Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Tugas dan Peranan Guru
Dengan berkembangnya kebudayaan yang meliputi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, jumlah anak yang memerlukan pendidikan disertai dengan keinginan manusia untuk
memperoleh kemampuan lebih banyak, lebih cepat dan lebih mudah, telah membawa pengaruh
atas tugas peranan guru.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan sekolah. Oleh karena itu guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelejaran, meliputi
(Hamalik, 1994):
1. Medua sebagai alat komunikasi
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
3. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan
4. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran
5. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
1.2 Pengertian Media
Kata media berasal daru bahas Latin medius yang secara harafiah berarti tengah, atau
perantara atau pengantar. Gerlach Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
1.3 Landasan Teoritis Penggunaan Media Pendidikan
Menurut Bunner dalam Arsyad (2004) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu
pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (ionic), dan pengalaman abstrak
(symbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata “simpul” dipahami
langsung membuat “simpul”. Pada tingkatan kedua diberi label ionic (artinya gambar atau
image). Kata “simpul” dipelajari dari gambar, lukisan, foto atau film. Selanjutnya pada tingkatan
simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata “simpul” dan mencoba mencocokkannya dengan
“simpil” pada image mental atau mencocokkannya dengan pengalamannya membuat “simpul”.
Ketiga tingkat ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh “pengalaman” (pengetahuan,
keterampilan atau sikap) yang baru.
1.4 Ciri-ciri Media Pendidikan
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau
tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Manipulasi kejadian atau
objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranportasikan melalui
ruang secara bersamaan.

BAB II.
FUNGSI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
FUNGSI MEDIA PENDIDIKAN
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar
dan media pembelajaran. Kedua aspek ini selain berkaitan. Pemilihan salah metode mengajar
tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuia,meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikkan daalm memilih media,antara lain tujuan pengajaran,jenis
tugas dan respon yang diharpkan siswa kuasi setelah pengejaran berlangsung, dan monteks
pemeblajaran termasuk karateristik siswa.
Proses belajar dengan media akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan
dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.
Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/dialog
mental pada diri siswa. Dengan perkataan lain,terjadi momunikasi antara siswa dengan media
atau secara tidak langsung tentunya siswa dengan penyalur pesan (guru),dengan demikian
pembelajaran tersebut berhasil menyalurkan pesan/bahan ajaran apabila kemudian terjadi
perubahan tingkah laku.
Media pembelajaran tersebut terdiri dari dua unsur, yitu unsur peralatannya atau perang keras
(sering kita sebut hardwarw) dan unsur pesannya (message) atau perangkat lunak (sering disebut
software).
Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan
disampaikan kepada siswa,sedangkan perangkat keras (hardware) adalah saran ayau peralatan
yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut.
Penelitian melakukan iga macam cara penyampaian informasi,yaitu secara auditori,secara
visual, dan secara audio-visual.
Beberapa fungsi dari media pembelajaran di bawah ini :
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,tetapi memiliki fungsi
tersendirisebagai saran/alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih
efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
3. Media pembelajaran dalam penggunaan harus relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran
4. Media pembelajaran bykan berfungsi sebagai hiburan,dengan demikian tidak diperkenankan
menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa saja.
5. Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitasproses belajar-mengajar.
7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir,oleh karena itu
dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

BAB III
PENGENALAN BEBERAPA MEDIA SAINS
A. JENIS-JENIS MEDIA SAINS
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam 4
kelompok yaitu :
1) media hasil teknologi cetak, dan visual
2) media hasil teknologi audio-visual
3) media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan
4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
A. TEKNOLOGI CETAK ATAU VISUAL
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku
dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok
media hasil teknologi cetak melalui buku teks, majalah, surat kabar, brosur, tabloid, grafik, foto
grafik poster, kartun, karikatur, komik, dan lain-lain. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut :
a. Teks dibaca secara linier, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang,
b. Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif
c. Teks dan visual ditampilkan statis(diam)
d. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi
visual.
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme dan kognitif.
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat perlibatan interaktif murid
rendah.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-sumber berbasis mikro-prosesor. Beberapa cirimedia yang
dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah
sebagai berikut :
a. Mereka dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linier
b. Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan
perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan intraktivitas siswa yang tinggi.
Salah satu dari ciri media ini adalah bahwa ia membawa pesan atau informasi kepada penerima.
Kemp dan Dayton (1985) mengelompokkan media kedalam 8 jenis, yaitu :
1. Media cetakan
Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan diatas kertas untuk pengajaran dan
informasi. Disamping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar
cek tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan suatu peralatan atau
pemeliharaan peralatan.
2. Media panjang
Media panjang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan
kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, flip chat, papan magnet, papan kain, papan
buletin dan pameran.
3. Proyektor Transparansi (OHP)
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau
gabungannya pada lembaran tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk
diproyeksikan kesebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor.
4. Rekaman Audio – Tape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat
diputar kembali pada saat diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses
belajar.
5. Slide
Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2
inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik.Film bingkai diproyeksikan melalui slide
projektor.
6. Film dan Video
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor seacara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu.
Sama halnya dengan film, vidio dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-
sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
7. Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirikan gambar diam dan gambar hidup bersama
suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan
suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonfersinya kembali ke dalam cahaya yang dapat
dilihat dan suara yang dapat didengar.
8. Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yangdiberi kode,
mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu
unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya keyboad dan writing
pad), prosesor (Cpu : unit memproses data yang diinput), penyimpanan data (memori yang
menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk
sementara (RAM), Dan output (misalnya layar) monitor, printer atau plotter.
Keuntungan :
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran
2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan
3. Kendali berada ditangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat
disesuaikan dengan tingkat peguasaannya
4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan sesuatu program pengajaran
memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan
perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan, peralatan lain seperti compact disc,
video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Keterbatasan:
1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah),
pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang
komputer
3. Keragaman model komputer(perangkat keras) sering menyebabkan program (software)
yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.

BAB IV
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
A. KRITERIA PEMILIHAN

Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih
penting adalah fungsi dan pengajaran.
Oleh sebab itu,penggunaan media pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media
yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran untuk
mempertinggi kualitas pengajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran
antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media
pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tidak lanjut penggunakan
media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana
untuk keperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media
tiga dimensi, dan media proyeksi. Kettiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai
keefektifan penggunakan media dalam proses pengajaran.
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria
sebagai berikut:
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pengajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami
siswa.
3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,
setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat
utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dappat bermanfaat bagi
siswa selama pengajaran berlangsung.
6. Sesuai dengan taraf siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai
dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat
dipahami oleh para siswa.

Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pengajaran setidak-
tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut:
1. Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan
uraian guru.
2. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
3. Terbatasnya sumber pengajaran.
4. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahn pengajaran melalui penuturan kata-kata
verbal akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar cukup lama.

Dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pengajaran dapat ditempatkan sebagai:
1. Alat untuk menjelaskan bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan pengajaran.
2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
3. Sumber-sumber bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus
dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.

Dengan demikian media sebagai alat dan sumber pengajaran tidak bisa menggantikan guru
sepenuhnya, artinya media tanpa guru suatu hal yang mustahil dapat meningkatkan pengajaran.
Media adlaha alat dan sarana untuk mencapai tujuan pengajaran, serta media bukanlah tujuan.
B. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA

Bebarapa penyebab orang memilih media antara lain adalah:


a. Bermaksud mendemontrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media.
b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut.
c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit.
d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan.

Menurut Anderson pemilihan media sebagai yang tidak dipisahkan dari proses pembelajaran
dikelas. Untuk keperluan itu dia membagi media dalam 10 kelompok, yaitu:
1. Media audio,
2. Media cetak,
3. Media cetak bersuara,
4. Media proyeksi (visual) diam,
5. Media proyeksi dengan suara,
6. Media visual gerak,
7. Media audio visual gerak,
8. Objek,
9. Sumber manusia dan lingkungan,dan
10. Media komputer

BAB V : PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN


Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau
informasi kepada audiens, sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga
media tersebut disebut media inferaktif. Media pembelajaran menutur Taksonomi Leshin dan
kawan-kawan terdiri atas media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan,
kelompok dan lain-lain), media berbasis cetakan, media berbasis audio visual, video, form, slide
bersama tape, televise dan media-media berbasis computer.
A. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi, salah satu contoh yang terkenal adalah gaya tutorial
Socrates. Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektik yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Langkah-langkah rancangan jenis pengajaran
ini adalah : merumuskan masalah yang relevan, mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan
yang terkait memecahkan masalah, ajarkan mengapa pengetahuan itu penting, tentukan
eksplorasi sisa, kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat
kerumitan, nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
B. Media Berbasis Cetakan
Materi pengajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntuk,
jurnal, majalah dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntuk enam elemen yang perlu
diperhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi, format organisasi, daya Tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.
C. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar). Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi
struktur dan organisasi ) dan memperkuat ingatan. Bentuk visual bisa berupa gambar representasi
seperti gambar, lukisan, atau foto, diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep
organisasi dan struktur isi materi, peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang atau unsur-
unsur dalam isi materi, grafik seperti tabel, grafik, dengan chart (bagan).
D. Media Berbasis Audio Visual
Media visual yang menghubungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual
adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan,
dan penelitian.
E. Media Berbasis Komputer
Dewasa ini computer memiliki fungsi yang berbeda –beda dalam bidang pendidikan dan latihan.
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama
Computer Managed Instructio (CMI). Ada pula peran computer sebagai pembantu tambahan
dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau
kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai computer assisted instruction (CAI). CAI mendukung
pengajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukan lah penyampai utama materi pelajaran.
F. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan
sebagai berikut : keterampilan mengumpulkan informasi, keterampilan mengambil intisari,
keterampilan menganalisis, menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi, keterampilan
menggunakan informasi.
BAB VI PENGEMBANGAN MEDIA
Bagian ini akan diuraikan teknik pengembangan media sederhana yang dikerjakan sendiri oleh
guru. Media tersebut meliputi media berbasis visual (yang meliputi
gambar,chart,grafik,transparansi, dan slide),media berbasis audio visual (video dan audio-tape)
dan media berbasis komputer (komputer dan video interaktif).
A. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan,informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk,seperti foto,gambar/ilustrasi,sketsa/gambar
ngaris,grafik,bagan,chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederahan,keterpaduan,penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual selajutnya perlu
dipertimbangkan adalah bentuk,garis,ruang,tekstur,dan warna.
B. Media Berbasis Audio-Visual
Media Audio dan Audio Visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau, misalnya taperecorder. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi yang lebih banyak ,materi audio dapat digunakan utnuk :
1. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang didengar.
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-
pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
3. Menjadi model yang akan ditiru oleh siswa.
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.
 Radio dan Tape
Media audio digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar atau pembukaan
ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Langkah-
langkah perekaman dalam menggunakan materi pelajaran dapat diikuti sebagai berikut:
a. Mempersiapkan diri
b. Membangkitkan kesiapan siswa
c. Mendengarkan materi audio
d. Diskusi materi program audio
e. Menindaklajuti program
 Kombinasi Slide dan Suara
Media pengajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pengajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau
mendorong lainnya respons emsional.
Keefektifan pelajaran melalui multimedia seperti memerlukan perhatian khusus kepada faktor-
faktor sebagai berikut:
a. Sajian konsep-konsep dan gagasan satu per satu.
b. Satu gambar yang ditayangkan dilayar perlu tetap diproyeksikan ke layar selama
diperlukan.
c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu.
d. Pilihlah musik yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian.
e. Jangan terlalu banyak narasi.
C. Media Berbasis Komputer
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pengajaran dengan
bantuan komputer (computer-assisted Instruction atau CIA) atau computer assisted learning- atau
CAL) dilihat dari tujuan menyajikan isi pelajaran,CAI bisa membentuk tutorial,srills and practice
dan permainan.
Keberhasilan penggunaan komputer dalam pengajaran amat tergantung kepada berbagai faktor
seperti proses kognitif dan motivasi belajar.
D. Multimedia Berbasis Komputer Dan Interaktif Video
Multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara
teks,grafik,animasi,suara,dan video.
BAB VII EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
Tujuan evaluasi media pembelajaran yaitu:
a. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.
b. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.
c. Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa.
d. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar
didalam kelas.
e. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.
f. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran
g. Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap
hasil belajar seperti yang dinyatakan.
h. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.
Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,seperti diskusi kelas dan kelompok interview
peroeangan,observasi mengenai perilaku siswa.
BUKU PEMBANDING
BAB I KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. (Pustekom Depdikbud).
Media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi (AECT). Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne). Media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, kaset, dan lain-lain
(Briggs).
Renungkan dengan apa yang dikatakan oleh ahli pendidikan bahwa alat pendidikan wujudnya
dapat dibagi menjadi:
1. Perbuatan pendidik (biasa disebut software); mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah,
pujian, teguran, ancaman dan hukuman.
2. Benda-benda sebagai alat bantu (bisa disebut hardware); mencakup meja kursi belajar, papan
tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya. Dalam memilih alat pendidikan,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
(1) tujuan yang ingin dicapai
(2) orang yang menggunakan alat
(3) untuk siapa alat itu digunakan
(4) efektivitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan
Dari definisi media pembelajaran tersebut di atas, maka media pembelajaran sebenarnya
melingkupi tiga jenis, yaitu
(1) alat bantu mengajar
(2) alat peraga dalam mengajar, dan
(3) sumber belajar. Di sisi lain media juga ada yang wujudnya konkret seperti kebendaan (papan
tulis, buku, dan lain-lain) dan bersifat abstrak, seperti suara guru, muatan isi, dan lain-lain.
B. Fungsi dan Makna Media Pembelajaran
Secara garis besarnya fungsi media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Membantu Guru dalam Bidang Tugasnya
Media pembelajaran bila digunakan secara tepat dapat membantu mengatasi kelemahan dan
kekurangan guru dalam pembelajaran, baik penguasaan materi maupun metodologi
pembelajarannya. Menurut analisis teknologi pembelajaran bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran dapat
a. Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang disajikan, karena ia dapat
mempercepat pemahaman pebelajar terhadap materi yang bersangkutan, sehingga secara
langsung membantu penggunaan waktu secara efektif, dan meringankan beban guru yang
bersangkutan.
b. Membantu pembelajar mengembangkan kemampuan aktivitas kejiwaan pebelajar untuk
memahami pesan menurut daya analisisnya. Pengembangan daya analisis dan nalar ini
merupakan salah satu fungsi pembelajaran.
c. Membantu pembelajar untuk berkreasi merencanakan program pendidikannya, sehingga
pengembangan pesanpesan pembelajaran dapat dirancang dengan baik
d. Membantu mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran dengan materi ilmu bantu yang erat
kaitannya dengan materi pembelajaran yang disajikan. Misalnya bagaimana berakhlak yang baik
kepada masyarakat, kepada lingkungan dan sebagainya.
e. Membantu pembelajar menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara taat asas atau
konsisten, karena pokok bahasan tidak menyimpang dari yang telah diprogramkan dan dapat
diulang secara utuh kembali. Hal ini akan berbeda bila pesan-pesan materi pembelajaran
tersebut disampaikan melalui metode ceramah.
2. Membantu para Pebelajar
Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara tepat dan berdaya guna
dapat membantu pebelajar dalam hal berikut:
a. Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi pembelajaran.
b. Dapat lebih mempercepat daya cerna pebelajar terhadap materi yang disajikan.
c. Merangsang cara berpikir pebelajar.
d. Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka yang mendalam akan pesan-
pesan pembelajaran yang disampaikan.
e. Membantu kuatnya daya ingatan pebelajar, karena sifat media pembelajaran mempunyai daya
stimulus yang lebih kuat.
f. Membantu pebelajar memahami secara integral materi pembelajaran yang disajikan, sehingga
pemahaman terhadap pokok bahasan yang disajikan secara utuh dan bermakna.
g. Membantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah dialami mereka dalam kehidupan.
h. Dapat membantu merangsang kegiatan kejiwaan pebelajar untuk memahami materi
pembelajaran. Aspek-aspek kejiwaan seperti pengamatan, tanggapan, daya ingatan, emosi,
berpikir, fantasi, intelegensi dan sebagainya dapat dibangunkan oleh media pembelajaran yang
tepat dalam memilihnya.
3. Memperbaiki Pembelajaran (Proses Belajar Mengajar)
Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara tepat dan berdaya guna dapat
membantu dalam memperbaiki pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a. Jika dalam implementasi pembelajaran tidak memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan
standar minimal, maka kewajiban guru untuk mengulangi pembelajaran tersebut. Di sini media
dapat membantu dalam mempertinggi hasil yang akan dicapai, media yang digunakan lebih
ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
b. Penggunaan media yang satu ternyata belum dapat memuaskan guru dalam pembelajaran,
maka pada pembelajaran berikutnya guru dapat menggunakan media yang lain, agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.

C. Kedudukan Media dalam Pembelajaran


Untuk lebih memperjelas kedudukan atau posisi media pembelajar, ada baiknya akan
dikemukakan pembahasan karakteristik umum siswa dan tipe belajar siswa, agar dapat
menentukan media yang sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri. Sebelum menentukan
media dan alat bantu pembelajaran, hendaknya seorang guru harus mengenal karakteristik dan
tipe belajar siswanya baik secara individu maupun secara keseluruhan, agar media dan alat yang
akan digunakan tersebut sesuai dengan kondisi siswa tersebut, sehingga pesan yang disampaikan
dalam pembelajaran mudah diterima dan dapat bertahan lama.
Ada tujuh tipe belajar siswa, yaitu; visual, auditif, kinestetik, taktil, olfaktoris, gustatif,
kombinatif.
a. Tipe siswa yang visual Tipe belajar siswa yang visual ini adalah mereka yang mengandalkan
aktivitas belajarnya kepada materi pelajaran yang dilihatnya.
b. Tipe siswa yang auditif Siswa yang bertipe ini mengandalkan kesuksesan belajarnya kepada
alat pendengarannya yaitu telinga. Bagi siswa yang bertipe ini materi yang disajikan kepadanya
lebih cepat diserapnya bila penyajian dilakukan secara lisan.
c. Tipe siswa yang kinestetik Siswa yang bertipe ini mengandalkan kesuksesan belajarnya
kepada gerakan atau apa yang dilakukan.
d. Tipe siswa yang taktil Taktil berarti rabaan atau sentuhan. Murid yang bertipe taktil adalah
siswa yang mengandalkan penyerapan hasil pembelajaran melalui alat peraba, yaitu tangan dan
kulit atau bagian luar tubuh.
e. Tipe siswa yang olfaktoris Tipe olfaktoris yaitu mudah mengikuti pelajaran dengan
menggunakan alat indera penciuman.
f. Tipe siswa yang gustative Siswa yang bertipe gustatif (gustation = kemampuan mencicipi)
adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan lidah. Mereka akan lebih cepat
memahami apa yang dipelajarinya melalui indera kecapnya untuk mengetahui berbagai rasa
(asam, manis, pahit, dan lain-lain).
g. Tipe siswa yang kombinatif Peserta didik yang bertipe ini dalam hal kefungsionalannya alat
inderanya adalah yang terbanyak di dalam setiap kelas. Artinya seseorang siswa dapat dan
mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat inderanya.
D. Pemanfaatan dan Keterbatasan
Media Pembelajaran Pemanfaatan media pembelajaran maksudnya adalah kemampuan
pembelajar mendayagunakan dan mengambil manfaat untuk kepentingan pebelajar semua media
pembelajaran yang ada, baik yang digunakan di sekolah maupun yang ada di luar sekolah.
Keterbatasan media pembelajaran adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh media
pembelajaran yang digunakan untuk diwaspadai dan diatasi kelemahannya.
1. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran sekarang semakin canggih, seiring dengan kecanggihan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga manfaatnya sangat dirasakan oleh
pelaksana pembelajaran, seperti dapat membantu dalam mempercepat penyampaian materi,
mempermudah daya kepahaman siswa, dan lain-lain. Secara lebih rinci manfaat penggunaan
media pembelajaran adalah:
a. Memberikan feed back untuk penyempurnaan pembelajaran yang telah berlangsung atau yang
akan direncanakan.
b. Pokok bahasan bagi pebelajar yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi mereka.
c. Memberikan pengalaman pengayaan (enrichment) secara langsung kepada pebelajar terhadap
apa yang telah disampaikan oleh pembelajar.
d. Membiasakan pebelajar untuk lebih meyakinkan terhadap pembelajaran yang diajarkan,
sehingga akan menimbulkan rasa hormat dan kagum terhadap pembelajar.
e. Perasaan pebelajar akan terasa mendalam dalam dirinya dengan bertemunya konsep yang
diajarkan pembelajar dengan yang didapatnya di luar sekolah.
f. Secara tidak langsung pebelajar membiasakan mengadakan studi komparasi terhadap materi
yang diberikan guru dengan yang diperolehnya dari media pembelajaran di luar sekolah.
2. Makna Media Pembelajaran
Bagi Guru Makna di sini maksudnya bahwa media pembelajaran yang digunakan itu mempunyai
tersendiri bagi guru yang memakainya, sehingga ia dapat membantu pebelajar memproses
pemilikan pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan.
Di antara makna-makna tersebut adalah:
a. Memperjelas pokok bahasan yang disampaikan pembelajar Penggunaan media pembelajaran
bagi guru agama dapat mengefektifkan dan memfungsionalkan penggunaan alat indera pebelajar
sebanyak mungkin sesuai dengan sifat materi dan pokok bahasan yang disampaikan.
b. Membantu Guru Memimpin Kelas Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat guru
dapat mengarahkan dan memancing pertanyaanpertanyaan dari pebelajar mengenai pesan-pesan
pembelajaran yang telah disajikan.
c. Membantu Meringankan Peranan Guru Guru yang mampu memilih media pembelajaran yang
sesuai dan memprogramkan pemakaiannya, maka peranannya dapat diserahkan sebagian kepada
media pembelajaran, sehingga secara tidak langsung telah merangsang peserta didiknya aktif
terlibat dalam pembelajaran.
d. Merangsang Pebelajar Mengadakan Internal Dialog Bila dikaji secara mendalam media
pembelajaran yang digunakan secara tepat dapat merangsang pebelajar dengan pesan-pesan yang
disampaikan.
e. Mendorong Peserta Didik Aktif Belajar Selama penggunaan media pembelajaran, secara tidak
langsung guru agama telah memotivasi seluruh kelas untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran.
f. Memudahkan Mengatasi Masalah Ruang, Tempat, dan Waktu Melalui media pembelajaran,
guru dapat mengatasi permasalahan yang bertalian dengan ruang, tempat, dan waktu.
g. Memberi Pengalaman Nyata kepada Pebelajar Masalah-masalah agama seperti kekuasaan
Allah dapat ditampilkan dalam bentuk media pembelajaran agama sekaligus mata pelajaran
lainnya, misalnya guru memutar film mengenai hujan yang dimulai dari air sungai mengalir ke
laut, kemudian menguap ke udara tinggi, dan menjadi dingin sampai nol derajat.
h. Memberikan Perangsang, Pengalaman dan Pengamatan yang Sama kepada seluruh Pebelajar
dalam waktu yang sama
3. Keterbatasan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam pembelajaran yang juga mempunyai
keterbatasanketerbatasan:
a. Pemakaian media pembelajaran hanya sebagai alat bantu, bukan pengganti guru.
b. Media yang menggunakan listrik, maka sangat bergantung terhadap daya listrik tersebut.
c. Terkadang ada juga media yang memerlukan adanya penataan ruangan yang khusus.
d. Penggunaan media pembelajaran sangat sukar secara bervariasi.
e. Mempersiapkan beberapa media pembelajaran memerlukan waktu cukup lama.
f. Kalau terjadi kerusakan mendadak, sangat mengganggu dan tidak dapat digunakan untuk
selanjutnya.
g. Perlu adanya pemeliharaan yang ekstra hati-hati, khususnya yang bersifat elektronik, agar
dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

BAB II MEDIA AUDIO


A. Pengertian dan Jenis-jenis media audio
Pengertian media audio dalam pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan hitam), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi pembelajaran.
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran terutama dalam:
1. Pembelajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
2. Pembelajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
3. Pembelajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih
daya penafsirannya dalam suatu mata pelajaran.
Beberapa jenis dari media audio yang dapat digunakan dalam pembelajaran, antara lain sebagai
berikut:
1. Radio
2. Rekaman Suara (spt: Tape Recorder, MP-3, CD, dll)
3. Telpon (HP non 3G)
4. Laboratorium bahasa, yang tidak menggunakan monitor.
B. Karakteristik Media Audio
Media audio mempunyai karakteristik umumnya berhubungan dengan segala kegiatan latihan
keterampilan dalam aspek-aspek kecakapan mendengarkan, seperti:
(1) pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian
(2) mengikuti pengarahan
(3) digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar
(4) perolehan arti dari suatu konteks
(5) memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan
(6) mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari cerita yang mereka
dengar.
Karakteristik yang lain, dilihat pada sisi kekurangan media audio yang dihubungkan dengan
pemanfaatannya, kekurangan tersebut adalah :
1. Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan
perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak.
5. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa
terjadi ketidakmengertian dan bahkan kesalahpahaman.

Secara umum media audio mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan kelebihan dan
keterbatasannya seperti diuraikan dalam uraian berikut ini.
1. Kelebihan Media Audio
a. Materi pelajaran sudah tetap, terpateri, dan dapat direproduksi tetap sama.
b. Produksi dan reproduksi sangat ekonomis, dan mudah didistribusikan.
c. Peralatan program audio termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audio-
Visual lainnya. Dengan berbagai teknik perekaman audio, bentuk-bentuk pengajaran terprogram
dapat digunakan untuk pengajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan
kecepatan masing-masing, memberikan penguatan dan pengetahuan dengan penampilan
langsung.
d. Untuk bentuk program pengajaran mandiri yang canggih, sudah ada peralatan yang dapat
menyelaraskan visual dengan program audio yang terekam, dan alat yang dapat berhenti sendiri,
sehingga siswa berkesempatan untuk berinteraksi dengan program itu kemudian melanjutkan
program apabila sudah slap.
e. Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik latar-belakang dan
efek suara.

2. Keterbatasan media audio


a. Perlu sangat berhati-hati apabila hanya audio yang digunakan, karena waktu yang lama tanpa
memberikan rangsangan visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran dengan
kecepatan sendiri
b. Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman induk baru dan dibuatnya copy
rekaman yang baru.
c. Masalah pendistribusian akan timbul bila produksi gambar diselaraskan dengan audio. Hal ini
disebabkan oleh adanya keragaman perangkat keras yang ada dan yang digunakan di berbagai
tempat latihan. Pengembang pelajaran hares mengetahui perlengkapan apa yang ada untuk
disesuaikan dengan perangkat lunaknya (software).
d. Pengembangan naskah audio yang balk (terutama yang akan digunakan untuk menunjang
visual) dapat menyita waktu, dan membutuhkan keterampilanketerampilan khusus.
e. Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal. Seandainya
bahan disajikan terlalu cepat, atau pengajaran yang remit diberikan terlalu cepat, maka para
siswa akan kehilangan jejak atau bingung.
C. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran, media audio dapat digunakan dengan langkah-langkah:
1. Langkah Persiapan
a. Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para ahli.
b. Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan
dalam materi.
c. Perhitungkan kelompok sasaran.
d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.
e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan.
2. Langkah Penyajian
a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mendengarkan.
b. Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembelajaran.
c. Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai konsentrasi terhadap permasalahan
yang akan dihadapi.
3. Tindak Lanjut Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan perbaikan secara menyuruh
terhadap kegiatan, baik yang berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang
terdapat dalam langkah pengajian.
BAB III MEDIA AUDIO VISUAL
A. Pengertian dan Jenis-jenis Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah seperangkat media yang secara serantak dapat menampilkan gambar
dan suara dalam waktu yang bersamaan, yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Media
pembelajaran ini mempunyai lebih dari satu komponen sehingga merupakan integrasi dari
beberapa unsur sehingga dapat menampilkan suara dan gambar bergerak secara serantak telah
direncanakan secara matang, sistematis dan logis sesuai dengan tujuan dan tingkat kesiapan
siswa yang menerimanya.
Beberapa jelas media audio visual di antaranya yang disebutkan di sini adalah:
1. Televisi
2. VTR ( Video Tape Recorder )
3. VCD ( Video Com pact Dis c )
4. DVD ( Digital Versatile Disc )
5. Film
B. Petunjuk Teknis Mengembangkan Media Audio Visual
Inilah beberapa petunjuk praktis yang perlu diperhatikan bila mempertimbangkan akan
memproduksi gambar bergerak, baik film maupun televisi:
1. Media ini didisain terutama untuk memperlihatkan gerak, bukan memperlihatkan gambar
diam. 2. Jika digarap dengan baik, gambar bergerak amat balk untuk tujuan afektif
(mempengaruhi siswa untuk mengubah sikap).
3. Untuk kepentingan pengajaran, sebaiknya gambar bergerak digunakan berdasarkan hubungan
langsung dengan pribadi penonton. Berapa pun besarnya kelompok siswa yang menonton, pesan
yang dijabarkan dalam naskah hendaklah memperhitungkan siswa sebagai pribadi
4. Suara yang mengiringi gambar harus sesuai dengan isi gambar.
5. Narasi tidak boleh menceritakan apa yang terlihat di layar, kecuali kalau untuk
menginterpretasikan atau untuk memperjelas, atau untuk menekankan hal yang penting.
6. Semua media gambar bergerak harus mengandung isi yang sudah dibakukan, serta harus
disunting dan diujicobakan sebelum dipergunakan dalam kegiatan pengajaran. Sebelum dicetak,
konsultasikan dulu materinya pada orang yang ahli dalam bidang itu. Anda juga perlu
mencobakan kemantapan media ini pada sekelompok siswa.
7. Karena film dan video sebetulnya adalah media gambar bergerak, narasinya hendaklah
dikembangkan berdasarkan naskah visual yang didisain dengan teliti. Penulis naskahnya
haruslah berpikir secara visual (berpikir dalam tata gambar (tan bukan dalam tata kalimat).
8. Ingat, penonton Anda tak terikat. Mereka bisa saja mengalihkan perhatian pada hal-hal lain
kalau tontonan itu tidak menarik baginya.
9. Gambar yang disajikan hendaklah bervariasi, dan diambil dari sudut pengambilan yang
berbeda-beda, supaya penonton tidak cepat bosan. Usahakan lama masa putarnya seminimum
mungkin.
10. Memproduksi media gambar bergerak adalah suatu pekerjaan yang rumit. Kegiatan ini
melibatkan banyak ahli dari berbagai disiplin serta teknisi yang terampil.
C. Karakteristik Media Audio Visual
Beberapa karakteristik yang berhubungan dengan kelebihan dan keterbatasan secara tentang
media audio visual sebagai pembelajaran adalah:
1. Kelebihan yang terdapat pada media audio visual
a. Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali
gerakan tertentu. Gerak yang ditunjukkan itu dapat berupa rangsangan yang serasi, atau berupa
respon yang diharapkan dan siswa. Umpamanya: program pendek ( vignette ) yang
memperlihatkan interaksi orang-orang. Dengan melihat program ini siswa dapat melihat apa
yang "harus atau jangan" dilakukan.
b. Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi.
Caranya adalah dengan jalan merekam kegiatan yang terpilih, misalnya saja kegiatan yang
berhubungan dengan pengembangan keterampilan interpersonal, seperti teknik mewawancarai,
memimpin sidang, memberi ceramah dan sebagainya. Semua ini dimaksudkan untuk
memantapkan penguasaan siswa terhadap suatu keterampilan sebelum terjun ke dalam arena
yang sebenarnya.
c. Dengan menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai
hiburan dari penyajian itu. Beberapa jenis efek visual yang bisa didapat dengan video antara
lain: penyingkatan/perpanjangan waktu, gambaran dari beberapa kejadian yang berlangsung
bersamaan " split /multiple screen imag e " (pada layar terlihat dua atau lebih kejadian),
perpindahan yang lembut dari satu gambar/ babak ke gambar/babak berikutnya, dan penjelasan
gerak (diperlambat atau dipercepat).
d. Anda akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran/latihan, yang dapat
digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk,'-buku teks, alat atau benda lain
yang biasanya untuk di lapangan.
e. Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di lokasi (kelas) yang
berbeda, dan dengan jumlah penonton atau peserta yang tak terbatas, dengan jalan menempatkan
monitor (pesawat televisi) di kelas.
f. Suatu kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing
dapat dirancang.
2. Keterbatasan yang terdapat pada media audio visual
a. Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan; dan
harus cocok ukuran dan formatnya dengan pica video yang akan digunakan.
b. Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu.
c. Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.
d. Apabila gambar pada pica video ditransfer ke film hasilnya jelek.
e. Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan monitor dan
sistem proyeksi video diperbanyak.
f. jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni separoh dari jumlah huruf grafis untuk
film/gambar di-am.
g. Bila Anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV hitam putih haruslah berhati-hati
sekali. h. Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem video
menjadi masalah yang berkelanjutan.
D. Komponen Pengembangan Media Audio Visual
Dalam pembuatan media audio visual pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus
ada selayaknya pembuatan sebuah film biasa. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Naskah Naskah merupakan teks cerita yang ditampilkan oleh para pemain, yang berisikan
tentang pesan-pesan pembelajaran yang akan difilmkan, biasanya dapat berupa naskah
dokumenter atau naskah dialog yang terdiri dari beberapa pemain film.
2. Sutradara Ketika pembuatan audio visual atau film tentunya sangat diperlukan adanya
seorang sutradara, yang mengatur rentetan perekamannya, agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana, dan dapat berhasil dengan efektif dan efisien
3. Kameramen Kameramen adalah orang yang melakukan perekaman semua adegan yang
difilmkan. Teknisi ini harus mempunyai keahlian khusus, sebab jika tidak akan
menghasilkan rekaman yang kurang bahkan tidak memuaskan..
4. Pemain film Untuk menjalankan sebuah rekaman media audio visual tidak akan bisa lepas
dari pemain yang berperan di dalam adegan tersebut, walaupun hanya sekedar berjalan atau
duduk tanpa bersuara karena ia dijadikan sebagai media yang dijelaskan atau lainnya.
5. Seperangkat alat untuk merekam film dan Editing Setelah semua rekaman selesai, maka
langkah terakhir adalah editing, dengan menggunakan seperangkat alat editing layaknya
sebuah film, sebab mungkin ada yang perlu ditambah dengan animasi lainnya, atau ada
adegan yang dipotong, disambung, bahkan ada yang harus didabing.

Anda mungkin juga menyukai