Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI

“Problematika Pembelajaran Matematika kelas 4


di SD NEGERI BALIBUNGA”

Oleh

Elsa Indah Paraswati


03302011007
4/A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelsaikan laporan observasi ini tepat waktu. Sholawat serta
salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke
alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis mrnyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang sudah turut membantu dalam pembuatan laporan observasi ini baik langsung amupun tak
langsung. Tak lupa yang paling utama terima kasih kepada Tuhan YME, kepada semua pihak
yang berada di SD NEGERI Balibunga, khusunya kepada Bapak Fahrudin Talib selaku kepala
sekolah SD NEGERI Balibunga yang memberikan kami izin, masukan dan arahan.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang mebacanya. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini, baik pada teknik
penulisan maupun materi. Dengan demikian, penulis mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapt membangun.

Ternate, 12 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...5
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….….5
C. Tujuan Observasi…………………………………………………………………..….5
D. Metode……………………………………………………………………………..….5
E. Waktu dan Tempat………………………………………………………………...…..5

BAB II HASIL OBSERVASI……………………………………………………………….6


Profil Sekolah
A. Permasalahan Yang Di Hadapi Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Matematika………………………………………………………………………….6
B. Faktor yang memengaruhi Kesulitan Belajar……………………………………….8
C. Strategi Pembelajaran………………………………………………………………10

RPP………………………………………………………………………………………...11

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..13


A. Kesimpulan………………………………………………………………………….13

DOKUMENTASI

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan dan merupakan faktor
penentu masa depan negara. Melalui pendidikan masyarakat, negara dapat terbebas dari
kebodoham dan keterpurukan. Karena pendidikan yang baik dapat mencetak generasi
bangsa yang berkualitas dan bersaing dengan negara lain. Pendidikan memberikan
keterampilan dan.pengetahuan yang sama kepada semua anak dalam kelompok sosial.
Belajar adalah kegiatan yang selalu dilakukan orang sepanjang hidupnya. Disini belajar
adalah suatu kegiatan yang mengarah pada perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman yang berinteraksi dengan lingkungan seseorang, baik dalam pengetahuan,
sikap maupun keterampilan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menempati posisi penting
dalam dunia pendidikan. Matematika digunakan oleh semua manusia sepanjang hidupnya
karena hubungan-hubungan yang ada dalam matematika begitu erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Matematika dalam penyelenggaraan pendidikan diajarkan di
lembaga pendidikan baik pada jenjang SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Namun,
abstrak matematika dalam pembeljaran diskeolah membuat matematika semakin sulit,
yang sering kali menyebabkan siswa menjadi malu atau bahkan tidak tertarik untuk
belajar matematika. Sampai saat ini masih banyak siswa kelas IV SDN Balibunga yang
menganggap bahwa belajar matematika itu sulit, menakutkan, tidak menarik dan
membosankan hal ini membuat matematika menjadi mata pelajaran yang tidak populer.
Salah satu tujuan menurut pemblajaran matematika merupakan membekali siswa
menggunakan kepandaian lpgis, sitematis dan kritis dan kreatif. Mencapai tujuan ini tidak
mudah. Hal ini dikarenakan persepsi awal siswa yang berbeda terhadap mata pelajaran
matematika memiliki sikap yang berbeda.

4
B. Rumusan Masalah
Berdsarkan latar belakang yang telah diuiraikan diatas, akan dirumus
permasalahan yang jawabannya akan ditemukan melalui observasi ini.
1. Apa saja permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalm proses pembelajaran
matematika?
2. Apa saja faktor yang memengaruhi kesulitan belajar Matematika?
3. Apa saja strategi yang di pakai?

C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran Matematika.
2. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kesulitan belajar Matematika
3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran

D. Metode Observasi
Metode yang digunakan adalah metode “OBSERVASI” metode ini dilaksanakan
dengan cara mengamati kondisi fisik dan juga proses kegiatan belajar mengajar di SDN
Balingunga.

E. Waktu dan Tempat


Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 22 maret 2022 pukul 09.00 WIT, yang di
laksankan di SDN Balibunga kelurahan Rum Kecamatan Tidore Utara.

5
BAB II
HASIL OBSERVASI
Profil Sekolah
NPSN : 60201060
Nama Sekolah : SD NEGERI BALIBUNGA
Status Sekolah : Negeri
Alamat : Kelurahan Rum Balibunga, Kec Tidore Utara, Kota
Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Kode Post : 97851
Kepala Sekolah : Rugaya Amir
Akreditasi :A
Email Sekolah : balibungasdn72@gmail.com
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
Kurikulum : Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

A. Permasalahan Yang Di Hadapi Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran


Matematika
Setelah mengamati proses pembelajaran Matematika didapati beberapa
permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu :
1. Kurang efektifnya pembelajaran Matematika
Menemukan pembelajaran yang mencangkup karakter semua siswa di kelas
sangat sulit. Dengan metode pembelajaran yang tidak tepat, siswa mengalami
kesulitan dalam memahami intruksi yang di berikan oleh guru. Metode pembelajaran
matematika yang dipimpin guru, di sisi lain, secara tradisional dipraktikkan tanpa
aktivitas siswa (pembelajaran didominasi oleh guru). Ada siswa yang sangat pandai
matematika dan ada yang kurang dapat memahami pelajaran dengan baik, namun ada
siswa dengan karakteristik yang berbeda tertinggal dalam menyerap materi dari
temannya, ada juga siswa yang lain.

6
2. Persepsi siswa terhadap mata pelajaran Matematika
Anggapan negatif yang sering kali dari peserta didik terhadap mata pelajaran
matematika sejak dari lahir sampai sekarang menjadi kendala saat proses
pembelajaran. Sehingga mengakibatkan kemalasan serta menurunnya prestasi yang
di capai siswa. Padahal matematika adalah pelajaran yang sangat penting, terutama
dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimana pada kehidupan sehari-hari kita sering
menggunakan matematika setiap kali kita beraktivitas atau bisa di katakan
matematika selalu melekat setiap kali apa yang kita lakukan.

3. Kurangnya wahana prasarana yang mendukung proses pembelajaran


Pada dasarnya sekolah didirikan untuk menyelenggarakan proses pendidikan-
belajar bagi siswa. Saat ini, sebagian besar proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah dasar berlangsung didalam kelas. Jadi di semua kelas sekolah dasar, harus
memiliki fasilitas pendidikan dan pembelajaran yang dapat digunakan guru dan
murid. Akan tetapi minimnya kelas dikarenakan pembangunan yang masih
berlangsung menyebabkan siswa harus berbagi ruangan dengan perpustakaan,
ataupun proses pembelajaran dilakukan di masjid atau ruangan yang kosong di
sekolah. Tidak hanya itu minimnya referensi buku yang ada di perpustakaan
menyebabkan siswa merasa enggan untuk masuk dan membaca buku di dalam
ruangan.
Selain itu media pembelajaran misalnya alat peraga atau gambar-gambar
dinding yang digunakan pada saat proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran
juga siswa di suruh untuk berangan-angan membayangkan. Sebaiknya untuk siswa
SD kelas 4 ,asih doi gunakan alat peraga agar siswa lebih mudah paham dan mengerti
dari materi.

4. Adanya pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa


Sebagian peserta didik menganggap sulit beberapa materi matematika. Pokok
bahasan mata pelajaran matematika yang di anggap sulit diantaranya pokok bahasan
pecahan yang dimana siswa sulit mengurutkan besaran beberapa pecahan, siswa
kesulitan dalam menyamakan penyebut dari pecahan tersebut, karena siswa perlu

7
mencari KPK dari penyebut yanng akan di samakan. Ada juga siswa yang belum
memahami cara untuk membandingkan pecahan satu sama lain, selain itu siswa
kesulitan untuk mengerjakan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan, siswa belum
memahami konsep dari pecahan yang dimana pecahan adalah sebagian dari suatu
bagian yang utuh. Siswa kesulitan menerjemahkan maksud dari soal.
Berapa siswa merasa kesulitan dalam mengunakan bangun ruang, beberapa
siswa mengalami kesulitan untuk membedakan apakah sebuah kubus terdapat dalam
bangun ruang atau berupa bangun datar.siswa sering membuat kesalahan dalam
menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada bangun ruang sederhana.saat membuat
kubus dan balok siswa kesulitan untuk menyebutkan sisi yang lain. Selain itu, peserta
didik dalam mengidentifikasi gambar yang menunjukaan jaring jaring kubus dan
balok. Siswa mengalami kesulitan membayangkan jaring-jaring kubus atau balok
yang dapatt membentuk kubus atau balok. Saat mengajarkan bangun ruang guru
mengunakan model bangun ruang atau spasial. Ini hanya akan dilakukan dalam satu
sesi dimana siswa hanya akan melihat model arsitektur kubu dan balok.
Tidak hanya itu pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan siswa
agak sulit mencari apa saja bangun kebangunan dan kekongruenan karena guru
mengajarkan tidak sampai tuntas tetapi hanya beberapa point sja sehingga membuat
siswa merasa bingun perbedaan dari kekongruenan dan kesebangunan itu seperti apa.

B. Faktor yang memengaruhi Kesulitan Belajar


Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar pada siswa berkesulitan belajar
pada siswa berkesulitan belajar matematika di kelas IV SD Negeri Balibunga :
a. Faktor Internal
1) Kondisi mental dan tubuh
Penurunan kondisi fisik diduga mempengaruhi kemampuan konsentrasi
belajar siswa. Pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata kesehatan siswa yang
mengikuti kelas adalah baik. Jika seorang siswa memiliki masalah kesehatan, ia
akan mengirim surat meminta izin kepada guru. Beberapa siswa mengalami
kesulitan mengungkapkan bahwa mereka mungkin merasa marah atau kesal jika

8
mereka tidak dapat menjawab pertanyaan atau mengalami kesulitan memahami
pelajaran.

2) Sikap terhadap pembelajaran


Ada siswa yang kurang memperhatikan saat belajar, ada yang
mengganggu teman yang lain, ada juga yang memperhatikan. Beberapa siswa
tidak fokus pada pembelajaran yang dimediasi oleh guru berdasarkan pengamatan
yang dilakukan selama pembelajaran. Pengamatan juga menunjukkan bahwa
ketika guru menjelaskan, seorang siswa bermain dengan teman lain sedang
menggambar. Siswa juga mengungkapkan bahwa siswa meperhatikan saat belajar,
tetapi di tengahh pembelajaran mulai merasa bosan.

3) Kecerdasan Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan pengamat menemukan bahwa
kecerdasan siswa berbeda-beda ada siswa yang aktiv menjawab pertanyaan, ada
yang malu-malu dan ada juga yang pendiam. Hal ini yang menjadi siswa
mengalami kesulitan belajar, misalkan apabila ada siswa yang kurang bisa di
hitungan dia akan merasa kesulitan menyelsaiakan soal yang berkaitan dengan
hitungan, sehingga harus ada bimbingan yang ekstra guru untuk mengajarkan
kepada siswa.

4) Minat siswa terhadap pembelajaran


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas, siswa berkesulitan
belajar diketahui rela menghabiskan waktu berjam-jam sepulang sekolah dan lebih
tertarik mengikuti pembelajaran. Juga, beberapa siswa tidak tertarik dengan apa
yang diajarkan guru. Hampir semua siswa dapat mengikutinya selama pelajaran
tambahan. Berdasarkan pengamatan bahwa beberapa siswa tidak mencatat materi
yang ditulis oleh guru. Hal ini juga menunjukkan bahwa catatan siswa tidak
lengkap dan bingung dengan mata pelajaran lain karena mencampur dengan
catatan lain.

9
C. Strategi Pembelajaran
SDN Balibunga menggunakan metode pembelajaran yang tidak jauh berbeda
dengan metode KTSP yaitu dengan menggunakan metode ceramah, penugasan,
pemantauan.
a) Metode ceramah merupakan metode pemberian materi pembelajaran denfan
mengutamakan interaksi anatara gru dan siswa. Tempat dimana guru
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui proses penjelasan
dan narasi verbal.
b) Metode penugasan atau pemberian tugas adalah metode belajar mengajar
dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas kepada siswa.

10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN BALIBUNGA


Kelas /Semester : IV/2(Dua)
Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku
Subtema : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku
Pembelajaran ke- :1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, dan IPA
Alokasi Waktu :6 x 35 menit(6 JP)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampumenemukan informasi
tentang suku bangsa di Indonesia dengan benar.
2. Setelah membaca teks, siswa mampu menyebutkan informasi barumengenai suku bangsa di
Indonesia dengan tepat.
3. Setelah berdiskusi, siswa mampu menuliskan kata sulit dalam bacaan danmampu
menjelaskan artinya dengan tepat.
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan dan menuliskan pokokpikiran setiap paragraf
dalam bacaan dengan benar.
5. Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menjelaskan pengertiangaya dengan tepat.
6. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi, siswa mampu menjelaskanpengertian gaya otot
dan pengaruhnya terhadap benda dengan tepat..

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
 Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa
 Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).
 Menyanyikan lagu nasional Guru memberikan penguatan semangat Nasionalisme.
 Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit (literasi)
Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan
 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
 Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan
 Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan
 Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan guru
 Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas
 Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok
 Bersama guru siswa memajang hasil pekerjaan siswa di papan pajangan
Kegiatan Bersama Orang Tua
 Pemahaman mengenai materi yang dipelajari kembali oleh siswa di rumah bersama orang
tua guru memantau pembelajaran melalui blog kangmartho.com
Kegiatan Penutup
 Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
 Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
 Menyanyikan salah satu lagu daerah nasionalisme

11
 Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan
Mengetahui Tidore, 22 Maret 2022
Kepala Sekolah Guru Kelas

RUGAYA AMIR, S.Pd FAHRUDIN TALIB, S.Pd


NIP. 196409131986042004 NIP. 19841015201408 1 001

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persepsi negatif terhadap mata pelajaran matematika yang berkembang sejak lahir
hingga saait ini menghambat proses pembelajran. Bebagai upaya dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran siswa terhadap mata pelajaran matematika, termasuk mata
pelajaran tersebut. Peluang besar terbuka ketika ada keinginan besar untuk belajar
matematika di kalangan siswa. Tentu saja, lebih banyak perhatian diperlukan untuk
pertumbuhan siswa. Oleh karena itu, guru, orang tua juga berperan penting dalam
merangsang minat belajar matematika. Berinteraksi dengan siswa lain juga perlu
diciptakan karena dapat meningkatkan semangat sisiwa untuk belajar dan memperkaya
pengetahuan dan sumber ilmiha mereka.
Menemukan pembelajaran yang mencangkup karakter semua siswa dikelas sangat
sulit. Dengan metode pembelajaran matematika yang dipimpin guru, disisi lain, secara
tradisional di praktikkan tanpa aktivitas siswa (pembelajaran didominasi oleh guru). Cara
yang tepat untuk membantu siswa lebih memahami materi yang disajikan, untuk
membangkitkan minat mereka untuk terus belajar matematika, dan menghubungkan
konten dengan kehidupan sehari-hari mereka untuk menghindari kebosanan selama prose
pembelajaran. Pada dasarnya sekolah ini didirikan untuk menyelenggarakan proses
pendidikan dan pembelajran bagi siswa. Saat ini, sebagian besar proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dasar berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, semua kelas
di sekolah daar harus dilengkapi dengan fasilitas pendidikan dan pembelajaran yang
tersedua untuk guru.

13
DOKUMENTASI

(proses belajar mengajar)

DAFTAR PUSTAKA
14
15

Anda mungkin juga menyukai