dicapai, karena tercapai tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari
merupakan ilmu dasar yang memiliki peran dalam proses kehidupan. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlepas dari matematika, baik dari hal yang
kecil sampai pada perkembangan teknologi yang canggih.. Oleh karena itu, mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
yang dibutuhkan kapan dan dimana saja sehingga matematika menjadi hal
yang menyebabkan siswa gagal dalam pelajaran ini. Kendala tersebut berkisar
ketekunan, kesehatan baik fisik maupun psikis. Faktanya salah satu penyebab
kegagalan dalam pembelajaran matematika adalah siswa tidak memiliki motivasi
belajar, minat, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kesehatan baik fisik maupun
psikis atau siswa tidak memiliki tingkat kecerdasan yang baik. Lemahnya
terjadi karena jika siswa tidak memiliki ketertarikan dan apresiasi terhadap
matematika.
mata pelajaran yang dianggap penting dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.
berpikir logis, (3) mengembangkan kemampuan visualisasi dan abstraksi, dan (4)
yang besar tersebut, matematika diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi .
pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
Tahun 2006 tentang Standar Isi, pembelajaran matematika pada satuan pendidikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
kontekstual.
semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 menunjukkan 12,5 % siswa yang belum
terhadap soal yang diberikan. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan
merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam
meningkatkan keterampilan dan sikap tertentu siswa. Dan salah satu model
berbasis masalah atau biasa disebut dengan Problem Based Learning (PBL)
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata secara individu maupun kelompok.
prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan
pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah real yang berkaitan dengan
ini pernah dilakukan oleh Yusniar Wulandari (2016) dengan judul “Penerapan
menggunakan model pembelajaran PBL ini adalah Triya Wati (2015) dengan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VIII SMP
ini.
MATARAM”.