TUGAS RUTIN
OLEH :
KELOMPOK : V (LIMA)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Arief S. Sadiman (2003: 6),
pengertian media adalah perantara atau penghantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Menurut Azhar Arsyad (2003: 3) mengutip dari pendapat Gertach dan Ely, bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia atau materi maupun kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
atau sikap.
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan
arti luas. Dalam arti sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan
elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi.
Dalam arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga
memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap baru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Media adalah sesuatu yang dapat diindra yang
berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).
B. Pengertian Belajar
Definisi belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti
(Sadiman, dkk, 1996: 2). Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap (Gredler, 1994: 1). Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau
kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu
mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2000: 197). Dengan demikian belajar
menuntut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang
karena pengalaman (Mayer, 1982: 1040 dalam Seels & Richey, 2000: 13). Dalam kegiatan
pembelajaran tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan
prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat (Dimyati & Mudjiono, 2002:
41-42).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Tiap orang mempunyai ciri yang unik
untuk belajar. Hal itu terutama disebabkan oleh efisiensi mekanisme penerimaannya dan
kemampuan tanggapannya. Seorang pelajar yang normal akan dapat memperoleh pengertian
dengan cara mengolah rangsangan dari luar, yang ditanggapi oleh indranya, baik indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba. Semakin baik tanggapan
seseorang tentang sesuatu objek, orang, peristiwa atau hubungan, semakin baik pula hal
tersebut dapat dimengerti dan diingat (Miarso, 1984: 111).
Media pembelajaran adalah perantara atau perantara pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Comunication Technology/AECT) di
Amerika misalnya, membatasi media pembelajaran sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Gagne (Arief S. Sadiman
dkk., 2003: 6) media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu pendapat dari Briggs (Arief S.
Sadiman dkk., 2003: 6) media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Contohnya: Buku, film, kaset, film bingkai.
Dari uraian di atas dapat dirangkum bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
a. Media audio.
b. Media visual.
a. Media cetak.
c. Media grafis.
a. Media elektronik.
6. Media grafis, adalah semua media yang mengandung grafis (tulisan/ gambar).
a. Media bagan.
c. Media poster.
d. Karikatur.
e. Media gambar.
f. Media komik.
7. Media bentuk papan, adalah media yang menggunakan benda berupa sebagai sarana
komunikasi yang dapat dibedakan menjadi:
8. Media yang dapat didengar, yaitu media sebagai alat komunikasi dengan melalui
pendengaran. Misalnya: kaset audio, radio.
9. Media pandang dengar, yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar untuk
memperjelas gambar yang dapat dilihat. Misalnya: slide audio, televisi.
10. Media bahan-bahan cetak (printed materials media), yaitu bahan cetak dari bahan
pembelajaran. Misalnya: buku, pamflet, majalah, koran, dan sebagainya.
Demikianlah, kita lihat dari uraian di muka sudah selayaknya media tidak lagi hanya
kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai alat
penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, penulis buku, dan sebagainya) ke penerima pesan
(siswa/pelajar). Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang
lebih penting lagi dapat pula digunakan oleh siswa. Oleh karena itu sebagai penyaji dan
penyalur pesan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi
secara lebih teliti, jelas dan menarik.
Secara umum menurut Arif S. Sadiman dkk. (2003: 16) media pembelajaran mempunyai
kegunaan- kegunaan sebagai berikut:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka )
a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model.
b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, atau gambar.
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high speed photo graphy.
3) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk menimbulkan kegairahan
belajar:
(1) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan,
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan meteri pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru akan mengalami banyak kesulitan bila mana semuanya itu harus diatasi
sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
1) Media pembelajaran berguna untuk menarik siswa terhadap materi pengajaran yang
disajikan.
2) Media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap
materi pengajaran yang disajikan.
3) Media pembelajaran mampu memberikan penyajian data yang kuat dan terpercaya tentang
suatu hal atau kejadian.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran memerlukan perencanaan yang baik. Namun,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam
kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan tertentu yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya:
2. Merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada
dirinya sendiri.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada
penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas, dan
peralatan yang telah tersedia, sumber-sumber yang tersedia.
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang
ingin dilakukan siswa. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-
beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
3. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal.
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan atau audio).
b. Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan atau
kegiatan fisik).
d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan
untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
6. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa
memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling
efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
KESIMPULAN
REFERENSI
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1975123
02001121-CEPI_RIYANA/08_Media_Pembelajaran.pdf (di akses 08 Februari 2018)
http://www.academia.edu/8221193/KONSEP_DASAR_MEDIA_PEMBELAJARAN (di
akses 07 Februari 2018)