Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

LUAS DAN VOLUME


PROGRAM STUDY TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOSOWA

Disusun Oleh :

 Nursyamsi Anjas (4523046124)


 Windi Paranadilla Sabil (4523046153)
 Novia Puspita Pata’langi’ (4523046148)
 Astri Tandi Rerung (4523046146)
 Niar Ishak Gina (4523046159)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena kuasa-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah Matematika Dasar “ Luas dan Volume”. Adapun tujuan
penulisan makalah Matematika Dasar ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan tugas mata kuliahMatematika Dasar semester 1 tahun
ajaran 2023. Dalam penyusunan makalah ini kami telah banyak
menerima bantuan baik berupa moril dan materi selama proses
pembuatan makalah Matematika Dasar ini. Untuk itu kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Wahyuni, S.Si.,
M.Sc. yang telah membantu kami memahami materi.
Kami menyadari dalam penulisan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami
sebagai penulis makalah mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini. Kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata kami sebagai penulis
makalah mengucapkan Terima kasih.

Makassar, 22 November 2023

i
DAFTAR ISI

ii
BAB 1

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bangun datar merupakan sebuah bangun yang berbentuk
datar yang dibatasi oleh garis-garis lurua atau garis lengkung.
Bangun datar sendiri hanya mmiliki dua dimensi saja, yakni
panjang dan lebar serta tinggi dan lebar. Didalam makalah ini
dibahas mengenai luas permukaan dan volume bangun datar.
Bangun datar yang akan dibahas di dalam makalah ini ialah
persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat,
trapesium, segtiga, dan lingkaran.Setelah mempelajari makalah
ini diharapkan dapat memahami luas permukaan dan volume
bangun datar.

B. Rumusan Masalah
1. `Apa yang dimaksud dengan luas permukaan dan
volume?
2. Bagaimana luas permukaan dan volume pada persegi
panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, trapesium,
segitiga, dan lingkaran.
3.
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui bangun datar luas permukaan dan
volume.
2. Untuk mengetahui luas permukaan dan volume pada
persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat,
trapesium, segitiga, dan lingkaran.

3
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi
literature/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan
beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang
merujuk pada permasalahan yang dibahas. Adapun langkah
pemecahan masalahnya adalah menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan
sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai
sumber, dan pembuatan kesimpulan berdasarkan pembahasan.

E. Sistematika Penulisan Makalah


1. Bab 1, bagian pendahuluan yang terdiri dari : latar
belakang, rumusan masalah, manfaat, metode
pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah.
2. Bab 2, adalah pembahasan.
3. Bang 3, bagian penutup yang berisi simpulan.

4
BAB 2

Pembahasan
A. Pengertian Luas dan Volume
Luas adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi
(dwigatra) suatu bagian permukaan yang dibatasi dengan jelas,
biasanya suatu daerah yang dibatasi dengan kurva tertutup.
Luas permukaan menyatakan luasan permukaan suatu benda
pada tiga dimensi. Dalam perhitungannya bisa digunakan
rumus-rumus yang sesuai dengan bangun-bangun yang
dimaksud.
Volume atau biasa juga disebut kapasitas adalah
perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam
suatu obyek. Obyek itu bisa berupa benda yang beraturan
ataupun benda yang tidak beraturan. Volume digunakan untuk
mengetahui massa suatu benda.
B. Macam – Macam Luas Bangun Datar
1. Persegi Panjang
Persegi Panjang adalah sebuah bangun datar dua
dimensi yang terbentu oleh dua pasang sisi, maing –
maisng sisi tersebut memiliki panjang yang sama dan
sejajar.

Sifat – sifat Persegi Panjang

 Keempat sudutnya siku-siku


 Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
 Memiliki diagonal yang saling berpotongan

5
Rumus Luas Persegi Panjang

L=pxl
Dimana : L : Luas

p : Panjang

l : Lebar

Rumus Keliling Persegi Panjang

6
2. Persegi
Persegi adalah sebuah bangun datar dua dimensi
yang terbentu dari empat rusuk yang sama panjang dan
keempat sudutnya itu adalah siku-siku.
Sifat – Sifat Persegi
 Keempat sudutnya adalah siku-siku
 Sisi yang berhadapan sejajar
 Keempat sisinya sama panjang
 Diagonalnya membagi masing-masing sudutya

Rumus Luas dan Keliling Persegi

Dimana :

s : sisi/rusuk

3. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun datar dua dimensi yang
dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama
panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua
pasang sudut yang masing-masing sama besar dengan sudut
di hadapannya.

7
Sifat – Sifat Jajar Genjang

 Tidak memiliki sumbu simetri


 Jumlah sudut 360o
 Diagonal saling berpotongan

Dimana :
a : Alas
t : Tinggi

4. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar yang memiliki
empat sisi yang sama dengan sisi-sisi yang berhadapat
saling sejajar dan tidak saling tegak lurus. Keempat sisi
belah ketupat memiliki panjang yang sama karena belah
ketupat dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang
kongruen.

8
Sifat – Sifat belah ketupat

 Memiliki empat titik sudut yang saling berhadapan


dan sama besarnya
 Memiliki dua diagonal yang panjangnya berbeda
 Memiliki dua sumbu simetri lipat
 Memiliki dua sumbu simetri putar
 Memiliki sisi yang tidak tegas lurus
 Memiliki dua jumlah yang berdekatar sebesar 180o

Rumus Luas dan Keliling Belah Ketupan

5. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang
dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua diantaranya
saling sejajar namun tidak sama panjang.

Sifat – Sifat Trapesium

 Terdapat 4 rusuk dan 4 siku


 Memiliki sepasang sisi sejajar
 Salah satu sisinya tegak lurus (trapesium siku-siku)
terdapat sisi sejajarnya

9
 Jumlah sudutnya berdekatan 180o
 Hanya memiliki 1 simetri putar saja

Rumus Luas dan keliling Trapesium

6. Segitiga

Segitiga adalah poligon dengan tiga ujung dan tiga


simpul. Ini adalah salah satu bentuk dasar dalam gepmetri.

Jenis – Jenis Segitiga

 Jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya


a) Segitiga Sembarang
b) Segitiga Sama Kaki
c) Segitiga Sama Sisi
 Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya
a) Segitiga Lancip
b) Segitiga Tumpul
c) Segitiga Siku – Siku
 Jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar
sudutnya
a) Segitiga Siku – Siku Sama Kaki
b) Segitiga Tumpul Sama Kaki

10
Rumus Luas Segitiga

7. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar dua dimensi yang
terbentuk dari sekumpulan titik dengan jarak yang konstan
atau teratur dari titik tetap dari sebuah bidang.
Sifat – Sifat Lingkaran
 Sudut Lingkaran : Lingkaran menjadi satu-satunya
bangun datar yang memiliki sudut sebesar 180o.
 Lingkaran memiliki garis diameter
 Lingkaran memiliki jari-jari
 Berdiameter konstan

Rumus Luas dan Keliling Lingkaran

11
C. Volume Bagun Ruang

Volume atau biasa di sebut kapasitas adalah perhitung


seberapa banyak ruang yang bisa di tempati dalam suatu
objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan. Benda
yang beraturan misalnya kubus, balok, slinder, limas, kerucut,
dan bola.

1. Kubus

kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang di


batasi oleh enam bidang sisi yang kongruen berbentuk
bujur sangkar. Kubus memiliki enam sisi, dua belas rusuk,
dan delapan titik sudut. Kubus juga biasa di sebut dengan
bidang enam beraturan.
2. Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang di
bentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang.
Dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran
berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk, dan 8 titik sudut.

12
Rumus Volume Balok

3. Slinder atau Tabung


Tabung atau slinder adalah bangun ruang tiga
dimensi yang di bentuk oleh dua buah lingkaran identik
yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi
kedua lingkaran tersebut. Tabung memiliki tiga sisis dan
dua rusuk.

Rumus Volume Tabung

13
4. Kerucut
Kerucut adalah sebuah limas istimewa yang beralas
lingkaran. Kerucut mempunyai 2 sisi, 1 rusuk, dan 1 titik
sudut. Sisi tegak kerucut tidak tidak berupa segitiga tapi
berupa bidang miring yang disebut selimut kerucut.
Rumus Volume Kerucut

5. Bola
Bola adalah objek geometri dalam ruang tiga
dimensi yang merupakan permukaan dari bola, analog
dengan onjek melingkar dalam dua dimensi, yaitu
Lingkaran.

14
D. Binary, Octal dan Hexadecimal
Bilangan Biner ( Binary)
Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang terdiri dari
hanya 2 bilangan sesuai dengan namanya yaitu binary. Angka
tersebut adalah 0 dan 1.
Angka decimal adalah angka yang umum kita gunakan
dalam kegiatan sehari-hari, dan sesuai namanya decimal hanya
terdiri dari 10 angka 0 sd 9. Oleh karena itu penghitungan
angka decimal adalah mengalikan setiap angka (contoh 458)
dengan 10 dengan perbedaan pangkat sesuai harga tempatnya
dimulai dari angka paling kanan dengan pangkat 0.
Lalu untuk mengkonversi angka binary menjadi decimal
adalah dengan mengalikan semua angka dengan angka 2 dan
tidak lupa pangkat berdasarkan harga tempat.
Sebuah angka binary 8 bit 11111111, jika dikonversikan ke
dalam decimal adalah 255, dengan perhitungan sebagai berikut:
1 x 27 + 1 x 2 6 + 1 x 2 5 + 1 x 2 4 + 1 x 2 3 + 1 x 22 + 1 x 2 1 + 1 x
2o = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1

Bilangan Oktal (Octal)


Bilangan Oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8 angka
dari 0 sampai 7, jika angka 70 oktal tidaklah sama dengan 70
desimal. Untuk memahami angka octal, sama juga dengan
memahami binary, yaitu dengan mengkonversi ke decimal.
Contoh mengubah 57 oktal menjadi decimal yaitu :
5 x 81+ 7 x 8o = 40 + 7 = 47

Bilangan heksadesimal (hexadecimal)


Bilangan heksadesimal terdiri dari 16 sesuai dengan nama
sistem bilangan tersebut, terdiri dari
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Jadi apabila ditemukan sebuah

15
kode warna seperti #ef0a9b, semua itu adalah angka.
Heksadesimal memang sering ditemui pada pengkodean warna
RGB seperti contoh di atas. Selain itu heksadesimal digunakan
untuk menuliskan angka alamat IP v6, hal itu untuk
memperpendek penulisan angka di mana jumlah data yang
dituliskan akan terlalu panjang bila dituliskan dalam binary
atau angka lainnya.

Contoh :
sebuah angka heksadesimal 9A jika dikonversikan menjadi
desimal adalah:
9x161 + 10x160 = 144 + 10 = 154
Semua angka dikalikan 16 karena angka heksadesimal terdiri
dari 16 angka, dan tentu saja pangkat berlaku sesuai harga
tempat seperti penghitungan biner dan oktal. A dalam
heksadesimal adalah urutan urutan ke 10 pada desimal, oleh
karena itu A dirubah menjadi 10.

16
BAB 3
Penutup

A. Kesimpulan
Bangun datar adalah objek geometri dua dimensi
yang terdiri dari beberapa titik, garis dan sudut.
Luas adalah besaran yang menyatakan ukuran dua
dimensi (dwigatra) suatu bagian permukaan yang dibatasi
dengan jelas, biasanya suatu daerah yang dibatasi oleh
kurva tertutup. Luas permukaan menyatakan luas
permukaan suatu benda padat tiga dimensi ( trigatra).
Volume adalah perhituan seberapa banyak ruang
yang bisa ditempati oleh suatu objek. Objektersebut bisa
berupa benda tak beraturan seperti batu atau benda yang
beraturan seperti kubus, balok, silinder, kerucut dan bola.
Selain itu, volume bisa digunakan untuk menentukan massa
jenis dari suatu onjek atau benda.
Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang terdiri
dari hanya 2 bilangan sesuai dengan namanya yaitu binary.
Bilangan Oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8
angka dari 0 sampai 7.
Bilangan heksadesimal terdiri dari 16 sesuai dengan
nama sistem bilangan tersebut, terdiri dari
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

17
18

Anda mungkin juga menyukai