Anda di halaman 1dari 13

Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.

php/jpe

Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), 2017, 22-34

Pengaruh Penggunaan Media Video dan Gambar terhadap Keterampilan


Menulis Kembali Isi Cerita Kelas V
Dian Mariya Ulfa 1 *, Sunaryo Soenarto 2
1
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Jalan
Colombo No.1 Yogyakarta 55281, Indonesia
2
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta. Jalan Colombo No.1
Yogyakarta 55281, Indonesia
* Korespondensi Penulis. Email: dianmariyaulfa@yahoo.co.id
Received: 5 January 2016; Revised:6 June 2016; Accepted: 3 January 2017

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh media video terhadap keterampilan
menulis kembali isi cerita siswa kelas V SD pada pembelajaran bahasa Indonesia; (2) pengaruh media
gambar terhadap keterampilan menulis kembali isi cerita siswa kelas V SD pada pembelajaran bahasa
Indonesia; dan (3) perbedaan pengaruh media video dan gambar terhadap keterampilan menulis
kembali isi cerita kelas V SD pada pembelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu quasi eksperimen, sedangkan desainnya randomized control-group pretestt-posttestt. Populasi
penelitian seluruh siswa kelas V SDN Se-gugus V Kasihan-Bantul, pengambilan sampel dilakukan
secara random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Teknik
pengumpulan data berupa pelaksanan tes unjuk kerja. Instrumen penilaian menulis diukur dengan uji
validitas isi dan uji reliabilitas inter-rater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) media video
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis dengan taraf signifikan 0,000 <
0,05; (b) media gambar berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis dengan taraf
signifikan 0,022 < 0,05; dan (c) terdapat perbedaan pengaruh media video dan gambar yang signifikan
terhadap keterampilan menulis dengan taraf signifikan 0,043 < 0,05.
Kata Kunci: media video, media gambar, keterampilan menulis kembali isi cerita

The Effectiveness of Implementing Video and Picture Media of Writing Skills


in Fifth Grade Students
Abstract
The purposes of this study are to find out (1) the effect of video on writing skills in fifth grade
students of Elementary School in Indonesian learning, (2) the effect of picture series on writing skills
in the fifth grade students of Elementary School in Indonesian learning, (3) the differences of video
and picture series on writing skills in the fifth grade students of Elementary School in Indonesian
learning. This study used quasi experimental, and the design used randomized control-group pretestt-
posttestt. The participants of this study were the whole students of the fifth grade of 5 Clusters
Kasihan-Bantul Sub-District. The research variables consisted of independent variable and dependent
variable. The data were collected using test performance. Writing assessment instruments were
measured by content validity and inter-rater reliability tests. The results show that (1) video media
gives a positive and significant effect on writing skills in the fifth grade students of Elementary School
with sig 0,000 < 0,05 (2) picture media gives a positive and significanton effect on writing skills in the
fifth grade students of Elementary School with sig 0,022 < 0,05 (3) There is significan different effect
between video and picture series on writing skills in the fifth grade students of Elementary School with
sig 0,043 < 0,05.
Keywords: videos, picture series, writing skills to rewrite a story

How to Cite: Ulfah, D., & Soenarto, S. (2017). Pengaruh penggunaan media video dan gambar terhadap
keterampilan menulis kelas V. Jurnal Prima Edukasia, 5(1), 22-34. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v5i1.7693

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v5i1.7693

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 23
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

dengan pendapat bahwa keterampilan menulis


Pendahuluan
merupakan keterampilan yang sulit dibanding-
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarah- kan dengan keterampilan berbahasa yang lain.
kan untuk meningkatkan kemampuan siswa Kegiatan menulis juga dipandang sebuah pro-
dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, ses, dalam pelaksanaan pembelajaran menulis
baik secara lisan maupun tertulis, serta menum- dalam menggunakan media guru mengikuti
buhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastra- proses tahapan dalam menulis. Tahapan menu-
an. Standar kompetensi pembelajaran Bahasa lis menurut Tompkins & Hoskisson (1995,
Indonesia di Sekolah Dasar merupakan kualifi- p.211) meliputi pra-penulisan, draf, merevisi,
kasi minimal siswa yang menggambarkan mengedit, dan publikasi. Dalam tahapan ini
penguasaan keterampilan berbahasa dan sikap anak perlu mendapat bimbingan dalam mema-
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. hami dan menguasai cara mentrasfer pikiran
Keterampilan berbahasa mencakup empat kom- kedalam tulisan. Melalui tahapan tersebut siswa
ponen yaitu keterampilan menyimak, berbicara, dapat mengembangkan kalimat dalam paragraf
membaca dan menulis (Tarigan, 2008, p.1). berdasarkan cerita yang disampaikan melalui
Keterampilan bahasa yang perlu diperhatikan media video, gambar dan papan tulis.
yaitu keterampilan menulis. Menulis merupa- Penggunaan media dalam pembelajaran
kan salah satu dari empat keterampilan berba- menulis kembali isi cerita didasarkan agar siswa
hasa produktif yang digunakan sebagai alat memiliki minat dan ketertarikan yang tinggi
komunikasi tidak langsung. terhadap pembelajaran menulis. Salah satu
Menulis menurut Iskandarwassid & kompetensi yang diajarkan pada kelas V Seko-
Suhendar (2013, p.248) bahwa “aktivitas menu- lah Dasar sesuai indikator pembelajaran yaitu
lis merupakan suatu bentuk manifestasi kemam- keterampilan menulis kembali isi cerita dengan
puan dan keterampilan berbahasa yang paling memahami unsur-unsur yang terkandung di
akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah dalam cerita. Unsur yang terkandung dalam
kemampuan mendengarkan, berbicara dan cerita menurut Tompkins (1994, p.221) meli-
membaca”. Maka, antara keempat keterampilan puti tokoh, alur cerita, latar, tema dan sudut
berbahasa, menulis dianggap sebagai keteram- pandang. Namun, unsur cerita yang harus dipa-
pilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini hami siswa sesuai indikator pembelajaran kelas
sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan V Sekolah Dasar yaitu tokoh beserta wataknya,
(Nurgiyantoro, 2013, p.422) bahwa “dibanding- alur cerita,latar dan tema. Tujuan perlunya
kan tiga kompetensi berbahasa yang lain, kom- siswa memahami unsur-unsur yang terkandung
petensi menulis secara umum boleh dikatakan dalam cerita agar siswa dapat menulis kembali
lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli isi cerita secara runtut sesuai isi cerita. Selain
bahasa sekalipun”. itu dalam menulis kembali isi cerita siswa juga
Tujuan menulis secara umum meliputi” perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang
to inform, to persuade, and to entertan”(Lagan, baik dan benar.
2008, p.6). Dijelaskan bahwa tujuan menulis Penelitian ini membutuhkan data berupa
kembali isi cerita pertama menginformasikan, skor pretest dan posttest untuk mengetahui
merupakan upaya penulis dalam menginfor- perbedaan dan seberapa besar persentase penga-
masikan sesuatu hal yang berkaitan dengan ruh penggunaan media video, gambar dan pa-
fakta-fakta untuk menjelaskan atau mengajar- pan tulis terhadap keterampilan menulis. Data
kan pada pembaca. Tujuan kedua, menulis skor keterampilan menulis diperoleh melalui tes
untuk mempengaruhi merupakan upaya penulis unjuk kerja. Dilakukannya tes menulis untuk
menyakinkan pembaca setuju dengan pandang- mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
an terhadap sebuah hal dengan memberikan menuangkan ide, gagasan, dan mengenahi tata
fakta, namun maksud utamanya adalah untuk tulis dalam menuliskan kembali isi cerita de-
membantah atau membuktikan kepada pem- ngan menggunakan bahasa sendiri. Oleh karena
baca. Tujuan ketiga untuk menghibur, penulis itu, guru perlu memilih teknik penilaian yang
ingin menghibur dan menyenangkan, serta tepat untuk memperkecil kadar subjektivitas
membuat pembaca merasakan atau mengimaji- dalam melakukan penyekoran tes menulis. Me-
nasikan sebuah cerita. nurut Iskandarwassid & Suhendar (2013, p.250)
Menulis merupakan keterampilan yang “penilaian terhadap sebuah karangan bebas
tidak begitu saja didapat. Menulis membutuh- mempunyai kelemahan pokok yaitu rendahnya
kan latihan yang terus menerus, hal ini sejalan kadar objektivitas”.

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 24
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

Berkaitan dengan aspek penilaian tes informasi belajar atau penyalur pesan (Rusman,
menulis kembali isi cerita dalam penelitian 2013, p.159). Maka, penggunaan media dalam
yang dilakukan diadaptasi dari Zulela (2013, p. pembelajaran dapat membantu guru dalam pe-
123) yang disesuaikan kemampuan siswa kelas nyampaian materi agar siswa lebih memahami
V Sekolah Dasar meliputi: (1) Isi/gagasan, (2) materi yang disampaikan. Berdasarkan jenisnya
organisasi, (3) kebahasaan, dan (4) tata tulis. media digolongkan dalam kelompok media
Berkaitan dengan aspek isi/gagasan siswa dapat visual, audio, audiovisual dan multimedia
mengungkapkan isi cerita dengan jelas, logis, (Gintings, 2010, p. 141).
mudah dipahami dan sesuai dengan pokok ce- Adapun media yang digunakan pada
rita asli. Aspek organisasi dimaksudkan dalam penelitian yaitu kelompok eksperimen I meng-
menulis kembali isi cerita gagasan terorganisasi gunakan media video merupakan media penya-
dengan jelas sesuai dengan isi cerita dan alur luran pesan dengan memanfaatkan indera pen-
cerita yang lengkap. Aspek kebahasaan berkait- dengaran dan penglihatan. penggunaan media
an dengan penilaian aspek menulis kembali isi video dapat dijadikan sarana khususnya dalam
cerita meliputi pemakaian bentuk kata, susunan keterampilan menulis kembali isi cerita.
frase, susunan kalimat yang baik, bervariasi dan Smaldino, et.al. (2008, p.312) menjelaskan
mudah dipahami. Aspek tata tulis berkaitan de- bahwa
ngan penggunaan tanda baca, penulisan huruf, Strories can be entertaining and infor-
dan pemakaian huruf kapital yang tepat. Aspek mative. Storytelling is an important skill to
penilaian tes menulis, maka dijadikan sebagai develop in students of all ages. Video story-
pedoman dalam menilai hasil tes menulis siswa. telling allows students to be creative while
Proses pembelajaran keterampilan menu- developing their visual literacy skill, writing
lis dapat berjalan dengan baik dan sesuai ha- skill and video production skilss.
rapan apabila pelaksanaannya memperhatikan
komponen pembelajaran. Komponen pembel- Smaldino menjelaskan kisah cerita bisa
ajaran tersebut meliputi guru yang kreatif, siswa menghibur dan informatif. Menceritakan kem-
yang proaktif, tujuan pembelajaran yang dise- bali sebuah kisah cerita merupakan salah satu
suaikan dengan perkembangan, bahan pembel- kemampuan penting untuk dikembangkan pada
ajaran yang beraneka ragam, strategi atau pun siswa dari seluruh usia. Maka, pembelajaran
menulis kembali isi cerita pada siswa di Seko-
metode pembelajaran yang variatif, media
lah Dasar akan membawa dampak positif de-
pembelajaran yang menyenangkan dan evaluasi
pembelajaran yang tepat. Beberapa komponen ngan menyesuaikan isi cerita. Penceritaan kisah
tersebut yang memiliki peranan penting dalam cerita lewat video memungkinkan para siswa
untuk kreatif sembari mengembangkan kemam-
menentukan proses pembelajaran adalah guru.
Guru dituntut mampu mengembangkan kreati- puan mereka memahami visual, kemampuan
vitas dalam mengajar serta mampu memilih menulis, dan kemampuan memproduksi video”.
media pembelajaran yang tepat sebagai alat Media yang digunakan pada kelompok
eksperimen II yaitu media gambar. Media gam-
bantu atau sarana dalam menyampaikan materi.
bar merupakan salah satu jenis dari media
Penggunaan media pembelajaran disesuaikan
dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa visual atau dikatakan sebagai media grafis.
agar tujuan kompetensi dasar pembelajaran Pengertian media visual menurut Sanjaya
dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat (2010, p.211) yaitu “media yang dapat dilihat
saja, tidak mengandung unsur suara”. Dari
Daryanto (2013, p.18) bahwa” pemilihan media
pengertian media menurut Sanjaya dijelaskan
disesuaikan dengan tujuan, materi, serta ke-
mampuan dan karakteristik pembelajar, akan bahwa media visual merupakan media yang
sangat menunjang efisiensi dan efektifitas pro- penyampaian informasi hanya menekankan
ses dan hasil pembelajaran” pada aspek penglihatan saja. Penggunaan media
Keberhasilan suatu proses pembelajaran gambar cetak dalam pembelajaran menulis
tidak terlepas dari peran media didalamnya, kembali isi cerita dapat membatu siswa dalam
karena penggunaan media yang tepat mampu mengembangkan imajinasi untuk dituangkan
meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa dalam tulisan. Sujana & Rivai (2011, p.9)
khususnya dalam keterampilan menulis kembali menyatakan pendapatnya bahwa ”pengajaran
isi cerita. Pengertian media adalah pengantar akan lebih efektif apabila objek dan kejadian
pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan divisualisasikan secara realistik menyerupai ke-
demikian media merupakan wahana penyalur adaan sebenarnya, namun tidaklah berarti

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 25
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

bahwa media harus selalu menyerupai keadaan Berdasarkan teori kerucut pengalaman
sebenarnya”. Atas dasar tersebut penggunaan Edgar Dale, belajar dengan menggunakan
media gambar cetak dapat membantu siswa indera ganda yaitu pandang dan dengar akan
untuk dapat menumbuhkan minat dalam memberikan keuntungan bagi siswa. Hal terse-
menulis kembali isi cerita karena siswa merasa but dijelaskan juga oleh Azhar (2014, p.10)
mudah dan terbantu dalam menungakan ide bahwa “agar proses belajar mengajar dapat ber-
cerita yang akan ditulis. hasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk
Media yang digunakan kelompok kontrol memanfaatkan semua alat inderanya”. Dengan
berupa media konvensional yaitu media papan demikian, siswa akan belajar lebih banyak jika
tulis. Media papan tulis digolongan pada media dapat memanfaatkan indera pandang dan de-
pajang yang digunakan untuk menyampaikan ngar daripada materi pelajaran disajikan hanya
pesan atau informasi di depan kelompok kecil dengan stimulus pandang atau hanya dengan
(Arsyad, 2014, p.42). Dijelaskan bahwa media stimulus dengar saja.
papan tulis termasuk media panjang yang Penggunaan media dalam pembelajaran
sederhana, dimana hampir setiap ruang tersedia menulis dapat membangkitkan keinginan dan
sebuah papan tulis yang bermanfaat untuk minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
penyampaian sebuah informasi sederhana. rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan mem-
Penelitian dilaksakan atas dasar bahwa bawa pengaruh psikologis terhadap siswa ber-
media berfungsi mengarahkan siswa untuk kaitan dengan cerita yang diterima. Berdasarkan
memperoleh berbagai pengalaman belajar latar belakang permasalahan yang dihadapi
(Indriana, 2011, p.47). Selain itu, penelitian siswa kelas V SDN Se-Gugus V Kasihan Ban-
Carrol, & Holly (2006, p.281) menjelaskan tul dalam pembelajaran menulis kembali isi
bahwa penggunaan media video berpengaruh cerita yaitu alur cerita yang kurang runtut serta
signifikan terhadap kemampuan mendengarkan ide cerita yang kurang detail. Selain itu,
dan menggunakan kosa kata dalam menulis kesalahan tata tulis baik ejaan, kosa kata dan
dibandingkan dengan menggunakan media teks. tanda baca ketika siswa menulis kembali isi
Berdasarkan penelitian relevan, penggunaan cerita. Berdasarkan permasalahan yang diha-
media yang tepat dan sesuai dengan tujuan bel- dapi, hal ini menuntut guru untuk mengajar
ajar mampu meningkatkan pengalaman belajar lebih kreatif dan tidak membosankan. Karena
sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar itu, guru memerlukan media pembelajaran
yang maksimal. Alasan tersebut sejalan dengan sebagai alat bantu dalam mengajar. Adapun
pendapat yang dikemukakan oleh Edgar Dale pembelajaran Bahasa Indonesia masih berpusat
(Sadiman, 2014, p. 8) berdasarkan gambar ke- pada guru (teacher centered) saat pembelajaran
rucut pengalaman, bahwa pengetahuan itu dapat menulis. Media yang digunakan guru dalam
diperoleh melalui pengalaman langsung dan pembelajaran menulis masih kurang bervariasi.
pengalaman tidak langsung. Semakin langsung Kurangnya penggunaan media yang bervariasi
objek yang dipelajari, maka semakin konkret menyebabkan siswa kurang berminat dalam
pengetahuan yang diperoleh, semakin tidak kegiatan menulis kembali isi cerita karena
langsung pengetahuan itu diperoleh, maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selalu
semakin abstrak pengetahuan siswa. Klasifikasi monoton.
tersebut dikenal dengan nama kerucut penga- Tujuan penelitian ini yaitu untuk menge-
laman (cone of experience) dari Edgar Dale. tahui (1) pengaruh media video terhadap kete-
rampilan menulis siswa kelas V SD; (2)
pengaruh media gambar terhadap keterampilan
menulis siswa kelas V SD; dan (3) perbedaan
pengaruh media video dan gambar terhadap
keterampilan menulis siswa kelas V SD. Ada-
pun manfaat penelitian meliputi manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dalam pemilihan media pembelajaran
yang tepat dan hasil penelitihan dapat dijadikan
sebagai bahan acuan bagi penelitian lebih lanjut
terutama tentang keterampilan menulis melalui
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale media video dan gambar. Manfaat praktik yaitu

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 26
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan per- masing melakukan penskoran terhadap sejum-
timbangan dalam memilih media pembelajaran lah peserta tes yang sama (Djiwandono, 2011,
yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. p. 187).
Bagi siswa, dapat menumbuhkan minat menulis Desain yang digunakan dalam penelitian
sehingga siswa semakin mahir dalam menulis. ini adalah Randomized Control Group Pretestt-
Bagi sekolah, hasil penelitian memberikan sum- Posttestt Design (Suryabrata, 2013, p.118).
bangan yang berharga dalam rangka perbaikan Dalam desain ini terdapat tiga kelompok yang
sistem pembelajaran sekolah terutama dipilih secara acak dan diasumsikan ketiga
penggunaan media pembelajaran dalam proses kelompok memiliki karakteristik yang sama
pembelajaran. (homogen). Dua kelompok diberi perlakuan
(eksperimen), dan satu kelompok dijadikan
Metode
sebagai kelompok kontrol. Pada ketiga kelom-
Penelitian yang dilaksanakan mengguna- pok diberikan tes keterampilan menulis tahap
kan pendekatan kuantitatif. Adapun jenis awal (soal dan mekanismenya sama), kemudian
penelitiannya yaitu eksperimen semu (quasi diberikan perlakuan khusus untuk kelompok
eksperiment). Penelitian ini dilakukan di SDN eksperimen, dan akhirnya diberikan tes kete-
Se-Gugus V Kecamatan Kasihan-Bantul. Wak- rampilan menulis tahap akhir (soal dan meka-
tu penelitian dilakukan pada semester II Tahun nismenya sama). Hasil ketiga tes keterampilan
ajaran 2014/2015. menulis tahap akhir dibandingkan atau diuji
Populasi dalam penelitian ini seluruh perbedaannya. Hasil tes menulis tahap awal dan
siswa kelas V SDN Se-Gugus V Kecamatan tahap akhir pada masing-masing kelompok juga
Kasihan Bantul tahun ajaran 2014/2015 yang dibandingkan atau diuji perbedaannya. Jika
terdiri dari 4 SD Negeri dengan jumlah total antara tes keterampilan menulis tahap awal dan
124 siswa dari 5 kelas. Teknik pengambilan tahap akhir pada kelompok eksperimen menun-
sampel dilakukan secara random sampling yang jukkan perbedaan, maka terdapat pengaruh dari
artinya tiap unit dalam sampel mempunyai perlakuan yang diberikan.
peluang yang sama untuk dipilih. Langkah-langkah penelitian yang dilaku-
Variabel yang ada dalam penelitian ada kan adalah (1) melakukan prasurvei dan meng-
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel be- ajukan perizinan sekolah, (2) pembuatan instru-
bas (independent variables) merupakan varibel- men, validasi instrumen dan uji coba instrumen,
variabel yang menyebabkan, mempengaruhi (3) mengadakan koordinasi dengan guru ber-
atau berefek pada hasil. Variabel terikat (depen- kaitan dengan pembelajaran keterampilan
dent variables) merupakan variabel respon atau menulis kembali isi cerita dengan menggunakan
variabel kriteria yang diasumsikan mendapat media video dan media gambar, (4) melakukan
pengaruh dari variabel bebas. pretest, (5) pemberian perlakuan pada kelom-
Teknik pengumpulan data dalam peneliti- pok eksperimen I menggunakan media video
an ini menggunakan tes ujuk kerja berupa hasil dan kelompok eksperimen II menggunakan
skor keterampilan menulis kembali isi cerita media gambar, (6) memberikan posttest pada
oleh siswa, sedangkan instrumen penelitian masing-masing kelompok penelitian, dan (7)
yang dikembangkan yaitu pedoman penilaian analisis data.
tes menulis kembali isi cerita. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini
Validitas instrumen menggunakan peng- menggunakan statistik deskriptif dan statistika
ujian validitas isi. Pengujian validitas isi dilaku- inferinsial. Analisis deskriptif digunakan untuk
kan dengan membandingkan antara isi instru- menyajikan data yang telah diperoleh dari hasil
men dengan materi pelajaran yang diajarkan pretest dan posttest pada keterampilan menulis
atau berdasarkan kisi-kisi instrumen tes menulis isi cerita pada kelompok eksperimen dan ke-
kembali isi cerita, langkah selanjutnya melalui lompok kontrol berupa (mean, standar deviasi,
pengujian dari dosen ahli (expert judgement). skor minimum dan skor maksimum) akan
Setelah instrumen mendapatkan persetujuan disajikan dalam bentuk tabel sehingga penyaji-
dari dosen ahli dilakukan uji coba untuk an data akan mudah dipahami. Analisis
mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tes. inferensial digunakan digunakan untuk menguji
Reliabilitas instrumen menggunakan reliabilitas parameter populasi melalui statistik, atau
inter-rater memperhitungkan tingkat reliabilitas menguji ukuran populasi melalui data sampel.
dari dua deretan skor yang diperoleh dari dua Teknik statistik yang digunakan dalam
orang korektor atau penguji, yang masing- penelitian ini adalah teknik Analisis Varians

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 27
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

satu jalur. Hasil perhitungan uji Anava dinyata- mengetahui kemampuan awal menulis kembali
kan dengan nilai F. Jika hasil anava menunjuk- isi cerita siswa. Setelah itu, kelompok peneliti-
kan Fhitung > Ftabel, yaitu Ho ditolak yang artinya an diadakan uji normalitas untuk melihat apa-
ada perbedaan yang signifikan ketiga kelom- kah semua kelompok penelitian dalam keadaan
pok, maka dilanjutkan uji LSD untuk menge- berdistribusi normal atau tidak dan uji homo-
tahui masing-masing pengaruh perbedaan genitas untuk melihat apakah semua kelompok
penggunaan media setiap kelompok. Analisis penelitian dalam keadaan homogen atau hetero-
inferinsial dalam penelitian ini menggunakan gen. Untuk melihat hasilnya, dapat dilihat hasil
bantuan perhitungan dengan SPSS 22. kedua uji tersebut sebagai berikut.
Dalam teknik analisis Anava, data harus
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Pretest Menulis
memenuhi kriteria yaitu (1) uji normalitas, uji
Kembali Isi Cerita
ini dikenakan pada hasil tes keterampilan
menulis tahap awal dan akhir untuk kelompok Kelompok Penelitian Statistic df Sig.
eksperimen dan kelompok kontrol untuk KE I 0,157 23 0,147
mengetahui bahwa hasil belajar awal dan akhir KE II 0,176 23 0,063
siswa sesudah perlakuan yang diambil pada KK 0,175 23 0,066
masing-masing kelas berdistribusi normal. Uji Keterangan:
KE I = kelompok eksperimen 1
normalitas ini dilakukan dengan menggunakan
KE II = kelompok eksperimen 2
uji Kolmogorof-Smirnov, data berdistribusi KK = kelompok kontrol
normal jika signifikansi > 0,05 (2) uji homo-
genitas, uji kesamaan varians (homogenitas) Berdasarkan Tabel 1 hasil uji normal-itas
bertujuan untuk mengetahui apakah sampel pretest menulis kembali isi cerita menun-jukkan
berasal dari populasi yang homogen. Uji homo- bahwa semua kelompok penelitian berdistribusi
genitas ini dilakukan terhadap hasil keteram- normal dengan taraf signifikansi > 0,05.
pilan menulis tahap awal kelompok kelas kon- Tabel 2. Uji Homogenitas Pretestt Menulis
trol. Pengujian homogenitas dilakukan dengan Kembali Isi Cerita
uji Levene statistic. Data akan homogen jika
signifikansi > 0,05. Homogenitas digunakan Levene Statistic df1 df2 Sig.
untuk mengetahui kesamaan varians antara 0,051 2 66 0,950
ketiga kelompok. Setelah uji normalitas dan Semua kelompok penelitian juga dalam
homogenitas, maka dapat dilanjutkan dengan keadaan homogen hal ini ditunjukkan dengan
uji Anava satu jalur. nilai sig > 0,05 yaitu nilai sig sebesar 0,950.
Hasil dan Pembahasan Sebelum diadakan perlakuan juga diuji tingkat
sebaran siswa pada kelompok penelitian untuk
Deskripsi Hasil melihat apakah ada perbedaan sebaran siswa
Sebelum memberikan perlakuan pada antara kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok eksperimen, terlebih dahulu diberi- kontrol. Oleh karena itu, diadakan uji Anava
kan pretest pada kelompok kontrol dan kelom- untuk melihat perbedaan. Uji Anava dapat
pok eksperimen. Pretest bertujuan untuk dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Anava Pretest Menulis Kembali Isi Cerita
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 0,049 2 0,024 0,202 0,818
Within Groups 8,005 66 0,121
Total 8,054 68
Tabel 4. Hasil Data Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Ket.
KE I KE II KK KE I KE II KK
Mean 2,54 2,48 2,51 3,05 2,83 2,57
SD 0,35 0,35 0,33 0,35 0,35 0,4
Varians 0,13 0,12 0,11 0,14 0,12 0,16
Min 2,00 2,00 2,00 2,50 2,25 2,00
Max 3,25 3,25 3,00 3,75 3,50 3,25
Siswa 23 23 23 23 23 23

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 28
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

Berdasarkan tabel 3 hasil uji anava pada pretest ke posttest masing-masing kelompok
pretest diketahui Fhitung sebesar 0,202. Bila nilai yaitu kelompok eksperimen I mengalami pe-
Fhitung dikonfirmasikan dengan Ftabel dengan taraf ningkatan sebesar 0,51. Kelompok eksperimen I
signifikansi 0,05 (5%) dk 2 untuk pembi-lang mengalami peningkatan sebesar 0,35. Kelom-
dan 66 untuk penyebut, diperoleh angka F tabel pok kontrol mengalami peningkatan sebesar
3,14. Berdasarkan Tabel 3 hasil uji anava dike- 0,06. Berdasarkan kenaikan rata-rata setelah
tahui nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dilakukan posttest diketahui bahwa media yang
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbe- memiliki pengaruh positif terhadap keteram-
daan yang signifikan kemampuan awal kete- pilan menulis yaitu dimulai dari penggunaan
rampilan menulis kembali isi cerita peserta media video, media gambar dan media papan
didik pada kelompok eksperimen I, kelompok tulis.
eksperimen II dan kelompok kontrol. Dari hasil
Hasil Uji Hipotesis
uji Anava bahwa semua kelompok dalam
keadaan sama, maka penelitian bisa dilanjutkan Uji hipotesis dilakukan setelah uji
ke tahap berikutnya yaitu pemberian perlakuan normalitas dan homogenitas terpenuhi. Hal ini
(treatment) pada semua kelompok penelitian berarti persyaratan parametrik uji hipotesis
dengan menggunakan media pembelajaran. menggunakan Anova satu jalur yang dilanjut-
Kegiatan pembelajaran berjalan seperti kan dengan uji LSD dapat dilaksanakan dengan
biasa dengan menyesuaikan jadwal pembelajar- syarat Ho ditolak yang artinya terdapat per-
an bahasa Indonesia. Sebelum penelitian dilaku- bedaan antar kelompok penelitian. Hipotesis
kan terlebih dahulu guru diberikan pengarahan yang diuji yaitu pertama, media video pengaruh
berkaitan dengan penggunaan media yang digu- positif dan signifikan terhadap keterampilan
nakan dalam pembelajaran menulis kembali isi menulis siswa kelas V SD. Kedua, media gam-
cerita khususnya pada kelompok eksperimen. bar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Untuk kelompok kontrol pembelajaran menulis keterampilan menulis siswa kelas V SD. Ke-
kembali isi cerita menggunakan media yang tiga, Terdapat perbedaan pengaruh media video
biasa digunakan guru yaitu media papan tulis. dan gambar terhadap keterampilan menulis
Adapun pelakuan yang dilakukan sebanyak 5 siswa kelas V SD.
kali dalam penelitian dengan soal tes sama se- Sebelum dilakukannya uji Anava satu
tiap kegiatan pembelajaran yang membedakan jalur, uji asumsi normalitas dan homogenitas
adalah penggunaan media pembelajaran. Sete- harus terpenuhi. Hasil dari uji normalitas dan
lah perlakuan diberikan pada siswa diikuti homogenitas dapat dilihat dari Tabel 5.
dengan pemberian tugas tes menulis yang sama, Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Posttest Menulis
selanjutnya baik kelompok eksperimen dan Kembali Isi Cerita
kelompok kontrol diberikan posttest dengan
soal yang sama. Pemberian posttest bertujuan Kelompok Penelitian Statistic df Sig.
untuk mengetahui hasil ketrampilan menulis KE 1 (media video) 0,166 23 0,100
kembali isi cerita setelah adanya pemberian KE 2 (media gambar) 0,173 23 0,073
perlakuan. KK (media papan tulis) 0,176 23 0,064
Pembacaan data hasil prestes dan posttest
yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk Berdasarkan Tabel 5 hasil uji normalitas
tabel. Hal ini bertujuan untuk mempermudah posttest menulis kembali isi cerita menunjukkan
dalam pembacaan skor hasil pretest maupun bahwa semua kelompok penelitian berdistribusi
posttest, selain itu dpat diketahui perbedaan normal dengan taraf signifikansi > 0,05.
masing kelompok dari hasil pretest dan posttest. Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Posttest
Berdasarkan Tabel 4 data pretest dan Menulis Kembali Isi Cerita
posttest keterampilan menulis kembali isi cerita
menjelaskan bahwa, rata-rata kelompok ekspe- Levene Statistic df1 df2 Sig.
rimen I, kelompok eksperimen II dan kelompok 0,231 2 66 0,794
kontrol pada pelaksanaan pretest tidak ada per- Berdasarkan Tabel 6 hasil uji homoge-
bedaan. Pada hasil posttest rata-rata kelom-pok nitas posttest menulis kembali isi cerita bahwa
eksperimen I, kelompok eksperimen II dan ke- semua kelompok penelitian juga dalam keadaan
lompok kontrol mengalami peningkatan, namun homogen hal ini ditunjukkan dengan nilai sig >
terdapat perbedaan pada perolehan rata-rata tiap 0,05 yaitu nilai sig sebesar 0,794. Setelah uji
kelompok. Diketahui bahwa rata-rata kenaikan normalitas dan homogenitas diketahui, maka

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 29
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

dapat melakukan pengujian hipotesis pertama, rampilan menulis antara kelompok eksperimen
kedua dan ketiga dengan dipaparkannya hasil I menggunakan media video dengan kelompok
perhitungan posttest anava satu jalur yang kontrol menggunakan media papan tulis diper-
dilanjutkan dengan uji LSD dengan program oleh probabilitas sebesar sebesar 0,000 lebih
SPSS 22 disajikan pada Tabel 7. kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan
Berdasarkan hasil analisis variansi anava yaitu 0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat
satu jalur Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
Fhitung sebesar 9,750. Bila nilai Fhitung dikonfir- signifikan penggunaan media video dan media
masikan dengan Ftabel dengan taraf signifikansi konvensional terhadap keterampilan menulis
0,05 (5%), dk 2 untuk pembilang dan 66 untuk kembali isi cerita siswa kelas V Sekolah Dasar.
penyebut, diperoleh Ftabel 3,14. Dengan kriteria Untuk menentukan apakah media video
ketentuan jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka memiliki pengaruh yang lebih baik, maka perlu
Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan melihat Tabel 8 tentang perbandingan batas atas
sig-nifikan. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dan batas bawah kelompok eksperimen I de-
maka Ho ditolak artinya terdapat perbedaan ngan kelompok kontrol. Apabila batas atas dan
signifikan. Dari hasil uji Anava satu jalur dike- batas bawah kelompok eksperimen I terhadap
tahui Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho dito- kelompok kontrol lebih besar dari batas atas
lak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada dan batas bawah kelas kontrol terhadap kelas
perbedaan yang signifikan antara penggunaan eksperimen I, maka dapat disimpulkan bahwa
media video, gambar dan papan tulis terhadap media video memiliki pengaruh yang lebih baik
keterampilan menulis siswa kelas V SD. Selan- dibandingkan dengan media konvensional
jutnya, untuk mengetahui media mana yang (papan tulis). Batas bawah konfidensi kelas eks-
lebih berpengaruh positif dan signifikan dari perimen I terhadap kelas kontrol bernilai positif
ketiga media pembelajaran tersebut, maka sebesar 0,2678 dan batas atas bernilai positif
dilanjutkan dengan uji LSD yang hasilnya sebesar 0,7104, sedangkan batas bawah dan
terdapat pada Tabel 8. batas atas konfidensi kelas kontrol terhadap
kelas eksperimen I bernilai negatif yaitu -
Uji Hipotesis Pertama
0,7104 dan -0,278. Dapat disimpulkan bahwa
Uji hipotesis yang pertama adalah “media batas atas dan batas bawah kelompok eksperi-
video berpengaruh positif dan signifikan terha- men I terhadap kelompok kontrol lebih besar
dap keterampilan menulis siswa kelas V SD”. dari batas atas dan batas bawah kelompok kon-
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika nilai trol terhadap kelompok eksperimen I. Dengan
signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak jika nilai demikian, pembelajaran menulis kembali isi
signifikansi < 0,05. cerita menggunakan media video memiliki pe-
Berdasarkan Tabel 8, secara keseluruhan ngaruh yang lebih baik dibandingkan meng-
hasil perhitungan dengan uji LSD tentang gunakan media konvensional (papan tulis).
adanya perbedaan yang signifikan dalam kete-
Tabel 7. Hasil Uji Anava Satu Jalur Posttest Menulis Kembali Isi Cerita
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 2,755 2 1,378 9,750 0,000
Within Groups 9,326 66 0,141
Total 12,082 68
Tabel 8. Hasil Uji LSD
Multiple Comparisons
Dependent Variable:Posttest
95% Confidence Interval
(I) Media (J) Media Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
Lower Bound Upper Bound
LSD Video Gambar 0,22826* 0,11085 0,043 0,0069 0,4496
konvensional 0,48913* 0,11085 0,000 0,2678 0,7104
Gambar Video -0,22826* 0,11085 0,043 -0,4496 -0,0069
konvensional 0,26087* 0,11085 0,022 0,0396 0,4822
konvensional Video -0,48913* 0,11085 0,000 -0,7104 -0,2678
Gambar -0,26087* 0,11085 0,022 -0,4822 -0,0396
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 30
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

Selain itu diketahui kelompok eksperi- gambar memiliki pengaruh yang lebih baik
men I mengalami peningkatan rata-rata setelah dibandingkan menggunakan media konven-
mendapatkan perlakuan penggunaan media sional (papan tulis).
video dalam keterampilan menulis kembali isi Selain itu diketahui kelompok eksperi-
cerita sebesar 0,51. Dari hasil uji Anava dan men II mengalami peningkatan rata-rata setelah
LSD dapat diketahui bahwa media video ber- mendapatkan perlakuan penggunaan media
pengaruh positif dan signifikan terhadap kete- gambar dalam keterampilan menulis kembali isi
rampilan menulis siswa kelas V SDN Se-gugus cerita sebesar 0,35. Dari hasil uji Anava dan
V Kecamatan Kasihan-Bantul pada pembel- LSD dapat diketahui bahwa media gambar
ajaran Bahasa Indonesia. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keterampilan menulis siswa kelas V SDN Se-
Hipotesis Kedua
gugus V Kecamatan Kasihan-Bantul pada
Uji hipotesis yang kedua adalah “media pembelajaran Bahasa Indonesia.
gambar berpengaruh positif dan signifikan
Hipotesis Ketiga
terhadap keterampilan menulis siswa kelas V
SD”. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika Uji hipotesis yang kedua adalah “terda-
nilai signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak jika pat perbedaan pengaruh media video dan gam-
nilai signifikansi < 0,05. bar yang signifikan terhadap keterampilan
Berdasarkan Tabel 8, secara keseluruhan menulis siswa kelas V SD”. Kriteria pengujian
hasil perhitungan dengan uji LSD tentang adalah Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05
adanya perbedaan yang signifikan dalam kete- dan Ho ditolak jika nilai signifikansi < 0,05.
rampilan menulis antara kelompok eksperimen Berdasarkan Tabel 8, secara keseluruhan
II menggunakan media gambar dengan kelom- hasil perhitungan dengan uji LSD tentang ada-
pok kontrol menggunakan media papan tulis nya perbedaan yang signifikan dalam keteram-
diperoleh probabilitas sebesar 0,022 lebih kecil pilan menulis antara kelompok eksperimen I
dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu menggunakan media vedio dengan kelompok
0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpul- eksperimen II menggunakan media gambar
kan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diperoleh probabilitas probabilitas sebesar
penggunaan media gambar dan konvensional 0,043 lebih kecil dari taraf signifikansi yang
terhadap keterampilan menulis kembali isi ditetapkan yaitu 0,05 maka Ho ditolak, sehing-
cerita siswa kelas V Sekolah Dasar. ga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Untuk menentukan apakah media gambar penggunaan media video dan media gambar
memiliki pengaruh yang lebih baik maka perlu terhadap keterampilan menulis kembali isi
melihat tabel 8 tentang perbandingan batas atas cerita siswa kelas V Sekolah Dasar.
dan batas bawah kelompok eksperimen II de- Untuk menentukan apakah penggunaan
ngan kelompok kontrol. Apabila batas atas dan media video memiliki pengaruh yang lebih baik
batas bawah kelompok eksperimen II terhadap dibandingkan penggunaan media gambar maka
kelompok kontrol lebih besar daripada batas perlu melihat Tabel 8 tentang perbandingan
atas dan batas bawah kelas kontrol terhadap ke- batas atas dan batas bawah kelompok eksperi-
las eksperimen II, maka dapat disimpulkan bah- men I dengan kelompok eksperimen II. Apabila
wa media gambar memiliki pengaruh yang batas atas dan batas bawah kelompok eksperi-
lebih baik dibandingkan dengan media konven- men I terhadap kelompok eksperimen II lebih
sional (papan tulis). Batas bawah konfidensi besar dari batas atas dan batas bawah kelas eks-
kelas eksperimen II terhadap kelas kontrol perimen II terhadap kelas eksperimen I, maka
bernilai positif sebesar 0,0396 dan batas atas dapat disimpulkan bahwa media video memiliki
bernilai positif sebesar 0,4822, sedangkan batas pengaruh yang lebih baik diban-dingkan dengan
bawah dan batas atas konfidensi kelas kontrol media gambar. Batas bawah konfidensi kelas
terhadap kelas eksperimen II bernilai negatif eksperimen I terhadap kelas eksperimen II
yaitu -0,4822 dan -0,0396. Dapat disimpulkan bernilai positif sebesar 0,0069 dan batas atas
bahwa batas atas dan batas bawah kelompok bernilai positif sebesar 0,4496 sedangkan batas
eksperimen II terhadap kelompok kontrol lebih bawah dan batas atas konfidensi kelas eksperi-
besar daripada batas atas dan batas bawah men II terhadap kelas eksperimen I bernilai
kelompok kontrol terhadap kelompok eksperi- negatif yaitu -0,4496 dan -0,0069. Dapat disim-
men II. Dengan demikian, pembelajaran menu- pulkan bahwa batas atas dan batas bawah
lis kembali isi cerita menggunakan media kelompok eksperimen I terhadap kelompok

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 31
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

eksperimen II lebih besar dari pada batas atas Penelitian yang dilakukan sebagai upa-ya
dan batas bawah kelompok eksperimen II untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
terhadap kelompok eksperimen I. Dengan demi- video dan gambar terhadap keterampilan menu-
kian, pembelajaran menulis kem-bali isi cerita lis siswa kelas V SDN pada pembelajaran
menggunakan media video memiliki pengaruh Bahasa Indonesia. Hal ini didasarkan pada teori
yang lebih baik dibandingkan menggunakan Edgar Dale yang menjelaskan bahwa pengeta-
media gambar. huan itu dapat diperoleh melalui pengalaman
langsung dan pengalaman tidak langsung. Se-
Pembahasan Hasil Penelitian
makin langsung objek yang dipelajari, maka
Pembelajaran bahasa Indonesia kete- semakin konkret pengetahuan yang diperoleh,
rampilan menulis merupakan salah satu kete- semakin tidak langsung pengetahuan itu diper-
rampilan yang lebih sulit dibandingkan tiga oleh, maka semakin abstrak pengetahuan siswa
keterampilan berbahasa lain bahkan oleh penu- (Sadiman, 2014, p.8). Klasifikasi tersebut dike-
tur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun nal dengan nama kerucut pengalaman (cone of
(Nurgiyantoro, 2013, p.442). Maka, untuk ma- experience) dari Edgar Dale. Adapun media
hir dalam keterampilan menulis siswa dibutuh- yang digunakan merupakan media yang paling
kan banyak praktek dan latihan, selain itu dekat dan sering dijumpai oleh siswa yaitu
dibutuhkan penggunaan media pembelajaran media video, media gambar dan media papan
yang tepat untuk menumbuhkan minat terhadap tulis.
keterampilan menulis. Hal ini disebabkan, Berdasarkan hasil penelitian dijelaskan
kurangnya rasa suka siswa terhadap aktivitas bahwa (1) media video berpengaruh positif dan
menulis yang akan berakibat kurang maksi- signifikan terhadap keterampilan menulis; (2)
malnya hasil yang diperoleh. Menulis yang baik media gambar berpengaruh positif dan signi-
diperlukan penguasaan meliputi unsur keba- fikan terhadap keterampilan menulis; dan (3)
hasaan dan unsur diluar bahasa itu yang terdapat perbedaan pengaruh media video dan
meliputi aspek yang ada dalam cerita, sehingga gambar terhadap keterampilan menulis. Hal ini
kompetensi menulis begitu sulit dikuasi oleh didasarkan pada uji Anava Satu jalur dilanjut-
siswa khususnya kelas V Sekolah Dasar dalam kan dengan uji LSD. Untuk mengetahui penga-
pembelajaran menulis kembali isi cerita. ruh penggunaan media dalam keterampilan
Pembelajaran bahasa Indonesia khusus- menulis, terlebih dahulu kondisi siswa pada
nya keterampilan menulis di Sekolah Dasar se- awal pembelajaran adalah sama. Hal ini diketa-
lama ini dianggap oleh siswa sebagai pembel- hui dengan memberikan pretest pada semua
ajaran yang membosankan. Siswa memiliki rasa kelompok baik eksperimen maupun kontrol.
bosan ketika guru akan mengajarkan kompe- Dari hasil pretest yang rata-rata kelompok
tensi menulis. Untuk mengatasi permasalahan eksperimen dan kontrol tidak ada perbedaan
tersebut, tentu guru harus memiliki cara khusus yang signifikan. Hasil uji anava satu jalur
agar dapat menumbuhkan minat dan ketertarik- pretest menunjukkan juga bahwa tidak ada
an dalam mengikuti pembelajaran menulis perbedaan antara kelompok eksperimen dan
disekolah. Salah satu komponen yang mampu kelompok kontrol. Sebelum melakukan uji satu
meningkatkan keterampilan menulis kembali isi jalur terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
cerita dengan penggunaan media pembelajaran dan homogenitas, setelah syarat uji normalitas
yang tepat. dan homogenitas terpenuhi dapat dilakukan uji
Media pembelajaran sangat dibutuhkan anava. Dari uji anava satu jalur menunjukkan
untuk menunjang minat siswa untuk gemar dan nilai sig sebesar 0,818 > 0,05 Ho diterima, yang
mahir dalam menulis baik cerita fiksi maupun artinya tidak terdapat perbedaan kelompok
nonfiksi. Pemilihan media pembelajaran sangat eksperimen dan kontrol, maka penelitian dapat
diperlukan agar tujuan dari kompetensi dasar dilakukan.
dapat tercapai. Secara umum hasil observasi Penelitian ini bertujuan untuk mengeta-
pada kelas eksperimen menunjukkan adanya hui seberapa besar prosentasi pengaruh penggu-
perubahan dimana siswa menjadi serius dalam naan media video, gambar dan konvensional
mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas terhadap keterampilan menulis kembali isi
dengan baik meskipun masih terdapat sedikit cerita kelas V SDN Se-Gugus V Kecamatan
siswa yang belum menunjukkan perubahan Kasihan-Bantul. Setelah siswa diberikan perla-
yang mencolok. Pada kelompok kontrol pem- kuan sesuai dengan media yang digunakan pada
belajaran berlangsung seperti biasa. kelompok eksperimen I menggunakan media

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 32
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

video, kelompok eksperimen II menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam pembel-
media gambar dan kelomopok kontrol meng- ajaran menulis kembali isi cerita yang harus
gunakan media konvensional (papan tulis) disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pem-
maka langkah selanjutnya diberikan posttest belajaran menulis kembali isi cerita pada kelas
pada seluruh kelompok eksperimen dan kelom- kontrol, media yang digunakan adalah papan
pok kontrol. Soal posttest yang diberikan adalah tulis dimana proses pembelajaran menulis di-
sama. Setelah diperoleh hasil data skor posttest awali guru membacakan cerita dengan bantuan
keterampilan menulis kembali isi cerita, data media papan tulis untuk menulis pokok-pokok
akan diuji dengan uji anava satu jalur. Sebelum cerita. Hal tersebut menyebabkan kurang me-
dilakukan uji anava satu jalur, asumsi uji numbuhkan minat menulis dan siswa kesulitan
normalitas dan homogenitas harus dipenuhi. menuangkan ide cerita. Penggunaan media
Diketahui uji normalitas pretest kelompok eks- video merupakan salah satu upaya untuk mem-
perimen I sebesar 0,147 kelompok eksperimen perjelas pemahaman materi pembelajaran ber-
II sebesar 0,063 dan kelompok kontrol sebesar kaitan cerita yang disampaikan. Selain itu,
0,066. Berdasarkan nilai sig ketiga kelompok penggunaan media video dalam pembelajaran
disimpulkan data berberdidtribusi normal menulis kembali isi cerita sangat berpengaruh
karena nilai sig > 0,05. terhadap pemahaman dan kemudahan penyerap-
Hasil uji homogenitas pretest baik ke- an materi pembelajaran serta membantu daya
lompok eksperimen I, kelompok eksperimen II ingat perserta didik dengan jangka lama.
dan kelompok kontrol memiliki varians kelom- Perbedaan hasil belajar antara penggu-
pok yang homogen. Diketahui nilai sig sebesar naan media video dan konvensional dikarena-
0,794 > 0,05. Setelah uji normalitas dan homo- kan dengan penggunaan media video dalam
genitas terpenuhi, langkah selanjutnya dilaku- pembelajaran menulis kembali isi cerita mampu
kan pengujian anava satu jalur dengan menggu- menyajikan materi menjadi lebih menarik,
nakan bantuan SPSS 22. Diketahui hasil anava suasana belajar menjadi santai, serta besarnya
satu jalur nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho rasa keingintahuan siswa pada isi cerita yang
ditolak yang artinya terdapat perbedaan peng- disaksikan melalui media video. Hal ini berbeda
gunaan media video, gambar dan konvensional. dengan pembelajaran menggunakan media kon-
Selain nilai signifikansi, nila Fhitung sebesar vensional berupa papan tulis, dimana media
9,750. Bila nilai Fhitung dikonfirmasikan dengan papan tulis yang digunakan sebagai alat bantu
Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), dk 2 dalam pembelajaran menulis kembali isi cerita
untuk pembilang dan 66 untuk penyebut, kurang menarik perhatian siswa dan mereka
diperoleh Ftabel3,14. Dari hasil uji Anava satu terkesan bosan dengan pembelajaran yang
jalur diketahui Fhitung lebih besar dari Ftabel maka monoton. Sehingga diharapkan guru dapat
Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa memilih media pembelajaran yang tepat sesuai
terdapat perbedaan yang signifikan keterampil- dengan karakteristik siswa sehingga hasil
an menulis kembali isi cerita menggunakan belajar dapat tercapai dengan maksimal.
media video, media gambar dan media konven- Hasil hipotesis kedua menunjukkan
sional pada pembelajaran bahasa Indonesia bahwa media gambar berpengaruh positif dan
kelas V Sekolah Dasar. Untuk mengetahui signifikan terhadap keterampilan menulis
pengaruh perbedaan yang signifikan masing- kembali isi cerita. Hal ini dapat diketahui dari
masing penggunaan media dalam keterampilan kenaikan rata-rata kelompok eksperimen II
menulis kembali isi cerita dengan melakukan setelah menggunakan media gambar sebesar
uji lanjut LSD. 0,35. Selain itu, hasil uji LSD diketahui nilai sig
Pada hipotesis pertama diketahui bahwa 0,022 < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya
media video berpengaruh postif dan signifikan terdapat perbedaan secara signifikan pengguna-
terhadap keterampilan menulis. Hal ini dapat an media gambar dengan media konvensional
diketahui dari kenaikan rata-rata kelompok dalam keterampilan menulis kembali isi cerita.
eksperimen I setelah menggunakan media video Selain dari nilai sig, pada tabel uji LSD diketa-
sebesar 0,51. Selain itu, diketahui hasil uji LSD hui terdapat perbedaan yang signifikan mean
nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak bahwa antara media gambar dan media konvensional
ada perbedaan yang signifikan pembelajan me- yaitu sebesar 0,26. Kesimpulan dari hasil uji
nulis yang diajar dengan menggunakan media LSD penggunaan media gambar berpengaruh
video dibandingkan diajar menggunakan media lebih baik dibandingkan menggunakan media
konvensional. Maka, guru perlu memperhatikan

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 33
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

konvensional dalam pembelajaran keterampilan (1) media video berpengaruh positif dan
menulis kembali isi cerita. signifikan terhadap keterampilan menulis pada
Berdasarkan hasil analisis data di atas pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Se-Gugus V Kecamatan Kasihan Bantul dengan
secara signifikan antara penggunaan media kenaikan rata-rata sebesar 0,51 dan taraf signi-
gambar dengan media konvensional dalam fykan 0,000 < 0,05; (2) media gambar
pembelajaran menulis kembali isi cerita. Selain berpengaruh positif dan signifikan terhadap
itu, terdapat perbedaan hasil skor posttest antara keterampilan menulis pada pembelajaran
siswa yang diajar menggunakan media gambar Bahasa Indonesia kelas V SDN Se-Gugus V
dengan menggunakan media konvensional. Kecamatan Kasihan Bantul dengan kenaikan
Perkembangan psikologis seperti faktor usia rata-rata sebesar 0,35 dan taraf signifikan 0,022
dapat mempengaruhi kebiasaan belajar siswa < 0,05; dan (3) terdapat perbedaan pengaruh
dari berbagai tipe. Pada usia (7-11) pada jen- media video dan gambar yang signifikan ter-
jang sekolah dasar secara umum menyukai hadap keterampilan menulis pada pembelajaran
pembelajaran dari yang sifatnya riil. Salah satu Bahasa Indonesia kelas V SDN Se-Gugus V
media sebagai alat bantu pembelajaran yang Kecamatan Kasihan Bantul dengan taraf
dapat menjebatani kebutuhan tersebut adalah signifikan 0,043 < 0,05.
media gambar cetak yang disertai dengan
Daftar Pustaka
konsep verbal biasanya dilihat/dilakukan siswa.
Hal ini dikarenakan media gambar itu menarik, Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran.
menyediakan gambar nyata unik, memperjelas Jakarta: Rajawali Pers.
materi yang bersifat abstrak, mampu meng- Carrol, H., & Holly, Y. (2006). A comparison
ilustrasikan suatu proses. Media gambar cetak study of the effects of a story-based video
yang digunakan dalam pembelajaran dipilih instructional package versus a text-based
gambar-gambar yang sesuai dengan pembel- instructional package in the intermediate-
ajaran berlangsung. Keunggulan inilah yang level foreign language classroom. Calico
tidak terdapat pada media papan tulis dimana Journal, Vol.23, 2.
visual yang ditampilkan dari media papan tulis Daryanto. (2013). Media pembelajaran
berupa teks pokok-pokok cerita kalaupun guru peranannya sangat penting dalam
jika menggambarkan salah satu adegan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
cerita dalam papan tulis atau menempelkan Yogyakarta: Gava Media.
salah satu adegan cerita masih kurang menarik.
Hasil hipotesis ketiga menunjukkan Djiwandono, S. (2011). Tes bahasa pegangan
bahwa terdapat perbedaan pengaruh media vi- bagi pengajar bahasa. Jakarta: PT
deo dan gambar terhadap keterampilan menulis Indeks.
kembali isi cerita. Hal ini didasrkan pada uji Gintings, A. (2010). Esensi praktis belajar &
LSD bahwa nilai sig 0,043 < 0,05 maka Ho pembelajaran. Bandung: Humaniora.
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ter- Indriana, D. (2011). Ragam alat bantu media
dapat perbedaan yang signifikan keterampilan pembelajaran.Yogjakarta: Diva Press.
menulis siswa kelas V Sekolah Dasar pada Iskandarwassid & Sunendar, D. (2013). Strategi
pembelajaran bahasa Indonesia yang diajar pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja
menggunakan media video dibandingkan yang Rosdakarya.
diajar menggunakan media gambar. Selain dari
nilai sig, pada tabel uji LSD diketahui terdapat Langan, J. (2008). Exploring writing:
perbedaan yang signifikan rata-rata (mean) an- paragraph and essays. New York:
tara media video dan media gambar yaitu sebe- McGraw-Hill Companies.
sar 0,228. Kesimpulan dari uji LSD pengguna- Sadiman, A.S., et.al. (2014). Media pendidikan.
an media video berpengaruh lebih baik diban- Jakarta:Rajawali Pers.
dingkan menggunakan media gambar dalam Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran
pembelajaran keterampilan menulis kembali isi berorientasi standar proses pendidikan.
cerita. Jakarta: Prenada Media Group.
Simpulan Nurgiyantoro, B. (2013). Penilaian
pembelajaran bahasa berbasis
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- kompetensi. Yogyakarta: BPFE
hasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa Yogyakarta.

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)
Jurnal Prima Edukasia, 5 (1), January 2017 - 34
Dian Mariya Ulfa, Sunaryo Soenarto

Pringgawidagda, S. (2002). Strategi Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu


penguasaan berbahasa. Yogjakarta: ketrampilan berbahasa. Bandung:
Adicita Karya Nusa. Angkasa.
Rusman. (2013). Belajar dan pembelajaran Tompkins, G.E. (1994). Teaching writing
berbasis komputer: mengembangkan balancing process and product (2rd ed.).
profesionalisme guru abad 21 Jakarta: New York: Macmillan College
Alfabeta,cv. publishing company.
Smaldino, S.E., et.al. (2008). Instructional Tompkins, G.E., & Hoskisson, K. (1995).
technology and media for learning Langguage arts: content and teaching
(9thed.). New Jersey: Merrill Prentice strategies (3rd ed.). Engelewood, NJ: A
Hall. Simon & Schuster Company.
Sudjana, N. & Rivai, A. (2011). Media Zuhdi, D. & Rofi’udin, A. (2002). Pendidikan
pengajaran. Jakarta: Sinar Baru bahasa dan sastra indonesia di kelas
Algensindo. tinggi. Malang: Universitas Negeri
Suryabrata, S. (2013). Metodologi penelitian. Malang Press.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Zulela. (2013). Pembelajaran bahasa
indonesia; apresiasi sastra di sekolah
dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Copyright © 2017, Jurnal Prima Edukasia, ISSN: 2338-4743 (print), ISSN: 2460-9927 (online)

Anda mungkin juga menyukai