Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARAH AHLI


DAN
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

DI SUSUN OLEH:

SUSANTI VEBI GONCALVES (201941032)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

AMBON

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya dalam
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran terdapat
proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya
terdapat media pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran
tersebut. Menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan
filosofi atau alasan teoritis yang benar
Media pembelajaran sebagai salah satu alat penunjang dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran digunakan oleh guru untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan informasi pada siswa. Karena sangat membantu dalam
proses  belajar-mengajar. Beberapa ahli mengklasifikasikan media pembelajaran
dengan berbagai klasifikasi.
Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan
bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta
merangsang peserta didik untuk belajar.
Dari batasan yang telah disampikan oleh para ahli mengenai media, dapat
disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk
alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari
sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Media, selain digunakan untuk mengantarkan
pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian
tertentu dan kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi
Oleh karena itu melalui makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli yang dihadapi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli?
2. Karakteristik media pembelajaran
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui Apa saja
klasifikasi media pembelajaran menurut parah ahli,dan karakteristik media
pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 klasifikasi media pembelajaran menurut parah ahli


Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,
2001). Media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran
adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari
sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik
atau warga belajar). Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada
penerima.
Di bawah ini ada beberapa pendapat tentang pengertian media, NEA
(National Education Association) menyatakan media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual seta peralatannya. Media
hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Selanjutnya AECT
(Association Of Education dan Communication Technology) Amerika
mengemukakan bahwa media sebagai salah segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Menurut Gagne (1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar.
Sedangkan Briggs (1970) mengemukakan media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar contohnya
adalah buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain.
Dalam dunia pendidikan Arief S. Sadiman menyatakan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adapun Umar
Hamalik, pakar pendidikan Indonesia menyatakan media adalah alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interest antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran
disekolah
Sementara itu E. De Corte dalam WS.Winkel menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan
atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam
proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan intruksional.
Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran
berdasarkan bentuk dan ciri fisik sebagai berikut:
a.       Media pembelajaran dua dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki panjang
dan lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari satu arah
pandangan saja. Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya
dilihat dari sisi datar saja.

3
b.      Media pembelajaran tiga dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja.
Contohnya: meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan lain-lain.
c.       Media pandang diam.
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar diam di
layar (tidak bergerak/statis). Contohnya: foto, tulisan, atau gambar binatang yang
dapat diproyeksikan.

Sulaiman mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra, sebagai


berikut :
a.       Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette, tape
recorder, dan radio.
b.      Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c.       Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d.      Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam
kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e.       Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak
ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi
f.       Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi
tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting
dan recorded telewriting.
            R. Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan
pengalaman yang diperoleh. Thomas menggolongkan media pembelajaran ke dalam
tiga jenjang pengalaman, yaitu sebagai berikut.
            a. Pengalaman langsung (the real life experiences). Berupa pengalaman langsung
dalam suatu peristiwa (first hands experiences) maupun mengamati kejadian atau
objek sebenarnya.
            b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model
dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui
dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
            c. Pengalaman dari kata-kata (words only). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan,
rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.

Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya,


sebagai berikut :
a.       Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Contohnya laboratorium
bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b.      Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok. Contohnya  film dan
slides.
c.       Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal. Contohnya
televisi, radio, dan lain-lain.
Rudy Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur
pokoknya, ia mengklasifikasikan berdasarkan suara, visual (berupa gambar, garis
dan simbol), dan gerak. Ia juga membedakan antara media siar (telecomunication)

4
dan media rekam (recording). Menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi
8 bagian, yaitu:
a.    Media audio-visual gerak.
b.    Media audio visual diam.
c.    Media audio semi gerak.
d.   Media visual gerak.
e.    Media visual diam.
f.     Media semi gerak.
g.    Media audio, dan
h.    Media cetak

Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”,


mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang
diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale, jenjang
pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan
keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut
dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut
kerucut pengalaman dale :
Kerucut Pengalaman Dale.
              Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh
berbeda dengan bentuknya.
a.    Pesan (Apa informasi yang disampaikan?).
b.    Orang (Siapa yang menyampaikan informasi?).
c.    Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
d.   Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
e.    Teknik (Bagaimana informasi itu disampaikan?).
f.     Lingkungan/Latar (Dimana informasi itu disampaikan?).

B. Peran Media
Dãlam proses pembelajaran media memiliki kontribusi dalam
meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja
membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai
tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik
yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah. menjabarkan
sejumlah kontribusi media dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
1.      Penyajan materi ajar menjadi lebih standar;
2.      Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;
3.      Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif;
4.      Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi;
5.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan;
6.      Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan
yang diinginkan;
7.      Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi
lebih kuat/baik;
8.      Memberikan nilai positif bagi pengajar.

5
Penjabaran tentang peranan media dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh
Kemp memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam
pembelajaran. Selain Kemp (1985), Heinich (1996) melihat kontribusi media
dalam proses pemelajaran secara lebih global ditinjau dan kondisi berlangsungnya
proses pembelajaran, seperti berikut :
a.       Proses pembelajaran yang bergantung pada kehadiran pengajar
Pada kondisi ini, penggunaan media dalam proses pembelajaran umumnya
bersifat sebagai pendukung bagi pengajar. Perancangan media yang tepat akan
sangat membantu menguatkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh
pengajar secara langsung.
b.      Proses pembelajaran tanpa kehadiran pengajar
Ketidakhadiran pengajar dalam proses pembelajaran dapat disebabkan oleh tidak
tersedianya pengajar atau pengajar sedang bekerja dengan peserta didik lain.
Media dapat digunakan secara efektif pada pendidikan formal di mana pengajar
yang karena suatu hal tidak dapat hadir di kelas atau sedang bekerja dengan
peserta didik lain.
c.       Pendidikan jarak jauh
Pendidikan jarak jauh telah berkembang dengan cepat di seluruh dunia. Hal utama
yang membedakan antar pendidikan jarak jauh pendidikan dengan tatap muka
adalah adanya keterpisahan antara pengajar dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Adanya keterpisahan ini membutuhkan suatu media yang berperan
sebagai jembatan antara pengajar dengan peserta didik. Peranan media dalam
pendidikan jarak jauh mampu mengatasi masalah jarak, ruang, dan waktu. Medaa
yang paling umum digunakan dalam pendidikan jarak jauh adalah media cetak
dengan menggunakan sistem korespondensi.
d.       Pendidikan khusus
Media memiliki peran yang penting dalam pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki keterbatasan kemampuan, misalnya mereka yang memiliki
keterbelakangan mental, tuna netra, atau tuna rungu. Pengguhaan media tertentu
akan sangat membantu proses pembelajaran bagi mereka. Media yang digunakan
adalah jenis - jenis media yang sesuai dan tepat bagi masing-masing keterbatasan.

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran


mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat
menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun
pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media
pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses
belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media
pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang
akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan
disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol
tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya
dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis

6
berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan
(divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2)
sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta,
(10) papan flannel, dan (11) papan buletin.

2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif,
balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam
kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik,
alat perekam pita kaset.

3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalam art]
dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak
digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya
juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga (captions).
Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak
lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan
perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi
gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam.
Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai, (2) Film rangkai, (3)
Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm,
dan (6) Televisi dan Video.

C. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Klasifikasinya


Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut
mana melihatanya.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dapat di bagi kedalam :
1.      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsur suara,seperti radio, tape recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.
2.      Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara.
Beberapa hal yang termasuk kedalam media ini adaalah film slide,
foto,  transparansi,  lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media
grafis dan lain sebagainya.
3.      Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
megandung unsur gambar yang dapat dilihat,seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran
film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik,sebab mengandung kedua unsur jenis media pertama dan kedua.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya,media dapat pula dibagi kedalam :
1.      Media yang memilki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui
media ini sisiwa dapat mempelajari hal- hal atau kejadian- kejadian yang aktual secara
serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2.      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti filmslide,
film, video dan lain sebagainya.

7
c.       Dilihat dari  cara atau teknik pemakaiannya,media dapat di bagi kedalam :
1.      Media yang diproyeksikan sseperti film slide,film stripe, transparansi,komputer dan lain
sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan proyeksi khusus seperti film proyektor
untukmemproyeksikan film slide, overhead projector (OHP).  Untuk memproyeksikan
transparansi, LCD untuk memproyeksikan komputer, tanpa dukungan alat proyeksi semacam
ini,maka media semacam ini akan kurang berfungsi.
2.      Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto,lukisan,radio, dan lain sebagainya
dan berbagai bentuk media grafis lainnya.

d.      Media juga dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya :


Kelompok satu : media grafis, bahan cetak dan gambar diam.
1.      Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide,gagasan, melalui penyajian
kata- kata kalimat, angka,simbol, yang termasuk media grafis adalah : grafik,
diagram,bagan,sketsa,poster, papan,flanel, bulletin board.
2.      Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan, printing, atau offset. Beberapa halyang termasuk media cetak adalah:
buku tes,modul,bahan pengajaran terprogram.
3.      Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses
fotografi,yang termasuk dalam media ini adalah foto.
Kelompok kedua : kelompok mediaproyeksi diam, yakni media visual yang di proyeksikan
atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak
atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT,opaque
projector, slide dan filmstripe.
1.      OHP/OHT adalah media visual yang diproeyeksikan melalui alat proyeksi  yang
disebut OHP ( Overhead projector ) dan OHT biasanya terbuat dari plastik transparan.
2.      Opaque projector adalah media yan digunakan untuk memprojeksikan benda- benda
tak tembus pandang, seperti buku dan foto. Opaque projektor ini tidak memerlukan
transparansi tetapi memerlukan penggelapan ruangan.
3.      Media slide atau film bingkai adalah media visual  yang di projeksikan melalui alat
yang dinamakan projector slide. Film bingkai ini terbuat dari film positif yang
kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
4.      Media film stripe, atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi
diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.
Kelompok ketiga : media audio adalah media penyampaian pesannya
hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata- kata,
sound effect. Beberapa hal yang termasuk media ini adalah : radio, media alat
perekam pita magnetik/kaset atau tape recorder.
Kelompok keempat : media audio visual diam, adalah media penyampaian
pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau memilki sedikit gerakan. Diantaranya
adalah media sound slide,film stripe bersuara.
Kelompok kelima : film (motion picture ) , yaitu serangkaian gambar diam
yang meluncur secara tepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan

8
bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara dan film gelang
yang ujungnya saling bersambungan dan tidak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelompok keenam : media televisi adalah media yang menyampaikan
pesan audiovisual dan gerak. Dianataranya adalah media televisi, televisi terbatas,
dan video cassate recorder.
Kelompok ketujuh : adalah multimedia, merupakan suatu sistem
penyampaian dengan menggunakan beberapa jenis bahan belajar yang
membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri atas bahan cetak,
bahan audio dan bahan audiovisual.

Di samping itu, beberapa ahli mengklasifikasikan media sesuai dengan


sudut pandangnnya sendiri :
1.      Klasifikasi Media Menurut RUDY BRENT
Rudy brentz mengidentifikasi media dari tiga unsur pokok yaitu : suara,
visual, dan gerak.visual dibedakan menjadi tiga yaitu, gambar, garis, dan simbol
yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat di tangkap dengan indra
penglihatan. Di samping itu brentz juga membedakan antara media siar
(tellecomunication ) dan media rekam (recording ) sehingga terdapat delapan
klasifikasi media:
a.       Media audio visual gerak
b.      Media audio visual diam
c.       Media audio semi- gerak
d.      Media visual gerak
e.       Media visual diam
f.       Media semi- gerak
g.      Media audio dan
h.      Media cetak (sadiman, 1986)
2.      Taksonomi Menurut Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah kepada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media. Briggs mengklasifikasikan 13
macam media yang di gunakan dalam proses pembelajaran yaitu :
a.       Objek
b.      Model
c.       Suara langsung
d.      Rekaman audio
e.       Media cetak
f.       Pembelajaran terprogram
g.      Papan tulis
h.      Media trensparansi
i.        Film rangkai
j.        Film bingkai
k.      Film
l.        Televisi dan
m.    Gambar
3.      Kempt dan Dayton
Kemp mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu :

9
a.       Media cetak
b.      Media pajang
c.       Overhead transparency
d.      Rekaman audio tape
e.       Seti slide dan film stripe
f.       Penyajian multi- image
g.      Rekaman videodan film hidup
h.      Komputer.

4.      Sells dan Glasgow (1990 )


Dengan melihat dari segi perkembangan teknologi, membagi media dalam
dua klasifikasi, yaitu :
Media tradisional, termasuk didalamnya :
a.       Visual diam yang diproyeksikan : proyeksi overhead, slides, dan film stripe.
b.      Visual yang tak diproyeksikan         : gambar, poster,foto, chart, grafik
c.       Audio                                               : rekaman piringan,pita kaset
d.      Penyajian multimedia                      : slides plus suara (tape) multi-image
e.       Visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi,video
f.       Cetak                                               :buku teks, modul, majalah ilmiah
g.      Permainan                                       : teka teki,simulasi
a.         Realita                                             :model,specimen (contoh), manipulatif (peta boneka )

Media teknologi mutakhir


1.      Media berbasis telekomunikasi : telekonferensi, kuliah jarak jauh
2.      Media berbasis mikroprosesor : komputer, interaktif, compact disk
Heinich,Molenda,dan Russel,  mengemukakan klasifikasi dan jenis media yang
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
1.      Media yang tidak diproyeksikan
 Realita : benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Atau biasa disebut dengan benda yang sebenarnya.
Misalnya : kalau guru ingin menjelaskan tentang cara kerja pesawat telepon atau
cara kerja mesin tertentu, maka telepon atau mesin itu sendiri yang digunakan
sebagai media.
 Model : benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda yang
sesungguhnya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tidak setiap
materi pembelajaran dapat diajarkan melalui benda yang sebenarnya.
Untuk mengajarkan tentang gajah misalnya,tidak mungkin guru membawa
gajah kedalam kelas, selain berbahaya juga bentuk gajah itu sendiri yang
besar. Denfan demikian, maka mengajarkan gajah, guru cukup membawa
model atau benda tiruan gajah, kedalam kelas.
 Grafis : gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyekasikan
( grafik, chart, poster, kartun )
 Display : medium yang penggunaanya dipasang ditempat tertentu,
sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan didalamnya.
Contoohnya adalah, flip chart, papan planel,bulletin board,dan lain
sebagainya.

10
2.      Media yang diproyeksikan ( projected media )
 OHP
 Slide
  Media semacam ini diperlukan layar khusus untuk memproyeksikannya.
3.      Media Audio
  Audio kaset
 Audio vision
 Aktif audio vision
4.      Video dan lainnya
5.      Multimedia berbasis komputer
 Computer assisted instructional (pembelajaran berbasis komputer )
6.      Multimedia kit
 Perangkat praktikum

2.3 Karakterisitik media pembelajaran


Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset,
video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran
menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara
langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
2) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
Karakteristik media hasil cetak:
a. Teks dibaca secara linear
b. Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c. .Ditampilkan secara statis atau diam
d. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasa
e. .Berorientasi atau berpusat pada siswa
3) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
4) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard

11
yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh
media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
Karakteristik tersebut:
a. Bersifat linear
b. Menyajikan visual yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
f. Berorientasi pada guru
Media ini dibagi dalam:
1. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar derasal
dari satu sumberseperti video kaset
2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur
gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari
tape recorder.
5) Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI).
Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar;
pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau
kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai
utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan
pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer. Karakteristik
media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
a. Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c. Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
Jenis-jenis media menurut Bretz (dalam Widyastuti dan Nurhidayati,
2010: 17-18) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok yaitu.
1. Media audio, adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media
audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media
audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih
keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek. seperti: siaran berita
bahasa Jawa dalam radio, sandiwara bahasa Jawa dalam radio, tape
recorder beserta pita audio berbahasa Jawa.
2. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
3. Media visual diam, seperti: foto, slide, gambar
4. Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara, video
tanpa suara

12
5. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
6. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai suara
7. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian Jawa
atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video wayang, video
campursari.
Henich (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010: 19) mengklasifikasikan
media secara lebih sederhana, yaitu:
1. Media yang tidak diproyeksikan
2. Media yang diproyeksikan
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis komputer
6. Multimedia kit.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas mengenai jenis-jenis media
pengajaran maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi
tujuh jenis media yaitu media audio, media visual, media audio visual dan
multimedia.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Ditinjau dari proses pemebelajaran sebagai proses komunikasi, maka
fungsi media adalah sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke penerima
(siswa). Tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran antara lain
landasan psikologis, teknologis, empiric dan filosofis. Beberapa manfaat media
pembelajaran adalah mengatasi keterbatasn pengalaman, mengkonkretkan konsep-
konsep yang abstrak, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, adanya interaksi
langsung dengan lingkungan, menghasilkan keseragaman pengamatan,
menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis, membangkitkan
motivasi dan rangsangan anak untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat
guru serta memberikan pengalaman yang integral Klasifikasi media pembelajaran
yaitu media visual, audio, audio visual, cetak, model, realita, komputer dalam
proses pembelajaran dan multimedia.
3.2 Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua
mahasiswa khususnya mahasiswa biologi. Jika ada kekurangan dan kesalahan,
baik penyajian ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun demi kesempurnaan pada makalah-makalah berikutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. 2002. Jakarta: Ciputat
Pers.
Muhammad Isnaini. 2011. Media Pembelajaran. Palembang: Modul (bahan ajar).
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed.2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Munandi, Yuhdi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta; Gaung Persada Press.
Prof,Dr.Wina sanjaya, M,Pd.2012. Media komunikasi pembelajaran. Jakarta :
kencana prenada media group

15

Anda mungkin juga menyukai