Anda di halaman 1dari 11

LIMAS

(Limas Segitiga, Limas Segiempat, Limas Segi-n)


Mata Kuliah : Konsep Dasar Matematika
Dosen Pengampu: Nurita Primasatya, S. Pd, M. Pd

KELAS 1D

NAMA KELOMPOK:

1. Ajeng Dwi Retnowati (2214060176)


2. Arista Niken Maharani (2214060178)
3. Anis Nila Nur Fadilah (2214060187)
4. Carel Eka Arfinda (2214060194)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2023

1
PRAKATA

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWTT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Limas “ dengan baik. Makalah ini kami ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah “Konsep Dasar Matematika”. Kami mengucapkan banyak terima kasih
terutama kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Matematika Nurita Primasatya,
S. Pd, M. Pd. dan kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi
maupun teknik penulisannya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan
sebagaimana mestinya. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi yang
membaca khususnya kami sebagai penulis amin. Atas kritik dan saran yang
diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Kediri, 27 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap benda yang ada tersusun dari bangun datar ataupun bangun ruang.
Bangun-bangun tersebut dibentuk sesuai dengan alat atau hal-hal yang dibutuhkan
manusia. Bangun-bangun tersebut dapat dihitung besarannya, seperti luas, panjang,
lebar, serta volume.Bangun ruang merupakan suatu bangunan berbentuk tiga
dimensi yang memiliki ruang atau volume serta sisi yang membatasinya. Bangun
ruang sendiri dikelompokkan menjadi dua, yakni banging ruang sisi lengkung dan
bangun ruang sisi datar. Bangun ruang sisi lengkung terdiri dari kerucut, bola, dan
tabung. Sementara, bangun ruang sisi datar berupa kubus, limas, balok, dan prisma.

Limas merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi dengan alas
berbentuk persegi banyak dan memiliki satu titik puncak. Adapun dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limas didefinisikan sebagai benda ruang yang
alasnya berbentuk segitiga (segi empat dan sebagainya) dan bidang sisinya
berbentuk segitiga dengan titik puncak yang berimpit.Limas dikelompokkan
menjadi beberapa kategori seperti limas segitiga, limas segi empat, limas segi lima,
dan sebagainya. Limas yang memiliki alas berbentuk persegi disebut dengan
piramida. Sementara limas dengan alas berbentuk lingkaran disebut dengan
kerucut. Misalnya limas berbentuk piramida di Mesir dengan alas persegi.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari bangun Limas (Limas Segitiga, Limas Segiempat, Limas
Segi-n)
2. Jenis-jenis bangun Limas
3. Sifat-sifat dari bangun Limas
4. Sifat-sifat dari bangun Limas
5. Pembuktian rumus luas permukaan dan volume bangun Limas
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengetahui pertain dari bangun limas (Limas Segitiga, Limas
Segiempat, Limas Segi-n)
2. Agar mengetahui jenis-jenis bangun Limas
3. Agar mengetahui sifat-sifat bangun Limas
4. Agar mengetahui unsur-unsur bangun Limas
5. Agar mengetahui rumus luas permukaan dan volume bangun Limas

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Limas
Limas dalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk
segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga. Pengertian lain menyebutkan bahwa
limas adalah bangun ruang yang mempunyai bidang alas segi banyak dan dari
bidang alas tersebut dibentuk suatu sisi berbentuk segitiga yang akan bertemu
pada satu titik.Nama limasditentukan oleh bentuk alasnyaTinggi limas adalah
garis tegak lurus dari puncak limas ke alas limas

B. Jenis-jenis bangun Limas


Limas Segitiga
Merupakan jenis limas yang alasnya
berbentuk segitiga, baik segitiga sama sisi,
sama kakimaupun
segitiga sembarang.
Jumlah sisi : 4
Jumlah rusuk: 6
Jumlah titik sudut : 4

5
Limas Segiempat
Merupakan jenis limas yang alasnya
berbentuk segi empat (persegi, persegi
panjang, layang-layang, belah ketupat,
jajar genjang, trapesium, dan bentuk
bangun datar segi empat lainnya)
Jumlah sisi : 5
Jumlah rusuk : 8

Limas Segilima
Merupakan jenis limas yang mempunyai
bentuk alas bangun datar segi lima baik itu
segi lima teratur maupun segi lima
sembarang.
Jumlah sisi: 6
Jumlah rusuk: 10
Jumlah titik sudut : 6

Limas Segienam
Merupakan jenis limas yang mempunyai
bentuk alas segi enam, baik segi enam
teratur maupun segi enam sembarang.
Jumlah sisi: 7
Jumlah rusuk : 12
Jumlah titik sudut : 7

6
C. Sifat-sifat dari bangun Limas
Limas mempunyai sifat-sifat yang dimilikinya yaitu antara lain:
1.Sisi-sisi tegak pada limas berbentuk segitiga.
2. Rusuk-rusuk tegak yang ditarik dari sudut-sudut alas bertemu di satutitik.
3. Tinggi limas merupakan jarak dari titik puncak ke titik tengah alaslimas.
4. Sisi-sisi tegak berbentuk segitiga.
5. Rusuk-rusuk tegak bertemu di satu titik.
D. Unsur-unsur dari bangun Limas
1. Titik sudut merupakan 2 rusuk atau lebih.
2. rusuk yaitu garis yang merupakan perpotongan antara 2 sisi limas.
3. bidang sisi yaitu bidang yang terdiri bidang alas dan bidang sisi tegak.
4. bidang alas yaitu bidang yang merupakan alas dari suatu limas
5. bidang sisi tegak yaitu bidang yang memotong bidang alas
6. titik puncak yaitu titik yang merupakan titik persekutuan antara selimut-
selimut limas.
7. Tinggi limas yaitu jarak antara bidang alas dan titik puncak.
E. Luas Permukaan Limas
Luas permukaan merupakan jumlah luas bangun datar yang membentuk
bangun ruang. Bangun datar yang membentuk limas terdiri dari sisi alas, dan
bagian sisi tegak berbentuk segitiga. Sehingga, secara umum rumus luas
permukaan limas yaitu sebagai berikut.
Luas Permukaan Limas = luas alas + jumlah luas sisi tegak

Contoh Soal:

Sebuah limas segiempat persegi dengan panjang sisi 10 cm dengan dengan tinggi
limas 12 cm, maka berapa nilai luas permukaan limas segiempat tersebut?

Diketahui :
Luas alas = 10×10 = 100 cm2

7
Tinggi limas= 12 cm
Ditanya; luas permukaan limas
Penyelesaian:

Luas permukaan = luas alas + jumlah luas sisi tegak


luas alas = sisi x sisi = 10 x 10 = 100 cm2 jumlah luas sisi tegak = jumlah luas
segitiga sisi tegak =4 x luas segitiga QRT

dengan perhitungan pytagoras segitiga TOB, maka tinggi BT adalah 13 cm.


sehingga, luas segitiga QRT = 1/2 x QR x BT=1/2 x 10 x 13 = 65 cm2
jumlah luas sisi tegak = 4 x luas segitiga QRT = 4 x 65 = 260
Jadi, luas permukaan limas = 100+260 = 360 cm2
F. Volume Limas
Untuk menentukan rumus volume limas secara induktif dilakukan
melalui peragaan menakar menggunakan sebuah limas (sembarang limas) dan
sebuah prisma pasangannya. Yang dimaksud dengan prisma pasangannya adalah
prisma yang alasnya kongruen dengan alas limas dan tingginya sama dengan

8
tinggi limas. Dari hasil praktek ternyata isi prisma sama dengan 3 (tiga) takar
limas, sehingga:
V prisma = 3xV limas atau
V Limas = 1/3x V Prisma
= 1/3 x A x t.
Jadi,
V limas = 1/3 x A x t
A= Luas alas limas
t= Tinggi limas

Contoh soal:

Limas segiempat beraturan dengan panjang rusuk alasnya 14 cm dan tinggi sisi
tegaknya 25 cm. Tentukan tinggi limas dan volume limas!

Penyelesaian:
Untuk mencari tinggi limas gunakan teorema Pythagoras, yakni:
ET= √(FT2 - EF2) Dalam hal ini EF = ½ AB = 7 cm, maka:
ET = √(252-72)
ET = √(625-49)
ET = √576
ET = 24 cm
Jadi tinggi limas adalah 24 cm

volume limas dapat dicari dengan rumus:


V = 1/3 x luas alas x tinggi
V = 1/3 x (14 cm x 14 cm) x 24 cm
V = 1568 cm³
Jadi volume limas tersebut adalah 1.568 cm³ atau 1,568 liter.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip
pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya dengan
menyampaikan gagasan para ahli. Kutipan dibagi menjadi kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Teknik mengutip dalam kutipan diantaranya teknik
mengutip berdasarkan bentuknya dan teknik mengutip berdasarkan penulisan
sunbernya yang didalamnya terdapat body note dan foot note. Kiat-kiat dalam
mengutip diantaranya menerangkan kutipan, memperkuat gagasan dengan
kutipan, menyimpulkan beberapa kutipan, dan membandingkan beberapa kutipan.

Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard,cara Vancouver ataupun cara


APA. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka
harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Sistem MLA
menggunakan cara. APA (American Psychological Association) style pada
umumnya digunakan untuk mensitasi sumber sumber referensi dalam ilmu sosial

10
DAFTAR PUSTAKA

The Library, Durham College & UOIT. (2011). Your guide to bibliography
citation: MLA citation style. Oshawa, Canada: Author. Retrieved from
http://www.durhamcollege.ca/wpcontent/uploads/MLA.pdf

Sutresno,I putu gede.2019.Konsep dan Aplikasi Bahasa Indonesia untuk


perguruan tinggi.Yogyakarta:ANDI

Eisen HN. Immunology: an introduction to molecular and cellular principles of


the immune response. 5th ed. New York: Harper and Row, 1974:406

11

Anda mungkin juga menyukai