Anda di halaman 1dari 23

Desain Pembelajaran Model ADDIE

Admin Padamu 01 Sep 2016


Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat
interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien.
Model ADDIE (Analysis Design Development Implementation Evaluations) berawal dari
konsep Model Desain Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS
pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State
University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah model yang
lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai
macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan
bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja
pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.

Skema Model
ADDIE
Tahapan Pengembangan Model ADDIE
Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan yang
terdiri dari: analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), implementasi
(Implementation) serta sevaluasi (Evaluation)
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian
permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran serta dilakukan
identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tahap Analisis
umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman masa
lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dll?
2. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran atau
apa kebutuhan siswa?
3. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan, keterampilan,
sikap, perilaku dll?
4. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa yang
perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
5. Apa fokus tujuan instruksional?
6. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih
disukai?
7. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?
2. Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis
yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Fase desain
dilakukan secara sistematis dan spesifik. Dalam tahap desain, yang ditanyakan adalah:
1. Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video dan Grafis. Apakah sumber
tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
2. Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber
cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
3. Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembekajaran. Apakah
terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?
4. Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan
pada pembelajaran? Misalkan behavioris konstruktivis, dll.
5. Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana
pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dll,)?
6. Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran?
7. Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh siswa?
Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
8. Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan balik pada
bahan ajar?
9. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa? Anda akan
memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?
3. Pengembangan (Development)
Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan dan penggabungan konten yang sudah
dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan konten
dan perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
2. Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara efektif
dalam sebuah tim?
3. Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
4. Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?
4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan instrukturnya/ fasilitator.
Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode
penyampaian dan prosedur pengujian. Aktivitas lain yang harus dilakukan pada fase ini
meliputi penggandaan dan pendistribusian materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan
jika terjadi masalah teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:
1. Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat
berinteraksi dengan belajar.
2. Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama
pebelajaran?Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
3. Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami topik
dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?
4. Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama pembelajaran. Apa
reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti yang direncanakan?
5. Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi ‘cadangan’?
6. Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
7. Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara mandiri
atau memerlukan bimbingan?
5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah multidimensional dan
merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini mengasumsikan bentuk evaluasi formatif
dalam tahap pengembangan. Evaluasi dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan
instruktur dan siswa. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk
perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah
yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang diinginkan
terpenuhi.
Referensi: Branch, RM, & Kopcha, TJ (2014). model desain pembelajaran. Dalam Handbook
penelitian tentang komunikasi pendidikan dan teknologi
KONSEP DAN PENERAPAN DESAIN INSTRUKSIONAL
Dosen pengampu : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Prakata
Bismillahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kepada Allah, SWT. Dalam waktu yang relatif singkat penulis dapat menyelesaikan
tugas berat ini, penulisan buku sebagai tugas akhir Mata Kuliah Disain Instruksional. Buku ini
penulis selesaikan dalam waktu kurang lebih satu minggu sehingga pasti belum memenuhi
harapan.
ADDIE serta penerapannya. Model ini dipilih sebagai desain instruksional pelatihan yang dalam
pengembangannya terdapat modul yang akan digunakan dalam pelatihan tersebut. Selanjutnya
adalah materi modul tentang konsep pembelajaran tematik, di dalamnya terdapat lembar kegiatan
sebagai bagian dari kegiatan evaluasi.
Sebelum kurikulum 2013 lahir, bahkan sebelum pelaksanaan KTSP 2006 beberapa sekolah telah
menerapkan model pembelajaran tematik, salah satunya Sekolah Alam. Tema dibuat untuk
membantu pemahaman yang menyeluruh dari sesuatu yang dipelajari, sehingga siswa memiliki
pemahaman yang bermakna, mendalam dan holistik terhadap suatu materi.
Dalam kegiatan kita sehari-hari, tanpa disadari beberapa aktivitas yang kita lakukan pada dasarnya
difokuskan pada suatu tema/pokok bahasan, misalnya percakapan antar tetangga, di tukang sayur,
di lapangan komplek, dan lain sebagainya. Sehingga isi pembicaraan lebih terfokus. Namun
karena merupakan aktivitas sehari-hari, tentu hal tersebut seringkali tanpa direncanakan atau
disadari.
Berbeda halnya dengan kegiatan pembelajaran, maka dalam kegiatannya perlu perencanaan yang
dilakukan dengan sadar, salah satunya adalah tema yang diangkat untuk mengikat materi
pembelajaran. Tema ditentukan secara terencana dan memerlukan pertimbangan-pertimbangan
khusus. Sehingga para guru perlu bekal pengetahuan tentang hal tersebut.
Oleh karena itu, buku ini ditulis sebagai salah satu bekal tersebut dan ditulis berdasarkan
pengalaman penulis terhadap permasalahan yang umumnya terjadi di lapangan.
Ciputat, akhir Januari 2018
Mayasari

DESAIN INSTRUKSIONAL

Dalam proses pembelajaran, hal penting yang harus selalu disiapkan atau diupayakan oleh guru
secara maksimal adalah bagaimana menyampaikan suatu materi. Dengan adanya perubahan dan
pembaharuan pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran maka upaya tersebut dituntut
lebih . Guru harus inovatif dan efektif dalam menyajikan pembelajaran, mendorong siswa aktif
dan kreatif, serta materi dapat dengan mudah difahami siswa dengan cara menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan namun tetap sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Untuk itu seorang guru harus mempersiapkan atau merencanakan kegiatan pembelajaran
dengan baik dan tepat. Dalam penyusunan perencanaan tersebut, guru harus memiliki tambahan
kemampuan karena yang disusun bukan sekedar memindahkan materi dari buku paket ke dalam
perencanaan namun mengembangkan bahan ajar/materi yang akan dibahas/diajarkan juga
bagaimana melakukan atau membangun komunikasi dengan siswa, menata urutan materi, memilih
metode/model pembelajaran, memilih media dan sumber belajar yang tepat, mengelola kelas serta
menyusun instrument penilaian. Perencanaan atau rancangan kegiatan belajar inilah yang disebut
Desain Instruksional (Pembelajaran).
Beberapa definisi desain instruksional menurut para ahli adalah sebagai berikut:
· The process of deciding what metods of instruction are best for bringing about desired changers
in student knowledge and skills for a specific course content and a specific student populations.
Reigeluth, (1983) in Richey, Rita C., Klein, James D., and Tracey, Monica W. (2011).The
Instructional Design Knowledge Base: Theory, Research, and Practice. New York: Routledge.
(p.2)
Reigulth menyampaikan bahwa desain instruksional merupakan proses penentuan metode
pembelajaran untuk perubahan/perbaharuan pengetahuan dan keterampilan siswa.
· Instructional Design means more than literally creating instruction. It is associated with the
broader concept of analyzing human performance problem systematically, identifying the root
causes of those problems, considering various solutions to address the root causes, and
implementing the solutions in ways designed to minimize the unintended consequences of
corrective action.
Rothwel, Wiliam J., and Kazanas, H.C. (2004). Mastering the Instruction Design Process: A
Systematic Approach. USA . Pfeiffer. (p. 3)
Menurut Rothwel, desain pembelajaran berkaitan dengan menganalisis kinerja manusia secara
sistematis dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahannya, serta menerapkan
solusi yang telah dirancang.
· Instructional Design is an iterative process of planning performance objectives, selecting
instructional strategies, choosing media and selecting or creating materials, and evaluations
Branch, Robert M (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York:Springer. (p.8)
Robert mendefinisikan desain instruksional sebagai suatu proses merencanakan tujuan kinerja,
menentukan strategi pembelajaran, memilih media dan menentukan atau membuat bahana ajar
dan evaluasi.
Menurut penulis, desain instruksional adalah rancangan yang disusun secara sistemis untuk
menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dari segala aspek sehingga dapat meningkatkan
kinerja peserta didik.
Desain pembelajaran muncul dan tumbuh dengan dipengaruhi oleh berbagai teori dari beberapa
disiplin ilmu diantaranya ilmu komunikasi dan psikologi belajar.
Beberapa desain instruksional yang telah dikenal adalah:
· Model Dick and Carry
· Model Gagne
· Model Kemp
· Model ASSURE
· Model ADDIE
Dan lain-lain
Pada buku ini, penulis hanya akan membahas desain instruksional model ADDIE.
DESAIN INSTRUKSIONAL
MODEL ADDIE

Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat
interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien.
Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluations) berawal dari
konsep Model Desain Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS pada tahun 1950.
Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State University untuk digunakan
pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah model yang
lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai
macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan
ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu
sendiri dengan beberapa tahapan.
Model ADDIE merupakan salah satu model yang sering digunakan dalam kegiatan pelatihan dan
pengembangan SDM. Model ADDIE terdiri dari 5 langkah :
1. Analyze
2. Design
3. Develop
4. Implement
5. Evaluate

ADDIE menurut Reiser

Langkah dalam Model ADDIE :


1. Analyze (Analisis)
Pada tahapan ini, dilakukan analisa tentang beberapa hal yang perlu diketahu sebelum kegiatan
pelatihan dilakukan. Seperti tujuan penyelenggaraan training, siapa peserta dan apa yang menjadi
kebutuhan peserta training terkait dengan materi, metode, teknik pembelajaran, dan lain-lain.
2. Design (desain)
Dalam tahap desain ini seorang perancang pelatihan perlu melakukan perencanaan awal untuk
program pelatihan/pembelajaran, perancangan materi pelatihan dan perencanaan evaluasi
pelatihan secara konseptual yang nantinya akan dijadikan dasar dalam tahap pengembangan.
3. Develop (pengembangan)
Pada tahapan ini kegiatan dilakukan dengan merealisasikan konsep yang sudah dibuat pada tahap
disain. Kegiatan pengembangan adalah merealisasikan kerangka yang dibuat dalam bentuk materi
pelatihan, persiapan peralatan yang akan digunakan dan pembuatan evaluasi pelatihan.
4. Implement (implementasi)
Tahapan implementasi adalah tahapan dimana program pelatihan dilaksanakan. Program pelatihan
dilakukan sesuai rencana yang sudah dibuat.
5. Evaluate (evaluasi)
Tahap akhir adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan guna meninjau kembali pelaksanaan pelatihan
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Kemudian evaluasi juga digunakan oleh
perancang pelatihan untuk memperbaiki kekurangan metode yang akan digunakan, sehingga
kegiatan pembelajaran kedepannya dapat dirancang dengan lebih baik lagi.

CONTOH PENERAPAN MODEL ADDIE


Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan. Berikut
adalah penerapan ADDIE di sebuah Sekolah Alam tingkat sekolah dasar:
1. Analysis (Analisis)
Pihak sekolah menemukan permasalahan di lapangan terkait pengembangan dan pelaksanaan
pembelajaran tematik. Hal ini ditindaklanjuti dengan pengumpulan data melalui kunjungan dan
observasi kelas, wawancara dan pemberian angket kepada para guru. Diharapkan melalui tindak
lanjut ini, akan diperoleh gambaran yang riil tentang kondisi permasalahan tersebut dan akan
menjadi input untuk tindakan selanjutnya.
Berikut ini adalah resume dari hasil pengumpulan data:
a. Permasalahan:
 Guru kesulitan dalam mencari atau menentukan tema dan sub tema sesuai konsep
pembelajaran tematik
 Guru kesulitan mengeksplor aktifitas asyik yang harus dikaitkan dan dikembangkan
sesuai tema
 Guru kesulitan dalam mencari/menggali materi sesuai dengan potensi lingkungan sekitar
ataupun SDA dan budaya setempat
 Guru kesulitan dalam mengaitkan materi sesuai SKKD dengan tema
 Guru kesulitan dalam melakukan pemetaan bagi Kompetensi Dasar yang lintas semester
dan Kompetensi Dasar yang tidak sesuai dengan tema
 Guru kesulitan dalam merumuskan keterpaduan berbagai mata pelajaran pada langkah
pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 Guru belum memahami konsep tematik sehingga masih sering mengajar per mata
pelajaran
 Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajarkan lagu/rhyme sesuai
tema
b. Profil guru
Berikut data yang diperoleh tentang guru:
Berdasarkan lama mengajar:
 40 % guru adalah guru baru dan fresh graduated (pengalaman pertama mengajar)
 35% guru yang telah mengajar 1-2 tahun
 25% guru yang telah mengajar selama 3 tahun atau lebih
Berdasarkan pemahaman konsep pembelajaran tematik dan aplikasinya:
 20% guru cukup memahami konsep pembelajaran tematik serta aplikasinya
 30% guru cukup memahami konsep pembelajaran tematik namun belum terlihat dalam
aplikasinya
 50% guru belum memahami konsep pembelajaran tematik
c. Profil lingkungan
 Sekolah berada di pinggiran perkotaan, dekat dengan pusat bisnis serta berada diantara
perumahan modern (komplek) dan perumahan biasa
 Area sekolah cukup luas dan asri, dengan banyaknya pepohonan juga serangga serta
beberap binatang lainnya
 Perpustakaan dan koleksi buku cukup lengkap tersedia
 Ruang IT tersedia
 Listrik dan wifi tersedia
d. Pengembangan wawasan dan keilmuan
 85% guru merasa membutuhkan pelatihan konsep pembelajaran tematik serta aplikasinya
 15% guru tidak merasa membutuhkan pelatihan konsep pembelajaran tematik serta
aplikasinya
2. Design (Desain)
Berdasarkan hasil analisis, maka diputuskan bahwa 85% guru akan mengikuti pelatihan dan 15%
akan mengikuti TOT Pembelajaran Tematik. Pihak sekolah dan trainer merancang pelatihan yang
muatan materinya disesuaikan dengan kebutuhan para guru. Berikut ini adalah desain untuk
Pelatihan Pembelajaran Tematik:
a. Sasaran
85% guru atau sebanyak 30 orang, wajib mengikuti pelatihan pembelajaran tematik, materi
dimulai dari basic (landasan dan hal-hal mendasar untuk menguatkan pemahaman guru)
b. Materi yang akan diberikan pada pelatihan:
No. Judul Materi Durasi
Diberikan
pada
1. Landasan pembelajaran tematik 120 menit Hari
2. Konsep dasar pembelajaran tematik 190 menit pertama
3. Konsep dasar pemetaan 170 menit
4. Review materi hari pertama 30 menit Hari
5. Aplikasi pembelajaran tematik di Sekolah Alam 250 menit kedua
6. Simulasi mengajar (microteaching) dengan 155 menit
konsep pembelajaran tematik dan pembuatan RPP
7. Evaluasi dan refleksi 45 menit

Kegiatan secara rinci pada Rencana Pelaksanaan Pelatihan.


c. Waktu pelatihan:
2 (dua) hari, 8 jam perhari
d. Metode : Presentasi, diskusi kelompok, simulasi, games
 Untuk kegiatan presentasi pada hari pertama, para guru sebagai peserta pelatihan akan
dibagi menjadi 6 (enam) kelompok sehingga tiap kelompok terdiri dari 5 guru. Tiap
kelompok akan mendapat giliran presentasi sebanyak 3 kali. 2 kelompok pertama
melakukan presentasi pada sessi 1, 2 kelompok kedua pada sessi 2, dan 2 kelompok
ketiga pada sessi 3..
 Sedangkan pada kegiatan presentasi hari kedua, pada sessi 2 anggota kelompok akan
dibentuk baru. Para guru sebagai peserta pelatihan akan dibagi menjadi 10 (sepuluh)
kelompok, 3 orang perkelompok. Pada sessi 3 setiap 5 (lima) kelompok akan menjadi 1
(satu) kelompok besar sehingga akan terbentuk 2 (dua) kelompok besar.
e. Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, papan tulis kecil, sticky note. laptop
Media penunjang lainnya: alat tulis (spidol besar, spidol kecil, pinsil warna, krayon) kertas A4,
karton manila/kertas plano, lakban, selotif, gunting, kabel roll
f. Sarana: Ruangan tertutup atau semi tertutup sesuai dengan jumlah peserta
3. Development (Pengembangan)
Berdasarkan hasil analisa dan disain yang telah disusun, pihak sekolah dan trainer melakukan
kajian materi dan mengembangkan modul pelatihan, menyiapkan lembar kegiatan atau teknik
evaluasi permateri, menyiapkan games, ice breaking, dan menyiapkan sumber belajar lainnya
yang akan digunakan.

4. Implementation (Implementasi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem dan desain pelatihan yang telah
disusun sehingga tujuan - tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program
pembelajaran. Pada model ini, evaluasi yang yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi formatif
s Setiap selesai melakukan proses pada setiap tahapan
s Setiap selesai materi pelatihan/persessi dilakukan evaluasi dengan cara membagikan kertas
evaluasi dan refleksi. Dalam kegiatan ini peserta diminta menuliskan beberapa hal/kata/kalimat
kunci dari materi yang disampaikan untuk mengecek pemahaman dan refleksi dari para peserta
training terkait kebermanfaatan materi yang disampaikan kaitannya dengan kebutuhan/aplikasi
di lapangan
s Simulasi mengajar (microteaching) dan pembuatan RPP pada akhir kegiatan
s Evaluasi untuk 4 materi pada akhir pelatihan (lembar evaluasi penyelenggaraan pelatihan)

b. Evaluasi sumatif
Mengevaluasi keberhasilan program pelatihan dengan cara melakukan evaluasi langsung di
lapangan. Dalam 2 bulan, secara terjadwal pihak sekolah melakukan:
s Monitoring dan pendampingan di kelas saat penyusunan RPP
s Monitoring dan pendampingan kegiatan pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN


MATERI I

A. Materi Pokok : Landasan Pembelajaran Tematik


B. Alokasi Waktu : 120’ (hari pertama, sessi 1)
C. Kompetensi Dasar
Para guru memahami landasan dan kurikulum pembelajaran tematik
D. Indikator
1. Menjelaskan landasan filosofis pembelajaran tematik
2. Menjelaskan landasan psikologis pembelajaran tematik
3. Menjelaskan landasan yuridis pembelajaran tematik
4. Menganalisa kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran tematik
E. Materi pokok
· Landasan pembelajaran tematik
Ø Landasan pembelajaran tematik
o Landasan filosofis
o Landasan psikologis
o Landasan yuridis
Ø Landasan model kurikulum pembelajaran tematik
o Pengorganisasian kurikulum
o Klasifikasi pengintegrasian tema
F. Metode dan Model Pembelajaran
· Model pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano, lakban, selotif, gunting
· Sumber belajar: silabus (guru membawa sendiri) dan modul pelatihan

H.Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Metode Media

A. Kegiatan Awal
§ Salam 10’
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan salam dan
menanyakan kabar hari ini dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab
(beberapa guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam 10’ Brainst
kegiatan ini): orming
ü Mengapa Sekolah Alam memiilih konsep pembelajaran tematik?
ü Bagaimana kurikulum pembelajaran tematik ?
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan materi I
ü Trainer membagikan modul pelatihan

5’

Cerama
h
B. Kegiatan Inti
§ Trainer meminta guru membuat kelompok yang terdiri dari 5’
maksimal 5 orang dengan level/kelas yang berbeda.
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok untuk membaca dan
mendiskusikan materi I.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar 15’ Silent Modul
latihan 1.1. secara berkelompok (sesuai pengelompokan pada reading materi I
sessi 1). Para guru saling berdiskusi dalam
menjawab/mengerjakan tugas pada lembar latihan. namun 15’ Modul
masing-masing guru harus mencatat juga jawabannya. Diskusi lembar
§ Perwakilan dari 2 kelompok (pertama) mempresentasikan hasil kelomp latihan
diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 1.1, kelompok lain ok dan
menanggapi jawaba
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya n 1.1
jawab untuk memperkuat pemahaman para guru.
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok untuk membaca dan
mendiskusikan materi I.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar 10’
latihan 1.2. secara berkelompok (sesuai pengelompokan pada
sessi 1). Para guru saling berdiskusi dalam Present
menjawab/mengerjakan tugas pada lembar latihan. namun asi
masing-masing guru harus mencatat juga jawabannya.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (pertama) mempresentasikan hasil 25’
diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 1.2, kelompok lain Materi
menanggapi pada
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya Cerama Power
jawab untuk memperkuat pemahaman para guru h dan Point
tanya
jawab

C. Kegiatan Akhir
§ Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang 10’ Tanya
belum dimengerti. jawab
§ Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara individual
§ Guru dan trainer membahas soal evaluasi secara umum 10’ Lembar
§ Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan Kerja evaluas
kegiatan pelatihan dalam sticky note individ i
§ Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah u
ditempelkan di dinding 5’
Diskusi Sticky
note
Kerja
individ Kertas
u plano,
lakban

I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis, perbuatan, sikap
d. Bentuk penilaian : Subjektif
Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN


MATERI II

A.Materi Pokok : Konsep Dasar Pembelajaran Tematik


B. Alokasi Waktu : 190’ (hari pertama, sessi 2)
C. Kompetensi Dasar
Para guru memahami konsep dasar pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
D. Indikator
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran tematik
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran tematik
3. Menjelaskan manfaat pembelajaran tematik
4. Menjelaskan prinsip pembelajaran tematik
5. Menjelaskan ciri-ciri pembelajaran tematik
6. Mengidentifikasi dan menganalisis SKD dan indikator yang coock dengan tema
E. Materi Pokok
· Konsep dasar pembelajaran tematik
Ø Pengertian pembelajaran tematik
Ø Tujuan pembelajaran tematik
Ø Manfaat pembelajaran tematik
Ø Prinsip-prinsip pembelajaran tematik
Ø Ciri-ciri pembelajaran tematik
Ø Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi
F. Metode dan Model Pembelajaran
· Model pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano, lakban, selotif, gunting
· Sumber pembelajaran: silabus (guru membawa sendiri) dan modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Metode Media

A. Kegiatan Awal
§ Salam 10 ‘
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan salam,
dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab
(beberapa guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam 10’ Brainst
kegiatan ini): orming
ü Mengapa kurikulum 2013 berkonsep tematik?
ü Berikan contoh pelaksanaan pembelajaran tematik yang telah
dilaksanakan di kelas!
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan materi II

5’
Cerama
h

B. Kegiatan Inti
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai 15’ Modul
pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan materi II
mendiskusikan materi II.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar
latihan 2.1. secara berkelompok. Para guru saling berdiskusi 15’ Silent Modul
dalam menjawab/ mengerjakan tugas pada lembar latihan. reading lembar
namun masing-masing guru harus mencatat juga jawabannya. latihan
§ Perwakilan dari 2 kelompok (ketiga) mempresentasikan hasil dan
diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 2.1, kelompok lain Diskusi jawaban
menanggapi kelomp 2.1
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan ok
tanya jawab untuk memperkuat pemahaman para guru tantang 10’
pengertian, tujuan, manfaat, dan ciri-ciri pembelajaran tematik
Present
asi
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai 20’ Materi
pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan pada
mendiskusikan materi II Cerama Power
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar h dan Point
latihan 2.2. secara berkelompok. Para guru saling berdiskusi tanya
dalam menjawab/mengerjakan tugas pada lembar latihan. jawab
namun masing-masing guru harus mencatat juga jawabannya. 15’
§ Perwakilan dari 2 kelompok (keempat) mempresentasikan hasil
diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 2.2, kelompok lain Modul
menanggapi materi II
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan 30’
tanya jawab untuk memperkuat pemahaman para guru tentang Silent
kaitan pembelajafran tematik dengan standar isi reading Modul
lembar
latihan
dan
Diskusi jawaban
kelomp 2.1
15’ ok

30’

Present
asi Materi
pada
Power
Point

Cerama
h dan
tanya
jawab

C. Kegiatan Akhir
§ Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang 10’ Tanya
belum dimengerti. jawab
§ Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara individual
§ Guru dan trainer membahas soal evaluasi secara umum 10’ Lembar
§ Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan Kerja evaluasi
kegiatan pelatihan dalam sticky note individ
§ Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah u
ditempelkan di dinding 5’ Sticky
Diskusi note
Kerja
individ Kertas
u plano,
lakban

I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis, perbuatan, sikap
d. Bentuk penilaian : Subjektif
Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN


MATERI III

A.Materi Pokok : Konsep Dasar Pemetaan Tema


B. Alokasi Waktu : 170’ (hari pertama, sessi 3)
C. Kompetensi Dasar
Para guru memahami konsep dasar pemetaan tema dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan, diharapkan para guru mampu:
1. Menjelaskan pengertian pemetaan tema
2. Menjelaskan cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema
E. Materi Pokok
· Konsep dasar pembelajaran tematik
Ø Pengertian pembelajaran tematik
Ø Tujuan pembelajaran tematik
Ø Manfaat pembelajaran tematik
Ø Prinsip-prinsip pembelajaran tematik
Ø Ciri-ciri pembelajaran tematik
Ø Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi
F. Metode dan Model Pembelajaran
· Model pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, papan tulis kecil, sticky note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano, lakban, selotif, gunting
· Sumber pembelajaran: silabus (guru membawa sendiri) dan modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Metode Media

D. Kegiatan Awal
§ Salam 15 ‘
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan salam,
dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas 10’ Cerama
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan materi III h

E. Kegiatan Inti
§ Eksplorasi materi 5’ Curah
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya gagasan
jawab (beberapa guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan ini):
ü Apa yang dimaksud dengan pemetaan tema?
§ Guru menyampaikan gagasannya, yang lain
menanggapi/menyepakati
§ Trainer menyampaikan penguatan tentang review pengertian
tema dan materi tentang pemetaan tema 10’ Diskusi
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai
pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan 10’ Cerama Materi
mendiskusikan materi III h pada
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar Power
latihan 3.1 dalam kelompok sesuai pengelompokan pada sessi Point
1. Guru mengerjakan secara individu namun diperbolehkan 10’
untuk berdiskusi sesuai kelompok masing-masing. Silent
§ Perwakilan dari 2 kelompok (kelima) mempresentasikan reading Modul
hasil diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 3.1, kelompok materi
lain menanggapi 15’ III
§ Trainer menyampaikan penguatan tentang cara menentukan Kerja
tema kelomp
§ Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai ok Modul
pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan diskusi lembar
mendiskusikan materi III latihan
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar &
latihan 3.2 dalam kelompok sesuai pengelompokan pada sessi jawaba
1. Guru mengerjakan secara individu namun diperbolehkan 10’ n 3.1
untuk berdiskusi sesuai kelompok masing-masing.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (keenam) mempresentasikan Present
hasil diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 3.2, kelompok asi
lain menanggapi 15’
§ Trainer memberikan penguatan tentang prinsip-prinsip
pengembangan dan pemilihan tema 10’

Cerama Materi
h dan pada
15’ tanya Power
jawab Point
Kerja

kelomp Modul
ok lembar
diskusi latihan
10’ &
jawaba
n 3.2

20’
Present
asi

Materi
Cerama pada
h dan Power
tanya Point
jawab

F. Kegiatan Akhir
§ Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang 10’ Tanya
belum dimengerti. jawab
§ Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara individual
§ Guru dan trainer membahas soal evaluasi secara umum 10’ Kerja Lembar
§ Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan individ evaluas
kegiatan pelatihan dalam sticky note u i
§ Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah
ditempelkan di dinding 5’ Diskusi
Sticky
Kerja note
individ
u
Kertas
plano,
lakban

J. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis, perbuatan, sikap
d. Bentuk penilaian : Subjektif
Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN


MATERI IV

A.Materi Pokok : Aplikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Alam


B. Alokasi Waktu : 250’ (hari kedua, sessi 2)
C. Kompetensi Dasar
Para guru memahami aplikasi pembelajaran tematik di Sekolah Alam
D. Indikator
1. Menjelaskan prinsip dasar penggunaan tema dalam memahami alam semesta
2. Menganalisis cara memebedah tema
E. Materi Pokok
· Prinsip dasar penggunaan tema dalam memahami alam semesta
· Cara membedah tema
F. Metode dan Model Pembelajaran
· Model pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky note
· Sumber pembelajaran: modul pelatihan

H.Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Metode Media

B. Kegiatan Awal
§ Salam 10 ‘
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan salam,
dilanjutkan ice breaking.
a. Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas 10’ Ceramah
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan materi IV

C. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi materi 10’ Curah
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya gagasan
jawab (beberapa guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan ini):
ü Apa saja yang menjadi ciri khas pembelajaran di Sekolah
Alam?
ü Bagaimana proses perencanaan dan persiapan pembelajaran
di Sekolah Alam?
§ Guru menyampaikan gagasannya, yang lain
menanggapi/menyepakati
§ Trainer menyampaikan penguatan materi aplikasi
pembelajaran tematik di sekolah alam 15’ Diskusi
§ Trainer membagi guru menjadi 10 kelompok melalui games
§ Trainer meminta guru mengerjakan latihan 4.1 sesuai 60’ Ceramah
kelompok Tanya Materi
§ Tiap kelompok mempersiapkan satu orang untuk jawab pada
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok, dan sisanya Power
akan berkeliling untuk mendengarkan presentasi kelompok Point
lain 60’

60’ Kerja Modul


kelompo materi
k IV
diskusi Modul
lembar
latihan
&
jawaba
n 4.1
D. Kegiatan Akhir
§ Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang 10’ Tanya
belum dimengerti. jawab
§ Trainer meminta guru untuk memberikan pendapat tentang 2
tema yang terbaik untuk kegiatan pada sessi selanjutnya 10’ Kerja
individu
§ Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan Lembar
kegiatan pelatihan dalam sticky note Diskusi evaluas
§ Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah 5’ i
ditempelkan di dinding Kerja
individu
Sticky
note

Kertas
plano,
lakban

I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis, perbuatan, sikap
d. Bentuk penilaian : Subjektif
Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN


MICROTEACHING
EVALUASI AKHIR

A.Materi Pokok : Latihan menyusun RPP dan mengaplikasikannya


B. Alokasi Waktu : 155’ +45’ (hari kedua, sessi 3 dan 4)
C. Kompetensi Dasar
Para guru dapat menyusun RPP dengan konsep pembelajaran tematik dan mengaplikasikannya
dalam proses pembelajtran
D. Indikator
1. Menyusun RPP pembelajaran tematik
2. Mengapikasikan RPP yang telah dibuat dalam pembelajaran
E. Materi pokok
· Pembuatan RPP
· Microteaching
F. Metode dan Model Pembelajaran
· Model pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : praktek langsung, diskusi kelompok,
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, laptop
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano, lakban, selotif, gunting
· Sumber belajar: silabus (guru membawa sendiri) dan modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Metode Media

A. Kegiatan Awal
§ Salam 5’
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan salam dan
dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai 10’ Ceramah
ü Kegiatan yang akan dilakukan

B. Kegiatan Inti
§ Trainer meminta guru membuat 2 kelompok besar yang 10’ Ceramah
masing-masing terdiri dari 5 kelompok yang telah dibentuk
pada sessi 2.
§ Trainer meminta perwakilan kelompok besar memilih 1 tema
yang telah dinilai pada sessi 2 . Modul
§ Trainer mengontrol dan mengarahkan proses pembuatan RPP materi I
§ Tiap kelompok membagi tugas dalam penyusunan RPP
sehingga semua berperan. RPP yang dinilai benar oleh trainer Modul
langsung diketik pada laptop. lembar
§ Perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan RPP yang latihan
akan digunakan dalam microteaching, kelompok lain 45’ Diskusi dan
menanggapi kelompo jawaba
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan k n 1.1
tanya jawab untuk memperkuat pemahaman para guru.
§ Tiap kelompok mempersiapkan kegaitan microteaching dan
memilih 2 orang yang akan bertugas sebagai guru utama dan 10’
guru pendamping. Presentas
§ Kelompok yang bertugas untuk microteaching selain yang i
menjadi pengajar hanya mengamati. Sementara kelompok
yang satunya menjadi murid, begitu sebaliknya. 5’
§ Setelah kedua kelompok melakukan microteaching, trainer
meminta pendapat kepada guru- guru terkait: Ceramah
ü Performance dan Materi
ü Kesesuaian dengan RPP 15’ tanya pada
ü Kesesuain dengan konsep pembelajaran tematik jawab Power
ü Pembelajaran membuat siswa merasa asyik atau tidak Point
ü Masukan
ü Kelompok yang dinilai memberikan argumentasi atau Diskusi
tanggapan 30’ kelompo
§ Trainer menyampaikan penguatan materi dan mengadakan k
tanya jawab untuk memperkuat pemahaman para guru
15’ Praktek
langsung

Brainsto
rming
dan
Tanya
jawab

Ceramah

C. Kegiatan Akhir
§ Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang 10’ Tanya
belum dimengerti. jawab
§ Para guru diminta mengerjakan evaluasi akhir secara
individual 45’ Lembar
§ Trainer meminta guru mengisi penilaian pelatihan secara Kerja evaluas
keseluruhan individu i akhir
Lembar
Kerja evaluas
individu i
pelaksa
naan
pelatiha
n

I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis, perbuatan, sikap
d. Bentuk penilaian : Subjektif
Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.
Jakarta : Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa.
Jakarta : Depdiknas.
Fogarty R, 1991. The Mindfull School: How to Integrate The Curricula. Palatine, Illinois: Skylight
Publishing, inc.
http://promoteasite.weebly.com/index.html
http://sekolah-web.blogspot.com/2010/05/cara-menentukan-tema-pada-pembelajaran.html
http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/22/pemetaan-pembelajaran-tematik/
Khaeruddin & Mahfud Junaedi. 2007. Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan Konsep dan
implementasinya di
Madrasah. Jogyakarta:Nuansa Aksara
Masnur Muslich. 2008. KTSP Pembelajaran berbabasis kompetensi dan kontekstual.
Jakarta:Bumi aksara.
Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema
Sa’ud, Udin Syaefuddin, dkk. 2006.
SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) ttg TEMATIK
TERPADU oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN, 2016
Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka
Karya.
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Prestasi Pustaka
Karya.
Udin Syaefudin dkk. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung : UPI Press.
Ujang Sukandi. 2003. Belajar Aktif & Terpadu. Surabaya : Duta Graha Pustaka

Anda mungkin juga menyukai