Anda di halaman 1dari 17

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“Pembelajaran Model ADDIE”

Dosen Pengampu:

Dr. phil. Dessy Seri Wahyuni, S.Kom., M.Eng.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

 Ida Bagus Anom Mudita (2015051038)


 James Pieter loro (2015051043)
 I Made Reza Dwi Purnama Putra (2015051044)
 Putu Bagus Awik Friyuwananta (2015051050)
 I Kadek Gangga Cahya Adi Negara (2015051057)
 Ni Nyoman Sindi Libriani (2015051059)
 Ni Luh Gede Arlinasari (2015051076)
 Dewa Gede Wahyu Adhi Darma (2015051078)

Kelas PTI 2D

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan tehadap Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrah dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah bang berjudul “Pembelajaran Model ADDIE ”
ini dengan baik dan lancar.

Adapun Tujuan dari kami dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dr. phil. Dessy
Seri Wahyuni, S.Kom., M.Eng..  pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika di Mata
Kuliah Belajaran dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pembelajaran Model ADDIE  bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. phil. Dessy Seri Wahyuni, S.Kom., M.Eng.
selaku dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika di Mata Belajara dan Pembelajaran
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini

Singaraja, 23 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Model Pembelajaran ADDIE........................................................................3

2.2 Tahapan-tahapan model pembelajaran ADDIE............................................3

2.3 Metode pembelajaran ADDIE......................................................................6

2.4 penerapan pembelajaran model ADDIE........................................................9

2.5 Tujuan Pembelajaran dari model ADDIE......................................................12

BAB III PENUTUP.................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan pembelajaran ada model pembelajaran ADDIE(Analysis-Design-


Development-Implementation-Evaluation), model pembelajaran ini muncul pada tahun 1990
an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda, fungsi ini ADDIE yaitu menjadi
pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,
dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.Model ini dipilih karena model ADDIE
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan metode pengembangan pengajaran sistem.

Selain itu, model ADDIE merupakan model pembelajaran umum yang cocok untuk
pengembangan dan penelitian. Istilah ini hampir identik dengan pengembangan sistem
pengajaran. Jika digunakan dalam pengembangan, proses tersebut dianggap berurutan, tetapi
bisa juga bersifat interaktif, di mana hasil evaluasi setiap tahapan dapat membawa
perkembangan pembelajaran ke tahap sebelumnya. Hasil akhir dari satu tahap adalah produk
awal tahap berikutnya. Kerangka kerja Addie adalah proses siklus yang akan berkembang
dari waktu ke waktu dan terus berlanjut selama rencana pengajaran dan proses implementasi.
Kelima tahap ini mencakup kerangka kerja, dan setiap kerangka kerja memiliki tujuan dan
fungsi uniknya sendiri dalam pengembangan desain instruksional

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu model pembelajaran ADDIE?


1.2.2 Apa saja tahapan-tahapan model pengembangan ADDIE?
1.2.3 Bagaimana metode penelitian yang terdapat di model pembelajaran ADDIE?
1.2.4 Bagaimana Penerapan pembelajaran model ADDIE?
1.2.5 Tujuan Pembelajaran dari model ADDIE?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui model pembelajaran ADDIE
1.3.2 Untuk mengetahui tahapan model perkembangan ADDIE
1.3.3 Untuk mengetahui motode penelitian model pembelajaran ADDIE
1.3.4 Untuk mengetahui penerapan pembelajaran model ADDIE
1.3.5 Untuk Mengetahui tujuan pembelajaran model ADDIE

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Pembelajaran ADDIE


Model desain pembelajaran ADDIE dikembangkan oleh Reiser dan Margareth
Molenda dengan ke lima (5) komponen, yang diterapkan secara sistematik sesuai
dengan penyebutan nama model ADDIE (Benny A, 2011)71. Model ADDIE sering
digunakan untuk menggambarkan pendekatan sistematis untuk pengembangan
instruksional. Selain itu, model Model pengembangan ADDIE adalah model
perencanaan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat interaktif,
dimana hasil evaluasi setiapa fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke fase
sebelumnya. Hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase berikutnya.
Tahapan dalam model ADDIE.
2.2 Tahapan-tahapan model pengembangan ADDIE

1. Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh
peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi
masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu,
output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profil calon peserta
belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci
didasarkan atas kebutuhan. Pada tahap ini membagi fase menjadi tiga segmen yaitu:
analisis pebelajar, analisis pembelajaran (termasuk maksud dan tujuan pembelajaran), dan
analisis media pengiriman online.
Kegiatan pada tahap analisis untuk menentukan komponen yang diperlukan untuk tahap
pembangunan selanjutnya yaitu:

1) menentukan karakteristik pebelajar;


2) menganalisis kebutuhan pebelajar dalam pembelajaran;
3) membuat peta konsep berdasarkan penelitian awal. Dilanjutkan dengan
merancang flow chart memberikan arah yang jelas untuk produksi produk;
4) menentukan jenis media yang akan dikembangkan;

3
5) menganalisis kendala yang ditemukan;
6) merancang assessment untuk menguji kompetensi pebelajar. Akurasi dalam
menyelesaikan tugas, lembar kerja, kuis, dll;
7) menganalisis perbedaan antara kelas web dan regular; dan
8) mempertimbangkan pedagogis online. Verbal, visual, taktis, auditori, dll.

2. Design (Rancangan)
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blue print). Tahapan yang
perlu dilaksanakan pada proses rancangan yaitu: pertama merumuskan tujuan
pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Kemudian
menentukan strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita
pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-
sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang
seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen
bernama blue print yang jelas dan rinci.
Data yang diperoleh untuk pembelajaran TIK berupa silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP selanjutnya dikembangkan sebagai panduan untuk
menyusun bahan ajar yang akan dimuat dalam produk pengembangan.

3. Development (Pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau desain tadi menjadi kenyataan.
Pada tahap ini dikembangkan e-learning mata pelajaran TIK yang berbasis web. Hal
pertama yang dilakukan dalam pengembangan produk adalah menganalisis pengguna
sistem dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan pengguna dan hal-hal apa saja yang bisa
dilakukan pengguna pada sistem.
Pengguna sistem adalah administrator, guru, dan siswa. Karena media yang
dikembangkan berbasis blog, akan membuka kesempatan bagi pengguna umum untuk
ikut mengakses.Administrator adalah pengguna yang paling tinggi hak untuk mengakses
media. Administrator bisa membuat kategori, mengorganisasi isi, mengorganisasi mata
pelajaran, mengorganisasi guru mata pelajaran, memilih dan mengubah tampilan. Guru

4
memiliki tugas untuk meng-upload materi, memberikan tugas, menilai tugas, dan
memantau perkembangan pembelajaran siswa. Siswa dapat melihat materi, meng-
upload tugas, berdiskusi dalam forum.  Pengguna umum hanya dapat melihat materi.

4. Implementation (Implementasi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan system pembelajaran yang
dikembangkan. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan di-instal atau di-
setting sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.
Tahap implementasi pada penelitian ini, dilaksanakan dengan mengujicobakan media
secara langsung. Uji coba media dilaksanakan sebanyak dua tahap yaitu: tahap pertama
uji validitas oleh ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran, ahli desain
pembelajaran. Tahap kedua uji kepraktisan oleh kelompok perorangan, kelompok kecil,
kelompok besar, dan guru mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Hasil dari
uji coba ini dijadikan landasan untuk melaksanakan tahap evaluasi.

5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi pada penelitian ini dilaksanakan sampai evaluasi formatif bertujuan untuk
kebutuhan revisi. Berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba lapangan yang sudah
dilakukan pada tahap implementasi selanjutnya dilakukan dua tahap analisis data yaitu
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif dipergunakan untuk
mengolah data berupa masukan, kritik dan saran dari ahli dan uji lapangan untuk
selanjutkan dilakukan revisi bertahap untuk pengembangan media menjadi lebih baik.
Sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari penilaian responden dalam bentuk
angka pada angket yang diberikan. Semua tahapan evaluasi ini bertujuan untuk kelayakan
produk akhir. Layak dari segi isi, desain dan user friendly.

5
2.3 Bagaimana metode penelitian model ADDIE?

Metode penelitian model ADDIE dalam mendesain sistem instruksional menggunakan


pendekatan sistem. Esensi dari pendekatan sistem adalah membagi proses perencanaan
pembelajaran ke beberapa langkah, untuk mengatur langkah-langkah ke dalam urutan-urutan
logis, kemudian menggunakan output dari setiap langkah sebagai input pada langkah berikut.
Model intruksional ADDIE merupakan proses instruksional yang terdiri dari lima fase, yaitu
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang dinamis.Tahapan dari
Model ADDIE diimplementasikan sebagai berikut:

1. Analisis

Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan bahan ajar
dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

• Analisis kinerja: Dalam tahapan ini, mulai dimunculkan masalah dasar yang dihadapi
dalam pembelajaran

• Analisis siswa: Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa berdasarkan


pengetahuan, keterampilan dan perkembangannya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa yang beragam. Hasil analisis siswa berkenaan dengan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif dapat dijadikan gambaran dalam mengembangkan bahan ajar
dalam pembelajaran. Beberapa poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya:

1) Karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran ,

2) Pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa berkenaan dengan


pembelajaran,

3) Kemampuan berpikir atau kompetensi yang perlu dimiliki siswa dalam pembelajaran,

4) Bentuk pengembangan bahan ajar yang diperlukan siswa agar dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan kompetensi yang dimiliki

6
• Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pembelajaran: Analisis materi
berkenaan dengan fakta, konsep, prinsip dan prosedur merupakan bentuk identifikasi
terhadap materi agar relevan dengan pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran. Dalam
tahap ini, analisis dilakukan dengan metode studi pustaka. Tujuan dari analisis fakta, konsep,
prinsip dan prosedur materi pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian
utama materi yang akan diajarkan dan disusun secara sistematik. Analisis ini dapat dijadikan
dasar untuk menyusuk rumusan tujuan pembelajaran.

• Analisis tujuan pembelajaran: Analisis tujuan pembejaran merupakan langkah yang


diperlukan untuk menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa.
Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu didapatkan diantaranya:

1) Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,

2) Ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, tahapan ini dapat dijadikan


acuan untuk mengembangkan bahan ajar dalam pembelajaran.

2. Desain

Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan bahan ajar diantaranya


meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan bahan ajar dalam pembelajaran kontektual dengan mengkaji kompetensi inti
dan kompetensi dasar untuk menentukan materi pembelajaran berdasarkan fakta,
konsep, prinsip dan prosedur, alokasi waktu pembelajaran, indikator dan instrumen
penilaian siswa,
2) Merancang skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan
pembelajaran,
3) Pemilihan kompetensi bahan ajar
4) Perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi mata
pelajaran,
5) Merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi belajar dengan pendekatan
pembelajaran

7
3. Pengembangan

Pengenbangan dalam Model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk dalam hal
ini adalah bahan ajar. Langkah pengembangan dalam penelitisn ini meliputi kegiatan
membuat dan memodifikasi bahan ajar. Dalam tahap desain telah disusun kerangka
konseptual pengembangan bahan ajar. Dalam tahap pengembangan kerangkangka
konseptual tersebut direalisasikan dalam bentuk produk pengembangan bahan ajar yang siap
diimplementasikan sesusi dengan tujuan. Dalam melakukan langkah pengembangan bahan
ajar, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai antara lain adalah :

1) Memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan,

2) Memilih bahan ajar terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajara.

4. Implementasi

Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan untuk


mengimplementasikan rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan pada situasi yang
nyata dikelas. Selama implementasi, rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan
diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi bahan ajar yang telah dikembangkan
disampaikan sesuai dengan pembelajaran. Seteleh diterapkan dalam bentuk kegiatan
pembelajaran kemudian dilakukan evalusai awal untuk memberikan umpan balik pada
penerapan pengembangan bahan ajar berikutnya. Tujuan utama dalam langkah implemtasi
antara lain:

1) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,


2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi persoalan yang
sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembejaran,
3) Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan siswa meningkat.

8
5. Evaluasi
evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap
pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran. Evalusi dilakukan dalam dua bentuk yaitu
evalusi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap
muka (mingguan) sedangkan evalusi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara
keseluruhan (semester). Evalusi sumatif mengukur kompetensi akhir atau tujuan pembejaran
yang ingin dicapai. Hasil evalusi digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap
pengembangan bahan ajar. Kemudian revisi dibuat sesuai dengan hasil evalusi atau
kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh tujuan pengembangan bahan ajar. Evaluasi
terhadap pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
beberapa hal, yaitu :
1) Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan,
2) Peningkatan kemampuan siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan
dalam kegiatan pembelajaran,
3) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi
siswa melalui kegiatan pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran .

2.4 Bagaimana Penerapan pembelajaran model ADDIE


Dalam mengembangkan bahan ajar dibutuhkan model pengembangannya guna
memasikan hasilnya. Penggunaan model pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan
dengan teori akan menjamin kualitas bahan ajar. Model model tersebut antara lain;
model ADDIE, ASSURE, Hannafin and Peck, Gagne and Brigs, serta Dick and Carey.
Dari model tersebut tentu memiliki karakteristik masing-masing yang perlu lebih dalam
lagi dipahami. Model intruksional ADDIE merupakan proses instruksional yang sudah
umum digunakan baik secara tradisional oleh pengembang diklat. Ada lima frase, yaitu
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang mempresentasikan
panduan perangkat pengembangan pelatihan dan kinerja yang dinamis. Model ADDIE
kemudian dijelaskan lebih rinci melalui format tabel yang menunjukkan tahapan-
tahapan dalam pengembangan Model ADDIE, yaitu:
1) Analisis

9
Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan
bahan ajar dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Analisis kinerja Dalam tahapan ini, mulai dimunculkan masalah dasar
yang dihadapi dalam pembelajaran
b. Analisis siswa Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa
berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan perkembangannya. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yang beragam.
Hasil analisis siswa berkenaan dengan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif dapat dijadikan gambaran dalam mengembangkan bahan ajar
dalam pembelajaran.
c. Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pembelajaran Analisis
materi berkenaan dengan fakta, konsep, prinsip dan prosedur merupakan
bentuk identifikasi terhadap materi agar relevan dengan pengembangan
bahan ajar dalam pembelajaran. Dalam tahap ini, analisis dilakukan
dengan metode studi pustaka. Tujuan dari analisis fakta, konsep, prinsip
dan prosedur materi pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi bagian-
bagian utama materi yang akan diajarkan dan disusun secara sistematik.
Analisis ini dapat dijadikan dasar untuk menyusuk rumusan tujuan
pembelajaran
d. Analisis tujuan pembelajaran Analisis tujuan pembejaran merupakan
langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan atau kompetensi
yang perlu dimiliki oleh siswa
2) Desain

Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan bahan ajar diantaranya


meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

 Penyusunan bahan ajar dalam pembelajaran kontektual dengan mengkaji


kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk menentukan materi
pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur, alokasi waktu
pembelajaran, indikator dan instrumen penilaian siswa.

10
 Merancang skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan pembelajaran
 Pemilihan kompetensi bahan ajar
 Perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi
mata pelajaran.
 Merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi belajar dengan pendekatan
pembelajaran.
3) Pengembangan
Dalam melakukan langkah pengembangan bahan ajar, ada dua tujuan penting yang
perlu dicapai. Antara lain adalah :
1. Memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
2. Memilih bahan ajar terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

4) Implementasi
Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan untuk
mengimplementasikan rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan pada situasi
yang nyata dikelas. selama implementasi, rancangan bahan ajar yang telah
dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi bahan ajar yang telah
dikembangkan disampaikan sesuai dengan pembelajaran. Seteleh diterapkan dalam
bentuk kegiatan pembelajaran kemudian dilakukan evalusai awal untuk memberikan
umpan balik pada penerapan pengembangan bahan ajar berikutnya. Tujuan utama
dalam langkah implemtasi antara lain:
1. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. . Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi persoalan yang
sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembejaran.
3. Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan siswa meningkat.

5) Evaluasi

11
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE
untuk memberikan nilai terhadap pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran.
Evalusi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evalusi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan) sedangkan
evalusi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan (semester).
Evalusi sumatif mengukur kompetensi akhir atau tujuan pembejaran yang ingin
dicapai. Hasil evalusi digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap
pengembangan bahan ajar ,kemudian revisi dibuat sesuai dengan hasil evalusi atau
kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh tujuan pengembangan bahan ajar.

2.5 Tujuan Pembelajaran dari model ADDIE

Tujuan model pengembangan ADDIE adalah untuk menghasilkan atau mengembangkan


sebuah produk yang teruji secara empiris. Untuk menghasilkan produk yang baru dan teruji
tersebut, maka perlu ada tahapan kegiatan yang terdokumentasi dan terukur pada semua
tahap pengembangan/pembuatan.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam model desain pembelajaran ADDIE terdapat lima komponen yang penting yang
terdiri dari Analisis yaitu menganalisis kebutuhan pembelajaran sebagai langkah awal untuk
menentukan kompetensi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar seperti menentukan
tujuan belajar dan apakah karakteristik peserta didik mampu mengikuti pembelajaran.
Desain pembelajaran yaitu menentukan strategi dan media yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Development/pengembangan pembelajaran yaitu proses
untuk mewujudkan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Implementasi pembelajaran
yaitu di mana semua yang telah direncanakan di awal seperti strategi dan tujuan
pembelajaran harus dijalankan atau di implementasikan dan yang terakhir yaitu Evaluasi
merupakan pemberian nilai dan masukkan dari rancangan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan seperti apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau apakah strategi yang
digunakan dalam pembelajaran berhasil atau tidak. Model pembelajaran ADDIE mempunyai
komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang menunjukkan pembelajaran efektif dan
efisien sehingga cocok untuk pengembangan model pembelajaran yang sederhana.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, R. A. (2019, juni sabtu). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model ADDIE.
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/halaqa/article/download/2124/1528.
Paten, G. (2016, Januari sabtu). Model Pengembangan Media Pembelajaran ADDIE.
https://grafispaten.wordpress.com/2016/01/02/model-pengembangan-media-
pembelajaran-addie/.

Hidayat, Candra. “Model Penelitian Pengembangan ADDIE.” Ranah Research, 22 Sept.


2020, ranahresearch.com/model-penelitian-pengembangan-addie/.

Paten, G. (2016, Januari sabtu). Model Pengembangan Media Pembelajaran ADDIE.


https://grafispaten.wordpress.com/2016/01/02/model-pengembangan-media-
pembelajaran-addie/.

14

Anda mungkin juga menyukai