Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

MENGENALI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA


DI SD/MI DAN FAKTOR PENYEBABNYA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matekatika SD/MI

Dosen Pengampu: Eka Ramiati, M.Pd.

Disusun Oleh:
Alfi Laelatul Azizah 2019392600350
Bella Adistia 2019392600354
Dwi Nurwati 2019392600356
Rihatul Wafiqoh 2019392600374
Triyuni Muhimatul Alawiyah 2019392600348

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG – BANYUWANGI
2021
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya
yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap kehidupan manusia terutama dalam
hubungannyapengamalan nilai Pancasila.

 Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
adapun tema makalah ini adalah “MENGENALI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM
PELAJARAN MATEMATIKA DI SD/MI DAN FAKTOR PENYEBABNYA”.
         Dalam membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, 
kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi,terutama dari media internet
dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan
ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami,dan semoga bagi para pengguna
makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah ini.
          Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.
           Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam
naungan kasih dan sayang-Nya.

ii
DATAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar isi.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II METODE OBSERVASI......................................................................................3

A. Rancangan Observasi............................................................................................3
B. Tanggal dan Tempat Obsrvasi.............................................................................3
C. Subjek Observasi...................................................................................................3
D. Prosedur Observasi...............................................................................................3
E. Dokumntasi............................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................4

A. Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika di SD/MI.........4


B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika di SD/MI..............................6
C. Solusi Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika di SD/MI .............................9

BAB IV PENUTUP............................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................................10

Daftar Pustaka...................................................................................................................11

Lampiran............................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam
berbagai aspek kehidupan. Adanya peran matematika memungkinkan segala aspek
kehidupan di dunia ini berkembang dengan begitu pesat. Perkembangan ekonomi, teknologi,
sampai pada industri tidak lepas dari campur tangan matematika di dalamnya. Mengingat
pentingnya peran matematika tersebut untuk itulah matematika diajarkan mulai dari sekolah
dasar hingga ke perguruan tinggi. Pembelajaran matematika hendaknya mampu mengubah
pandangan siswa bahwa matematika bukan hanya sebatas pada perhitungan angka. Banyak
siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit. Pandangan inilah yang
membuat siswa mudah menyerah bahkan sebelum mereka mempelajari matematika. Siswa
cenderung menghafal konsep dari buku ajar ataupun konsep yang diberikan gurunya tanpa
mau memahami maksud dan isinya.
Masalah kesulitan dalam belajar merupakan masalah umum yang dapat terjadi di dalam
kegiatan pembelajaran. Kesulitan belajar dalam hal ini dapat diartikan sebagai kesukaran
siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Karena aktivitas belajar bagi
setiap individu tidak selamanya berjalan dengan baik. Terkadang lancar, terkadang tidak,
terkadang cepat dalam menangkap apa yang dipelajari, terkadang terasa sangat sulit untuk
menangkap apa yang sedang dipelajari. Dalam hal semangat pun terkadang semangatnya
tinggi, tetapi terkadang juga semangatnya rendah hingga sulit untuk berkonsentrasi pada
pelajaran.
Kesulitan belajar matematika yang dialami siswa jika dibiarkan begitu saja akan
berakibat buruk bagi siswa. Siswa akan semakin kurang berminat dalam mempelajari
matematika. Matematika akan terus berlanjut menjadi mata pelajaran yang paling dihindari
bagi siswa. Siswa juga lebih mudah bosan dan mudah jenuh dalam pembelajaran
matematika. Maka itu kesulitan belajar yang dihadapi siswa sebaiknya dideteksi sejak dini.
Kesulitan belajar matematika ini akan mulai terlihat sejak anak duduk dibangku sekolah
dasar. Maka diperlukan pemahaman dan penanggulangan segera bagi siswa yang
mendapatkan kesulitan belajar matematika. Ada banyak faktor yang mempengaruhi

1
kesulitan belajar matematika, seperti minat dan motivasi yang kurang dalam mempelajari
matematika, dan kurangnya dukungan dari orang tua serta lingkungan sekitar dalam
pelajaran matematika bagi siswa dikarenakan kurang pahamnya orang tua dan lingkungan
terhadap matematika. Maka sudah seharusnya siswa yang mengalami kesulitan belajar
matematika diberikan dukungan dan motivasi yang baik agar mampu mengikuti
pembelajaran matematika dan menyenangi matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kesulitan siswa dalam mempelajari pelajaran matematika di SD/MI?
2. Apa faktor yang mempengaruhi/penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari pelajaran
matematika di SD/MI?
3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari pelajaran matematika di
SD/MI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami kesulitan siswa dalam mempelajari pelajaran matematika di SD/MI.
2. Unutk memahami faktor yang mempengaruhi/penyebab kesulitan siswa dalam
mempelajari pelajaran matematika di SD/MI.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari
pelajaran matematika di SD/MI.

2
BAB II
METODE OBSERVASI

A. Rancangan Observasi
Pengamatan/observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Lembar observasi digunakan
untuk mencatat kegiatan yang dilaku- kan oleh guru dan siswa dalam proses pem- belajaran
mengajar dan untuk mengetahui sejauh mana kesulitan belajar siswa dalam belajar
matematika pada materi satuan waktu.
B. Tempat dan Waktu Observasi
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 September samapai 02 Oktober 2021 yang
dilaksanakan di MI Miftahul Khoirot, Pasembon, Sambirejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur.
C. Subjek Observasi
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas atas meliputi kelas IV, V dan VI MI Miftahul
Khoirot, Pasembon, Sambirejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
D. Prosedur Observasi
Prosedur penelitian dilakukan dalam Tiga tahapan. Tahapan pertama, meminta ijin
kepada Kepala Sekolah MI Miftahul Khoirot untuk mengadakan penelitian. Tahapan kedua,
tahap pelaksaan observasi dengan mengkaji berbagai teori dan implikasi mengenai
kesulitan-kesulitan siswa pada materi pembelajaran dan mewawancarai guru mata pelajaran
matematika. Pada tahapan ketiga, tahapap penyelesaian dengan mengumpulkan data atau
membuat catatan hasil pengamatan yang dituangkan kedalam catatan dari hasil pengamatan.
E. Dokumentasi
Melalui metode dokumentasi, perolehan data dapat dilakukan dengan observasi kelas.
Dokumentasi yang dimaksud adalah untuk memperoleh dan menganalisis data mengenai
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para siswa di kelas atas, juga untuk memperoleh data
mengenai kesulitan pembelajaran di kelas IV, V dan VI.
F.

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika


Proses belajar dan pembelajaran merupakan salah satu peristiwa yang dialami semua
orang yang menjadi bekal utama untuk mengalami perkembangan dalam berbagai aspek
kehidupan yang dijalaninya. Proses belajar ini berlangsung seumur hidup dari masih bayi
hingga tutup usia. Setiap manusia pasti memiliki proses belajar yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk
menghadapi hambatan atau kesulitan yang ada selama proses belajar berlangsung. Terlepas
dari itu semua proses belajar harus mendapat perhatian penting karena melalui proses inilah
setiap manusia akan belajar banyak hal dalam kehidupannya. Kesulitan belajar merupakan
salah satu hambatan yang biasa dialami oleh siswa yang sedang belajar sesuatu. Kesulitan
dalam belajar ini bisa berasal dari berbagai faktor, dan tentunya kesulitan belajar ini harus
segera diketahui agar nantinya bisa ditemukan juga solusi yang tepat untuk menghadapi dan
menyelesaikannya. Seorang siswa apalagi masih ditingkat sekolah dasar pasti belum bisa
menyadari kesulitan-kesulitan belajar yang mereka alami, untuk itu peneliti sangat ingin
membantu dengan mencari tau dan menganalisis kesulitan belajar apa saja yang dialami oleh
siswa. Mata pelajaran matematika hampir bisa dikatakan sebagai mata pelajaran yang
menampilkan momok mengerikan karena ada banyak persoalan yang terkait dengan angka-
angka yang sulit dipecahkan. Setiap generasi manusia menyadari pentingnya mempelajari
matematika. Pada masa Plato, matematika diajarkan sebagai pengasah otak untuk kebutuhan
filsafat. Pada abad pertengahan, matematika diajarkan untuk tujuan teologis.
Dewasa ini, matematika diajarkan untuk memenuhi kebutuhan industri, ilmu
pengetahuan, perdagangan, teknologi, dan untuk hampir semua kebutuhan sehari-hari.
Dalam dunia pendidikan, pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat
penting yang penerapannya berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
pendidikan matematika penting diajarkan di sekolah terutama sekolah dasar, karena dalam
tingkatan sekolah dasar inilah matematika dasar diajarkan untuk menjadi bekal mempelajari
matematika pada tingkat selanjutnya yang mungkin lebih rumit. Materi-materi sederhana
seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian akan menjadi dasar bagi mereka untuk

4
mengetahui cara berhitung yang kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita tidak bisa lepas dari mata pelajaran matematika.
Contoh materi sederhana yang masih melekat dalam ingatan kita adalah tentang materi
penjumlahan, pengurangan, dan pembagian. Tidak hanya itu ada banyak materi lainnya yang
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal inilah maka akan lebih baik jika
siswa mampu mempelajari dan memahami mata pelajaran matematika dengan baik dan
benar agar kelak mereka mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit untuk
dipelajari. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Ada banyak kesulitan belajar yang dialami siswa salah
satunya adalah kesulitan dalam materi yang berkaitan dengan angka dan berhitung. Masalah
bisa timbul dalam wujud kesulitan membedakan angka, simbol-simbol, serta bangun-bangun
ruang (kemampuan persepsi visual yang buruk), tidak sanggup mengingat dalil-dalil
matematis (ingatan yang buruk), menulis angka yang tidak terbaca atau dalam ukuran kecil
(kelemahan fungsi motorik), dan tidak memahami makna simbol-simbol matematis
(pemahaman yang lemah terhadap istilah-istilah matematis). Bentuk kelemahan lainnya
meliputi J.Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi
Anak Berkesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm.15. lemahnya
kemampuan berpikir abstrak (memecahkan soal-soal dan melakukan perbandingan) serta
metakognisi (mengidentifikasi serta memanfaatkan algoritma dalam memecahkan soal-soal
matematika). Jadi dapat diperoleh pengertian bahwa kesulitan belajar matematika adalah
suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan atau hambatan ketika mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan angka atau simbol. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas atas
yaitu Ibu Nurngazizah, S.Pd, dalam wawancara tersebut beliau menjelaskan bahwa masih
banyak siswa kelas atas yang nilai matematiknya dibawah nilai KKM sekitar hampir 50%
siswa dari jumlah siswa. Selain itu dilihat dari data dokumentasi lembar jawab siswa
ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan ketika memahami soal, simbol-simbol
matematika, dan keterampilan berhitung. Hasil belajar tersebut dilihat dari rendahnya hasil
pekerjaan siswa baik dalam soal ulangan ataupun soal latihan. Padahal guru sudah
menjelaskan dan memberikan contoh sehingga seharusnya anak-anak bisa mengerjakannya,
tapi pada kenyatannya siswa masih bingung dan mengalami kesulitan saat mengerjakan soal

5
matematika. Kesulitan belajar yang dialami siswa jika dibiarkan begitu saja akan berakibat
buruk bagi siswa yaitu mereka akan semakin kurang berminat dalam mempelajari
matematika. Matematika akan berlanjut menjadi mata pelajaran yang dihindari bagi siswa.
Siswa menjadi lebih mudah bosan dan jenuh dalam pembelajaran matematika. Maka dari itu
kesulitan belajar yang dihadapi siswa sebaiknya dideteksi sejak dini. Kesulitan belajar
matematika ini akan mulai terlihat sejak anak duduk dibangku sekolah dasar.

B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak belajar sebagai mestinya
karena ada gangguan tertentu. Kesulitan belajar dapat diartikan ketidakmampuan siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru ataupun ketidakmampuan siswa
untuk menerima materi yang telah disampaikan guru (Ismail, 2016:36). Sedangkan menurut
Nurssalam (2016) kesulitan merupakan suatu kondisi dalam proses pembelajaran yang
ditandai dengan adanya kendala-kendala yang muncul untuk mencapai suatu hasil
belajar,baik dari aspek psikologis, sosiologis, maupun fisiologis dalam keseluruhan proses
pembelajaran. Menurut Acharya (2017), peran orang tua di rumah secara tidak langsung
dapat memberikan motivasi belajar siswa. selain itu, keterlibatan orang tua dengan waktu
yang berkualitas untuk membantu belajar kepada siswa di rumah sangat berpangaruh untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa di rumah. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas
sekolah dasar ini adalah mata pelajaran matematika. Menurut Hasratuddin tujuan
pembelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan; 1)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika, 2) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan 4 menafsirkan solusi yang
diperoleh, 3) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, 4) memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

1. Faktor Internal :

6
a) Kurangnya siswa memiliki kemampuan dasar (intelegensi).
Memiliki kemampuan dasar (intelegensi) sangatlah penting untuk memperoleh hasil
belajar yang diharapkan. Hasil analisis menunjukkan siswa masih memiliki
kemampuan dasar yang masih rendah. Siswa belum mampu memahami materi yang
disampaikan oleh guru. ketika siswa diberikan soal dari guru, siswa belum mampu
mengerjakan soal tersebut dengan tepat. Sehingga hasil yang diperoleh masih sangat
rendah. Apabila kemampuan dasar siswa rendah, maka hasil belajar yang dicapai
oleh siswa akan rendah sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar. Jadi
pentingnya siswa memiliki kemampuan dasar (intelegensi) untuk memahami materi
yang disampaikan oleh guru tersebut sehingga siswa mamou menghasilkan nilai
yang diharapkan.
b) Motivasi belajar.
Motivasi belajar siswa berfungsi untuk mengarahkan perbuatan siswa dalam belajar.
Hasil analis menunjukkan motivasi belajar siswa masih rendah, penyebabnya adalah
siswa tidak mau mempersiapkan alat tulis seperti buku pembelajaran matematika
pada ssat pembelajaran dimulai. Ketika siswa berada dirumah tidak mempelajari
kembali materi yang disampaikan oleh guru walaupun ada ulangan di kelas.
rendahnya motivasi belajar siswa juga dapat mengakibatkan siswa tidak antusias
dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga dapat menimbulkan kesulitan
belajar matematika. Pemberian motivasi belajar kepada siswa sangatlah penting
untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Pemberian motivasi tidak hanya
dilakukan oleh guru, tetapi dengan pemberian motivsi dari orang tua juga diperlukan.
Untuk itu, guru dan orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih serta bekerja
sama. Guna menibgkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa tidak mengalami
kesulitan belajar matematika. Selain itu untuk memperoleh hasil belajar yang
diharapkan.
c) Kesehatan Tubuh.
Beberapa siswa yang sering tidak masuk sekolah karena sakit sehingga dapat
berdampak pada tertinggalnya materi pembelajaran matematika. Masalah kesehatan
yang sering muncul dan berdampak pada siswa adalah kondisi fisik siswa yang
kurang sehat pada saat mengikuti pembelajaran. Siswa tidak konsentrasi belajar dan

7
akan merasa mengantuk ketika pembelajaran matematika mengindikasikan kondisi
fisik tidak dalam keadaan yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyadi
(2016) bahwa siswa tidak dapat belajar dengan kondisi wajar karena adanya
hambatan, hambatan tersebut dapat bersifat hambatan fisiologis yang berupa
kesehatan tubuh. Faktor kesehatan tubuh ini perlu menjadi perhatian, guru dapat
mengarahkan siswa untuk menjaga kesehatannya masing-masing. 8 Apabila siswa
berada di rumah orang tua juga memberikan perhatian kesehatan siswa , istirahat,
dan pola makan siswa.

2. Faktor Eksternal :
a) Penggunaan media atau alat peraga pembelajaran
Di SD Negeri 4 Genengadal penggunaan media pembelajaran masih tergolong
kurang, di sekolah tersebut masih menggunakan media pembelajaran tradisional
seperti menggunakan potonganpotongan sapu lidi yang digunakan untuk
menghitung, perkalian ataupun penjumlahan. Padahal guru menyadari bahwa
menggunakan media pembelajaran sangat membantu untuk mempermudah
penyampaian materi. selain itu dengan adanya penggunaan media pembelajaran
siswa menjadi mudah memahami materi dan tidak mudah bosan. Jadi dengan
adanya penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah siswa menjadi
mudah paham dan tidak membuat siswa menjadi mudah bosan ketika mengikuti
pembelajaran matematika.

b) Situasi Keluarga
Kurangnya perhatian dari orang tua dapat disebabkan karena orang tua sibuk
bekerja sehingga kurang memperhatikan pelajaran anak di sekolah. Hubungan baik
antara siswa dan orang tua perlu dibangun agar orang tua senantiasa mengetahui
kebutuhan siswa dan kesulitan yang dialami oleh siswa. selain itu perlu adanya
komunikasi antara siswa dengan orang tua tentang perkembangan belajar anaknya
di sekolah sehingga kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dapat diatasi.

8
C. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar dalam pembelajaran
matematika.

Kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa dalah kesulitan pada materi
perkalian. Sedangkan faktor penyebab kesulitan belajar terdiri dari faktor internal yang
meliputi kurangnya siswa memiliki kemampuan dasar (intelegensi), motivasi belajar dan
kesehatan tubuh. Sedangkan faktor eksternal meliputi penggunaan media atau alat peraga
pembelajaran dan situasi keluarga. Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa guru dapat
melakuakan seperti mengubah persepsi negative siswa terhadap pembelajaran matematika
menjadi positif, menggunakan media pembelajaran, memperbanyak latihan soal, menjalin
kerja sama dengan orang tua, perbaikan metode pembelajaran.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Proses belajar dan pembelajaran merupakan salah satu peristiwa yang dialami semua
orang yang menjadi bekal utama untuk mengalami perkembangan dalam berbagai aspek
kehidupan yang dijalaninya. Setiap manusia pasti memiliki proses belajar yang berbeda-
beda antara satu dengan yang lainnya. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda-
beda untuk menghadapi hambatan atau kesulitan yang ada selama proses belajar
berlangsung. Mata pelajaran matematika hampir bisa dikatakan sebagai mata pelajaran
yang menampilkan momok mengerikan karena ada banyak persoalan yang terkait
dengan angka-angka yang sulit dipecahkan. Setiap generasi manusia menyadari
pentingnya mempelajari matematika. Pada masa Plato, matematika diajarkan sebagai
pengasah otak untuk kebutuhan filsafat. Pada abad pertengahan, matematika diajarkan
untuk tujuan teologis.
2. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Ada banyak kesulitan belajar yang dialami siswa salah
satunya adalah kesulitan dalam materi yang berkaitan dengan angka dan berhitung.
Masalah bisa timbul dalam wujud kesulitan membedakan angka, simbol-simbol, serta
bangun-bangun ruang (kemampuan persepsi visual yang buruk), tidak sanggup
mengingat dalil-dalil matematis (ingatan yang buruk), menulis angka yang tidak terbaca
atau dalam ukuran kecil (kelemahan fungsi motorik), dan tidak memahami makna
simbol-simbol matematis (pemahaman yang lemah terhadap istilah-istilah matematis).

10
DATAR PUSTAKA

- http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpms/article/view/12531diakses pada 23 Oktober 2021


18:02 WIB

- https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/181 diakses pada 23 Oktober 2021 18:15


WIB

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai