SKRIPSI
Oleh
10539 1389 15
2020
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGUATKAN
KARAKTER RASA INGIN TAHU SISWA SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana
Oleh
10539 1389 15
2020
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
-VI-
vi
ABSTRAK
Nur Rahma Reviani. 2020. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Luar Kelas
Terintegrasi Kearifan Lokal dalam Menguatkan Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta
Didik SMA Negeri 1 Maros. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I: M.
Agus Martawijawa. dan Pembimbing II: Ma’ruf.
vii
KATA PENGANTAR
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Kearifan Lokal dalam Menguatkan Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik
Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh
adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang
maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur
kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini.
viii
Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua
orang tuaku tercinta, Ayahandaku Muh. Yusuf dan Ibundaku Tri Udayani atas
penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi
(S1) penulis. Terima kasih juga untuk adiku Nur Hamzah Fajriadi atas semangat,
mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan ucapan
ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama
kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah
Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
ix
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,
Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd., dan Bapak Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua dan
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak sekolah yang telah
selaku kepala SMA Negeri 1 Maros, Ibu Dra. Sumiati Maulana selaku guru, ucapan
terima kasih juga kepada responden dalam penelitian ini adinda Rafif Riskullah.
Semua sahabat-sahabatku Cynthia, Fatima Resky, Fitri Reski Astuti, Ekawati, Dewi
KINEMATIKA B terlebih ketua Asdar, terima kasih atas tawa yang telah kalian
kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan kita. Segala
apa yang telah terjadi dan dilalui semoga selalu teringat dan tidak akan pernah
terganti oleh kenangan baru. Keluarga tak sedarah ku di tanah perantauan terima
kasih, entah sejuta kalipun tak akan cukup untuk selalu kuhanturkan.
yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a
x
penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu
Wassalam
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Batasan Istilah..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7
xii
5. Rasa Ingin Tahu ............................................................................. 15
6. Kearifan Lokal Bugis Makassar .................................................... 22
7. Maulid Nabi ................................................................................... 24
B. Kerangka Berpikir .............................................................................. 27
C. Model Hipotetik.................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................... 66
LAMPIRAN ....................................................................................................... 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
G. Hasil Uji Coba LKPD dalam Menguatkan Karakter Rasa Ingin Tahu ..... 54
Keingintahuan ............................................................................................ 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
D. Dokumentasi .............................................................................................. 91
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada abad ke-21 seperti sekarang ini merupakan era globalisasi di mana
tengah gencar terjadi. Sama halnya dengan dunia pendidikan yang ikut terseret
untuk memperkuat karakter peserta didik sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (Perpres, 2017). Ada delapan belas (18) nilai yang
salah satunya adalah rasa ingin tahu. Setiap sebuah penemuan diawali dengan
sebuah pertanyaan yang berasal dari rasa penasaran terhadap suatu objek, semakin
besar rasa ingin tahu maka semakin banyak pula pertanyaan yang terlontar. Pada
dasarnya seorang anak kecil dapat bertanya sepanjang hari terhdap objek yang
baru saja di lihatnya. Seiring berjalannya waktu maka rasa ingin tahu terkikis
secara perlahan disebabkan kebiasaan, hal yang sudah biasa membuat kita
kehilangan selera untuk bertanya. Hal ini berlaku pula pada peserta didik di
sekolah. Rasa ingin tahu peserta didik sangatlah penting, rasa ingin tahu yang
1
2
besar dapat merangsang pemikiran yang kritis dan kreatif. Terbukti rasa penasaran
seluruh dunia. Sehingga penguatan karakter rasa ingin tahu dibutuhkan untuk
membuat peserta didik mampu memaknai setiap pelajaran yang diajarkan dan
mampu mencapai tujuan pendidikan serta bersaing pada masa yang akan datang.
memiliki kemampuan fisika yang baik ditandai dengan tingginya hasil belajar.
Subjek diberikan beberapa pertanyaan untuk melihat seberapa besar rasa ingin
tahu dari peserta didik tersebut. Ditunjukkan dua objek yang berbeda yakni batu
dan mobil, lalu diberikan pertanyaan berupa “jika melihat objek tersebut apa yang
kamu pikirkan? Atau adakah yang ingin ditanyakan?” ternyata subjek hanya
melontarkan dua pertanyaan untuk batu dan tidak memberikan pertanyaan apapun
untuk objek mobil. Hal ini menandakan rasa ingin tahu yang dimiliki peserta didik
cukup rendah, sehingga membuat potensi yang ada pada peserta didik tidak
berkembang dan jika terus dibiarkan maka akan berdampak pada subjek sendiri
bahan ajar yang mampu membantu peserta didik dalam hal penguatan karakter
rasa ingin tahu yang diharapkan mampu membuat peserta didik tersebut peka
terhadap sekitarnya dan menjadi pemikir yang kritis agar mampu beradaptasi
terhadap arus globalisasi serta menjadi sumber daya manusia yang berintegritas
Pendidikan Karakter, salah satu tujuan dari PPK adalah membangun dan
membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan
3
jiwa Pancasila dan Pendidikan Karakter yang baik guna menghadapi dinamika
didik agar memudahkan peserta didik dan mampu memaknai pembelajaran dalam
karakter dan ketuntasan belajar, adapula penelitian yang dilakukan oleh Khusniati
Miranita yang memanfaatkan kearifan lokal sebagai basis dalam sebuah model
kehidupan peserta didik yakni Bakul Maulid. Pilihan peneliti pada Bakul Maulid
didasari oleh adanya potensi pengembangan objek kearifan lokal yang dinilai oleh
Seperti halnya teori sopan santun dunia yang berasal dari Cina dan adab
meminum teh yang ada di Jepang, bakul maulid juga memiliki kesempatan yang
sama untuk mendunia, hal inilah yang juga menjadi pertimbangan peneliti dengan
memperkenalkan kearifan lokal bakul maulid dalam skripsi sebagai jalan untuk
berpotensi untuk mendukung penelitian ini, namun pilihan peneliti jatuh kepada
LKPD karena peserta didik memiliki banyak kesempatan melalui LKPD. Peserta
4
didik mampu mengeluarkan segala yang ada pikirannya pada LKPD, kesempatan
memperlihatkan potensi juga berada pada LKPD namun bentuk yang kurang
aplikatif dan inovatif membuat peneliti tertarik untuk membuat LKPD yang
mampu memaksimalkan potensi peserta didik dengan mengngali rasa ingin tahu.
kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu peserta didik
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana validitas lembar kerja peserta didik luar kelas terintegrasi kearifan
lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu peserta didik SMA ?
2. Bagaimana persepsi guru terhadap lembar kerja peserta didik luar kelas
terintergrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu peserta
didik SMA?
3. Bagaimana persepsi peserta didik terhadap lembar kerja peserta didik luar
kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu
C. Tujuan Penelitian
didik luar kelas terintegrasi kearifan lokal untuk menguatkan karakter rasa
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi pendidik
fisika serta peserta didik dapat lebih aktif dalam memecahkan masalah-
E. Batasan Istilah
sebagai berikut:
2. LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal adalah bahan ajar berupa
objek kearifan lokal masyarakat Maros yaitu Bakul Maulid dimana LKPD
6
3. Karakter rasa ingin tahu adalah rasa penasaran yang dimiliki oleh peserta
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
produk yang telah ada, dapat dalam bentuk hardware (buku, modul, alat bantu
2. Kurikulum 2013
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
7
8
sumber belajar
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran
dunia.
berikut:
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
tidak langsung. Proses belajar langsung adalah proses dimana peserta didik
langsung lebih kepada kepada pengembangan nilai moral dan sikap yang
dengan objek dan persoalan yang dipelajari (Katriani, 2014). Herman dan
Aslim (2015) juga mengungkapkan bahwa LKPD yang umum digunakan oleh
guru di lapangan merupakan kumpulan materi, contoh soal dan soal latihan.
petunjuk bagi siswa sehingga memudahkan guru dan siswa dalam melakukan
proses pembelajaran.
berikut:
2) Bahan
sebagai berikut:
didik
3) Metode
masalah
e. Pemilihan kosa kata dan istilah sains yang seusai dengan tingkat
langkah kerja
Katriani (2014):
1) Judul kegiatan, tema, sub tema, kelas dan semester, berisi topik
3) Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan,
5) Tabel data, berisi tabel di mana peserta didik dapat mencatat hasil
data bisa diganti dengan tabel atau kotak kosong yang dapat
4. Pendidikan karakter
a. Pengertian
yang terdapat dalam diri manusia yang melandasi baik buruknya pikiran
14
sosial, budaya dan hukum yang berlaku di sekitar individu itu sendiri.
tidak hanya mengajarkan tentang baik dan buruk atau hal tentang sekolah
iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa nerdasarkan pancasila.
agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat
suatu tingkah laku untuk mengetahui dan terus menacri tahu terhadap suatu
permasalahan. Rasa ingin tahu adalah cara berpikir, sikap dan perilaku yang
Sehingga dapat dikatakan rasa ingin tahu merupakan rasa penasaran yang
dimilki individu terhadap suatu objek akibat adamya suatu informasi yang
diterima baik itu lewat suara, gambar atau dalam bentuk tulisan. Rasa ingin
tahu membuat siswa lebih peka dalam mengamati berbagai fenomena atau
dan menarik siswa untuk mempelajarinya lebih dalam. Hal yang menarik
sangat banyak di dunia ini, tetapi seringkali karena rasa ingin tahu yang
untuk dipelajari.
tidak dipahami
baru terjadi
sikap rasa ingin tahu yaitu siswa akan lebih sering bertanya selama proses
Rasa ingin tahu menunjang pemikiran kritis dari peserta didik, dari
rasa ingin tahu tingkatan berpikir peserta didik bisa dilihat. Dalam taksonomi
Bloom yang telah direvisi, ada empat dimensi pengetahuan yakni pengetahuan
metakognisi. Dalam penelitian ini subjek akan difokuskan pada tiga dimensi
tiga dimensi pengetahuan maka jika peserta didik memiliki ketiga dimensi, ia
a. Pengetahuan Faktual
yang terkumpul menjadi satu, kemampuan peserta didik memaknai apa yang
nampak secara fakta seperti informasi yang dia tangkap melalui panca indera
hal yang paling dasar yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik, karena
17
sebagai berikut:
No Komponen Pertanyaan
1. Berapa massa telur setelah direbus?
2. Berapa massa telur sebelum direbus?
3. Berapa jumlah kalor untuk mematangkan sebutir
telur?
4. Berapa waktu ideal yang dibutuhkan untuk
merebus sebutir telur dengan menggunakan satu
liter air?
1 Telur
5. Apakah cangkang telur mampu menyerap cahaya?
6. Berapa koefisien kekentalan dari telur mentah?
7. Bagaimana struktur telur mentah yang disimpan
pada suhu ?
8. Mengapa struktur telur berubah saat direbus?
9. Bagaimana struktur partikel saat telur belum
direbus dan saat setelah direbus?
1. Berapa titik leleh dari ember?
2. Apa bahan penyusun dari ember?
3. Berapa tekanan maksimum yang mampu diterima
ember?
Wadah 4. Apakah ember dipengaruhi oleh medan listrik?
2 5. Berapa besar koefisien gesek dari ember?
(ember)
6. Berapa besar titik patah dari sebuah ember?
7. Mengapa ember digolongkan sebagai isolator?
8. Bagaimana struktur pastikel dari ember?
9. Mengapa titik lebur ember kecil?
18
b. Pengetahuan Konseptual
struktur yang lebih besar dan semuanya mempunyai fungsi yang sama
(Julianingsih: 2017).
sebagai berikut:
sebagai berikut:
bahwa kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat dipahami
23
dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang
tertentu.
tersebut. Kearifan lokal tidak semata-semata hanya satu atau dua, tetapi
macam pula, hal ini dijabarkan (Alya dan Arya, 2010) sebagai berikut:
daya alam
manusia
pengetahuan.
makassar, bugis, mandar dan toraja, untuk kabupaten maros terdapat dua etnis
yakni bugis dan makassar yang tersebar secara acak di hampir seluruh daerah
maros. Untuk etnis bugis dan makassar hampir memiliki kesamaan untuk
maros kata tabe’ biasa juga diajukan untuk permohonan maaf saat kita
kaki.
Siri’ berarti malu dan pacce berarti rasa iba atau kasihan. bagi
7. Bakul Maulid
Maulid merupakan sebuah tradisi yang dilakukan setiap tahun untuk
makanan yang diletakkan dalam sebuah wadah dan dihias sedemikian rupa
agar terlihat menarik dan meriah, bingkisan ini biasa disebut “baku” yang
berarti bakul.
doa bersama hingga lambat laun mulai disajikan makanan-makanan kecil dan
pada akhirnya muncullah istilah baku’. Adanya baku’ ini merupakan sebuah
orang yang berada dalam kesusahan hingga tidak mampu merayakan hari
lahirnya Nabi Muhammad SAW sehingga baku’ ini diisi oleh berbagai macam
makanan seperti nasi, songkolo (dari beras ketan) hingga lauk pauk agar dapat
dimakan bersama.
ember plastik sebagai wadah agar lebih praktis dan tahan lama, adapun hiasan
membuatnya, ukuran, isi, dan hiasan yang ada dalam baku’ tidak memiliki
bukan hanya dari segi ukuran tetapi juga bahan-bahan yang digunakan. Seperti
makassar dari bakul (wadah yang terbuat dari anyaman totan) seiring dengan
dengan ember plastik yang dinilai lebih tahan lama, saat ini pun wadah dari
Bukan hanya ukuran dan wadah, hal mencolok lainnya yang berubah
dari baku’ ini adalah isinya. Dulu isi dari baku’ ini hanya berupa makanan
berat seperti nasi dan lauk-pauk, saat ini masyarakat beinovasi dengan
mengisi baku’ mereka dengan barang pecah belah, mulai dari piring hingga
mixer (alat pengaduk adonan). Namun walau mulai bergeser dari segi desain
tetapi masih ada sebagian masyarakat yang menjaga bentuk asli dari bakul
potensi kearifan lokal dapat menjadi salah satu untuk melawan arus
saat maulid sangat kental ditandai dengan acara makan bersama kerabat.
Belum lagi perputaran ekonomi yang sangat mumpuni saat maulid. Para
pedagang kecil dan pengrajin bambu mampu meraih omset yang cukup besar.
B. Kerangka Berpikir
potensinya karena tidak tersedianya fasilitas atau penunjang. Peserta didik yang
Peserta didik cenderung menghafal konsep yang telah diberikan guru hanya
arus globalisasi.
dapat ditemukan pada orang yang memiliki rasa ingin tahu tang tinggi. Tapi untuk
mencapai hal tersebut dibutuhkan sesuatu yang familiar oleh peserta didik untuk
bahkan mereka telah menerapkan konsep fisika secara tidak sadar. Hal ini akan
mengenai objek yang terdapat pada LKPD itu sendiri. Hal ini sangat sesuai untuk
didik ke dalam konsep fisika. LKPD ini juga diyakini mampu menguatkan
kehidupan peserta didik. Adapun kerangka pikir pada penelitian ini dapat dilihat
Peserta Didik
Riset Awal
Bahan Ajar
LKPD tidak
menumbuhkan
Sifat Ilmiah
Kearifan lokal
LKPD masyarakat
terintegrasi maros
kearifan lokal
(Bakul Maulid)
C. Model Hipotetik
Model pengembangan yang digunakan dalam LKPD luar kelas terintegrasi
kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu ini adalah model
desain pengembangan ADDIE Model yang merupakan salah satu model desain
pembelajaran yang sistematik. Model ini terdiri dari lima tahap yaitu (A)nalysis,
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk Research and Development (penelitian dan
2018:263). Dalam hal ini, LKPD yang terintegrasi kearifan lokal pada mata
pelajaran fisika untuk menguatkan karakter rasa ingin tahu peserta didik SMA.
B. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah seorang peserta didik SMA
C. Desain Penelitian
Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu (A)nalysis, (D)esign,
1. Analysis (Analisis)
Pengembangan LKPD diawali dengan menganalisis perlunya
pengembangan bahan ajar di sekolah utntuk menguatkan karakter rasa ingin tahu
peserta didik.
2. Design (Desain)
Pada tahap perancangan awal peneliti memilih perangkat pembelajaran
fisika yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas terintegrasi kearifan
30
31
lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu untuk menyajikan pembelajaran
luar kelas berbasis kontekstual yang terkait dengan kearifan lokal masyarakat
Maros yang berfokus pada objek Bakul Maulid dalam bentuk LKPD yang mampu
3. Development (Pengembangan)
kearifan lokal dalam menguatkan rasa ingin tahu yang telah dikembangkan.
Selanjutnya dilakukan validasi ahli untuk melihat kelayakan dari LKPD dan
pemberian saran terhadap LKPD sehingga diperoleh bahwa draf awal LKPD tidak
4. Implementation (Implementasi)
menguatkan karakter rasa ingin tahu yang telah dikembangkan dan divalidasi diuji
cobakan kepada satu orang responden. Uji coba yang digunakan adalah uji coba
invidual yaitu dengan mengambil seorang peserta didik yang memiliki potensi
LKPD.
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil penilaian responden terhadap
diperoleh dari uji kelayakan oleh responden. Selanjutnya, data tersebut dianalisis
sesuai kriteria yang ditetapkan. Kritik dan saran dari responden terhadap LKPD
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dibutuhkan untuk mengumpukan data hasil penelitian. Adapun
1. Validasi
mengvalidasi LKPD luar kelas dan memperoleh data dari penilaian para
oleh validator.
33
literasi sains.
E. Prosedur Penelitian
tetapi dalam penelitian ini dilakukan adaptasi sebagaimana yang disajikan pada
Pengumpulan Prototipe
Potensi Masalah Data (Draf I)
Revisi
Validasi Draf FGD Draf I
(Draf II)
Uji Coba
LKPD terintegrasi kearifan lokal untuk menguatkan karakter rasa ingin tahu
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dari observasi
menunjukkan bahwa peserta didik tersebut memiliki kemampuan fisika yang baik
3. Prototipe (draf I)
berdasar analisis dari data penelitian pendahuluan. Prototipe awal yang dibuat
atau dosen untuk memperbaiki prototipe. Pada bagian ini dilakukan perbaikan
5. Revisi
Dari hasil FGD bersama mahasiswa atau dosen, maka dilakukan revisi
atau perbaikan prototipe untuk melahirkan prototipe acuan tetap. Segala saran dan
kritikan dalam FGD dijadikan acuan untuk memrevisi prototipe. Prototipe acuan
tetap adalah kerangka dasar yang tetap yang akan dijadikan dasar pembuatan
6. Validasi draf
Validasi LKPD dilakukan oleh dua orang validator yang ahli dalam
dari pakar akan dijadikan acuan untuk memperbaiki draft dan melahirkan draf
LKPD. Adapun saran yang diberikan validator akan ditindak lanjuti untuk
7. Uji Coba
LKPD draf di uji cobakan secara individu yakni menggunakan satu subjek
penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat kelayakan penggunaan LKPD ini.
Pada tahap ini uji coba dilakukan terhadap seorang peserta didik dari SMA Negeri
dampak positif.
untuk memperoleh sejumlah data yang valid. Adapun teknik pengumpulan data
kearifan lokal yang terdapat di Maros. Hasil wawancara akan dianalisis secara
Data validasi perangkat dari para ahli kemudian dianalisis secara deskriptif
3. Data Persepsi Guru Terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal
menggunakan skala Likert yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju,
kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun pada penelitian
ini, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data respon guru fisika terhadap
LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal untuk menguatkan karakter rasa
ingin tahu.
37
4. Data presepsi peserta didik terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan
menggunakan skala Likert yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju,
kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun pada penelitian
ini, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data respon peserta didik fisika
terhadap penugasan yang di berikan peserta didik berupa LKPD luar kelas
Data validitas LKPD yang dilakukan oleh dua orang validator (pada aspek
yang sama) diperoleh melalui uji validitas dengan menggunakan uji Gregory
sebagai berikut:
PENILAI I
1-2 3-4
PENILAI II
1-2 A B
3-4 C D
` (3.1)
Keterangan:
= Validasi Contruck
= Kedua ahli tidak setuju
= Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju
= Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju
= Kedua ahli setuju
Kriteria validasi isi:
0,80 – 1,00 : Validitas isi sangat tinggi
0,60 – 0,79 : Validitas isi tinggi
0,40 – 0,59 : Validitas isi sedang
0,20 – 0,39 : Validitas isi rendah
0,00 – 0,19 : Validitas isi sangat rendah
(Retnawati, 2016: 97-98)
Menurut Susetyo (2015:121), suatu perangkat dinyatakan valid jika harga
Data persepsi guru terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan local
persetujuan terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan
yang tersedia. Pilihan jawaban yang disediakan sangat layak, layak, kurang laya
dan sangat kurang layak. Jawaban diisi dengan memberikan skor 1 s.d 4 pada
(3.2)
39
Keterangan:
presentase
skor ideal
Adapun kriteria presentase skor dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
dianalisis validitasnya. Pada tahap validasi yang dilakukan dalam penelitian ini
final dan innstrumen yang telah diadaptasi ini divalidasi oleh dua orang validator.
40
Data persepsi peserta didik terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan
local untuk menguatkan karakter rasa ingin tahu sama dengan data persepsi guru
Likert.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan, hasil
penelitian dirangkum secara deskriptif dengan mengikuti setiap proses dari model
didik (LKPD) luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara langsung terhadap guru,
wawancara yang dilakukan terhadap guru dan peserta didik adalah rendahnya
konsep fisika khususnya pada proses pembuatan bakul maulid itu sendiri.
kearifan lokal sebagai objek utama dari LKPD karena peserta didik tentu
sudah tidak asing dengan hal ini, terlebih ingin menghilangkan persepsi
41
42
negatif peserta didik terhadap fisika yang dianggat rumit dan tidak
peneliti juga menemukan potensi menguatnya karakter rasa ingin tahu atau
sekitarnya.
Peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi awal yakni dari hasil
wawan cara dan tes awal yang telah dilakukan. Pada saat observai peneliti
mendapati bahwa peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang rendah. Setelah
hasil belajar yang bagus tetapi cenderung jarang bertanya hal ini dikarenakan
mata pelajaran fisika identik dengan hal yang rumit, dan kurangnya bahan ajar
konsep fisika yang mumpuni. Tetapi setelah dilakukan tes awal untuk
mengetahui rasa ingin tahu dari peserta didik, hasil menunjukkan bahwa rasa
ingin tahu dari peserta didik tersebut tergolong rendah dengan hanya mampu
hanya sebatas apa yang telah diberikan di sekolah, peserta didik tersebut tidak
karena selama ini rasa ingin tahu peserta didik tidak terstimulasi dengan baik.
43
dilakukan yaitu membuat bahan ajar yang bersifat aplikatif yang mampu
dalam menguatkan rasa ingin tahu peserta didik dengan tampilan yang
agar dapat membuat peserta didik dapat mengetahui makna fisika dalam
2. Tahap Desain
Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan rancangan awal dari produk
yang akan dikembangkan, dalam hal ini yaitu lembar kerja peserta didik
(LKPD) luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa
ingin tahu peserta didik. Pada tahap ini dibuat sketsa cover, tata letak LKPD
yang akan dibuat semenarik mungkin. Pada tahap ini draf LKPD berisi cerita
menyisipkan sedikit proses pembuatan tusuk telur dan pengolahan telur untuk
memberikan pertanyaan dari objek kearifan lokal secara umum. Pada tahap ini
draf 1 terdiri dua aspek yakni pertanyaan umum dan khusus serta instrumen
(instrumen penilaian pakar, angket persepsi guru fisika, dan angket persepsi
peserta didik)
44
Darf LKPD yang telah di buat, dibahas bersama rekan mahasiswa dan
disajikan kepada peserta didik dan warna yang cenderung monoton dinilai
didik agar mampu memahami LKPD dengan mudah. Tata letak dan indentitas
LKPD juga menjadi pont penting dibahas pada tahap ini serta penambahan
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan peneliti mulai menyusun LKPD dengan
instruksi dan tagihan, serta pemberian contoh dalam bentuk pertanyaan yang
sesuai dengan dimensi pengetahuan dan karifan lokal lain yang ada di
dua orang ahli pakar LKPD dimana kedua ahli pakar tersebut adalah pakar
45
konten/isi dan bahasa LKPD terhadap rasa ingin tahu dan materi fisika. Selain
itu dilakukan validasi angket persepsi guru dan peserta didik. Berikut hasil
validasi ahli terhadap lembar kerja peserta didik, instrumen persepsi guru dan
pada aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat. Pada aspek materi
tersebut berada pada kategori sangat kuat. Pada aspek isi diperoleh rata-rata
persentase 87,5% yang menunjukkan bahwa pada aspek tersebut berada pada
kategori sanggat kuat. Begitupun dengan aspek bahasa yang berada pada
berada pada kategori sangat kuat. Berdasarkan pernyataan dari setiap aspek
koefisien validitas (r) yaitu 1,0 yang menunjukkan setiap aspek dalam
pada aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat. Pada aspek isi
tersebut berada pada kategori sanggat kuat. Begitupun dengan aspek bahasa
yang berada pada kategori sangat kuat dengan rata-rata persentase 83,3%.
aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat. Berdasarkan pernyataan dari
setiap aspek maka diperoleh hasil uji validitas berdasarkan analisis gregory
diperoleh koefisien validitas (r) yaitu 1,0 yang menunjukkan setiap aspek
Penilaian
Persentase
No Komponen Butir Pakar Pakar (%)
I II
1. Format 1. Mencantumkan petunjuk 3 4
pengisian angket yang
dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul 3 4
angket dengan jelas
3. Jenis dan ukuran huruf 3 4 87,5
sesuai
4. Pengaturan ruang/tata 3 4
letak/penomoran yang
jelas
2. Isi 1. Pernyataan-pernyataan 3 3
yang disajikan dalam
angket jelas dan mudah
dipahami
75,0
2. Menyediakan kolom 3 3
penilaian dengan jelas dan
rapi
3. Pernyataan-pernyataan 3 3
50
Rata-rata 81,9%
pada aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat. Pada aspek isi
tersebut berada pada kategori kuat. Begitupun dengan aspek bahasa yang
berada pada kategori sangat kuat dengan rata-rata persentase 83,3%. Rata-rata
untuk semua aspek diperoleh 81,9% yang menunjukkan bahwa aspek tersebut
berada pada kategori sangat kuat. Berdasarkan pernyataan dari setiap aspek
maka diperoleh hasil uji validitas berdasarkan hasil analisis gregory diperoleh
koefisien validitas (r) yaitu 1,0 yang menunjukkan setiap aspek dalam
4. Tahap Implementasi
Setelah melakukan validasi, dilakukan sedikit perbaikan pada konten
LKPD kearifan lokal dan telah didapatkan LKPD yang siap untuk diuji
cobakan. Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji coba
individual yang dilakukan pada satu subjek yang dinilai memenuhi kriteria.
a. Tingkat rasa ingin tahu peserta didik dalam tiga dimensi pengetahuan
Tabel 4.4 Hasil uji coba LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal
dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu berorientasi dimensi
pengetahuan faktual
persentase sebesar 88,9% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek
berada pada kategori sangat kuat. Untuk komponen wadah (ember) diperoleh
ini rasa ingin tahu subjek berada pada kategori sangat kuat. Begitu pula pada
sebesar 100% dan 90,9%. Dan rata-rata persentase yang diperoleh untuk
bahwa hasil yang dicapai subjek berada pada kategori sangat kuat.
Tabel 4.5 Hasil uji coba LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam
menguatkan karakter rasa ingin tahu berorientasi dimensi pengetahuan
konseptual
persentase sebesar 60,0% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek
berada pada kategori kuat. Untuk komponen wadah (ember) diperoleh rata-
rata persentase yang diperoleh 50,0% yang menunjukka pada komponen ini
rasa ingin tahu subjek berada pada kategori cukup. Begitu pula pada
komponen songkolo yang berada pada kategori cukup dengan peroleh rata-
Tabel 4.6 Hasil uji coba LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam
menguatkan karakter rasa ingin tahu berorientasi dimensi pengetahuan
prosedural
persentase sebesar 83,3% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek
berada pada kategori sangat kuat. Untuk komponen wadah (ember) diperoleh
ini rasa ingin tahu subjek berada pada kategori cukup. Begitu pula pada
57,1% dan 55,6%. Dan rata-rata persentase yang diperoleh untuk semua
Tabel 4.7 Hasil uji coba LKPD terintegrasi kearifan lokal dalam
menguatkan karakter rasa ingin tahu
dicapai subjek dalam uji coba LKPD terintegrasi kearifsn loksl untuk
berikut:
20
0
Faktual Konseptual Prosedural
55
Respon Subjek
No. Objek Sebelum Pemberian Setelah Pemberian
LKPD LKPD
1. Batu Kenapa batu sangat Berapa massa jenis
keras? batu?
Bagaimana batu bisa Berapa berat batu jika
terbentuk? berada di bulan?
Apakah batu memiliki
medan magnet?
Mengapa bentuk batu
berbeda-beda?
Bagaimana proses
utama terbentuknya
batu?
2. Mobil - Berapa kecepatan
maksimum dari
mobil?
Apakah mobil dapat
bergerak dengan
medan magnetik?
Berapa tekanan yang
diberikan mobil?
Mengapa kebanyakan
mobil tidak
menggunakan energi
listrik sebagai bahan
bakarnya?
Bagaimana mobil
dapat bergerak?
Jumlah Pertanyaan 2 10
Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan respon subjek sebelum dan
kearifan lokal pada objek batu, subjek hanya memberikan dua buah
pertanyaan dan pada objek mobil subjek sama sekali tidak memiliki
56
kearifan lokal subjek mampu memberikan lima pertanyaan untuk setiap objek
yakni batu dan mobil, hingga persentase kenaikan rasa ingin tahu subjek
mencapai 400%.
kearifan lokal mampu menguatkan karakter rasa ingin tahu peserta didik dan
dapat menjadi bahan ajar yang inovatif. Pernyataan tersebut diperkuat oleh
b. Persepsi guru terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam
Tabel 4.9 Persepsi guru terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kearifan
lokal dalam meningkatkan rasa ingin tahu
Penilaian Persentase
No. Aspek Kriteria
Guru (%)
1. Format 1. Desain LKPD menarik 4 100
2. Kesesuaian 1. Kebenaran isi/materi 4
Konsep (Konten)
2. Objek LKPD yang 3
disajikan terdapat secara
nyata pada lingkungan 91,7
peserta didik
3. Objek LKPD berkaitan 4
dengan kearifan lokal
(LKPD) luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa
ingin tahu diperoleh rata-rata persentase untuk aspek format sebesar 100%
yang menunjukkan bahwa aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat.
95,8% yang menunjukkan bahwa pada aspek ini jyga berada apada kategori
sangat kuat. Sama halnya dengan aspek penerapan pendidikan karakter dan
bahasa yang juga berada pada kategori sangat kuat dengan masing-masing
perolehan persentase rata-rata sebesar 100% dan 93,8%. Dan dari semua
pada aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal
dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu layak digunakan sebagai bahan
ajar. Berikut saran-saran guru fisika terhadap LKPD luar kelas terintegrasi
Tabel 4.10 Tanggapan guru mata pelajaran fisika terhadap LKPD luar kelas
terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu
lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu akan dievaluasi untuk
c. Persepsi peserta didik terhadap LKPD luar kelas terintegrasi kerifan lokal
Tabel 4.11 Tabel persepsi peserta didik terhadap LKPD luar kelas
terintegrasi kearifan lokal dalam meningkatkan rasa ingin tahu
Penilaian
Persentase
No. Aspek Kriteria Peserta
(%)
Didik
1. Format 1. LKPD menarik sehingga 4
tidak membosankan
2. Penjelasan kalimat pada 3 87,5
LKPD mudah dipahami
2. Kesesuaian 1. Objek LKPD yang 4
Konsep disajikan terdapat secara
nyata pada lingkungan
masyarakat
2. Objek LKPD berkaitan 4 91,7
dengan kearifan lokal
3. Ada keterkaitan antara 3
materi pembelajaran dan
LKPD
3. Isi 1. Contoh pertanyaan dari 4
LKPD faktual mampu
merangsang rasa ingin
tahu faktual peserta didik
2. Tagihan 1 pada LKPD 4
faktual mampu
91,7
meningkatkan rasa ingin
tahu berorientasi
pengetahuan faktual
3. Contoh pertanyaan dari 3
LKPD konseptual mampu
merangsang rasa ingin
60
Peserta Didik (LKPD) luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan
karakter rasa ingin tahu diperoleh rata-rata persentase untuk aspek format
sebesar 87.5% yang menunjukkan bahwa aspek tersebut berada pada kategori
pada kategori sangat kuat. Sama halnya dengan aspek isi yang memperoleh
rata-rata persentase sebesar 91,7% pula yang menunjukkan bahwa pada aspek
ini juga berada apada kategori sangat kuat. Aspek bahasa berada pada
dengan perolehan persentase rata-rata sebesar 75,0%. Dan dari semua aspek
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi perbaikan terhadap LKPD luar kelas
berdasarkan saran dan kritik yang diterima pada angket persepsi guru dan
peserta didik.
B. Pembahasan
Pada bagian ini dikemukakan pembahasan hasil penelitian yang meliputi
beberapa hal, yaitu: (1) ketercapaian tujuan penelitian, (2) temuan khusus, dan (3)
diperoleh selama pelaksanaan uji coba bahan ajar, khususnya terkait langsung
dengan kondisi peserta didik yang menjadi subjek penelitian. Sedangkan, kendala-
kendala yang dikemukakan pada bagian ini yaitu kendala selama proses
pengembangan bahan ajar, menyangkut implementasi bahan ajar di luar kelas dan
62
Pada bagian ini, dikemukakan paparan hasil pemilaian validator dan uji
perbaikan LKPD dinyatakan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar. Hal ini
terintegrasi kearifan lokal diperoleh dari angket persepsi guru terhadap LKPD
luar kelas terintegrasi kearifan lokal. LKPD dinilai oleh seorang guru mata
pelajaran fisika. Dari hasil persepsi guru mata pelajaran fisika diperoleh bahwa
LKPD layak digunakan sebagai bahan ajar dengan persentase kelayakan 96,3%
yang berada pada kategori sangat kuat. Dari hasil wawancara dengan guru mata
kearifan lokal sangat menarik dan unik karena beda dengan LKPD pada
umumnya, serta mampu menguatkan karakter rasa ingin tahu dengan stimulasi
lokal lain.
63
lokal diperoleh dari angket peserta didik terhadap LKPD setelah dilakukan uji
coba. Secara keseluruhan peserta didik menyukai penggunaan LKPD luar kelas
terintegrasi kearifan lokal dalam proses pembelajaran fisika. Hal ini dibuktikan
peserta didik sangat antusias saat menggunakan LKPD luar kelas ini, terlebih
dengan menggunakan objek nyata bakul maulid peserta didik juga menjadi
lebih peka terhadap konsep fisika yang ada di sekitarnya ini dibuktikan setelah
melakukan uji coba LKPD peserta didik kembali diberikan pertanyaan yang
sama saat studi awal untuk melihat perkembangan karakter rasa ingin tahu dari
peserta didik. Dan ternyata rasa ingin tahu peserta didik mengalami
besar persentase rata-rata 88,2%, dengan kategori sangat kuat. Hal ini
2. Temuan Khusus
Setelah melakukan uji coba produk trmuan penenliti yang ditemukan
dalam proses peneletian yaitu LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal
peserta didik, padahal pada studi awal peserta didik tersebut bahkan hanya
mampu mengajukan dua pertanyaan umum pada objek yang diamati. Setelah
pemberian LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal ada beberapa pertanyaan
di luar angkasa.
kalor yang awaknya berasal dari api menjadi bersumber dari listrik, seperti
alternatif lain selain material plastik sebagai wadah dari bakul maulid tak luput
bagaimana menjaga pusat massa ember agar bisa selalu seimbang. Hal ini
baik. Nampak pula perbedaan sebelum dan setelah uji coba yang dialami
subjek pun mengaku bahwa sekarang saat melihat objek, rasa penasaran
dengan tidak sadar muncul serta menyadari bahwa fisika selalu ada di
kehidupan sehari-hari.
3. Kendala Penelitian
Penelitian pengembangan LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal
kaitannya dengan kearifan lokal, namun kendala mampu teratasi. Selain itu
konten fisika yang pas untuk ketiga dimensi pengetahuan bukanlah hal yang
kesesuaian dengan materi fisika dan peran objek kearifan lokal di dalamnya.
Serta contoh yang digunakan untuk menstimulasi rasa ingin tahu dari peserta
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:
menguatkan karakter rasa ingin tahu dinyatakan valid setelah melalui tim
luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa igin
tahu peserta didik SMA Negeri 1 Maros, LKPD luar kelas terintegrasi
kearidan lokal layak digunakan sebagai bahan ajar dengan kategori sangat
kuat
rasa ingin tahu, peserta didik memberikan respon positif terhadap LKPD
B. Saran
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas terintegrasi
kearifan lokal dalam menguatkan karakter rasa ingin tahu masih memiliki
peneliti mengambil kearifan lokal masyarakat Maros dengan objek bakul maulid,
sehingga perlu dilakukan kajian secara mendalam mengenai materi fisika yang
66
67
terdapat dalam objek kearifan lokal bakul maulid. Dan untuk pengembangan
Aulia, Tia Oktaviani Sumarna & Arya Hadi Dharmana. 2010. Kearifan Lokal
dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Kampung Kuta. Jurnal
Transdisiplin Sosiologi Komunikasi dan Ekologi Manusia, Vol. 04, No.
03
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2011.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional
Diella, Dea dkk. 2019. Pengembangan LKPD Berbasis Keterampilan Proses Sains
(KPS) Bagi Guru IPA. Jurnal Publikasi Pendidikan. Vol 9 No. 1
Fauzi, Achmad Ryan dkk. 2017. Penguatan Karakter Rasa Ingin Tahu dan Peduli
Sosial Melalui Discovery Learning. Jurnal Teori dan Praksis
Pembelajaran IPS. Vol 2 No. 2
Herman & Aslim. 2015. Pengembangan LKPD Fisika Tingkat SMA Berbasis
Keterampilan Proses Sains. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
Journal) SNF2015. Vol 4
Julianingsih, Suhaesti. 2017. Pengembangan Instrumen Asesmen HOTS untuk
Mengukur Dimensi Pengetahuan IPA Siswa di SMP [skripsi]. Lampung
(ID): Universitas Lampung
Katriani, Laila. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Makalah dipresentasikan pada PPM, Yogyakarta, 24 Oktober
Khusniati, Miranita. 2014. Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal
dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 3, No. 1
Martawijaya, M Agus. 2014. Buku Fisika Peserta Didik Kearifan Lokal untuk
Meningkatkan Karakter dan Ketuntasan Belajar. Jurnal Sains dan
Pendidika Fisika, Jilid 10, No. 3
Permendikbud No 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:
Kemendikbud
Permendikbud No 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. 2013.
Jakarta: Kemendikbud
68
69
LAMPIRAN
71
D. Dokumentasi
3. Persepsi Guru
93
Foto Peringatan
Maulid Wacana singkat mengenai
kearifan lokal Bakul Maulid
Setelah Revisi
Petunjuk sudah jelas, terlebih disertai
contoh sehingga pertanyaan peserta
didik bisa terkontrol
95
Sebelum Revisi
LKPD terbagi menjadi dua bagian,
dimana instruksi 2 menyajikan
wacana singkat mengenai proses
perayaan maulid
96
Nama :
Kelas :
Nis :
Tagihan 1
Telur
Wadah
Lauk
(Tumpi-tumpi)
Songkolo
98
No Komponen Pertanyaan/Masalah
1 Telur
Wadah
2
(ember)
99
3 Songkolo
Lauk
4
(Tumpi-tumpi)
100
Nama :
Kelas :
Nis :
Onde-onde merupakan salah satu makanan
tradisional masyarakat bugis-makassar, Makassar
ini ditemukan disetiap hari-hari penting. Makanan
ini menyimbolkan kehidupan yang sejahtera
setelah adanya cobaan, seperti halnya onde-onde
yang awalnya tenggalam namun akhirnya mampu
mengapung kembali.
Tagihan 2
Telur
Wadah
Lauk
(Tumpi-tumpi)
Songkolo
101
No Komponen Pertanyaan/Masalah
1 Telur
Wadah
2
(ember)
102
3 Songkolo
Lauk
4
(Tumpi-tumpi)
103
Nama :
Kelas :
Nis :
Tagihan 3
Telur
Wadah
Lauk
(Tumpi-tumpi)
Songkolo
104
No Komponen Pertanyaan/Masalah
1 Telur
Wadah
2
(ember)
105
3 Songkolo
Lauk
4
(Tumpi-tumpi)
RIWAYAT HIDUP
bersaudara dan buah hati dari pasangan Muh. Yusuf dan Tri
Udayani.
SDN 158 Allu, lalu masuk di SMP Negeri 11 Maros baru pada tahun 2009 dan
tiga tahun kemudian pada tahun 2012 Penulis bersekolah di SMA Negeri 3 Lau
Maros dan lulus pada tahun 2015. Lalu penulis melanjutkan jenjang pendidikan
Fisika.
68