Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) tahun 2015 diselenggarakan di SD
2 Mlatinorowito Kecamatan Rendeng Kabupaten kudus selama 5 kali
pertemuan dilakukan secara bergantian dengan teman satu kelompok.
Adapaun sedikit gambaran tentang tempat yang saya jadikan sebagai tempat
praktik.
Sekolah dasar tersebut bernama SD 2 Mlatinorowito terletak di area perkotaan
dekat dengan pabrik gula rendeng jaraknya sekitar 400 m. SD tersebut
memiliki 12 tenaga pendidik dan staf karyawan. Kepala sekolahnya bernama
Bapak Mustofa Kamal, S.Pd.I.
Sekolah tersebut terletak di area perumahan dan disampingnya juga terdapat
hamparan sawah yang luas, tentunya dapat menambah kesan asri ditempat itu.
Walaupun terdapat di area perkotaan, namun tetapmenyajikan pemandangan
yang asri dan indah. SD 2 Mlatinorowito diapit oleh sekolahlain yaitu SD 1, 3
dan 4 Mlatinorowito, TK Pertiwi, dan kantor kelurahan. Dilokasi tersebut
masih juga dekat dengan rumah warga sekitar yang sebagian warganya
memanfaatkan situasi tersebut dengan berjualan di samping sekolahan.
Kondisi di dalam lingkungan sekolahan juga sangat menarik, karna struktur
penatan bangunan dan taman yang menambah keindahan sekolahan tersebut,
penataan ruang kelas juga dibuat sanagat menarik dengan jajaran karya siswa
yang dipajang di lemari kelas, serta bangku yang ditata rapi, lantai dan dinding
bersih yang menambah kenyamanan siswa dan guru dalam kegiatan belajar
mengajar, selain karya siswa juga ditambah berbagai hiasan tamabahan seperti
gambar-gambar pahlawan, gambar peta, dan juga mading kelas yang
menampung kreatifitas siswa dan sebagai sarana informasi kelas.
Selain keindahan sekolahan tersebut ditambah dengan keramahan warga
sekolah SD 2 Mlatinorowito mulai dari dewan guru yang selalu menyambut
kami dengan senyuman yang dapat memberikan motivasi dalam
melaksanakan kegiatan praktik Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM).

1
Tidak hanya murah senyum saja, namun para dewan guru SD 2 Mlatinorowito
juga ramah dan bersahabat. Dibuktikan dengan selalu memberikan arahan,
saran dan wawasan kepada kami dalam melaksanakan kegiatan praktik
mengajar sehingga pada akhirnya kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan
lancar tanpa ada kendala yang berarti. Para dewan guru tidak pernah mengeluh
dengan keberadaan saya atau teman-teman, beliau dengan senang hati
membantu kami untuk melaksakan kegiatan prakti tersebut sukses dan lancar.
Ditambah dengan para siswa yang selalu menyambut saya dengan antusias
dan penuh kegembiraan yang dapat menambah percaya diri saya. Tingkah
laku mereka yang sopan dan mudah bercengkrama mempercepat proses
adaptasi saya terhadap lingkungan dan situasi disana. Ketika waktu istirahat
saya gunakan untuk mendekatkan diri dengan siswa-siswi agar lebih mengenal
antara satu sama lain sehingga dapat membantu dalam proses praktik
mengajar nantinya.
Kelas yang saya jadikan sebagai tempat praktik adalah kelas III dan kelas IV,
guru kelas III adalah Tyas Hartiningsih, S.Pd sedangkan guru kelas IV adalah
Purwati, A.Ma.
Setiap kelas yang saya gunakan praktik mempunyai keunikan dan ciri khas
sendiri dari siswa-siswanya. Misalnya di kelas III, mayoritas siswanya aktif
sehingga membantu saya dalam mengoptimalkan metode pembelajaran saya,
dan juga suka jika namanya dibuat contoh dalam pembelajaran. Sedangkan
siswa kelas IV juga mempunyai keunikan tersendiri yaitu dengan selalu minta
untuk dikasih soal untuk latihan.
Dari gamabaran yang saya ulas diatas tentunya hanya belum menyeluruh,
hanya sebagian kecil saja. Namun dari kondisi lingkungan dan situasi di SD 2
Mlatinorowito tentunya membuat wawasan dan pengalaman saya bertambah
tentang seluk-beluk dunia pendidikan khususnya di jenjang sekolah dasar,
mulai dari penataan bangunan dan taman, kondisi ruang kelas, warga sekitar,
siswa dan guru, serta karakteristik siswa-siswinya.
Kekurangan SD 2 Mlatinorowito adalah kurang banyaknya media pendukung
pembelajaran seperti projektor. Karna baru terdapat satu buah dan harus
digunakan secara bergantian.

2
BAB II

MANFAAT MENGIKUTI PKM DAN REFLEKSI DIRI

2.1 Manfaat Mengikuti Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)


Ada beberapa manfaat dalam mengikuti kegiatan Pemantapan Kemampuan
Menagajar(PKM) anatara lain:
1. Memiliki pengalaman dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan
metode pembelajaran yang telah dipraktikkan.
2. Guru harus dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan benar sesuai standar proses pendidikan.
3. Mempunyai kemampuan untuk menilai diri sendiri dalam merancang,
malaksanakan, mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan.
4. Dapat memahami bermacam-macam karakteristik siswa dalam
pembelajaran.
5. Mampu mengambil keputusan berdasarkan kaidah keilmuan yang dapat
dipertanggungjwabkan.
6. Guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Sedangkan untuk pembaca diharapkan mempunyai wawasan tentang
manfaat mengikuti mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar
(PKM) di sekolah dasar. Sehingga dapat melaksanakan tugas sebagai
seorang pendidik yang profesional.

2.1 Kelemahan-Kelemahan
Masih banyak kelemahan kelemahan yang saya dapat pada saat
melaksanakan pembelajaran,diantaranya adalah:
 siswa kurang mampu menguasai kemampuan dengan baik.
 siswa kurang memahami penjelasan dari guru.
 Menagerial waktu yang belum maksimal
 beberapa siswa masih kurang mampu melaksanakan tugas secara
optimal.

3
2.2 Hal-Hal Unik Selama Proses Pembelajaran.
 Siswa lebih suka bernyanyi.
 Siswa lebih suka menggambar.
 Siswa sangat tertarik apabila namanya dijadikan sebuah contoh dalam
kegiatan pembelajaran
 Siswa selalu meminta ijin keluar untu menyerut pensil.
 Siswa selalu meminta ijin untuk kekamar kecil.
 Siswa lebih suka jika di berikan hadiah ketika dapat mejawab sebuah
pertanyaan dari guru

4
BAB III
ULASAN PROSES 2 PRAKTEK MENGAJAR/2 RPP DALAM PKM

A. Praktek Mengajarkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada hari jum’at tanggal 20 Pebruari 2015, pukul 07.00-08.10, dilakukan


praktek mengajar Bahasa Indonesia di kelas 4 yang di amati oleh Ibu Tuti
Mariani, S.Pd selaku supervisor 2 mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Mengajar (PKM).

Pada kegiatan pembuka, disampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa


diharapkan dapat membuat membaca intensif melalui pengumuman dan
membaca puisi. Selanjutnya siswa diberikan motivasi belajar agar siap
mengikuti pembelajaran dengan cara menyuruh beberapa siswa untuk
diminta membacasebuah pengumuman dan mencatat pokok-pokok
informasi. Dalam kegiatan inti,guru memberikan contoh bagaimana cara
membuat pengumuman dan membacakannya didepan kelas. Setelah itu
salah satu siswa diminta untuk membcakan pengumuman di depan kelas. Di
dalam membacakan pengumuman, siswa yang lain diminta untuk
mendengarkan dan mencatat ide atau pokok informasi. Pelajaran tentang
membaca intensif membaca pengumuman diakhiri dengan pemberian tugas
untuk mengidentifikasi /memperhatikan lingkungan disekitar. Yaitu
ditempat-tempat umum seperti sekolahan, pasar dan lain sebagainya.

Selama proses pembelajaran,ada banyak siswa yang mendengarkan akan


tetapi ada juga siswa yang sibuk sendiri bermain dengan teman/ bahkan
bercakap cakap selayaknya waktu jam istirahat, terutama pada waktu
diminta untuk berdiskusi kelompok membuat teks pengumuman. Keadaan
seperti ini memang sering terjadi. Namun tidak banyak mempengaruhi
proses belajar mengajar. Ada peristiwa yang menarik ketika para siswa
focus untuk mengerjakan tugas dari guru,tiba-tiba ada salah seorang siswa
yang dengan santainya membuang angin didalam kelas dan dengan suara
yang cukup keras, anehnya siswa tersebut malah tersenyum sambil melihat

5
seorang guru yang sedang praktek seolah olah siswa tersebut tidak
melakukan apa-apa. Seorang supervisor 2 malah tertawa terbahak-bahak
karna mungkin tidak tahan dengan kejadian tersebut. Dan memang seperti
itulah,namanya juga anak-anak terkadang membuat suatu kelucuan yang
tidak mereka sadari, guru dan supervisor 2 pun cuma bisa bilang harap
maklum.

Dasar dalam menggunakan metode penugasan secara berpasangan adalah


agar siswa dapat saling belajar,bertukar pengalaman,bertukar pikiran dari
sesama teman dan pasangannya. Seperti yang diutarakan oleh sutardi dan
sudirjo (2007) bahwa model pembelajaran berkelompok berpasangan
dirancang untuk membuat pola interaksi diantara para siswa tersebut.

B. Praktek Mengajar Mata Pelajaran IPA

Pada hari senin,tanggal 03 Maret 2015, pukul 09.00-10.10 WIB, dilakukan


praktek mengajar IPA dikelas IV yang diamati oleh Ibu Tuti Mariani, S.Pd
sebagai supervisor 2 mata kuliah PKM. Pada kegiatan awal dilakukan
didalam kelas sambil menunggu matahari terbit, karna pada waktu itu cuaca
mendung sedangkan materi yang akan saya ajarkan tentang kenampakan
bumi. Didalam kelas tersebut guru menyampaikan tujuan pembelajaran
adalah diharapkan siswa dapat mengidentifikasi perubahan daratan yang
disebabkan oleh air dan udara dan cuaca Kemudian guru mengajak siswa
untuk berjalan menuju luar kelas tepanya ditaman depan kelas sambil
melihat dan mengamati keadaan langit apakah matahari sudah muncul atau
belum. Setelah lima belas menit berlalu,ternyata tidak ada tanda tanda
bahwa ada kemunculan matahari. Akhirnya guru menyuruh semua siswa
tersebut kedalam kelas.

Setelah semua siswa berada didalam kelas, guru meminta untuk


mendengarkan arahan dari guru untuk selanjutnya mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh guru. Guru meminta siswa untuk mengerjakan lembar
kerja secara individu dan setelah selesai mengerjakan ,beberapa dari siswa
diminta untuk maju kedepan kelas membacakan hasil pekerjaannya terkait

6
kenampakan bumi yang terjadi pada pagi hari. Diakhir pelajaran, setelah
merangkum pelajaran siswa diminta menuliskan dengan singkat
kenampakan yang terjadi pada waktu pagi hari.

Selama pembelajaran didalam kelas, siswa tampak sangat antusias dan


mengerjakan tugas dengan sungguh sungguh. Ada kejadian yang menarik,
saat siswa diminta untuk belajar kembali kedalam kelas,banyak diantara
siswa yang meminta untuk belajar ditaman depan kelas.menurut mereka
belajar diluar kelas sangatlah menarik dan menyenangkan. Namun karena
tidak ada persiapan untuk belajar ditaman depan kelas, maka tetap mereka
diminta masuk kedalam kelas dan belajar didalam ruangan kelas.

Dasar dari tahapan kegiatan pembukaan diluar kelas adalah variasi


pembelajaran serta agar siswa benar benar mengamati secara langsung
situasi langit berawan atau tidak berawan. Seperti yang diutarakan oleh Devi
(2010) bahwa pada pembelajaran IPA alangkah baiknya digunakan metode
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk sebuah proses penemuan
dengan pengalaman langsung.

7
BAB IV
PENUTUP

Pelaksanaan pembelajaran melalui Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)


salah satunya bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajaran
yang di lakukan oleh seorang guru dan mahasiswa. Berdasarkan praktek yang
telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

4.1 KESIMPULAN
Pada saat melaksanakan pembelajaran,masih banyak kelemahan kelemahan
(penyebab kelemahan) dan kelebihan kelebihan (penyebab kelebihan)
diantaranya adalah : metode, media, pengelolaan kelas, dan sebagainya yang
akan mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran bagi guru ,siswa dan
lembaga.
1. Kegiatan pelaksanaan PKM cukup baik, persiapan, pembekalan dan
bimbingan telah sesuai.
2. Buku panduan untuk mahasiswa sudah baik tetapi masih kurang dalam
penyediaan buku pedoman PKM bagi sekolah mitra.
3. Guru kolega dan siswa siswa di sekolah/tempat pelaksnaan PKM cukup
membantu pelaksanaan PKM, namun karena pelaksanaan bersamaan
dengan ujian praktek maka agak sedikit mengganggu dalam pembuatan
laporan ini.
4. Secara umum kelemahan saya dalam mengajar adalah kurang tepatnya
alat peraga/media pembelajaran.
5. Secara umum kelebihan pembelajaran yang saya lakukan adalah
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah saya targetkan walaupun
tidak seluruh siswa.
6. Keberagaman metode yang saya terapkan dapat membantu emnciptakan
suasana menarik dalam pembelajaran
7. Pola mengatasi siswa yang gaduh sendri ketika KBM sangat baik karena
siswa selalu diajak komunikasi agar tetap fokus pada pembelajaran yang
berlangsung.

8
8. engelolaan/penguasaan terhadap kondisi kelas lebih di perhatikan dan
dioptimalkan agar tercipta kondisi belajar yang kondusif agar penyerapan
materi belajar lebih maksimal.

1.2 SARAN
Agar manfaat dari pelaksanaan PKM lebih baik,panitia dan peserta PKM
sebaiknya :
1. Waktu menyelenggarakan PKM, sebaiknya jangan dilaksanakan pada
semester genap, agar tidak bersamaan dengan waktu pelaksanaan ujian
praktek.
2. Penyelenggara sebaiknya menyediakan buku pedoman bagi sekolah
mitra sebagai referensi.
3. Penerapan metode yang digunakan harus bervariasi sehingga akan
memotivasi siswa untuk lebih baik lagi dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
4. Lebih teliti dan jeli dalam pemanfaatan waktu agar pembelajaran lebih
efektif.
5. Secara umum kelebihan tersebut terjadi karena saya menyampaikan
materi pembelajaran dengan metode yang tepat dan dapat mengontrol
serta mengaktifkan siswa secara menyeluruh.
6. Rangkuman pembelajaran yang telah dilakukan adalah dengan
menyiapkan media pembelajaran yang sesuai, perbaikan alokasi waktu
dan penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.

9
BAB V
KEOTENTIKAN LAPORAN
KEGIATAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah :


Nama : SAIFUN NAHAR
NIM : 824593492
Program : SI PGSD
UPBJJ-UT : Semarang
Pokjar : Kudus
Masa Ujian : 2015.1

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Mengajar (PKM) yang saya susun merupakan hasil buatan sendiri/
tidak menjiplak/ tidak menyontek sesama mahasiswa.
Bila nanti terdapat temuan yang menyatakan tidak otentik dalam hal
laporan yang telah saya susun maka saya bersedia untuk
mempertanggungjawabkan laporan tersebut.

Demikan untuk menjadikan periksa dan terima kasih.

Kudus, 11 April 2015


Yang Menyatakan

SAIFUN NAHAR
NIM 824593492

10

Anda mungkin juga menyukai