Anda di halaman 1dari 22

BANGUN GEOMETRI SEGIEMPAT

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Geometri
dan Pengukuran di Sekolah Dasar
Dosen Pengampu:
Dr. Husen Windayana, M.Pd

Disusun oleh:
Fahrizal Nugraha (1604448)
Kurnia Putra (1608120)
Luna Septiani (1602350)
Siti Mutia (1607027)

Kelompok 2
7F PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak dapat meneyelesaikannya dengan baik. Makalah ini yang
berjudul “Bangun Geometri Segempat”. Shalawat serta salam semoga terurah
limpahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Geometri dan Pengukuran di Sekolah Dasar. Kami berharap makalah ini
dapat menambah wawasan bagi kita semua khususnya pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengaharapkan adanya masukan dan
saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.

Bandung, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BABA I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
D. Manfaat Penulisan........................................................................................2
E. Sistematika Makalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Konsep Bangun Geometri Segiempat..........................................................4
B. Jenis-Jenis dan Sifat-Sifat Segiempat..........................................................4
C. Keliling dan Luas Bidang Segiempat.......................................................... 9
D. Analisis Materi Segiempat Pada Buku.......................................................17
BAB III SIMPULAN DAN SARAN..................................................................20
A. Simpulan....................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Euklides (Euclides; hidup sekitar abad ke-4 SM) ialah matematikawan dari
Alexandria, Mesir. Dalam bukunya yang berjudul The Element, ia disebut
sebagai bapak geometri yang mengemukakan teori bilangan dan geometri.
Euclides menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia
menyatakan aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan membangun
semua dalil tentang geometri berdasarkan aksiomaaksioma tersebut. Contoh
dari aksioma Euclides adalah, "Ada satu dan hanya satu garis lurus, di mana
garis lurus tersebut melewati dua titik". Bagi Euclides, matematika itu penting
sebagai bahan studi. Segiempat merupakan bagain dari geometri. Segiempat
merupakan salah satu bentuk dasar dalam geometri yang memiliki empat sisi
dan empat sudut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep bangun geometri segiempat?
2. Bagaimana jenis-jenis dan sifat-sifat segiempat?
3. Bagaimana menghitung keliling dan luas bidang segiempat ?
4. Bagaimana analisis materi segiempat pada buku SD ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai
berikut .
1. Untuk mengetahui konsep bangun geometri segiempat.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur, jenis-jenis dan sifat-sifat segiempat.
3. Untuk mengetahui menghitung kelililing dan luas bidang segiempat.
4. Untuk mengetahui materi segiempat pada buku SD.

1
2

D. Manfaat Penulisan
Dalam sebuah penulisan makalah tentunya terdapat manfaat, dengan
begitu manfaat dari penulisn makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui konsep bangun geometri segiempat
2. Dapat mengetahui unsur-unsur, jenis-jenis dan sifat-sifat segiempat.
3. Dapat mengetahui menghitung keliling dan luas bidang segiempat.
4. Dapat mengetahui materi segiempat pada buku SD.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu Bab I atau pendahuluan berisi Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan serta
Sistematika Makalah. Bab II yaitu berisi berupa pembahasan. Bab III yaitu
penutup yang berisi tentang simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Bangun Geometri Segiempat


Segiempat merupakan salah satu bentuk dasar dalam geometri yang
memiliki empat sisi dan empat sudut. Segi empat terdiri dari empat ruas
garis yang menghubungkan empat titik, dimana tiga titik diantaranya tidak
kolinear. Setiap sudut dalam bangun polygon diberi nama dengan satu
huruf. Sebuah bagun segiempat diberi nama berdasarkan nama titik-titik
sudutnya. Misal segiempat yang memiliki sudut A, B, C dan D maka
dinamakan segiempat ABCD.
B. Jenis-Jenis dan Sifat-Sifat Segiempat

1. Persegi
Persegi adalah suatu segi empat dengan semua sisinya sama panjang
dan semua sudut-sudutnya sama besar dan siku-siku (90 o). Sifat-sifat
persegi sebagai berikut:

Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat persegi


adalah sebagai berikut:

 Mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan sisi yang berhadapan


sejajar
 AB = BC = CD = DA dan AB // DC, AD // BC
 Mempunyai 4 sudut siku-siku yaitu A = B = C = D = 90o
 Mempunyai 2 diagonal yang saling berpotongan tegak lurus di titik
O, yaitu AC dan BD
 Kedua diagonal sama panjang dan saling membagi dua sama
panjang
5

 AC = BD dan AO = OC = OB = OD
 Mempunyai 4 simetri putar dan 4 simetri lipat
 Mempunyai 8 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya

2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang keempat
sudutnya siku-siku dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.Sifat-
sifat persegi panjang sebagai berikut:

Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat persegi


panjang adalah sebagai berikut:

 Mempunyai 4 sisi yang saling berhadapan sama panjang dan


sejajar
 AB = DC dan AB // DC
 AD = BC dan AD // BC
 Mempunyai 4 sudut siku-siku yaitu

 Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang dan saling membagi


dua sama panjang
 AC = BD dan AO = OC = OB = OD
 Mempunyai 2 simetri putar dan 2 simetri lipat
 Mempunyai 4 cara untuk dipasangkan menempati bingkai

3. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan sejajar. Besar semua sudut tidak sama dengan 90 derajat.
6

Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat jajargenjang


adalah sebagai berikut:
 Mempunyai 4 sisi yang saling berhadapan sama panjang dan
sejajar
 AB = DC dan AB // DC
 AD = BC dan AD // BC
 Mempunyai 4 sudut, dengan sudut-sudut yang berhadapan sama
besar, dan
 Jumlah dua sudut yang saling berdekatan 180 derajat.
 Mempunyai 2 diagonal yang tidak sama panjang, berpotongan di
titik O dan saling membagi dua sama panjang
 AC > BD, dengan AO = OC dan OB = OD
 Mempunyai 2 simetri putar dan tidak mempunyai simetri lipat
 Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya

4. Belah Ketupat
Belahketupat adalah jajargenjang yang semua sisinya sama panjang.

Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat belahketupat


adalah sebagai berikut:
 Mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan sisi yang berhadapan
sejajar AB = BC = CD = DA dan AB // DC, AD // BC
 Mempunyai 4 sudut, dengan sudut-sudut yang berhadapan sama
besar, A = C dan B = D
7

 Jumlah dua sudut yang saling berdekatan 180 yaitu A + B = 180, A


+ D = 180, C + B = 180, C + D = 180
 Mempunyai 2 diagonal yang tidak sama panjang, berpotongan
tegak lurus di titik O dan saling membagi dua sama panjang
 AC > BD, dengan AO = OC dan OB = OD
 Mempunyai 2 simetri putar dan 2 simetri lipat
 Mempunyai 4 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya

5. Trapesium
Macam-macam Trapesium
a. Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudut
alasnya siku-siku
b. Trapesium samakaki adalah trapesium yang sisi tidak sejajarnya
sama panjang
c. Trapesium sembarang adalah trapesium yang sisi tidak sejajarnya
tidak sama panjang dan tidak ada sudut 90o

Sifat-sifat Trapesium
 Pada setiap trapesium, jumlah tiap pasang sudut dalam sepihak
pada sisi yang sejajar adalah 180 derajat
8

 Pada trapesium samakaki, terdapat 2 garis yang sama panjang


dan 2 pasang sudut yang sama besarnya . EG = HF dan

 Pada trapesium siku-siku, terdapat 2 sudut siku-siku

6. Layang-Layang
Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang rusuk yang masing-masing pasangannya sama panjang dan
saling membentuk sudut. Sifat layang-layang sebagai berikut:

Jika kedua segitiga itu diimpitkan pada alasnya, maka akan diperoleh
bangun segi empat ABCD seperti Gambar c. Bangun ini disebut
layang-layang. Perhatikan kembali Gambar c, pada gambar terlihat:
 AD = CD dan AB = BC (sisinya sepasang-sepasang sama
panjang).
 BAO = BCO dan DAO = DCO , sehingga BAD
= BCD. Layang-layang memiliki sepasang sudut berhadapan
yang sama besar.
 ABO = CBO dan ADO = CDO. Masing-masing sudut
dibagi oleh diagonal BD . Diagonal BD merupakan sumbu simetri.
 DO dan BO merupakan garis berat ACD dan ACB, maka AO
= CO dan BD AC
 Jika salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal yang
lain, maka kedua diagonal itu saling tegak lurus.

C. Keliling dan Luas Bidang Segiempat


1. Keliling dan Luas Persegi
Keliling Persegi
9

Karena menurut definisi bahwa keliling itu jumlah panjang semua sisi,
maka secara mudah kita dapat menghitungnya dengan menjumlahkan
keempat persegi tersebut . Lihat ilustrasi di bawah

Maka untuk menghitung keliling persegi menggunakan rumus :


K Persegi = S + S + S + S atau K Persegi = 4 x S

Luas Persegi
Misal : Kita memiliki sebuah Persegi Besar yang dibangun oleh
Persegi Kecil dengan luas Persegi Kecil yaitu 1 Satuan²

Apabila kita ingin mengetahui luas dari persegi besar, maka secara
mudah kita dapat mengitung jumlah Persegi Kecil yang
membangunnya. Secara manual dapat diketahui bahwa luas dari
Persegi Besar adalah 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
+ 1 + 1 + 1 = 16 Satuan². Jika secara coba-coba kita kalikan banyak
sisi persegi dengan banyak sisi persegi lainnya yang tegak lurus, maka
didapat juga luasnya 16 Satuan². Lihat ilustrasi di bawah ini:
10

Atau secara gampangnya kita kalikan panjang sisi persegi dengan


panjang sisi persegi lainnya. Lihat ilustrasi di bawah ini!

Oleh karena itu, kita dapat simpulkan bahwa luas dari persegi tersebut
adalah panjang sisi persegi dikali panjang sisi persegi lainnya. Atau
kita singkat menjadi L Persegi = S x S , (L : Luas , S : panjang sisi/
sisi). Karena menurut definisi persegi bahwa panjang setiap sisinya
sama, maka kita dapat tulis rumus dari Luas Persegi dengan L Persegi
= S².

2. Persegi Panjang
Keliling Persegi panjang

Keliling persegi panjang : 4 + 4 + 8 + 8 = 24

Atau 2 ( 4 + 8 ) = 24

Jadi rumus keliling persegi panjang adalah

Keliling persegi panjang = 2 ( p + l )

Luas persegi panjang


11

Luas persegi panjang :1 + 1 + 1 + 1+ 1 + 1 + 1


+ 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + ...... + 1 + 1 +
1 = 32
4
Atau 8 x 4 = 32

Jadi rumus keliling persegi panjang adalah

Keliling persegi panjang = p x l


8

3. Jajar Genjang
Keliling jajar genjang

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung


rumus keliling jajar genjang adalah menggunakan rumus
Keliling jajar genjang = 2 (p+l)

Luas jajar genjang

Perhatikan jajar genjang berikut.

Bagi jajar genjang tersebut menjadi tiga buah bangun.


12

Dari gambar diatas dapat dilihat 2 buah segitiga dan satu buah persegi.
Maka :

4. Belah Ketupat
Keliling Belahketupat
Pada gambar di atas, keliling belahketupat = AB + BC + CD + DA
dengan AB = BC = CD = DA = sisi = s
Jadi, keliling belahketupat = 4s n

Luas belah ketupat


Perhatikan belah ketupat ABCD berikut.

Tarik garis dari A ke C membentuk diagonal AC, dan dari


B ke D membentuk diagonal BD.
13

Diagonal AC membagi belah ketupat menjadi dua buah segitiga, yaitu


segitiga ABC dengan tinggi OB dan ACD dengan tinggi OD.

Luas belah ketupat diperoleh dengan menjumlahkan luas kedua


segitiga.

Karena AC dan BD diagonal makan rumus luas belah ketupat adalah:


Luas belah ketupat = ½ x diagonal1 x diagonal2.
5. Trapesium
Keliling Trapesium
14

Rumus keliling trapesium adalah dengan menjumlahkan keempat sisi nya :


Keliling trapesium : AD + DC + CB + AB

Luas Trapesium
1) Luas trapesium sama kaki
Perhatikan trapesium sama kaki berikut.

Buat diagonal yang membagi trapesium menjadi dua buah segitiga.

Luas trapesium sama dengan jumlah luas kedua segitiga


L Trapesium =L1+L2
= ½.a.t + 1/t.b.t
= ½ . t . (a+b)
Pada trapesium diatas a dan b merupakan sisi sejajar dengan
demikian terbukti bahwa
L trapesium = ½. Jiumlah sisi sejajar.tinggi

2) Luas trapesium siku siku


15

Perhatikan trapesium siku-siku berikut.

Bagi trapesium tersebut menjadi dua bangun datar, yaitu sebuah


persegi panjang dan sebuah segitiga.

Luas trapesium sama dengan luas persegi panjang ditambah luas


segitiga
L Trapesium = L1 + L2
= a.t + ½ x bxt
= ½ x t x (2a + b )
Pada trapesium atas 2a + b merupkan jumlah sisi yang sejajar maka L
= ½ x jumlah sisi yang sejajar x tinggi
3) Trapesium Sembarang

Perhatikan trapesium sembarang di atas. Bagi trapesium diatas


menjadi 3 bangun datar. Yaitu persegi panjang dan 2 buah segitiga.
Maka
L trapesium = L1 + L2 + L3
=½ xaxt+bxt+½xcxt
= ½ .t.(a + 2b + c )

Karena trapesium diatas a + 2b + c adalah 2 sisi sejajar. Dengan


demikian bahwa
L = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi.
16

6. Layang-Layang
Keliling layang-layang

Keliling layang-layang ABCD adalah AB + BC + CD + DA


Karena AB = BC dan AD = CD,
maka keliling layang-layang ABCD = 2(AB + CD)
Luas layang layang

Luas PQRS = luas PQR + luas PRS


= ½PR x QT + ½PR x ST
= ½PR (QT + ST )
= ½PR x QS
Jadi luas layang-layang PQRS = ½PR x QS
Maka Luas layang-layang sama dengan setengah hasil kali diagonal-
diagonalnya. Misalnya luas adalah L dan diagonal-diagonalnya d1 dan
d2, maka L = ½ x d1 x d2

D. Analisis Materi Segiempat pada Buku SD


Kelas Materi Pokok Sumber Lampiran
17

1. Membedakan sifat- Hobri, dkk.


sifat segibanyak (2018) Senang
beraturan dan tidak Belajar
beraturan; Matematika
 Menjelaskan dan untuk SD/MI
menentukan keliling kelas IV/
dan luas daerah Kementerian
persegi, persegi Pendidikan dan
panjang, dan Kebudayaan.
segitiga serta Edisi Revisi
hubungan pangkat Jakarta:
dua dengan akar; Kementerian
 Menjelaskan Pendidikan dan
hubungan antar garis Kebudayaan.
(sejajar,
berpotongan,
berimpit)
menggunakan model
konkret;
 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
keliling dan luas
daerah persegi,
persegi panjang, dan
segitiga termasuk
melibatkan pangkat
dua dengan akar
pangkat dua;
18

2. Volume bangun Purnomosidi,


ruang (kubus, balok, dkk. (2018)
limas segiempat, Senang Belajar
limas segitiga, Matematika
tabung & kerucut) untuk SD/MI
 Jaring-jaring bangun kelas V/
ruang (kubus & Kementerian
balok) Pendidikan dan
 Permasalahan Kebudayaan.
sehari-hari yang Jakarta:
berkaitan dengan Kementerian
volume bangun Pendidikan dan
ruang Kebudayaan.

 Menentukan
hubungan pangkat
tiga dan akar
pangkat tiga
3. Bagian-bagian Syaipuddin,
prisma, tabung, dkk.(2018).
limas, kerucut & Senang Belajar
bola. Matematika
 Luas permukaan untuk SD/MI
prisma, tabung, kelas VI/
limas, kerucut & Kementerian
bola. Pendidikan dan
 Volume prisma, Kebudayaan.
tabung, limas, Jakarta:
kerucut & bola. Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Segiempat merupakan salah satu bentuk dasar dalam geometri yang
memiliki empat sisi dan empat sudut. Segi empat terdiri dari empat ruas
garis yang menghubungkan empat titik, dimana tiga titik diantaranya
tidak kolinear.
2. Segi empat termasuk pada bangun segibanya. Terdapat dua jenis
segibanyak, segibanyak beraturan contohnya persegi. Sedangkan segi
banyak tidak beraturan yaitu layang-layang, belah ketupat, trapesium,
jajargenjang dan persegi panjang. Semua bangun segi empat tersebut
memiliki sifat dan cara menghitung keliling dan luas yang berbeda.
3. Hasil analisis materi yang dilakukan menunjukan bahwa materi kelas 4
mencakup segibanyak beraturan dan tidak beraturan, sifat-sifatnya dan
jenis-jenisnya serta menghitung keliling, luas dan kaitannya dengan akar
pangkat dua. Materi kelas 5 mencakup bangun ruang (kubus, balok, limas
segiempat, limas segitiga, tabung & kerucut), menghitung volume dan
jaring-jaring bangun tersebut serta hubungan pangkat tiga. Sedangkan
kelas 6 mencakup bangun ruang (prisma, tabung, limas, kerucut & bola)
menghitung luas permukaan dan volumenya.

B. Saran
1. Para guru dapat lebih mendalami materi tentang bangun datar utamanya
segitiga sehingga penanaman konsep tentang segitiga dan bidang segitiga
tidak mengalami kekeliruan yang akan menyebabkan kesalahan konsep
bagi siswa.
2. Penyajian materi segitiga hendaknya memperhatikan sistematika
materinya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hobri, dkk. (2018) Senang Belajar Matematika untuk SD/MI kelas IV/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Purnomosidi, dkk. (2018) Senang Belajar Matematika untuk SD/MI kelas V/


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Syaipuddin, dkk.(2018). Senang Belajar Matematika untuk SD/MI kelas VI/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai