PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
NILUH IKA DAMAYANTI
NIM. A1G117083
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Niluh Ika Damayanti
A1G1 17083
Mengetahui,
a.n. Dekan FKIP
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ii
DAFTAR ISI
iii
3.7. Instrumen Penelitian ............................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
susahnya mereka memahami pelajaran matematika. Dengan memahami hal ini maka
sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru dalam membimbing individu atau siswa agar
memahami dirinya mengenai gaya belajar yang cocok pada diri mereka sehingga individu
tersebut tidak kesulitan dalam menerima pelajaran matematika dan dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.
Prestasi merupakan salah satu bukti bagaimana seseorang bekerja keras atas
segala usaha yang ia lakukan untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan baik dari segi
standar orang lain maupun dirinya sendiri. Prestasi seorang siswa dapat menjadi tolak
ukur bagaimana usaha yang ia lakukan dalam memenuhi hak dan kewajibannya sebagai
seorang siswa dalam menyelesaikan pendidikan yang ia tempuh selama ini,prestasi siswa
dalam mata pelajaran matematika terkadang atau pada umumnya memiliki kendala yang
dimana kendala pada setiap anak ataupun siswa itu sendiri berbeda. Namun dari segala
kemungkinan tersebut, gaya belajar tentunya akan memiliki peran signifikan dalam
bagaimana pelajar tersebut memperoleh prestasi belajar matematikanya, gaya belajar
cenderung akan membantu siswa mempelajari ciri khasnya dalam menerima pelajaran,
ada yang dengan tanggap menerimanya, ada yang dengan perlahan menerimanya.
Gaya belajar yang menjadikan siswa memiliki prestasi belajar matematika yang
berbeda-beda tentunya menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti, mengingat mata
pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk
ditaklukkan pada kebanyakan pelajar atau masyarakat pada umumnya. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti mengenai pengaruh gaya belajar terhadap
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2
3.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini
antara lain :
a) Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika SDN 2 Mowila?
b) Bagaimana gambaran prestasi belajar matematika siswa SD ditinjau dari masing-
masing jenis/tipe gaya belajarnya?
c) Seberapa jauh kontribusi masing-masing gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematikanya?
3.4.Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan
penelitian ini antara lain :
a) untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 2 Mowila.
b) Untuk mendapat gambaran secara spesifik tentang tipe gaya belajar siswa yang
lebih efektif dalam pembelajaran matematika di SDN 2 Mowila.
c) Untuk mengetahui seberapa jauh sumbangan efektif (kontribusi) masing-masing
tipe gaya belajar siswa terhadap prestasi belajarnya.
b) Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
3
Guru dapat mengetahui mana dari siswanya yang menggunakan gaya
belajar auditori, visual dan kinestetik sehingga guru dapat dengan mudah
mengontrol siswa dalam belajar.
2) Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dipakainya sehingga siswa
mudah mengoptimalkan gaya yang mereka gunakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
5
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajara dalah proses
perubahan tingkah laku seseorang untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan.
6
teori yang telah dibuktikan kebenarannya”. Belajar matematika akan sangat
menyenangkan apabila didasari dengan rasa ingin tahu yang besar. Matematika juga
berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan siswa dengan berbagai media
yang bisa digunakan dan diperagakan.
Menurut Hernawan (2008: 8.27), “mata pelajaran matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan
dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas
dan menyelesaiakn permasalahan dalam kehidupan sehari-hari”.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
adalah ilmu pasti yang sudah diketahui kebenarannya dan berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan simbol-simbol.
7
cepat menangkap informasi yang diberikan dengan benar. Di sini kita akan mengenal
tiga macam katagori gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki dalam Hariyanto
(2011) yaitu sebagai berikut :
8
2.4.2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar jenis ini berkaitan dengan idra pendengaran
manusia,maksudnya seorang pelajar mampu menerima materi pelajaran
ataupun ilmu dengan lebih banyak yakni dengan mengandalkan idra
pendengaran itu sendiri. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau
pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa
mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang
memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui
pendengaran. Kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam
bentuk tulisan secara langsung. Ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun
membaca. Sedangkan ciri-ciri gaya belajar auditori yaitu :
1) Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau
materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
2) Pendengar ulung, yaitu anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di
televisi/ radio
3) Cenderung banyak omong
4) Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik
karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja
dibacanya
5) Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarang/ menulis
6) Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
7) Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya,
seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas.
9
pelajaran itu sendiri seperti olahraga. Mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia
bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti
ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkannya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki
gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Sedangkan ciri-ciri belajar kinestik yaitu :
1) Menyentuh segala sesuatu yang dijumpai, termasuk saat belajar
2) Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3) Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.
Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambal
tangannya asyik menggambar
4) Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5) Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, simbol dan lambing
6) Menyukai praktek/ percobaan
7) Menyukai permainan dan aktivitas fisik.
10
b. Menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan matematika,sains,
serta berorientasi pada tugas-tugas yang bersifat pemecahan masalah.
c. Mempunyai kecenderungan penguatan individu.
11
2.4.5. Gaya Belajar Dependen
Menurut Lynch (1992: 137-138) gaya belajar dependen adalah cara
pendekatan global terhadap pengolahan informasi dan kesensitifan terhadap
lingkungan sosial. Senada dengan pendapat Lynch, Slavin (1988:1)
mengatakan bahwa individu yang mempunyai gaya belajar dependen
mempunyai kecenderungan sebagai berikut:
a. Melihat pola sebagai suatu keseluruhan dan relatif sulit membedakan
aspek-aspek khusus atau sepesifik dari suatu situasi atau pola.
b. Berorientasi pada penguatan sosial.
c. Mudah mengingat hal-hal yang bersifat sosial, seperti ercakapan dan
berhubungan.
d. Senang bekerja kelompok.
e. Menyukai mata pelajaran sosial.
12
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
adalah cara seseorang untuk menangkap dan menyerap informasi yang di dapat
agar mudah di pelajari.
13
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis ini dikatakan sementara
karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang relevan, belum teruji
kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
siswa di SDN 2 Mowila. Berdasarkan data hasil penelitian akan diuji apakah
Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan tingkat signifikansi (") tertentu.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
3.3. Populasi dan Sampel
Yang menjadi subjek populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 2
Mowila yang terdaftar namanya pada tahun ajaran 2020/2021 semester Genap sesuai
dengan data dari SDN 2 Mowila Tahun 2020/2021 diperoleh jumlah populasi 262
siswa. Dari jumlah populasi perkelas ditentukan secara acak jumlah sampel kelas
yaitu kelas yaitu kelas IV SDN 2 Mowila dengan jumlah sampel 31 orang siswa.
16
3.5. Variabel penelitian
3.5.1 Variabel bebas
Variabel X atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain, pada penelitian ini variabel bebas yang dimaksud adalah
“pengaruh gaya belajar “.Variabel ini juga sering disebut variabel independen
atau variabel penyebab yang diberikan symbol $ = gaya belajar.
3.6.2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
membuat pertanyaan tertulis dan diberikan kepada responden (subjek
penelitian) untuk dijawab.Angket yang diberikan dalam penelitian ini
17
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.
3.6.3. Wawancara
3.6.4. Dokumetasi
Dokumen diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai salah satu
sumber data yang menunjang penelitian.Dokumen akan dipergunakan dalam
penelitian sebagai salah satu sumber pendukung data penelitian ini.
18
dengan pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.Dalam pengisian angket ini
kusioner memilih jawaba “ya atau tidak “ pada baris dan kolom yang tersedia
sesuai dengan keadaan angket tersebut.
19
% = data nilai hasil test prestasi belajar matematika setiap siswa yang
diperoleh pada ujian kolektif akademik semester Genap tahun
2021.
Dari data $ dan % tentukan nilai-nilai
"#
∑ #!
a) $) = !$%
$
, rata-rata hitung sampel (skor angket)
#
"
# (# '#
! ()
∑!$% &
+%# = , $# '*
, merupakan standar deviasi sampel
"'
∑ ,!
b) %) = !$%
$
, rata-rata hitung sampel (nilai hasil test belajar
'
matematika)
"
'
∑!$%(,! ',()&
+%# =. $' '*
, merupakan standar deviasi sampel
Berarti data yang diambil berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0.05.
2. Pengujian Homogenitas
Menggunakan rumus Bartlett dalam Santoso dan Nana Kosasi 1998:27.
Hipotesis 78 = 8*. = 8.. = 8<. , 7* salah satu tanda, ≠ tidak berlaku
20
Tolak 78 jika. 4=. > 41. .
Kesimpulan data berasal dari populasi yang homogen.
3. Uji Linearitas
Pengujian linieritas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
rata-rata yang diperoleh dari kelompok data sampel terletak dalam garis-
garis lurus. Pengujian linearitas data menurut Riduwan (2006:172) dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus :
(∑ %).
LM>63(4) =
-
b. Menentukan jumlah kuadratregresi (JKreg(b|a)) dengan rumus :
(∑ $)(∑ %)
LM>63?>@OA = > P< $% − Q
-
nilai b dari persamaan regresi sederhana % = O + >$ (Sudjana,
2005:315) :
-(∑ $%) − (∑ $)(∑ %)
>=
- ∑ $ . − (∑ $).
(∑ %)(∑ $ . ) − (∑ $)(∑ $%)
O=
- ∑ $ . − (∑ $).
21
LMEF = LM>6B − LMC
22
W ∑ $% − (∑ $)(∑ %)
V+- =
X{W ∑ $ . − (∑ $ . )}{W ∑ % . − (∑ % . )}
(Sugiyono, 2010:228)
Keterangan :
V+- = angka indeks korelasi
W = Number of Cases
∑ $% = Jumalah hasil perkalian antara skor $ dan skor %
∑$ = jumlah seluruh skor $
∑% = jumlah seluruh skor %
23
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
24