Anda di halaman 1dari 18

UPPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG SALUT : WAY TUBA

Lembar Jawaban

Tugas Tutorial 1c : Pemantapan Kemampuan Profesional /PDGK4501


Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2023
Nama : Dahlan Purwadi
NIM : 837739867

RANCANGAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 1

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/semester : V/I
Pertemuan : Ke- 1
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit
Pelaksanaan : 11 November 2023

Link Video Pembelajaran Siklus 1 :


https://youtube.com/watch?v=E5NtZE7EDvA&feature=shared

1. Tujuan
Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun datar
menggunakan metode Example Non Example pada siswa kelas 5 SD
Negeri 2 Negeri Agung.

A. Identifikasi Masalah
1) Kurangnya minat anak dalam pelajaran matematika.
2) Kurangnya media pembelajaran yang digunakan.
3) Hasil belajar anak yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
4) Kurangnya strategi dalam membantu merangsang perkembangan
kemandirian anak sehingga anak sering merasa kesulitan dalam
menjalankan tugas sendiri.
B. Analisis Masalah
Dari pernyataan pada identifikasi masalah di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas 5 terdapat kekurangan. Penyebab
dari masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Guru kurang memberikan banyak pertanyaan guna mengetahui
kemampuan awal siswa.
2) Metode yng digunakan adalah metode ceramah.
3) Guru memberikan penjelasan dengan bahasa yang kurang dipahami
oleh siwa.
4) Guru kurang kreatif dalam penggunaan alat peraga.
2. Materi, media, Sumber Bahan, Metode Pembelajaran, Evaluasi
A. Materi
1. Bangun Ruang

B. Alat dan Sumber Belajar


1. Buku Guru Matematika 5 untuk SD/MI kelas V
2. Karton untuk menggambar bangun datar
3. Papan tulis
4. Spidol

C. Metode Pembelajaran
1. Example Non Example
2. Penugasan, pengamatan, Tanya jawab

D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pendahuluan (15 Menit)
a. Menyiapkan anak
b. Berdo’a
c. Mengulas sedikit materi yang akan disampaikan
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 Menit)
a. Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan terkit
benda-benda yang ada di sekitar peserta didik.
b. Guru mengelompokkan benda-benda yang disebutkan
berdasarkan bentuknya.
c. Guru menunjukkan model-model bangun datar dan
mengkategorikan dengan benda-benda yang sudah
dikelompokkan.
d. Guru menentukan besaran bangun datar yang harus dibuat oleh
peserta didik.
e. Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang produk yang
dihasilkan tiap kelompok dengan diberi penguatan-penguatan
materi.
f. Guru menanggapi hasil kerja peserta didik dan merefleksi
pembelajaran hari itu.
g. Guru menanggapi hasil kerja peserta didik dan merefleksi
pembelajaran hari itu.

3. Penutup (10 Menit)


a. Guru memberikan penguatan materi tentang bangun datar .
b. Guru mengapresiasi hasil kerja peserta didik dan memberikan
motivasi untuk menambah semangat belajar peserta didik.
c. Salam dan do’a.

E. Evaluasi
1. Penilaian Proses
Penilaian afektif dan psikomotor
- Bentuk tes : Unjuk Kerja
- Jenis tes : diskusi kelompok
- Alat tes : Lembar Observasi (terlampir)
2. Penilaian Hasil
- Bentuk tes : tes tertulis
- Jenis tes : uraian
- Alat tes : butir tes

Mengetahui Negeri Agung Jaya, 14 November 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas,

NUSIRWAN, S.Pd DAHLAN PURWADI


NIP. 196801071991041001 NIM. 837739867
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pada era globalisasi sekarang ini menuntut adanya


sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dimana hal ini merupakan kunci
untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wadah untuk mengusahakan
peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan
pendidikan. Sumitro, dkk (2006:17-19) menyatakan pendidikan merupakan
proses pengembangan dan prilaku manusia secara keseluruhan. Selanjutnya
pendidikan berguna untuk menghadapi tantangan ilmu, teknologi dan dunia
modern.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi


unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur dana
yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2005:57).
Selanjutnya Ety Syarifah (2009:6-8) memaparkan pembelajaran memiliki tiga
komponen yang saling berkaitan. Ketiga komponen tersebut adalah tujuan
pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pelajaran.

Dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 tentang


Standar isi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen
Pendidikan Nasional (2006) pembelajaraan Matematika diarahkan untuk : a)
memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan
tempat dalam pemecahan masalah, b) memiliki sikap menghargai kegunaan
Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

Selanjutnya dikatakan bahwa mata pelajaran Matematika perlu


diberikan kepada peserta didik mulai Sekolah Dasar untuk membekali peserta
didik memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif serta kemampuan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran Matematika.

Setiap terjadi perubahan kurikulum pembelajaran Matematika selalu


ditekankan pada pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan
(PAIKEM). Akan tetapi pada prakteknya guru kesulitan menghadirkan
PAIKEM tersebut dalam kelas. Proses pembelajaran saat ini terlalu
mementingkan perkembangan pada tataran pengetahuan, sehingga persoalan
kreativitas pada taraf pemahaman konsep, prinsip dan kemampuan
menyelesaikan masalah masih perlu ditingkatkan (Suyanto dan Djihad
Hisyam, 2000:160-161).

Dalam pembelajaran pemilihan strategi dan metode pembelajaran


adalah langkah yang harus diperhatikan. Menurut David (Wina Sanjaya,
2006:126) strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan metode pembelajaran merupakan langkah penting yang
dapat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Untuk itu dalam
pemilihan metode haruslah kreatif dalam penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran (Sumiati dan Asra, 2007:11).

Dari hasil observasi proses pembelajaran Matematika kelas V SD


Negeri 2 Negeri Agung pada tanggal 20 Oktober 2023 siswa kurang
memperhatikan penjelasan dari guru. Hal tersebut nampak ketika guru sedang
menjelaskan masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan teman sebangku
dan tidak bisa menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru. Bila ditilik lebih
lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru dirasa kurang tepat sehingga materi
yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru SD Negeri


2 Negeri Agung Kecamatan Buay Pemuka Peliung masih menggunakan
metode ceramah. Menurut Sumiati dan Asra (2007:98) dalam metode ini
komunikasi atar guru dan siswa pada umumnya searah. Hal ini menyebabkan
kurangnya keaktifas siswa dalam pembelajaran.
Mata pelajaran Matematika umumnya dipandang sulit bagi siswa
karena susah du mengerti, penuh dengan simbol dan pendekatan
pembelajaran matematika yang kurang manerik. Hal ini mengakibatkan siswa
cepat bosan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal.
Terbukti dengan rata-rata nilai Matematika yang masih rendah dan sebagian
besar (58%) nilai siswa msih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 60. Selain itu, rata-rata hasil belajar Matematika dalam Ulangan
Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) siswa kelas V
SD Negeri 2 Negeri Agung rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran
lain. Terlihat dari rata-rata nial UTS dan UAS berturut-turut adalah 60 dan
62.

Sarana dan pra sarana dapat menunjang tercapainya sebuah tujuan


pembelajaran secara lebih maksimal. Kelengkapan dan keterbatasan sarana
dan prasarana dapat mempengaruhi proses dan hasil dalam pembelajaran.
Dengan sarana dan pra sarana yang lebih lngkap meka pembelajaran dapat
dasampaikan secara menarik sehingga menarik perhatian siswa. sarana di SD
Negeri 2 Negeri Agung dapat dikatakan sudah cukup lengkap. Akan tetapi
dalam pemanfaatannya kurang maksimal. Sebagai contoh masih kurangnya
guru yang menggunakan media elektronik dalam pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran Matematika tampak bahwa siswa belum


siap menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa baru mampu
mempelajari (baca:contoh) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan gagasan
lainnya pada tingkat ingatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan
kreativitas dalam pembelajaran Matematika SD kelas V agar peserta didik
mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Dengan potensi yang tergali
secar maksimal dalam sebuah proses pembelajaran akan meningkat pula
ketercapaian tujuan dan penilaian. Dari berbagai permasalahan yang
ditemukan perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang diharapkan
mampu melahirkan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika.
Piaget (Rita Eka Izzaty : 2008) skema kognitif menunjukkan struktur
mental, pola berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di
lingkungan. Misalnya, bayi melihat benda yang di ingikan kemudian
menangkap benda yang dilihat tersebut sehingga membentuk skema yang
tepat. Menurut Buehl (dalam Apriani, dkk : 2010) Metode Pembelajaran
Example Non Example merupakan pendekatan proses pembelajaran yang bisa
menggunakan video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi atau gambar-
gambar yang tentunya relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
dalam proses pembelajaran melalui indikator-indikator yang aka digali.
Sehingga peserta didik akan lebih aktif, kreatif dan bermakna dalam
pembelajaran melalui audio visualnya menganalisa muatan-muatan indikator
yang terkandung dalam kompetensi dasar akan dicapai. Hal ini juga sejalan
dengan pendapat Haryono (2012) yang mengatakan bahwa Metode
Pembelajaran Example Non Example merupakan metode pembelajaran
dengan menggunakan media gambar untuk di analisis oleh siswa dan
menghasilkan deskripsi singkat dari suatu materi pembelajaran serta
menekankan kemampuan siswa untuk menganalisis suatu konsep dari contoh
dan non contoh dari materi yang dibahas. Dalam hal ini, maka Metode
Example Non Example diharapka mampu meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, permasalahan yang
dihadapai di kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung dapat di identifikasi sebagai
berikut :
1. Guru sulit menerapkan PAIKEM di kelas.
2. Strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran.
3. Rendahnya rata-rata nilai Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir
Semester Mata Pelajaran Matematika.
4. Kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
5. Sebagian siswa belum siap belajar sewaktu terjadi proses pembelajaran
Matematika.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini


akan dibatasi pada maslaah rendahnya rata-rata nilai ujian tengah semester
dan ujian akhir semester mata pelajaran matematika pada siswa kelas V SD
Negeri 2 Negeri Agung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar matematika
menggunakan metode example non example pada siswa kelas V SD Negeri 2
Negeri Agung.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matematika menggunakan metode pembelajaran example non example pada
siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam
usaha-usaha yang mengarah pada pengembang pembelajaran matematika
di tingkat sekolah dasar. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
menjadi bahan kajian bagi usaha penelitian lanjutan, perbandingan
maupun tujuan lain yang relevan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan
sekolah.
a. Bagi siswa :
1) Meningkatkan kreativitas siswa, karena dibutuhkan kemampuan
untuk mengkreasikan catatan dalam Metode Pembelajaran Example
Non Example.
2) Memperdalam pemahaman, karena dalam Metode Pembelajaran
Example Non Example siswa harus mengetahui konsep dari materi
himpunan untuk menentukan ide pokok pikiran dari materi
tersebut.

b. Bagi Guru
1) Mendapatkan strategi pembelajaran Matematika dengan metode
pembelajaran “Example Non Example” sebagai suatu alternatif
dalam upaya mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Membantu guru untuk melaksanakan kurikulum dan kegiatan
belajar mengajar secara efektif dan efisien.

c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk
meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnnya berpengaruh pada
mutu sekolah.

G. Definisi Operasional
Definisi Operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menyamakan pandangan mengenai beberapa istilah yang digunakan sebagai
berikut :
1. Belajar
Belajar adalah usaha merubah tingkah laku yang berkaitan dengan
penambahan ilmu, kecakapan, keterampilan sikap, pengertian, harga diri,
minat, watak dan penyesuaian diri yang dalam prosesnya terjadi interaksi
dengan lingkungan sebagai hasil dari pengalaman. Dalam penelitian ini
digunakan metode Example Non Example untuk merealisasikan definisi
belajar yang telah disebutkan.

2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi yang artinya ada
perubahan tingkat kemampuan setelah dilakukan kegiatan belajar. Hasil
belajar dalam penelitian ini setelah dilakukan pembelajaran Matematika
dengan menggunakan metode Example Non Example siswa mencapai
target sesuai Kriteria Keberhasilan Tindakan.

3. Pembelajaran Matematika
Serangkaian proses kegiatan belajar yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi serta memungkinkan siswa membangun sendiri
pengetahuannya dalam usaha mencapai perubahan-perubahan yang relatif
konstan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan lainnya
tentang Matematika. Pembelajaran Matematika dalam penelitian ini
mendorong siswa untuk membangun sendiri kreasi dan pengetahuannya
menggunakan metode Example Non Example yang diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar.

4. Example Non Example


Metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses belajar siswa
yang dilaksanakan dengan menggunakan gambar atau ilustrasi lain yang
dapat memancing daya kritis siswa untuk menganalisis, mendeskripsikan,
hingga menyimpulkan sesuatu yang terkandung dalam contoh yang
diberikan untuk mempelajari dan menguasai konsep-konsep materi yang
sedang dibawakan.
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS 1

A. Refleksi komponen

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan sudah dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan


sesuai dengn yang diharapkan ?
Siswa menanggapi materi yang saya sajikan sesuai dengan harapan karena
sesuai dengan kemampuan awal siswa.

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya


rancang?
Tanggapan siswa sangat antusias terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuktikan dengan
partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/intruksi yang saya berikan dengan


baik?
Sebagian besar siswa dapat menangkap penjelasan / intruksi yang saya
berikan dengan baik.

5. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya


berikan ?
Penilaian yang saya berikan hanya mampu dikerjakan dengan baik oleh 50%
siswa.

6. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan?


Setelah menyelesaikan pembelajaran siswa belum mencapai indikator
sebagaimana tercantum dalam RPP.
7. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
disampaikan?
Kegiatan penutup dengan mengerjakan soal latihan dan menarik kesimpulan
dari pembelajaran yang telah dilakukan belum meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa.

B. Refleksi menyeluruh
Kelemahan saya dalam menyusun dan melakaukan pembelajaran dalam
hal penguasaan materi, penggunaan bahan dan media. Penataan kegiatan,
penggunaan metode dan teknik pembelajaran, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap siswa ternyata masih kurang, karena siswa masih ada yang
belum mengerti terhadap materi yang saya berikan.
RANCANGAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/semester : V/I
Pertemuan : Ke- 2
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit
Pelaksanaan : 15 November 2023

1. Tujuan
Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun datar
menggunakan metode Example Non Example pada siswa kelas V SD
Negeri 2 Negeri Agung.

A. Identifikasi Masalah
1) Kurangnya minat anak dalam pelajaran matematika.
2) Kurangnya media pembelajaran yang digunakan.
3) Hasil belajar anak yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
4) Kurangnya strategi dalam membantu merangsang perkembangan
kemandirian anak sehingga anak sering merasa kesulitan dalam
menjalankan tugas sendiri.
C. Analisis Masalah
Dari pernyataan pada identifikasi masalah di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas 5 terdapat kekurangan. Penyebab
dari masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Guru kurang memberikan banyak pertanyaan guna mengetahui
kemampuan awal siswa.
2) Metode yng digunakan adalah metode ceramah.
3) Guru memberikan penjelasan dengan bahasa yang kurang dipahami
oleh siwa.
4) Guru kurang kreatif dalam penggunaan alat peraga.

2. Materi, media, Sumber Bahan, Metode Pembelajaran, Evaluasi


A. Materi
Bangun Datar

B. Alat dan Sumber Belajar


1. Buku Guru Matematika 5 untuk SD/MI kelas V
2. Karton untuk menggambar bangun datar
3. Papan tulis
4. Spidol

C. Metode Pembelajaran
1. Example Non Example
2. Penugasan, pengamatan, Tanya jawab

D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)

a. Menyiapkan anak
b. Berdo’a
c. Mengulas sedikit materi yang akan disampaikan
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 Menit)

a. Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan terkit


benda-benda yang ada di sekitar peserta didik.
b. Guru mengelompokkan benda-benda yang disebutkan
berdasarkan bentuknya.
c. Guru menunjukkan model-model bangun datar dan
mengkategorikan dengan benda-benda yang sudah
dikelompokkan.
d. Guru menentukan besaran bangun datar yang harus dibuat oleh
peserta didik.
e. Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang produk yang
dihasilkan tiap kelompok dengan diberi penguatan-penguatan
materi.
f. Guru menanggapi hasil kerja peserta didik dan merefleksi
pembelajaran hari itu.
g. Guru menanggapi hasil kerja peserta didik dan merefleksi
pembelajaran hari itu.

3. Penutup (10 Menit)

a. Guru memberikan penguatan materi tentang bangun datar .


b. Guru mengapresiasi hasil kerja peserta didik dan memberikan
motivasi untuk menambah semangat belajar peserta didik.
c. Salam dan do’a.

E. Evaluasi
1. Penilaian Proses
Penilaian afektif dan psikomotor
- Bentuk tes : Unjuk Kerja
- Jenis tes : diskusi kelompok
- Alat tes : Lembar Observasi (terlampir)

2. Penilaian Hasil
- Bentuk tes : tes tertulis
- Jenis tes : uraian
- Alat tes : butir tes

Mengetahui Negeri Agung Jaya, 14 November 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas,

NUSIRWAN, S.Pd DAHLAN PURWADI


NIP. 196801071991041001 NIM. 837739867

Anda mungkin juga menyukai