Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Perencanaan Penulisan Ilmiah (Membangun Konsep dan Ide)


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Penulisan Artikel Ilmiah)

Dosen Pengampu :
Sri Wahyuni, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Arif Rochman (2101070002)
Riska Dwi Lestari (2101071018)
Nahrul Mukholidah (2101071014)
Ratna Sari (2101070012)

JURUSAN TADRIS IPS (TIPS)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) METRO LAMPUNG
Tahun Ajaran 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih memiliki

kekurangan dalam penyajiannya. Makalah ini merupakan langkah awal kami dalam berkarya

demi kemajuan bangsa dan untuk meluangkan waktu dengan mekukan hal-hal positif yang

diharapkan akan bermanfaat dimasa yang akan mendatang. Makalah ini disusun dan

dikembangakan dari berbagai sumber yang penulis cari dan disertai dengan pemikiran penulis

agar lebih lengkap dan jelas.

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung

dan membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Makalah ini memilki banyak sekali kekurangan sehingga kami memohon maaf kepada

pembaca atas kekurangan tersebut.

Kritik dan saran mengenai makalah ini bisa disampaikan pada kami, guna menjadi

perbaikan bagi pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat

menambah khasanah perbukuan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Metro, 16 Maret 2022

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

A. Konsep Dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah........................................................... 3

B. Metode Mind Mapping............................................................................................ 5

C. Orisinalitas Karya Ilmiah......................................................................................... 6

D. Tahapan dalam Menyusun Karya Ilmiah................................................................. 7

E. Penyusunan Tujuan Penulisan KI............................................................................ 8

F. Syarat Pemilihan Topik dan Melakukan Pembatasan Topik................................... 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 12

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 12

B. Saran .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membangun konsep dan ide dalam penulisan karya ilmiah ini bisa dilakukan

dengan menempuh 2 cara setidaknya. Pertama, kita harus membaca buku atau

informasi apa saja sebanyak banyaknya. Kedua, kita dapat melakukannya melalui

percakapan dengan orang-orang yang mempunyai informasi yang memang kita

perlukan atau dengan siapa saja yang kita pandang dapat memperkaya pengalaman

kita. Dalam hal teknisnya penulisan karya ilmiah memerlukan konsep dan ide

sehingga untuk memudahkan para penulis ada beberapa cara yang dapat dijadikan

pedoman dalam menulis karya ilmiah. Cara ini secara berturut turut dapat dijelaskan

dengan sederhana sebagai berikut:

1. Menulis merupakan cara terbaik untuk menciptakan dan menemukan ide-ide

aktivitas menulis, melihat kata-kata diatas kertas dan memahami konsep-konsep

yang menyertai dengan jelas dapat merangsang otak dan membantu kita untuk

menemukan hubungan-hubungan yang belum dilihat sebelumnya.

2. Brain Storming merupakan suatu Teknik asosiasi bebas yang berguna untuk

membangkitkan energi intelektual.

3. Membuat tulisan bebas yang terarah, merupakan percakapan dengan orang lain

mengenai topik yang menyengkan dan terkadang dapat menajamkan pemahaman

otak kita terhadap suatu masalah.

4. Diagram pohon merupakan suatu cara yang digunakan untuk membagi suatu topik

yang luas ke dalam topik-topik yang lebih sempit dan membaginya lagi ke dalam

sub-sub topik yang semakin ke bawah semakin menyempit.

iv
5. Pertanyaan jurnalis merupakan rangakain model pertanyaan yang biasanaya

digunakan oleh apara wartawan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

guna kepentingan penulisan sebuah berita.

6. Pemikiran Rismatis merupakan suatu pemikiran yang akan membantu penulis di

dalam menentukan sudut pandang sebuah topik.

7. Studi Pustaka merupakan cara yang baik untuk menentukan sebuah topik,

khususnya untuk kepenulisan ilmiah. Semua kegiatan ilmiah, termasuk di

dalamnya berbagai penelitian, dan hasilnya pasti ada diperpustakaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan penulisan ilmiah?

2. Bagaimana cara kita untuk membangun suatu konsep dan ide?

3. Mengapa dalam penulisan ilmiah konsep dan ide menjadi hal utama?

C. Tujuan

1. Agar dapat menjadi suatu wawasan tentang perencanaan penulisan ilmiah.

2. Agar bisa memahami secara luas tentang cara-cara membangun konsep dan ide.

3. Agar bisa menganalogikan suatu konsep dan ide dalam kepenulisan ilmiah.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah terdiri dari dua kata, yaitu: karya dan ilmu. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya adalah karya, hasil perbuatan, penemuan,

ciptaan (kebanyakan karangan). Sedangkan sains adalah sains dan sains memenuhi

persyaratan sains (aturan). Sains didefinisikan sebagai hal yang didasarkan pada sains.

Pada tahun, untuk melakukan sesuatu yang ilmiah, seseorang harus memiliki dasar

yang kuat atau yang disebut teori.

Karya ilmiah terdiri dari dua kata, yaitu: karya dan ilmu. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya adalah karya, hasil dari suatu perbuatan,

penemuan, kreasi dari (sebenarnya karangan). Sedangkan sains adalah sains dan sains

memenuhi syarat (aturan) sains. Sains didefinisikan sebagai hal yang didasarkan pada

sains. Pada, untuk melakukan sesuatu yang ilmiah, Anda harus memiliki dasar yang

kuat atau yang disebut teori. Karya ilmiah para ilmuwan diperoleh dari observasi,

evaluasi, wawancara, angket, kajian dalam bidang tertentu yang disusun secara

sistematis, bahasa, objektif, dapat dipahami, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penyajian artikel ilmiah ini diawali dengan studi kepustakaan dan studi

lapangan. Yang relevan dengan adalah artikel ilmiah sering kali memuat topik tentang

hal-hal yang baru dan belum pernah ditulis oleh orang lain. Meskipun makalah ini

ditulis pada tahun dengan topik yang sama, tujuannya adalah untuk mencoba

mengembangkan dari topik sebelumnya dan bisa juga disebut studi lanjutan. Untuk

pengembangan ilmu pengetahuan, dalam upaya menemukan fenomena baru, teori

baru, prototipe, uji diagnostik, koreksi atau modifikasi fenomena yang ada, dan uji

diagnostik dilakukan. Dengan demikian, karya tulis ilmiah merupakan rancangan

vi
penelitian dari rencana penelitian yang meliputi komponen langkah penelitian dengan

tinjauan etika penelitian, sumber daya penelitian.

Artikel ilmiah disebut juga sebagai tulisan akademik, karena biasanya ditulis

oleh mahasiswa dan dosen dari universitas. Karya tulis ilmiah sebagai Perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk menjelaskan, memprediksi dan

memantau dan membahas penyelidikan yang dilakukan oleh peneliti secara logis dan

empiris. Berpikir mandiri Namun ada dua tingkatan yaitu:

a. Tingkatan abstrak, penalaran sangat berhubungan dengan tingkatan ini. Pemikiran

yang bebas namun terhubung dengan ruang dan waktu.

b. Tingkatan empiris yaitu tingkatan yang berkaitan dengan pengamatan. Temuan

ilmiah dilakukan melalui penelitian.

Temuan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan. Pengamatan dan pengumpulan data

yang diperoleh memalui suatu penelitian. Kemudian temuan dipublikasikan

dipaparkan hasil penelitian atau pengajian yang telah dilakukan oleh peneliti.

1. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah buatan guru harus memenuhi persyaratan berikut:

 Asli (karya asli), (karya non-plagiat) dan menghindari menyalin, yaitu karya

tulis harus karya asli guru dan relevan dengan bidang pengetahuan dan

masalah yang dihadapi di lingkungan,

 perlu/berguna (useful), yaitu karya yang ditulis guru harus dirasakan langsung

oleh guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran,

 Ilmiah, khusus karya tulis harus disusun secara sistematis ilmiah, sistematis ,

dan runtut serta memenuhi syarat penulisan karya ilmiah,

vii
 runtut (konsisten), yaitu hasilnya harus menunjukkan stabilitas dan konsistensi

pemikiran secara keseluruhan, baik maupun hubungan hubungan antar bab dan

bagian artikel yang diajukan.

B. Metode Mind Mapping

1. Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

Metode Mind Mapping adalah metode pembelajaran yang dikembangkan

oleh Tony Buzana, kepala Brain Foundation. Pemetaan pikiran adalah metode

pencatatan inovatif yang memudahkan kita mengingat bit informasi. Setelah

selesai, catatan dibuat membentuk pola gagasan terkait, dengan topik utama di

tengah, sedangkan subtopik dan detail menjadi cabang. Cabang ini juga dapat

meluas ke dokumen yang lebih kecil. Karena struktur garis keturunan manusia

dapat terus berkembang hingga akhir dunia, system keturunan manusia akan hidup

hingga akhir dunia.

Pembelajaran Konseptual Mind Mapping adalah cara pembelajaran

menggunakan pembelajaran holistik Total Mind Learning (TML). Dalam konteks

TML, belajar memiliki arti yang lebih luas. Padahal, setiap saat dan di mana pun,

makhluk di bumi sedang belajar, karena belajar adalah proses alami. Semua

organisme belajar untuk menanggapi berbagai rangsangan dari lingkungan mereka

untuk mempertahankan kehidupan.

2. Karakteristik Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

Pada dasarnya, metode mencatat ini berasal dari hasil penelitian tentang

bagaimana otak memproses informasi. Awalnya, para ilmuwan berpikir bahwa

otak memproses dan menyimpan informasi secara linier, seperti metode

pencatatan tradisional. Namun, mereka sekarang telah menemukan bahwa otak

viii
mengambil informasi dari campuran pemandangan, suara, bau, pikiran dan emosi

dan menguraikannya menjadi bentuk linier, seperti menulis atau berbicara.

Ketika otak mengingat informasi, biasanya ia melakukannya dalam

bentuk gambar berwarna, simbol, suara, dan sensasi. Jadi, agar peta pikiran

berfungsi dengan baik, yang terbaik adalah membuatnya berwarna dan

menggunakan banyak gambar dan simbol sehingga terlihat seperti sebuah karya

seni. Diharapkan metode mencatat dapat membantu individu mengingat kata-kata

dan bacaan, meningkatkan pemahaman materi, membantu mengatur dokumen,

dan memberikan wawasan baru.

3. Langkah-langkah Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

Untuk membuat peta pikiran, guru harus menggunakan bolpoin berwarna

dan mulai dari tengah kertas. Jika memungkinkan, guru menggunakan kertas lebar

untuk mendapatkan lebih dari kursi. Kemudian ikuti langkah-langkah ini;

a) Tulislah gagasan utama di tengah kertas dan lingkari dengan lingkaran, bujur

sangkar, atau bentuk lainnya. Tahun SM.

b) Tambahkan cabang di luar pusat untuk setia poin atau gagasan utama. Jumlah

cabang akan bervariasi, tergantung pada jumlah ide dan segmen. Gunakan

warna berbeda untuk setiap cabang.

c) Tambahkan simbol dan ilustrasi untuk memori yang lebih baik.

C. Orisinalitas Karya Ilmiah

Orisinalitas sebuah karya tentunya kita ketahui bahwa dalam mengerjakan

sebuah karya kita harus menjaga orisinalitas karya kita, khususnya pada karya ilmiah.

Orisinalitas merupakan kriteria dan kata kunci utama dari karya ilmiah, terutama pada

tingkat doktoral. Karya akademik, khususnya tesis, tesis dan tesis, harus menunjukkan

ix
bahwa karya tersebut adalah asli. Penulis akan membuat perbandingan untuk

mencocokkan asli oleh penulis.

Kajian pertama dilakukan oleh Yusi Amdani yang melakukan kajian

tentang “Implikasi Penafsiran Hakim Pra Peradilan UU dalam Tindak Pidana

Korupsi” dalam Studi, sebenarnya Ada kesamaan dengan penelitian penulis,

khususnya tentang hakim akan tetapi persoalan yang dikaji oleh saudara Yusi Amdani

lebih menekankan pada hakim yang memutus perkara dapat melakukan penafsiran

hukum sampai telah ditetapkan secara jelas dalam undang-undang. Berdasarkan

putusan masing-masing hakim, putusan itu dapat dipertanggungjawabkan. Namun

pada Keputusan No: 0 /Pid.Prap/2015/PN.

D. Tahapan dalam Menyusun Karya Ilmiah

Sebagai proses mental, menulis artikel ilmiah setidaknya telah melalui tahapan

berikut (perbandingan, Santoso, 2000: 7781).

1. menyiapkan

2. meninjau dokumen pendukung

3. mengumpulkan data dan informasi pendukung

4. organisasi dokumen

5. teks

6. direvisi

7. diedit

8. diterbitkan

Mengidentifikasi tujuan teks. Selama fase tinjauan literatur, eksplorasi

literatur pendukung dilakukan serta identifikasi perspektif teoretis yang akan

digunakan dalam analisis. Untuk menulis artikel peer-review, diperlukan data atau

informasi pendukung. Data dapat berasal dari temuan penelitian mereka sendiri

x
dan/atau temuan penelitian orang lain dari. Data atau informasi pendukung harus

relevan dan terkini. Pada tahap ini, data diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,

yaitu: (i) data terkait topik yang dimasukkan dalam pendahuluan, (ii) data terkait

materi yang disajikan, dan data dan (iii) ) berkaitan dengan kesimpulan atau konklusi.

Pendahuluan mencakup konteks mengapa masalah muncul dalam makalah, tujuan

artikel, perspektif teoretis dan/atau pendekatan yang dipilih untuk memberikan solusi

pada, serta konteks pada teori dan/atau metode yang dipilih. , dan artikel sistematis.

Tubuh, yang merupakan diskusi utama artikel, berisi elemen eksperimental dan

teoretis yang dapat dibagi menjadi beberapa subjudul jika diperlukan. Bagian

kesimpulan biasanya berisi kesimpulan dan saran.

Pada langkah keempat, penulisan dan penyuntingan, Menyusun artikel

sesuai dengan struktur di atas, dengan catatan bahwa sebelum pembukaan terdapat

judul, pengarang dan abstrak, dan pada bagian akhir, daftar buku referensi. Pada tahap

penulisan dan penyuntingan, penulis melakukan operasi untuk menerjemahkan hasil

pengolahan mental ke dalam bentuk tulisan. Pertimbangan meliputi: (i) konsistensi isi

antar item dalam makalah (misalnya antara masalah, perspektif teoretis, analisis/solusi

dan kesimpulan, (ii) hubungan hubungan logis, baik antar elemen maupun antar baris

Hubungan antar baris harus logis dan menunjukkan logika berpikir yang baik

tercermin dalam penulisan kalimat. berikut ini ditugaskan untuk membandingkan item

struktur dasar yang setara dengan penelitian dan struktur hasil pencarian artikel.

E. Penyusunan Tujuan Penulisan KI

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah untuk memecahkan suatu permasalahan

tertentu, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang suatu pokok permasalahan

tertentu, melatih kemampuan menulis dan berpikir ilmiah bagi penulis yang menulis

xi
karya ilmiah tersebut. Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah secara umum

dapat terbagi menjadi beberapa tujuan yakni:

a) Sebagai wujud menyampaikan ide atau gagasan pada

kalangan tertentu, jenis karya ilmiah ini biasanya seperti artikel yang sering

dimuat dalam media massa. Seperti yang biasa kita lihat pada media cetat terdapat

banyak artikel yang menuliskan mengenai suatu permasalahan yang kemudian

diangkat menjadi suatu studi kasus setelah itu dimuat dalam media massa agar

tulisan ini dapat tersampaikan pada masyarakat umum yang membacanya.

b) Untuk memenuhi suatu tugas dalam menyelesaikan studi, kita dapat melhat pada

penulisan skripsi, tesis, maupun disertasi. Itu semua merupakan contoh penulisan

karya ilmiah yang biasa dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir.

c) Karya ilmiah juga bertujuan sebagai diskusi terhadap ide atau gagasan dalam

pertemuan ilmiah, seperti seminar atau sejenisnya.

d) Selain itu karya ilmiah juga bertujuan untuk perlombaan. Dalam berbagai lembaga

kita sering melihat lomba karya tulis ilmiah yang biasa dilakukan setiap tahun.

Dengan mengikuti perlombaan ini diharapkan juga agar kita belajar untuk menulis

karya ilmiah dan menambah pengalaman untuk diri kit sendiri.

e) Melatih untuk menuangkan ide dan hasil penelitian dalam suatu karya tulis yang

metodologis dan sistematis.

f) Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.

g) Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur.

F. Syarat Pemilihan Topik dan Melakukan Pembatasan Topik

1. Syarat Pemilihan Topik

Topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan

sebagainya; bahan diskusi. Topik berasal dari bahasa Yunani, yaitu topoi yang

xii
artinya inti utama dariseluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih

dikenal dengan topik pembicaraan.Dari kedua definisi di atas, kita dapat melihat

adanya persamaan arti dari topik yaitu pokok pembicaraan atau secara bebas dapat

juga kita artikan sebagai permasalahan yangdibahas atau diuraikan. Hal-hal yang

perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topic adalah darimanapunsumber topic

diperoleh keputusan dan penentuan terakhir terletak pada mahasiswasendiri. Oleh

karena itu, sebelum topic ditentukan, dia harus terlebih dahulu menanyakan

beberapa hal kepada dirinya sendiri, sebagai berikut:

a) Apakah topic tersebut dapat dijangkau, dikuasi (manageable topic)?

b) Apakah bahasa-bahasa/data-data tersedia secukupnya (obtainable data)?

c) Apakah topic tersebut penting untuk diteliti (significant of topic)?4)Apakah

topic tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikajikan

(interestedtopic)

2. Melakukan Pembatasan Topik

Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis

harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas

atau sangatkhusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus. Pembatasan

topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang beberapa hal.

a) Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan

dankepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.

b) Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk

mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan

pembatasan itu penulisakan lebih. Cara membatasi topik saat dilakukan

dengan cara sebagai berikut.

1) Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.

xiii
2) Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan

sentral itumasih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian

itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.

3) Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dpilih.

4) Mengajukan pertanyaan apakah materi tadi masih dapat dirinci lebih lanjut

atautidak.

5) Demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang

sangatkhusus dan cukup.

xiv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang berisi gagasan kreatif yang disusun

secara komprehensif berdasarkan data akurat, dianalisis secara runtut, tajam dan

diakhiri dengan kesimpulan yang relevan. Oleh sebab itu, materi dan isi dari

penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek (1) relevan

dengan situasi dan kondisi yang ada, (2) mempunyai pokok permasalahan yang

jelas, (3) masalah dibatasi, sesempit mungkin (Firmansyah, 2007).

2. tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap guru

agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas

suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

B. Saran

Demikian penjabaran dari makalah ini, kami sadari masih banyak kelemahan dan
kekurangannya dalam makalah ini. Agar makalah ini menjadi lebih bermanfaat kami
menyerahkan agar teman-teman dalam forum diskusi untuk dapat berpartisipasi aktif
sehingga kelemahan dan kekurangan yang dimaksud dapat diperbaiki bersama.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Aqua Dwipayana (2003) Kiat Menulis di Media. Jakarta: Global Mahardika

Bambang Dwiloka dan Rati Riana (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nana Sudjana dan Ulung Laksana (2004) Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk Memperoleh

Angka Kredit. Bandung: Sinar baru Algesindo

Nasuhi, H., dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).

Jakarta: CeQDA

Santoso, Soegeng. 2007. Kiat dan Strategi Menulis Karya Ilmiah. Universitas Negeri Jakarta.

Makalah disampaikan pada pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Dosen-dosen

PPSD FIP UNY.

xvi

Anda mungkin juga menyukai