Anda di halaman 1dari 9

Tulip 2 (2) (2017) : 31-38

TULIP
JurnalPendidikanGuruSekolahDasar
http://journal.stkip.banten.ac.id/tulip

PENGARUH MEDIA RODA BANGUN DATAR TERHADAP MINAT BELAJAR


MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDIT CAHAYA LA - ROYBA KOTA SERANG

Dimas Hadi Prasetyo


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
dimashadipras@yahoo.co.id,

ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of flat wheel media on the interest of learning
mathematics students in grade IV SDIT Cahaya La - Royba Serang City. This research is a quantitative
research survey method. The study sampled 34 students. The instruments used are questionnaires to
measure students' response to flat-wheeled media and interest in learning math. Data analysis
techniques used are correlation analysis and regression analysis. The result of correlation analysis
obtained correlation coefficient of 0.813. The result of regression analysis obtained a value of 7.91 and
at a significant level of 5% or 0.05 obtained by 1,697. It can be concluded that there is a significant
influence of flat wheel media on the interest of learning mathematics students in grade IV SDIT Cahaya
La - Royba Serang City.

Keywords : Media wheels build flat, Interest in learning

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media roda bangun datar terhadap minat
belajar matematika siswa kelas IV SDIT Cahaya La - Royba Kota Serang. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif metode survei. Sampel penelitian berjumlah 34 siswa. Instrumen yang
digunakan adalah angket untuk mengukur respon siswa terhadap media roda bangun datar dan minat
belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dan analisis regresi.
Hasil analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,813. Hasil analisis regresi diperoleh nilai
sebesar 7,91 dan pada taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 diperoleh sebesar 1,697. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media roda bangun datar terhadap minat belajar
matematika siswa kelas IV SDIT Cahaya La – Royba Kota Serang.

Kata Kunci : Media roda bangun datar, Minat belajar

31
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
STKIPB JURNAL
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dapat diartikan sebagai
usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik.
Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika merupakan suatu bidang studi yang
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi. Namun sampai saat ini masih
banyak siswa yang merasa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan,
bahkan momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.
Materi matematika bersifat hierarkis yang berarti dalam mempelajari matematika harus
menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memahami konsep yang
selanjutnya. Pandangan siswa tentang mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit
dan menjadi momok menakutkan bagi siswa masih banyak ditemui atau didapatkan, pandangan
seperti ini yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif, siswa cendrung pasif, siswa takut
untuk bertanya dan takut mengerjakan soal didepan kelas.
Dalam proses pembelajaran, guru harus bisa menentukan strategi pembelajaran yang tepat
agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih siswa untuk memahami konsep
matematika, mengembangkan kemampuan dalam menarik kesimpulan, kreatif, mampu
menyelesaikan masalah, dan mengkomunikasikan gagasan, serta menata cara berfikir dan
membentuk keterampilan matematika untuk mengubah tingkah laku siswa, salah satunya adalah
perbaikan proses pembelajaran. Dengan perbaikan proses pembelajaran matematika, diharapkan
siswa dapat menyukai pembelajaran matematika sehingga mencapai ketuntasan dalam
pembelajaran matematika.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif yang mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif
dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan (Syaiful Bahri Djamarah). Dalam proses
pembelajaran guru berperan penting menciptakan pembelajaran yang berkualitas, yakni dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, guru sering kali menemukan
kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Khususnya pembelajaran matematika dalam
pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih menunjukkan kekurangan dan keterbatasan. Terutama
dalam memberikan gambaran konkret dari materi yang disampaikan, sehingga hal tersebut
berakibat langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para siswa
karena siswa kurang menyukai pembelajaran matematika. Kondisi seperti ini akan terus terjadi
selama guru mengabaikan peran media dalam pembelajaran.
Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar antara guru dan siswa tidak selamanya berjalan
dengan lancar, bahkan tidak jarang menimbulkan kebingungan (salah pengertian). Hal itu akan
berakibat pada proses pemahaman dan pengertian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam penyampaian materi oleh seorang guru, akan sangat berpengaruh terhadap minat
siswa yang diajar. Di sekolah dasar seorang guru sering kali mengajar hampir semua biang studi
yang ada, hal ini menjadikan pembelajaran matematika kurang efektif. Siswa jarang diajak aktif
dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas sehingga kurang dapat memahami hal yang di
sampaikan oleh guru.
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, maka
dalam pembelajaran diperlukan suatu penyajian materi yang bersifat konkret, salah satunya
dengan media. Penggunaan media merupakan salah satu strategi guru dalam menyampaikan materi
agar menarik minat peserta didik, sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta

32
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
didik dengan baik, kesuliatan anak didik dalam memahami konsep dan prinsip tentu dapat diatasi
dengan menggunakan alat bantu.
Media merupakan suatu alat bantu yang dipakai dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan maksud dari suatu pembelajaran yang berlangsung. Media diperlukan bagi seorang
pengajar dalam menyampaikan suatu materi karena media mempunyai peranan yang sangat
penting dalam mementukan keberhasilan suatu proses pembelajaran khususnya matematika.
Dalam hal ini penggunaan media dimaksudkan untuk menarik perhatian dan minat, serta
memberikan pemahaman konkret kepada siswa ketika proses pembelajaran berlangsung agar hasil
belajar yang diperoleh siswa dapat tercapai.
Roda bangun datar adalah sebuah media yang dibuat dengan tujuan menarik perhatian dan
mempermudah siswa memahami pembelajaran matematika bangun datar khususnya pada materi
persegi dan persegi, panjang, dan segitiga. Karena pada pembelajaran bab ini siswa sering kali
tidak memahami konsepnya jika hanya disajikan di papan tulis, dan penyajian materi di papan tulis
dirasa tidak menarik bagi siswa, sehingga dari latar belakang tersebut penulis menggunakan media
roda bangun datar dengan harapan dapat menjadi suatu penunjang dalam menarik minat siswa dan
memeperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang guru menjadi kunci utama dalam
memperbaiki kualitas belajar ataupun kualitas pendidikan di sekolah, guru harus mampu
menggunakan media pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik perhatian siswa,
sehingga pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dipahami, dimengerti, dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di SDIT Cahaya La-Royba Kota
Serang, mengatakan bahwa siswa masih banyak yang tidak memeperhatikan, mengobrol, serta
bermain-main dengan temannya bahkan ada pula yang mengantuk. Hal tersebut kemungkinan
karena guru menyampaikan materi tanpa strategi, metode, atau model yang menarik sehingga
terkesan monoton dan berakibat pada kejenuhan siswa dalam belajar. Untuk mengatasi masalah-
maslah pembelajaran tersebut, maka perlu media pembelajaran yang tepat agar siswa tertarik dan
semangat dalam belajar matematika, sehingga dapat meningkatan keaktifan dan motivasi, serta
minat belajar siswa. Dengan adanya media ini siswa akan lebih banyak mengikuti kegiatan belajar
matematika dengan penuh rasa gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika
semakin besar, siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar serta bersikap dan berfikir positif
terhadap pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Terdapat
Pengaruh Media Roda Bangun Datar Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDIT
Cahaya La-Royba Kota Serang?”.
Sesuai permasalahan diatas tujuan dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh
media roda bangun datar terhadap minat belajar matematika siswa kelas IV SDIT Cahaya La-
Royba kota Serang”.

LANDASAN TEORI
1. MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari kata Medium yang berarti “Perantara
atau Penyalur”. Dengan demikian, media merupakan suatu wahana penyalur informasi belajar
atau pesan. Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah juga merupakan media.
Media sebagai alat batu dalam proses mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi yang digunakan untuk pesan
pembelajaran. Pembelajaran merupkan suatu proses komunikasi antara pelajar, pengajar, dan
juga bahan ajar. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah
hubungan atau interaksi, manusia, realitas, gambar gerak atau tidak, tulisan dan suara yang
direkam.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

33
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
siswa dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar ada enam fungsi pokok media pembelajaran menurut Sudjana
dan Rivai sebagai berikut: (1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif. (2) Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh seorang guru. (3)
Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan pelajaran. (4) Media
pengajaran bukan alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan untuk melengkapi proses belajar
mengajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik. (5) Diutamakan untuk mempercepat
proses pembelajaran serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian yang
disampaikan oleh guru. (6) Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar.

2. MINAT BELAJAR
Minat belajar berarti kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan memepengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil
belajar dan menyokong untuk belajar selanjutnya.
Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka atau keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik
sebagai berikut: (1) Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,sehingga dia
rela belajar tanpa ada paksaan. (2) Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan
persoalan pegalaman yang dialami anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan
pelajaran. (3) Memeberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar
yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif. (4)
Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual
anak didik.
Menurut Gunarto dan Hidayah, cara mengukur minat belajar yaitu dengan melakukan
observasi. Observasi merupakan alat pemantau dengan mengamati prilaku siswa sesuai dengan
instrument yang berisikan indikator minat yang telah ditentukan.

3. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR


Kehidupan sehari-hari secara langsung memerlukan keterampilan berkaitan dengan
menghitung, misalnya saat kita berbelanja. Keterampilan berkaitan dengan menghitung berupa
pengambilan uang belanja, menginterpretasikan ukuran ukuran dalam resep makanan, dan
menghitung harga barang yang dibeli. Untuk itu manusia perlu memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan penalaran dan hitung menghitung melalui pelajaran di
sekolah. Lampiran I Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (2009: 9), menyatakan bahwa mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Lebih lanjut dijelaskan pula
pemberian pendidikan matematika dapat digunakan untuk sarana dalam memecahkan masalah
dan menkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan
media lain.

METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survei, hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilakukan yaitu mengetahui pengaruh media roda bangun datar terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV SDIT Cahaya La-Royba Kota Serang.

34
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Penelitian variabel bebas adalah “Media” dan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah “Minat Belajar”.
Populasi adalah sejumlah objek dan sifat tertentu yang menjadi sasaran tertentu atau wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakter tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDIT Cahaya La-Royba yang berjumlah 66 siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh, dengan jumlah sampel
sebanyak 34 siswa.
Untuk pengecekkan instrument penelitian menggunakan uji validitas. Sedangkan untuk analisis
data menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan
gambaran secara umum megenai penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan
berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik. Adapun dalam deskripsi data ini
disajikan dengan distribusi frekuensi, skor maksimum, skor inimum, mean, median, modus, varians,
dan standar deviasi. Tetapi sebelum menghitung hasil penelitian, peneliti melakukan terlebih dahulu
uji coba kuesioner (angket) untuk mengetahui apakah kuesioner (angket) tersebut dapat digunakan
atau tidak dengan cara uji validitas. Hal ini disebabkan kuesioner (angket) yang peneliti gunakan
dibuat oleh peneliti sendiri sehingga perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan
untuk penelitian.
Untuk uji validitas kali ini peneliti melakukan pengolahan data dengan bantuan Microsoft
excel. Kuesioner (angket) bisa dikatakan valid apabila Thitung lebih besar daripada Ttabel(Thitung >
Ttabel).Sebaliknya apabila Thitung lebih kecil daripada Ttabel (Thitung < Ttabel) maka kuesioner tersebut
dapat dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Selanjutnya untuk mengukur minat belajar matematika siswa dan keberhasilan penggunaan
media roda bangun datar peneliti memberikan kuesioner (angket) kepada siswa masing – masing
sebanyak 20 butir pernyataan dengan menggunakan jenis skala likert.
1. Deskripsi Data
Deskripsi data penelitian meliputi deskripsi media roda bangun datar dan minat belajar
matematika siswa, penjelasan mengenai hasil penelitian masing – masing variabel sebagai berikut
:
a. Media Roda Bangun Datar
Instrumen yang digunakan adalah angket yang berjumlah 20 butir pernyataan. Setelah data
terkumpul dan di tabulasi, maka diperoleh nilai maksimal sebesar 69, nilai minimal sebesar 50,
modus sebesar 62, median sebesar 62, mean sebesar 60,794 , varians sebesar 26,229 , dan
standar deviasi sebesar 5,1214 .
b. Minat Belajar Matematika Siswa
Instrumen yang digunakan adalah angket yang berjumlah 20 butir pernyataan. Setelah data
terkumpul dan di tabulasi, maka diperoleh nilai maksimal sebesar 70, nilai minimal sebesar 47,
modus sebesar 63, median sebesar 59, mean sebesar 59,471 , varians sebesar 32,367 , dan
standar deviasi sebesar 5,7747 .

2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah tiap variabel memiliki distribusi normal atau
tidak. Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah dengan mgnggunakan uji chi

35
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
kuadrat karena menggunakan data kelompok, denga taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan perhitungan dari hasil kuesioner (angket) pada variabel X (media roda
bangun datar) diperoleh χ2hitung = 12,6443 dan χ2 tabel = 0,3518. Maka Ho diterima dan
disimpulkan “data atau sampel dari hasil kuesioner (angket) respon siswa berasal dari data
yang berdistribusi normal”. Sedangkan perhitungan dari hasil kuesioner (angket) pada variabel
Y (minat belajar matematika siswa) diperoleh χ2hitung = 50,6794 dan χ2 tabel = 0,3518. Maka
Ho diterima dan disimpulkan “data atau sampel dari hasil kuesioner (angket) respon siswa
berasal dari data yang berdistribusi normal”.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang
linear secara signifikan atau tidak. Hasil perhitungan linearitas diperoleh Fhitung sebesar 0,386.
Untuk menguji linearitas peneliti membandingkan Fhitung dengan Ftabel yang diperoleh dengan df
1 = K – 1 = 2 -1 = 1 dan df 2 = n – K = 34 – 2 = 32 serta taraf signifikansi α = 0,05.
Dengan rumus interpolasi maka diperoleh pada Ftabel = 4,15 dengan kriteria pengujian
sebagai berikut :
Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti data berpola linier
Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti data berpola tidak linier
Ternyata Fhitung < Ftabel atau 0,386 < 4,15. Mkaka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
hasil survei berpola linier.

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji hipotesis
pada penelitian ini meliputi analisis korelasi dan analisis regresi. Hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh media roda bangun datar terhadap minat belajar
matematika siswa kelas IV SDIT Cahaya La – Royba kota Serang”
Uji hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu analisis korelasi dan analisis regresi, yaitu
sebagai berikut :
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui besaran koefesien korelasi. Dari
perhitungan data hasil survei diperoleh koefisien korelasi 0,813. Angka tersebut didapat dari
penghitungan menggunakan rumus korelasi product moment. Dapat dilihat bahwa koefesien
korelasi r memiliki korelasi atau hubungan yang sangat kuat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa media roda bangun datar memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan minat belajar matematika siswa pada kelas IV SDIT Cahya La - Royba
kota Serang.
b. Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa
yang paling mungkin terjadi di masa kan dating berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang
yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Dengan r sebesar 0,813, diketahui
persamaan regresi adalah Ŷ = 4,1 + 0,91 X. Dengan kriteria pengujian signifikansi sebagai
berikut :
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho artinya signifikan
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho artinya tidak signifikan
Ftabel diperoleh dengan rumus (df) = n – K
Dari hasil penghitungan analisis regresi diperoleh Fhitung = 7,91 dan berdasarkan tabel
distribusi F untuk α = 0,05 dimana n adalah jumlah responden dan K adalah jumlah variabel
bebas di tambah konstanta maka dengan df = 32 dan α = 5 % maka diperoleh Ftabel sebesar
1,697.
Sehingga Fhitung ≥ Ftabel (7,91 > 1,697) maka Ho diterima yang artinya terdapat pengaruh
yang signifikan media roda bangun datar memiliki hubungan yang sangat kuat dengan minat
belajar matematika siswa pada kelas IV SDIT Cahya La - Royba kota Serang.

36
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan media roda bangun datar berpengaruh terhadap minat
belajar matematika siswa. Hal ini diketahui melalui uji coba hipotesis dengan menggunakan analisis
korelasi dan analisis regresi. Melalui analisis korelasi dapat diketahui seberapa besar koefesien
korelasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan diperoleh besar koefesien
korelasi sebesar rxy = 0,813 dengan kategori memiliki hubungan yang sangat kuat.
Selanjutnya hasil penghitungan dengan menggunakan analisis regresi, diketahui persamaan
regresi dengan r sebesar 0,813 , dan didapat persamaan regresi yaitu Ŷ = 4,1 + 0,91 X. Hasil
perhitungan uji signifikansi diketahui nilai Fhitung sebesar 7,91. Hasil tersebut dibandingkan dengan
Ftabel berdasarkan tabel distribusi F untuk α = 0,05 dimana n adalah jumlah responden dan K adalah
jumlah variabel bebas di tambah konstanta maka dengan df = 32 dan α = 5 % maka diperoleh Ftabel
sebesar 1,697. Sehingga Fhitung ≥ Ftabel (7,91 > 1,697) maka Ho diterima yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan media roda bangun datar terhadap minat belajar matematika siswa kelas
IV SDIT Cahaya La – Royba kota Serang.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indra Sakti tahun
2013 dengan judul “Pengaruh Media Animasi Fisika Dalam Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction) Terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Negeri Kota
Bengkulu”. Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan minat belajar dibutuhkan
suatu media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan peneliti ternyata mampu
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
Selain itu penelitian yang dilakuka oleh Tjahyo Soebroto, Sigit Priatmoko dan Nurma
Siyamita tahun 2010 dengan judul “Pengaruh Media Visual di Ruang Kelas Terhadap Minat dan
Hasil Belajar Kimia Siswa”. Jurnal ini menyimpulkan bahwa media pembelajaran dapat mendorong
minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia sehingga siswa sangat berantusias dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Dari kenyataan diatas juga menunjukan bahwa penggunaan media roda
bangun datar lebih baik dan efektif diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Hal ini
dikarenakan media roda bangun datar cenderung menarik perhatian siswa. Sehingga siswa lebih aktif
dalam belajar dan guru hanya sebagai fasilitator penunjnang kegiatan pembelajaran siswa.
Berdasarkan pembahasan diatas diperoleh kesimpulan bahwa media roda bangun datar
memiliki pengaruh ynag signifikan terhadap minat belajar matematika siswa kelas IV di SDIT
Cahaya La – Royba kota Serang, dengan mayoritas 1 kelas siswa menjadi sampel penelitiana survei
dan memiliki kemampuan berkategori baik.

SIMPULAN
Berdasasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti paparkan pada bab sebelumnya, peneliti
berkesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari media roda bangun datar terhadap
minat belajar matematika siswa kelas IV SDIT Cahaya La – Royba kota Serang.

Daftar Pustaka

Ali, Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.
Rajawali Pers : Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Bumi Aksara: Jakarta
Arsyad, Azhar. 2014. Media pembelajaran. PT. Grafindo Persada: Jakarta
Ayuniastari. 2010. Minat belajar siswa. Diakses
https://edukasi.kompasiana.com./2010/10/02/minatbelajar/
Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Gava Media : Yogyakarta
Diantama, suarifqi. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Pustaka Rahmat : Bandung
Dimyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah, Bahri Syaiful. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta
Hadi Suswanto. Minat Belajar. 2013. Diakses

37
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
http://bagawanbiyasa.Wordpress.com/2013/05/12/minat-belajar-siswa
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajran Terpadu Tematik. Alfabeta : Bandung
Kustandi, Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital.Ghalia Indonesia: Bogor
Mauludia Amelia. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. Diakses https//belajar
psikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
Nana, sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo : Bandung
Nazmu Alayash. 2018. Minat belajar Siswa. Diakses
http://www.korpusdata.com/2018/05/17/pengertian cara meningkatkan dan mengukur minat
belajar/
Niamul Huda. 2014. Minat Belajar. Diakses dari http://hijaujaya. Com /2014/12/21/devinisi minat
belajar/
Poulyna Anggraeni. 2013. Media Pembelajaran. diakses dari https://asikbelajar.com/manfaat-jenis-
dan-pemilihan
Salmawati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Roda Keberuntungan Untuk meningkatkan Hasil
Belajar Matematika. diakses dari http://eprints.uny.ac.id/13228/2/20/
Siwi Sucianti. 2012. Pengaruh Iklim organisasi terhadap Motivasi kerja Guru di Sekolah Dasar
Negeri Dbin I dan II Kabupaten Kebumen diakses dari http://lib.unnes.ac.id/21074/
Sugiyono. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta ;
Bandung
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D. Alfabeta :
Bandung
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D. Alfabeta :
Bandung
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung
Sugiyono. 2015. Statistik untuk penelitian. Alfabeta : Bandung
Sundaya, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Alfabeta :
Bandung
Uno, B. Hamzah. 2014. Model pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta
Zakki. 2018. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum. Diakses dari
https://www.zonzreferensi.com/pengertian-media-pembelajaran/

38
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB
39
© 2017, Tulip, JurnalPendidikan Guru PendidikanAnakUsia Dini. STKIPB

Anda mungkin juga menyukai