1 …
BAB I PENDAHULUAN 4.2 …
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pembatasan Masalah BAB V SIMPULAN DAN SARAN
1.3 Tujuan dan Manfaat 5.1 …
5.2 …
BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN
PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
2.1 … LAMPIRAN
2.2 …

Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai sistematika struktur karya ilmiah.
a. Halaman Judul
Halaman judul memberikan identitas umum terhadap karya ilmiah yang
dibuat. Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis,
jangkauan wilayah, domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta
kesimpulan yang didapat.
Contoh Halaman Judul :

USULAN PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA

PENGELOLAAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI BIOETANOL


SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFF

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

Diusulkan Oleh :

Eka Febriyanti NIM 0611 3040 1011 Tahun Angkatan 2011

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

b. Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan berisi identitas tulisan disertai dengan tanda tangan
sebagai bukti pengesah suatu karya ilmiah.
Contoh Lembar Pengesahan :

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Bioetanl Sebagai
Energi Alternatif
2. Bidang Kegiatan : ( X ) Gagasan Tertulis ( ) Penelitian

3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa


4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Fitria Puspasari
b. NIM : 0611 3040 1013
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya
5. Anggota Pelaksana : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Idha Silviyati, ST
b. NIP : NIP. 19610704 198903 2 002
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Lunjuk Jaya, Gg. Melati, No. 45, RT. 50, Palembang
08127104759

Palembang, 22 Oktober 2010


Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Kimia Polsri Ketua Pelaksana Kegiatan

Ir. Robert Junaidi, M.T Fitria Puspasari


NIP. 196007 1991 031001 NIM. 0609 3040 0369

Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Dosen Pendamping

RD. Kusumanto, S.T., M.M Idha Silviyati, S.T


NIP. 196603111992031004 NIP. 19610704 198903 2 02

c. Kata Pengantar
Berisi tentang ucapan puji syukur, rasa terimakasih penulis kepada siapapun
yang terlibat atau yang membantu dalam penulisan karya ilmiah penulis tersebut.
Contoh kata pengantar dapat dilihat dalam kata pengantar makalah ini.
d. Daftar Isi
Merupakan penyusunan isi sesuai halaman untuk memudahkan pembaca
mengetahui klasifikasi dan keseluruhan isi tulisan.
e. Daftar Tabel
Merupakan penyususan tabel atau data statistik sesuai halaman untuk
memudahkan penelurusan tabel terkait.
f. Bab I Pendahuluan
Berisi paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
 Latar belakang, merupakan diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya
masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti
memilih topik penelitian ini. Contoh latar belakang dapat dilihat pada bab
pendahuluan makalah ini.
 Rumusan masalah, ditulis untuk menspesifikan masalah yang akan dibahas dalam
karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan pengkhususan masalah
utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Contoh rumusan masalah dapat
dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.
 Batasan masalah, ditulis untuk membatasi masalah penelitian. Sebab, jika tidak
dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai kemampuan penulis, baik dari
segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu.
Contoh batasan masalah :
Mengingat banyaknya masalah yang menyebabkan sukarnya membuat karya
ilmiah, penulis membatasi diri dengan hanya mengambil masalah yang
berhubungan dengan tata tulis saja. Adapun masalah-masalah tata tulis ilmiah
yang dikaji antara ,ain :
1. Unsur-unsur karya ilmiah.
2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
3. Pembentukan paragraf.
 Tujuan dan manfaat
Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sejumlah fenomena tertentu.
Sementara manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan
dilaksanakan. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan
manfaat yang bersifat praktis. Contoh tujuan dan manfaat dapat dilihat pada bab
pendahuluan makalah ini.
g. Bab II Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka
Landasan teori/ tinjauan pustaka ataupun telaahan pustaka merupakan
paparan tentang kerangka acuan atau objek yang digunakan dalam memecahkan
masalah. Bab ini berisi gambaran teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan
masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan
berpikir, dan hipotesis bila ada. Contoh telaahan pustaka dapat dilihat pada karya
ilmiah terlampir.
h. Bab III Metode Penulisan
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-
langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam
bagian metode penelitian. Atau dapat berupa prosedur pengumpulan, pengolahan,
dan analisis data dalam suatu karya tulis. Contoh metode penulisan dapat dilihat
dalam karya ilmiah terlampir.
i. Bab IV Analisis dan Sintesis
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dibahas
dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi
sebagai alat pembuktian. Contoh analisis dan sintesis dapat dilihat pada karya ilmiah
terlampir.
j. Bab V Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil
penyelidikan secara menyeluruh. Saran merupakan pernyataan yang bertujuan untuk
penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Simpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat
menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang
telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa
temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus
dilakukan kemudian. Simpulan dan saran dapat dilihat pda karya ilmiah terlampir.
k. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-
artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Berikut ini
merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah,
skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.
 Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet
Albarda, Aji.2004. Membava untuk Menulis, (http://ajialbarda.com, diunduh 3
August 2008).
 Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
l. Lampiran
Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan)
ke dokumen utama. Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung
(misalnya daftar riwayat hidup), diagram, atau maupun berupa gambar. Contoh
lampiran dalam karya tulis dapat dilihat dalam karya ilmiah terlampir.

2.6. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah


Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah bagi sebagian besar
kaum pelajar adalah memunculkan ide. Sebenarnya, ide bisa diperoleh di mana saja, dari apa
saja. Ada berbagai alternatif yang dapat menjadi sumber ide. Beberapa di antaranya adalah observasi
dan mencermati kejadian melalui eksporasi langsung atau media massa. Ketika berekplorasi, akan
ditemukan berbagai masalah yang perlu diselesaikan, atau hal-hal yang harus dijawab dan
dibuktikan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi dilaksanakannya penelitian untuk menyelesaikan
masalah yang terjadi, atau menjawab pertanyaan yang ada. Menulis karya ilmiah dapat dimulai dari :
a. Penentuan topik
Dalam suatu tulisan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan
oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat
dipergunakan sebagai sumber penentuan topik sebuah tulisan, misalnya:
pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan,
ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.
Syarat-syarat perumusan topik:
(1) Topik harus menarik perhatian penulis
Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap,
seorang penulis harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang
tidak disenangi akan menimbulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan
tulisan sehingga pencarian data dan informasi untuk melengkapi tulisan akan
dilakukan dengan terpaksa.
(2) Topik harus diketahui oleh penulis
Seorang penulis sebelum memulai menulis seyogyanya sudah mempunyai
pengetahuan tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih.
Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, seorang penulis dapat
mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan menarik, dengan cara
melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian
lapangan.
(3) Topik yang dipilih sebaiknya:
 Tidak terlalu baru
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi
seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data
kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data
kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar
atau majalah populer.
 Tidak terlalu teknis
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah.
Tulisan semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana
tata cara melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.
 Tidak terlalu kontroversial
 Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di
luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering
menimbulkan permasalahan bagi penulisnya.
b. Penentuan Tema
Sebuah tulisan dikatakan baik apabila tema dikembangkan secara terinci dan
jelas. Adanya gagasan sentral, rincian yang teratur dan susunan kalimat yang jelas
akan menghasilkan tulisan yang menarik dan enak dibaca. Di samping itu, seorang
penulis juga harus menampilkan keaslian tulisannya. Keaslian tersebut dapat dilihat
dari beberapa hal, misalnya pokok permasalahan, sudut pandangan, cara pendekatan
atau gaya bahasa dan tulisannya.
c. Judul
Apabila topik dan tema sudah ditentukan barulah penulis merumuskan judul
karya tulisnya. Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses
penulisan ada kemungkinan judul berubah.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul:
- Judul hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut;
- Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca tulisan itu
(bersifat provokatif);
- Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu
panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul);
- Pada penulisan tertentu (yang ada hubungan sebab-akibat) seyogyanya judul
harus memiliki independent variable (variabel bebas) dan dependent variable
(variahel terikat).
d. Mengenali Target Pembaca
Untuk memaksimalkan manfaat tulisan bagi pembaca, perlu dibuat asumsi
tingkat pengetahuan target pembaca tulisan tersebut. Untuk tugas akhir, cukup aman
mengasumsikan target pembacanya adalah sesama mahasiswa dari jurusan yang
sama.
e. Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
- Mencari informasi/data dari kepustakaan;
- Menyusun daftar angket;
- Melakukan wawancara;
- Melakukan pengamatan di lapangan;
- Melakukan percobaan di laboratorium.
f. Seberapa Panjang?
Meskipun kadang disebutkan dalam panduan penulisan laporan tugas akhir
(skripsi, thesis, desertasi), jumlah halaman hanya lah merupakan petunjuk tentang
kedalaman dan keluasan materi yang dikehendaki. Pada umumnya tidak ada
ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan tugas akhir. Kuncinya, pastikan
tiap kalimat berguna bagi pembaca.
g. Penulisan dan Penyusunan Data
Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara
berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Seperti layaknya
pelukis yang memiliki imajinasi lukisan, penulis memiliki banyak gagasan dalam
menuliskannya. Kendati secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tapi
wujud yang akan dihasilkan sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam
mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide bagus di benaknya
sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Namun, begitu ide
tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang menggigit,
dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa monoton, pilihan
katanya (diksi) kurang tepat dan tidak kena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya
kering. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah
tulisan memuat empat tahap, yaitu:
- Tahap Persiapan (prapenulisan)
Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah
informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapi,
berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan
kognitif yang akan diproses selanjutnya.
- Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah ketika penulis memproses informasi yang dimiliki
sedemikian rupa hingga ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar yang
dicari. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai
telur menetas menjadi anak ayam. Proses ini seringkali terjadi secara tidak
disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan bawah sadar (subconscious)
yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan pikiran (expanding of the
mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik sampai bertahun-tahun.
Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini seakan-akan ia mengalami
kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, tidak
jarang seorang penulis yang tidak sabar mengalami frustrasi karena tidak
menemukan pemecahan atas masalah yang dipikirkannya. Kendatipun demikian,
sesungguhnya di bawah sadar penulis tersebut sedang mengalami proses
pengeraman yang menanti saatnya untuk segera “menetas”.
- Tahap Iluminasi
Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan
datang tiba-tiba dalam pikiran. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu, bisa
datang ketika duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja, dan
lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat
dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum
itu biasanya tidak berlangsung lama. Seringkali orang menganggap iluminasi ini
sebagai ilham. Secara kognitif, apa yang dikatakan ilham tidak lebih dari proses
berpikir kreatif. Ilham tidak datang dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada
masukan sebelumnya terhadap referensi kognitif seseorang
- Tahap Verifikasi/ Evaluasi.
Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang
perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung
hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih
sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis
data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.
Setelah data disusun lalu diadakan pengetikan data (penelitian).
h. Pemeriksaan
Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan
bahasa berikut:
 Penyusunan paragraf,
 Penerapan kalimat baku,
 Penerapan diksi/pilihan kata, dan
 Penerapan eyd.

2.7. Mengakses Informasi dari Internet


Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah
menyebabkan terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI
tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam
memanfaatkannya. TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global
dari dan ke seluruh penjuru dunia.
TI dapat digunakan untuk mencari beragam sumber belajar yang ada di jaringan
internet. Sumber belajar yang ada di jaringan internet memungkinkan penggunanya untuk
dapat memperoleh informasi dari berbagai bidang pengetahuan, dari berbagai penjuru dunia,
dari berbagai jenis tulisan (buku, artikel, majalah, surat kabar, iklan, dll), dari informasi
terkini (paling mutakhir). Meskipun dalam lingkup yang sangat luas, pencarian informasi
dari internet dapat dilakukan dengan mudah melalui mesin – mesin pencari informasi
(search engine).
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sumber belajar yang tersedia di jaringan
internet belumlah terlalu banyak. Pada umumnya sumber belajar yang tersedia ditulis dalam
bahasa Inggris. Meskipun sebagian besar informasi itu ditulis dalam bahasa Inggris, dalam
peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, informasi – informasi itu tetap saja sangat
berarti dan dapat dimanfaatkan. Misalnya, informasi tentang peningkatan kemampuan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara umum. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran dewasa ini, penggunaan internet sangat dianjurkan untuk memperkarya
wawasan pengetahuan sivitas akademika.

2.8. Catatan Penting dalam Membaca Referensi


Membaca referensi, baik berupa buku, tulisan ilmiah, maupun tulisan yang diakses
dari internet, perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menulis. Dalam kegiatan membaca
untuk menulis ini, pembaca perlu mencatat beberapa hal penting yang akan mungkin
diperlukan saat menulis.
Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca referensi
adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting terkait dengan
topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu.
Keterangan lengkap tentang sumber, antara lain. Mencakup: nama penulis (orang
atau lembaga), tahun penulisan/tahun terbit/nama kota, nama penerbit(bila diterbitkan),
alamat website/situs dan tanggal akses (bila tulisan diakses dari internet). Keterangan
lengkap tentang sumber dipandang perlu dicatat dalamkegiatatn menulis ilmiah pernyata-
pernyataan yang dimuat harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jalan mencantumkan
sumbernya.
Hal lain ytang perlu dicatat dalam membaca referensi adalah infirnmasi-informasi
penting terkait dengan topik bacaan. Informasi-informasi ini akan berguna untuk
melengkapi dan mengembangkan gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis.
Selanjutnya, hal yang perlu dicatat adalah kutipan-kutipan pernyataan pakar yang
dianggap perlu untuk mendukung data. Hal ini dilakukan untuk memperkuat gagasan-
gagasan penulis dalam kegiatan menulis ilmiah dan untuk menghindari penjiplakan. Untuk
lebih memahami penggunaan kutipan, baik falam kegiatan membaca untuk menulis maupun
menulis karya ilmiah, berikut akan dibahas tentang kutipan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Berdasarkan
bentuknya, karya ilmiah terdiri dari artikel, makalah, laporan, proposal penelitian, skripi,
tesis, dan disertasi. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki struktur
umum antara lain :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN BAB III METODE PENULISAN
KATA PENGANTAR 3.1 …
DAFTAR ISI 3.2 …
DAFTAR TABEL
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
BAB I PENDAHULUAN 4.1 …
1.1 Latar Belakang Masalah 4.2 …
1.2 Pembatasan Masalah BAB V SIMPULAN DAN SARAN
1.3 Tujuan dan Manfaat 5.1 …
5.2 …
BAB II LANDASAN TEORI/
TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
2.1 … LAMPIRAN
2.2 …
Dalam menulis karya ilmiah, hal yang sering menjadi kedala bagi sebagian besar
kaum pelajar adalah memuncul ide. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah khusus yang
dapat membantu penulisan karya ilmiah. Langkah ini dapat dimulai dari observasi terhadap
lingkungan, eksplorasi, ataupun sosialisasi untuk menemukan topik. Selanjutnya, topik
tersebut digunakan lebih spesifik menjadi tema dan dikhususkan membentuk sebuah judul.
Seorang penulis harus mengenali target pembaca untuk memaksimalkan manfaat
tulisan bagi pembaca. Dalam penulisannya nanti, hal ini akan sangat membantu dalam
proses pengumpulan data hingga penyusunan terkait dengan kedalaman dan keluasan materi
yang dikehendaki. Keluasan materi ini berkaitan dengan seberapa panjang suatu tulisan
harus di buat. Pada umumnya, tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan.
Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca. Tahap akhir dari penulisan karya
ilmiah adalah pemeriksaan hingga dapat dipublikasikan kepada pembaca.

3.2. Saran
 Untuk lebih memahami struktur tiap jenis karya ilmiah, sebaiknya pembaca
menelusuri materi lebih lanjut dalam buku-buku ataupun referensi lain karena
contoh yang diberikan dalam makalah ini hanya berupa struktur secara umum
yang sering dipakai dalam penulisan makalah.
 Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik, tidak cukup hanya dengan
mengetahui teori-teori penulisan karya ilmiah saja, namun juga harus disertai
dengan latihan.
 Sebagai kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan ilmu
pengetahuan, semestinya ilmu yang diperoleh disempurnakan dengan produk-
produk tulisan, misalnya karya ilmiah, sebagai output dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, Eka. 2012. Makalah Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia ( online ) (http:// 14april 92.
Blogspot. Com/ 2012/01/makalah- karya- tulis- ilmiah- bindonesia. html , diunduh 7
November 2014).
Bela, Sopia. 2012. Pengertian Jenis dan Ciri Karya Tulis. (online) ( http:// chetarmembahana.
blogspot. com/ 2012/ 12/ pengertian- jenis- dan – ciri – karya –tulis.html, diunduh 7
November 2014 ).
Krisna, Dimas Damar Adi. 2011. Pengaruh Regelatinasi dan Modifikasi Hidrotermal terhadap Sifat
Plastik pada Pembuatan Edible Film dari Pati Kacang Merah ( Vigna angularis sp. ).
Semarang : Universitas Diponegoro.
Mega, Meilani. 2011. Prinsip- Prinsip Metode Ilmiah (online) ( http://chemistry smart challenge
2011. Blogspot. Com/2011/01/prinsip-prinsip- metode- ilmiah. html, diunduh 8 November
2014 ).
Meirani, Wasitoh, dkk.. 2013. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Utami, Lia. 12 Desember 2011. Penulisan Karya Ilmiah ( Online ) (http:// liautami. wordpress. com/
2012/ 10/ 14/ bagian- karya- ilmiah/ , diunduh 8 November 2014 ).

Anda mungkin juga menyukai