KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin, medium, yang secara harfiah berarti
yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima informasi (Arief S.
Sadiman, 1986).
demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan
(Rusman, 2013).
Kata media sebenarnya bukanlah kata asing bagi kita, tetapi pemahaman
banyak orang terhadap kata tersebut pun berbeda-beda. Ada yang mengartikan
penunjang, penghubung, penyalur dan lain-lain. Namun ada juga yang memakai kata
media dalam menjelaskan kata “pertengahan” seperti dalam kalimat “media abad
19” atau pertengahan abad 19, ada pun yang memakai kata media dalam istilah
“mediasi” yakni sebagai kata yang biasa digunakan dalam proses perdamaian dua
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca (Arief Sadiman, 2012).
Gambar adalah foto, lukisan atau gambar, dan sketsa (gambar garis). Semua
itu merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Sebab ia dapat
mengganti kata verbal, yang mana dapat mengatasi pengamatan manusia. Gambar
membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya
dengan jelas, lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata.
Communication Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang
Media dirasa sangat penting dan sangat signifikan dalam proses pembelajaran.
Urgensi media dalam pendidikan didasarkan pada sebuah teori yang mengatakan
yang telah dimiliki oleh seseorang terbanyak dan mungkin juga tertinggi yaitu
sedangkan selebihnya yaitu melalui indera dengar dan indera lainnya (Azhar, 2004).
media, sehingga fungsi media selain alat bantu juga berfungsi sebagai penyalur
pesan. Kemudian dengan masuknya pengaruh teori tingkah laku dari B. F. Skinner,
mulai tahun 1960, tujuan pembelajaran bergeser ke arah perubahan tingkah laku
pembelajaran siswa, karena menurut teori ini membelajarkan orang ialah mengubah
tingkah lakunya. Pada tahun 1965 pengaruh pendekatan sistem mulai memasuki
Jadi secara umum media adalah sebuah bentuk perantara yaitu untuk
kepada penerima. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media
merupakan sarana atau alat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses
belajar mengajar yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar, kemudian
media tersebut berupa perangkat keras dan perangkat lunak, seperti: gambar,
berkaitan, dimana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media
yang akan digunakan, dengan kata lain bahwa harus ada kesesuaian di antara
keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang
karakteristik pemelajaran dan tugas atau respon yang diharapkan dari pembelajaran
(Arsyad, 2002). Dan menurut Criticos (1996), tujuan pembelajaran, hasil belajar, isi
materi ajar, rangkaian dan strategi pembelajar adalah kriteria dan produksi media
(Jalinus, 2016).
pembelajaran karena dapat membangkitkan rasa senang dan gembira kepada peserta
untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Kemudian media juga dapat diartikan sebagai
penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut dengan
pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa belajar aktif memerlukan dukungan media
Menurut Supiyan (2010) dalam bahasa Arab, media disebut al-wasa’,,il bentuk
jama’ dari wasilah yakni sinonim al-wast yang artinyajuga tengah. Karena posisinya
berada di tengah ia disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang telah
menghantarkan atau menghubungkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.
Media gambar merupakan media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan
bertujuan untuk memudahkan anak dalam memahami pelajaran secara lebih cepat.
sebagainya. Gambar merupakan alat visual yang termasuk efektif karena dapat
divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realitas
(Usman, 2002). Media gambar merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua
dimensi. Selain itu, media gambar sangat penting digunakan dalam usaha
gambar peserta didik dapat lebih memperhatikan benda-benda atau hal-hal yang
belum pernah dilihatnya yang mana berkaitan dengan pelajaran bahasa Arab.
Gambar adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa objek yang dituangkan
gambaran. Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam kelompok media ini, antara
lain yaitu :
a. Grafik yaitu sebuah gambaran dari data statistik yang ditunjukan dengan
lambing-lambang.
b. Crart atau began, yaitu sebuah gambaran dari sesuatu yang menunjukkan
c. Peta yaitu suatu gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa
d. Diagram yaitu penampang atau irisan dari sesuatu benda atau objek.
biasanya menyindir.
merupakan bahasa yang paling umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
ini, gambar harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. “Media gambar
disebut juga media visual. Alat-alat visual adalah alat-alat yang visible artinya dapat
dilihat. Sehingga gambar yang telah ditampilkan dalam proses pembelajaran bahasa
Arab memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan kepada peserta didik
(Sulaiman, 2001).
Supiyan (2010) Media gambar yang baik adalah yang telah sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Harus autentik, yaitu gambar tersebut haruslah jujur dalam melukiskan situasi
aktivitas tertentu.
5. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan yang
6. Dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah dengan simple dan mudah.
pembelajaran.
penguasaan mufradat tentang ruang belajar bahasa Arab, peserta didik harus
memiliki dasar pembelajaran salah satunya yaitu menyimak dan mendengar (al-
adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat
para siswa sebagai penerima informasi. Dengan demikian informasi akan lebih cepat
dan mudah untuk diproses oleh peserta didik tanpa harus melalui proses yang
panjang yang akan menjanikan peserta didik jenuh. Terkait dengan proses
pembelajaran Bahasa Arab, (bahasa apapun) dimana pelajaran yang akan dibekali
atau belajar keterampilan berbahasa dengan cara berlatih secara terus-menerus untuk
sangat membantu untuk tetap menjaga gairah belajar siswa (Rosyidi, 2009).
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi berasal dari kata Motive yang berarti dorongan atau bahasa
inggrisnya to move. Motif sendiri diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik pada faktor eksternal,
maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel
seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin
perbuatannya.
Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktivitas belajar peserta didik
atau seseorang. Kemudian tidak ada seorang pun yang belajar tanpa adanya
motivasi, karena tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
Motivasi dapat diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri
setiap individu yang dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku yang merupakan
perwujudan dari interaksi terpadu dengan adanya situasi yang telah diamati dan
dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan setiap individu, yang
Terdapat konsep motivasi yang telah dijelaskan oleh Suwanto antara lain
sebagai berikut :
a. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gaira kerja meningkat perlu diterapkan system
insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang telah berprestasi.
mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan
penting.
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi
Menurut Herzberg (1996), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutkan faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
Kemudian dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis motivasi, antara lain sebagai
berikut :
a. Motivasi Intristik
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin
mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian jika dilihat dari segi tujuan
dengan motivasi intristik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lainnya. “intristik motivations are inherent
in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Salah satu contoh yaitu ketika seseorang itu belajar,
karena tahu besok paginya akan diadakan ujian dengan harapan mendapatkan
nilai baik, sehingga akan dipuji oleh teman-temannya. Jadi yang penting bukan
karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang
baik, atau agar mendapatkan hadiah. Oleh karena itumotivasi ekstrinsik dapat
belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut
Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu :
b) Intrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
outcome tertentu).
c) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan positif, netral, atau
yang diharapkan.
Motivasi dapat diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri
perwujudan dari interaksi terpadu antara motif dm need dengan situasi yang diamati
dan dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu, yang
kelas, tetapi terkadang motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif
terhadap keefektifan usaha belaja peserta didik, dikarenakan perlu jangka waktu
untuk meresapi, menghayati dan melakukan bagaimana teori motivasi tersebut bisa
4. Pembelajaran Mufradat
sebuah bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas,
pengertian ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem yaitu satuan
terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang
Para ahli pembelajaran berbeda pendapat mengenai makna bahasa serta tujuan
penting yang merupakan tuntunan dan syarat dasar dalam pembelajaran bahasa
asing. Kemudian sesungguhnya siswa sedang belajar bahasa apapun dituntut untuk
mufradat kiranya akan sulit bahkan tidak mungkin siswa akan mampu menguasai
dengan baik.
mufradat? Apakah berarti siswa mempelajari makna kata bahasa Arab yakni mampu
jumlah (kalimat) dengan benar. Artinya tidak hanya sekedar untuk meghafal
kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan.
yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata yang mana sebagai
mempelajari mufradat. Dalam arti untuk memiliki sebuah kemahiran berbahasa tidak
bagi siswa-siswinya. Oleh sebab itu guru harus berpegangan pada prinsip-prinsip
dalam pemilihan mufradat yang akan diajarkan kepada pembelajaran asing (selain
digunakan.
negara Arab.
d. Ulfah (Familiarity) artinya memilih kata-kata yang familiar dan terkenal serta
oleh siswa daripada kata-kata yang terkadang tidak dibutuhkan atau bahkan
Maka dari iti dalam penyampaian pesan melalui bahasa, pemilihan mufradat
yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mengungkapkan makna yang
disamping kemampuan menggunakannya pada konteks yang tepat dan tempat yang
tepat pula.
Mufradat atau dalam bahasa Arab disebut kosakata, dalam bahasa Inggrisnya
vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang
yang merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Selain itu, kosakata ada yang
tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun sebuah kalimat baru.
kemampuan atau tingkat pendidikannya. Mufradat yaitu salah satu dari tiga unsur
bahasa yang sangat penting dikuasai, kosakata ini digunakan dalam bahasa lisan
maupun tulis, dan merupakan salah satu alat untuk mengembangkan kemampuan
bahasa tidak identik dengan hanya pembelajaran kosakata. Dalam arti untuk
memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak
mufradat.
membentuk bahasa yang diketahui sesrang., dari kumpulan kata tersebut akan
penelitian yang dilakukan oleh Sukriani tahun 2020 dengan judul penelitian
Arab Peserta Didik Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Da’wah Wal
Irsyad (DDI) Kampung Baru Parepare”. Adapun hasil penelitian ini dapat
belajar setelah penggunaan media gambar yang telah diterapkan, hal ini dapat
dibuktikan dari nilai hasil tes dan pre test peserta didik. Kemudian adapun hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik dapat meningkat
dalam mengerjakan tugas untuk mendapatkan nilai yang baik dalam pelajaran dan
tentunya meningkatkan prestasi dari hasil belajar peserta didik yang ada di Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Da’wah Wal Irsyad (DDI) Kampung Baru
pembelajaran, namun dalam penelitian ini ada perbedaan dengan peneliti sebelumnya
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Mufradat di kelas II SDIT Al-Anis Kartasura. Hal ini disusun untuk
bermula pada masalah yang terjadi di kelas II SDIT Al-Anis Kartasura, kemudian
peneliti akan melihat secara langsung proses penerapan metode media gambar pada
didik.