Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR ELEKTRONIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:

HERLINA GANTINI, S.Pd.SD

NIP. 198408132005012001

SD NEGERI 03 BEJEN

UPT PUD NFI DAN SD KECAMATAN KARANGANYAR

DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARANGANYAR

2014
ABSTRAK

Herlina Gantini, Pemanfaatan Media Gambar Elektronik Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan pembaca


tentang media pembelajaran elektronik yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pelaksanaan pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pemanfaatan
media gambar elektronik yang berupa tayangan langsung suatu cerita secara audio
visual dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa karena mudah diterima,
menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Hal ini berdampak pada hasil belajar
siswa.
Makalah ini menyimpulkan bahwa melalui media gambar elektronik dapat
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa sekolah dasar.

Kata Kunci : Media Gambar Elektronik, Hasil Belajar Bahasa Indonesia


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat.

Untuk itulah, diharapkan kita mampu menyesuaikan dan memanfaatkan

perkembangan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk memajukan pendidikan di

negara kita. Berbagai metode dan media pembelajaran telah banyak dikembangkan

untuk mempermudah siswa dalam memahami setiap pengetahuan dan keterampilan

yang dipelajarinya. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan

berbahasa yang harus dikuasai siswa, antara lain keterampilan membaca,

keterampilan menulis, keterampilan mendengarkan, dan keterampilan berbicara.

Apabila empat keterampilan berbahasa tersebut sudah dikuasai siswa maka

diharapkan kemampuan berbahasa siswa akan meningkat dan hasil belajar siswa juga

dapat tercapai dengan maksimal. Akan tetapi pada pelaksanaannya, tidak begitu

mudah untuk dapat mencapai hasil belajar siswa yang maksimal terutama pada materi

mengidentifikasi unsur intrinsik dan menceritakan kembali suatu cerita baik secara

lisan maupun tulisan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dihadapkan pada acuan

yang konkret dan lebih cenderung bersifat abstrak. Tentu saja hal tersebut berdampak

pada hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk itulah, diperlukan media belajar yang lebih konkret dan tidak bersifat abstrak.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media gambar elektronik yang berupa
tayangan secara langsung suatu cerita untuk diidentifikasi unsur-unsur intrinsiknya

dan dapat diceritakan kembali oleh siswa dengan lebih mudah.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah dengan pemanfaatan media gambar elektronik dapat meningkatkan hasil

belajar Bahasa Indonesia pada siswa SD ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dan manfaat dari makalah yang kami sajikan berikut ini adalah :

- Menambah pengetahuan pembaca tentang media pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

- Media gambar elektronik sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat

digunakan oleh siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses dalam diri seseorang yang sedang mengalami proses

belajar. Belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi yang terjadi

secara internal dalam diri individu yang berusaha.

Fontana (1981) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap

dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan itu terlihat (overt)

atau tidak terlihat (covert), bertahan lama atau tidak, kearah positif atau negatif.

Sedangkan belajar menurut Udin S. Winataputra (2007: 1.4) adalah suatu proses

mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai

pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.

b. Proses Belajar

Proses belajar terdiri dari beberapa tahap yang kesemuanya harus dilalui bila

seseorang ingin belajar dalam arti yang sesungguhnya. Proses belajar merupakan

jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar untuk mengerti suatu hal yang

sebelumnya tidak diketahui

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar tidak dapat dilepaskan dengan proses belajar. Hasil belajar merupakan

kecakapan nyata yang dapat diukur dan belajar merupakan merupakan proses tingkah

laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai hasil kecakapan yang nyata dari

proses belajar. Seseorang yang mempunyai hasil belajar yang baik berarti ia

mendapatkan hasil kecakapan yang nyata dari apa yang dipelajarinya.

b. Macam Hasil Belajar

Hasil belajar mengajar dibagi tiga yaitu :

1). Keterampilan dan kebiasaan, 2). Pengetahuan dan pengarahan, 3). Sikap dan cita-

cita

3. Media Gambar Elektronik

a. Pengertian Media

Secara harfiah, Arti kata media menurut Nana Sudjana (2005: 17) adalah suatu

perantara atau pengantar. Menurut Association for Education dan Cammunication

Technology (EACT) media berarti segala bentuk yang digunakan untuk proses

penyaluran informasi atau data-data, sedangkan pengertian media menurut National

Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang

digunakan untuk kegiatan tersebut.

Penggolongan media jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :

1) Dilihat dari jenisnya, media dapat digolongkan menjadi media audio, media

visual dan media audio visual.


2) Dilihat dari daya liputnya, media dapat digolongkan menjadi media dengan

daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput terbatas dengan ruang

dan tempat dan media pengajaran individual.

3) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dapat digolongkan menjadi media

sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.

4) Dilihat dari bentuknya, media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua

dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.

b. Ciri-ciri Media yang Baik

Media yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria berikut ini (Sudjana 2005: 28) :

1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran yang

digunakan sesuai dengan tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi pelajaran; media yang digunakan mampu mendukung

pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi.

3) Kemudahan memperoleh media; artinya medianya mudah diperoleh atau

setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru.

4) Keterampilan guru dalam menggunakan; artinya guru dapat menggunakan

media tersebut dalam proses pengajaran.

5) Tersedianya waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama proses pengajaran berlangsung.

6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa; sehingga makna yang terkandung di

dalamnya dapat dipahami.

c. Fungsi Media Gambar Elektronik


Kegunaan media pembelajaran menurut Sadiman (2006: 28) antara lain :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti :

a) objek yang terlalu besar

b) objek yang terlalu kecil

c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat

d) objek yang terlalu kompleks

e) objek yang terlalu luas

3) Mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini berguna untuk :

a) Menimbulkan kegairahan belajar

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

d) Mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Seperti

pengalaman siswa dari golongan kurang mampu dengan golongan

4) Dapat untuk menanamkan konsep dasar yang konkrit dan realitas.

d. Kelemahan dan Kelebihan Media Elektronik

1) Kelebihan media elektonik, yaitu :

a) dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita

ke masyarakat.
b) media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para

audiensnya untuk memahami berita, khususnya pada media elektronik

televisi.

c) media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

d) dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian.

e) dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa.

f) dapat dinikmati oleh semua orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan

mental.

2) Kekurangan media elektronik, yaitu : dalam penyediaan berita pada media

elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah ditayangkan.

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia SD dan MI

(Depdikbud 2003: 8), terdiri dari aspek :

1) Mendengarkan; seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah,

bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan,

ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan nara sumber, dialog atau percakapan,

pengumuman, serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara

tepat serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengar

hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang,

puisi anak, syair lagu, pantun, dan menonton drama anak.

2) Berbicara; seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan

sambutan, dialog, pesan, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri, kegiatan


sehari-hari, peristiwa, tokoh, kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan,

tata tertib, petunjuk, dan laporan serta mengapresiasi dan berekspresi sastra

melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,

cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.

3) Membaca; seperti membaca huruf, suku kata, kalimat, paragraph, berbagai teks

bacaan, denah, petuntuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia serta

mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra

berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak,

syair lagu, pantun, dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan.

4) Menulis; seperti menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan tulisan rapid

an jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan

dan tanda baca, dan kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal

dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui

kegiatan menulis sastra berupa cerita dan puisi. Kompetesi menulis juga

diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis, menumbuhkan budaya membaca.

a. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Agar pembelajaran berbahasa memperoleh hasil yang memuaskan, strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Relevan dengan tujuan pembelajaran

2) Menantang atau merangsang siswa untuk aktif belajar

3) Mengembangkan kreativitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan
4) Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit

5) Menciptakan suasana belajar yang menyenagkan

Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) untuk SD dapat dikemukakan beberapa strategi

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD:

1) Simak-kerjakan

2) Simak-terka dan simak-berantai

3) Identifikasi kalimat topik, pemberian petunjuk, bermain peran, serta dramatisasi

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

Media gambar merupakan salah satu media yang dapat dijadikan pilihan karena

merupakan media grafis yang tidak diproyeksikan yang mengandung materi visual

dan verbal. Media gambar dikenal oleh setiap guru dan dipakai sebagai media

pembelajaran untuk menjelaskan pengertian tentang sesuatu. Gambar sangat menarik

perhatian siswa. Mereka dapat mempelajarinya secara mendalam disamping dapat

menikmatinya. Gambar dapat menunjukkan pokok masalah secara lebih baik

dibandingkan dengan media verbal. Ia dapat menembus batas ruang dan waktu, dapat

mengatasi keterbatasan pengamatan, dapat memperjelas masalah dan sangat murah

harganya.

Pemilihan media gambar elektronik yang digunakan sebagai alternatif dalam materi

Bahasa Indonesia dikarenakan banyak dijumpai adanya gambar yang menarik apabila

disampaikan tidak hanya melalui khayalan ataupun kata-kata tetapi dihadirkan secara

langsung melalui suatu tayangan.


Alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa, yaitu:

1) Berkenaan dengan manfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:

a) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi

belajar.

b) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya sehingga dapat menguasai tujuan

pembelajaran dengan baik.

c) Metode pengajaran akan bervariasi.

d) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

2) Sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju

abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab

dengan adanya media pengajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan dan

hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa

media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses dan hasil

belajar mengajar.

Meskipun media elektronik memiliki kekurangan tidak dapat mengulang apa yang

telah ditayangkan,tetapi untuk sekarang ini telah dapat diatasi dengan pemanfaatan

internet. Kita dapat mengunggah dan menyimpan tayangan apa saja yang kita anggap

perlu dalam pembelajaran di sekolah.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses

pembelajaran. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak

macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media

pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang

sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai

dengan baik dan lancar.

Dengan memanfaatkan media gambar elektronik dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan suasana belajar yang

ditimbulkan dalam pembelajaran lebih menarik siswa untuk menyelesaikan soal

bahasa Indonesia dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam setiap siswa

sehingga meminimalisasi rasa bosan dan jenuh dalam belajar.

Untuk membangkitkan gairah belajar bahasa Indonesia pada siswa, guru perlu

menerapkan media gambar elektronik. Dengan menerapkan media gambar elektronik

ini dapat membangun kepercayaan diri siswa, dapat menumbuhkan hubungan lebih

dekat antara siswa dengan guru, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran

yang berlangsung dan tidak merasa takut lagi untuk menyampaikan pendapatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.

Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Sadiman, A.S, R. Raharjo, A. haryanto, Raharjo. 2006. Media Pendidikan


Pengertian, Perkembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Grafindo Persada.

Sudjana. N. Dan A. Divai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai