PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
NILUH IKA DAMAYANTI
NIM. A1G117083
PERSETUJUAN PEMBIMBING
i
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Niluh Ika Damayanti
A1G1 17083
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Batasan Masalah....................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah.................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian...................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS....................................5
2.1. Pengertian Belajar.................................................................................5
2.2. Prestasi Belajar......................................................................................6
2.3. Pengertian Matematika..........................................................................6
2.4. Pengertian Gaya Belajar........................................................................7
2.5. Kerangka Berfikir..................................................................................13
2.6. Hipotesis Penelitian...............................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN................................................................15
3.1. Jenis Penelitian......................................................................................15
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................15
3.3. Populasi dan Sampel.............................................................................16
3.4. Prosedur Penelitian................................................................................16
3.5. Variabel Penelitian................................................................................17
3.6. Teknik Pengumpulan Data....................................................................17
3.7. Instrumen Penelitian..............................................................................18
3.8. Pengolahan Data....................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sedangkan faktor dari luar diri bisa berupa lingkungan yang tidak mendukung, orang
tua yang jarang memperhatikan kebutuhan dari individu tersebut, atau bahkan cara
mengajar guru yang monoton dan kurang variasi.
Gaya belajar dari masing-masing individu tentunya berbeda dan cenderung tak
sama,antara satu individu dengan individu lainnya tentunya memiliki gaya belajar
dalam menerima pelajaran sangatlah beragam, namun kebanyakan dari siswa ataupun
individu tersebut memilih gaya belajar yang salah untuk diri mereka sehingga
mengakibatkan susahnya mereka memahami pelajaran matematika. Dengan memahami
hal ini maka sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru dalam membimbing individu
atau siswa agar memahami dirinya mengenai gaya belajar yang cocok pada diri mereka
sehingga individu tersebut tidak kesulitan dalam menerima pelajaran matematika dan
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Bire dkk (2014:169) mengemukakan bahwa gaya belajar merupakan cara
termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah
informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa
dalam belajar. Dengan menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah
informasi dan menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri.
Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat
verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya dapat menyebabkan adanya ketimpangan
dalam menyerap informasi. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, siswa perlu dibantu
dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Prestasi merupakan salah satu bukti bagaimana seseorang bekerja keras atas
segala usaha yang ia lakukan untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan baik dari
segi standar orang lain maupun dirinya sendiri. Prestasi seorang siswa dapat menjadi
tolak ukur bagaimana usaha yang ia lakukan dalam memenuhi hak dan kewajibannya
sebagai seorang siswa dalam menyelesaikan pendidikan yang ia tempuh selama
ini,prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika terkadang atau pada umumnya
memiliki kendala yang dimana kendala pada setiap anak ataupun siswa itu sendiri
berbeda. Namun dari segala kemungkinan tersebut, gaya belajar tentunya akan memiliki
2
peran signifikan dalam bagaimana pelajar tersebut memperoleh prestasi belajar
matematikanya, gaya belajar cenderung akan membantu siswa mempelajari ciri khasnya
dalam menerima pelajaran, ada yang dengan tanggap menerimanya, ada yang dengan
perlahan menerimanya.
Gaya belajar yang menjadikan siswa memiliki prestasi belajar matematika yang
berbeda-beda tentunya menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti, mengingat mata
pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk
ditaklukkan pada kebanyakan pelajar atau masyarakat pada umumnya. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti mengenai pengaruh gaya belajar terhadap
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini
antara lain :
a) Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran matematika SDN 2 Mowila?
b) Bagaimana gambaran prestasi belajar matematika siswa SD ditinjau dari
masing-masing jenis/tipe gaya belajarnya?
c) Seberapa jauh kontribusi masing-masing gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematikanya?
3
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan
penelitian ini antara lain :
a) untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 2 Mowila.
b) Untuk mendapat gambaran secara spesifik tentang tipe gaya belajar siswa yang
lebih efektif dalam pembelajaran matematika di SDN 2 Mowila.
c) Untuk mengetahui seberapa jauh sumbangan efektif (kontribusi) masing-masing
tipe gaya belajar siswa terhadap prestasi belajarnya.
b) Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
Guru dapat mengetahui mana dari siswanya yang menggunakan gaya
belajar auditori, visual dan kinestetik sehingga guru dapat dengan mudah
mengontrol siswa dalam belajar.
2) Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dipakainya sehingga siswa
mudah mengoptimalkan gaya yang mereka gunakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
5
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajara dalah
proses perubahan tingkah laku seseorang untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan.
2.2. Prestasi Belajar (tambahkan nilai mengenai prestasi belajar melalui nilai raport)
Pisahkan prestasi belajar dikhususkan. Cari pendapat ahli.
Yg di bawah ini lebih mengarah ke hasil belajar.
Prestasi dan belajar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan,sebaliknya prestasi
dikatakan kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam
ketiga aspek tersebut.
Heri Gunawan (2012: 154), mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah
hasil belajar yang dapat dicapai oleh individu setelah melaksanakan serangkaian
proses belajar”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 700), “prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan”.
Syamsuddin dalam Heri Gunawan (2012: 153), menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “prestasi belajar adalah kecakapan nyata atau aktual yang
menunjukkan kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan
diuji karena merupakan hasil usaha yang bersangkutan dengan bahan dan dalam
hal-hal tertentu yang dialaminya”. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar yang diukur dengan nilai
pada akhir pembelajaran.
6
kritis dan efektif, karena matematika merupakan ilmu yang pasti dan sudah teruji
kebenarannya. Karso (2008:1.39), mengemukakan bahwa ”matematika adalah
pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara
deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak terdefinisikan, aksioma, sifat atau
teori yang telah dibuktikan kebenarannya”. Belajar matematika akan sangat
menyenangkan apabila didasari dengan rasa ingin tahu yang besar. Matematika
juga berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan siswa dengan berbagai
media yang bisa digunakan dan diperagakan.
Menurut Hernawan (2008: 8.27), “mata pelajaran matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan
dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas
dan menyelesaiakn permasalahan dalam kehidupan sehari-hari”.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
adalah ilmu pasti yang sudah diketahui kebenarannya dan berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan simbol-simbol.
2.4. Pengertian Gaya Belajar (dijabarkan pengertian dari gaya, terus belajar, terus gaya
belajar)
Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang untuk memperoleh
keterampilan dan pengetahuan. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak
sekali baik sifat dan jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam
diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.Begitu juga dengan gaya
belajar. Gaya belajar sangat menentukan keberhasilan dalam belajar, karena setiap
siswa pasti mempunyai gaya belajar sendiri-sendiri untuk menangkap informasi
yang didapat.
Menurut Sarasin dalam Sugiharto dkk (2007), “gaya belajar adalah pola
perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan mengembangkann
ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru”. Siswa
pada umumnya akan sulit memproses informasi dalam satu cara yang dirasa tidak
nyaman bagi mereka. Siswa memiliki kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan
7
cara berbeda, serta memproses informasi dengan cara yang berbeda pula.
Pengenalan gaya belajar sejak dini sangatlah penting, karena akan berpengaruh
pada masa depannya kelak. Guru harus mengetahui gaya belajar masing-masing
siswanya, karena peran guru sangatlah penting dalam berhasil tidaknya siswa dalam
belajar. Maka dari itu guru diharapkan dapat menerapkan strategi yang baik dalam
mengajar agar para siswanya cepat menangkap informasi yang diberikan dengan
benar. Di sini kita akan mengenal tiga macam katagori gaya belajar menurut
DePorter dan Hernacki dalam Hariyanto (2011) yaitu sebagai berikut :
8
4) Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan
orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
5) Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
6) Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
7) Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa
terganggu
9
7) Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya,
seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas.
10
mempunyai pola pikir (factual, objektif, tidak melihat dalam hubungan
konteks) dalam belajar, kurang menerima pandangan orang lain dalam
membuat keputusan dan lebih cenderung bersandar pada standar diri. Dalam
kaitan itu Slavin (1988: 32) mengatakan bahwa individu yang mempunyai
gaya belajar independen lebih mampu :
a. Melihat bagian-bagian menjadi suatu pola secara keseluruhan.
b. Menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan matematika,sains,
serta berorientasi pada tugas-tugas yang bersifat pemecahan masalah.
c. Mempunyai kecenderungan penguatan individu.
11
d. Lebih menyenangi pelajaran matematika dan ilmu sains.
e. Lebih menyukai tugas-tugas berstruktur.
f. Cenderung bermotivasi instrinsik.
g. Lebih mendahului analisis rinci dalam pemecahan masalah.
12
c. Cenderung memiliki keterbukaan emosional.
d. Lebih menyukai ilmu-ilmu sosial.
e. Lebih menyukai pelajaran tugas-tugan kelompok non terstruktur.
f. Cenderung bermotivasi ekstrinsik.
g. Lebih mendahului analisis global dalam pemecahan masalah.
13
Arikunto (2013:110) mengemukakan bahwa hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian.
Sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sementara Sukardi (2008:42)
menyebutkan hipotesis mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah atau research questions.
Pendapat lain dari Sugiyono (2015: 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis ini
dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang
relevan, belum teruji kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
siswa di SDN 2 Mowila. Berdasarkan data hasil penelitian akan diuji apakah
Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan tingkat signifikansi (α ) tertentu.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Herhyanto (2013:1.6-1.7) Pemilihan Sampel dari suatu populasi
dapat dilakukan dalam du acara, yaitu secara Acak dan Secara tidak Acak. Cara
acak adalah pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih menjadi anggota sampel. Cara acak dapat dilakukan dengan cara undian dan
table bilangan acak. Sedangkan secara tidak acak, pemilihan anggota dari populasi
dengan setiap anggotanya tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih
menjadi anggota sampel atau pemilihan anggota bersifat subjektif.
Yang menjadi subjek populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 2
Mowila yang terdaftar namanya pada tahun ajaran 2020/2021 semester Genap
sesuai dengan data dari SDN 2 Mowila Tahun 2020/2021 diperoleh jumlah
populasi 262 siswa. Dari jumlah populasi perkelas ditentukan secara acak jumlah
sampel kelas yaitu kelas IV SDN 2 Mowila dengan jumlah sampel 31 orang siswa.
16
Membagikan angket faktor prestasi belajar siswa dalam pelajaran
matematika
Melakukan dokummentasi
3) Tahap Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian ini meliputi tahap analisis data dan menyusun laporan
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji
prasyarat, dan analisis akhir.
17
menerapkan penelitian pasif sehingga peneliti tidak melibatkan diri
langsung dalam setiap kegiatan namun hanya bersifat mengamati.
3.6.2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
membuat pertanyaan tertulis dan diberikan kepada responden (subjek
penelitian) untuk dijawab. Angket yang diberikan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.
3.6.3. Wawancara
3.6.4. Dokumetasi
Dokumen diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai salah satu
sumber data yang menunjang penelitian. Dokumen akan dipergunakan
dalam penelitian sebagai salah satu sumber pendukung data penelitian ini.
18
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan objek
penelitian dengan seksama. Pedoman ini berupa penggalian informasi
mengenai pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.
Teknik Analisis Data untuk pengolahan data pada penelitian ini antara lain
pengujian dasar-dasar analisis, dan berbagai
19
a. Pengujian Dasar-dasar Analisis
1. Pengujian Normalitas
Pengujian Normalitas data X terhadap Y =¿ gaya belajar ( x) terhadap
prestasi belajar ( y ) menggunakan uji Liliefors (Santo Marwani dan Nana
Kosasih 1998:24). Data yang dibutuhkan dalam pengujian ini adalah :
X =¿ data masing-masing skor angket yang diperoleh dari respon siswa
terhadap butir pertanyaan insrumen gaya belajar setiap siswa.
Y =¿ data nilai hasil test prestasi belajar matematika setiap siswa yang
diperoleh pada ujian kolektif akademik semester Genap tahun
2021.
Dari data X dan Y tentukan nilai-nilai
nx
a)
∑ Xi , rata-rata hitung sampel (skor angket)
X́ = i =1
nx
nx
SD =
x √∑ i=1
¿ ¿ ¿ ¿, merupakan standar deviasi sampel
ny
b)
∑Yi, rata-rata hitung sampel (nilai hasil test belajar
Ý = i=1
ny
matematika)
ny
SD =
x
√ ∑ (Y i−Ý )2 ,
i=1
n y −1
merupakan standar deviasi sampel
20
Berarti data yang diambil berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0.05.
2. Pengujian Homogenitas
Menggunakan rumus Bartlett dalam Santoso dan Nana Kosasi 1998:27.
Hipotesis H 0=σ 21=σ 22=σ 23 , H 1 salah satu tanda, ≠ tidak berlaku
B=( ∑ db ) log S2
3. Uji Linearitas
Pengujian linieritas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
rata-rata yang diperoleh dari kelompok data sampel terletak dalam garis-
garis lurus. Pengujian linearitas data menurut Riduwan (2006:172) dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus :
2
(∑ Y )
JK reg(a)=
n
b. Menentukan jumlah kuadratregresi (JKreg(b|a)) dengan rumus :
21
( ∑ Y ) ( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY )
a= 2
n ∑ X 2− ( ∑ X )
∑Y2
JK E =∑
K
[ ∑ Y 2− n ]
f. Menentukan kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :
JK TC=JK res −JK E
22
Angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan kelinieran
tidak dipenuhi.
(Sugiyono, 2010:228)
Keterangan :
r xy = angka indeks korelasi
N = Number of Cases
∑ XY = Jumalah hasil perkalian antara skor X dan skor
Y
∑X = jumlah seluruh skor X
23
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Bire, A.L., Geradus, Uda, and Bire, J., ‘Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa’, Jurnal Kependidikan, vol. 44, no.2,
hh. 168-174.
Herhyanto, Nur. 2013. Statistika Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka –
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter, Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Hernawan, Asep Herry dkk. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Karsa dkk. (2008). Pendidikan Matematika 1. Jakarta : Universitas Terbuka
Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
PT Refika Aditama
Lilik Wahyu Utomo. 2008. Psikologi Belajar. Purworejo: UMP.
McBeath. 1992. Instructing And Evaluating In Higher Education A Guidebook for
Planning Outcomes. Educational Technology Publications. Englewood Cliffs,
New Jersey
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Siagian, Muhammad Daut. 2016. ‘Kemampuan Koneksi Matematik dalam
Pembelajaran Matematika’, Journal of Mathematics Education and Science, vol.
2, no. 1, hh. 58-67.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiharto dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
(Harus ada Buku semuanya,, )
25