Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bahasa imdonesia

Dosen pengampu : PUTRI HANA P, M. Pd.I

Oleh kelompok 9:

Yandri yulaska putra 2086206123


Alta feros 2086206001
Septian mulyadi 2086206081
Elsa riani 2086206029
Dwi kurnia putri 2086206027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengajarkan manusia ilmu
dengan pena dan mengajarkan manusia tentang apa-apa yang tidak diketahuinya. Shalawat
dan salam senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi agung, Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jalan yang rahmatan lil alamin.
Makalah ini disusun guna membahas tentang pendahuluan dalam menulis karya ilmiah.
Hal tersebut dibahas mulai dari pengertian, fungsi, mamfaat, criteria, jenis-jenis dan
sistematika dalam penulisan karya ilmiah.
Kami selaku penyusun, mengharapkan pembaca dapat memperoleh manfaat dan
informasi yang tepat. Sehingga pembaca mendapat pemahaman mengenai pendahuluan dalam
penulisan karya ilmiah melalui makalah ini.
Demi penyempurnaan makalah ini, diharapkan adanya kritikan, dan saran dari pembaca serta
mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam penulisan makalah ini.

                                                                                   
                                                                                                           

Bangkinag,20 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A.Penegrtian Karya Ilmiah……………………………………………………………...........2

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah.........................................................................................................2


C.  kteristik Karya Ilmiah........................................................................................................2
D.  Syarat-Syarat Karya Ilmiah................................................................................................3
E.  Struktur Karya Ilmiah.........................................................................................................3
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan......................................................................................3
2.  Bagian Isi.......................................................................................................................3
3.  Bagian Pelengkap Penutup.............................................................................................4
F.  Jenis-Jenis Karya Ilmiah.....................................................................................................4
G.  Pembuatan Karya Ilmiah....................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti


suatu aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu
persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat
akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah
dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap
penulisan, dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap


karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang
menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian,
metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang
diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini
dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait.

Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir


yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan
merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu


sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai
dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar
menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah
penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?

4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

C. Tujuan Penulisan

1
1. Untuk memahami metode penulisan karya ilmiah.

2. Agar mengetauhui cara penulisan karya ilmiah yang baik.

3. Memahami bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah.

4. Memahami sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
 Pengertian Karya Ilmiah menurut para ahli :
1.Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar (Wardani, dkk 2007)
2. Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah tentang displin ilmu tertentu
yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta menggunakan
bahasa yang benar. (Pateda 1993: 93)
 Dan dari kedua pengertian di atas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa Karya ilmiah itu adalah jenis tulisan yang
memiliki karakteristik dan gaya tersendiri, karena dia disusun
dengan aturan-aturan yang sangat ketat. Karya ilmiah
merupakan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu
yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung
jawab, serta menggunakan bahasa yang benar.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya i(pendahuluan lmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.

2
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa
baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-
kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
C.  kteristik Karya Ilmiah
Karakteristik karya ilmiah adalah :
1. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan masalah
2. Lugas, dengan arti tidak mengandung interpretasi lain
3. Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
4. Efisien, hanya menggunakan kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. Efektif, ringkas dan padat
6. Objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada dan konkret
7. Sistematis, baik penulisan maupun pembahasan sesuai prosedur dan system yang
berlaku
D.  Syarat-Syarat Karya Ilmiah
Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
1.  lugas dan tidak emosional, Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-
sendiri (interprestasi yang lain).
2.  Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3.  Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.  Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
E.  Struktur Karya Ilmiah
Selain sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab,
serta menggunakan bahasa yang benar. penulisan karya ilmiah
juga ditentukan dari struktur penulisannya sendiri. Jika
diperhatikan, akan ditemukan bahwa karya ilmiah selalu
tersusun dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian ini dimaksudkan khusus pada halaman judul, karena itu juga, dalam
setiap karya ilmiah hanya terdapat satu bagian pelengkap pendahuluan. Halaman judul
sendiri berfungsi untuk menampilkan karangan agar terlihat lebih menarik. Pada
halaman judul ini dicantumkan hal-hal: judul tulisan, keterangan tugas (misalnya
tugas dari guru, dosen, atau disampaikan pada sebuah seminar), nama penulis, tempat,
dan tahun. ada juga cara lain untuk menulis halaman judul selain yang sudah
disebutkan. yaitu dengan tidak menggunakan halaman judul. Sebagai gantinya,
penulis meletakkan judul makalah dan informasinya pada bagian isi tulisan. Judul
tulisan dan nama penulis diletakkan di tengah atas, keterangan tentang tugas serta
keterangan penulis dicantumkan pada catakan kaki. Yang perlu dipahami adalah bila
menggunakan cara pertama, cara kedua tidak perlu digunakan.

3
2.  Bagian Isi
Bagian ini merupakan inti dari karya ilmiah. Kita dapat membaginya menjadi
tiga bagian,yaitu bagian pendahuluan, pembahasan,dan simpulan.Bagian pendahuluan
berguna untuk menarik perhatian pembaca terhadap masalah yang akan dibicarakan,
oleh karena itu, pendahuluan harus memuat
1. latar belakang masalah
2. alasan memilih topic
3. uraian mengenai pentingnya masalah;
4. pembatasan ruang lingkup masalah; dan
5. jika perlu ditutup dengan harapan penulis.
Bagian pembahasan merupakan bagian utama dari
bagian isi. Disinilah semua hasil riset dan penelitian mengenai
segala persoalan yang telah dibahas diuraikan secara sistematis
dan utuh. Kemudian bagian simpulan merupakan sari dari
pokok-pokok yang sudah diuraikan dalam bagian pembahasan.
Simpulan sendiri harus dirumuskan dengan tegas sebagai
pendapat penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
Namun banyak juga penulis yang tidak memberikan simpulan
pada makalahnya, melainkan menggunakan penutup.
Konsekuensinya ketika memilih menggunakan bab penutup
adalah, penulis tidak perlu lagi memberikan simpulan, tetapi
cukup dengan memberikan harapan yang diinginkan. Pada
konteks ini, tidak dibenarkan menggunakan kedua cara ini
secara bersamaan.
3.  Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini biasanya terdiri dari bibliografi atau daftar
pustaka. Daftar pustaka sendiri adalah daftar yang breisi judul
buku-buku, artikel-artikel, atau bahan penerbitan lainnya yang
berhubungan dengan tulisan. Ada beberapa unsur yang terdapat
dalam daftar pustaka, antara lain: nama pengarang, tahun
penerbitan, judul buku, termasuk judul tambahan, tempat terbit,
dan penerbit.
Sederhananya, jika diurutkan secara vertikal, struktur karya
tulis ilmiah akan menjadi seperti ini:
1. Bagiang pelengkap pendahuluan:
a. Halaman judul (Wajib)
b. Halaman pengesahan
c. Moto dan persembahan/abstrak
d. Kata pengantar
e. Daftar isi
f. Daftar tabel
g. Daftar gambar
h. Daftar lampiran
2. Bagian isi:
a. Pendahuluan: latar belakang masalah,rumusan masalah,tinjauan/manfaat,dan
definisi istilah

4
b. Kajian pustaka/landasan teori/penelitian relevan/kerangka teori
c. Metode penelitian: jenis penelitian,sumber data,sample,metode pengumpulan data,
metode analisis data,dan metode pengkajian hasil analisis data
d. Hasil dan pembahasan
e. Simpula,nsaran,dan penutup
3. Bagian pelengkap penutup:
a. Daftar pustaka/bibliografi
b. Lampiran-lampiran/biografi

F.  Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:
1.Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan
masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2.Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan
sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam
kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-
objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di
laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
4.Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
 Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci).
Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika
temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

 G.  Pembuatan Karya Ilmiah


1. Pemilihan Topik
Topic adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan
tulisan yang digarap. Didalam memilih topic karya Ilmiah harus
dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Topic harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan
topic itu akan member sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi. Layak
dibahas berarati bahwa topic itu memang memerlukan pembahsan sesuai dengan
bidang yang ditekuni.
b. Topic cukup menarik terutama bagi penulis. Topic yang demikian dapat memotivasi
penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas
masalah yang dihadapi.
c. Topic dikenal baik. Ini berarti topic yang dipilih harus topic yang diketahui atau
dikuasai penulis sendiri.

5
d. Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topic itu, dapat diperoleh dan cukup
memadai.
e.  Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

2. Pembatasan Topik
Topic yang terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai
dengan kemampuan penulis untuk membicarakannya, dapat
dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar penulis tidak
hanyut dalam suatu persoalan yang tidak ada habis-habisnya
dan dapat menulis dengan satu tujuan khusus.  

3. Penentuan Judul
Topic berbeda dengan judul. Topic adalah pokok
pembicaraan dalam keseluruhan karya ilmiah. Sedangkan judul
ialah nama, title, atau semacam label untuk suatu karya ilmiah.
Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan
mengingat beberapa syarat berikut :
a. Judul harus sesuai topic atau isi karya ilmiah
b. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk kalimat.
Misalkan “Kerang Mutiara di Maluku Selatan Perlu dibudidayakan” di nilai tidak
tepat. Sebaiknya “Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan”.
c. Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin. Misalkan “Cara Yang Dilakukan
Dalam Menangani Dan Mencegah Klaim Pada PT Djakarta Loyd Cabang Medan-
Belawan” dapat disingkat menjadi “Proses Penanganan dan Pencegahan Klaim pada
PT Djakarta Loyd Cabang Medan-Belawan”.
d. Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas.

4. Perumusan Tema
Setelah penentuan judul, langkah selanjutnya yaitu
penentuan tema. Penulis membuat rumusan mengenai masalah
dan tujuan yang ingin dicapai tadi. Rumusan itu dinamakan
tema. Untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka
tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat.
Rumusan singkat yang berisi tema dasar sebuah karya ilmiah,
disebut Thesis. Rumusan singkat yang tidak menekankan tema
dasar disebut Pengungkapan maksud.
Perhatikan contoh pembuatan rumusan tesis dan
pengungkapan maksud dibawah ini !
Topik : pertanian rakyat di Indonesia
            Tujuan             : mendorong rakyat untuk meningkatkan produksi pertanian
            Tesis                : dalam rangka meningkatkan produksi pertanian rakyat Indonesia,
                                       hendaknya rakyat di dorong atau dirangsang dengan memberi kredit
dan  penerangan.

5. Pengumpulan bahan
  Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan untuk
mencapai tujuan penulisan. Dalam tahap ini, penulis atau penyusun harus giat mencari

6
informasi dari kepustaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul yang digarap.
Sumber utama bahan penulis adalah pengalaman dan inferensi dari pengalaman. Untuk
memperoleh pengalaman yang diperlukan melalui observasi, pedoman wawaqncara, angket,
atatu instrument instrument lain dapat digunakan penulis.

6.Penyusunan kerangka makalah


 Dalam kerangka karangan itu ditentukan dahulu judul
skripsi, makalah atau laporan penelitian, judul bab dan judul
anak bab. Judul bab dan judul anak bab merupakan pecaham
masalah dari judul kerangka ilmiah yang ditulis. Apabila sudah
dibuat pembagian bab menjadi anak bab, dan anak bab menjadi
sub bab, penulis kemudian menuangkannya kedalam kerangka
karangan. Kerangkan karangan inilah yang dijadikan pijakan
bekerja sehingga tidak terjadi penganalisaan yang tumpang
tindih.
Contoh:
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2  Masalah
1.2   Ruang Lingkup Permasalahan
1.3   Landasan Teori
1.4   Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1  Tujuan Penelitian
1.4.2  Manfaat Penelitian
1.5   Metode dan Teknik Penelitian
1.6   Populasi dan Sampel
1.6.1  Populasi
1.6.2  Sampel
                       
             7. Penulisan Makalah
a. Penulisan Pendahuluan
      Penulisan pendahuluan bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca atau peserta
diskusi kepada masalah yang akan dibahas dan menunjukkan dasar pembahasannya dan
penganalisisannya.
      Untuk mencapaitujuan itu, hal-hal yang biasa ditulis atau diurai pda bagian pendahuluan
makalah sebagian berikut.
1. Harapan yang seyogianya sudah terwujud sesuai dengan topic yang digarap.
2 .Fenomena yang melatarbelakangi muncullnya masalah.
Dalam penulisan pendahuluan makalah, deskripsi fenomena yang diketahui melalui
pengamatan, harus dinyatakan sebagai hasil pengamatan; kalau diketahui melalui
pembaca sumber tertulis, maka deskripsi fenomena itu harus dikutip
3.Pentingnya masalah.
Selainkan mengemukakan pentingnya masalah, perlu juga diuraikan secara singkat
efek negativ yang mungkin  ditimbulkan permasalahan itu apabila tidak dibahas
untuk mendapatkan penyelesaiannya.
 4. Rumusan Masalah

7
Masalah dapat dirumuskan daslam bentuk pernyataan dan pertanyaan.
 5.Teori, pandangan,  dan sikap
 6. Istilah
Cara terbaik untuk menentukan panjangnya pendahuluan
adalah dengan menetapkan banyaknya uraian masing-masing.
c. Penulisan pembahasan
Penulisan pembahsan bertujuan untuk menemukan atau
memperoleh jawaban yangjelas dan logis terhadap masalah atau
pernyataan yang harus dijawab dalam makalah itu. Penulisan
pembahasan harus dilakukan secara sistematis. Tiap bagian
harus merupakan suatu kesatatuan, tetapi bukan kesatuan yang
tertutup, melainkan kesatuan terbuka yang memberikan
alternative hubungan organic kebelakang dan kedepan.
d. Penulisan Penutup
Penulisan penutup bertujuan untuk memberi simpulan dan
saran.

8.  Enumerasi
            Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir
pembicaraan dalam penulisan makalah. Tata cara penomoran
bermacam-macam. Tata cara penomoran menyangkut
penentuan cara menguraikan bagian pembahasan.

9. Penulisan Kutipan
 Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang
dikutip dari sumber tertulis untuk mendukung dan memperjelas
argument, posisi, tatu opini tertulis dalam suatu karya
ilmiah. Dalam penulisan makalah kutipan digunakan dalam
penulisan pendahuluan dan penulisan pembahasan. Dalam
penulisan pendahuluan bisanya digunakan untuk menguraikan
fenomena, pentingya masalah, teori atau pndangan yang
digunakan, dan istilah khusus. Lalu, dalam penulisan
pembahasan kutipan digunakan untuk mendukung argument
dan opini penulis dalam membahas masalah. Semua kutipan
yang digunakan dalam penulisan makalah, diberi tanda dengan
nama keluarga pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan
nomor urut halaman sumber kutipan itu..
Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam
penulisan kutipan, antara lain menyatakan, menerangkan,
mengemukakan, berpendapat, melaporkan, menyarankan. Bila
penulis menilai bahwakutipan itu merupakan suatu pernyataan
penulis buku sumber, maka kata yang digunakan adalah
menyatakan.
Contoh : Danim (2006 : 139 ) menyatakan, “kemampuan sekolah dibidang penganggaran
hanya salah satu aspek dari persolan manajeman pendidikan dan pelatihan kita, termasuk
kegiatan penelitian dan pengembangan.

8
Kalau penulis sebuah sumber kutipan dua orang, kedua
nama keluarga penulis ikut sebagai tanda. Akan tetapi, kalau
penulisnya lebih dari dua orang yang ikut sebagai tanda kutipan
, hanya nama keluarga penulis pertama dengan diikuti singkatan
dkk.
Contoh: Saylor, dkk ( 1981 : 98 ) menyatakan, “Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang samapi saat
ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan”
Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam
teks, dapat dibagi atas dua bentuk, yaitu bentuk integral dan
non integral. Penulisan sumber kutipan dikatakan berbentuk
integral apabila apa bila nama penulis yang pendapatnya
dikutip menyatu dengan teks. Sedangkan penulisan sumber
kutipan yang berbentuk nonintegral adalah penulisan kutipan
yang  penulisnya tidak menyatu dengan teksnya.
Perhatikanlah contoh dibawah ini
Kutipan integral
·         Effendy (1997 : 32) menyatakan, “strategi pada hakekatnya
adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu
tujuan”.
Kutipan nonintegral
·         usaha periklanan bisa ditunjang oleh kegiatan Humas
(Jefkins, 1996).

Konsistensi penulisan kutipan dalam penulisan sebuah


makalah harus diwujudkan. Oleh karena itu, dalam rangka
penulisan sebuah makalah penulis harus menetapkan salah satu
ketentuan untuk ditaati.
  Kalau nomor halaman rujukan ikut dijadikan sebagai tanda
kutipan, maka setiap kali menulis kutipan mulai dari awal
sampai akhir proses penulisan makalah nomor halaman buku
rujukan tetap dijadikan salah satu tanda, sebaliknya juga kalau
nomor buku rujukan tidak ikut dijadikan sebagai tanda kutipan,
maka dari awal hingga akhir tidak perlu diikut sertakan.

10.  Penulisan Daftar Rujukan


      Ada dua istilah yang digunakan untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah
rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu mempunyai
konsep yang berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan
yang member kutipan secara tidak langsung, sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua
sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
       Petunjuk penulisan daftar rujukan.
a.Nama penulis ditulis tanpa gelar.
b Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas
buku selanjutnya.
c. Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
d.Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

9
1.Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat
penerbitan; nama penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring.
2. Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama diri penulis dan
dipisahkan dengan tanda koma.
3. Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan diantara kedua
nama penulis.
4.Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis
pertama dengan menambahkan singkatan dkk, di belakangnnya.

11. Revisi
Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep
perlu dibaca kembali. Mungkin konsep itu perlu direvisi,
dikurangi atau perlu diperluas. Pada tahap ini penulis meneliti
konsep atau naskah karya ilmiahnya secara menyeluruh tentang
sistematika, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan rujukan, dan
sebagainya.
Adapun yang menjadi manfaat penyusunan karya ilmiah
adalah sebagai berikut :
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut.
1.Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada
relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3 Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari
bahan bacaan dalam catalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan
menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode Penulisan karya ilmiah merupakan serangkaian
kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis
berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban
secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Banyak cara untuk menemukan jawaban dari penelitian
tersebut. Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap
permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam penelitian,
penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna
melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan
permasalahan yang ingin dijawabnya.

Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti


dalam hal membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-
teori yang mendukung karya tulis ilmiahnya. Dengan demikian,
karya tulis ilmiah yang pembicaraannya bersifat objektif,
berdasarkan data dan penyimpulan-penemuan di dalamnya
berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya
berdasarkan rasio.

B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran
bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila
pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila
pembaca merasa kekurangan dapat membaca buku yang
menjadi referensi secara lengkap.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tersedia: https://www.dediblog.id/2020/08/makalah metode penulisan karya ilmiah.html


[diakses pada tanggal 20 Oktober]

Tersedia: http://send23.blogspot.com/2017/07/vbehaviorurldefaultvmlo.html?m=1.
[diakses 20 Oktober 2020]

12

Anda mungkin juga menyukai