Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Pujis yukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah yang berjudul Alat Pengumpulan Data Penelitian disusun untuk
memenuhi tugas dari matakuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, dengan senang hati
kami menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1
A. Latar
Belakang
.................................................................................................................
1
B. Tujuan
Masalah
.................................................................................................................
1
C. Rumusan
Masalah
.................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
3
A. Instrumen
Tes
............................................................................................................
3
1. Bentuk Tes...................................................................................................3
2. Macam-Macam Tes Berdasarkan Kegunaannya.........................................3
B. Angket/Quesioner
............................................................................................................
7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan
masalah. Penelitian merupakan kegiatan yang sistematis oleh karena itu
harus dilakukan dengan metode tertentu untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang dihadapi. Metode tersebut disebut sebagai metode
ilmiah yang didasari oleh kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria metode
ilmiah yaitu berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan
prinsip-prinsip analisis, menggunakan hipotesis penelitian (tergantung
pada metode penelitian yang digunakan), dan menggunakan teknik
kuantisasi (berdasarkan pada penelitian).
Dalam mengumpulkan data dibutuhkan sebuah instrumen penelitian.
Instrumen
penelitian
mengumpulkan,
adalah
memeriksa,
semua
alat
menyelidiki
yang
suatu
digunakan
untuk
masalah,
atau
BAB II
PEMBAHASAN
Penyusunan
prosedur
instrumen
penelitian.
merupakan
Instrumen
langkah
berfungsi
penting
sebagai
alat
dalam
bantu
berkaitan
pola
dalam
dengan
yang telah
ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dalam hal ini terdapat dua macam alat
evaluasi yang dapat dikembangkan menjadi instrumen penelitian, yaitu tes dan
non-tes.
A. Instrumen Tes
Tes merupakan alat ukur yang sering kita ditemui di bidang penelitian
pendidikan, psikologi maupun sosiologi. Dengan tes, seorang peneliti dapat
mengukur konstruk yang diinginkan. Melalui indikator yang dipilih, seorang
peneliti kemudian dapat mengidentifikasi konstruk yang hendak diukur.
Kemudian menggunakannya sebagai perkiraan atas dasar kajian ilmiah yang
ada, tes merupakan aspek pengukuran penelitian yang mempunyai peranan
penting.
Pengertian suatu tes menurut (Ary dkk.,1985:189, dalam buku
Metodologi Penelitian Pendidikan:138) :
A test is a set of stimuli presented to individual in order to elicit responses on
the basis of which a numerical score can be assigned.
Tes tidak lain adalah satu set stimuli yang diberikan kepada subjek atau
objek yang hendak diteliti, sedangkan menurut (Kerlinger,1986, dalam buku
Metodologi Penelitian Pendidikan:138) menyatakan bahwa :
A test is a systematic procedure in which individual tested are presented with
a set of constructed stimule to which they respond, the responses enabling
the tester to assign the testes numerals.
Tes merupakan prosedur sistematik dimana individu yang dites
direpresentasikan dengan suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat
menunjukkkan ke dalam angka. Subjek dalam hal ini, bersedia mngisi itemitem dalam tes yang sudah direncanakan sesuai dengan pilihan hati dan
Contoh :
Sebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung!
3. Bentuk Jawaban Singkat
Tes jawaban singkat merupakan tipe item tes yang bisa
dijawab dengan kata, frase, bilangan, atau simbol. Siswa
diminta untuk memberi jawaban secara singkat, tepat, dan
jelas. Item jawaban singkat cocok untuk mengukur berbagai
hasil belajar yang relatif sederahana.
Contoh :
Siapa penemu mikroskop?
4. Bentuk Melengkapi (Isian)
Tes melengkapi hampir sama dengan jawaban singkat, yaitu
merupakan tipe tes yang bisa dijawab dengan kata, frase,
bilangan atau simbol. Bedanya tes melengkapi merupakan
pernyataan yan tidak lengkap, dan siswa diminta melengkapi
pernyataan tersebut.
Contoh :
Mikroskop ditemukan oleh...
Keunggulan tipe tes uraian dari pada tes objektif ialah akan
menimbulkan sifat kreatif pada diri seseorang, dan hanya orang yang
menguasai materi yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan
baik. Jika kita ingin melihat kemampuan seseorang berdasarkan sifat
kreatif sebenarnya tipe tes uraian harus dipilih.
Kekurangan dari tes objektif yaitu penilaian harus dilakukan oleh
orang yang benar-benar ahli dalam materi tes tersebut dan lebih
banyak memerlukan waktu untuk mengoreksinya.
b) Bentuk Tes Pilihan Ganda ( tes tipe Objektif)
1. Tes Benar Salah (True- False)
Tes benar salah adalah tes yang memuat pernyataanpernyataan (Statement). Pernyataan tersebut ada yang benar dan
ada yang salah. Orang yang ditanyakan tugasnya hanya menandai
masing- masing pernyataan itu dengan melingkasi huruf B jika
pernyataan benar, dan S jika pernyataan salah.
Contoh :
Hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau kelembaman (B/
S)
Cara mengolah skor tes tipe benar salah, sebagai berikut:
a) Sistem denda
Rumus skor dengan sistem denda:
Sk = B - S
5
Dengan ketentuan :
Sk : skor yang diperoleh peserta tes
B : jumlah jawaban benar
S : jumlah jawaban salah
b) Sistem tanpa denda
Rumus skor dengan sistem tanpa denda:
Sk =
Dengan ketentuan :
SkB
: skor yang diperoleh peserta tes
B : jumlah jawaban benar
Contoh :
Jumlah soal tes = 100 butir soal
Ahmad menjawab soal dengan benar sejumlah 70 butir soal,
jawaban salah 25 butir soal dan 5 butir soal tidak dikerjakan. Maka
skor untuk ahmad :
a) Sistem denda Sk = 70-25 = 45
b) Tanpa sistem denda Sk = 70
2. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Tes pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian
informasi yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya dengan
cara memilih dari yang sudah disediakan. Ada empat variasi tes
pilihan ganda, yaitu:
Bentuk Tes Pilihan Ganda Biasa
Contoh :
Planet ketiga pada susunan tata surya adalah ...
a. Planet Merkurius
b. Planet Venus
c. Planet Bumi
d. Planet Mars
e. Planet Yupiter
Bentuk Tes Hubungan Antar Hal
Tes hubungan antar hal adalah soal yang memuat
pernyataan dan alasan, dengan pola memuat pernyataan dan
memuat alasan.
Petunjuk Pilihan
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan
sebab akibat.
Sk =
dengan ketentuan:
SkB: skor yang diperoleh peserta tes
B : jumlah jawaban yang benar
Jadi yang dihitung adalah hanya jawaban yang benar saja,
respon
Penggunaan
tes
berdasarkan
menjodohkan
aturan
terbatas
yang
ditentukan.
pada
Respon
a. Janssen
mengukur
dekat
dengan
objek
3. Lensa pada mikroskop
yang
dekat
dengan
mata
4. Lensa yang digunakan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Hipermitropi
Miopi
Lensa okuler
Lensa objektif
Lensa cekung
Lensa cembung
Presbiopi
Miopi
pada mikroskop
5. Cacat mata tidak dapat
melihat
benda
yang
jauh
Cara mengolah skor tipe tes menjodohkan :
Rumus untuk mencari skor dalam tes tipe menjodohkan
adalah:
Sk =
Dengan
ketentuan:
B
Metodologi
Penelitian
Pendidikan:139).
Tes
psikologi
adalah
kesesuaian
dengan
kenyataan
atau
10
lebih
dahulu.
Performa
individual
dalam
tes
ini,
seperti
dalam
konteks
11
ilmu
pengetahuan,
psikometrik,
Memerlukan prosedur yang mengharuskan tes diberikan
kepada setiap individu, menjadikan penyelenggaraan tes
B. Angket/Kuesioner
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian
pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.
12
luas
untuk
menjawab
sesuai
dengan
13
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
fisika
Pelajaran fisika harus dibuat mudah
Harus banyak latihan pada pelajaran
fisika
14
STS
Jawaban
TS
S
SS
= 40 x 3 = 120
= 1 x 100 = 100
100
STS
TS
SS
175
250
325
400
290
15
i=
400100
=75
4
16
= 4 (STS SS)
Klasifikasi Sikap
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (SB)
Sangat Tidak Setuju (STS)
jumlah
jawaban
individu
=4
Klasifikasi Sikap
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Tidak Baik (TB)
Sangat Tidak Baik (STB)
17
STB
TB
SB
8,75
12,5
16,25
20
17
Secara kontinum berdasarkan rerata jawaban responden dapat
digambarkan seperti berikut :
STS
TS
SS
1,75
2,5
3,25
4
3,4
Jumlah
Rerata
15
13
16
15
19
16
15
16
18
14
157
Jumlah skor jawaban seluruh responden (10 orang)
3,75
3,25
4,00
3,75
4,75
4,00
3,75
4,00
4,50
3,50
3,14
untuk
seluruh butir (4 butir) = 157. Rerata jawaban seluruh siswa = 157 : (10
x 4 butir) = 3,925. Rerata skor tersebut apabila dikonsultasikan dengan
18
Begitu
juga
apabila
hasil
angket
tersebut
akan
19
2. Macam-macam Angket
a. Dilihat dari cara memberikannya, angket dapat dibedakan:
1) Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada
responden yangingin diselidiki . Jawaban diperoleh dari sumber
pertama tanpa menggunakan perantara.
2) Angket tidak langsung, yaitu bila angket itu disampaiakan kepada
orang lain yangdiminta pendapat tentang pendapat atau keadaan
orang lain. Jawaban angket itudiperoleh dengan melalui perantara,
sehingga jawabannya tidak dari sumberpertama.
20
apabila
konselor
8. Keterbatasan Angket
a. Sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan
jawaban yang tepat.
b. Terbatas hanya pada responden yang bisa membaca dan menulis.
c. Karena tidak berhadapan langsung dengan responden, maka bila ada
pertanyaan yang kurang jelas, responden tidak dapat mendapatkan
keterangan lebih lanjut.
d. Bersifat kaku, karena pertanyaan-pertanyaan dalam angket telah
ditentukan,sehingga tidak dapat diubah sesuai dengan keadaan sekitar.
e. Sulit mendapatkan jaminan bahwa semua responden akan
mengembalikan angketyang diberikan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan:
1. Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar penetapan skor angka.
2. Secara garis besar tes dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu tes uraian dan
tes objektif. Sedangkan, macam-macam tes diantaranya tes psikologi,
tes prestasi dan tes intelegensi.
3. Angket atau kuisioner adalah alat pengumpul data atau informasi
dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis oleh responden.
4. Macam-macam angket berdasarkan cara menyampaikannya dibedakan
menjadi dua, yaitu angket langsung dan tidak langsung, sedangkan
berdasarkan strukturnya ada angket berstruktur dan angket tidak
berstruktur.
B. Saran
Dalam membuat makalah ini alangkah baiknya dibahas juga
mengenai instrumen pengumpulan data yang lain, misalnya instrumen
observasi, wawancara dan dokumenter.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anik
DATA,
TEKNIK
PENGUMPULAN
PENELITIAN.
DATA DAN
INSTRUMEN
(Diakses
pada
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,
%20S.Pd.,%20M.Pd./PENELITIAN%205%20DATA%20TEKNIK
%20PENGUMPULAN%20DATA%20&%20INSTRUMEN
%20PENELITIAN.pdf , senin 14 Maret 2016)
Hamzah, dkk. 2001. PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN.
Jakarta : Delima Press
Sukandarrumidi. 2006. METODE PENELITIAN: PETUNJUK PRAKTIS UNTUK
PENELITI PEMULA. Yogyakarta : UGM Press
Widoyoko, Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.
Zulkifli Matondang.2009. Validitas dan Realibilitas Suatu Instrumen Penelitian.
UNIMED : Jurnal Tabularasa PPs UNIMED. ( Diakses pada
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24576-Zulkifli.pdf ,
selasa 8 Maret 2016)
24