PENDAHULUAN
Tabel 1.1 menampilkan nilai rata-rata ulangan akhir semester matematika kelas VIII
A-E SMP Negeri 1 Mataram. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
diperoleh siswa masih tergolong rendah dan belum mencapai standar ketuntasan minimal
yaitu 75. Maka berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang
dimiliki siswa dalam pemecahan masalah matematika kurang berkembang dengan baik.
Dalam mempelajari materi bangun datar diperlukan pemikiran sekaligus penalaran
yang kritis. Akan tetapi kita tahu kenyataannya bahwa kemampuan siswa dalam memahami
materi bangun datar tergolong rendah sehingga siswa kurang mampu menyelesaikan soal-
soal yang diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru sangat berperan penting
untuk menciptakan siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Selain
itu, diperlukan juga adanya pemahaman siswa melalui cara berpikir van Hiele. Penerapan
teori van Hiele diyakini dapat mengindentifikasi kemampuan pemecahan masalah siswa pada
materi geometri, termasuk juga pada materi bangun datar.
Teori van Hiele yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori yang berkaitan
dengan tingkat berpikir seseorang, yaitu dari tingkat berpikir sederhana sampai tingkat
berpikir kompleks (Firnanda & Pratama, 2020: 489). Menurut Sunardi (Pebruariska &
Fachrudin, 2018: 23) van Hiele mulai mempublikasikan teori berpikir geometri mereka
dalam bidang pendidikan matematika, yakni: (1) Tingkat 0: Visualisasi, tingkat ini juga
dikenal dengan tingkat dasar, tingkat rekognisi, tingkat holistik, dan tingkat visual. Pada
tingkat ini siswa mengenal bentuk-bentuk geometri hanya sekedar karakteristik visual dan
penampakannya, (2) Tingkat 1: Analisis, tingkat ini juga dikenal dengan tahap deskriptif.
Pada tingkat ini sudah tampak adanya analisis terhadap konsep dan sifat-sifatnya. Siswa
dapat menentukan sifatsifat suatu bangun dengan melakukan pengamatan, pengukuran,
eksperimen, menggambar dan membuat model. (3) Tingkat 2: Deduksi Informal, tingkat ini
juga dikenal dengan tingkat abstrak, tingkat relasional, tahap teoritik, dan tingkat keterkaitan.
Pada tingkat tahap ini, siswa sudah dapat melihat hubungan sifat-sifat pada suatu bangun
geometri dan sifat-sifat antara beberapa bangun geometri. (4) Tingkat 3: Deduksi, tingkat ini
juga dikenal dengan tingkat deduksi formal. Pada tingkat ini siswa dapat menyusun bukti,
tidak hanya sekedar menerima bukti. Siswa dapat menyusun teorema dalam sistem
aksiomatik. (5) Tingkat 4: Rigor, tingkat ini juga dikenal dengan tingkat aksiomatik. Pada
tingkat ini siswa bernalar secara formal dalam sistem matematika dan dapat menganalisis
konsekuensi dari manipulasi aksioma dan definisi. Adapun dalam penelitian ini tingkatan
berpikir van Hiele yang digunakan dibatasi sampai pada tingkat 2 (deduksi informal) dengan
pertimbangan bahwa penelitian ini dilakukan pada kelas VIII SMP, jadi belum mampu
memahami sampai pada tingkat 4 (rigor). Pada setiap tingkatan berpikir van Hiele peserta
didik akan melewatinya secara berurutan. Dengan demikian, peserta didik harus melewati
suatu tingkatan paling dasar untuk menuju ke tingkatan selanjutnya. Adapun kemampuan
masing-masing peserta didik pada tingkat berpikir van Hiele memiliki kriteria tertentu yang
menyebabkan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam memahami
dan menyelesaikan permasalahan soal geomteri. Maka dari itu, tingkat berpikir van Hiele
diyakini dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah pada masing-masing siswa.
Peneliti memilih teori van Hiele sebagai dasar pengklasifikasian dalam menyusun
soal-soal geometri termasuk juga pada materi bangun datar karena alasan sebagai berikut: (1)
teori van Hiele berfokus pada materi geometri, (2) teori van Hiele mengkaji tingkatan-
tingkatan pemahaman dalam belajar geometri, (3) teori van Hiele menjelaskan deskripsi
umum setiap tingkatan yang dijabarkan dalam deskripsi yang lebih operasional (4) teori van
Hiele memiliki keakuratan untuk mendeskripsikan tingkatan berpikir siswa dalam geometri.
Maka, berdasarkan uraian mengenai teori van Hiele dapat disimpulkan bahwa seorang
siswa yang berada pada tingkat pemahaman materi yang rendah tidak dapat berada pada
tingkatan yang lebih tinggi. Maka dari itu, untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada materi bangun datar, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Materi Bangun Datar
Berdasarkan Teori van Hiele Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Mataram Tahun Ajaran
2021/2022”.