Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN ADDIE PADA MATA PELAJARAN


PERAWATAN GEDUNG

Disusun Oleh :

Sultan Ramadhani
PTB B / K1522076

Dosen Pengampu :
Dr. Roemintoyo, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2024
1. Analysis (Analisis)

Tahapan analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan


penyebab sebuah kesenjangan kinerja pembelajaran. Untuk memenuhi tahap
analisis, guru harus mampu untuk menentukan instruksi yang akan menutupi
kekosongan atau kesenjangan, mengemukakan tingkat yang akan menutup
kekosongan, serta menawarkan strategi untuk menutup kesenjangan dalam
kinerja berdasarkan bukti empiris tentang potensi untuk keberhasilan
pembelajaran (Cahyadi 2019).
Analisis Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis per lunya
pengembangan bahan ajar dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut (Hidayat dan Nizar 2021):
• Analisis kinerja: Dalam tahapan ini, mulai dimunculkan masalah dasar
yang dihadapi dalam pembelajaran
• Analisis siswa: Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa
berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan perkem bangannya. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yang beragam.
Hasil analisis siswa berke naan dengan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif dapat dijadikan gambaran dalam mengembangkan bahan ajar
dalam pembelajaran.
Beberapa poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya:
1. Karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran,
2. Pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa berkenaan
dengan pembelajaran,
3. Kemampuan berpikir atau kompetensi yang perlu dimiliki siswa
dalam pembelajaran,
4. Bentuk pengembangan bahan ajar yang diperlukan siswa agar dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan kompetensi yang dimiliki.
• Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pem belajaran: Analisis
materi berkenaan dengan fakta, konsep, prinsip dan prosedur merupakan
bentuk identifikasi terhadap materi agar relevan dengan pengembangan
bahan ajar dalam pembelajaran. Dalam tahap ini, analisis dilakukan
dengan metode studi pustaka. Tujuan dari analisis fakta, konsep, prinsip
dan prosedur materi pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi bagian-
bagian utama materi yang akan diajarkan dan disusun secara sistematik.
Analisis ini dapat dijadikan dasar untuk menyusukrumusan tujuan
pembelajaran.
• Analisis tujuan pembelajaran: Analisis tujuan pembejaran merupakan
langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuanatau kompetensi
yang perlu dimiliki oleh siswa. Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu
didapatkan diantaranya:
1. Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,
2. Ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, tahapan ini
dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar dalam
pembelajaran.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 2 menyebutkan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip difersifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Dari yang telah diurakan maka setiap sekolah dalam proses
pelaksanaan pembelajarannya menyesuaikan pada kondisi, potensi siswa.
Artinya kurikulum yang digunakan harus sesuai dengan keadaan satuan
pendidikan dan keadaan siswa. Hal ini harus sesuai dengan keadaan daerah,
keadaan satuan pendidikan dan peserta didik. Maka penerapan bahan ajar video
berbasis youtube dianggap lebih efektif saat ini untuk meningkatkan motivasi
anak dalam belajar di rumah untuk saat ini (Shakila 2020).
Pada perencanaan implementasi yang akan saya buat ini akan ada beberapa
poin yang akan saya kembangkan, antara lain :
1. Guru melakukan analisis dasar terhadap masalah yang akan dihadapi
selama pembelajaran.
2. Guru melakukan pengamatan dan analisis kepada siswa dalam mata
pelajaran Perawatan Gedung mengenai kompetensi awal yang dimiliki
para siswa.
3. Guru menetapkan materi dan metode yang akan digunakan selama
pembelajaran berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Contohnya
dengan menggunakan media PPT dalam penyampaian materi serta
banyak media-media lainnya.

2. Design (Perencanaan)

Design merupakan tahap pembuatan rancangan tampilan media yang akan


dikembangkan dan alur navigasi media. Dalam penelitian ini desain merupakan
tahap pembuatan media pembelajaran. Desain media disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan masalah. Langkah pokok dari kegiatan sistem
desain bimbingan dan konseling ini adalah langkah pengembangan dan
pemilihan media pembelajaran. Adapun hasil produk pengembangan ini berupa
media audio visual dengan konsep film bimbingan dan konseling untuk
membantu pelaksanaan layanan orientasi khusunya penyampaian informasi
tentang bimbingan dan konseling. Desain media audio visual berisi informasi
seputar bimbingan dan konseling yang dikemas sesuai dengan perkembangan
zaman seperti peserta didik zaman milenial (Setiawan 2020).
Tujuan dari tahap design adalah merancang prototipe handout. Langkah
perancangan diantaranya memilih format desain yang digunakan dan memilih
format penulisan. Format penulisan handout adalah sebagai berikut (Endah
2020):
1. Pendahuluan, Kata Pengantar, KI, KD, tujuan pembelajaran, dan peta
konsep.
2. Bahasan materi, berisi materi program linear yang terdiri dari materi
sistem pertidaksamaan linear dua variabel, program linear dua variabel,
dan nilai optimum fungsi objektif.
3. Berisi contoh-contoh soal dan latihan soal, materi berasal dari kehidupan
sehari-hari.
4. Berisi gambar penunjang yang berkaitan dengan materi program linear.
5. Glosarium .
6. Daftar pustaka.
3. Development (Pengembangan)

Dalam melakukan langkah pengembangan multimedia learning, ada dua


tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah :
1. Memproduksi atau merevisi multimedia learning yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2. Memilih multimedia learning terbaik yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Safitri dan Aziz 2022). Beberapa poin
yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya:
a. Bentuk multimedia learning yang perlu dibuat dalam mencapai
tujuan pembelajaran,
b. Bentuk multimedia learning yang perlu dibuat dan dimodifikasi
sehingga dapat memenuhi tujuan pembelajaran.

4. Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi adalah tahap uji coba buku interaktif setelah divalidasi
dan direvisi oleh pakar (Yusri 2020). Pada pelakasanaan tahap implementasi
ini akan dilakukan uji coba yaitu uji coba dengan 4 tahap yaitu pretest sebagai
data awal sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan buku interaktif,
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran buku interaktif, setelah selesai pembelajaran, siswa
tersebut diberikan soal evaluasi untuk mengetahui perbedaan hasil pretest
dengan hasil setelah menggunakan media pembelajaran. Setelah selesai
pembelajaran siswa diminta untuk mengisi angket. Hasil uji coba terbatas
kemudian dievaluasi untuk mengetahui kekurangan dari pelaksanaan
pembelajaran maupun media yang digunakan.

5. Evaluate (Evaluasi)

Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan)
sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara
keseluruhan (semester). Evaluasi sumatif mengukur kompetensi akhir dari
mata pelajaran atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil evaluasi
digunakan untuk memberi umpan balik kepada pihak pengguna model/metode
(Rawe 2022).

Dengan Menerapkan Model ADDIE ini, nantinya diharapkan dalam


keberjalanan pembelajaran pada mata pelajaran Perawatan Gedung ini dapat
mencapai tujuan yang telah dibentuk serta dapat memberikan fasilitas berupa
informasi kepada para siswa yang diharapkan bisa diimplementasikan secara
sistematis baik dalam cakupan pemahaman maupun keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi RAH. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model. Halaqa
Islam Educ J. 3(1):35–42. doi:10.21070/halaqa.v3i1.2124.
Endah SN. 2020. Pengembangan Handout dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Memfasilitasi Siswa dalam
Membuat Model Matematika pada Materi Program Linear. Repos UM
Metro., siap terbit.
Hidayat F, Nizar M. 2021. Model Addie (Analysis, Design, Development,
Implementation and Evaluation) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. J Inov Pendidik Agama Islam. 1(1):28–38.
doi:10.15575/jipai.v1i1.11042.
Rawe T. 2022. Penerapan Model Addie Dan Self-Directed Learning Pada
Program English Study At Home Berbasis E-Learning Di Eye Level Citra
Gran Cibubur. J Instr. 3(2):166.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/instruksional/article/view/12503%0Ahttps:
//jurnal.umj.ac.id/index.php/instruksional/article/download/12503/6932%0A
https://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/pena-
sd/article/view/1530.
Safitri M, Aziz MR. 2022. ADDIE, sebuah model untuk pengembangan
multimedia learning. J Pendidik Dasar. 3(2):50–58.
http://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/jpd/article/view/2237.
Setiawan H. 2020. Pengembangan Media Audio Visual Dengan Konsep Film
Bimbingan Dan Konseling Sebagai Layanan Orientasi Di Smk Negeri 1
Metro Tahun Pelajaran 2019/2020.
Shakila D. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Video Berbasis Youtube
Untuk Pembelajaran Jarak Jauh Pada Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1
Kelas Iv Sekolah Dasar. Univ Jambi., siap terbit.
https://repository.unja.ac.id/id/eprint/15741.
Yusri AZ dan D. 2020. ADDIE MODEL. Repos Univ Kristern Satya Wacana.
7(2):809–820.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15794/3/T1_292013249_B
AB III.pdf.

Anda mungkin juga menyukai