Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

METODE PERMAINAN KARTU DOMIKA (DOMINO MATEMATIKA)


UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BERHITUNG DI
SEKOLAH DASAR

BIDANG KEGIATAN :

PKM – P

Diusulkan oleh :

Mei Wulansari A 510100210 /2010

Rizka Diana K. A 510100212 /2010

Ela Suryani A 510100213 /2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2010
A. JUDUL

METODE PERMAINAN KARTU DOMIKA (DOMINO MATEMATIKA)


UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BERHITUNG DI
SEKOLAH DASAR

B. LATAR BELAKANG

Menurut Djamarah (2002) dalam Gustini (2010), belajar adalah suatu


kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak
raga yang harus ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapat
perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan perubahan fisik
melainkan perubahan jiwa akibat masuknya kesan-kesan yang baru, sehingga
membawa perubahan tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Dengan
demikian, belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pembelajaran matematika berkenaan dengan ide-ide yang tersusun
secara abstrak dan hierarkis serta memerlukan penalaran secara deduktif. Hal
tersebut berdampak besar pada terjadinya proses belajar matematika. Dalam
kurikulum KTSP di sekolah dasar saat ini, tugas guru adalah menanamkan
konsep-konsep tersebut secara utuh kepada siswa, sehingga siswa dapat
memahami konsep yang abstrak tersebut.
“Belajar matematika itu menyenangkan”, merupakan aspek yang ingin
diwujudkan dalam metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan) (Gustini, 2010).
Dengan menerapkan berbagai model pembelajaran matematika yang
aktif dan dinamis, diharapkan siswa dapat membangun sendiri arti dari
pengalamannya dan interaksi dengan orang lain, sedangkan tugas guru adalah
memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa. Di samping itu, taraf berpikir
anak usia SD adalah masih konkret operasional, artinya siswa memahami suatu
konsep diberikan kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata atau kejadian
nyata yang dapat diterima akal mereka.
Dalam belajar matematika, pengalaman belajar siswa sangatlah
penting. Pengalaman tersebut akan membentuk pemahaman apabila ditunjang
dengan media atau alat bantu belajar, agar pemahaman yang diterima oleh peserta
didik menjadi konkret. Alat bantu belajar akan berfungsi dengan baik apabila
media tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna,
mengaktifkan dan menyenangkan siswa.
Ada banyak media pembelajaran matematika yang dapat diterapkan
untuk memberikan pengalaman sekaligus pemahaman pada siswa SD, salah
satunnya adalah siswa media pembelajaran kartu yang merupakan aplikasi dari
domino yang melibatkan tim atau kelompok. Media pembelajaran ini akan kami
terapkan di SD N Genengan 2, untuk meneliti apakah pembelajaran berhitung
matematika, khususnya perkalian, pembagian, dan persentase yang diterapkan
dalam media kartu domino yang dapat lebih meningkatkan prestasi belajar siswa,
khususnya di kelas III SD N Genengan 2. Maka dari itu, penelitian ini dinyatakan
dengan judul “Metode Permainan Kartu Domika (Domino Matematika) untuk
Meningkatkan Pembelajaran Berhitung di SD”. Domika adalah sebutan untuk
media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa setelah menggunakan media domika untuk belajar perkalian,
pembagian dan persentase. Selain itu, penelitian ini dapat menepis anggapan
sebagian orang mengenai matematika, meskipun tidak semua orang beranggapan
demikian, namun banyak diantaranya yang mengeluhkan sulitnya mendapat
pemahaman dalam belajar matematika. Bagi anak sekolah dasar, bila pada awal
pembelajaran mereka memperoleh nilai di bawah rata-rata, semangat untuk
belajar cenderung menurun. Hal ini akan terus berlanjut hingga jenjang
pendidikan selanjutnya.
Dengan adanya media belajar domika ini diharapkan siswa dapat
memperoleh kesan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan, sehingga
siswa memiliki semangat tinggi untuk belajar. Dengan media domika yang
diterapkan dalam permainan kelompok, siswa diberikan kesempatan untuk
memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi,
mempraktikan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pemahaman.
Apalagi salah satu karakteristik peserta didik kejar paket A adalah
gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama, melihat sifat khas
itu maka sangat tepat jika menggunakan media domika dalam pembelajaran
berhitung matematika. Permainan dengan membentuk tim lebih baik dari pada
permainan yang dilakukan secara individu, karena dapat memberikan kesempatan
pada teman-teman satu tim untuk saling membantu. Jika tim terdiri dari peserta
didik yang memiliki kemampuan berbeda dan dicampur, maka semuanya
memiliki kesempatan untuk sukses.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan


sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penggunaan media sekaligus metode belajar berhitung
matematika yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa kelas III SD
N Genengan 2, sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap
pendidikan siswa di jenjang yang lebih tinggi?
2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SD N Genengan 2
setelah menggunakan media domika dalam pembelajaran berhitung
matematika perkalian, pembagian dan persentase?

D. TUJUAN PROGRAM
Dari perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan
dilakukannya program ini antara lain :
1. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar berhitung matematika (perkalian,
pembagian dan persentase) siswa kelas III SD N Genengan 2 dengan
menggunakan media domika (domino matematika) sehingga dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dan memberikan pengaruh positif
terhadap pendidikan siswa di jenjang yang lebih tinggi
2. Meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa kelas III SD N Genengan 2
dengan menggunakan media domika (domino matematika) dalam
pembelajaran berhitung matematika (perkalian, pembagian, persentase)

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya metode dan
media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik
serta menepis anggapan bahwa matematika itu sulit dan menyeramkan, bahkan
sebaliknya matematika itu mudah dan menyenangkan.

F. MANFAAT PROGRAM

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:


1. Dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar berhitung
matematika
2. Dapat meningkatkan penguasaan ketrampilan berhitung, khususnya perkalian,
pembagian, dan persentase
3. Mengetahui metode yang efektif dalam belajar berhitung
4. Meningkatkan kreativitas pendidik dalam menggunakan metode dan media
pembelajaran
5. Dapat memanfaatkan metode permainan kartu dalam pembelajaran berhitung
matematika
6. Meningkatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajaran
7. Dapat meningkatkan kerjasama dan interaksi dalam sebuah tim
G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori
a. Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Hudoyo (1998) menyatakan bahwa belajar matematika merupakan


proses membangun atau mengkonstruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tidak
sekedar pengrojokan yang terkesan pasif dan statis, namun belajar itu harus aktif
dan dinamis (dalam Sukayati, 2003).
Hal ini sesuai dengan pandangan konstruktivis, yaitu suatu pandangan
dalam belajar mengajar, dimana siswa membangun sendiri arti dari
pengalamannya dan interaksi dengan orang lain, sedangkan guru hanya bertugas
memberi pengalaman yang berharga bagi siswa.
Proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru di SD
umumnya dilakukan dengan kegiatan ceramah yang dilanjutkan dengan latihan
soal-soal. Guru berusaha memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep materi
pelajaran kepada siswa, sementara siswa bertugas sebagai pendengar ataupun
pencatat. Kegiatan pembelajaran baru berpusat pada siswa ketika siswa diberi
latihan soal-soal oleh guru. Model pembelajaran seperti ini cenderung membuat
siswa mengetahui konsep dengan menghafal, namun belum tentu membuat siswa
memahami konsep yang disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan konsep yang
ditangkap oleh siswa tidak diperoleh melalui fakta maupun pengalaman yang
berarti bagi siswa, sehingga tidak ada kesan yang terus tertinggal dalam benak
siswa.
Suryadharma, dkk (2007) menyatakan dalam belajar, siswa merespon
pengalaman-pengalaman panca indra dengan mengkonstruksi suatu skema atau
struktur kognitif dalam otak. Dari pandangan konstruktivistik dapat diketahui
proses pembelajaran dalam kelas hendaknya berorientasi pada siswa karena siswa
lah yang harus menyusun konsep-konsep yang diperoleh (dalam Dasna dan
Fatehan, 2009: 43).
Ada beberapa keunggulan penggunaan pandangan konstruktivisme
dalam pembelajaran di sekolah antara lain :
1. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan
bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong
siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.
2. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang
berhubungan dengan gagasan yang dimiliki siswa atau rancangan kegiatan
disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar dapat memperluas pengetahuan
mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai
fenomena
3. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi siswa untuk berpikir
tentang pengalamannya. Hal ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif,
imajinatif, mendorong refleksi tentang teori dan modal.
4. Pembelajaran berdasarkan konstruksivisme memberi kesempatan pada siswa
untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh
kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah
dikenal maupun yang baru yang pada akhirnya memotivasi siswa untuk
menggunakan berbagai strategi belajar.
5. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme mendorong siswa untuk
memikirkan perubahan gagasan mereka setelah menyadari kemajuan mereka
serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasikan perubahan
gagasan mereka.
6. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi lingkungan belajar yang
kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak,
dan menghindarkan kesan selalu ada satu jawaban yang benar
(http://pembelajaranguru.wordpress.com/ 2008/05/31/konstruktivisme-6-
keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalampembelajaran/,
2008)
b. Media Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi


perantara dalam terjadinya pembelajaran, media dapat berbentuk alat peraga
maupun sarana. Menurut Estiningsih (dalam Sukayati, 2003) alat peraga
merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri
dari konsep yang dipelajari. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstrakan konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya
dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi objek atau alat
peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan
tentang arti dari konsep. Sedangkan sarana merupakan media pembelajaran yang
berfungsi sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar sehingga dapat
memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Bila kita cermati, kebanyakan pembelajaran yang terjadi masih
menggunakan cara klasik yaitu semua siswa diberlakukan sama guru.
Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang terjadi searah, yaitu adanya
komunikasi dari guru ke siswa, dan hampir tidak ada umpan balik dari siswa.
Untuk meminimalkan dominasi guru dalam proses belajar mengajar maka
diperlukan media pembelajaran yang dapat digunakan secara individu maupun
kelompok baik dalam alat peraga maupun sarana pembelajaran.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari media menurut
Sukayati (2003) antara lain :
1. Adanya tutor sebaya dalam kelompok, yang kadang-kadang lebih mudah
menerangkan teman-temannya kepada teman-temannya.
2. Kerjasama yang terjadi dalam penggunaan media akan membuat suasana kelas
lebih menyenangkan
3. Banyak anggota yang relatif kecil dalam kelompok akan membuat siswa aman
mengemukakan pendapat dan temuannya dibandingkan dalam satu kelas
Permainan dalam pembelajaran matematika di kelas bukan digunakan
untuk menerangkan definisi maupun struktur matematika, melainkan sebagai
suatu cara atau teknik untuk mempelajari dan membina ketrampilan dari suatu
topik bahasan tertentu. Tujuan utama digunakannya permainan dalam
pembelajaran matematika adalah untuk memberikan motivasi kepada siswa agar
siswa menjadi senang. Dalam menggunakan permainan pada pembeljaran
matematika hendaknya disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan,
sehingga tidak akan muncul kean penggunaan permainaan di tengah pembelajaran
oleh guru hanya terkesan seperti pengisi waktu luang saja, dan menjadikan tujuan
pembelajaran tidak jelas.
Menurut Sutari Imam Barnadib (dalam Hasbullah, 2009: 9), perbuatan
mendidik dan dididik menurut faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan
menentukan yaitu :
1. Adanya tujuan yang hendak dicapai
2. Adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik yang melakukan
pendidikan)
3. Hidup bersama dalam lingkungan tertentu
4. Menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapi tujuan
Alat-alat yang dimaksudkan tersebut adalah media ataupun metode
belajar yang juga disebut dengan alat pendidikan. Hasbullah mengatakan bahwa
alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor
pendidikan yang sengaja dibuat demi pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan.
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, karena itu
dalam hal ini pembatasan dalam beberapa persoalan saja. Yang jelas segala
perlengkaan yang dipakai dalam usaha pendidikan disebut alat pendidikan, yang
dapat membantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.

c. Metode Permainan “Domino Matematika” untuk Pembelajaran


Matematika
Mendengar kata domino pikiran kita akan langsung tertuju pada kartu
permainan dengan bulatan-bulatan berjumlah satu sampai enam, namun kartu
domino yang dimaksudkan disini bukanlah kartu yang biasa digunakan untuk
berjudi, melainkan suatu media pembelajaran matematika yang dibuat seperti
kartun domino untuk menarik minat dan motivasi siswa. Kartu domino dapat
dimodifikasi untuk media pembelajaran berhitung matematika dasar. Domino
digunakan untuk menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, persentase, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini hanya akan
dilakukan penerapan media Domika untuk mempelajari fakta dasar berhitung
perkalian, pembagian dan prosentase.
1. Perkalian
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan satu
bilangan lain. Perkalian terdefinisi untuk seluruh bilangan di dalam suku-suku
penjumlahan yang diulang-ulang; misalnya 3 kali 4 dapat dihitung dengan
menjumlahkan 3 salinan dari 4 berturut-turut :
3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12
Perkalian dapat juga digambarkan sebagai pemecahan objek yang disusun di
dalam persegi panjang (untuk semua bilangan) atau seperti halnya penentuan
luas persegi panjang yang sisi-sisinya memiliki panjang.
2. Pembagian
Pembagian adalah operasi matematika penskalaan suatu bilangan dengan
bilangan lain yang dihubungkan dengan konsep pengurangan secara beruntun,
misalnya :
12 : 3 = 4
hal ini berarti
12 – 3 – 3 – 3 -3 = 0
Dengan adanya pendekatan pengurangan beruntun ini, siswa dapat
menggunakan pemahaman yang telah didapat mengenai operasi pengurangan
untuk selanjutnya digunakan mempelajari pembagian.
3. Persentase
Persentase adalah suatu cara untuk menyatakan fraksi dari seratus. Persentase
sering ditunjukkan dengan simbol “%”. Persentase amat berguna karena
orang dapat membandingkan hal yang tidak sama angkanya. Sebagai contoh,
nilai ujian sering menggunakan persentase, sehingga orang dapat
membandingkan nilai tersebut meskipun jumlah pertanyaannya berbeda
(Boyer, 1991 dalam Wikipedia, 2010).

2. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan degan penelitian in, antara lain adalah


penelitian yang telah dilakukan oleh Rulan Ahmadi (2007) dengan judul
penelitian “Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Kartu Domino pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Purwodadi”, yang
menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian selam enam kali pertemuan
diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran pecahan dengan menggunakan
media pembelajaran kartu domino dikategorikan sangat baik. Keaktifan siswa
selama pembelajaran berlangsung juga dapat dikategorikan sangat baik.
Persentase belajar siswa sebesar 81,81% yang dinyatakan tuntas belajar secara
klasikal, terdapat 27 siswa tuntas belajar dan 7 siswa tidak tuntas belajar. Respon
siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media kartu domino
dinilai positif.
Perbedaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang kami
lakukan adalah penelitian Rulan Ahmadi objek penelitiannya adalah siswa kelas
VII di SMP Negeri 1 Purwodadi, dan materi pembelajaran yang diterapkan di
kartu domino ini hanya materi pembagian. Sedangkan penelitian yang kami
lakukan memiliki objek siswa kelas III SD Negeri Genengan 2 dan materi yang
disampaikan melalui media kartu domino ini antara lain perkalian, pembagian dan
persentase.
Penelitian lain yang juga relevan dengan penelitian yang kami lakukan
adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Syaiful Hadi dengan judul
“Pembelajaran Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi Bermain
Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik. Penelitian ini memiliki kesimpulan
bahwa hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan media komik pada siklus I
adalah terdapat 84% siswa yang mendapatkan skor lebih dari 64, dan pada siklus
II terdapat 75% siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65. Respon siswa dan
guru dalam pelaksanaan pembelajaran pecahan menggunakan media komik adalah
positif.
Perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan oleh Syaiful Hadi
dengan penelitian yang kami lakukan adalah pada penelitian ini media yang
digunakan adalah buku komik ,yaitu buku cerita yang penuh dengan gambar,
sehingga dapat menarik perhatian siswa. Materi yang diterapkan pada media ini
juga hanya pecahan, sedangkan media yang digunakan pada penelitian kami
adalah kartu domika (domino matematika), dan materi yan diterapkan adalah
perkalian, pembagian dan persentase.

H. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kualitatif, yaitu bersifat deskriptif. Data hasil penelitian berupa kata-kata akan
dipaperkan sesuai dengan kejadian yang ada di lapangan dan dianalisis secara
induktif.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang
berusaha mengkaji secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu metode mengajar, interaksi antar siswa untuk dapat menjawab
permasalahan penelitian, dan kemampuan siswa untuk memahami dan menyusun
sendiri konsep dari materi yang ada.
Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat
langkah seperti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Dasna dan
Fatehan, 2009: 54), sebagai berikut : a) perencanaan, yaitu perencanaan tindakan
dan perencanaan penelitian, yang meliputi perumusan masalah, menentukan
tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan, b) tindakan yang
dilakukan sebagai upaya perubahan, c) observasi, untuk mendapatkan data
dilakukan secara sistematis untuk mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap
proses belajar mengajar juga analisis data, d) refleksi, yaitu mengkaji dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan.

2. Subjek Penelitian, Tempat Penelitian, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Genengan 2 selama enam bulan,


yaitu pada tanggal 22 Nopember 2010 sampai 22 Mei 2011, pada saat jam
pelajaran matematika dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas III SD Negeri
Genengan 2.

3. Alat Peraga
a. Alat dan Bahan
 Gunting
 Penggaris
 Kertas karton/asturo
 Spidol / bolpoin

b. Cara pembuatan
 Kertas karton atau asturo digunting dengan ukuran 8 x 4 cm,
menyerupai ukuran sebuah kartu
 Kertas karton atau asturo yang telah menyerupai ukuran kartu
tersebut diberi garis menggunakan spidol secara horisontal
 Kemudian, pada salah satu bagian dari kartu ditulisi soal perkalia,
pembagian ataupun persentase, sedangkan bagian yang lain ditulis
jawaban yang bukan merupakan jawaban dari soal yang ada di
bagian lain pada satu kartu, melainkan merupakan jawaban dari soal
yang ada di kartu yang berbeda.
 Kartu domika dibuat sebanyak-banyaknya agar dapat digunakan
dengan baik dalam sebuah kelompok

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara


lain metode observasi (pengamatan), metode tes dan metode interview
(wawancara)
a. Metode Observasi
Merupakan metode yang dilakukan dalam mengumpulkan data suatu
penelitian dengan mengamati objek penelitian secara langsung. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi berperanserta
(partisipasi observasi). Menurut Sugiyono (2008: 3), observasi berperanserta
adalah observasi dimana peneliti melibatkan diri langsung dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Hal-hal yang mengikuti pembelajaran matematika menggunakan
kartu domika, serta interaksi dan kerjasama antar siswa dalam kelompok.
b. Metode Tes
Merupakan metode atau teknik pengumpulan data yang menggunakan
kumpulan soal mengenai materi yang telah diajarkan pada sistem melalui
media kartu domika, untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa terhadap
materi.
c. Metode Interview
Merupakan teknik pengumpulan data pada suatu penelitian ya ng dilakukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada narasumber maupun objek
penelitian yang berkaitan dengan materi penelitian. Wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini merupakan wawancara terstruktur
menggunakan instrumen dan dilakukan melalui tatap muka. Data yang
dikumpulkan melalui wawancara adalah mengenai pendapat siswa tentang
metode permainan domika.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008: 4), kegiatan menganalisis data meliputi


pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan malakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis (jika ada perumusan hipotesis).
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu teknik menganalisis data dengan cara
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008: 5),
berdasarkan data yang telah diperoleh selama pengamatan. Jadi pada dasarnya
analisis penelitian ini dilakukan dengan memberikan penjelasan statistik untuk
data yang bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dengan penarikan kesimpulan
secara induktif. Deskriptif kualitatif artinya memaparkan data yang apa adanya
atau sesuai kenyataan.

6. Penyajian Hasil Analisis Data

Dalam penelitian ini, data hasil analisis disajikan berupa kata-kata


(informal) dengan penarikan kesimpulan secara induktif (Hadi, T.T: 4)
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Secara operasional, prosedur penelitian tindakan kelas yang


diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan, meliputi:


- Menyusun rencana pembelajaran,
- Menyusun domika yang akan digunakan sebagai media pembelajaran,
- Menyiapkan tugas-tugas kelompok, dan soal tes sebagai alat evaluasi pada
akhir penelitian,
- Menyiapkan lembar observasi dan lembar wawancara yang akan digunakan
oleh pengamat saat melakukan pelaksanaan tindakan.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah melaksanakan
pembelajaran berhitung matematika perkalian, pembagian, dan persentase dengan
menggunakan media kartu domika. Pada tahap ini meliputi kegiatan:
- Pemberian penjelasan kepada siswa mengenai pembelajaran menggunakan
media domika,
- Pembagian kelompok,
- Pemberian penjelasan tentang materi secara garis besar, dan tujuan
pembelajaran,
- Pemberian tugas kelompok,
- Observasi serta membimbing kegiatan kelompok,
- Diskusi kelas untuk membahas materi yang tidak terselesaikan dalam kegiatan
kelompok,
- Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan memberikan penilaian terhadap
hasil kerja siswa.
3. Tahap observasi

Selama tahap pelaksanaan tindakan berlangsung peneliti juga


melakukan pengematan terhadap kegiatan siswa. Jadi tahap observasi dilakukan
sejalan dengan tahap pelaksanaan, pada tahap ini meliputi menghasilkan data dan
analisis data.

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dalam suatu proses, yang
berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan
dikerjakan secara intensif. Setiap kali pemberian tindakan berakhir, maka data
yang terkumpul dianalisis berdasarkan hasil observasi, hasil kerja siswa, dan hasil
wawancara.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan


menggunakan teknik kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
(dalam Hadi, T.T: 5), yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi data.

4. Tahap refleksi

Pelaksanaan kegiatan refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi


antara peneliti dengan pengamat untuk menjaring hal-hal yang terjadi sebelum
dan selama tindakan berlangsung berdasarkan hasil pengamatan, hasil tes, dan
hasil wawancara, serta catatan lapangan kerja subjek penelitian agar dapat diambil
kesimpulan dalam merencanakan tindakan selanjutnya. Setelah seluruh kegiatan
analisis selesai baru dilakukan penyusunan laporan.

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dengan alokasi waktu berikut

Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan desain operasional
2. Pembuatan perangkat
pembelajaran dan pengajaran
3. Pelaksanaan tindakan
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
6. Pembuatan laporan
J. RANCANGAN BIAYA

Pemasukan
No Pemasukan Rincian Jumlah
.
1. Biaya dari DIKTI Rp 7.000.000,- Rp 7.000.000,-
2. Biaya dari instansi lain - -
Jumlah Total Rp 7.000.000,-

No
Jenis Rincian Jumlah (Rp)
.
1. Bahan habis
Kertas HVS 5 rim x Rp 30.000,-/rim 150.000
Kertas Folio garis 2 rim x Rp 60.000,-/rim 120.000
10 bolpoint x Rp 2.000,-/biji 20.000
ATK 5 spidol x Rp 2.000,-/biji 10.000
Spidol whiteboard 1 box 40.000
Kertas asturo 5 lembar x Rp 4.000,-/biji 20.000
Bahan ajar (Lembar Copy materi 30 lembar x 1 kelas
112.500
Kerja Siswa) x 25 siswa x Rp 150,-/lembar
Copy soal 10 lembar x 1 kelas x
Alat evaluasi 37.500
25 siswa x Rp 150,-/lembar
2. Peralatan
Penggaris 3 buah x Rp 4.000,-/buah 12.000
Gunting 3 buah x Rp 6.000,-/buah 18.000
3. Pengumpulan data
Dokumentasi 600.000
Konsumsi Snack 16 kali x 3 orang x Rp
10.000,-/orang 480.000

Akomodasi Kepala 8 pertemuan x 15 orang x Rp


Sekolah, Guru, dan 10.000,-/orang 1.200.000
Karyawan
Akomodasi Guru 8 kali pertemuan x 1 orang x Rp
800.000
100.000,-/orang
4. Transport 400.000
5. Laporan Penulisan laporan 500.000
Penggandaan laporan 700.000
6. Biaya tak terduga 1.780.000

Jumlah Total 7.000.000


K. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulan. 2007. “Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media


Pembelajaran Kartu Domino pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1
Purwodadi” (online), (http://one.indoskripsi.com/judul-
skripsi/pendidikan-matematika/pembelajaran-matematika-
menggunakan-media-pembelajaran-kartu-domino-pada-siswa-kelas-
vii/, diakses tanggal 5 Desember 2010).
Hadi, Syaiful. T.T. “Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik
dengan Strategi Bermain Peran pada siswa SD Kelas IV Semen Gresik”
(e-book), (http://puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_
peserta/57_Syaiful20%Hadi.pdf, diakses tanggal 16 Desember 2010)
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO
PERSADA
Komsatun, Siti. 2010. “Pengertian Kartu Domino” (online),
(http://citineu.blogspot.com/2010_04_01_archive.html/, diakses tanggal
5 Desember 2010).
Nasucha, Yakub dkk. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa
Sugiyono. 2008. “Teknik Pengumpulan Data dan Teknik analisis Data” (e-book),
(http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99022-6-
944765326855.doc, diakses tanggal 16 Desember 2010).
Sukayati. 2003. “Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar” (e-book),
(http://staff.undip.ac.id/psikfk/sripadmasari/files/2010/07/MediaPembel
ajaran1.pdf, diakses tanggal 5 Desember 2010).
Suryadharma, Ida Bagus dkk. 2007. “Penggunaan Model Siklus Belajar dan Peta
Konsep untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Sains-
Kimia di SMP Negeri 8 Malang”. Dalam I Wayan Dasna dan A.
Fatehan (Ed). Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.
2009. Malang: Universitas Negeri Malang
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/Konstruktivisme-6-
keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalam-
pembelajaran/, (diakses tanggal 5 Desember 2010).
http://id.wikipedia.org/wiki, (diakses tanggal 5 Desember 2010).
L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : MEI WULANSARI
b. NIM : A510100211
c. Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat rumah dan No. Telp/HP : Genengan RT 03/RW 04 Jumantono-
Karanganyar, 085640072014

2. Biodata Anggota Pelaksana I


a. Nama : RIZKA DIANA
KAPRIATI
b. NIM : A510100212
c. Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat rumah dan No. Telp/HP : Jl. Raya Tanggungharjo RT 06/V
No.10 Tanggungharjo – Grobogan, 085640134419

3. Biodata Anggota Pelaksana II


a. Nama : ELA SURYANI
b. NIM : A510100213
c. Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat rumah dan No. Telp/HP : Jl. Raya Cepangan RT 13/IV No.15
Warungasem – Batang, 085640903632
4. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas
1. Nama Lengkap dengan Gelar : Fitri Puji Rahmawati, S.Pd., M.Hum.
2. NIP / NIK : 200.1230
3. Tempat / Tanggal Lahir : Purwokerto, 15 Mei 1978
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Pangkat / Golongan : Penata Tingkat I / IIIa
6. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
7. Bidang Keahlian : Bahasa dan Sastra Indonesia (PGSD)
8. Pekerjaan : Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah
Surakarta
9. Alamat Kantor & Nomor Telp: Program Studi PGSD FKIP
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan
Kartasura, Surakarta 57102
Telp. 0217-717417
10. Email : fitripujirahmawati@yahoo.com
11. Alamat Rumah : Widororejo RT: 2 / RW: 1 Makamhaji,
Kartosuro, Sukoharjp
12. Nomor Telp. : 08122637203

B. Riwayat Pendidikan

No Jenjang Gelar Institusi Kota Tahun Bidang


Pendidikan Lulus
1. S2 M.Hum Universitas Surakarta 2009 Linguistik
Sebelas Maret
2. S1 S.Si Universitas Surakarta 2000 Bahasa,
Muhammadiyah Sastra
Surakarta Indonesia,
dan Daerah
C. Pengalaman Penelitian

No. Judul Tahun Sumber Dana Kedudukan


1. Penerapan Pembelajaran 2010 PHK B Ketua
“Berkat Anang” untuk
Meningkatkan Pembelajaran
IPS di SD Mitra se-Kecamatan
Laweyan
2. Penerapan Membaca Cloze 2009 UMS Ketua
Procedur untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Intensif
di SD N Pajang 3

D. Pengalaman Pengabdian

No. Judul Tahun Sumber Dana Kedudukan


1. Pembelajaran Softskill pada 2010 UMS Anggota
Guru Sekolah Dasar di
Sukoharjo

E. Kegiatan Ilmiah yang Diikuti

No. Judul Kegiatan Tahu Tempat Kedudukan


n
1. Pelatihan Penelusuran Jurnal 2010 UMS Peserta
Online Emerald
2. Pelatihan ALFHE 2010 UMS Peserta

F. Mata Kuliah yang Diampu


a. Kajian Kurikulum Bahasa Indonesia (2009-sekarang)
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia (2009-sekarang)
c. Kemampuan Berbahasa dan Bersastra Indonesia (2010-sekarang)
d. Bahasa Indonesia (2010-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai