PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “media” berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau
pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran
adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses
komunikasi pembelajaran. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori
bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran diperankan sebagai desain
materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Sumber dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan sebagai tempat
dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat
diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang belajar. Sumber
belajar dapat berupa manusia (human resources) dan benda lain yang bukan
manusia (unhuman resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat
melalui sumber belajar yang dirancang (by design) dan juga dengan sumber
belajar yang tinggal dimanfaatkan (by utilization).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Media?
2. Apakah yang dimaksud dengan Sumber?
3. Apa saja macam-macam Sumber Belajar?
4. Apa manfaat Sumber Belajar dalam Belajar dan Pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Media Pembelajara
2. Untuk mengetahui apa itu Sumber Belajar
3. Untuk mengetahui macam-macam Sumber Belajar
4. Untuk mengetahui manfaat Sumber Belajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau
pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran
adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses
komunikasi pembelajaran. Papan tulis yang ada diruang kelas dapat berperan
sebagai media pembelajaran, karena sering digunakan guru menjadi perantara
dalam menyampaikan pesan-pesan bidang studi, yaitu sering digunakan
menyajikan materi matematika, IPA, IPS, Bahasa, PPKn, dan sebagainya.
Perbedaan alat peraga dan media terletak pada fungsi suatu benda. Benda yang
sama bisa berperan secara berbeda karena difungsikan berbeda oleh guru dalam
pembelajaran. Televisi misalnya dapat sebagai alat peraga, yaitu bila digunakan
guru untuk meragakan alat komunikasi yang disebut televisi. Tapi televisi juga
dapat digunakan sebagai media, yaitu apabila televisi tersebut untuk
mengantarkan atau menyampaikan banyak pesan pendidikan.
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga mendorong proses belajar. Media pembelajaran juga
termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran
diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Misalnya, media televisi yang didesain sebagai komponen
monitor yang dihubungkan dengan VCD/CD player dalam penyajian program
pembelajaran dalam bentuk VCD/CD pembelajarn yang dipersiapkan untuk
pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok ataupun mandiri.
Penggunaan media pembelajaran dalam
penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam
proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media
2
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas
pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat
bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan
digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya
dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media
pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet.
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasfikasian media
pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya
kesepakatan yang berlaku secara umum atau khusus. oleh karena itu
pemgklasifikasian media pembelajaran yang ada sekarang berdasarkan
pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil
penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam tersebut
hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan (generalisasi) hasil penelitian
3
para ahli, seperti Dr. William Allen, Universitas California; DR. Wilburn
Schramm, Standford University; Dr. Ray Carpenter dan Dr. Loran C. Tyford.
Departemen Pendidikan Negara Bagian New York (1955), pada intinya
menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran
yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap efektivitas
penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran. Peran ini tercermin dari
kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi
dan kondisi.
Aneka ragam media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri
tertentu, antara lain:
( a) Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1) Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan
indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media pembelajaran imi
menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh : radio, tape recorder,
telepon.
2) Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampua
indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini
menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh :
gambar, poster, grafik.
3) Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan
kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan
(audio-visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara
dan bentuk atau rupa. Contoh: televisi, film, video.
Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak
ragamnya setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri.
Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar
tergantung pada jenisnya, ketersediannya, dan kemampuan menggunnakannya.
Konsep tentang kemanfaatan alat bantu pandang dengar didasarkan atas konsep
4
tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media pembelajaran
(perantara) yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran
digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh.
(b) Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, jenis media
pembelajaran terdiri atas :
1) Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas, yaitu
dapat menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang
banyak. Contoh : televisi, radio.
2) Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas,
yaitu hanya dapat menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan
jumlah orang atau siswa yang tidak banyak. Contoh : papan tulis, slide,
overhead projector (OHP)
( c) Berdasarkan pengguna atau pemakai yang memanfaatkan media
pembelajaran, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1) Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara massal atau
banyak orang. Contoh : belajar melalui televisi atau radio.
2) Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual
atau perorangan. Contoh : belajar melalui modul dan buku.
(d) Berdasarkan kerumitan (kekomplekan) dan biayanya, jenis media
pembelajaran terdiri atas:
1) Big media, yaitu media pembelajaran yang rumit (kompleks) dan biayanya
mahal, serta penggunannya relatif susah membutuhkan tenaga yang terlatih.
Contoh : film, video, komputer.
2) Little media, yaitu media pembelajaran yang sederhana atau tidak rumit dan
biayanya relatif murah, serta penggunannya relatif mudah tidak perlu tenaga
terlatih. Contoh : papan tulis, gambar.
(e) Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, jenis media pembelajaran terdiri
atas :
5
1) Media by design, yaitu media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan, dan
dibuat sendiri oleh guru lalu digunakan untuk proses pembelajaran. Contohnya
semua media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan dan dibuat sendiri
oleh guru.
2) Media by utilization atau media pembelajaran yang dimanfaatkan, yaitu media
pembelajaran yang dibuat oleh orang lain atau suatu lembaga/institusi,
sedangkan guru hanya tiggal menggunakan atau memanfaatkannya. Contohnya,
semua media pembelajaran yang hanya digunakan atau dimanfaatkan dan tidak
membuat sendiri.
(f) Berdasarkan dimensinya, media pembelajaran terdiri atas:
1) Media dua dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang hanya mempunyai
dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Contoh : poster, bagan, gambar.
2) Media tiga dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang mempunyai minimal
tiga ukuran yaitu panjang, lebar, isi/tinggi. Contoh : model (benda yang
menyerupai aslinya), realia (bemda asli).
(g) Berdasarkan proyeksinya, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1) Media proyeksi, yaitu jenis media pembelajaran yang bisa diproyeksikan atau
dipancarkan dengan menggunakan alat proyektor, sehingga gambarnya akan
nampak pada layar. Contoh : film, film strips, slide, OHP, in focus.
2) Media tidak diproyeksikan, yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bisa
diproyeksikan atau dipancarkan. Contoh : buku, papan flanel.
(h) Klasifikasi Jenis Media Pembelajaran menurut Rudi Brets
Rudi membuat klasifikasi media pembelajaran berdasarkan adanya tiga ciri,
yaitu suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets
membuat delapan kelompok media pembelajaran, yaitu:
1) Media pembelajaran audio-motion-visual, yaitu media pembelajaran yang
mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media
pembelajaran semacam ini paling lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk
kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
6
2) Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran yang
mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti
film strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tidak
bergerak (television still recording)
3) Media pembelajaran audio-semi-motion, yaitu mempunyai suara dan gerakan,
namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh, seperti telewriting
atau teleboard.
4) Media pembelajaran motion-visual, yaitu media pembelajaran yang
mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film (bergerak) bisu (tidak
bersuara).
5) Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada gerakan
seperti film strip, gambar, microform, atau halaman cetak.
6) Media pembelajaran semi-motion (semi bergerak), yaitu menggunakan garis
dan tulisan, seperti tele-autograf.
7) Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon,
audio tape.
8) Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu
huruf (simbol bunyi).
7
c. Menyiapkan dan menentukan media pembelajaran yang akan dipakai sesuai
dengan kebutuhan.
d. Memberikan bimbingan dan pengawasan selama penggunaan media
pembelajaran tersebut oleh siswa agar berfungsi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Selama proses pembelajaran ini pun, guru perlu memperhatikan
kebersihan dan keamanan siswa dalam menggunakan media pembelajaran
tersebut.
e. Setelah proses pembelajaran berakhir, maka siswa dilatih untuk bertanggung
jawab dengan memeriksa kelengkapan media pembelajaran tersebut agar seperti
sedia kalanya dan meyimpannya pada tempat yang telah ditentukan.
8
e. Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa atau guru,
misalnya tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau
bahan media pembelajaran tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula
dalam pembuatan media pembelajaran itu harus rapi agar tidak ada bagian yang
membahayakan.
f. Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dam tidak membosankan bagi
siswa untuk menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media
pembelajaran hendaknya bervariasi atau beraneka ragam (multi media
pembelajaran), karena setiap media pembelajaran tentu ada kelebihan dan
kekurangannya. Kekurangan satu media pembelajaran ditutupi oleh kelebihan
media pembelajaran lainnya, dan sebaliknya, kelebihan satu media
pembelajaran menutupi kekurangan media pembelajaran lainnya. Dengan
demikian, tidak ada istilah media pembelajaran yang jelek atau yang baik.
Kalaupun ada istilahnya adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran
dengan suatu materi pembelajaran yang akan disajikan.
g. Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta rapi
pembuatannya.
h. Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
i. Penggunaan media pembelajaram dalam suatu proses pembelajaran tidak
sekaligus dipertunjukan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan
materi pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukan sekaligus, maka perhatian
siswa bukan pada materi pelajaran melainkan pada media pembelajarannya,
sehingga pembelajaran tidak akan berhasil.
j. Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi
pembelajaran yang sedang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
k. Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran,
sehingga mereka akan dirawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan
utuh pada tempat yang telah ditentukan.
9
l. Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang
mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negatif. Misalnya media
pembelajaran komik sebaiknya banyak gambar yang menunjukkan pesan
positif, karena dengan pesat positif itu akan ditiru siswa. Jika suatu media
pembelajaran banyak pesan negatifnya, maka itupun akan ditiru oleh siswa,
malahan hal negatif ini lebih cepat diterima siswa.
Pada dasarnya meda pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya
pengaktifan kegiatan belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran
itu selalu harus bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan dana yang
cukup besar. Untuk itu, diperlukan kreativitas guru dalam memanfaatkan
sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya, meskipun tidak tersedia di
sekolah tersebut. Di samping itu, jika suatu media pembelajaran perlu ada, guru
pun dapat bekerja sama dengan siswa untuk pengadannya, dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang sederhana yang tersedia atau dapat dengan
mudah didapatkan.
Penggunaan media pembelajaran (termasuk di dalamnya sumber belajar, dan
alat-alat pelajaran) untuk membantu kegiatan belajar seharusnya disesuaikan
dengan isi atau materi pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Di
samping kesesuaian tersebut, faktot-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Waktu yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk belajar menggunakan media
pembelajaran tersebut. Betapapun baiknya media pembelajaran yang tersedia
dan dapat digunakan, jika penggunannya memerlukan waktu yang tidak sesuai
dengan waktu yang tersedia dapat mengganggu keberhasilan belajar. Oleh
karena itu, perlu dipilih media pembelajaran yang dapat membantu proses
pembelajaran, namun waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya sesuai
dengan waktu yang tersedia.
2) Kecakapan guru maupun siswa menggunakan media pembelajaran. Setiap
bentuk media pembelajaran menuntut kecakapan tertentu dalam
menggunakannya. Sumber belajar dan media pembelajaran tersebut dapat
10
bermanfaat untuk membantu kegiatan pembelajaran, jika yang
menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3) Dana yang tersedia untuk pengadaan media pembelajaran yang diperlukan.
Masalah dana seringkalo mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan di
sekolah pada umumnya, terutama memberi pengaruh terhadap pengadaan media
pembelajaran yang diperlukan. Disadari, bahwa tidak semua yang dibutuhkan
itu tersedia di sekolah. Untuk itu guru seringkalo menghadapi masalah
pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Untuk itu guru seringkali
menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran karena tidak adanya dana.
Namun demikian kreativitas guru seringkali mengatasi pengadaan sumber
belajar dan media pembelajaran, meskipun pengadaan itu bersifat sederhana
namun dalam batas kemampuannya.
11
b. Fungsi Afektif
Menggugah semangat belajar siswa dapat menggunakan media khususnya
gambar. Dari media ini emosi siswa akan muncul dan daya serap akan semakin
baik. Perpaduan antara teks dan gambar dapat menumbuhkan ketertarikan untuk
mempelajari.
c. Fungsi Kognitif
Media dapat memudahkan siswa untuk merekam kembali kedalam otak
mereka apa yang telah mereka dapat melalui beberapa gambar atau visual. Dan
dalam memahami teks materi siswa akan lebih mudah, memang ada beberapa
materi yang sangat mudah dimengerti dengan menggunakan gambar dari pada
menggunakan teks yang banyak. Untuk itu media pembelajaran memudahkan
untuk siswa memahami dan mengingat informasi yang diterima.
d. Fungsi kompensatoris
Fungsi ini dari beberapa penelitian merupakan media visual yang sangat bagus
untuk membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam memahami teks yang
ada. Dengan menggunakan visual akan memberikan kemudahan untuk
mengorganisir informasi yang telah didapat yang akan diteruskan kedalam otak
yang nanti akan diterjemahkan menjadi informasi penting.
Media pembelajaran menjadi alternative alat bantu bagi tenaga pengajar untuk
mengantisipasi tidak berjalannya proses transformasi ilmu seperti yang telah
direncanakan. Penggunaan media pembelajaran memang akan menjadi alat
bantu yang baik, optimalisasi ini akan memberikan dampak yang positif bagi
peningkatan prestasi siswa.
12
seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak
mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang
dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,
model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio
visual dan audial.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik
tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b)
obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang
bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang
bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.
Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan
kepada peserta didik.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya. Misalnya siswa mempelajari tentang
ekosistem darat bertempat di halaman sekolah. Mereka dapat langsung melihat
dan merasakan apa yang ada di lingkungan yang dijadikan sebagai media
pembelajaran, seperti pohon, rumput, batu, atau tanah, dan sebagainya.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Misalnya ketika guru
menyampaikan materi pembelajaran secara lisan melalui ceramah, maka ada
kemungkinan terjadi perbedaan pendapat atau persepsi yang diterima oleh
siswa. Namun jika penyampaian materi pembelajaran itu disertai dengan media
pembelajaran yang ditunjukan secara langsung dan nyata, maka akan terjadi
persamaan pendapat dan persepsi. Contohnya, seorang guru menjelaskan bahwa
ciri binatang harimau itu kulitnya belang-belang. Namun karena hanya
penjelasan tanpa disertai media pembelajaran, maka persepsi siswa akan
berbeda-beda, bisa saja mereka menyebut kuda zebra sebagai harimau karena
kulitnya belang-belang. Namun jika penjelasan itu disertai dengan
13
mempertunjukan media pembelajaran seperti gambar atau boneka harimau,
maka persepsi siswa akan sama.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia
sepanjang masa. Jika anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian
sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada
sejagat raya ini.
Terdapat beberapa pengertian mengenai sumber belajar yang dikemukakan
oleh para praktisi pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Percival dan Ellington, 1988 mengemukakan sumber belajar adalah
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar
memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual.
b. AECT, 1986 mengemukakan bahwa semua sumber belajar yang dapat
digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan
untuk memberikan fasilitas belajar.
Dari pengertian tersebut, maka maksud dari sumber belajar meliputi segala
sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber balajar tersebut
meliputi; pesan, manusia, material atau bahan, peralatan, teknik dan lingkungan
yang dipergunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk
memfasilitasi terjadinya tindak belajar.
Sumber belajar juga dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan
sebagai tempat dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber
14
belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang
belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia (human resources) dan benda lain
yang bukan manusia (unhuman resources). Adapun cara mendapatkan sumber
belajar, dapat melalui sumber belajar yang dirancang (by design) dan juga
dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by utilization).
Sumber belajar merupakan informasi yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Sumber belajar dapat dikatagorikan ke dalam
tempat atau lingkungan, benda, orang, buku, peristiwa/fakta.
Buku modul adalah contoh sumber belajar yang dirancang (by
design), karena buku modul memang dirancang untuk sumber belajar,
khususnya untuk belajar mandiri. Sedangkan buku teks yang sudah ada
diperpustakaan atau dimana saja, dapat dimanfaatkan (by utilization) sebagai
sumber belajar dalam pembelajaran. Begitu juga guru, dapat diposisikan sebagai
sumber belajar dalam bentuk human yang dirancang melalui pendidikan
keguruan.
2. Klasifikasi Sumber Belajar
Untuk lebih memberikan gambaran rinci tentang macam-macam sumber
belajar, berikut dijabarkan satu persatu:
a. Pesan (message)
Pesan (message) informasi yang akan disampaikan oleh komponen
belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sistem
persekolahan, maka pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan
kepda siswa.
Bentuk pesan dapat pula berupa gerak tubuh, yaitu pesan yang
disampaikan dengan menggunakan gerakan tubuh. Pesan dengan menggunakan
gerakan tubuh terdiri dari pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
15
(a) Pesan fasial, yaitu pesan dengan menggunakan wajah untuk menyampaikan
suatu arti tertentu, antara lain rasa bahagia, terkejut, marah, sedih, minat,
kagum, dan tekad.
(b) Pesan gestural, yaitu pesan dengan menggunakan gerakan sebagian anggota
tubuh untuk mengkomunikasikan berbagai arti seperti jari, tangan, bahu,
pundak, dan sebagainya. Misalnya, mengangkat bahu atau menggerak-gerakkan
tangan ke kiri dan ke kanan menunjukkan tidak tahu.
(c) Gerak postural tubuh, yaitu pesan dengan menggunakan seluruh anggota
tubuh. Postur atau sikap tubuh adalah cara seseorang membawakan tubuhnya
sehari-hari, seperti bagaimana berjalan, duduk, atau membungkuk, dan
sebagainya. Misalnya, postur siswa ketika berdiri dihadapan gurunya berbeda
dengan pegawao di hadapan atasannya.
b. Manusia (people)
Manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolahan dan
penyaji pesan serta sebagai menyalur pesan. Contohnya: guru, dosen,
pustakawan, petugas laboratorium, instruktur, pelatih olahraga, tenaga ahli dan
masih banyak lagi, bahkan termasuk siswa sendiri.
c. Bahan (materials)
Bahan (materials) yaitu bahan yang mengandung pesan-pesan belajar,
yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Bahan-bahan tercetak
yang dapat digunakan untuk menunjang pemahaman terhadap apa yang dipelajari meliputi:
1) Manual, yaitu buku petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan.
2) Buku kerja, yaitu buku yang digunakan untuk latihan dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan hasil belajara.
3) Buku-buku acuan, yaitu buku atau materi bacaan yang menjadikan acuan atau
rujukan materi pembelajaran yang dipelajari.
4) Buku-buku teks, yaitu buku yang menjadi pegangan dasar dalam belajar.
16
5) Modul, yaitu perangkat lunak dalam belajar perseorangan, yang
memungkinkan setiap siswa untuk belajar secara mandiri, dengan memuat
uraian tentang tujuan, uraian materipembelajaran, lembaran kerja dan evaluasi.
6) Berbagai bahan media pembelajarankomunikasi massa seperti koran, majalah,,
jurnal, dan lain sebagainya.
Kelengkapan bahan seperti ini dapat meningkatkan keaktifan dan
efektifan dalam beajar.
d. Peralatan hardware (device)
Peralatan hardware (device) adalah perangkat keras yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan. Contohnya OHP, tape
recorder, video player, proyek film, dan komputer.
e. Teknik (technique)
Tehnik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam
menggunakan bahan, peralatan, lingkungan dan orang untuk menyampaikan
pesan. Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem
pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial, tatap muka, dll
f. Latar (setting)
Latar adalah situasi disekitar terjadinya proses belajar mengajar dimana
pembelajar menerima pesan. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu
lingkungan fissik dan lingkungan non-fisik.
Contoh lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
aula, pasar, kebun, bengkel, pabrik, dll
Contoh lingkungan non-fisik : tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca,
kebisingan/ketenangan lingkungan belajar.
17
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar,
yaitu :
a. Pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar, meliputi kegiatan:
1) Mengidentifikasi kebutuhan sumber dan sarana belajar.
2) Menginventisir sumber ddan alat pendukungnya di dalam maupun di luar
sekolah.
3) Menyesuaikan antara kebutuhan sumber dan sarana belajar yang tersedia
kemudian memodifikasinya.
b. Memanfaatkan sumber dan sarana belajar, meliputi kegiatan:
1) Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya.
2) Mengidentifikasi potensi sumber belajar yang tersedia dan dimanfaatkan untuk
pembelajaran.
3) Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok: lingkungan alam sekitar,
perpustakaan, media pembelajaran cetak, nara sumber, karya wisata, media
pembelajaran elektronik dan komputer. Sumber belajar dapat dibagi menjadi
dua bentuk yaitu sumber belajar berbentuk bahan, seperti buku teks, buku
kurikulum, jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, tabloid, atau dokumen
negara, dan sebagainya. Bentuk lainnya adalah sumber belajar alat, seperti
materi praktek, komputer, media pembelajaran, alat peraga, dan sebagainya.
4) Mencari dengan menganalisis kaitan antara kelompok sumber belajar dengan
mata pelajaran-mata pelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai.
5) Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran.
6) Pemanfaatam sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Pemanfaaatan sumber belajar bisa tersendiri yaitu pesan yang dipelajari siswa
satu-satunya hanya didapatkan dari sumber belajar tersebut, atau sebagai alat
bantu guru dengan memanfaatkan sumber belajar itu sebagai pendukung
sampainya pesan kepada siswa. Dengan demikian, pemanfaatan sumber belajar
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran karena mengkondisikan siswa
untuk belajar dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang variatif,
18
sehingga meningkatkan minat belajar dan memudahkan siswa menerima materi
pembelajaran.
4. Fungsi Sumber Belajar
a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik dan
(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara:
(a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
(b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
(b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
19
2) Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat secara
langsung.
3) Menambah dan memperluas cakrawala sajian.
4) Memberi informasi yang akurat dan terpadu.
g. Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih
positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya dengan
membaca buku teks, buku bacaan, melihat film, dan lain sebagainya yang dapat
20
merangsang pemakaian untuk berfikir, menganalisa dan berkembang lebih
lanjut.
a. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita
perlukan dalam proses pengajaran.
b. Sumber belajar dapat menrubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai
dengan tujuan.
2) Ekonomis
21
Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang
relative lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan
kadar ilmiahnya, seperti penayangan program kuliah jarak jauh melalui sumber
belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representative.
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan
dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak
memerlukan tenaga terampil yang khusus.
4) Mudah didapat
Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah didapat.
Kitak tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri.
Bila disekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang
penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin
dicapai.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga mendorong proses belajar.
Berdasarkan kemampuan inderanya, jenis media pembelajaran terdiri atas
media audio, visual, dan audio visual. Berdasarkan daya atau kemampuan
liputannya, media pembelajaran terdiri atas media pembelajaran dengan daya
atau kemampuan liputannya luas dan media pembelajaran dengan daya atau
kemampuan liputannya yang terbatas. Berdasarkan pengguna atau pemakai
yang memanfaatkan media pembelajaran, media pembelajaran terdiri atas media
pembelajaran yang digunakan secara massal dan individual. Berdasarkan
kerumitan dan biayanya, media pembelajaran terdiri atas big media dan little
media. Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, media pembelajaran terdri
atas media by design dan media by utilization. Berdasarkan dimensinya, media
pembelajaram terdiri atas media dua dimensi dan tiga dimensi. Berdasarkan
proyeksinya, media pembelajaran terdiri atas media proyeksi dan tidak
diproyeksikan. Klasifikasi media menurut Rudi Brets yaitu audio-motion-visual,
audio-still-visual, audio-semi-motion, motion-visual, still-visual, semi-motion,
audio, dan cetakan. Media pembelajaran memiliki penggunaan, fungsi dan
manfaatnya.
Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk
memfasilitasi belajar. Klasifikasi sumber belajar terdiri dari pesan, manusia,
bahan, peralatan, teknik, dan latar. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengelola sumber belajar yaitu pengadaan dan pemanfaatan
sumber belajar serta memanfaatkan sumber dan sarana belajar. Terdapat
manfaat dan fungsi dari sumber belajar.
23
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan
baik dari isi dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan
makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf apabila banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dengan senang hati kritik dan saran
dan pandangan dari berbagai pihak menyempurnakan makalah ini. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih
24