Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Desain Pembelajaran Model ADDIE

OLEH KELOMPOK 5:
Susanti vebi Goncalves (201941032)
Sephia maharani Tamnge (201941008)
Leoni Krisaulya Manjoe ( 201941002 )
Jennifer Rangkoratat (201941010)
Kasiani Eda Resmol (201941004)
Adiman Tanarubun (201741003)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
AMBON
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Desain model pembelajaran ADDIE”  dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Kimia


Berbasis Kepulauan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia
prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 8 November 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………………….. i

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………… ii

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………… iii

BAB I    PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A.      Latar Belakang .………………………………………………………. 2

BAB II 
PEMBAHASAN………………………………………………………………………. 3

A.      sejarah desain model pembelajaran ADDIE…………. 4

B.      5 Tahap utama model pembelajaran ADDIE……………………….. 5


BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………….. 5

A.     Kesimpulan……………………………………………………………………….. 7

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………. 8

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Desain pembelajaran model ADDIE adalah salah satu desain pembelajaran yang
berorientasi sistem, yakni sebuah desain yang menghasilkan sistem pembelajaran yang
mencakup seluruh komponen pembelajaran. ADDIE merupakan akronim dari Analyze,
Design, Develop, Implement, dan Evaluate. (menganalisis, merancang, mengembangkan, dan
mengevaluasi).1
Model pengembangan ADDIE merupakan model desain pembelajaran yang
berlandasan pada pendekatan sistem yang efektif dan efisien serta prosesnya yang bersifat
interaktif yakni hasil evaluasi setiap fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke
fase selanjutnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah desain model pembelajaran ADDIE


Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluations)
berawal dari konsep model desain pembelajaran serta teori yang digunakan untuk angkatan
darat AS pada tahun 1950. Selanjutnya, pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida
State University bidang Educational Technology untuk digunakan pada semua angkatan
bersenjata AS.
Praktisi pendidikan selanjutnya membuat beberapa revisi sehingga sekitar pertengahan 1980-
an muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat
digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode
pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam
mengembangkan perangkat dan infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang
efektif, dinamis dan mendukung proses pembelajarn dengan beberapa tahapan.
B. 5 Tahap utama model pembelajaran ADDIE
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap analisis, dilakukan
pendefinisian permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki
oleh siswa. Tahap Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman
masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dan lain-lain?
b. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran
atau apa kebutuhan siswa?
c. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan,
keterampilan, sikap, perilaku dan lain-lain?
d. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa
yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
e. Apa fokus tujuan instruksional?
f. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih
disukai?
g. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?
2. Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan,
konten, dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan
pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis dan spesifik. Dalam tahap
desain, yang ditanyakan adalah:
a. Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video dan Grafis. Apakah
sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
b. Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber
cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
c. Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembelajaran. Apakah
terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?
d. Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada pembelajaran? Misalkan
behavioris konstruktivis, dan lain-lain.
e. Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana
pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dan lain-lain,)?
f. Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran?
g. Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh
siswa? Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
h. Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan balik
pada bahan ajar?
i. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa? Anda
akan memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?

3. Pengembangan (Development)
Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan dan penggabungan konten
yang sudah dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan
konten dan perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
b. Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara
efektif dalam sebuah tim?
c. Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
d. Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?
4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan
instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi kurikulum,hasil
pembelajaran yang diharapkan, metode penyampaian dan prosedur pengujian.
Aktivitas lain yang harus dilakukan pada fase ini meliputi penggandaan dan
pendistribusian materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi
masalah teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:
a. Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat
berinteraksi dengan belajar.
b. Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama
pebelajaran?Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau
bertahan?
c. Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami
topik dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?
d. Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama
pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti
yang direncanakan?
e. Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi ‘cadangan’?
f. Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
g. Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara
mandiri atau memerlukan bimbingan?
5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah
multidimensional dan merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini
mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam tahap pengembangan. Evaluasi
dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah
pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk perbaikan
pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah
yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang
diinginkan terpenuhi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain pembelajaran model ADDIE merupakan singkatan dari Analyze (analisis), Design
(desain), Develop (pengembangan), Implement (implementasi /eksekusi), Evaluate
(evaluasi). Sebagiamana namanya desain pembelajaran model ADDIE merupakan desain
pembelajaran dengan pendekatan sistem sehingga diantara tahapan-tahapannya tidak bisa
terpisahkan. Tahapan ADDIE yang sistematis menjadikan model ini merupakan model
yang sederhana dan mudah diterapkan. Proses pembelajaran ADDIE bersifat interaktif
dengan tahapan-tahapan dasar yang efektif, efisien, dan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

Admin Padamu, Desain Pembelajaran Model ADDIE. https://www.padamu.net. Diakses


pada 07 November 2017 pukul 13.15 WIB.

Branch, R. M. 2009. Instructional Design : The ADDIE Approach. Boston: Springer US.

Chaeruman. 2008. Mengembangkan Sistem Pembelajaran dengan Model ADDIE. Jakarta:


PT Remaja Rosdakarya

Gage, Nathaniel L. 2009. A Conception Of Teaching. Boston: Springer US

Ibrahim, Reyzal. 2011. Model Pengembangan ADDIE diakses melalui


http://jurnalpdf.info/pdf/model-pengembangan-addie.html diakses tanggal 2 November
2017 pukul 03.16 WIB

Latip, Asep E. 2016. Pembelajaran Berbasi Karakter di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal


Pendidikan Islam, Vol. 28, Issue 1.

Nurmaya. 2015. Model Pembelajaran: 7 Model Pembelajaran.


(https://mayalink.wordpress.com/model-pembelajaran-7-model-pembelajaran/, diakses
tanggal 17 November 2017

Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Zehra Ozdilek - Edward Robeck. 2009. “Operational Priotrities of Instructional Designers


Analyzed Within the Steps of the ADDIE Instructional Design Model”. Procedia-Social
and Behavioral Sciences, Vol. 1, Issue 1.

Anda mungkin juga menyukai