Anda di halaman 1dari 1

Sejak berlakunya UUPA hingga saat ini, pengaturan Hak Pakai mengalami perkembangan.

Baik dari aspek penguasaan hak, peralihan hak, dan Hak Pakai sebagai obyek pembebanan
hak. Berkaitan dengan Hak Pakai, jawablah pertanyaan dibawah ini :
1.    Apa ruang lingkup penguasaan Hak Pakai atas tanah?
2.    Apakah Hak Pakai atas tanah dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain?
3.   Apakah Hak Pakai atas tanah dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak
Tanggungan?

Jawaban
1. Pasal 4 Ayat (2) jo. Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok
Agraria (UUPA) menjelaskan wewenang untuk mempergunakan ruang yang ada di
atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan
penggunaan tanah yang bersangkutan. Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat
1 pasal ini memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan,
demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan
untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam
batas-batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum lain yang
lebih tinggi.
2. Bisa dengan syarat warga negara Indonesia; badan hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
3. UU 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda yang
Berkaitan dengan Tanah atau disebut juga Undang-Undang tentang Hak Tanggungan
Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan juga dapat
disebut Undang-Undang Hak Tanggungan mendefinisikan bahwa Hak Tanggungan
atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah (Hak Tanggungan)
adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan
dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang
diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. Lebih mudahnya
dalam Penjelasan Atas UU 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta
Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah disebutkan bahwa Hak Tanggungan
adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan
kedudukan diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.
Dalam arti, bahwa jika debitor cidera janji, kreditor pemegang Hak Tanggungan
berhak menjual melalui pelelangan umum tanah yang dijadikan jaminan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan, dengan hak mendahulu
daripada kreditor-kreditor yang lain. Kedudukan diutamakan tersebut sudah barang
tentu tidak mengurangi preferensi piutang-piutang Negara menurut ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai