Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Junaidi, M.Pd

Di Susun Oleh:

DELLA AULIA
0704223032

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Teknik
Penulisan Karya Ilmiah”

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 28 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1 Pengertian dan Ciri-Ciri Karya Ilmiah ..................................................... 2
2.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ................................................................ 4
2.3 Fungsi dan Manfaat Karya Ilmiah............................................................. 4
2.4 Struktur Penyajian Karya Ilmiah ............................................................... 5
2.5 Sikap Penulis dalam Karya Ilmiah ............................................................ 7
2.6 Penggunaan Bahasa ................................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 10
1.1 Simpulan ................................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Karya ilmiah merupakan bahasan yang tidak asing bagi mahasiswa. Di
antara kalian pasti ada yang perna membaca berbagai artikel, jurnal, maupun
hasil penelitian yang sudah di cetak maupun belum melalui media digital yang
di publikasikan dari hasil penelitian.
Landasan dasarnya bagi mahasiswa dalam memahami bahasan hakikat
karya ilmiah ialah tidak lepas terkait apa, mengapa dan bagaimana, sering kita
pahami batasan yang dituangkan dalam tafsiran menjadi pengertian (batasan)
dari tujuan dan fungsi serta manfaat, oleh karena itu bahasan ini digunakan
untuk membahasa secara mandalam serta detail hakikat karya ilmiah, dengan
penguasaan komponen tersebut, dan juga mampu memahami penjelasan secara
umum dan mendasar landasan tentang: 1) menjelaskan berbagai pengertian
karya ilmiah, menjelaskan tujuan penulisan karya ilmiah serta mampu
menjelaskan fungsi dan manfaat karya ilmiah

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi dan ciri-ciri karya ilmiah?
2. Apa tujuan penulisan karya ilmiah?
3. Apa fungsi dan manfaat karya ilmiah?
4. Bagaimana strutur penyajian karya ilmiah?
5. Bagaimana sikap penulis dalam karya ilmiah?
6. Bagaimana bentuk penggunaan bahasan dalam karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ciri-Ciri Karya Ilmiah


1. Pengertian
Karya ilmiah atau tulisan karya ilmiah adalah hasil karya atau tulisan
seseorang ilmuan, akademisi, cendikiawan maupun intelektual yang berupa
hasil riset, temuan pengembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui temuan kepustakaan, pengalaman dan pengatahuan
ijtihat pikiran sesorang peneliti maupun orang lain sebelum peneliti. Atau
karya ilmiah adalah suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat
memenuhi kaidah ilmiah, yang dinamakan sistematis ialah disusun menurut
aturan tertentu sehingga kaitan antar bagian bahsan satu dengan yang lain
berkait jelas dan padu.1
Kemudian bersifat ilmiah ialah bahwa karya tersebut menyajikan satu
deskripsi gagasan argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan pada
bagian bukti empirik atau kajian teoritis sehingga sang pembaca dapat
memahami runutan atau melacak bahasan kebenaran bukti empiric maupun
teoritik yang mendukung gagasan sajian dari hasil penelitian berupa karya
ilmiah. Sebagaimana yang dikemukakan berotowijoyo yaitu karya ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis secara
metodologis oleh penulis dengan baik dan benar. Karya ilmiah harus ditulis
dengan jujur, akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengikat akibatnya.
Kebenaran karya ilmiah bukan kebenaran normative, melainkan kebenaran
objktif dan positif sesuai dengan fakta, data dilapangan apa saja yang ada
harus tergambar dalam karya ilmiah itu.
Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan
bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut
disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut
dengan jelas dan padu.

1
Arifin E.Z., (1993), Penulisan Karagan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang
Benar (Pedoman Praktisi Untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: PT Media Atamasarana Perkasa.
Bersifat ilmiah berarti bahwa karya tulis tersebut menyajikan satu
deskripsi gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan
pada berbagai bukti empiric atau kajian teoritis sehingga para pembacanya
dapat menuntut atau melacak kebenaran bukti empiric atau teoritik yang
mendukung gagasan tersebut.
Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh
Brotowijoyo, yaitu, “Karangan Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar”. Ditambahkan pula bahwa karangan ilmiah harus secara jujur dan
akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam
sebuah karya ilmiah bukan merupakan kebenaran normative, melainkan
kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

2. Ciri-Ciri Karya Ilmiah


Adapun ciri-ciri karya ilmiah ialah:
a. Dari segi isi karya tulis ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa
gagasan, desktipsi tentang sesuatu kondisi keadaan real dilapangan, dan
pemacahan suatu persoalan masalah yang dikaji.
b. Pengetahuan yang dipaparkan didasarkan pada fakta, data (kajian empirik)
atau teoriteori yang di akui kebenarannya secara universal maupun umum.
c. Mengandung nilai kebenaran objektif bukan subjektif pada peneliti dan
kejujuran yang bisa dipertanggung jawabkan dalam hasil penulisan.
d. Bahasa yang digunakan ialah bahasa baku atau ilmiah dan banyak
mengunakan kata istilah teknis penelitian yang disampaikan dengan istilah
denotative.
e. Sisitematika penulisan mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam
ketentuan-ketentuan tertentu.2

2
Dwiloka, Bambang. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
2.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Tujuan karya ilmiah ditulis dengan maksud dan harapan berikut ini:
1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu,
seperti artikel ataupun jurnal yang dipublikan di media cetak atau elektronik
digital.
2. Memenuhi tugas sebagai prasyarat dalam studi. Terkait dengan tugas
penulisan makalah dari guru atau dosen serta penulisan skripsi, tesis dan
disertasi.
3. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam pertemuan ilmiah.
Karya ilmiah yang disusun untuk satu seminar, symposium diskusi apanel
dan sejenisnya untuk tujuan umum.
4. Mengkuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Lomba LKTI yang sering
diadakan oleh lembaga pendidikan bagi mahasiswa maupun tingkat
sekolah, maupun derektorat tinggi, karya ditulis sesuai dengan tujuan
perlombaan tersebut.
5. Menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat luas ataupun kalangan
tertentu, sebagaimana barbagai artikel penelitian yang dimuat dalam
berbagai jurnal maupun majalah ilmiah.3
Sehingga bisa disimpulkan karya ilmiah merupakan gagasan dari buah
pikiran, maupun ide dari pengetahuan secara empirik dan teoritik secara logis
melalui tulisan outentik, yang dituangkan melalui laporan berupa jurnal, skripsi,
tesis dan tesis.

2.3 Fungsi dan Manfaat Karya Ilmiah


Fungsi serta manfaat dari karya imiah untuk meningkatkan wawasan dalam
bidang ilmu:4
1. Sebagai rujukan (referensi) dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan
ilmiah seperti seminar, melakukan penelitian , diskusi panel baik bagi
kelompok maupun masyarakat luas dan diri sendiri bagi penulis. Sumber
perluasan wawasan serta informasi perkembangan ilmu dan teknologi.

3
Hariwijaya, M,. (2008). Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Jakarta: Tugu
Publisher.
4
Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.
2. Sebagai sarana edukasi pendidikan, yang dapat meningkatkan wawasan
seseorang dalam berbagai ilmu.
3. Sebagai sarana diseminasi pengetahuan atau penyebarluasan perkembangan
bidang ilmu kepada masyarakat atau kelompok tertentu untuk
dimanfaatkan. Konteks karya ilmiah mempunyai fungsi yang sangat
strategis, tanpa adanya karya ilmiah yang dipublikan perkembangan ilmiah
hanya akan dimiliki sebagian orang tertentu.
Si kumbang yang dikutip Thomas dan Nasution menyebutkan enam manfaatkan
sebagai berikut:5
1. Mengembangkan kemampuan membaca yang efektif dikarenakan ia harus
membaca berbagai rujukan sebelum menulis sehingga memperkaya bacaan
si penulis.
2. Memberikan kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan
gagasan sendiri, kemudian mengembangkan menjadi pemikiran yang lebih
matang serta menformulasikan menjadi satu kesatuan yang utuh.
3. Mengakrabkan penulisan dengan kegiatan perpustakaan, seperti
menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan si penulis.
4. Memberikan keterampilan dalam mengorganisasikan dalam menyajikan
fakta, data secara jelas sistematis sesuai dengan tata aturan.
5. Memberikan kepuasan intelektual, yaitu satu kepuasan yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menyajikan satu khazana pengetahuan yang
disirap.
6. Menyumbang perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat bagi yang
memanfaatkan karay ilmiah

2.4 Struktur Penyajian Karya Ilmiah


Secara garis besar, struktur penyajian sebuah karya ilmiah terdiri atas
bagian pendahuluan, pokok pembahasan, dan penutup. Dengan demikian,
sebuah karya ilmiah akan selalu mulai dengan suatu pengantar yang menuju
pokok pembahasan, dan diakhiri dengan penutupyang dapat berupa simpulan
dan rekomendasi.

5
Nasution, S & Thomas, M. (1999). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi
Makalah, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Pengantar atau yang sering disebut pendahuluan dapat berupa latar
belakang yang menggam,barkan pentingnya topik yang akan dibahas, tujan
penulisan, dan mungkin ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian
pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang
ditulis.6
1. Pendahuluan
Ada bagian pendahuluan yang hanya terdiri dari satu atau dua
paragraph, ada pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi-bagi lagi menjadi
subtopic. Karakteristik ini tentu berbeda dari karya nonilmiah, seperti koran,
cerita pendek, novel atau tulisan yang lainnya.
2. Bagian inti
Bagian inti atau pokok pembahasan sebuah karya ilmiah merupakan
bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah. Tergantung dari
luasnya masalha yang dibahas atau dari jenis karya ilmiah yang ditulis.,
bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula cukup singkat.
Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencamtumkan beberapa bab yang
dapat dikelompokkan menjadi bagian inti, sedangkan artikel ilmiah
mungkin mencantumkan beberapa subtopik.
Namun yang jelas, bagian inti atau pokok pembahasan memberi
kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kajian atau penelitian
yang dia lakukan, hasil kajian/penelitian yang akan diungkapkan, serta
pembahasan mengenai hasil penelitian tersebut. Tentu dalam hal ini
termasuk berbagai teori yang digunkan sebagai rujukan dalam melakukan
kajian serta dalam memberikan argumentasi untuk mempertahankan
pendapatya. Bagi pembaca, bagian ini merupakan bagian yang paling
penting untuk megetahui secara terperinci proses pemikiran yang ingin
dituangkan oleh penulis atau untuk mengungkapkan secara lengkap gagasan
yang ingin disampaikan.
3. Penutup
Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Seperti
halnya pada bagian pendahuluan dan bagian inti bagian penutup sebuah

6
Keraf, G. (1989). Argumentasi dan Narasi . Jakarta: PT Gramedia.
karya ilmiah juga mempunyai strukutur sajian yang khas, yang berbeda dari
bagian penutup jenis tulisan lain. Sebuah karya ilmiah biasanya ditutup
dengan simpulan dan harapan atau rekomendasi atau tindak lanjut. Semua
ini merupakan simpulan kajian penulis terhadap topic atau masalah yang
disajikannya, serta tndak lanjut yang diharapkan terjadi berdasarkan
simpulan tersebut. Berita atau ceriita pendek tidak selalu menutup berita
atau ceritanya dengan simpulan dan rekomendasi.
Dengan menyimak uraian di atas dapat diketahui bahwa karya ilmiah
mempunyai struktur sajian yang ketat. Namun, luas sempitnya tergantung
dari jenis karya ilmiah, yang berbedabeda kadar keilmiahannya. Sebuah
artikel ilmiah mungkin akan memuat pendahuluan dan penutup yang tidak
begitu panjang dengan bagian inti atau pokok pembahasan yangterdiri dari
beberapa subtopik.
Sebaliknya, sebuah tesis atau distertasi akan memuat pendahuluan
yang cukup panjang dengan urutan subtopik yang ketat. Demikian pula
bagian intinya akan terdiri dari beberapa bab, yang urutannya juga sangat
ketat. Struktur yang ketat ini akan tercermin dari seluruh isi karya ilmiah.

2.5 Sikap Penulis dalam Karya Ilmiah


Salah satu ciri karya tulis ilmiah adalah bersifat objektif. Ini berarti penulis
berusaha menyajikan tulisannyaberdasarkan fakta dan data yang cukup kuat
atau selalu mendukung argumentasi yang disajikan dengan berbagai teori yang
telah diakui kebenarannya atau pemahaman empiris yang diakui kalangan luas.
Tidak demikian halnya dengan berita atau cerita, baik novel atau cerita pendek.
Berita sering memasukkan unsur subjektivitas para penulis berita sehingga
kadang-kadang apa yang diberitakan lebih hebat dari kejadian yang sebenarnya.
Akibatnya, sering terjadi tuntutan dari mereka yang merasa dirugikan oleh
berita yang ditulis oleh para wartawan.7
Hal ini terjadi karena penulis berita terlalu banyak memasukkan
interpretasi yang keliru dan opininya sendiri sehingga sering dikatakan
memutarbalikkan fakta. Kejadian seperti itu, dapat juga disebabkan oleh

7
Prayitno, H,J, Thyoibi, M. Sunanda A. (Editor) (2000), Pembudayaan Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
banyaknya informasi yang diterima sehingga terjadi kekeliruan ketiak
melakukan interpretasi. Novel atau cerita pendek, lebih-lebih dinging
merupakan khayalan penulis yang tentu saja tidak selamanya benar meskipun
khayalan tersebut mungkin muncul dari pegalaman penulis pada berbagai
realita kehidupan. Dengan demikian, tingkat kesubjektifan dongeng, novel,
cerita pendek atau jenis cerita lain sangat tinggi.
Penulis karya ilmiah harus mampu mengendalikan diri. Dia tidak dapat
memutarbalikkan fakta karena dia harus menyajikan masalah/topic sesuai
dengan kenyataannya. Sikap penulis seperti ini, tercermin dalam gaya bahsa
karya ilmiah yang bersifat impersonal, yang ditandai dengan banyak
menggunakan bentuk pasif dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua, yang semuanya memberi kesan bahwa penulis mengambil jarak dari
tulisannya. Penggunaan ragam bahsa resmi atau formal membantu penulis
untuk menampilkan sikap ini.

2.6 Penggunaan Bahasa


Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis
baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah dan kalimat yang
digunakan. Kata/istialah yang digunakan adalah kata/istilah baku, yang
digunakan dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku jika
pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah pembentukan
kata/istilah bahasa Indonesia.
Agar makna kata dapat digunakan secara tepat, kita harus memperhatikan
beberapa hal. Pertama, kata yang kita pilih haruslah sesuai makna yang kita
maksudkan. Misalnya, jika yang kita maksudkan adalah seseorang mengamati
sebuah bangunan, kata yang kita pakai adalah “mengamati”, bukan memandang
meskpun kedua kata tersebut besinonim atau memounyai makna yang mirip.
Kedua, perhatikan “nilai rasa” dalam menggunakan kata. Misalnya, kita harus
mampu membedakan penggunaan kata Kamu, Anda, Saudara atau penggunaan
kata Beliau, mohon, minta dan sebagainya. Ketiga, kita harus mampu
membedakan arti umum dan arti khusus sebuah kata. Kata yang digunakan
adalah kata dengan arti umum.8
Di samping penggunaan kata/istilah baku dengan makna yang tepat,
dalam karya ilmiah kalimat yang digunakan haruslah efektif dan efesien serta
mengikuti kaidah-kaidah penyusunan kalimat. Kalimat dalam karya ilmiah
selalu berupa kalimat lengkap, mengikuti aturan tata bahasa, bernalar, efesien
(menggunakan kata secara hemat), dan hubungan antara unsur-unsurnya cukup
padu.

8
Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.
BAB III
KESIMPULAN

1.1 Simpulan
Karya ilmiah atau tulisan karya ilmiah adalah hasil karya atau tulisan
seseorang ilmuan, akademisi, cendikiawan maupun intelektual yang berupa
hasil riset, temuan pengembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui temuan kepustakaan, pengalaman dan pengatahuan
ijtihat pikiran sesorang peneliti maupun orang lain sebelum peneliti. Atau karya
ilmiah adalah suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat
memenuhi kaidah ilmiah, yang dinamakan sistematis ialah disusun menurut
aturan tertentu sehingga kaitan antar bagian bahsan satu dengan yang lain
berkait jelas dan padu.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kesalahan dan kekeliruan sehingga makalah ini dapat dikatakan jauh
sekali dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat
diperlukan demi pembuatan makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin E.Z., (1993), Penulisan Karagan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia
Yang Benar (Pedoman Praktisi Untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: PT Media
Atamasarana Perkasa.

Dwiloka, Bambang. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit


Rineka Cipta.

Hariwijaya, M,. (2008). Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Jakarta:
Tugu Publisher.

Keraf, G. (1989). Argumentasi dan Narasi . Jakarta: PT Gramedia.

Nasution, S & Thomas, M. (1999). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi,


Disertasi Makalah, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Prayitno, H,J, Thyoibi, M. Sunanda A. (Editor) (2000), Pembudayaan Penulisan


Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai