Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Bangun Ruang Sisi Datar


(Kubus, Balok, Limas dan Prisma)

Disusun Oleh:
LINDA FAJRI
(19114001)

Dosen Pembimbing: Riki Musriandi, S.Pd.I., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah dan karunia-Nya sehingga makalah  Bangun Ruang Sisi Datar ( Kubus, Balok, Limas
dan Prisma) ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas mandiri mata kuliah
Geometri Ruang.

Namun penulis menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada: Riki Musriandi, S.Pd.I., M.Pd selaku dosen mata kuliah dan orang tua serta teman-teman
sekalian.

Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan  untuk perbaikan makalah ini karena
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembacanya.

Kuta Baro, 04 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.........................................................................................1

Latar Belakang................................................................................................1

BAB II Isi dan Pembahasan...........................................................................2

A. Kubus................................................................................................2
B. Balok..................................................................................................4
C. Limas.................................................................................................5
D. Prisma...............................................................................................6
BAB III Penutup..............................................................................................11

Kesimpulan............................................................................................11

Saran.......................................................................................................11

Daftar Pustaka.................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Matematika adalah pelajaran yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang
dilakukan oleh manusia selalu menghadirkan konsep matematika seperti menghitung, membagi,
menjumlahkan, dan mengurangi. Belajar matematika juga mampu melatih seseorang untuk
berpikir logis dan teliti. Peran matematika yang besar bagi kehidupan manusia menjadikan
matematika sebagai pelajaran yang dijadikan syarat bagi kelulusan siswa untuk melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi.

Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan
bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Misalnya kubus, balok, prisma, limas dan
sebagainya. Menurut Iswadji dalam (Feny, 2010) bangun-bangun Geometri yang sifatnya abstrak
merupakan benda-benda pikiran yang memiliki bentuk dan ukuran serba sempurna. Menurut
Clement dan Batista dalam (Yohana, dkk, 2006) menyatakan bahwa pembelajaran geometri
masih jauh dari harapan yang ditandai oleh rendahnya pemahaman siswa pada materi yang
diajarkan. Adapun menurut Purnomo dalam (Yohana, dkk, 2006) hasil tes geometri siswa masih
kurang memuaskan jika dibandingkan dengan hasil tes materi matematika yang lain t termasuk
materi bangun ruang yang perlu ditingkatkan. Salah satu materi geometri dan pengukuran yang
diajarkan di SMP adalah Bangun Ruang Sisi Datar.
BAB II

PEMBAHASAN

 A.   Kubus

1.    Definisi Kubus

Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang berbentuk
bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Sisi pada kubus sepasang-
sepasang berhadapan satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar. Sedangkan sisi yang
berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau tutup. Sisi-sisi yang lainya di namakan sisi
tegak atau dinding. Pertemuan dua sisi beruparuas garis dinamakan rusuk.rusuk-rusukbidang atas
dinamakan rusuk atas, rusuk-rusuk bidang bawah dinamakan rusuk bawah. Sedangkan rusuk-
rusuk yang lainnya dinamakan rusuk-rusuk tegak.

Gambar 1. Kubus ABCD EFGH dengan Diagonal Sisi

Pertemuan 3 rusuk dinamakan titk sudut atau pojok kubus. Ada 8 sudut sepasang-pasang
berhadapan. Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal sisi. Dua titik sudut yang berhadapan
dalam kubus yang dihubungkan dengan garis à garis tersebut disebut diagonal ruang. Sebagai
ilustrasi diagonal AG.
2.    Unsur-unsur kubus

Adapun unsur-unsur kubus adalah:

Sisi/bidang

Sisi kubus adalah bidang datar yang membatasi kubus. Banyaknya sisi yang dimiliki oleh
kubus berdasarkan Gambar 2 adalah enam sisi, yaitu:

1. sisi alas (ABCD)

2. sisi depan (ABEF)

3. sisi atas (EFGH)

4. sisi belakang (CDGH)

5. sisi kiri (ADEH)

6. sisi kanan ( BCFG )

  Rusuk

Rusuk kubus adalah garis potong antara 2 sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka yang
menyusun kubus. Berdasarkan Gambar 2, Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk, yaitu:

1. Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD

2. Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH

3. Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH

Titik sudut

Titik sudut kubus adalah titik potong antara 2 rusuk. Kubus ABCD EFGH memiliki 8 buah titik
sudut yaitu sudut A, B, C, D, E, F, G, dan sudut H.

Diagonal bidang

Diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan titik A dan F yang saling berhadapan dalam
satu sisi atau bidang.

Diagonal ruang
Pada kubus ABCD.EFGH terdapat ruas garis HB yang menghubungkan 2 titik sudut yang saling
berhadapan dalam 1 ruang, ruas garis tersebut dinamakan diagonal ruang.

Bidang diagonal

Pada gambar 1 terdapat 2 buah diagonal bidang yaitu AC dan GE. Diagonal AC dan GE beserta
2 rusuk sejajar yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang di dalam ruang kubus bidang ACGE
pada kubus ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang diagonal.

3.    Sifat-sifat Kubus

Adapun sifat-sifat kubus adalah sebagai berikut:

Semua sisi kubus berbentuk persegi.

Sisi ABCD, EFGH, ABFE, dan seterusnya memiliki bentuk persegi dan memiliki luas yang
sama.

Semua rusuk kubus berukuran sama panjang.

Setiap digonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang.

Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang.

Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegi panjang

Gambar 2. Kubus ABCD EFGH dengan Diagonal Bidang


Unsur-unsur pada kubus
(1) Rusuk (12 buah)
(2) Bidang sisi (6 buah)
(3) Titik sudut (8 buah)
(4) Diagonal sisi (12 buah)
(5) Diagonal ruang (4 buah)
(6) Bidang diagonal ( 6 buah)

4.    Luas Permukaan Kubus

Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 2 satuan

Luas BCGF = s x s
= s2 Luas Permukaan Kubus ABCD.EFGH
= 6 x Luas BCGF
= 6.s2

Contoh Soal:
 1. Hitung Luas permukaan kubus dengan panjang rusuk 7 cm !

Jawab :

Luas permukaan kubus = 6 x s2


= 6 x 72
= 6 x 49
= 294 cm2 

2. Hitung Luas permukaan kubus jika luas salah satu sisinya 10 cm2 !
Jawab:

Luas salah satu sisi = 10


s2 = 10
Luas permukaan kubus = 6 x s2
= 6 x 102
= 6 x 100
= 600 cm2
3. Luas permukaan kubus adalah 600 cm2. Hitung panjang rusuk kubus tersebut !
Jawab:

Luas permukaan kubus = 6 x s2 600 = 6 x s2

s2 = 600/6

s2 = 100

s = 10 cm

5.    Volum Kubus

Kubus ABCD dengan panjang rusuk s satuan

Luas Alas ABCD = sisi x sisi


=sxs
= s2 Volum Kubus = Luas Alas ABCD x tinggi
= s2 x s
= s3

Volum Kubus dengan panjang sisi s satuan adalah s3 satuan volum.

Contoh Soal:

 1. Hitung Volum kubus yang mempunyai rusuk 9 cm !

Jawab:

Volum = s3 = 93 = 729 cm3.

2. Hitung Volum kubus jika luas salah satu sisinya 9 cm2 !

Jawab :

Luas salah satu sisi = 9


s2 = 9
s = 3 cm

Volum = s3 = 33 = 27 cm3 

 3. Volum sebuah kubus adalah 125 cm3. Hitung panjang rusuk kubus tersebut !

Jawab : Volum = s3
125 = s3

53 = s3

s = 5 cm

B.   BALOK

1.    Definisi Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang dimana tiap pasang
persegi panjang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dan persegipanjang yang sehadap
adalah kongruen. Tiga pasang persegi panjang inilah disebut sisi-sisi balok. Berikut adalah
gambar balokcABCD.EFGH.

Gambar 3. Balok ABCD EFGH

2.    Unsur-unsur Balok

Sama halnya dengan kubus, balok juga memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Sisi/Bidang

Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok ABCD.EFGH memiliki 6 buah sisi
berbentuk persegi panjang yaitu sisi bawah = ABCD, sisi atas = EFGH, sisi depan = ABFE, sisi
belakang = DCGH, sisi samping kanan = ADHE , dan sisi samping kiri = BCGF.

Keenam sisi balok diatas saling berpasangan sehingga membentuk 3 pasang sisi yang saling
berhadapan yang sama bentuk dan besarnya yaitu ABFE berpasangan dengan DCGH, ABCD
dengan EFGH, dan BCGF dengan ADHE.
b. Rusuk

Garis potong sisi-sisi pada blok dinamakan rusuk. Balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk yaitu
AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD.

c. Titik Sudut

Titik temu antara tiga buah rusuk pada balok disebut titik sudut balok.
Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

d. Diagonal sisi/bidang

Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada sisi balok disebut diagonal
sisi/bidang. Terdapat 12 buah diagonal sisi pada balok ABCD.EFGH yaitu AC, BD, EG, HF,
AF, BE, CH, DG, AH, DE, BG, CF.

e. Diagonal Ruang

Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di dalam balok disebut
diagonal ruang. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH yaitu AG, BH, CE,dan
AF. Keempat diagonal ruang ini saling berpotongan ditengah-tengah.

f. Bidang Diagonal

Bidang yang dibentuk oleh dua buah diagonal bidang yang sejajar dan dua buah rusuk balok
yang saling sejajar disebut bidang diagonal. Terdapat 6 buah bidang diagonal pada
balok ABCD.EFGH yaitu ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE.

3.    Sifat-sifat Balok

Balok memiliki sifat-sifat sebagai berikut

a. Setiap sisi balok berbentuk persegi panjang.

b. Setiap rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.

c. Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang.

d. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.

e. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.


4.    Luas Permukaan Balok

Untuk  mengetahui luas permukaan digunakan rumus, misalnya balok ABCD.EFGH.

Luas Permukaan balok ABCD.EFGH = 2 Luas ABCD + 2 Luas ABFE + 2 Luas ADHE

= 2 pl + 2 pt + 2 lt

Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

Luas permukaan balok = 2(pl + lt + pt)

5.    Volum Balok

Untuk mencari volume sebuah balok digunakan rumus V= Luas alas x tinggi. Misalkan untuk
menghitung volume balok ABCD.EFGH, dimana Luas alas balok = p x l.

Sehingga diperoleh;

Volum balok = Luas alas balok x tinggi = p x l x t

Jadi, volume balok dapat dinyatakan sebagai berikut.

Volum Balok = p x l x t

Contoh Soal

1. Diketahui sebuah balok memiliki ukuran seperti gambar di bawah ini.

AB = p = 10 cm

BC = l = 3 cm

CG = t = 4 cm

Tentukan:        a. volume balok.


b. luas permukaan balok,

Penyelasaian :

a. Volume Balok ABCD.EFGH   = p x l x t

= 10 cm x 3 cm x 4 xm

= 120 cm3

b. Luas permukaan balok ABCD.EFGH   = 2(pl + lt + pt)

= 2 (10 . 3 + 3 . 4 + 10 . 4)

= 2 (30 + 12 + 40)

= 2 . 82

= 164 cm2

C. Prisma

Prisma adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar dan kongruen dan
beberapa bidang lain yang berpotongan menurut garis-garis yang sejajar
Memberi nama prisma disesuaikan dengan bentuk alas/atasnya
Prisma dibawah adalah prisma segitiga

Prisma merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi di mana alas dan juga tutupnya kongruen
serta sejajar berbentuk segi-n.

Sisi-sisi tegak dalam prisma memiliki beberapa bentuk, antara lain: persegi, persegi panjang,
atau jajargenjang.
Dilihat dari tegak rusuknya, prisma terbagi menjadi dua macam, yaitu: prisma tegak dan prisma
miring.

Prisma tegak merupakan prima di mana rusuk-rusuknya tegak lurus dengan alas dan juga
tutupnya. Sementara untuk prisma miring merupakan prisma di mana rusuk-rusuk tegaknya
tidak tegak lurus pada alas dan juga tutupnya.

Apabila kita lihat dari bentuk alasnya, prisma terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima, dan lain sebagainya.

Prisma yang alas dan juga tutupnya berbentuk persegi disebut sebagai balok dan kubus.
Sementara untuk prisma yang memiliki alas dan tutupnya berbentuk lingkaran disebut sebagai
tabung.

Sifat Prisma

Bangun limas juga mempunyai beberapa sifat atau ciri, diantaranya ialah sebagai berikut:

 Memiliki bidang alas dan juga bidang atas yang berupa segitiga kongruen (2 alas tersebut
juga merupakan sisi prisma segitiga).
 Memiliki 5 sisi (2 sisi yang berupa alas atas serta bawah, 3 sisi lainnya adalah sisi tegak
yang seluruhnya berbentuk segitiga).
 Memiliki 9 rusuk.
 Memiliki 6 titik sudut.

Rumus-rumus pada prisma


(1) Luas permukaan = 2.(Luas alas) + (keliling alas x tinggi)
(2) Volume = Luas alas x tinggi

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini :

04. Diketahui prisma teratur segitiga ABC.DEF dengan ukuran rusuk alas 4 cm dan rusuk tegak
5√3 cm. Tentukanlah :
(a) Volume prisma
(b) Luas permukaan prisma
(c) Panjang diagonal bidang AF
Jawab
 

Rumus Pada Prisma

 Rumus menghitung luas:


Luas = (2 x luas alas) + (luas seluruh bidang tegak)
 Rumus menghitung keliling:
K = 3s (s + s + s)
 Rumus menghitung Volume:

Volume Prisma = Luas segitiga x tinggi

atau juga bisa

Volume Prisma = 1/2 x a.s x t.s x t


D. Limas

Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh segitiga-segitiga yang bertemu pada
satu titik (atas) dan oleh alas suatu segi banyak. Memberi nama limas disesuaikan dengan
bentuk alasnya
Limas dibawah adalah limas segiempat

Suatu limas dikatakan limas teratur, jika :


(1) Bidang alasnya berupa segi-n beraturan
(2) Proyeksi puncak pada bidang alas berimpit dengan pusat lingkaran luar bidang alasnya.

Rumus rumus pada limas


(1) Luas permukaan = Luas alas + Luas segitiga dinding-dindingnya
(2) Volume = ⅓ Luas alas x tinggi

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini :

05. Diketahui limas T.ABCD dengan rusuk AB = 8 cm, AD = 6 cm dan AT = 9 cm. Tentukanlah
(a) Tinggi limas
(b) Volume limas
(c) Luas bidang ABT
Jawab
 

Sifat limas:

Bangun limas juga memiliki beberapa sifat atau ciri, diantaranya ialah sebagai berikut:

 Memiliki 5 sisi yakni: 1 sisi berbentuk segiempat yang berupa alas serta 4 sisi lainnya
seluruhnya berbentuk segitiga dan merupakan sisi tegak.
 Memiliki 8  buah rusuk.
 Memiliki 5 titik sudut, antara lain: 4 sudut terletak di bagian alas serta 1 sudut terletak di
bagian atas yang merupakan titik puncak.

Terdapat banyak jenis limas yang dikategorikan dengan dilandasi bentuk alasnya. Antara lain:
limas segitiga, limas segi empat, limas segi lima, dan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang berbentuk
bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Sisi pada kubus sepasang-
sepasang berhadapan satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar.

Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang dimana tiap pasang
persegi panjang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dan persegipanjang yang sehadap
adalah kongruen.

Prisma adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar dan kongruen dan
beberapa bidang lain yang berpotongan menurut garis-garis yang sejajar. Memberi nama prisma
disesuaikan dengan bentuk alas/atasnya.

Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh segitiga-segitiga yang bertemu pada satu
titik (atas) dan oleh alas suatu segi banyak. Memberi nama limas disesuaikan dengan bentuk
alasnya.

Saran

Perlu adanya pembelajaran mengenai bangun ruang agar bias terus di ingat dan di kembangkan
cara belajarnya guna mempererat dan bisa di aplikasikan ke kehipan sehari – hari.

Makalah ini mempunyai banyak kekurangan terutama pada kelengkapan materi, di harapkan
pembaca dapat memberi saran dan kritikan agar kedepannya dapat jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Muhsetyo, Gatot.,dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD (buku). Jakarta: Pusat Penerbitan


UT.

Karim, Mukhtar Abdul.,dkk. 2014. Pendidikan Matematika 2 (buku). Jakarta: Pusat Penerbitan


UT.

Utami, Dwi Tyas.dkk. 2015. SPM PLUS “Sukses Menghadapi US/M SD/MI 2016. Jakarta: ESIS.

Anda mungkin juga menyukai