Dosen Pengampu : Nama : Michael Enrico Hindratmo NIM: 15.05.52.2072 UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG 2018 /2019 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT 1. Definisi dan Karakteristik Filsafat Filsafat sesungguhnya adalah kerangka berpikir (mode of thougt) mendalam mengenai segala hal yang ada yang mengenai realitas yang terjadi dan mengatur cara berpikir terhapat yang sekarang ada (pedoman) 2. Pengertian Filsafat Pancasila Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai dasar negara dan pedoman hidup berdasarkan kepribadian bangsa yang mengandung pokok pemikiran bangsa Indonesia yang sudah melekat untuk menciptakan kesejahteraan bangsa. 3. Tingkat-tingkat Pengetahuan Pancasila Pancasila yuridis kenegaraan, yakni mencakup fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara menghasilkan suatu pengetahuan yang objektif, sementara pendekatan filsafat akan mengantarkan kita mampu menemukan aspek hakiki dalam Pancasila. 4. Beberapa Pandangan Tokoh Mengenai Pancasila • Kartohardiprodjo Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia dalam arti pandangan dunia bersistem dan sila- sila Pancasila kait mengkait secara bulat dan utuh • Notonagoro Pancasila merupakan azas pandangan dunia, suatu azas pandangan hidup, buah hasil perenungan jiwa yang mendalam, buah hasil penelaahan cipta yang teratur dan seksama di atas basis pengetahuan dan pengalaman hidup yang luas dan mendalam. • N. Drijarkara Pancasila itu inheren pada eksistensi manusia yang tidak terlepas dari keadaan konkrit tertentu. Untuk menunjukkan akses manusia ke arah Pancasila, Drijarkara memulai dengan eksistensi manusia yang cara mengadanya adalah ada-bersama 5. Pancasila Sebagai Filsafat dan Pandangan Hidup (World View) Pancasila dipandang oleh dunia sebagai pandangan dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang melekat dalam filsafat bangsa, Kehidupan berbangsa jelas harus mempunyai arah dan tujuan bersama, maka dalam menggapai tujuan bersama itulah harus mempunyai filsafat hidup. Pancasila menjadi filsafat hidup berbangsa harus selalu diletakkan sebagai panduan dan pengarah. • Dalil Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Sistem filsafat Pancasila mempunyai kedudukan yang sentral dan interdisipliner serta mengandung nilai kefilsafatan yaitu Ontologi/Metafisika, Filsafat manusia, Filsafat Nilai atau Aksiologi, dan Filsafat Sosial 1. Kesatuan Sila-Sila Sila pertama hingga kelima, susunan sila-sila Pancasila tersebut adalah hirarkis dan berbentuk Piramidal, atau dapat disingkat Hirarkis-Piramidal. Hal ini berarti sila-sila Pancasila memiliki urut-urutan berjenjang, yakni sila yang ada di atas menjadi landasan bagi sila-sila di bawahnyaSedangkan pengertian matematika piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkhis sila-sila Pancasila menurut urut-urutan luas (kuantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya (kualitas). Dengan demikian, diperoleh pengertian bahwa menurut urut-urutannya, setiap sila merupakan pengkhususan dari sila-sila yang ada dimukanya. 2. Hubungan kesatuan Sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi dalam kerangka hubungan hierarkhis piramidal seperti di atas. Dalam rumusan ini, tiap- tiap sila mengandung empat sila lainnya atau dikualifikasi oleh empat sila lainnya. Untuk kelengkapan hubungan kesatuan keseluruhan sila- sila Pancasila yang dipersatukan dengan rumusan hierarkhis piramidal tersebut. PENGERTIAN PANCASILA • Pengertian Pancasila secara Etimologis Secara etimologis iastlah Pancasila berasal dari bahasa sanskerta, kata Pancasila yang dimaksudkan adalah istilah Panca Syila dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “ berbatu sendi lima “atau secara harfiah “ dasar yang memiliki lima unsur. • Pengertian Pancasila secara Historis Dibentuknya BPUPKI untuk menyusun dasar Negara, adapun usulan perumusan Pancasila yaitu dari Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Ir. Soekarno (1 Juni 1945), dan Piagam Jakarta (22 Juni 1945) • Pengertian Pancasila secara Terminologis Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tangggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia. MORAL DAN NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA • Pengertian Moral Moral meliputi hidup manusia seluruhnya, hidup manusia dalam diri sendiri dan dalam hidup bersama yaitu dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan dalam negara serta dunia pun meliputi hidup manusia terhadap Tuhan sebagai makhluk-Nya. • Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya. Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. 1. “ Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. 2. Nilai ideal, nilai material, nilai spiritual, nilai pragmatis, dan nilai positif. 3. Nilai logis, nilai estetis, nilai etis, nilai sosial, dan nilai religius. “ A. Penjabaran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Nilai yang terkandung dalam sila-silanya itu merupakan petunjuk atau tuntunan yang harus kita ikuti, kita praktekkan agar kita menjadi warga negara yang baik, seperti yang tercantum pada TAP MPR Nomor II/MPR/1978. B. Pancasila sebagai moral perorangan, moral bangsa, dan moral negara Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara yang mengandung konsep dasar tentang kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan wadah yang telah berurat dan berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia, mengandung pengertian bahwa manusia hanya akan mencapai kebahagiaan hidupnya apabila dapat dikembangkan kesadaran dan keseimbangan baik dalam hidup manusia sebagai pribadi maupun dalam hubungan dengan masyarakat, bangsa dan negara. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA • Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara sebab Pancasila adalah rumusan tentang cita-cita bangsa dan negara, cita-cita berdasarkan kesadaran kebangsaan sekaligus cita-cita penyelenggaraan pemerintahan Negara, mencakup gagasan- gagasan, pandangan-pandangan sistem nilai dan pengertian-pengertian yang kurang lebih koheren, sehingga secara lugas boleh diterima sebagai suatu pandangan hidup 1. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila suatu system pemikiran terbuka, artinya bersifat actual, dinamis dan antipasif dan senantiasa mampu mengikuti perkembangan jaman. 2. Ideologi Pancasila terhadap Historis Pancasila dalam orde lama sangat berpengaruh karena sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa dan senantiasa menyatukan dan melekatkan bangsa Indonesia. Dalam orde baru Pancasila pun juga menjadi senjata bagi ideologi komunisme yang menyerang dasar Negara. Orde reformasi pun Pancasila menjadi senjata pembaharuan bangsa akibat orba dan menanamkan Pancasila sebagai falsafah dasar, fundamen, yang secara operatif dapat dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa. 3. Ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau penggangan hidup (way of life) dalam kehidupan sehari – hari bahkan segala bidang merupakan kristalisasi nilai nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, Pancasila selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup bangsa.