Anda di halaman 1dari 135

SKRIPSI

IMPLEMENTASI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH


SMA NEGERI 4 KABUPATEN SINJAI

ELVIANA
1843040009

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
IMPLEMENTASI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

SMA NEGERI 4 KABUPATEN SINJAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Administrasi Pendidikan

Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar

ELVIANA

1843040009

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTASI ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

iv
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Elviana

Nim : 1843040009

Jurusan : Administrasi Pendidikan (S1)

Judul : Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4


Kabupaten Sinjai

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.

Apabila dikemudian hari atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil
jiplakan atau mengandung unsur plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Makassar, Agustus 2022

Yang membuat pernyataan

Elviana

1843040009

v
MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah

selesai dari suatu urusan maka bekerja keraslah dalam urusan yang lain” (Al-

Insyirah, 6:7)

“Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu

mengoreksi diri” (Elviana)

vi
ABSTRAK

Elviana, 2022. Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten


Sinjai. Skripsi ini dibimbing oleh Drs. A. Mappincara, M.Pd., dan Dr. Andi
Nurochmah, M.Pd., Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar.

Penelitian ini mengkaji tentang kompetensi dan keterampilan manajerial


kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai. Hasil penelitian kompetensi
manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai menunjukkan bahwa
kompetensi manajerial sangat penting bagi kepala sekolah. Kepala sekolah adalah
seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin, mengelola dan
mengatur segala sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat digunakan secara
maksimal untuk mencapai suatu tujuan. program yang dilakukan kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi manajerial antara lain, mengikuti pelatihan serta
pembinaan dalam forum kelompok kerja kepala sekolah dan musyawarah kerja
kepala sekolah, dalam wadah tersebut kepala sekolah diberikan kesempatan untuk
mengembangkan potensi dirinya agar bisa berbagi pengalaman. Keterampilan
manajerial kepala sekolah ini diperlukan untuk menajamkan visi, misi, tujuan, dan
strategi bagi kepala sekolah, sehingga mudah memobilisasi potensi yang ada guna
mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah berusaha melaksanakan perannya secara
maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarah
kepada pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan di sekolah yang tentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan yang
membanggakan.

Kata Kunci : Manajerial, kompetensi, keterampilan, kepala sekolah

vii
PRAKARTA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu Wata’ala atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi berjudul

“Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai” ini

dapat terselesaikan. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Jurusan Administrasi Pendidikan,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar.

Salam dan shalawat semoga senantiasa tercurah atas junjungan Rasulullah

Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sebagai pembawa pesan kebenaran

kepada seluruh ummat manusia dan semoga keselamatan dilimpahkan kepada istri,

seluruh keluarga beliau dan sahabat-sahabatnya serta para pengikut-pengikutnya

yang setia hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini

selesai, banyak hambatan, rintangan dan halangan, namun berkat bantuan, motivasi

dan doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Penulis juga

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan

skripsi ini.

Untuk kesempatan ini, dari lubuk hati yang paling dalam, terima kasih

kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rasi dan Ibunda Indar. Orang tua

viii
terbaik yang kumiliki di dunia ini yang telah menuntunku dalam menjalani kerasnya

kehidupan dan mengajarkan arti kehidupan dengan cinta dan kasih sayang yang

murni serta kesabaran dan ketulusan doanya yang selalu mengiringi langkahku.

Secara khusus, penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. A. Mappincara, M.Pd., selaku pembimbing I

dan Ibu Dr. Andi Nurochmah, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya memberikan bimbingan, arahan, dorongan, serta semangat kepada

penulis. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan Rahmat dan Hidayah-

Nya kepada kita semua.

Penghargaan dan ucapan terima kasih setinggi-tingginya tak lupa penulis

haturkan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP, IPU, Asean Eng. selaku Rektor Universitas

Negeri Makassar yang telah menerima penulis menuntut ilmu di Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

2. Dr. Abdul Saman, M.Si.Kons., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar atas segala kebijakannya sebagai pimpinan

Fakultas tempat peneliti menimba ilmu selama ini.

3. Dr. Mustafa,. M.Si., sebagai Wakil Dekan I, Dr. Pattaufi, M.Si., sebagai Wakil

Dekan II dan Dr. H. Ansar M.Si sebagai Wakil Dekan III FIP UNM, yang telah

memberikan layanan akademik, administrasi dan kemahasiswaan selama proses

pendidikan dan penyelesaian studi.

ix
4. Dr. Ed. Faridah, ST,.M.Sc dan Dr. Muh. Ardiansyah, S.IP. M.Pd yang masing-

masing merupakan Ketua Jurusan dan Sekretaris Administrasi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri

Makassar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis

duduk di bangku perkuliahan.

6. Jamaluddin, S.Pd Selaku staf tata usaha Jurusan Administrasi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar yang senantiasa

membantu penulis dalam proses administrasi akademik.

7. Bapak Walidain selaku staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Makassar yang senantiasa membantu penulis dalam proses administrasi

akademik.

8. Bapak Drs. Muh. Suardi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4

Kabupaten Sinjai dan beberapa tenaga pendidik yang telah meluangkan

waktunya serta memfasilitasi penulis dengan memberikan kesempatan untuk

melakukan penelitian.

9. Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah SMA Negeri 4 Sinjai, yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian.

10. Kepada sahabat saya Rahmatia, Lisnawati, Nur Innah, Rismawati dan Ayu

Amalia atas segala kebersamaanya dalam melewati masa perkuliahan dikala

suka maupun duka.

x
11. Kepada seluruh Murobbiyahku dan keluarga besar Study Club Raudhatun

Ni’mah atas segala bimbingan, nasihat dan persaudaraannya hingga saya bisa

berproses ke arah yang lebih baik lagi.

12. Mahasiswa Administrasi Pendidikan angkatan 2018, khususnya pada teman

sekelas saya AP-01.

13. Seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Hal

ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak

ada manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis

senantiasa mengharapkan saran yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga karya

ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun dunia pendidikan secara

umum serta dapat bernilai ibadah disisi-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Makassar, Agustus 2022

Elviana

Penulis

xi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

PRAKARTA ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ....................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL ................ 9

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 9

1. Konsep Manajemen .................................................................................. 9

2. Konsep Manajerial ................................................................................. 11

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................................. 13

4. Peran Kepala Sekolah ............................................................................. 16

5. Implementasi Manajerial Kepala Sekolah .............................................. 19

B. Kerangka Konseptual ................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................. 30

xii
B. Definisi Fokus Penelitian ........................................................................... 31

C. Kehadiran Peneliti ...................................................................................... 32

D. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 33

E. Sumber Data ............................................................................................... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 34

G. Analisis Data .............................................................................................. 36

H. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................... 37

I. Tahap - Tahap Penelitian ........................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 40

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 40

2. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 73

A. Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Saran ........................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 76

LAMPIRAN .......................................................................................................... 78

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 119

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data nama kepala sekolah dan periode kerjanya ................................. 41

Tabel 4. 2 Keadaan Sarana dan prasarana ............................................................. 44

Tabel 4. 3 keadaan Peserta didik ........................................................................... 44

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Penelitian SMA Negeri 4 Sinjai ............................................ 107

Gambar 2 Keadaan di luar ruangan .................................................................... 107

Gambar 3 Ruang Kepala Sekolah ...................................................................... 107

Gambar 4 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Sinjai ......................................... 108

Gambar 5 Data pendidik dan tenaga kependidikan............................................ 108

Gambar 6 Ruang Lab Komputer ........................................................................ 108

Gambar 7 Ruang Kelas ...................................................................................... 109

Gambar 8 Wawancara dengan bapak Kepala SMA Negeri 4 Sinjai .................. 109

Gambar 9 Wawancara dengan guru SMA Negeri 4 Sinjai ................................ 110

Gambar 10 Wawancara dengan tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Sinjai ........ 110

Gambar 11 Wawancara dengan siswa (Ketua OSIS) SMA Negeri 4 Sinjai ...... 110

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................... 79

Lampiran 2 Draft Pedoman Wawancara ............................................................... 81

Lampiran 3 Matriks Analisis Data ........................................................................ 86

Lampiran 4 Dokumentasi .................................................................................... 106

Lampiran 5 Persuratan ........................................................................................ 111

xvi
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang

pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas

manusia secara menyeluruh. Manajerial adalah proses pengelolaan dari kepala

sekolah dengan melakukan perencanaan, mengelola, mendayagunakan,

mengembangkan, menerapkan, menciptakan dan mengawas kegiatan yang ada di

sekolah secara efektif dan efisien (Faisal, 2012). Pendidikan merupakan usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta

keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

memiliki peran yang sangat strategis, karena pendidikan menentukan kualitas

sumber daya manusia (SDM). Peran tersebut melibatkan kepala sekolah.

Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan

kebijaksanaan kepala sekolah sebagai pimpinan.

Dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala sekolah,

berisikan kualifikasi dan kompetensi. Dalam dimensi kompetensi, terdapat dimensi

manajerial kepala sekolah diantaranya: (1) Menyusun perencanaan sekolah untuk

berbagai tingkatan perencanaan, (2) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai

dengan kebutuhan, (3) Memimpin sekolah secara optimal, (4) Mengelola perubahan

dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif, (5)

1
2

Menciptakan budaya iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

peserta didik, (6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber

daya manusia secara optimal, (7) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam

rangka pendayagunaan secara optimal, (8) Mengelola hubungan sekolah dan

masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, pembiayaan

sekolah, (9) Mengelola peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan

kapasitas peserta didik, (10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional, (11) Mengelola

keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan

dan efisien, (12) Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian

tujuan sekolah, (13) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung

kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah, (14) Mengelola sistem

informasi sekolah, (15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, (16) Melakukan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur

yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.

Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Tentang penugasan guru sebagai

kepala sekolah. Adapun yang dimaksud kepala sekolah adalah guru yang diberi

tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan.


3

Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

kehidupan. Dalam manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan secara

maksimal. Demikian juga dengan lembaga pendidikan. Dalam manajemen yang

baik, maka sebuah institusi pendidikan akan dapat berkembang secara optimal

sebagaimana diharapkan. Untuk mewujudkan pengelolaan yang baik dalam sebuah

organisasi diperlukan seorang manajer yang mempunyai kemampuan profesional

pada bidang dan itu juga berlaku di dunia pendidikan khususnya sekolah, kualitas

pengelolaan sekolah akan tergantung kepada seorang kepala sekolah yang berperan

sebagai manajer. Sebagai seorang manajer, kepala sekolah mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang besar dalam mengelola sekolah (Minsih et al., 2019).

Kepala sekolah merupakan pejabat profesional yang ada dalam organisasi

sekolah, yang bertugas untuk mengatur semua sumber daya sekolah dan

bekerjasama dengan guru, staf dan pegawai lainnya dalam mendidik peserta didik

untuk mencapai tujuan pendidikan (Iskandar, 2013). Kepala sekolah memiliki

kemampuan atau kinerja yang memadai yang berfokus pada prinsip-prinsip

manajemen agar mampu mengambil inisitif atau prakarsa yang memiliki komitmen,

motivasi yang kuat untuk meningkatkan mutu kinerja dan sekolah secara optimal.

Oleh karena itu, program kepala sekolah dipandang perlu dilaksanakan untuk

meningkatkan mutu para guru dan pendidikan di masa yang akan datang.

Pembahasan masalah pendidikan yang meliputi guru, relevansi pendidikan, mutu

pendidikan, pemerataan sehingga manajemen pendidikan, adalah komponen-

komponen yang mesti ada dalam suatu kegiatan pendidikan.


4

Menurut Hasnum (Rohimat, 2019) fungsi kepala sekolah: 1) Merencanakan,

2) Mengorganisasi, 3) Mengendalikan, 4) Mengomunikasikan, 5) Mengawasi dan

mengevaluasi. Dalam fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah hendaknya dapat

memanajerial dengan baik. Pengelolaan sekolah yang baik ditunjukkan dengan

adanya manajerial kepala sekolah yang baik pula. Kemampuan manajerial dilihat

dari memiliki visi, koordinasi, interaksi, komunikasi, perdamaian dan keadilan

dalam segala aspek pendidikan agar dapat mengembangkan sekolah dengan baik.

Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan

hubungan kerja sama yang baik antara sekolah, orang tua, masyarakat dan lembaga

guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini

saling membantu karena mengetahui manfaat dan pentingnya peranan masing-

masing, dan kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada

di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya

pendidikan di sekolah.

Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap sukses atau tidaknya sekolah

yang dipimpin, karena kepala sekolah memegang peranan penting dalam

pengelolaan sekolah. Pembinaan terhadap tenaga pendidik merupakan salah satu

tugas dari kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, namun dalam pembinaan

terhadap tenaga pendidik masih sangat memprihatinkan, program dan kegiatan

pembinaan serta pengembangan kompetensi tenaga pendidik, khususnya

komponen-komponen profesional. Keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan

yaitu dengan adanya pengelolaan atau manajemen sekolah yang baik, seorang

kepala sekolah harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasikan semua kegiatan


5

pendidikan ditunjang dengan tenaga pendidik (SDM) yang unggul dan profesional

sehingga hasil pendidikan atau interaksi proses belajar mengajar akan mengalami

peningkatan yang lebih maju, memiliki keunggulan dalam membangun komitmen

yang dapat melahirkan orang-orang terpelajar yang bisa menjalankan perannya

sebagai tenaga pendidik yang unggul Anggraeni, (2017). Dalam membentuk tenaga

pendidik yang yang profesional, kepala sekolah banyak melibatkan tenaga pendidik

dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar dan lain sebagainya.

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2005, Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam hal ini, profesional merupakan

suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan

yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan

profesi. Sebagai pendidik yang profesional, setiap guru wajib memenuhi standar

kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional dan

memiliki sertifikat pendidik.

Kompetensi manajerial kepala sekolah adalah kemampuan kepala sekolah

dalam mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien.

Manajemen pembelajaran adalah kegiatan proses pembelajaran dan salah

satu bagian dari kegiatan manajemen pendidikan.


6

SMA Negeri 4 Sinjai adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang

Sekolah Menengah Atas di JL. Pendidikan No. 12, Aruhu, Desa Lamatti Riaja,

Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dengan kode pos

92654. Dalam menjalankan kegiatan pendidikan, SMA Negeri 4 Sinjai berada di

bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. UPT SMA Negeri

Kabupaten 4 Sinjai melalui Drs. Muh. Suardi, M.Pd. terus berupaya memberikan

pelayanan terbaik kepada seluruh peserta didik dengan cara menghadirkan fasilitas

atau sarana prasarana pembelajaran untuk mencapai kualitas pendidikan. Untuk

dapat meningkatkan nilai akademik, religius, dan sosial siswa SMA Negeri 4 Sinjai,

kualitas tenaga pendidik terus menjadi perhatian baik melalui pelatihan atau

mengikuti workshop maupun peningkatan kualifikasi akademik. Namun tidak

dapat di pungkiri bahwa terdapat beberapa permasalahan yang ada di sekolah

seperti, kompetensi dan keterampilan kepala sekolah dalam manajemen

pembelajaran perlu ditingkatkan, kepala sekolah perlu menciptakan sekolah yang

kondusif dan inovatif bagi pembelajaran, kepala sekolah dapat memaksimalkan

peningkatan sarana prasarana sekolah, sistem informasi dan komunikasi serta

pengawasan. Maka dari itu, rasa keingintahuan peneliti terhadap implementasi

manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai sehingga menjadikan sekolah tersebut sebagai objek

penelitian ilmiah yang berjudul “Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai”.


7

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian konteks penelitian di atas, maka peneliti merumuskan fokus

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana implementasi manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4

Kabupaten Sinjai ?

2. Apa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi

manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten

Sinjai.

2. Untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

implementasi manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memberikan kontribusi ilmu

pengetahuan tentang manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

pendididikan.

2. Manfaat Praktis

Hasil Penelitian ini dapat memberi pengetahuan tentang implementasi

manajerial kepala sekolah.

a) Bagi Kepala Sekolah


8

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam implementasi

manajerial sekolah untuk pemenuhan standar pendidikan. Mampu

memberikan kontribusi bagaimana menilai, menanggapi, menumbuhkan

dan membentuk kepribadian guru yang profesional.

b) Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan, motivasi serta hasil dari

manajemen dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, diharapkan mampu

menjadi bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja guru dalam suatu

lembaga pendidikan.

c) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi peneliti

agar kedepannya lebih memahami pengimplementasian manajerial kepala

sekolah, dan menjadi wawasan atau pengetahuan baru terhadap fungsi dan

komponen-komponen manajemen itu sendiri.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP TUAL

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Manajemen

Menurut (Hasibuan, 2013) mengemukakan bahwa “Manajemen adalah

serangkaian kegiatan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk suatu tujuan

tertentu”. Definisi ini tidak hanya menegaskan apa yang telah dikemukakan

sebelumnya tentang pencapaian hasil pekerjaan melalui orang lain, tetapi

menjelaskan tentang adanya ukuran atau standar yang menggambarkan tingkat

keberhasilan seorang manajer yaitu efektif, efisien dan proses manajemen akan

terjadi apabila seseorang melibatkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya Norma P, (2015) menyebutkan manajemen adalah suatu

kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama dengan sistematis,

efisiensi, dan efektif. Suatu lembaga dikatakan efisien apabila investasi yang

ditanamkan dalam lemabaga tersebut sesuai atau memberikan profit sebagaimana

yang diharapkan. Suatu lembaga dikatakan efektif apabila pengelolaannya

menggunakan prinsip yang tepat dan benar sehingga berbagai kegiatan di dalam

lembaga tersebut dapat tercapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Manajemen merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya yang ada

mempunyai empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

pengawasan dan evaluasi (Soebagio, 2010).

9
10

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilakukan

dalam perencanaan dapat meliputi penetapan tujuan, penegakan strategi, dan

pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. Perencanaan

merupakan fungsi sentral dari administrasi pembelajaran dan harus berorientasi

kepada masa depan. Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses

pembelajaran harus menentukan berbagai pilihan menuju tercapainya tujuan.

Kepala sekolah menyusun perencanaan sekolah, membuat visi, misi dan tujuan

sekolah serta membuat program kedepan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang perlu

mendapatkan perhatian dari kepala sekolah. Fungsi ini perlu dilakukan untuk

mewujudkan struktur organisasi sekolah, uraian tugas tiap bidang, wewenang dan

tanggung jawab menjadi lebih jelas, dan penentuan sumber daya manusia dan

materil yang diperlukan.

c. Pelaksanaan

Fungsi pelaksanaannya termasuk kegiatan pengorganisasian dan

kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan. Kepala sekolah

bertugas untuk melakukan atau mengatur, antara lain: mengembangkan organisasi

sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka

pendayagunaan sumber daya sekolah, mengelola perubahan dan pengembangan


11

sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif, menciptakan budaya dan iklim

sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajar peserta didik, mengelola guru

dan staf serta mengelola sarana dan prasarana sekolah dan lain sebagainya.

d. Pengarahan

Pengarahan adalah aktivitas untuk memberikan dorongan, pengarahan, dan

pengaruh terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja secara sadar dan

suka rela dalam rangka mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan

perencanaan dan pola organisasi. Masalah pengarahan ini pada dasarnya berkaitan

erat dengan unsur manusia sehingga keberhasilannya juga ditentukan oleh

kemampuan kepala sekolah dalam berhubungan dengan para guru dan

karyawannya. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan kepala sekolah dalam

berkomunikasi, daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong

semangat dari para guru dan karyawan.

e. Pengawasan dan evaluasi

Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

2. Konsep Manajerial

Istilah manajerial merupakan kata sifat yang berhubungan dengan

kepemimpinan dan pengelolaan. Kata manajerial sering disebut sebagai asal kata

dari management yang berarti melatih atau secara harfiah diartikan sebagai to

handle yang berarti mengurus, menangani atau mengendalikan. (Soebagio A, 2010)

mengatakan bahwa kemampuan manajerial sangat berkaitan erat dengan

manajemen kepemimpinan yang efektif, karena sebenarnya manajemen pada


12

hakekatnya adalah masalah interaksi antara manusia baik secara vertikal maupun

horizontal oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan sebagai perilaku

memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu.

Menurut Stoner dan Freeman Faisal, (2012), peranan manajer muncul

karena adanya pemberian otoritas formal berupa surat keputusan kepada seseorang

sekaligus dengan status atau kedudukan. Untuk melaksanakan otoritas formal dan

status, setiap manajer minimal mempunyai tiga peranan, yaitu sebagai

interpersonal, informasional dan pengambil keputusan. Manajerial adalah

kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan melalui kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan

Blancard menyatakan bahwa manajerial adalah suatu proses kerja sama melalui

orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

Goston yang dikutip dalam Lestari, (2011) menyatakan bahwa kemampuan

manajerial dalam tiga jenis keterampilan manajerial yang perlu dikuasai oleh

pemimpin pendidikan khususnya kepala sekolah, yang terdiri dari: (1)

Keterampilan konseptual, artinya kemampuan yang diperlukan seorang pemimpin

untuk memahami dan mengoperasikan organisasi, (2) Keterampilan hubungan

manusiawi, dapat diartikan sebagai keterampilan untuk bekerja sama, memotivasi

dan memimpin organisasi, (3) Keterampilan tehnik artinya keterampilan dalam

menggunakan pengetahuan, metode, strategi, dan tehnik tertentu dalam organisasi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, manajerial

adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
13

dikerjakan oleh individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang telah

direncanakan. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari

individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif, efektif dan efisien dalam

menggunakan sumber daya yang tersedia. Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai

kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dapat terpenuhi.

Manajerial adalah seseorang yang mengarahkan dan bertanggungjawab atas orang

lain. Peran manajerial adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh

seseorang sesuai kedudukannya sebagai pemimpin atau manajer (Faisal, 2012).

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah, di mana diselenggarakan proses belajar mengajar. Lebih

lanjut dikemukakan bahwa sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus

mampu menjadi figur penengah dan sumber informasi bagi bawahannya serta

sebagai pemecah masalah yang terjadi di sekolah yang dipimpinnya. Kepala

sekolah merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab merupakan kunci bagi

pengembang dan peningkatan suatu sekolah, jika kepala sekolah, guru, karyawan

dan seluruh stakeholder sekolah itu berfungsi dengan baik, terutama kalau prestasi

siswa dapat mencapai maksimal.

Kepala sekolah merupakan pejabat formal di sekolah, dikarenakan

pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan

yang berlaku. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kualifikasi dan kompetensi

yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 13 Tahun 2007

Tentang Standar Kepala Sekolah, diantaranya :


14

1) Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:


a) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV)
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia
setinggi-tingginya 56 tahun.
b) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA, dan
c) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2) Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah Dasar/ MI meliputi:
a) Berstatus sebagai guru Sekolah Dasar/MI.
b) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru Sekolah Dasar/MI, dan
c) Memiliki sertifikat kepala Sekolah Dasar/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
d) Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah
diantaranya kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial.

Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional (guru) yang diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid

yang menerima pelajaran yang diangkat dengan keputusan oleh badan yang

berwenang. Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak diisi oleh orang-

orang tanpa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan, siapapun yang akan

diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta

persyaratan-persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman,

usia, pangkat dan integritas.

Kartini Kartono (Hastowo et al., n.d.), menjelaskan tentang pengertian

pemimpin yaitu seorang pemimpin adalah seorang yang selalu mendorong setiap
15

individu untuk berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan berorganisasi dan ikut

memikul beban tanggung jawab kemanusiaan, dalam memikirkan, menerapkan

nilai-nilai kontribusi sosial masing-masing pada kehidupan bersama. Pemimpin

melakukan suatu kegiatan melalui proses evaluasi diri yang didukung oleh

kesadaran dalam mengembangkan kreatifitas sebagai aktualisasi segenap bakat dan

kemampuan dalam bentuk berbagai macam kegiatan dan hasil karya. Menurut

Reboreyan, kemampuan manajerial berupa pengetahuan dan keterampilan dan

segala sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Soebagio,

(2010), tugas manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengatur,

mengkoordinasikan dan mengendalikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sesuai dengan pendapat Gaspers maka menurut penulis, manajerial

kepala sekolah adalah kemampuan dan keterampilan kepala sekolah dengan kerja

yang optimal melibatkan orang-orang dalam sekolah.

Dalam konteks MBS, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan :

(1) menjabarkan sumber daya sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar

mengajar, (2) kepala administrasi, (3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin

pengajaran, dan (4) mempunyai tugas untuk mengatur, mengorganisir dan

memimpin keseluruhan pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di sekolah. Menurut

Mulyasa (Soebagio Atmodiwirio, 2010) “Kepemimpinan kepala sekolah

merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan

visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

dilaksanakan secara terencana dan bertahap.


16

Dari beberapa pengertian diatas dapat simpulkan bahwa, kepala sekolah

adalah pemimpin atau manajer yang sangat menentukan dinamika sekolah menuju

gerbang kesuksesan dan kemajuan pada bidang kehidupan. Kapasitas intelektual,

emosional, spiritual dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap

efektifitas kepemimpinannya. Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan

relasi komunikasi membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah.

Kepala sekolah harus mampu meningkatkan produktifitas sekolah. Produktifitas

dapat dilihat dari output pendidikan yang berupa suasana pendidikan. Proses atau

suasana tampak dalam kegairahan belajar, semangat kerja yang tinggi, serta

kepercayaan dari berbagi pihak. Dengan ditingkatkan mutu pendidikan, diharapkan

lulusan akan lebih mampu menjadi tenaga kependidikan yang dapat mengemban

tugas dengan baik dan bertanggung jawab.

4. Peran Kepala Sekolah

Secara garis besar kualitas dan kompetensi kepala sekolah dapat dinilai dari

kinerjanya dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah,

(Siagian, 2010) yaitu meliputi :

a. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik

1) Seorang kepala sekolah dapat melaksanakan program pembelajaran

dengan baik.

2) Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas.

3) Mampu memberikan alternatif pembayaran yang efektif.

4) Kemampuan membimbing karyawan dalam melaksanakan tugas sebagai

Tata Usaha, Pustakawan, Laboratorium, dan Bendahara.


17

5) Kemampuan membimbing staf untuk lebih berkembang terkait pribadi dan

profesi.

6) Kemampuan membimbing kegiatan kesiswaan.

7) Kemampuan belajar mengikuti perkembangan IPTEK dalam forum

diskusi, bahan referensi, dan mengikuti perkembangan ilmu melalui media

elektronika.

b. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

1) Kemampuan menyusun program secara sistematis, periodik, dan

kemampuan melaksanakan program yang dibuat secara skala prioritas.

2) Kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai

dengan standar yang ada.

3) Kemampuan menggerakkan staf dan segala sumber daya yang ada serta

lebih lanjut memberikan acuan yang dinamis, dalam kegiatan rutin.

c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Peranan kepala sekolah sebagai administrator pendidikan pada hakekatnya

bahwa seorang kepala sekolah harus mempunyai kemampuan yang cukup

tentang kebutuhan masyarakat serta kesediaan dan keterampilan untuk

mempelajari secara kontinu perubahan yang sedang terjadi di masyarakat

sehingga sekolah melalui program-program pendidikan yang disajikan

senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru dan kondisi baru.

Adapun yang menjadi fungsi dan peran kepala sekolah sebagai administrator

yaitu :
18

1) Kemampuan mengelola semua perangkat secara sempurna dengan bukti

berupa data administrasi yang akurat.

2) Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan, ketenagaan, keuangan,

sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan baik sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

1) Kemampuan menyusun program surpervisi pendidikan di lembaganya dan

dapat melaksanakan dengan baik. Melaksanakan supervisi kelas secara

berkala baik supervisi akademis maupun supervisi klinis.

2) Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja

guru dan karyawan.

3) Kemampuan memanfaatkan kenerja guru dan karyawan untuk

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

e. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

1) Memiliki kepribadian yang kuat. Sebagai seorang muslim yang taat

berbadah, memelihara norma agama dengan baik, jujur, percaya diri, dapat

berkomunikasi dengan baik, tidak egois, bertindak dengan objektif, penuh

optimis, bertanggung jawab demi kemajuan dan perkembangan, berjiwa

besar dan mendelegasikan sebagai tugas dan wewenang kepada orang lain.

2) Memahami semua personal yang memiliki kondisi yang lain berbeda,

begitu juga kondisi siswa berbeda dengan yang lain.

3) Memiliki upaya ntuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawan.


19

4) Mau mendengar kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak yang

terkait dengan tugasn baik dari sifat, karyawan, atau siswa sendiri.

5) Memiliki visi dan misi yang jelas dari lembaga yang pimpinnya. Visi dan

misi tersebut disampaikan dalam pertemuan individual atau kelompok.

6) Kemampuan berkomunikasi dengan baik, mudah dimengerti, teratur dan

sistematis kepada semua pihak.

7) Kemampuan mengambil keputusan bersama secara musyawarah.

8) Kemampuan menciptakan hubungan kerja yang harmonis, membagi tugas

secara merata dan dapat diterima oleh semua pihak.

f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator

1) Memiliki gagasan baru untuk inovasi dan perkembangan sekolah, atau

memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaga.

2) Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik. Ide atau

gagasan tersebut berdampak positif ke arah kemajuan.

3) Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga kondusif. Dengan

lingkungan kerja yang baik, maka akan mendorong semangat kerja yang

baik.

5. Implementasi Manajerial Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki andil yang sangat besar untuk

mengajak warga sekolah dapat berkomitmen untuk menciptakan inovasi, serta

harus merancang struktur organisasi, membentuk budaya sekolah yang dapat

mendukung perkembangan sekolah dan dapat menghadapi segala resiko yang akan

datang (Iskandar, 2013).


20

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar

yang direfleksikan seorang kepala sekolah dalam kebiasaan berfikir dan bertindak

secara konsisten yang menjadi kompeten atau berkemampuan dalam mengambil

keputusan tentang penyediaan, pemanfaatan dan peningkatan potensi sumber daya

yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah (Iskandar, 2013).

Keterampilan merupakan kemampuan baik secara konsep, teknik maupun

manusiawi untuk menerjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai

hasil kerja yang diinginkan.

Pengelolaan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

melakukkan kegiatan secara perorang atau berkelompok sebagai upaya mencapai

tujuan secara produktif, efektif dan efesien. Dari berbagai pendapat diatas dapat

disimpulkan pengelolaan merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mengendalikan

sumber daya atau segala aspek sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efesien.

Pengelolaan pendidikan diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh

sekelompok orang untuk menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam pendidikan

yang meliputi suatu proses penyelenggaraan pendidikan yang perlu adanya

penanganan atau pengelolaan terencana sehingga semua sumber daya pendidikan

dapat dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran pendidikan.

Faisal, (2012) Pengelolaan pendidikan secara rinci memuat rangkaian

kegiatan yang terdiri dari:


21

a. Perencanaan Program Pendidikan

Sekolah harus merumuskan visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah terdiri

dari rencana kerja jangka menengah, rencana kerja tahunan, rencana kerja empat

tahun dan tahunan.

b. Pelaksanaan Rencana Kerja

Sekolah membuat dan memiliki :

1. Pedoman yang mengatur aspek pengelolaan secara tertulis sebagai petunjuk

pelaksanaan operasional.

2. Struktur organisasi sekolah tentang sistem penyelenggaran dan administrasi

yang diuraikan secara jelas dan transparan uraian tugas, wewenang dan

tanggung jawab.

3. Pelaksanaan kegiatan sekolah berdasarkan rencana kerja tahunan

dilaksanakan oleh penanggung jawab berdasarkan pada ketersediaan sumber

daya yang ada.

4. Bidang kesiswaan menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan

operasional meliputi kriteria calon peserta didik, penerimaan peserta didik

dan orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan

lingkungan tanpa kekerasan.

5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran menyusun KTSP, kalender

pendidikan, program pembelajaran dan penilaian hasil belajar peserta didik

serta peraturan akademik.


22

6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menyusun program

pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan

standar pendidik dan tenaga kependidikan.

7. Bidang sarana dan prasarana sekolah menetapkan kebijakan program secara

tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang mengacu pada

standar sarana dan prasarana pendidikan, seluruh program pengelolaan

sarana dan prasarana disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan

dan peserta didik, dan perlu adanya pengelolaan sarana dan prasarana,

pengelolaan perpustakaan, pengelolaan laboratorium dan pengelolaan

fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakulikuler.

8. Bidang keuangan dan pembiayaan, sekolah menyusun pedoman pengelolaan

biaya investasi dan operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan,

pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional.

9. Budaya dan lingkungan sekolah menciptakan suasana, iklim dan lingkungan

yang kondusif untuk pembelajaran yang efektif dalam prosedur pelaksanaan,

sekolah menetapkan pedoman tata tertib dan kode etik yang diputuskan oleh

rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

10. Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah yang melibatkan warga dan

masyarakat pendung sekolah dalam mengelola pendidikan.

c. Pengawasan dan Evaluasi

1. Sekolah meyusun program pengawasan secara objektif.

2. Evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, menetapkan prioritas indikator untuk

mengukur, menilai dan melakukan perbaikan, sekolah melaksanakan


23

evaluasi proses dan evaluasi program kerja tahunan secara periodik serta

evaluasi diri sekolah berdasarkan pada data dan informasi yang benar.

3. Evaluasi dan pengembangan KTSP, yang dilaksanakan secara komprehensif

dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, merespon kebutuhan masyarakat, integrative dan monolitik serta

melibatkan berbagai pihak.

4. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan yang

direncanakan mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan dan

evaluasi memperhatikan kesesuaian tugas, keahlian, beban kerja, kinerja

serta memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta

didik.

5. Akreditas sekolah, sekolah menyiapkan bahan yang diperlukan untuk

mengikuti akreditas sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan kriteria sesuai

dengan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah

dibantu minimal satu orang wakil kepala sekolah dan kepala sekolah minimal

dibantu tiga wakil kepala sekolah dibidang akademik, sarana prasarana dan

kesiswaan. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan memimpin dari

seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki diwujudkan

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan

satuan pendidikan, serta kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan

kewenangannya kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya.


24

Menurut Robbins dalam (Soebagio, 2010), kemampuan (ability) merujuk ke

suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Kemampuan atau skill menuju kepada kemampuan dari seesorang untuk melakukan

berbagai jenis kegiatan kognitif atau diperlukan dengan suatu cara yang efektif.

Demikian pula (Siagian, 2010) mengemukakan bahwa Manajerial skill adalah

keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik.

Kompetensi manajerial adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain

dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan organisasi

secara efisien dan efektif. Kepala sekolah sebagai manajer pada jalur pendidikan

formal dituntut memiliki kemampuan manajemen dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya agar mampu mencapai tujuan proses belajar mengajar secara

keseluruhan (Iskandar, 2013).

Menurut Wahjosumidjo, mengemukakan bahwa deskripsi tugas dan

tanggung kepala sekolah dapat dilihat dari dua fungsi, yaitu kepala sekolah sebagai

administrator dan sebagai supervisor. Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung

jawab tersebut, kepala sekolah perlu memiliki berbagai kemampuan yang

diperlukan.

Menurut Crudy yang dikutip (Siagian, 2010), bahwa

“Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk memanej sekolah,


mengorganisasikan orang dan sumber, mempergunakan tenaga-tenaga yang
baik dan teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan komunikasi yang
efektif dalam menghadapi beraneka macam subjek yang berkepentingan,
seperti orang tua murid atau siswa dan guru-guru.”

Keterampilan manajerial adalah seperangkat keterampilan dalam

melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk memperdayagunakan segala


25

sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efesien.

Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

manajerial kepala sekolah adalah seperangkat keterampilan yang dimiliki oleh

kepala sekolah dalam upaya untuk mengelola sekolah dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan sekolah

yang telah ditetapkan.

Menurut Katz (Soebagio Atmodiwirio, 2010) menyebutkan bahwa:

“Kemampuan manajerial itu meliputi technical skill (kemampuan


teknik), human skill (kemampuan hubungan kemanusiaan), dan conceptual
skill (kemampuan konseptual). Kemampuan teknik adalah kemampuan
yang berhubungan erat dengan penggunaan alat-alat, prosedur, metode dan
teknik dalam suatu aktivitas manajemen secara benar.”

Agar kepala sekolah dapat secara efektif melaksanakan fungsinya sebagai

manajer maka harus memahami niali-nilai yang terkandung di dalam ketiga

keterampilan dan mampu mewujudkannya ke dalam tindakan atau perilaku.

Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam ketiga keterampilan tersebut

sebagai berikut:

1) Keterampilan teknis yaitu menguasai pengetahuan tentang metode, proses,

prosedur, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus dan kemampuan

untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatan yang diperlukan

dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.

2) Keterampilan manusiawi merupakan kemampuan untuk memahami perilaku

manusia dan proses kerja sama, kemampuan untuk memahami isi hati, sikap,

dan motif orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif,

sehingga mampu menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis, dan
26

diplomatis, dan mampu berperilaku yang dapat diterima kemampuan untuk

menciptakan dan membina hubungan baik, memahami dan mendorong orang

lain sehingga mereka bekerja secara suka rela, tidak ada paksaan dan lebih

produktif.

3) Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk

mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan

organisasi. Dengan kata lain, kemampuan konseptual ini terkait dengan

kemampuan untuk membuat konsep (working with ideas) tentang berbagai hal

dalam lembaga yang dipimpinnya yaitu kemampuan berpikir rasional, cakap

dalam berbagai macam konsepsi, mampu menganalisis berbagai kejadian serta

mampu memahami berbagai kecendrungan, mampu mangantisipasi perintah,

dan mampu mengenali dan mamahami macam-macam masalah sosial.

Kemampuan manajerial kepala sekolah berdasarkan Permendiknas Nomor

13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah mencakup kompetensi manajerial.

Indikator-indikator kompetensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan.

b. Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.

c. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah

secara optimal.

d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi

pembelajar yang efektif.

e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi

pembelajaran peserta didik.


27

f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.

g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan

secara optimal.

h. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.

i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan

penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

k. Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang

akuntabel, transparan, dan efisien.

l. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan

sekolah.

m. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan

pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.

n. Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan

program dan pengambilan keputusan.

o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen sekolah.

p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat,


28

B. Kerangka Konseptual

Kepala sekolah sebagai seorang manajer harus memiliki kemampuan

manajerial yang efektif, manajemen yang efektif dapat tercipta apabila kepala

sekolah memiliki sifat, perilaku dan kemampuan yang baik untuk memimpin

sebuah organisasi sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk mempengaruhi

semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja

yang akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah. Kompetensi manajerial kepala

sekolah merupakan semua pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang

harus dimiliki oleh kepala sekolah yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak yang bersifat dinamis, berkembang dan dapat diraih dan dilaksanakan

setiap waktu. Keterampilan manajerial merupakan kemampuan kepala sekolah

dalam mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Kepala sekolah dituntut

untuk memiliki keterampilan dalam mengembangkan sumber daya manusia

sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di

sekolah.
29

SMA Negeri 4 Sinjai, Kecamatan


Bulupoddo Kabupaten Sinjai

Implementasi Manajerial Kepala


Sekolah

Faktor Kompetensi Manajerial Faktor


Pendukung Kepala Sekolah Penghambat

Keterampilan Manajerial
Kepala Sekolah

Gambar 2 1 Kerangka Konseptual


BAB III METODE PEN ELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah

pendekatan yang mengungkapkan kejadian yang ada di lokasi penelitian secara

menyeluruh melalui pengumpulan data secara alami dengan memanfaatkan peneliti

sebagai instrumen (Moeloeng, 2012). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

yang timbul di masyarakat.

Semua data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif yang berupa

pernyataan dari informan digambarkan dalam bentuk narasi dari hasil pernyataan

lisan. Begitu pula dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumen

yang berhubungan dengan tujuan penelitian yang ditemukan di lokasi penelitian.

Semua data-data yang diperoleh ini selanjutnya dipaparkan berdasarkan uraian

informasi yang diperoleh dari informan atau narasumber yang mengetahui persis

pokok persoalan yang akan diteliti.

Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian kualitatif menurut (Moeloeng,

2012) yaitu proses penelitian dan pemahaman berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pemilihan penggunaan

pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada fenomena

30
31

yang akan diteliti yaitu “Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4

Kabupaten Sinjai.”

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, diharapkan

mendapatkan data dan informasi yang mendalam sehingga tujuan penelitian dapat

tercapai, yang mana dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

implementasi peran manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

Penelitian ini menggunakan instrumen wawancara dan studi dokumentasi dimana

bahan penelitian disusun dalam lampiran yang digunakan sebagai acuan untuk

menyusun pedoman wawancara terhadap Kepala Sekolah dan tenaga pendidik di

SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

B. Definisi Fokus Penelitian

1. Manajerial

Manajerial adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengatur segala

sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan

yang telah direncanakan. Manajerial adalah seseorang yang mengarahkan dan

bertanggungjawab atas orang lain. Peran manajerial adalah seperangkat perilaku

yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai pemimpin

atau manajer.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan seorang tenaga fungsional (guru) yang diberi

tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar

mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
32

dan murid yang menerima pelajaran yang diangkat dengan keputusan oleh badan

yang berwenang.

3. Implementasi Manajerial Kepala Sekolah

Kompetensi manajerial kepala sekolah adalah kemampuan untuk

menggerakkan orang lain dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam

mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kepala sekolah sebagai

manajer pada jalur pendidikan formal dituntut memiliki kemampuan manajemen

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar mampu mencapai tujuan

proses belajar mengajar secara keseluruhan. Keterampilan manajerial kepala

sekolah adalah keterampilan atau kelebihan yang dimiliki kepala sekolah dalam

upaya untuk mengelola sekolah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang

ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

C. Kehadiran Peneliti

Penelitian dengan pendekatan kualitiatif, peneliti berperan sebagai

instrument utama dalam mengumpulkan data-data atau informasi terkait dengan

implementasi manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai. Oleh

karena itu, peneliti berupaya mengungkap fakta untuk mendeskripsikan melalui

pengumpulan data. Maka, kehadiran peneliti dalam lokasi penelitian sangat

diperlukan karena tidak dapat dipisahkan dari pengamatan yang dilakukan secara

langsung agar mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Selain itu instrumen lainnya yang digunakan oleh peneliti berupa pedoman, yaitu

pedoman dalam melakukan wawancara, pedoman melakukan observasi dan

dokumentasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti melakukan tugasnya


33

di lapangan dan sebagai pengendali agar informasi yang diperoleh sesuai dengan

perencanaan peneliti.

D. Lokasi Penelitian

Adapun tempat penelitian yaitu di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai. SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang

Sekolah Menengah Atas di JL. Pendidikan No. 12, Aruhu, Desa Lamatti Riaja,

Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dengan kode pos

92654. Dalam menjalankan kegiatannya, SMA Negeri 4 Sinjai berada di bawah

naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

E. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan,

dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Moeloeng,

2012). Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

implementasi manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai, yang

bersumber melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi dari Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan siswa.

Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, apabila

menggunakan wawancara dalam mengumpulkan data maka sumber data disebut

informan, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik

secara tertulis maupun lisan. Apabila menggunakan observasi maka sumber

datanya adalah berupa benda, tindakan, atau proses. Dan apabila menggunakan

dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber datanya. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :


34

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

dengan informan atau responden. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam

penelitian ini adalah kepala sekolah dan beberapa guru di SMA Negeri 4 Kabupaten

Sinjai.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Adapun yang

menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah beberapa dokumen dari

sekolah misal, data pokok sekolah, profil sekolah, dan dokumen lainnya yang

berkaitan dengan implementasi manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4

Kabupaten Sinjai.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena penelitian sendiri memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan data

sesuai dengan bidang penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang

alamiah, pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi

(Sugiyono, 2018). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

kepada narasumber atau informan untuk memperoleh informasi terkait dengan

implementasi manajerial kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai. Dalam


35

kegiatan wawancara ini, peneliti menyiapkan pedoman wawancara berupa draf

pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Wawancara yang dilakukan

kemudian dikembangkan sesuai keadaan yang ada di lapangan namun tidak keluar

dari pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.

Dalam tahap wawancara ini, peneliti mewawancarai kepala sekolah dan guru

bidang studi. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu peneliti menyiapkan

instrumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan peran manajerial

kepala sekolah. Hasil yang diperoleh dari wawancara yang peneliti lakukan adalah

berupa informasi yang didapatkan dengan cara bertanya langsung kepada kepala

sekolah, guru dan siswa di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi merupakan kegiatan mengumpulkan data

melalui panca indra agar data yang diperoleh lebih lengkap dan sampai pada tingkat

makna dari setiap perilaku yang tampak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini yakni dokumen-dokumen

penting dan gambar-gambar yang berkaitan dengan pemenuhan standar tenaga

pendidik seperti profil Sekolah, visi dan misi Sekolah, tata tertib, atribut, atau

gambar-gambar yang tertempel pada lingkungan sekolah dan keadaan sekolah di

SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.


36

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

dan memilih mana yang penting dan mana yang perlu di pelajari serta membuat

kesimpulan sehingga mudah di pahami (Sugiyono, 2018). Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang digunakan peneliti

sebagaimana di kemukakan oleh Miles dan Hubberman yaitu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan langkah terkahir adalah penarikan kesimpulan.

Berikut beberapa langkah yang digunakan dalam proses analisis data.

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna,

sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.

2. Penyajian data

Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk naratif.

Penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan

mudah di pahami.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang

dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah secara

tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan antara satu

dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang

ada.
37

H. Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data dalam pemeriksaan

keabsahan data. Menurut (Moeloeng, 2012) “triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”. Tujuan triangulasi ialah

mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data-data

yang diperoleh dari sumber lain.

Data yang dinyatakan valid melalui triangulasi akan memberikan keyakinan

terhadap peneliti mengenai keabsahan datanya sehingga memudahkan peneliti

dalam mengambil kesimpulan. Selanjutnya dalam penggunaan teknik triangulasi

terdapat empat kriteria yang digunakan yaitu kepercayaan, keteralihan,

ketergantungan, dan kepastian (Moeloeng, 2012). Uji kredibilitas dalam penelitian

ini menggunakan triangulasi. Sugiyono dalam (Arikunto, 2006) mengatakan bahwa

“ triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu”. Dalam penelitian ini

triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Triangulasi sumber yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan beberapa guru di SMA Negeri

Kabupaten 4 Sinjai. Data dari sumber-sumber tersebut dideskripsikan, mana yang

memiliki pandangan sama, berbeda, dan mana yang spesifik.

2. Triangulasi metode
38

Triangulasi metode dilakukan peneliti untuk mengecek kepercayaan penemuan

hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, seperti halnya metode

wawancara yang ditunjang dari dokumentasi sekolah tersebut. Dalam penelitian ini

peneliti mengungkapkan data tentang bagaimana implementasi manajerial kepala

sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

I. Tahap - Tahap Penelitian

Tahapan dan proses penelitian yang akan dilalui diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Pra-Lapangan

Kegiatan yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif pada tahap pra-

lapangan adalah melakukan studi awal untuk melihat fenomena yang terjadi di

lapangan sebagai bahan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini peneliti

akan menyusun rancangan penelitian yang memuat dan menguatkan latar belakang

masalah atau konteks penelitian dan alasan pelaksanan penelitian, studi pustaka,

penentuan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat

penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisa data,

rancangan perlengkapan yang diperlukan di lapangan, dan rancangan pengecekan

keabsahan data.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini merupakan pekerjaan lapangan yang menuntut peneliti untuk mencari

dan mengumpulkan sumber data seakurat mungkin dengan melakukan teknik

observasi, wawancara, dokumentasi, dan menggunakan beberapa alat bantu.

3. Tahap Analisa Data


39

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan setelah mendapatkan sumber

data dari hasil penelitian di lapangan. Peneliti sebagai instrumen kunci dalam

penelitian ini harus segera melakukan analisa data yang dilanjutkan dengan

pengecekan keabsahan data sehingga data yang diperoleh benar-benar valid sebagai

acuan untuk menemukan sebuah makna.

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian

kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan

konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan

sebagai perbaikan menjadi lebih baik sehingga dapat menyempurnakan hasil

penelitian.
BAB IV HASI L PEN ELITIAN DAN P EMBAHA SAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari data

yang menyangkut fokus penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan

data. Berikut deskripsi hasil penelitian melalui prosedur pengumpulan data berupa

observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah diperoleh. Berdasarkan

penelusuran data di lapangan yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan

penelitian, maka dapat disajikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh memahami lokasi penelitian yang menjadi tempat

peneliti memperoleh data, berikut dipaparkan gambaran umum lokasi penelitian.

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hal-hal mengenai lokasi penelitian, yakni

identitas sekolah beserta visi misinya.

a. Sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai merupakan sekolah menengah atas, yang

terletak di Jl. Pendidikan No 12 Aruhu, Kecamata Bulupoddo, Kabupaten Sinjai,

Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas tanah 8.620 M2. SMA Negeri 4 Sinjai

merupakan sekolah negeri dengan akreditasi B, yang sudah berdiri sejak tahun

1985. Sejak berdirinya sampai sekarang sudah dipimpin oleh 5 orang kepala

sekolah. Berikut nama-nama Kepala Sekolah dan periode kerjanya :

40
41

Tabel 4. 1 Data nama kepala sekolah dan periode kerjanya

No Kepala Sekolah Periode

1. H. Abdul Rahman Kasim, BA 1986-1998

2. Drs. Jufri Nasi., S.Pd 1998-2005

3. Drs. H. A. Muchtar Mappatoba, M. Pd 2005-2008

4. Drs. Muhammad Amin Hasyim, M. Pd 2016-2017

5. Drs. Muh Suardi, M. Pd 2018-sekarang

Sumber : Arsip Data Nama Kepala Sekolah beserta periodenya

b. Identitas sekolah

Nama sekolah : SMA Negeri 4 Sinjai

NPSN : 40304506

Provinsi : Sulawesi Selatan

Kabupaten : Sinjai

Kecamatan : Bulupoddo

Kelurahan : Lamatti Riaja

Alamat : JL. Pendidikan no. 12 Aruhu

Website : http://https://sman4-sinjai.sch.id/

Nama Kepala Sekolah : Drs. Muh. Suardi, M.Pd

Kategori Sekolah : Terakreditasi B

Status Sekolah : Negeri

Tahun Beroperasi : 22-11-1985

Kegiatan Belajar : Pagi


42

Naungan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

c. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

Visi dan misi sekolah merupakan landasan awal dalam merumuskan

program-program yang telah direncanakan oleh penyelenggara pendidikan. Visi

adalah gambaran masa depan yang hendak dicapai oleh sekolah, dimana misi

merupakan penjabaran dari visi yang memberi pelayanan kepada masyarakat.

Adapun Visi SMA Negeri 4 Sinjai yaitu “ Berbudaya dan berprestasi berdasarkan

iman dan taqwa”. Sedangkan Misi SMA Negeri 4 Sinjai yaitu :

1) Membentuk peserta didik yang berakhlakul qarimah, beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT.

2) Mengembangkan kurikulum dan program pembelajaran sesuai standar

nasional pendidikan.

3) Menigkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

4) Mengembangkan kompetensi lulusan melalui penguatan pendidikan karakter,

literasi, keterampilan Abad 21 dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

5) Membiasakan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sekolah dan

pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.

6) Mengembangkan lingkungan sekolah menjadi sekolah sehat.

Sedangkan tujuan sekolah adalah sasaran yang hendak dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dan merupakan penjabaran dari misi. Secara

umum tujuan SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai, yaitu :


43

1) Mengantarkan peserta didik ke pendidikan tinggi melalui jalur SNMPTN baik

jalur tertulis atau jalur undangan.

2) Menghasilkan lulusan yang kompetetif dan berbudaya.

3) Mengembangkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler berbasis pendidikan

karakter bangsa dan negara.

4) Menciptakan lingkungan belajar yang sehat, budaya, disiplin, bersih dan tertib.

5) Mampu meraih prestasi dalam lomba OSN dalam tingkat kabupaten, provinsi

dan tingkat nasional.

6) Menghasilkan nilai-nilai peserta didik dengan akhlakul qarimah terhadap

dirinya.

7) Menghasilkan peserta didik yang mandiri, inovatif dan sosialnya serta

kemajuan teknologi informasi.

d. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai memiliki fasilitas sekolah yang baik,

bersih, layak, nyaman dan selalu siap untuk digunakan. Mulai dari halaman sekolah

yang luas, ruang shalat, lapangan upacara, lapangan basket, lapangan voli dan aula

yang cukup besar biasa digunakan sebagai tempat apabila ada acara sekolah. Selain

itu terdapat pula fasilitas lainnya sebagai penunjang berlangsungnya proses belajar

mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :


44

Tabel 4. 2 Keadaan Sarana dan prasarana

No Nama ruang Keterangan


1. Ruang kepala sekolah 1
2. Ruang guru 2
3. Ruang kelas 15
4. Ruang bimbingan konseling 1
5. Musholla 1
6. Kamar mandi / WC 5
7. Laboratorium 3
8. koperasi 1
9. Ruang osis 1
10. Perpustakaan 1
11. Aula 1
12. Ruang Tata Usaha 1
13. Ruang UKS 1
14. Ruang Olahraga 1
15. Lapangan 2
Sumber : Data Arsip Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Sinjai

e. Keadaan peserta didik SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

Jumlah peserta didik di SMA Negeri 4 Sinjai dapat dilihat melalui tabel

berikut :

Tabel 4. 3 keadaan Peserta didik

Kelas Jumlah

X (IPA-IPS) 164 (96-68)

XI (IPA-IPS) 174 (105-69)

X11 (IPA-IPS) 165 (68-97)

Jumlah 503

Sumber : Arsip data keadaan peserta didik di SMA Negeri 4 Sinjai 2022
45

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian Manajerial Kepala Sekolah merupakan bagian

yang akan menjelaskan tentang aspek-aspek yang diteliti dalam Manajerial Kepala

Sekolah meliputi kompetensi dan keterampilan Manajerial Kepala Sekolah SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 agustus sampai dengan

06 september 2022. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi. Informan wawancara meliputi kepala sekolah, guru dan

siswa SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai.

a. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

Kompetensi merupakan pengetahuan dan nilai-nilai dasar yang

direfleksikan seorang kepala sekolah dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara

konsisten yang menjadi kompeten atau berkemampuan dalam mengambil

keputusan tentang penyediaan, pemanfaatan dan peningkatan potensi sumber daya

yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Jadi, pada konteks

penelitian ini kompetensi yang dimaksud ialah pengetahuan dan keterampilan yang

harus dilakukan kepala sekolah dalam implementasi manajerial agar sesuai dengan

tujuan pendidikan.

Kompetensi manajerial sangat penting bagi kepala sekolah. Kepala sekolah

adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin, mengelola

dan mengatur segala sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat digunakan

secara maksimal untuk mencapai suatu tujuan.


46

Seperti yang dijelaskan oleh MS selaku kepala SMA Negeri 4 Sinjai, yang

menyatakan :

“Implementasi manajerial kepala sekolah sangat penting bagi seorang


kepala sekolah karena sifatnya dalam mamenej atau mengelola sekolah
yang dipimpin. Kepemimpinan kepala sekolah dilihat dari cara dia
mengelola sekolah itu sendiri. Seberapa baik menetapkan rencana dalam
mencapai tujuan dan kemampuan memimpin secara efektif.”
(29/08/2022_MS)

Dari keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa kepala SMA Negeri 4

Kabupaten Sinjai, terkait dengan kepemimpinannya sangat paham akan fungsinya

sebagai seorang manajerial yang mampu bertanggung jawab dan melaksanakan

tugasnya dengan baik. Kepala SMA Negeri 4 Sinjai, menjaga hubungan yang

harmonis dengan warga sekolah baik tenaga pendidik maupun siswa. Bapak kepala

sekolah memfasilitasi guru dan siswa dengan sarana pembelajaran yang sesuai

kebutuhan.

Kompetensi manajerial dapat diartikan sebagai kemampuan mengelola

sumber daya melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Upaya

pencapaian tujuan pendidikan harus direncanakan dengan memperhitungkan

sumber daya, situasi dan kondisi yang ada dalam rangka mencapai tujuan. Semua

sumber daya yang terkait dan pelaksanaan kegiatan tersebut perlu dikoordinasikan

secara terpadu agar tercapai suatu kerja sama yang harmonis. Keterpaduan kerja

organisasi memerlukan pengarahan, dorongan, koordinasi, dan kepemimpinan

efektif. Fungsi kompetensi manajerial dalam arti memperkaya pengetahuan dan

pemahaman yang mendalam tentang apa saja yang harus dilakukan oleh manejer
47

agar kemampuan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya semakin

meningkat. Adapun fungsi seorang kepala sekolah yaitu, meningkatkan

pengetahuan yang telah dicapai, mampu melihat kondisi dan situasi sekolah,

pengembangan media teknologi dan pengembangan oganisasi sekolah.

Kepemimpinan kepala SMA Negeri 4 Sinjai dalam melaksanakan

manajemen sekolah berpotensi meningkatkan partisipasi masyarakat, efisiensi serta

melahirkan atau menciptakan lulusan yang beriman, berprestasi dan memiliki

akhlak atau karakter yang baik.

Menurut A selaku Guru SMA Negeri 4 Sinjai, beliau menyatakan bahwa :

“Bapak kepala sekolah memiliki kompetensi yang sangat bagus,


kompetensi ini yaitu poin pertama, tentunya didapatkan dari pengalaman-
pengalaman sebagai kepala sekolah sebelumnya selain di tempat ini, yang
kedua beliau juga sering mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan yang
dilaksanakan oleh dinas pendidikan provinsi atau kementerian.”
(29/08/2022_A)

RO selaku tenaga pendidik SMA Negeri 4 Sinjai juga menambahkan bahwa


:

“Bapak kepala sekolah memiliki kreativitas dan kompetensi atau


kemampuan untuk mengajak warga sekolah agar lebih meningkatkan
layanan pembelajaran dan bapak kepala sekolah selalu mengutamakan kerja
sama dengan semua orang.” (02/09/2022_RO)

Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam manajemen pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran di sekolah adalah suatu tindakan supervisi atau

pengawasan dari kepala sekolah baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta

kepala sekolah berusaha menyampaikan kepada semua pihak sekolah terkait

dengan pembelajaran yang efektif dan efisien.


48

Seperti yang dijelaskan oleh MS selaku kepala SMA Negeri 4 Sinjai, beliau

menyatakan :

“Kita didalam mamenej pembelajaran di sekolah ada namanya supervisi


pembelajaran baik persiapan maupun pelaksanaan dan evaluasi, kemudian
dari hasilnya itu kita kumpul kemudian kita buat tindak lanjut.”
(29/08/2022_MS)

Kemudian A selaku Guru SMA Negeri 4 Sinjai menyatakan bahwa :

“Dalam kegiatan pembelajaran yang pertama tentunya bapak kepala sekolah


sering mengingatkan kepada kita ini sebagai bawahannya sebagai guru
untuk senantiasa melaksanakan kewajiban kita. Kemudian yang kedua
dalam hal bagaimana kita dilatih sesuai dengan karakter yang diinginkan.”
(29/08/2022_A)

Kepala SMA Negeri 4 Sinjai berupaya memberikan arahan atau

pembaharuan-pembaharuan terkait dengan manajemen kelas, agar guru dan siswa

tidak merasa bosan dan selalu mengupayakan kenyamanan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang diberikan oleh guru A, yang

menyatakan :

“Selalu, jadi untuk pembaharuan nah, di sekolah kita sekarang ada semacam
Televisi yang dipasang dibeberapa ruang di sekolah, nah itu salah satu
pembaharuan dan tujuannya adalah bagaimana peserta didik ini
mendapatkan informasi atau tambahan pengetahuan.” (29/08/2022_A)

Kemudian NY sebagai siswa SMA Negeri 4 Sinjai juga menyatakan :

“Pelayanan yang diberikan bapak, bapak kepala sekolah menyediakan


fasilitas diruang kelas seperti buku pelajaran, LCD, kita juga biasa
melakukan yang namanya literasi kak dan guru juga selalu diingatkan untuk
menyelesaikan perangkat pembelajaran.” (06/09/2022_NY)
49

Dapat diketahui bahwa kepala sekolah dalam menjalankan tugas

penyelenggaraan program kerja sekolah mulai dari menyusun perencanaan,

mengkoordinasikan, mengarahkan, evaluasi, mengambil keputusan, mengadakan

rapat yang bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik serta

manajemen kelas yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan.

Dalam hal ini, kepala sekolah dan guru menggunakan berbagai strategi,

metode dan teknik pembelajaran serta pemanfaatan perangkat media. Adapun

beberapa aspek yang telah diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran

di SMA Negeri 4 Sinjai, ialah sebagai berikut :

a) Aspek Pendekatan dalam Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dalam pelaksanaan terbentuk oleh konsepsi,

wawasan teoritik dan asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat

pembelajaran. Mengingat hakikat pembelajaran bertumpu pada aspek dari

komponen pembelajaran, maka dalam setiap pembelajaran akan tercakup

penggunaan sejumlah pendekatan secara serempak.

Di SMA Negeri 4 Sinjai, aspek pendekatan dalam pembelajaran dijelaskan

oleh MS selaku kepala SMA Negeri 4 Sinjai, yang menyatakan bahwa :

“Pendekatan yang sering dilaksanakan dalam sekolah adalah hubungan


yang baik antar kepala sekolah, guru dan siswa. Kita juga selalu
mengutamakan kerja sama dan menyampaikan secara langsung, jadi
langsung menyampaikan apa kekurangan dan apa kelebihan.”
(29/08/2022_MS)

Hal serupa juga dijelaskan oleh NY selaku siswa SMA Negeri 4 Sinjai,

menyatakan bahwa :
50

“Sering kak, bapak kepala sekolah juga biasa menyampaikan arahan atau
masukan pada saat upacara bendera, bapak juga biasa menyampaikan secara
langsung melalui wali kelas atau ketua kelas kak.” (06/09/2022_NY)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dismpulkan bahwa pendekatan

dalam pembelajaran di SMA Negeri 4 Sinjai adalah pendekatan secara langsung,

agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

b) Aspek Strategi dan Taktik Pembelajaran


Strategi pembelajaran berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran

itu sendiri. Strategi pembelajaran berwujud sejumlah tindakan pembelajaran yang

dilakukan guru yang dinilai strategis untuk mengaktualisasikan proses

pembelajaran.

Di SMA Negeri 4 Sinjai sendiri, aspek strategi dan taktik pembelajaran

dijelaskan oleh siswa A, yang menyatakan :

“Biasanya guru menggunakan strategi pembelajaran pembentukan


kelompok atau diskusi, lalu siswa diberikan materi perkelompok kemudian
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Tapi ada
juga guru yang menggunakan teknik pembelajaran individu.”
(06/09/2022_NY)

Dari keterangan diatas, dapat diketahui bahwa strategi dan taktik

pembelajaran yang digunakan SMA Negeri 4 Sinjai yaitu kelompok dengan materi

yang mudah dicari dan dispresentasikan oleh siswa, namun beberapa juga guru

menggunakan strategi belajar individu.

c) Aspek Metode dan Teknik Pembelajaran


Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang

menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode


51

dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas

pembelajaran. Beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya

dengan ceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain- lain.

Berdasarkan metode yang digunakan guru di dalam proses pembelajaran,

peneliti melakukan wawancara kepada guru A mengenai metode yang diterapkan,

menyatakan bahwa :

“Metode yang digunakan dalam pembelajaran ada dua, metode yang


pertama adalah tatap muka langsung dengan bapak ibu guru, yang kedua
dengan menggunakan media Televisi dan internet. Tetapi guru
menyesuaikan sesuai dengan kondisi di lapangan dan guru menyesuaikan
sesuai dengan materi pembelajaran atau mata pelajaran.” (29/08/2022_A)

Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa metode

yang diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setiap metode pembelajaran

disesuaikan dengan materi pembelajaran atau mata pelajaran. Metode itu

diserahkan kepada guru untuk melihat masalah yang ada di lapangan. Karena satu

masalah bisa dihadapi dengan suatu metode namun belum tentu dengan masalah

yang lain. Jadi guru harus pandai melihat korelasi antara suatu masalah dengan

metode yang digunakan. Jika dia tepat maka maka efektif digunakan begitupula

sebaliknya. Jadi sekolah menganjurkan kepada guru untuk memperbanyak

pengetahuan dan penguasaan metode pembelajaran.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang diberikan oleh guru RO, yang

menyatakan :

“Masing-masing guru memiliki metode pembelajaran yang berbeda-beda,


ada yang metode ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan penggunaan
52

LCD untuk menampilkan PPT maupun penggunaan buku pelajaran.


(02/09/2022_RO)

Dari ungkapan di atas, dapat diketahui bahwa metode yang digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran yakni metode metode ceramah, metode tanya

jawab, metode diskusi, penggunaan LCD dan metode pengajaran langsung. Namun

tidak ada satu metode yang pasti bisa membuat pembelajaran bisa efektif sehingga

setiap guru diberikan kebebasan untuk memilih metode pembelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi siswa dan materi pelajaran. Sehingga kreatifitas dari

guru sangat dibutuhkan untuk mencari metode yang cocok sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

d) Pemanfaatan Perangkat Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Yang termasuk perangkat media pembelajaran yaitu bahan media, peralatan

dan hardware/software.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 4 Sinjai, guru

menggunakan perangkat media pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh A

selaku guru SMA Negeri 4 Sinjai, menyatakan bahwa :

“Kita menggunakan media teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran


yaitu contohnya penggunaan LCD, komputer dan penggunaan Handphone
untuk memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.”
(29/08/2022_A)

Guru RO juga menyatakan bahwa :


53

“Pemanfaatan media teknologi dan informasi sangat diperlukan,


sebagaimana guru memanfaatkan dalam proses pembelajaran seperti
penggunaan LCD untuk penayangan video pembelajaran, PPT maupun
aplikasi internet lainnya.” (02/09/2022_RO)

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru terlihat mengajar di depan laptop

dan mengambil posisi yang nyaman dan tenang kemudian menampilkan Powert

Point materi pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perangkat media pembelajaran di

SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai, sangat ditekankan apalagi ada pelajaran yang

tidak dapat dijelaskan tanpa adanya media pembelajaran seperti pelajaran teknologi

informasi dan komunikasi yang biasa menggunakan metode praktikum.

Pemanfaatan perangkat media pembelajaran memudahkan siswa untuk memahami

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun media pembelajaran

yang digunakan guru adalah video pembelajaran, powerpoint, LKS, dan buku

pelajaran.

Pengawasan yang diterapkan kepala SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai secara

objektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan serta mendorong keterlibatan guru

dalam kegiatan di sekolah, sebagaimana yang diungkapkan guru RO, menyatakan

bahwa

“Iya selalu, kepala sekolah juga sebagai supervisi pembelajaran, dia


mengawasi guru dan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan adanya CCTV di kelas. (02/09/2022_RO)

Pengawasan kepala sekolah untuk melihat sejauh mana kemampuan guru

dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi,


54

peneliti melihat antusias dan kerja sama guru dalam kegiatan di sekolah dan sangat

berpartisipasi. Peneliti juga menanyakan, upaya kepemimpinan kepala sekolah

dalam manajemen pembelajaran kepada guru A dan menyatakan bahwa :

“Upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pembelajaran,


tentunya yang pertama memfasilitasi kita disini untuk meningkatkan
kompetensi bapak ibu guru, baik itu dari sisi pemahaman materi maupun
dengan cara mengajar. Yang kedua, menfasilitasi internet untuk guru dan
siswa tapi tetap ada pengawasan. Yang ketiga menjaga kedisiplinan dan
kebersihan kelas.” (29/08/2022_A)

Guru RO juga menyatakan bahwa :

“Upaya kepemimpinan kepala sekolah yaitu dengan memberikan ruang bagi


guru untuk meningkatkan kinerja guru melalui pelatihan-pelatihan, kepala
sekolah juga memberikan sarana bagi guru dalam proses pembelajaran atau
memfasilitasi siswa dan guru.” (02/09/2022_RO)

Berdasarkan informasi yang didapatkan peneliti mengenai kompetensi

manajerial kepala SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai, dapat disimpulkan bahwa salah

satu kekuatan dalam pengelolaan sekolah dalam menghadapi perubahan adalah

kepemimpinan atau manajerial kepala sekolah yang sangat penting untuk bisa

memimpin dan bertanggung jawab meningkatkan mutu sekolah serta peran dan

tanggung jawab guru dapat mengarahkan siswa untuk membangun karakter dan

pribadi yang baik. Kepala sekolah dan guru mampu mengelola manajemen

pembelajaran dengan baik. Pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana juga

sangat membantu dalam pelaksanaan rencana kerja dan program pembelajaran yang

membutuhkan fasilitas sesuai kebutuhan.


55

b. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten


Sinjai

Keterampilan merupakan kemampuan baik secara konsep, teknik maupun

manusiawi untuk menerjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai

hasil kerja yang diinginkan. Keterampilan manajerial kepala sekolah adalah

kemampuan kepala sekolah sebagai manajer, yang menjalankan fungsi-fungsi

manajemen yaitu : (a) kemampuan merencanakan dengan indikator yang mampu

menyusun, menerapkan strategi dan mengefektifkan perencanaan, (b) kemampuan

mengorganisasikan dengan indikator mampu melakukan departementalisasi,

membagi tanggung jawab dan mampu mengelola personil, (c) kemampuan dalam

pelaksanaan dengan indikator yaitu mampu mengambil keputusan dan mampu

menjalin komunikasi, (d) kemampuan mengadakan pengawasan dengan indikator

mampu mengelola dan mampu mengendalikan operasional serta mampu

menjalankan peranannya sebagai manajer agar tercapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Keterampilan harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam mengelola sekolah

yang menjadi tempat pengabdian. Seperti yang dijelaskan oleh MS selaku kepala

SMA Negeri 4 Sinjai, yang menyatakan :

“Keterampilan kepala sekolah harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah


karena disitulah dapat dipakai dalam membuat guru terampil kemudian
sekolah mempunyai keterampilan atau skill.” (29/08/2022_MS)

Guru A juga menyatakan bahwa :

“Bapak kepala sekolah telah melaksanakan tugasnya dengan baik, karena


hampir setiap saat kepala sekolah mengingatkan kepada kita, baik itu
misalnya jadwal-jadwal kita atau kegiatan yang harus diikuti oleh bapak ibu
56

guru. Beliau juga mengingatkan karakter atau pembinaan kerohanian islam


di sekolah kita ini, bahkan setiap hari jumat ada literasi Al-Qur’an.”
(29/08/2022_A)

Kemudian peneliti juga mewawancarai RO selaku guru SMA Negeri 4

Sinjai, yang menyatakan bahwa :

“Iya, bapak kepala sekolah kita disini adalah sosok pemimpin yang patuh
diacungi jempol karena dia selalu menjaga tugas dan tanggung jawabnya
dalam memimpin sekolah.” (02/09/2022_RO)

Berdasarkan dengan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa, kepala SMA

Negeri 4 Sinjai adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki

keterampilan atau skill dalam mengatur dan mengelola sekolah agar tercapai suatu

tujuan. Adapun jenis-jenis keterampilan manajerial kepala sekolah :

1. Keterampilan konseptual
Keterampilan konseptual yaitu keterampilan yang harus dimiliki oleh

kepala sekolah untuk menentukan strategi, merencanakan, merumuskan kebijakan,

serta memutuskan sesuatu yang tejadi dalam organisasi termasuk sekolah sebagai

lembaga pendidikan. Keterampilan konseptual SMA Negeri 4 Sinjai dikemukakan

MS selaku kepala sekolah, menyatakan bahwa :

“Kalau ini di SMA Negeri 4 masih kita berusaha untuk melakukan karena
di SMA kan beda dengan SMK sekolah kejuruan, kalau kejuruan fokusnya
keterampilan yang diutamakan. Kalau SMA masih mengandalkan
pengetahuan dan sikap.” (29/08/2022_MS)

A selaku guru SMA Negeri 4 Sinjai, menyatakan bahwa :

“Beliau memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami dan


mengoperasikan, dan memimpin, menyampaikan kepada bapak ibu guru
57

dengan hal-hal yang sifatnya menjadi tanggung jawab kita dalam hal
pembelajaran.” (29/08/2022_A)

Selanjutnya RO, juga menyatakan bahwa :

“Keterampilan kepala sekolah yaitu mampu memberikan pengarahan,


bimbingan, dan hubungan yang baik dengan warga sekolah.”
(02/09/2022_RO)

Keterampilan konseptual kepala SMA Negeri 4 Sinjai, berusaha

melaksanakan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan

bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal demi

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolahnya yang tentu saja akan

berimbas pada kualitas lulusan yang membanggakan.

2. Keterampilan hubungan manusiawi


Keterampilan hubungan manusiawi yaitu kemampuan kepala sekolah

bekerja sama, berkomunikasi dengan personal sekolah dalam rangka menciptakan

suasana saling percaya terhadap program sekolah dan dapat memberikan motivasi

untuk meningkatkan kinerja guru.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh MS selaku kepala SMA Negeri 4 Sinjai,

menyatakan bahwa :

“Selama ini kalau kita liat hubungannya baik dan keterampilan yang diambil
adalah keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.”
(29/08/2022_MS)

Kemudian guru A juga menyatakan bahwa:

“Beliau mampu mengajak tenaga pendidik dan siswa dalam menciptakan


hubungan yang harmonis, mampu bekerja sama dan memotivasi semua
tenaga kependidikan maupun siswa.” (29/08/2022_A)
58

Hal serupa juga dikatakan oleh RO selaku guru SMA Negeri 4 Sinjai, yang

menyatakan :

“keterampilan kepala sekolah dalam hubungan dengan semua warga


sekolah sangat harmonis, dia selalu menyapa guru dan tidak membeda-
bedakan.” (02/09/2022_RO)

Kerja sama dan interaksi yang baik sangat mendukung ketercapaian suatu

program sekolah. Untuk itu kepala sekolah dan semua personil sekolah bersama-

sama membangun suatu komitmen dan kinerja yang tinggi agar tercapainya

pendidikan yang berkualitas.

3. Keterampilan teknikal
Keterampilan teknikal yaitu keterampilan dalam menggunakan

pengetahuan, metode, teknik dan perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Keterampilan teknikal yang diperlukan oleh kepala sekolah adalah yang erat

kaitannya dengan aplikasi pengetahuan tentang cara pengelolaan kelas, penggunaan

metode pengajaran, teknik evaluasi siswa, teknik pembuatan satuan acara

pembelajaran, teknik pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, serta teknik

mengarahkan dan membina para guru di sekolah.

MS selaku Kepala SMA Negeri 4 Sinjai menyatakan bahwa :

“Keterampilan teknikal juga ini diperlukan di SMA Negeri 4, karena apa


namanya karena berusaha mengadakan atau diadakan pelatihan-pelatihan
seperti itu contohnya manajemen kelas, metode pengajaran dan teknik
pengelolaan sarana, kita upayakan untuk mencapai target yang ada di
sekolah sesuai dengan program sekolah.” (29/08/2022_MS)
59

Keterampilan teknikal di SMA Negeri 4 Sinjai sangat diperlukan oleh

kepala sekolah yang berkaitan dengan penyampaian pengetahuan, metode, teknik

dan strategi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana sekolah sangat membantu dalam proses pengelolaan

pendidikan, baik dalam program pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi

manajemen. Adapun sarana dan prasana SMA Negeri 4 Sinjai, telah cukup

memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, meskipun masih ada beberapa

kekurangan. Seperti hal yang dijelaskan oleh guru A yang menyatakan :

“Kalau kebutuhan kita dari segi sarana dan prasarana itu sangat banyak
tentunya kebutuhan, tetapi Alhamdulillah apa yang ada kita syukuri. Ada
yang sudah cukup dan ada yang belum.” (29/08/2022_A)

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan bertujuan untuk memberikan

fasilitas dan pelayanan secara profesional untuk terwujudnya proses pendidikan di

sekolah secara efektif dan efesien.

Kepala sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai sangat mendukung adanya

organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah karena siswa dapat banyak

mendapatkan pengetahuan, memperbanyak pengalaman dan memahami ari

kekeluargaan atau persaudaraan. Adapun kegiatan organisasi yang dapat

meningkatkan prestasi siswa, dikemukakan oleh NY yang menyatakan bahwa :

“Banyak kak, ada kegiatan pramuka, kesenian, OSIS, pencak silat,


paskibraka, rohis, PMR dan beberapa organisasi lain kak.”

Adapun upaya-upaya kepala sekolah untuk pengembangan organisasi di

sekolah, seperti hal yang dijelaskan oleh NY selaku siswa SMA Negeri 4 Sinjai :
60

“Upaya bapak kepala sekolah dalam hal organisasi itu kak, seperti apa yaa,
bapak biasa menyarankan kepada ketua organisasi untuk mengadakan
kegiatan atau program kerja yang melibatkan semua siswa, contohnya
kegiatan porseni, kebersihan sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya, bapak
juga memfasilitasi siswa yang dibutuhkan dalam kegiatan organisasi.”
(06/09/2022_NY)

Dengan adanya kemampuan manajerial maka kepala sekolah dapat

memanage dan memberikan job description yang jelas berupa tugas dan wewenang

sehingga guru dapat berjalan sesuai dengan bidangnya dan mampu melaksanakan

tugas berdasarkan latar belakang pendidikannya masing-masing.

Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran,

berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri

4 Sinjai melihat bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang menyesuaikan situasi

yang dihadapinya untuk mengambil keputusan serta kemampuan dalam memimpin

tugasnya sangat mendukung terciptanya program sekolah dan situasi yang baik.

Dalam wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah MS, yang

menyatakan :

“Faktor pendukung kalau di sekolah sudah siap sarana dan prasarana, jadi
tinggal kemampuan guru dalam melaksanakan program pembelajaran.
Kalau faktor penghambat, ya biasanya kalau di SMA Negeri 4, sedikit ada
kurang disiplin, tapi dalam memenej semua guru mampu, hanya biasa ada
terlambat dalam pembelajaran.”” (29/08/2022_MS)

Hal yang sama juga ditanyakan peneliti ke guru A, yang menyatakan :

“Faktor pendukung seperti lingkungan sekolah yang kondusif, sarana dan


prasarana sudah lumayan. Kalau faktor penghambat yaitu sebagian guru
belum menguasai media teknologi dan terkadang listrik padam pada saat
berlangsung pembelajaran yang menggunakan media teknologi atau
internet.” (29/08/2022_A)
61

Guru RO juga menyatakan terkait dengan faktor pendukung dan


penghambat dalam kegiatan pembelajaran, bahwa :

“Kalau penghambatnya kadang ada peserta didik yang terlambat, suka bolos
tapi tidak banyak. Kalau pendukung, bisa dilihat juga dari kebersihan
sekolah, fasilitas sekolah cukup memadai dan kerja sama antar warga
sekolah juga baik.” (02/09/2022_RO)

Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai

persoalan di sekolah, berpikir secara konseptual dan harus senantiasa berusaha

untuk menjadi juru penengah dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh para

guru dan tenaga kependidikan. Pada akhirnya kemampuan kepala sekolah yang

membawa dampak bagi kinerja dan totalitas para guru dan tenaga kependidikan,

kepala sekolah melatih kemampuan dan keterampilan guru guna menciptakan

lulusan yang memiliki daya saing dan keterampilan yang berguna.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam uraian berikut akan dipaparkan temuan-temuan penelitian yang telah

dilakukan peneliti secara deskriptif dengan teori-teori yang relevan. Terungkap

Manajerial Kepala Sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai yang meliputi

kompetensi dan keterampilan kepala sekolah sebagai berikut :

1. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai


Kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan pengetahuan, nilai,

karakter dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak pada

sebuah tugas atau pekerjaan. Kompetensi manajerial adalah proses pengelolaan

dari kepala sekolah dengan melakukan perencanaan, mengelola, mendayagunakan,

mengembangkan, menerapkan, menciptakan dan mengontrol kegiatan yang ada di

sekolah secara efektif dan efisien.


62

Terdapat lima jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang manajer

diantaranya :

a. Fleksibilitas Budaya (Cultural Flexibility)

Fleksibilitas budaya (cultural flexibility) adalah kompetensi yang merujuk

pada kesadaran dan kepekaan budaya, kepala sekolah selaku manajer disekolah

sangat mungkin akan dihadapkan dengan warga sekolah, dengan latar kultur yang

beragam, baik guru, tenaga administrasi, maupun siswa. Oleh karena itu, kepala

sekolah di tuntut untuk bisa menghargai keberagaman kultur ini.

b. Kemampuan Berkomunikasi (Communication skill)

Kemampuan berkomunikasi (communication skill) yaitu kemampuan untuk

berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan, tulisan, maupun non verbal. Keterampilan

komunikasi amat penting bagi seorang kepala sekolah karena hampir sebagian

besar tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan dan berhubungan

dengan orang lain.

c. Kompetensi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human resources

development skills)

Dalam perspektif persekolahan, kepala sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam mengembangkan sumber daya manusia yang tersedia di

sekolahnya, sehingga mereka benar-benar dapat di berdayakan dan memberikan

konstribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

d. Kreativitas (Creativity)
63

Kreativitas (Creativity) yaitu kompetensi kepala sekolah dalam

menciptakan iklim kreativitas di lingkungan sekolah yang mendorong seluruh

warga sekolah untuk mengembangkan berbagai kreativitas dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaannya.

e. Manajemen Pembelajaran Mandiri (Self management of learning)

Manajemen Pembelajaran Mandiri (Self management of learning) adalah

keterampilan manajer yang merujuk pada kebutuhan akan belajar yang

berkesinambungan untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan

baru. Dalam hal ini, kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha

memperbarui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Hasil penelitian mengenai kompetensi manajerial kepala sekolah di SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai menunjukkan bahwa kepala sekolah mampu merancang,

mengorganisasikan, mengevaluasi, dan memperbaiki proses pengelolaan sekolah

dengan baik dan profesional. Kepala sekolah menempatkan tugas dan wewenang

kepada para bawahan sesuai dengan bidangnya melalui struktur organisasi sekolah

di dalam pelaksanaan kerja mereka. Kepala sekolah sudah mengatur pembagian

kerja melalui struktur organisasi sekolah. Struktur organisasi memiliki peran yang

penting, hal ini dikarenakan dengan adanya struktur organisasi sekolah akan

terciptanya pembagian dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Setiap akhir semester kepala sekolah mengadakan rapat kerja bersama dengan

personil sekolah, mereka memaparkan hasil kerjanya, apa saja yang sudah

dikerjakan, apa saja yang dibutuhkan, apakah ada perbaikan dan lain sebagainya.
64

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri

4 Kabupaten Sinjai, terkait dengan program yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi manajerial antara lain, mengikuti pelatihan serta

pembinaan dalam forum kelompok kerja kepala sekolah dan musyawarah kerja

kepala sekolah, dalam wadah tersebut kepala sekolah diberikan kesempatan untuk

mengembangkan potensi dirinya agar bisa berbagi pengalaman.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai,

dalam tahap ini guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan

berbagai strategi, metode dan teknik pembelajaran serta pemanfaatan perangkat

media. Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa

menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang

diharapkan. Kemudian menurut Majid, (2014) pelaksanaan pembelajaran

merupakan kegiatan proses belajar-mengajar sebagai unsur inti dari aktivitas

pembelajaran yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan rambu-rambu yang

telah di susun dalam perencanaan sebelumnya.

Menurut Oktalina, (2019) dalam proses pelaksanaan pembelajaran ini, ada

beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya ialah:

a. Aspek pendekatan dalam pembelajaran

Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan teoritik dan

asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat pembelajaran.

Pendekatan dalam pembelajaran di SMA Negeri 4 Sinjai adalah pendekatan secara

langsung, agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.


65

b. Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran

Strategi berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran itu sendiri.

Strategi pembelajaran berwujud sejumlah tindakan pembelajaran yang dilakukan

guru yang dinilai strategis untuk mengaktualisasikan proses pembelajaran.Terkait

dengan pelaksanaan strategi adalah taktik pembelajaran. Taktik pembelajaran

berhubungan dengan tindakan teknis untuk menjalankan strategi. Untuk

melaksanakan strategi diperlukan kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap

aktivitas yang dilakukan guru murid di kelas dapat terealisasi. Dengan perkataan

lain, taktik pembelajaran adalah kiat-kiat teknis yang bersifat prosedural dari suatu

tindakan guru dan siswa dalam pembelajaran aktual di kelas.

Strategi dan taktik pembelajaran yang digunakan SMA Negeri 4 Sinjai yaitu

kelompok dengan materi yang mudah dicari dan dispresentasikan oleh siswa,

namun beberapa juga guru menggunakan strategi belajar individu.

c. Aspek Metode dan Teknik dalam Pembelajaran

Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang

menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode

dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas

pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran,

misalnya dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok dan bersimulasi

Metode pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

yakni metode metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, penggunaan

LCD dan metode pengajaran langsung. Namun tidak ada satu metode yang pasti
66

bisa membuat pembelajaran bisa efektif sehingga setiap guru diberikan kebebasan

untuk memilih metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan

materi pelajaran. Sehingga kreatifitas dari guru sangat dibutuhkan untuk mencari

metode yang cocok sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

d. Pemanfaatan Perangkat Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Yang termasuk perangkat media pembelajaran yaitu bahan media, peralatan

dan hardware/software.

Pemanfaatan perangkat media pembelajaran di SMA Negeri 4 Sinjai, sangat

ditekankan apalagi ada pelajaran yang tidak dapat dijelaskan tanpa adanya media

pembelajaran seperti pelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang biasa

menggunakan metode praktikum. Pemanfaatan perangkat media pembelajaran

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh

guru. Adapun media pembelajaran yang digunakan guru adalah video

pembelajaran, powerpoint, LKS, dan buku pelajaran.

Kepala sekolah memiliki kewajiban untuk membina guru dan tenaga

kependidikan untuk kepentingan pengajaran dan kegiatan pendidikan yang

dilaksanakan sekolah. Kepala SMA Negeri 4 Sinjai secara objektif, bertanggung

jawab dan berkelanjutan melakukan kegiatan pengawasan meliputi pemantauan,

supervisi dan pelaporan. Dari hasil supervisi yang dilakukan kepala sekolah maka
67

bisa diketahui kelebihan dan kekurangan yang didapatkan guru sehingga dapat

memberikan masukan ataupun arahan kepada guru, serta perlu ditingkatkan lagi

sehingga dapat mengembangkan program yang dibuat sekolah bisa beradaptasi

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sistem informasi manajemen mendukung pendidikan yang efektif dan

efisien, dapat memberikan informasi yang mudah di akses. Aspek sistem informasi

manajemen terdiri dari program pengembangan serta pemanfaatan fasilitas

berbasis teknologi. Sistem informasi manajemen digunakan untuk menyediakan

informasi sekolah dan mempermudah kegiatan baik secara oprasional, administrasi

serta kegiatan belajar mengajar. Sistem informasi manajemen adalah pendekatan

yang direncanakan untuk memberikan bantuan untuk memudahkan proses

manajerial. Pengembangan sistem informasi manajemen di SMA Negeri 4 Sinjai

perlu di tingkatkan serta perlu ada arahan yang baik dari kepala sekolah ke operator

mengenai penggunaan sistem informasi manajemen, peningkatan pengetahuan dan

keterampilan dalam pengunaan sistem informasi manajemen serta cara

pengoperasian sistem.

Dengan adanya kemampuan manajerial yang baik dari kepala sekolah akan

sangat berdampak pada kualitas dan kinerja para bawahannya, kompetensi

manajerial meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat di wujudkan

dalam hasil kerja nyata yang dapat bermanfaat bagi sekolah yang dipimpinnya.

Kepala sekolah dituntut memberikan motivasi yang lebih kepada para bawahannya

agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan

keahliannya.
68

2. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sinjai


Keterampilan manajerial merupakan kemampuan kepala sekolah dalam

mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Kepala sekolah dituntut untuk memiliki

keterampilan dalam mengembangkan sumber daya manusia sehingga dapat

memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Keterampilan manajerial ini diperlukan untuk menajamkan visi, misi, tujuan,

dan strategi bagi kepala sekolah, sehingga mudah memobilisasi potensi yang ada

guna mencapai tujuan sekolah. Adapun jenis-jenis keterampilan manajerial kepala

sekolah :

a. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh

kepala sekolah untuk menentukan strategi, merencanakan, merumuskan kebijakan,

serta memutuskan sesuatu yang tejadi dalam organisasi termasuk sekolah sebagai

lembaga pendidikan. Keterampilan konseptual kepala SMA Negeri 4 Sinjai,

berusaha melaksanakan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah

dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal

demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah yang tentu saja akan

berimbas pada kualitas lulusan yang membanggakan.

b. Keterampilan hubungan manusiawi


Keterampilan hubungan manusiawi adalah kemampuan kepala sekolah

bekerja sama, berkomunikasi dengan personal sekolah dalam rangka menciptakan

suasana saling percaya terhadap program sekolah dan dapat memberikan motivasi
69

untuk meningkatkan kinerja guru. Keterampilan hubungan manusiawi di SMA

Negeri 4 Sinjai mengutamakan kerja sama dan interaksi yang baik sangat

mendukung ketercapaian suatu program sekolah. Untuk itu kepala sekolah dan

semua personil sekolah bersama-sama membangun suatu komitmen kerja sama dan

kinerja yang tinggi agar tercapainya pendidikan yang berkualitas.

c. Keterampilan teknikal
Keterampilan teknikal adalah keterampilan dalam menggunakan

pengetahuan, metode, teknik dan perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Keterampilan teknikal yang diperlukan oleh kepala sekolah adalah yang erat

kaitannya dengan aplikasi pengetahuan tentang cara pengelolaan kelas, penggunaan

metode pengajaran, teknik evaluasi siswa, teknik pembuatan satuan acara

pembelajaran, teknik pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, serta teknik

mengarahkan dan membina para guru di sekolah. Keterampilan teknikal di SMA

Negeri 4 Sinjai sangat diperlukan oleh kepala sekolah yang berkaitan dengan

penyampaian pengetahuan, metode, teknik dan strategi yang dibutuhkan dalam

proses pembelajaran.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam memberdayakan tenaga kependidikan yang tersedia. Dalam

hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan perilaku tenaga kependidikan di sekolah melalui aplikasi berbagai

konsep dan teknik manajemen personalia modern. Berdasarkan hasil penjelasan di

atas dapat dijelaskan bahwa kinerja tenaga kependidikan merupakan suatu hasil
70

penilaian yang menggambarkan hasil kerja tenaga kependidikan secara

keseluruhan dalam mengembangan tugasnya disekolah.

Dalam meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan diperlukan

adanya beberapa upaya agar menghasilkan kinerja yang berkualitas dari para guru

dan tenaga kependidikan, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah

untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. E. Mulyasa

menjelaskan bahwa upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan diantaranya:

a. Tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang

dilakukannya menarik dan menyenangkan.

b. Tujuan kegiatan harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada

tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja.

Tenaga Kependidikan juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan.

c. Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari setiap

pekerjaannya.

d. Pemberian hadiah lebih menarik dari pada hukuman, namun sewaktu waktu

hukuman juga diperlukan.

e. Memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu tenaga

kependidikan.

f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual tenaga

kependidikan, misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap

mereka terhadap pekerjaannya.


71

Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan di SMA

Negeri 4 Kabupaten Sinjai dapat dilakukan, pertama mengikutsertakan dalam

pelatihan baik yang dilaksanakan sekolah maupun luar sekolah dan sekolah seperti

mengikuti forum musyawarah guru mata pelajaran dan kelompok kerja guru,

memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja guru dan tenaga kependidikan,

mengupayakan selalu meningkatkan kesejahteraan yang dapat diterima guru dan

tenaga kependidikan serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya, serta

memberikan memotivasi kepada para bawahan dan yang kedua, sekolah

menyediakan buku-buku yang memadai dan memfasilitasi.

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan bertujuan untuk memberikan

fasilitas dan pelayanan secara professional untuk terwujudnya proses pendidikan

di sekolah secara efektif dan efesien. Bidang sarana dan prasarana menetapkan

kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang

mengacu pada standar (Permendiknas, 2007). Adapun sarana dan prasana SMA

Negeri 4 Sinjai, telah cukup memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran,

meskipun masih ada beberapa kekurangan.

Dengan adanya kemampuan manajerial kepala sekolah yang baik akan

dapat meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan dalam kegiatan

pembelajaran, namun dalam menjalankan tugasnya ada beberapa kendala yang

harus diselesaikan.

Adapun faktor pendukung dan penghambat implementasi manajerial kepala

sekolah dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 4 Sinjai. Faktor pendukung


72

seperti lingkungan sekolah yang kondusif, kebersihan terjaga, kedisiplinan siswa

dan guru baik dan sarana dan prasarana sudah lumayan, serta kinerja guru dan

tenaga kependidikan sudah berjalan dengan baik namun masih perlu ditingkatkan

lagi. Adapun faktor penghambat yaitu sebagian guru belum menguasai media

teknologi dan terkadang listrik padam pada saat berlangsung pembelajaran yang

menggunakan media teknologi atau internet dan beberapa siswa tidak mengikuti

kegiatan pembelajaran.
BAB V KESIMPU LAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten.

Kompetensi manajerial kepala sekolah adalah pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai dasar yang direfleksikan seorang kepala sekolah dalam kebiasaan

berfikir dan bertindak secara konsisten yang menjadi kompeten atau

berkemampuan dalam mengambil keputusan tentang penyediaan, pemanfaatan

dan peningkatan potensi sumber daya yang ada untuk meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah. Hasil penelitian mengenai kompetensi manajerial kepala

sekolah di SMA Negeri 4 Sinjai menunjukkan bahwa kepala sekolah

menempatkan tugas dan wewenang kepada para bawahan sesuai dengan

bidangnya melalui struktur organisasi sekolah di dalam pelaksanaan kerja

mereka. Struktur organisasi memiliki peran yang penting, hal ini dikarenakan

adanya struktur organisasi sekolah akan terciptanya pembagian dalam

menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab. Keterampilan manajerial

kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisasi

dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dan efisien. Jenis jenis keterampilan manajerial,

keterampilan konseptual kepala SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai, berusaha

melaksanakan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah

73
74

dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang

maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah yang

tentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan yang membanggakan.

Keterampilan hubungan manusiawi di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai

mengutamakan kerja sama dan interaksi yang baik sangat mendukung

ketercapaian suatu program sekolah. Keterampilan teknikal di SMA Negeri

Kabupaten 4 Sinjai sangat diperlukan oleh kepala sekolah yang berkaitan

dengan penyampaian pengetahuan, metode, teknik dan strategi yang

dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Manajerial Kepala Sekolah

SMA Negeri 4 Sinjai. Faktor pendukung seperti lingkungan sekolah yang

kondusif, kebersihan terjaga, kedisiplinan siswa dan guru baik dan sarana dan

prasarana sudah lumayan, serta kinerja guru dan tenaga kependidikan sudah

berjalan dengan baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. Adapun faktor

penghambat yaitu sebagian guru belum menguasai media teknologi dan

terkadang listrik padam pada saat berlangsung pembelajaran yang

menggunakan media teknologi atau internet dan beberapa siswa tidak mengikuti

kegiatan pembelajaran.
75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Kompetensi manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai,

disarankan agar lebih meningkatkan kinerja dan kompetensi kepala sekolah,

pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan,

meningkatkan layanan kesiswaan, meningkatkan informasi manajemen dalam

kegiatan pembelajaran, peningkatan kerja sama dengan semua pihak sekolah

serta melakukan tindak lanjut hasil pengawasan dalam kegiatan pembelajaran.

2. Keterampilan manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai,

disarankan kepada kepala sekolah agar dapat berkomitmen dan konsisten

dalam mengembangkan kemampuan manajerialnya, kepada guru dan tenaga

kependidikan agar terus berupaya meningkatkan kinerjanya melalui berbagai

pelatihan baik akademik maupun non akademik. Kepala sekolah agar lebih

meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. D. (2017). Pengaruh Persepsi Atas Kemampuan Manajerial Kepala


Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(3), 251–264.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor/article/view/1922

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka


Cipta.

Faisal, A. A. (2012). Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah. Administrasi


Pendidikan.

Hasibuan Malayu. (2013). Konsep Manajemen. Jurnal Manajemen.

Hastowo, A. T., Abduh, M., Negeri, S. D., & Purbalingga, P. (n.d.). Analisis
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Implementasi Pembelajaran
Daring The Analysis Of Principal’s Managerial Ability In Online Learning
Implementation.

Iskandar, U. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja


Guru. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 10(1), 1018–1027.
https://doi.org/10.26418/jvip.v10i1.2061

Lestari, I. (2011). Jurnal Manajemen Pendidikan Jurnal Manajemen Pendidikan.


Jurnal Manajemen Pendidikan, 2(1), 218–228.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/55141805/Jurnal-Manajemen-
Pendidikan-volume-24-no.-5-with-cover-page-v2.pdf

Lexy J. Moeloeng. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. PT.


Remaja Rosdakarya.

Minsih, M., Rusnilawati, R., & Mujahid, I. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Membangun Sekolah Berkualitas Di Sekolah Dasar. Profesi
Pendidikan Dasar, 1(1), 29–40. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.8467

76
77

Norma Puspitasari, M. P. (2015). Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam


Meningkatkan Kinerja Guru. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa
Surakarta, 1, 29–36. http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/anterior

Rohimat, M. (2019). Implementasi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam


Mewujudkan Prestasi Sekolah Pada SMA Negeri. Indonesian Journal of
Education Management & Administration Review, 3(1), 62–70.

Siagian. (2010). Implementasi Manajerial. Manajer Pendidikan.

Soebagio Atmodiwirio. (2010). Kemampuan Manajerial. Jurnal Manajemen


Pendidikan.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (S. Suryandari Yustiyani (ed.); 3rd
ed.). Alfabeta,CV.
LAMPIRAN

78
79

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen


KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

“Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Sinjai”

Fokus Dimensi Deskriptif Fokus Sumber Data Teknik Pengumpulan


Data
Implementasi 1. Analisis kompetensi manajerial
Manajerial kepala sekolah dalam manajemen
Kepala Sekolah Kompetensi pembelajaran di SMA Negeri 4 Observasi
Kepala Sekolah,
SMA Negeri 4 Manajerial Kepala Kabupaten Sinjai Wawancara
guru dan siswa
Sinjai Sekolah 2. Menyusun program pembelajaran Dokumentasi
sekolah, visi, misi dan tujuan
sekolah

1. Keterampilan manajerial kepala


sekolah yang meliputi
Keterampilan keterampilan konseptual, Observasi
Kepala sekolah,
Manajerial Kepala keterampilan hubungan manusiawi Wawancara
guru dan siswa
Sekolah dan keterampilan teknis Dokumentasi
2. Pengembangan organisasi sekolah
dan tenaga pendidik sekolah
80

3. Pelaksanaan program
pembelajaran
4. Faktor pendukung dan
penghambat dalam proses
pembelajaran
5. Bentuk pengelolaan data di SMA
Negeri 4 Kabupaten Sinjai
Lampiran 2 Draft Pedoman Wawancara
Draft Pedoman Wawancara
(Kepala Sekolah)
Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sinjai
Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Hari/Tanggal wawancara :
A. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
1. Bagaimana pendapat bapak, tentang implementasi manajerial atau
kepemimpinan kepala sekolah ?
2. Bagaimana pendapat bapak, tentang kompetensi manajerial kepala sekolah
?
3. Bagaimana analisis kompetensi manajerial kepala sekolah dalam
manajemen pembelajaran ?
4. Bagaimana cara bapak meningkatkan kompetensi manajerial dalam
kegiatan pembelajaran ?
5. Apa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi manajerial kepala
sekolah ?
6. Program apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan kompetensi
manajerial kepala sekolah ?
7. Pendekatan apa yang digunakan dalam pelaksanaan kompetensi manajerial
kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran ?
8. Bagaimana cara bapak, dalam menyusun program pembelajaran ?
9. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan kegiatan pembelajaran ?
10. Mengapa kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajerial atau
kepemimpinan yang baik ?
B. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
1. Bagaimana pendapat bapak, tentang keterampilan manajerial kepala
sekolah ?
2. Bagaimana identifikasi keterampilan konseptual kepala sekolah ?

81
82

3. Bagaimana identifikasi keterampilan dalam hubungan manusiawi ?


4. Bagaimana identifikasi keterampilan teknis kepala sekolah ?
5. Pelatihan seperti apa yang bapak sarankan dalam pengembangan tenaga
pendidik (guru atau pegawai) sekolah ?
6. Bagaimana kepala sekolah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam mengelola kegiatan pembelajaran ?
7. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ?
8. Bagaimana dengan pelaksanaan program pembelajaran apakah sesuai
dengan perencanaan yang telah dilakukan ?
9. Bagaimana bentuk kerja sama kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran ?
10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran ?
11. Bagaimana bentuk pengelolaan data di SMA Negeri 4 Sinjai ?

Draft Pedoman Wawancara


(Guru)
Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sinjai
Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Hari/Tanggal wawancara :
A. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
1. Bagaimana pendapat guru, tentang implementasi manajerial atau
kepemimpinan bapak kepala sekolah ?
2. Bagaimana pendapat guru, tentang kompetensi manajerial bapak kepala
sekolah ?
3. Apakah kepala sekolah menyampaikan gagasan atau masukan untuk
meningkatkan layanan pembelajaran ?
4. Menurut guru, bagaimana cara kepala sekolah meningkatkan kompetensi
manajerial dalam kegiatan pembelajaran ?
83

5. Apakah kepala sekolah memiliki inisiatif dalam melakukan pembaharuan


program pengajaran di kelas ?
6. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ?
7. Apakah kepala sekolah mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
di kelas ?
8. Apakah kepala sekolah mendorong keterlibatan guru dalam kegiatan
sekolah ?
9. Bagaimana upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam manajemen
pembelajaran ?
10. Apakah sarana dan prasaran di sekolah telah memenuhi kebutuhan dalam
kegiatan pembelajaran ?
11. Apakah guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum
menjalankan tugas ?

B. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah


1. Bagaimana pendapat guru tentang kepala sekolah, apakah telah
melaksanakan tugas sebagai pemimpin atau kepala sekolah dengan baik ?
2. Bagaimana pendapat guru, tentang keterampilan manajerial kepala sekolah
?
3. Bagaimana identifikasi keterampilan konseptual kepala sekolah ?
4. Bagaimana identifikasi keterampilan dalam hubungan manusiawi ?
5. Bagaimana identifikasi keterampilan teknis kepala sekolah ?
6. Bagaimana pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran ?
7. Apakah kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis kepada
guru dan siswa ?
8. Bagaimana dengan pelaksanaan pembelajaran apakah sesuai dengan
perencanaan yang telah dilakukan ?
9. Bagaimana bentuk kerja sama kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran ?
84

10. Menurut guru, apa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan
pembelajaran ?
11. Program apa yang digunakan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru ?
12. Metode atau strategi apa yang digunakan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran ?

Draft Pedoman Wawancara


(Siswa)
Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sinjai
Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Hari/Tanggal wawancara :
A. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
1. Bagaimana pendapat siswa, tentang implementasi manajerial atau
kepemimpinan bapak kepala sekolah ?
2. Bagaimana pendapat siswa, tentang kompetensi manajerial bapak kepala
sekolah ?
3. Apakah bapak kepala sekolah sering memberi masukan tentang kegiatan
pembelajaran di kelas ?
4. Menurut siswa, bagaimana pemanfaatan media teknologi informasi dan
komunikasi dalam kegiatan pembelajaran ?
5. Menurut siswa, seperti apa pelayanan yang diberikan kepala sekolah
dalam kegiatan pembelajaran ?
6. Apakah kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis kepada
guru dan siswa ?
7. Bagaimana pendapat siswa, apakah bapak kepala sekolah mendukung
adanya organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ?
85

B. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah


1. Bagaimana pendapat siswa tentang bapak kepala sekolah, apakah telah
melaksanakan tugas sebagai pemimpin atau kepala sekolah dengan baik ?
2. Bagaimana keterampilan bapak kepala sekolah dalam menyusun kegiatan
di sekolah ?
3. Bagaimana upaya kepala sekolah untuk pengembangan organisasi di
sekolah ?
4. Menurut siswa, kegiatan organisasi seperti apa yang ada di sekolah dalam
peningkatan prestasi siswa ?
5. Bagaimana bentuk kerja sama kepala sekolah, guru dan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran ?
6. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pembelajaran ?
7. Metode atau strategi apa yang digunakan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran ?
8. Apakah sarana dan prasarana di sekolah telah memenuhi kebutuhan dalam
proses pembelajaran ?
Lampiran 3 Matriks Analisis Data
Implementasi Manajerial Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sinjai

KET : F = Fokus

D = Deskriptor

P = Pertanyaan

Sub Fokus Hasil Wawancara Catatan Observasi Dokumentasi dan teori yang
mendukung
Kompetensi F1.D1.P1 (MS) Hari senin, 29 Agustus 2022,
Dinas Penanaman Modal dan
Manajerial “Menurut pendapat saya, implementasi peneliti datang ke sekolah Pelayanan Satu Pintu Provinsi
Kepala manajerial kepala sekolah sangat penting bagi SMA Negeri 4 Sinjai, untuk Sulawesi Selatan, perihal izin
Sekolah seorang kepala sekolah karena sifatnya dalam melakukan penelitian tentang
penelitian yang ditujukan
mamenej atau mengatur sekolah yang dipimpin. Implementasi manajerial
kepada sekolah SMA Negeri 4
Kepemimpinan kepala sekolah dilihat dari cara kepala sekolah yang berfokus
Sinjai.
dia mengelola sekolah itu sendiri. Seberapa baik pada kompetensi dan
menetapkan rencana dalam mencapai tujuan keterampilan manajerial
yang memadai dan kemampuan memimpin kepala sekolah dalam
secara efektif.” (29/08/2022_MS) kegiatan pembelajaran.
F1.D1.P1 (A) Pada saat datang ke sekolah, Dokumentasi visi, misi dan
“Kepemimpinannya kepala sekolah maksudnya. peneliti memberikan surat tujuan sekolah.
Terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah, izin penelitian dari dinas
saya pikir bapak kepala sekolah sangat paham penanaman modal pelayanan
fungsinya sebagai seorang manajerial ee.. terpadu satu pintu dan
memperlakukan bapak ibu guru, kemudian mengutarakan maksud
bagaimana hubungannya dengan siswa siswi peneliti untuk memulai

86
87

disini semuanya sangat bagus, termasuk penelitian di SMA Negeri 4


harmonis.” (29/08/2022_A) Sinjai.
F1.D1.P1 (RO) Pada saat itu peneliti Dokumentasi peneliti
“Kalau mau melihat implementasi manajerial disambut oleh guru dan melakukan observasi di ruang
kepala sekolah bisa dilihat dari sarana dan diarahkan untuk menemui kelas.
prasaran di sekolah yang sangat bagus dan sesuai bapak kepala sekolah.
dengan kebutuhan sekolah. Kepala sekolah juga Peneliti menyampaikan
memahami hubungan yang harmonis dengan maksud kedatangannya ke
guru dan siswa yang ada di sekolah.” sekolah dan bapak kepala
(02/09/2022_RO) sekolah memberikan
kesempatan kepada peneliti
untuk melakukan penelitian.
F1.D1.P1 (NY)
“Menurut saya kak, kepemimpinan atau
manajerial bapak kepala sekolah sangat baik kak,
karena kepala sekolah memfasilitasi guru dan
siswa dengan sarana pembelajaran yang
dibutuhkan dalam pembelajaran. Bapak kepala
sekolah juga sangat ramah kepada siapapun.”
(06/09/2022_NY)
F1.D1.P2 (MS) Peneliti diberikan Dokumentasi wawancara antara
“Kompetensi manajerial kepala sekolah harus kesempatan untuk bapak kepala sekolah dengan
dikuasai oleh seorang kepala sekolah karena mewawancarai bapak kepala peneliti.
manajerial itu salah satu kompetensi kepala sekolah dan peneliti mulai
sekolah dari empat kompetensi lainnya. memberikan pertanyaan
Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam kepada bapak kepala sekolah
mengorganisasi dan mengembangkan sumber di luar ruangan.
daya sekolah untuk menciptakan lingkungan
88

belajar yang efektif dan efisien.”


(29/08/2022_MS)
F1.D1.P2 (A) Bapak guru SMA Negeri 4 Peneliti dan guru melakukan
“Beliau memiliki kompetensi yang sangat bagus, Sinjai juga memberikan wawancara mengenai
kompetensi ini yaitu poin pertama, tentunya kesempatan kepada peneliti kompetensi dan keterampilan
didapatkan dari pengalaman-pengalaman untuk mengajukan manajerial kepala sekolah.
sebagai kepala sekolah sebelumnya selain di pertanyaan wawancara
tempat ini, yang kedua beliau juga sering mengenai kompetensi
mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan manajerial kepala sekolah
yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan terhadap kegiatan
provinsi atau kementerian.” (29/08/2022_A) pembelajaran.
F1.D1.P2 (RO)
“Bapak kepala sekolah memiliki kreativitas dan
kompetensi atau kemampuan untuk mengajak
warga sekolah agar lebih meningkatkan layanan
pembelajaran dan bapak kepala sekolah selalu
mengutamakan kerja sama dengan semua
orang.” (02/09/2022_RO)
F1.D1.P2 (NY) Ketua Osis SMA Negeri 4 Peneliti dan siswa (Ketua OSIS
“Menurut saya kak, kompetensi berarti Sinjai juga antusias untuk SMA Negeri 4 Sinjai)
kemampuan bapak kepala sekolah, bapak diwawancarai. melakukan wawancara.
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
baik, kerja sama antar guru dan siswa dan
memiliki pengetahuan yang dapat
mengembangkan sumber daya manusia.”
(06/09/2022_NY)
F1.D1.P3 (MS) Setelah proses wawancara Dokumentasi struktur
selesai, peneliti diizinkan organisasi sekolah.
89

“Kita didalam mamenej pembelajaran di sekolah untuk memasuki ruangan


ada namanya supervisi pembelajaran baik kepala sekolah dan melihat
persiapan maupun pelaksanaan dan evaluasi, struktur organisasi serta data
kemudian dari hasilnya itu kita kumpul tenaga kependidikan.
kemudian kita buat tindak lanjut.”
(29/08/2022_MS)
F1.D1.P3 (A)
“Hampir setiap hari masukan dari beliau, baik itu
secara langsung disampaikan misalnya di rapat
atau ketemu dengan bapak ibu guru dan juga
biasa disampaikan melalui group WhatsApp.”
(29/08/2022_A)
F1.D1.P3 (RO) Peneliti melihat adanya Dokumentasi data pendidik dan
“Setiap hari dia itu selalu mengingatkan atau komunikasi yang sangat baik tenaga kependidikan.
menyampaikan ke kita seperti apa kedepannya antar bapak kepala sekolah
dan dia itu kepala sekolah yang tidak pernah dengan guru.
ketinggalan informasi terkait dengan sekolah
ini.” (02/09/2022_RO)
F1.D1.P3 (NY)
“Sering kak, bapak kepala sekolah juga biasa
menyampaikan arahan atau masukan pada saat
upacara bendera, bapak juga biasa
menyampaikan secara langsung melalui wali
kelas atau ketua kelas kak.” (06/09/2022_NY)
F1.D1.P4 (MS) Bapak kepala sekolah sangat
“Dari hasil analisis supervisi tadi kita mengutamakan kerja sama
menemukan kelemahan-kelemahan guru dalam dalam kegiatan di sekolah.
pembelajaran, itulah yang dibuatkan semacam
90

pelatihan-pelatihan di dalam berkolaborasi


dalam lingkungan sekolah ataupun dari luar
sekolah.” (29/08/2022_MS)
F1.D1.P4 (A) Dalam observasi, peneliti
“Dalam kegiatan pembelajaran yang pertama melihat bapak kepala sekolah
tentunya bapak kepala sekolah sering menyampaikan atau
mengingatkan kepada kita ini sebagai mengingatkan kepada guru
bawahannya sebagai guru untuk senantiasa mengenai tugasnya atau
melaksanakan kewajiban kita. Kemudian yang memberikan arahan kepada
kedua dalam hal bagaimana kita dilatih sesuai guru.
dengan karakter yang diinginkan.”
(29/08/2022_A)
F1.D1.P4 (RO)
“Meningkatkan artinya adanya kerja sama,
kemampuan dan jiwa kepemimpinannya
memang sangat baik.” (02/09/2022_RO)
F1.D1.P4 (NY) Penggunaan media teknologi Dokumentasi media
“Sangat bermanfaat kak, karena kita juga biasa informasi dan komunikasi pembelajaran siswa seperti
mendapatkan referensi mengenai pelajaran di dilihat sangat bermanfaat bagi buku dan media teknologi
internet atau google dan guru pada saat siswa dan guru dan adanya informasi dan komunikasi.
mengajar, kita juga biasa menggunakan pengawasan dari guru
komputer atau masuk di Lab komputer kak, jadi terhadap siswa agar tidak
sangat berpengaruh kak.” (06/09/2022_NY) menggunakan internet yang
tidak sesuai dengan materi
pelajaran.
F1.D1.P5 (MS)
91

"Yang pertama di sekolah itu adalah


terlaksananya pembelajaran sesuai dengan
program yang ada di sekolah.” (29/08/2022_MS)
F1.D1.P5 (A) Peneliti mengamati adanya Dokumentasi kegiatan belajar
“Selalu, jadi untuk pembaharuan nah, di sekolah proses pembelajaran yang mengajar.
kita sekarang ada semacam Televisi yang menggunakan LCD dan
dipasang dibeberapa ruang di sekolah, nah itu penayangan video materi
salah satu pembaharuan dan tujuannya adalah pelajaran.
bagaimana peserta didik ini mendapatkan
informasi atau tambahan pengetahuan.”
(29/08/2022_A)
F1.D1.P5 (RO)
“Selalu, dia sering menyarankan untuk
pembaharuan-pembaharuan di kelas agar peserta
didik tidak merasa bosan atau jenuh.”
(02/09/2022_RO)
F1.D1.P5 (NY) Peneliti melihat adanya buku
“Pelayanan yang diberikan bapak, bapak kepala pelajaran yang digunakan
sekolah menyediakan fasilitas diruang kelas siswa.
seperti buku pelajaran, LCD, kita juga biasa
melakukan yang namanya literasi kak dan guru
juga selalu diingatkan untuk menyelesaikan
perangkat pembelajaran.” (06/09/2022_NY)
F1.D1.P6 (MS)
“Kita banyak mengikuti pelatihan-pelatihan
kemudian guru dituntut banyak mengikuti
pelatihan baik dalam jaringan maupun diluar
jaringan.” (29/08/2022_MS)
92

F1.D1.P6 (A) Peneliti mengamati kegiatan


“Metode yang digunakan dalam pembelajaran pembelajaran tatap muka
ada dua, metode yang pertama adalah tatap muka langsung dan menggunakan
langsung dengan bapak ibu guru, yang kedua metode ceramah.
dengan menggunakan media Televisi dan
internet. Tetapi guru menyesuaikan sesuai
dengan kondisi di lapangan dan guru
menyesuaikan sesuai dengan materi
pembelajaran atau mata pelajaran.”
(29/08/2022_A)
F1.D1.P6 (RO)
“Masing-masing guru memiliki metode
pembelajaran yang berbeda-beda, ada yang
metode ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
dan penggunaan LCD untuk menampilkan PPT
maupun penggunaan buku pelajaran.
(02/09/2022_RO)
F1.D1.P6 (NY) Dalam observasi, peneliti Dokumentasi jurnal kelas dan
“Iya kak, bapak kepala sekolah sangat harmonis melihat hubungan yang absen mengajar.
kepada siswa dan guru, bapak juga menyapa harmonis antar kepala
guru dan siswa tapi bapak juga sangat tegas jika sekolah, guru dan siswa.
ada siswa yang melanggar aturan sekolah, bapak
juga biasa turun langsung untuk menyelesaikan
permasalahan siswanya.” (06/09/2022_NY)
F1.D1.P7 (MS) Kepala sekolah juga
“Pendekatan yang sering dilaksanakan dalam menyampaikan arahan
sekolah adalah hubungan yang baik antar kepala kepada guru dan siswa pada
sekolah, guru dan siswa. Kita juga selalu saat upacara bendera.
93

mengutamakan kerja sama dan menyampaikan


secara langsung, jadi langsung menyampaikan
apa kekurangan dan apa kelebihan.”
(29/08/2022_MS)
F1.D1.P7 (A) Peneliti melihat adanya
“Mengawasi bahkan kita di sekolah ini ada CCTV diruangan kelas
CCTV, jadi beliau mengecek daftar hadir dan
mengawasi melalui CCTV.” (29/08/2022_A)
F1.D1.P7 (RO)
“Iya selalu, kepala sekolah juga sebagai supervisi
pembelajaran, dia mengawasi guru dan siswa
baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan adanya CCTV di kelas.
(02/09/2022_RO)
F1.D1.P7 (NY) Peneliti mengamati adanya
“Iya kak sangat mendukung, bahkan bapak pengetahuan yang berbeda
menyarankan siswanya untuk masuk organisasi, antara siswa yang masuk
karena saya sendiri sebagai ketua OSIS organisasi dan siswa yang
mendapatkan banyak pengetahuan baru, tidak masuk organisasi.
pengalaman dan juga meningkatkan rasa
persaudaraan dengan teman-teman lainnya. Di
organisasi itu sendiri kita dilatih bagaimana
membentuk karakter yang baik dan melatih
mental siswa.” (06/09/2022_NY)
F1.D1.P8 (MS)
“Program pembelajaran di susun melalui rapat
dengan guru. Karena SMA Negeri 4
94

menggunakan sistem manajemen berbasis


sekolah.” (29/08/2022_MS)
F1.D1.P8 (A) Peneliti melihat antusias guru
“Ya sangat mendorong, jadi kegiatan-kegiatan dalam kegiatan di sekolah dan
yang dilaksanakan dalam sekolah itu, guru-guru sangat berpartisipasi.
diharapkan untuk berpartisipasi dalam hal
kegiatan apapun.” (29/08/2022_A)
F1.D1.P8 (RO)
“Sangat, semua guru yang ada di sekolah ini
terlibat karena kepala sekolah mengutamakan
yang namanya kerja sama.” (02/09/2022_RO)
F1.D1.P9 (MS)
“Iya, semua guru dan utamanya Wakasek
kurikulum (Wakil kepala sekolah bagian
kurikulum).” (29/08/2022_MS)
F1.D1.P9 (A) Peneliti melihat sarana dan Dokumentasi sarana dan
“Upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala prasana sekolah yang cukup prasarana sekolah.
sekolah dalam pembelajaran, tentunya yang mendukung proses
pertama memfasilitasi kita disini untuk pembelajaran.
meningkatkan kompetensi bapak ibu guru, baik
itu dari sisi pemahaman materi maupun dengan
cara mengajar. Yang kedua, menfasilitasi
internet untuk guru dan siswa tapi tetap ada
pengawasan. Yang ketiga menjaga kedisiplinan
dan kebersihan kelas.” (29/08/2022_A)
F1.D1.P9 (RO)
“Upaya kepemimpinan kepala sekolah yaitu
dengan memberikan ruang bagi guru untuk
95

meningkatkan kinerja guru melalui pelatihan-


pelatihan, kepala sekolah juga memberikan
sarana bagi guru dalam proses pembelajaran atau
memfasilitasi siswa dan guru.”
(02/09/2022_RO)
F1.D1.P10 (MS)
“Iya, karena kepala sekolah merupakan dia yang
mengarahkan, dia yang mencontohkan,
kemudian dia membangun evaluasi, kemudian
dia yang menyusun rencana tindak lanjut.”
(29/08/2022_MS)
F1.D1.P10 (A) Dokumentasi ruang kelas SMA
“Kalau kebutuhan kita dari segi sarana dan Negeri 4 Sinjai.
prasarana itu sangat banyak tentunya kebutuhan,
tetapi Alhamdulillah apa yang ada kita syukuri.
Ada yang sudah cukup dan ada yang belum.”
(29/08/2022_A)
F1.D1.P10 (RO) Pada saat peneliti melakukan
“Iya, kalau masalah kebutuhan, Alhamdulillah observasi, peneliti melihat
kita sangat bersyukur karena bapak kepala siswa memakai komputer
sekolah memberikan fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
oleh siswa dan guru, walaupun masih ada
kebutuhan lainnya yang belum tercukupi.”
(02/09/2022_RO)
F1.D1.P11 (A)
“Semua guru wajib membuat RPP sebelum
masuk jadwal pembelajaran.” (29/08/2022_A)
F1.D1.P11 (RO)
96

“Iya, semua guru membuat rencana pelaksanaan


pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar.” (02/09/2022_RO)
Keterampilan F2.D2.P1 (MS) Bapak kepala sekolah Dokumentasi ruang bapak
Manajerial “Keterampilan kepala sekolah harus dimiliki memiliki pengetahuan dan kepala sekolah.
Kepala oleh seorang kepala sekolah karena disitulah manajemen yang baik, bapak
Sekolah dapat dipakai dalam membuat guru terampil kepala sekolah juga
kemudian sekolah mempunyai keterampilan atau menguasai Ilmu Teknologi.
skill.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P1 (A)
“Bapak kepala sekolah telah melaksanakan
tugasnya dengan baik, karena hampir setiap saat
kepala sekolah mengingatkan kepada kita, baik
itu misalnya jadwal-jadwal kita atau kegiatan
yang harus diikuti oleh bapak ibu guru. Beliau
juga mengingatkan karakter atau pembinaan
kerohanian islam di sekolah kita ini, bahkan
setiap hari jumat ada literasi Al-Qur’an.”
(29/08/2022_A)
F2.D2.P1 (RO)
“Iya, bapak kepala sekolah kita disini adalah
sosok pemimpin yang patuh diacungi jempol
karena dia selalu menjaga tugas dan tanggung
jawabnya dalam memimpin sekolah.”
(02/09/2022_RO)
F2.D2.P1 (NY)
97

“Kalau menurut saya kak, sudah baik, bapak


memiliki tanggung jawab dan melaksanakan
tugasnya dengan baik.” (06/09/2022_NY)
F2.D2.P2 (MS) Peneliti melihat karakter dan
“Kalau ini di SMA Negeri 4 masih kita berusaha sikap siswa sangat ramah
untuk melakukan karena di SMA kan beda terhadap peneliti dan kepada
dengan SMK sekolah kejuruan, kalau kejuruan teman-temannya.
fokusnya keterampilan yang diutamakan. Kalau
SMA masih mengandalkan pengetahuan dan
sikap.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P2 (A) Bapak kepala sekolah juga
“Keterampilan manajerial kepala sekolah, beliau mampu menyesuaikan diri
sangat terampil, beliau melihat masing-masing terhadap potensi dan
potensi dari bapak ibu guru dan mampu kemampuan guru.
menempatkan situasi dan kondisi yang sesuai.”
(29/08/2022_A)
F2.D2.P2 (RO)
“Keterampilan kepala sekolah yaitu mampu
memberikan pengarahan, bimbingan, dan
hubungan yang baik dengan warga sekolah.”
(02/09/2022_RO)
F2.D2.P2 (NY) Peneliti juga mengamati
“Kalau akan ada kegiatan di sekolah kak, adanya rapat kepala sekolah
biasanya bapak kepala sekolah dan guru dengan guru-guru SMA
melaksanakan rapat kak, biasa juga ketua OSIS Negeri 4 Sinjai.
ikut berpartisipasi dalam rapat itu kak, karena
saya biasa dipanggil kak, lalu saya sebagi ketua
OSIS menyampaikan kepada teman-teman
98

bahwa akan ada kegiatan di sekolah atau guru


yang menyampaikan. Salah satu contohnya itu
kak pada saat akan diadakan lomba Olimpiade.”
(06/09/2022_NY)
F2.D2.P3 (MS)
“Selama ini kalau kita liat hubungannya baik dan
keterampilan yang diambil adalah keterampilan
yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.”
(29/08/2022_MS)
F2.D2.P3 (A)
“Beliau memiliki keterampilan yang dibutuhkan
untuk memahami dan mengoperasikan, dan
memimpin, menyampaikan kepada bapak ibu
guru dengan hal-hal yang sifatnya menjadi
tanggung jawab kita dalam hal pembelajaran.”
(29/08/2022_A)
F2.D2.P3 (RO) Bapak kepala sekolah
“Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat memperhatikan lingkungan
mengenal dan mengerti berbagai kedudukan, sekolah mengenai kebersihan,
keadaan dan apa yang diinginkan oleh guru dan kerapian dan kesopanan
siswa.” (02/09/2022_RO) siswa.
F2.D2.P3 (NY) Peneliti mengamati adanya
“Upaya bapak kepala sekolah dalam hal ruang untuk siswa dalam
organisasi itu kak, seperti apa yaa, bapak biasa melaksanakan program kerja
menyarankan kepada ketua organisasi untuk organisasi dan adanya
mengadakan kegiatan atau program kerja yang fasilitas yang disediakan
melibatkan semua siswa, contohnya kegiatan bapak kepala sekolah.
porseni, kebersihan sekolah dan kegiatan
99

organisasi lainnya dan bapak juga memfasilitasi


siswa yang dibutuhkan dalam kegiatan
organisasi.” (06/09/2022_NY)
F2.D2.P4 (MS)
Keterampilan teknikal juga ini diperlukan di
SMA Negeri 4, karena apa namanya karena
berusaha mengadakan atau diadakan pelatihan-
pelatihan seperti itu contohnya manajemen kelas,
metode pengajaran dan teknik pengelolaan
sapras, kita upayakan untuk mencapai target
yang ada di sekolah sesuai dengan program
sekolah.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P4 (A) Dalam observasi, peneliti
“Beliau mampu mengajak tenaga pendidik dan melihat hubungan yang
siswa dalam menciptakan hubungan yang harmonis antar kepala
harmonis, mampu bekerja sama dan memotivasi sekolah, guru dan siswa.
semua tenaga kependidikan maupun siswa.” Kepala sekolah terlihat sangat
(29/08/2022_A) ramah dan murah senyum
kepada warga sekolah.
F2.D2.P4 (RO)
“keterampilan kepala sekolah dalam hubungan
dengan semua warga sekolah sangat harmonis,
dia selalu menyapa guru dan tidak membeda-
bedakan.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P4 (NY)
“Banyak kak, ada kegiatan pramuka, kesenian,
OSIS, pencak silat, paskibraka dan beberapa
organisasi lain kak.” (06/09/2022_NY)
100

F2.D2.P5 (MS)
“Ya pelatihan yang diharap adalah
pengembangan kompetensi yang dimiliki
pendidik maupun tenaga kependidikan.”
(29/08/2022_MS)
F2.D2.P5 (A)
“Beliau memiliki keterampilan dan
menyampaikan pengetahuan, metode dan
strategi yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P5 (RO)
“Bapak kepala sekolah menguasai berbagai
pengetahuan tentang metode pembelajaran,
proses dan teknik yang perlu diterapkan dalam
pembelajaran.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P5 (NY)
“Kerja sama yang sangat baik kak, karena jika
ada guru yang berhalangan masuk di kelas, maka
bapak kepala sekolah menyarankan guru lainnya
yang menggantikan sesuai dengan bidang atau
pelajaran yang dikuasai oleh guru tersebut dan
kita juga belajar sendiri atau mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru agar kita tidak
meninggalkan kelas walaupun guru tidak
masuk.” (06/09/2022_NY)
F2.D2.P6 (MS)
“Kalau di SMA Negeri 4 dalam memanfaatkan
media teknologi dan komunikasi saya rasa sudah
101

maksimal karena di sekolah ini sudah mandi


WiFi, sudah mandi jaringan.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P6 (A) Guru terlihat mengajar
“Kita menggunakan media teknologi dan dengan menggunakan laptop
komunikasi dalam pembelajaran yaitu contohnya dan mengambil posisi yang
penggunaan LCD, komputer dan penggunaan tenang, kemudian
Handphone untuk memudahkan guru dan siswa menayangkan video materi
dalam proses pembelajaran.” (29/08/2022_A) pembelajaran.
F2.D2.P6 (RO) Guru juga menggunakan
“Pemanfaatan media teknologi dan informasi LCD untuk menampilkan
sangat diperlukan, sebagaimana guru PPT.
memanfaatkan dalam proses pembelajaran
seperti penggunaan LCD untuk penayangan
video pembelajaran, PPT maupun aplikasi
internet lainnya.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P6 (NY)
“Kalau faktor penghambat ya itu tadi kak,
biasanya guru tidak hadir dan biasa juga ada
teman yang terlambat. Kalau faktor pendukung,
sarana yang cukup memadai, kerja sama antar
guru dan siswa juga baik dan terjaganya
kebersihan dan kerapian kelas.”
(06/09/2022_NY)
F2.D2.P7 (MS) Peneliti juga mengamati
“Metode yang dipakai masih campur antara adanya guru yang
menggunakan teknologi digitalisasi dengan menggunakan metode
teknologi komunikasi dan pembelajaran ceramah dan tanya jawab
langsung.” (29/08/2022_MS) dalam proses pembelajaran.
102

F2.D2.P7 (A)
“Iya, jadi kita disini misalnya ada kegiatan-
kegiatan di akhir semester, bapak ibu guru dan
kepala sekolah itu melakukan kegiatan
silaturahim bersama, seperti kemarin kami ada
kegiatan refreshing di pantai yang ada di
Bulukumba.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P7 (RO)
“Iya sangat, dia bapak yang murah senyum, suka
menyapa guru dan selalu mengingatkan guru.”
(02/09/2022_RO)
F2.D2.P7 (NY) Peneliti melihat beberapa
“Biasanya guru menggunakan strategi siswa yang ditugaskan untuk
pembelajaran pembentukan kelompok atau mengambil atau meminjam
diskusi, lalu siswa diberikan materi perkelompok buku pelajaran di
kemudian masing-masing kelompok perpustakaan.
mempresentasikan hasil diskusinya. Tapi ada
juga guru yang menggunakan teknik
pembelajaran individu.” (06/09/2022_NY)
F2.D2.P8 (MS)
“Ya, untuk saat ini selama kita menggunakan
pembelajaran langsung atau sekolah langsung
ini, ya sesuai program.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P8 (A)
“Iya cukup sesuai dengan program pembelajaran
yang telah direncanakan.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P8 (RO)
103

“Iya cukup sesuai karena dengan adanya RPP


memudahkan guru untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya di kelas.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P8 (NY)
“Kalau menurut saya kak, Alhamdulillah sudah
cukup karena sudah sesuai dengan apa yang
dibutuhkan.” (06/09/2022_NY)
F2.D2.P9 (MS)
“Ya, kita sama-sama komitmen untuk
melaksanakan program pembelajaran yang ada
di sekolah.” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P9 (A) Peneliti melihat guru dan
“Bentuk kerja sama yaitu yang pertama, jika Bel siswa segera memasuki ruang
sudah berbunyi berarti bapak ibu guru sudah di kelas jika Bel untuk memulai
dalam ruangan kelas, yang kedua, jika ada bapak pelajaran telah berbunyi.
ibu guru yang berhalangan misal sakit atau ada
kegiatan luar, guru yang lain bisa menggantikan
di dalam kelas.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P9 (RO)
“Kerja sama antara bapak kepala sekolah dengan
guru sangat baik karena bapak kepala sekolah
memberikan kita media atau sarana dalam
menunjang tercapainya pembelajaran yang
baik.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P10 (MS) Beberapa guru telah
“Faktor pendukung kalau di sekolah sudah siap menguasai media teknologi
sarana dan prasarana, jadi tinggal kemampuan dan beberapa juga guru yang
guru dalam melaksanakan program
104

pembelajaran. Kalau faktor penghambat, ya masih memerlukan pelatihan


biasanya kalau di SMA Negeri 4, sedikit ada penggunaan media teknologi.
kurang disiplin, tapi dalam memenej semua guru
mampu, hanya biasa ada terlambat dalam
pembelajaran.”” (29/08/2022_MS)
F2.D2.P10 (A)
“Faktor pendukung seperti lingkungan sekolah
yang kondusif, sarana dan prasarana sudah
lumayan. Kalau faktor penghambat yaitu
sebagian guru belum menguasai media teknologi
dan terkadang listrik padam pada saat
berlangsung pembelajaran yang menggunakan
media teknologi atau internet.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P10 (RO) Peneliti melihat kebersihan
“Kalau penghambatnya kadang ada peserta didik kelas dan sekolah sangat
yang terlambat, suka bolos tapi tidak banyak. terjaga.
Kalau pendukung, bisa dilihat juga dari
kebersihan sekolah, fasilitas sekolah cukup
memadai dan kerja sama antar warga sekolah
juga baik.” (02/09/2022_RO)
F2.D2.P11 (MS)
“Ya, berbasis IT (Ilmu Teknologi).”
(29/08/2022_MS)
F2.D2.P11 (A)
“Biasanya dilakukan pelatihan atau diklat bagi
guru.” (29/08/2022_A)
F2.D2.P11 (RO) Di sekolah ada yang namanya Dokumentasi kebersihan kelas
sistem bendera hitam dan dan sekolah.
105

“Program yang biasa dilakukan yaitu evaluasi bendera hijau. Bendera hitam
guru atau menyampaikan pengetahuan mengenai untuk kelas yang kotor dan
permasalahan yang ada di sekolah dan biasa juga bendera hijau untuk kelas
dilakukan pelatihan atau praktek secara yang bersih.
langsung.”
F2.D2.P12 (A)
“Yang saya gunakan metode ceramah, diskusi
antar kelompok maupun penggunaan media
teknologi (PPT) .” (29/08/2022_A)
Lampiran 4 Dokumentasi

Dokumentasi

106
107

Gambar 1 Lokasi Penelitian SMA Negeri 4 Sinjai

Gambar 2 Keadaan di luar ruangan

Gambar 3 Ruang Kepala Sekolah


108

Gambar 4 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Sinjai

Gambar 5 Data pendidik dan tenaga kependidikan

Gambar 6 Ruang Lab Komputer


109

Gambar 7 Ruang Kelas

Gambar 8 Wawancara dengan bapak Kepala SMA Negeri 4 Sinjai


110

Gambar 9 Wawancara dengan guru SMA Negeri 4 Sinjai

Gambar 10 Wawancara dengan tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Sinjai

Gambar 11 Wawancara dengan siswa (Ketua OSIS) SMA Negeri 4 Sinjai


Lampiran 5 Persuratan

PERSURATAN

111
112
113
114
115
116
117
118
RIWAYAT HIDUP

Elviana, lahir pada tanggal 17 Juni 2000 di Dusun Mallenreng,

Desa Duampanuae, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.

Elviana adalah anak tunggal, Putri dari pasangan Bapak Rasi

dan Ibu Indar. Pendidikan yang pernah ditempuh yakni di SD

114 Mallenreng, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 3 Bulupoddo, sekarang (SMP Negeri 21 Sinjai). Selanjutnya, penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bulupoddo, sekarang (SMA Negeri 4

Sinjai) dan tamat pada tahun 2018. Selanjutnya pada tahun 2018 penulis

melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi yakni Universitas Negeri

Makassar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan. Kegiatan

organisasi yang pernah penulis ikuti yaitu, Anggota di Bidang Badan

Pengembangan Jurusan LDF SCRN Periode 2020-2021, Anggota Bidang IBA

LDK FSI RI Periode 2022-sekarang.

119

Anda mungkin juga menyukai