Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PORTOFOLIO

MATEMATIKA
SMK BINTANG PELAJAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMAT HIDAYAT


KELAS : XII
B. KEAHLIAN : PEMASARAN

YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN ISLAM (YPPI)


SMK BINTANG PELAJAR

Jl. Cibadak Karang Mas RT.02/03 Desa CibadakKec. CiampeaKab.Bogor


Kode Pos : 16620 No Tlp :0857 – 8196 – 33304
Email : Smksbintangpelajar@gmail.com
TAHUN AJARAN 2020/2021

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Present Perfect
Tense dan Past Tense ”Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca…

Bogor, 25 Januari 2022

Rahmat Hidayat

2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................
DIMENSI TIGA (BANGUN RUANG)................................................................................
a) Ciri-ciri Bangun Ruang............................................................................................
b) Contoh Sol Titik Bangun Ruang..............................................................................
Penutup...................................................................................................................................

3|Page
Portofolio 1
Matematika
DIMENSI TIGA (BANGUN RUANG)

A. Ciri-ciri Bangun Ruang

1. Kubus

Kubus merupakan Bangun Ruang yang dibatasi oleh 6 Bujur sangkar yang saling Kongruen.
Keenam bujur sangkar disebut sisi kubus dan garis yang menjadi perpotongan dua sisi kubus
disebut rusuk kubus. Kubus memiliki 12 Rusuk yang sama panjang.

 Volume kubus : 
 Luas permukaan : 

Ciri-ciri Kubus :
 Memiliki 6 buah bidang yang berbentuk persegi yang kongruen yang terdiri dari sisi alas,
sisi atas dan 4 sisi selimut
 Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
 Memiliki 8 buah titik sudut
 Memiliki 12 diagonal bidang
 Memiliki 4 diagonal ruang
 Memiliki 6 bidang diagonal

2. Balok

Balok memiliki 6 Sisi dimana masing-masing sisi yang berhadapan saling kongruen. Balok
memiliki 12 Rusuk dengan 3 kelompok panjang yang berbeda yaitu p, l, dan t seperti dibawah:

4|Page
 Volume : 
 Luas permukaan : 

Ciri-ciri Balok :
 Memiliki 6 buah bidang yang berbentuk persegi atau persegi panjang yang terdiri dari 3
pasang sisi yang sejajar, saling berhadapan dan kongruen
 Memiliki 12 rusuk yang terdiri dari 4 rusuk panjang, 4 rusuk lebar dan 4 rusuk tinggi
 Memiliki 8 buah titik sudut
 Memiliki 12 diagonal bidang
 Memiliki 4 diagonal ruang
 Memiliki 6 bidang diagonal

3. Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang memiliki 2 bidang yang sejajar dan kongruen yang
disebut penampang. Bidang yang menghubungkan kedua penampang disebut selimut prisma.

 Volume : 
 Luas permukaan : 

5|Page
Ciri-ciri Prisma segi n beraturan :
 Memiliki (n + 2) buah bidang yang terdiri dari n buah bidang selimut yang berbentuk
persegi panjang, 2 bidang yang sejajar dan kongruen yang berbentuk segi n sebagai bidang alas
dan bidang atas
 Memiliki 2n buah titik sudut
 Memiliki 3n buah rusuk yang terdiri dari rusuk alas, rusuk atas dan tinggi prisma
 Memiliki n(n – 1) buah diagonal sisi
 Memiliki n(n – 3) diagonal ruang
 Memiliki ½ n(n – 1) bidang diagonal jika n genap dan ½ n(n – 3) bidang diagonal jika n
ganjil

4. Limas

Limas merupakan bangun ruang yang terdiri dari satu bidang alas dan selimut bangun yang
berbentuk bidang-bidang segitiga. Satu titik dari masing-masing segitiga saling bertemu di
sebuah titik disebut titik puncak limas.

 Volume : 
 Luas permukaan : 

Ciri-ciri Limas segi n beraturan :

Memiliki (n + 1) buah sisi/bidang yaitu n buah sisi tegak yang berbentuk segitiga dan sebuah sisi
alas yang berbentuk segi n beraturan
Memiliki (n + 1) buah titik sudut yaitu n titik sudut alas dan 1 titik puncak
Memiliki 2n buah rusuk yaitu n buah rusuk alas dan n buah rusuk tegak limas
Tidak semua limas memiliki diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal

6|Page
5. Silinder / Tabung

Silinder merupakan bangun ruang yang memiliki 2 Bidang penampang berbentuk lingkaran yang
sejajar dan kongruen. Bidang selimut silinder merupakan bidang persegi panjang yang
dilengkungkan secara mulus mengikuti keliling bidang lingkarannya.

 Volume : 
 Luas permukaan : 

Ciri-ciri Tabung :
 Memiliki sisi alas dan sisi atas yang berbentuk lingkaran yang kongruen, saling
berhadapan dan sejajar
 Memiliki sisi selimut yang berbentuk persegi panjang
 Memiliki 2 buah rusuk lengkung
 Tidak memiliki titik sudut

6. Kerucut

Kerucut merupakan bidang ruang yang terdiri dari satu bidang alas lingkaran dan sebuah titik
puncak dengan selimut bidang berbentuk juring lingkaran dan busurnya dilengkungkan semulus
keliling lingkarannya.

7|Page
 Volume : 
 Luas permukaan : 
 Luas permukaan : 

Ciri-ciri Kerucut :
 Memiliki 2 sisi yaitu sisi alas yang berbentuk lingkaran dan sisi selimut yang berbentuk
juring lingkaran
 Memiliki sebuah rusuk lengkung
 Memiliki sebuah titik sudut sebagai titik puncak

7. Bola (Sphere)

Bola merupakan bangun ruang yang tidak mempunyai bidang alas dan titik pojok. Bola
merupakan himpunan titik dalam dimensi tiga yang memiliki jarak sama terhadap satu titik
tertentu yang disebut pusat bola. Jarak pusat bola ke titik-titik permukaan lingkaran disebut jari-
jari bola.

 Volume : 
 Luas permukaan : 

8|Page
Ciri-ciri Bola :
 Memiliki sebuah sisi lengkung sebagai sisi selimut
 Tidak mempunyai rusuk
 Tidak mempunyai titik sudut

B. Contoh Soal Jarak Titik Bangun Ruang

Sumber Materi : Kompas.com

Konsep dalam menghitung jarak titik ke titik pada dimensi tiga mungkin sudah kita pahami.
Untuk memperdalam pemahaman mengenai bagaimana cara menghitung jarak dari titik ke titik
pada Dimensi Tiga, ayo kita coba kerjakan contoh soal di bawah. 

1.) Suatu Ruangan berbentuk Kubus ABCD.EFGH dengan Panjang Rusuk 20 m. Tentukan jarak
dari titik A ke C dan jarak dari titik A ke G. Langkah pertama adalah menggambar kubus
ABCD.EFGH untuk memudahkan mengerjakan soal.

Sekarang mari kita amati titik A dan C. Jarak titik A ke titik C adalah panjang ruas AC, yang
mana merupakan diagonal bidang atau diagonal sisi pada kubus tersebut. Perhatikan gambar di
bawah untuk mengilustrasikan panjang ruas AC.

9|Page
Panjang diagonal bidang diperoleh menggunakan Teorema Pythagoras sebagai berikut :

Maka, panjang diagonal bidang atau jarak antara titik A ke titik C adalah   m. Sekarang
mari kita ilustrasikan titik A dan G. Jarak antara titik A dengan G merupakan panjang diagonal
ruang kubus. 

Jika kita perhatikan, diagonal ruang tersebut membentuk segitiga ACG, dimana AC merupakan
diagonal bidang yang telah kita cari sebelumnya, dan CG merupakan rusuk dari kubus itu
sendiri. Perhatikan gambar di bawah untuk mengilustrasikan panjang ruas AG.

10 | P a g e
Sehingga panjang diagonal ruang dapat diperoleh menggunakan Teorema Pythagoras sebagai
berikut :

Maka, panjang diagonal ruang atau jarak antara titik A ke titik G adalah   m.

2.) Simak ilustrasi di bawah ini. Jarak titik A dengan bidang p, dimana titik A berada di luar
bidang p, adalah panjang garis AA'. Titik A' diperoleh dari proyeksi titik A pada bidang p, yang
mana titik A harus tegak lurus dengan bidang p.

11 | P a g e
Mari simak studi kasus pada bangun ruang kubus di bawah agar kita dapat menerapkan konsep
menentukan titik dengan bidang pada dimensi tiga.

Misalkan diketahui kubus ABCD.EFGH seperti gambar di atas, dengan panjang rusuknya adalah
6 cm. Titik A, titik D, titik G, dan titik F dihubungkan sehingga membentuk bidang ADGF. Coba
tentukanlah jarak antara titik B ke bidang ADGF. Dikutip dari Mathematical Dictionary (1857),
langkahnya adalah dengan menentukan panjang ruas garis yang tegak lurus bidang ADGF dan
melalui titik B. Mari perhatikan ilustrasi proyeksi titik B ke bidang ADGF.

12 | P a g e
Pada gambar, panjang ruas BT adalah tegak lurus bidang ADGF. Maka jarak titik B ke bidang
ADGF adalah ruas garis BT. Panjang ruas BT jika diamati, memiliki bentuk segitiga ATB,
dimana siku-siku di titik T. 

Panjang AT adalah panjang setengah dari diagonal bidang ABFE, yaitu  . Sehingga
selanjutnya kita dapat menentukan panjang ruas BT dengan menggunakan Teorema Phytagoras :

13 | P a g e
PENUNTUP
Demikian Portofolio ini dibuat sedemikian rupa.Agar dapat dipergunakan dengan baik.Dalam
pembuatan portofolio ini ,jika ada kesalahan saya sebagai penulis juga meminta maaf dan
menerima segala kritik dan saran yang membangun,untuk perbaikan portofolio ini.Atas
perhatianya saya ucapkan banyak terima kasih .

BOGOR 20 MARET 2021

RAHMAT HIDAYAT

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai