DI SUSUN OLEH :
LINDA FAJRI (19114001)
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi,
matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengu
kuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan perger
akan benda-benda fisika. Matematika prakti terwujud dalam
kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Argumentasi matematika yang ketat pertama kali muncul
didalam Matematika Yunani, terutama didalam karya Euklide
s, Elemen.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka ;
1.3.Tujuan penelitian
1.4.Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara. Menurut Arikunto(2014:55), “ hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang di uji kebenarannya”. Berdasarkan teori tersebut
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “ Diterapkannya
Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Pada Materi Matriks Kelas X SMA Negeri 1 Krueng Barona
Jaya Aceh Besar ”.
1.5.Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Kelompok (Team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai dengan 5 orang
siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi
akademik, jenis kelamin, dan rasa atau etnik. Fungsi
kelompok untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat
games.
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang
untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari
penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.
Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab
pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat 9 nilai. Nilai
ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen
mingguan.
4. Tournament
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada
setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja
turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan
pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II, dan
seterusnya. Pada permulaan periode turnamen, informasikan
perihal penempatan-penempatan meja turnamen siswa dan
menugasi mereka secara bersama-sama menggeser meja-meja
atau pindah ke meja-meja yang disiapkan sebagai meja-meja
turnamen. Menugasi salah seorang mahasiswa membantu
membagi satu lembar permainan, satu lembar kunci jawaban,
dan satu tumpuk kartu bernomor, dan satu lembar sekor
permainan kepada tiap meja. Selanjutnya mulai permainan.
5. Rekognisi kelompok
Kelompok akan mendapatkan penghargaan apabila poin
mereka mencapai kriteria tertentu. Penghargaan kelompok
sangat penting untuk memberikan pengertian kepada siswa
bahwa keberhasilan kelompok merupakan keberhasilan semua
anggota kelompok, bukan semata-mata keberhasilan
individu. Hal ini akan memotivasi siswa untuk membantu
teman satu kelompok dalam belajar demi keberhasilan
kelompoknya.
1. Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai
kemampuan heterogen dari segi akademis.
2. Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa
dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah
membimbing dengan baik siswa yang mempunyai
kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu
menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak
dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada
dalam kelas tradisional.
Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang
mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada
keberuntungan.
TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi
tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain
(kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih
sedikit)
Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama,
tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada
remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit
yang menerima skors atau perlakuan lain.
Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006),
yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara
lain:
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan
individu
Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi
secara mendalam
Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan
dari siswa
Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan
orang lain
Motivasi belajar lebih tinggi
Hasil belajar lebih baik
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi .
2.4.Pengertian Matriks
1. Definisi Matriks
Matriks adalah suatu himpunan bilangan atau variabel
yang disusun dalambentuk baris dan kolom (lajur) dalam
bentuk persegi panjang yang ditempatkan di antara dua
tanda kurung biasa ( ) atau siku [ ]. Baris sebuah matriks
adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatardalam
matriks.Kolom sebuah matriks adalah susunan bilangan-
bilangan yang tegak dalammatriks. Suatu matriks
dilambangkan dengan sebuah huruf kapital A, B, C dst.
Matriks kolom
Matriks baris
Ini adalah matriks yang hanya memiliki satu baris. Secara
umum matriks baris berordo 1 x n dapat dinotasikan sebagai
B=[bij]1×n.
Matriks persegi
Matriks diagonal
Matriks Identitas
Matriks Skalar
Ini adalah matriks hasil kali antara suatu skalar dengan
matriks identitas. Elemen-elemen dalam diagonal utama
bernilai sama dengan skalar.
Matriks Nol
Matriks Transpose
Matriks Simetri
BAB III
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini.Perencanaan dan Strategi
Pembelajaran Matematika.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014.