KETERAMPILAN
MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD
A.Kartika Armadani
Universitas Negeri Makassar
Jl.Kajenjeng Dalam 11 No.13 081244117214
riskaramadhan853@gmail.com
Abstract:
This study is to find out the effects of the use of animation film media on the narrative text
writing skill of Grade V students of elementary schools (ESs). This study was a quasi-
experimental employing the pretest-posttest control group design. The results of the study
show the control group attained a pretest mean score of 27.92 and a posttest mean score of
29.51; experimental group I attained a pretest mean score of 27.95 and a posttest mean score
of 37.73 while experimental group II attained a pretest score of 27.75 and a posttest mean
score 31.33. The mean gain score attained by the control group was 1.59. The mean gain
score attained by experimental group I was 3.78, and that by experimental group II was 3.58.
The results of the t-test for the control group and experimental group I showed a significance
value of 0.000 < 0.05. The results of the t-test for the control group and experimental group II
show a significance value of 0.000 < 0.05. The result of ANOVA shows a significance value
of 0.000 < 0.05. Based on the data, it can be concluded that there are effects of the use of
animation film media on the narrative text writing skill of Grade V students of ESs.
Keywords: animation film media, text writing skill.
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media film animasi terhadap
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD. Jenis penelitian ini adalah quasi
experiment dengan desain pretest-posttest control group desain. Hasil penilaian menunjukkan
kelompok kontrol memperoleh rata-rata skor pretes 27,92 dan postes 29,51, kelompok
eksperimen I memperoleh ratarata skor pretes 27,95 dan postes 31,73, sedangkan kelompok
eksperimen II memperoleh rata-rata skor pretes 27,75 dan postes 31,33. Peningkatan rata-rata
skor yang diperoleh kelompok kontrol sebesar 1,59. Peningkatan rata-rata skor kelompok
eksperimen I sebesar 3,78 dan peningkatan rata-rata skor kelompok eksperimen II sebesar
3,58. Hasil uji t kelompok kontrol dan kelompok eksperimen I diketahui nilai signifikansi
1
0,000 < 0,05. Hasil uji t kelompok kontrol dan kelompok eksperimen II menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil Anova menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari data
tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan media film animasi terhadap
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD
Kata kunci: menulis karangan narasi, film animasi.
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pretes .105 35 .200(*) .948 35 .100
Postest .103 35 .200(*) .979 35 .736
Tabel 2.Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Yanuarita Widi Astuti, Ali Mustadi 257
Mahasiswa Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor
Levene Statistic df1 df2 Sig. 2, 2014 Tabel 2. Perbandingan Data Statistik
Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
11.120 1 68 .001
dan Kelompok Eksperimen Kelas Data
Keefektifan Bahan AjarMenulis Opini dan Pretest Posttest Peningkatan Kelas
Esai dengan Pembelajaran Berbasis Project- Eksperimen I N (∑x) Mean Mdn Mo Min
Based Learning Max 37 1034 27,95 27,00 27 23 33 37 1174
31,73 32 34 27 37 37 140 3,78 4,00 1272 1 7
Jika ada sub judul di hasil, tuliskan Kelas Eksperimen II N (∑x) Mean Mdn Mo
dengan huruh kapital, huruf kecil dengan bold. Min Max 40 1110 27,75 27,50 27 24 34 40
Seperti bagian yang lain, tidak diberikan nomor, 1253 31,33 31 33 27 37 40 143 3,58 4,00 5 0
huruf, atau bullet. 6 Kelas Kontrol N (∑x) Mean Mdn Mo Min
Bahasa asing, bahasa daerah, dan istilah Max 37 1033 27,92 27,00 26 24 33 37 1092
tidak baku dicetak dengan huruf miring.
29,51 29,00 29 25 34 37 59 1,59 2,00 2 -1 4
Dari tabel 2 diketahui perbandingan antara
HASIL DAN PEMBAHASAN skor pretest dan skor posttest keterampilan
menulis narasi yang dimiliki kelompok
Hasil analisis statistik deskriptif skor kontrol dan kelompok eksperimen dapat
pretest dan posttest keterampilan menulis diketahui. Pada saat pretest keterampilan
karangan narasi pada kelompok kontrol dan menulis karangan narasi kelompok kontrol,
kelompok eksperimen (I dan II) meliputi skor tertinggi 33 dan skor terendah 24,
jumlah subjek (N), jumlah skor total (∑x), sedangkan pada saat posttest skor tertinggi
mean, mode (Mo), median (Mdn), skor 34 dan skor terendah 25. Skor tertinggi dan
minimal, dan skor maksimal. Hasil analisis terendah kelompok kontrol mengalami
tersebut disajikan dalam tabel 2. Pengaruh peningkatan. Akan tetapi, peningkatan skor
Penggunaan Media Film Animasi terhadap tidak terlalu tinggi. Pada saat pretest
Keterampilan Menulis Karangan Narasi ... keterampilan menulis karangan narasi
kelompok eksperimen I mendapatkan skor 23,40 1 Cukup > 23,40 – 30,60 31 Baik >
tertinggi 33 dan skor terendah 23, sedangkan 30,60 – 37,80 5 Eksperimen II Cukup >
pada saat posttest keterampilan menulis 23,40 – 30,60 35 Baik > 30,60 – 37,80 5 258
karangaan narasi mendapatkan skor tertinggi - Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor
37 dan skor terendah 27. Pada kelompok 2, 2014 Dari tabel tersebut, kecenderungan
eksperimen II, saat pretest mendapatkan skor skor pretest yang diperoleh kelompok
tertinggi 34 dan skor terendah 24, sedangkan ekperimen I, eksperimen II, dan kontrol
pada saat posttest mendapatkan skor masuk kategori cukup baik. Hal tersebut dari
tertinggi menjadi 37 dan skor terendah 27. frekuensi siswa yang masuk dalam kategori
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat cukup lebih tinggi dibandingkan kategori
peningkatan skor tertinggi dan skor terendah lain. Saat posttest kecenderungan kelompok
keterampilan menulis narasi kelompok berubah. Berikut disajikan kecenderungan
eksperimen I dan II antara sebelum dan skor posttest masing-masing kelompok:
sesudah perlakuan dengan menggunakan Tabel 4. Kecenderungan Skor Posttest
media film animasi. Skor rata-rata antara Kelompok Kategori Interval Frek Kontrol
pretest dan posttest kelompok kontrol dan Cukup > 23,40 – 30,60 27 Baik > 30,60 –
kelompok eksperimen (I dan II) juga 37,80 10 Eksperimen I Cukup > 23,40 –
mengalami peningkatan. Pada saat pretest 30,60 11 Baik > 30,60 – 37,80 26
skor rata-rata kelompok kontrol sebesar Eksperimen II Cukup > 23,40 – 30,60 14
27,92, sedangkan pada saat posttest skor Baik > 30,60 – 37,80 26 Berdasarkan tabel
rata-rata sebesar 32,37. Skor rata-rata tersebut, frekuensi yang didapatkan masing-
kelompok kontrol mengalami peningkatan masing kelompok berbeda-beda. Kelompok
sebesar 1,59. Sementara itu, skor rata-rata kontrol mendapatkan frekuensi tertinggi
pretest kelompok eksperimen I sebesar pada kategori cukup baik, sedangkan kelas
27,95, sedangkan skor rata-rata posttest ekperimen I dan eksperimen II mendapatkan
kelompok eksperimen I sebesar 31,73. Skor frekuensi tertinggi pada kategori baik. Skor
rata-rata kelompok eksperimen I mengalami keterampilan menulis karangan narasi
peningkatan sebesar 3,78. Selain itu, skor diperoleh dari skor aspek-aspek menulis
rata-rata kelompok eksperimen II sebesar karangan narasi yaitu aspek isi, aspek
27,75, sedangkan skor rata-rata posttest organisasi, aspek bahasa, dan aspek
kelompok eksperimen II sebesar 31,33. Skor mekanik. Dilihat dari skor per-aspek menulis
rata-rata kelompok eksperimen II mengalami karangan narasi, hasil pretest dan posttest
peningkatan sebesar 3,58. Dari data tersebut dapat dilihat di bawah ini: Tabel 5. Hasil
dapat dilihat bahwa peningkatan skor Rata-rata Skor Per-aspek Menulis Karangan
ratarata kelompok eksperimen ( I dan II) Narasi Kelas Isi Organisasi Bahasa Mekanik
lebih besar daripada peningkatan skor rata- Pretest Eksperimen I 9,78 6,59 5,89 5,68
rata kelompok kontrol. Perolehan skor Eksperimen II 9,83 6,55 5,65 5,73 Kontrol
pretest dan posttest kemudian dilakukan 9,76 6,59 5,84 5,73 Posttest Eksperimen I
pengelompokan untuk mengetahui kategori 10,59 6,75 6,08 6,11 Eksperimen II 11,24
kecenderungan skor berada dalam kategori 7,49 6,73 6,27 Kontrol 11,3 7,30 6,30 6,43
sangat kurang, kurang, cukup, baik, atau Hasil pengamatan aktivitas siswa ketika
sangat baik. Berikut disajikan tahap pembelajaran menulis karangan narasi
kecenderungan skor pretest kelompok antara kelompok eksperimen (I dan II) dan
eksperimen I, eksperimen II, dan kontrol kontrol menunjukkan hasil yang berbeda.
Tabel 3. Kecenderungan Skor Pretest Berikut dipaparkan hasil pengamatan
Kelompok Kategori Interval Frek Kontrol kelompok eksperimen I. Tabel 6. Hasil
Cukup > 23,40 – 30,60 31 Baik > 30,60 – Pengamatan Aktivitas Siswa Kelompok
37,80 6 Eksperimen I Kurang > 16,20 – Eksperimen I Kegiatan Motivasi Perhatian
Keaktifan Prewriting 0,68 0,69 0,63 Drafting gambar bergerak sehingga perhatian siswa
0,56 0,59 0,59 Revising 0,56 0,59 0,59 terus tertuju pada pembelajaran. Hal ini
Editing 0,69 0,64 0,66 Publishing 0,65 0,56 terlihat dari antusiasme dan semangat
0,65 Pengamatan aktivitas siswa juga siswadalam pembelajaran. Gambar animasi
dilakukan pada kelas eksperimen II. dalam film membantu siswa memahami
Pengamatan dilakukan selama pemberian kondisi atau setting cerita yang disajikan
perlakuan. Berikut hasil pengamatan dalam film. Selain itu, siswa menjadi lebih
aktivitas siswa dalam kegiatan menulis dekat dengan tokoh yang ada dalam film
karangan narasi pada kelompok eksperimen animasi tersebut serta bisa merasakan
II. Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktivitas suasana yang ada di dalam film secara nyata.
Siswa Kelompok Eksperimen II Kegiatan Sehingga siswa bisa mendapatkan gambaran
Motivasi Perhatian Keaktifan Pre-writing nyata kejadian yang dialami tokoh cerita
0,66 0,73 0,66 Drafting 0,59 0,60 0,57 yang memudahkan siswa menuangkan
Revising 0,62 0,62 0,64 Editing 0,69 0,65 idenya dalam menulis karangan narasi.
0,70 Publishing 0,72 0,67 0,70 Pengamatan Perhatian siswa menjadi lebih fokus dengan
aktivitas siswa juga dilakukan kelas kontrol adanya gambar bergerak dan suara. Mereka
ketika pembelajaran menggunakan media dapat merekam informasi lebih baik,
gambar berseri. Berikut hasil pengamatan sehingga saat melakukan akitivitas
aktivitas siswa dalam kegiatan menulis pramenulis, membuat draft, merevisi,
karangan narasi pada kelompok kontrol. menyunting dan publikasi dapat
Tabel 8. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dilaksanakan dengan lebih mudah. Media
Kelompok Kontrol Kegiatan Motivasi film animasi termasuk ke dalam media audio
Perhatian Keaktifan Pre-writing 0,51 0,55 visual yakni media utuh yang
0,53 Drafting 0,48 0,51 0,55 Revising 0,46 mengkolaborasi bentuk-bentuk visual
0,55 0,50 Editing 0,42 0,55 0,51 Publishing dengan audio. Media audio visual dapat
0,49 0,45 0,55 Observasi di kelas digunakan untuk menyampaikan informasi
menunjukan siswa memiliki motivasi lebih yang dapat didengar (audio) dan dapat
baik bila pembelajaran menggunakan media dilihat (visual) sehingga dapat
animasi. Aktivitas pramenulis, membuat mendeskripsikan suatu masalah, konsep,
draft, merevisi, menyunting, dan publikasi suatu proses yang bersifat abstrak dan tidak
dilakukan dengan bersemangat. Siswa lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap,
terlihat terlihat bersemangat dan maka wajar jika siswa yang diajar dengan
bersungguh-sungguh dalam menuliskan hal- bantuan film animasi memiliki keterampilan
hal penting yang dilihat dalam film animasi. menulis karangan narasi yang lebih tinggi
Siswa juga bersemangat dalam membuat dan daripada yang menggunakan media gambar
mengembangkan kerangka karangan. Dalam berseri. Semakin banyak siswa memperoleh
merevisi dan menyunting baik secara pribadi informasi, semakin mudah ia belajar
ataupun kelompok juga dilakukan dengan menulis. Hal tersebut disebabkan informasi-
antusias. Saat diminta mempublikasikan informasi yang diperoleh digunakan untuk
hasil karangan narasinya siswa bahkan pengembangan penalaran dan latihan
menawarkan diri baik secara lisan ataupun pengembangan ide-ide dalam menulis.
tunjuk tangan tanpa disuruh oleh guru. Siswa dapat mengevaluasi pemilihan kata,
Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi ejaan, dan kalimat yang digunakan dalam
terhadap Keterampilan Menulis Karangan media film animasi. Media film animasi juga
Narasi ... Yanuarita Widi Astuti, Ali Mustadi mampu mendorong munculnya ide-ide
259 Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - kreatif siswa dalam menulis karangan narasi.
Nomor 2, 2014 Film animasi yang Dengan adanya visualisasi berupa gambar
ditampilkan menyajikan suara dan gambar- dalam film animasi dapat memberikan
informasi yang lebih mudah untuk proses pembelajaran dalam kegiatan
dimengerti oleh pemirsanya dan membuat pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan
tayangan tersebut menjadi lebih hidup. penutupan dengan lebih baik. Sebelum
Siswa akan merasa lebih dekat dengan dilakukan analisis data, terlebih dahulu
visualisasi yang ditampilkan, baik terhadap dilakukan uji persyaratan analisis data yang
lokasi peristiwa, tokoh, mupun situasi dalam terdiri dari uji normalitas sebaran data dan
film animasi tersebut. Hasil observasi juga uji homogenitas varian. Hasil uji normalitas
menunjukan siswa yang mendapat sebaran data disajikan di bawah ini: 260 -
pembelajaran dengan media animasi Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor
memiliki keaktifan lebih baik dibanding 2, 2014 Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji
yang mendapat media gambar berseri. Normalitas Sebaran Data
Keaktifan siswa dapat dilihat sejak tahapan KolmogorovSmirnov Sig. Pretest Kelompok
pramenulis, membuat draf, merevisi, Kontrol 1,138 0,150 Pretest Kelompok
menyunting, dan mempublikasikan hasil Eksperimen I 1,178 0,125 Pretest Kelompok
karangan narasinya. Siswa kelompok Eksperimen II 1,131 0,155 Posttest
eksperimen aktif dalam mengidentifikasi Kelompok Kontrol 1,001 0,269 Posttest
unsur intrinsik film animasi yang dilihatnya, Kelompok Eksperimen I 0,693 0,723
membuat kerangka karangan kemudian Posttest Kelompok Eksperimen II 0,716
mengembangkannya menjadi karangan 0,684 Hasil perhitungan uji normalitas
narasi, aktif merevisi kesalahan pada tulisan sebaran data menunjukkan nilai signifikansi
yang dibuatnya, aktif dalam berdiskusi dan > 0,05. Dengan demikian, sebaran data
bertukar pikiran dengan teman pretest dan posttest keterampilan menulis
sekelompoknya, serta aktif untuk narasi kelompok kontrol dan kelompok
mempublikasikan hasil karangannya. eksperimen (I dan II) berdistribusi normal.
Pengamatan dilakukan ketika guru sedang Data tersebut telah memenuhi syarat untuk
melakukan pembelajaran tentang menulis dianalisis. Hasil perhitungan uji
karangan narasi baik pada kelompok homogenitas varian data pretest dan posttest
eksperimen I, eksperimen II, dan kelompok keterampilan menulis karangan narasi
kontrol. Pengamatan dilakukan dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
memfokuskan pada tiga hal yaitu kegiatan I, dan kelompok eksperimen II disajikan
pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan dalam tabel 10. Tabel 10. Rangkuman Hasil
penutup. Berikut disajikan hasil pengamatan Uji Homogenitas Data F Sig. Pretest Kontrol
aktivitas guru kelompok eksperimen I, &Eksperimen I 0,007 0,935 Posttest Kontrol
kelompok eksperimen II, dan kelompok & Eksperimen I 0,183 0,670 Pretest Kontrol
kontrol. Tabel 9. Hasil Pengamatan &Eksperimen II 1,784 0,186 Posttest
Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen I Kontrol & Eksperimen II 0,001 0,922 Hasil
Kelas Pembukaan Inti Penutup Total perhitungan uji homogenitas di atas data
Eksperimen I 0,89 0,90 0,89 0,89 menunjukkan nilai signifikansi lebih besar
Eksperimen II 1,00 0,90 0,89 0,93 Kontrol dari 0,05. Dengan demikian, pretest dan
0,78 0,73 1,00 0,84 Dari tabel tersebut dapat posttest kelompok kontrol dan eksperimen
dilihat bahwa rata-rata guru di kelas adalah homogen. Berdasaran hasil
ekperimen I dan II lebih tinggi daripada perhitungan uji prasyarat statistik inferensial
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa nampak data berdistribusi normal dan
guru dalam menggunakan media animasi variansi ketiga kelompok adalah homogen.
terlihat tidak terbebani. Kegiatan Dengan demikian uji statistik yang sesuai
pembukaan, kegiatan inti, dan penutup, untuk menguji hipotesis adalah uji t
dapat dilaksanakan seperti biasa. Media kemudian dilanjutkan Anova. Berikut hasil
animasi bahkan memiliki potensi membantu uji t dalam penelitian ini: Tabel 11. Hasil Uji
t Data Sig. Pretest Kontrol & Eksperimen I keterampilan menulis karangan narasi pada
0,962 Pretest Kontrol & Eksperimen II 0,748 kelompok kontrol, kelompok eksperimen I,
Posttest Kontrol & Eksperimen I 0,000 dan kelompok eksperimen II. Secara
Posttest Kontrol & Eksperimen II 0,000 keseluruhan hasil perhitungan dengan uji t
Hasil uji-t data pretest kelas kontrol dan dan Anova tentang pengaruh penggunaan
eksperimen I menunjukkan signifikansi media film animasi terhadap keterampilan
0,962 dan kelas kontrol dan eksperimen II menulis karangan siswa kelas V SD segugus
menunjukkan signifikansi 0,748. Oleh 4 Kecamatan Banguntapan diperoleh nilai
karena signifikansinya lebih dari 0,05, signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat
berarti tidak terdapat perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi
keterampilan menulis karangan narasi yang terhadap Keterampilan Menulis Karangan
signifikan antara kelas kontrol dan kelas Narasi ... Yanuarita Widi Astuti, Ali Mustadi
eksperimen I dan kelas kontrol dengan kelas 261 Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 -
eksperimen II. Hasil uji-t data posttest kelas Nomor 2, 2014 disimpulkan bahwa
kontrol dan eksperimen I menunjukkan penggunaan media film animasi berpengaruh
signifikansi 0,000 serta kelas kontrol dan signifikan terhadap keterampilan siswa kelas
eksperimen II menunjukkan signifikansi V SD se-gugus 4 Kecamatan Banguntapan.
0,000. Oleh karena signifikansinya < 0,05, Di mana siswa yang diberikan perlakuan
berarti terdapat perbedaan keterampilan menggunakan media film animasi
menulis karangan narasi yang signifikan menunjukkan skor keterampilan menulis
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen I karangan narasi yang lebih tinggi
serta kelas kontrol dengan eksperimen II. Uji dibandingkan siswa yang yang diberikan
Anova dilakukan untuk mengetahui pembelajaran menggunakan media gambar
perbedaan rata-rata hitung yang signifikan di seri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan
antara kelompok kontrol, kelompok pengaruh, dimana media film animasi lebih
eksperimen I, dan kelompok eksperimen II. berpengaruh dibandingkan media gambar
Hasil uji Anova keterampilan menulis berseri . Secara umum dari catatan lapangan
karangan narasi siswa kelas V saat pretest diperoleh gambaran bahwa pembelajaran di
dan posttest pada kelompok kontrol, kelas eksperimen I maupun II menunjukkan
kelompok eksperimen I dan kelompok adanya antusiasme siswa selama proses
eksperimen II dapat dilihat di tabel 12. Tabel pembelajaran selama tiga kali perlakuan.
12. Hasil Anova F Sig. Total Pretest 0,081 Siswa menunjukkan kesungguh-sungguhan
0,923 Total Posttest 11,301 0,000 Dari tabel dalam mengikuti pembelajaran dan
tersebut diketahui bahwa nilai signifikansi mengerjakan tugas dengan baik. Siswa juga
pretest pada kelompok kontrol, kelompok memiliki perhatian yang lebih besar
eksperimen I dan kelompok eksperimen II terhadap materi dikarenakan penggunaan
sebesar 0,923. Nilai signifikansi 0,923 media film animasi. Pada kelas kontrol
tersebut lebih besar dari taraf sigifikansi pembelajaran berlangsung menggunakan
yang telah ditentukan yakni 0,05 maka dapat media gambar berseri. Siswa kurang
disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan memiliki perhatian terhadap materi yang
keterampilan menulis karangan narasi pada disampaikan guru dibandingkan siswa yang
kelompok kontrol, kelompok eksperimen I, belajar menggunakan media film animasi.
dan kelompok eksperimen II pada saat Siswa juga kurang bersemangat ditunjukkan
pretest. Pada saat posttest diketahui nilai adanya siswa yang enggan untuk menulis
signifikansinya 0,00. Nilai signifikansi 0,00 karangan narasi, meletakkan kepalanya di
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi meja dan lain sebagianya. Media film
yang telah ditetapkan yakni 0,05 maka dapat animasi dapat menumbuhkan motivasi siswa
disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam menulis karangan narasi. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merupakan salah satu alternatif bagi guru
menerapkan media ini, yaitu suasana kelas untuk mengajarkan menulis karangan narasi
menjadi lebih ramai karena adanya diskusi agar siswa tidak jenuh, meningkatkan
kelompok terkait dengan hasil tulisan siswa perhatian, keaktifan, dan motivasi siswa
dalam kelompok. Untuk itu, guru diharapkan dalam belajar khususnya dalam menulis
aktif untuk mengontrol kegiatan diskusi dari karangan narasi sehingga akan
kelompok satu ke kelompok yang lain agar meningkatkan keterampilan menulis
diskusi benar-benar terfokus. Dengan karangan narasi siswa. Media film animasi
memperhatikan hal tersebut, dapat dikatakan ini telah teruji berpengaruh untuk
bahwa penggunaan media film animasi meningkatkan keterampilan menulis
mampu membantu tercapainya hasil karangan narasi siswa.
pembelajaran yang diiinginkan, akan tetapi,
pengggunaan media ini perlu disesuaikan SIMPULAN
dengan kondisi siswa dan kondisi
lingkungan. Penggunaan teknik ini
REFERENSI