Anda di halaman 1dari 5

PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

Efektivitas media pembelajaran video tutorial terhadap hasil


belajar mahasiswa pada Matakuliah IPA Sekolah

Ratnawaty Mamin1, Rifda Nur Hikmahwati Arif2


1,2
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar

Abstract. This study aimed to describe; (1) The learning outcomes of science department students of Makassar State University
on school science courses using video tutorial based learning media; (2) The effectiveness of using tutorial video-based learning
media on learning school science courses. This research is a one-shot case study experimental study. The instruments used in the
study were observation sheets, questionnaires, and test results. Data analysis techniques were carried out by descriptive statistics
and inferential statistical analysis. The results of the study concluded that; (1) The learning outcomes of science department
students of Makassar State University towards school science courses after using a practical video tutorial based learning media
are also said to be quite good, this is evidenced by the average students values of 75.4; (2) The use of tutorial video-based
learning media on School Science course learning will be effective if it is applied in the school's science class. This is evidenced
by the H0 value which stated that the highest learning outcomes is 70% rejected, because the student learning outcomes exceed
70% which is 76.95%.

Keywords: learning media, tutorial videos, learning outcomes, school science

1. PENDAHULUAN
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil
pembelajaran. Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah Sarana belajar seperti buku cetak memang sangat
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih diperlukan dalam pembelajaran mahasiswa untuk
luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psiko- memahami materi pelajaran, tetapi pada kenyataanya
motorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga menyebut- dalam proses kegiatan belajar mengajar hanya sebagian
kan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi kecil mahasiswa yang memiliki buku cetak pada saat
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak proses pembelajaran. Adapun mahasiswa yang memiliki
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. buku cetak tidak semua mahasiswa mengerti dan
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya memahami materi apa yang ada di dalam buku tersebut,
pengajaran dari puncak proses belajar. selain itu penggunaan metode ceramah yang kurang
Hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai menarik juga mempengaruhi hasil mahasiswa.
faktor, seperti motivasi belajar, metode pengajaran, Untuk menunjang keberhasilan dan hasil belajar
sarana dan prasarana yang berupa media pembelajaran. mahasiswa dalam proses pembelajaran, pengajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan (power memerlukan sarana guna dapat menyampaikan materi
motivation), daya pendorong (driving force) atau alat dengan baik maupun menarik sehingga dapat dipahami
pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam oleh mahasiswanya. Dimasa sekarang teknologi dalam
diri mahasiswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran, media,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan dan sumber belajar bagi mahasiswa. Sebagai sumber
perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun belajar, teknologi merupakan alat untuk memperlancar
psikomotor. pembelajaran yang lebih menarik bagi mahasiswa,
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, sehingga dimungkinkan pula dapat memperoleh hasil
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan- belajar yang sesuai dengan harapannya, diantara banyak
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima teknologi pembelajaran salah satunya adalah dengan
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan ter- media video, yang memiliki kelebihan untuk pelaksana-
sebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psiko- an pembelajaran.
motorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala alat
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm ber-
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar pendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa
yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar informasi atau pesan instruksional yang dapat di
kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu manipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dengan
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang

348
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
(Supriatna, 2009). receiver) (Cepi Riyana, dan Rudi Susilana, 2008).
Berdasarkan hasil observasi di beberapa kelas di Selanjutnya Gerlach dan El menyatakan yang dikutip
program studi IPA UNM masih menggunakan media oleh Arsyad (1997) Ciri media pembelajaran yang layak
pembelajaran media cetak berupa buku, media power digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
point, dan media lainnya. Kurangnya variasi dalam a) Fiksatif (fixative property), media pembelajaran
pelaksaan pembelajaran di kelas menyebabkan aktivitas mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan,
siswa yang masih rendah. Selain itu kurangnya media melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek;
yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses b) Manipulatif (manipulative property), kejadian yang
pembelajaran menjadikan mahasiswa kurang memiliki memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
keterkaitan terhadap materi yang disampaikan, siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
kebanyakan aktivitas mahasiswa didalam kelas masih pengambilan gambar time- lapse recording; c)
belum mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, hal Distributif (distributive property), memungkinkan
ini dapat dilihat dari aktivitas mahasiswa yang berbagai objek ditrasnportasikan melalui suatu tampilan
dilakukan selama proses pembelajaran, seperti meng- yang terintegritas dan secara bersamaan objek dapat
obrol dengan teman sebangku, kurang menyimak menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan
pembelajaran, dan mengantuk. stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian
Keadaan ini menjadi salah satu alasan untuk itu.
memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai sarana Menurut Dwyer (Sadiman,1996), video mampu
pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi ke
terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui dalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta
pemanfaatan media pada proses belajar mengajar di mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50%
kelas. Salah satunya dengan cara menggunakan media dari apa yang mereka lihat dan dengar dari tayangan
yang berbasis video. Menurut Agnew dan Kellerman program. Pesan yang disampaikan melalui media video
(1996) video adalah media digital yang menunjukan dapat mempengaruhi emosi yang kuat dan juga dapat
susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan mencapai hasil yang cepat yang tidak dimiliki oleh
ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang media yang lain. Salah satu media pembelajaran yang
bergerak. diduga mampu membuat suasana pembelajaran yang
Alasan digunakannya media pembelajaran berbasis menarik, meningkatkan kreativitas, dan menyenangkan
video dalam penelitian ini dari pada metode dan media adalah penggunaan media pembelajaran video.
pembelajaran yang lain, adalah karena media pem- Selain itu media video merupakan salah satu dari
belajaran berbasis video ini memberikan kelebihan media audio-visual, dimana media ini menggabungkan
sebagai berikut: a) Menjelaskan keadaan nyata dari dari beberapa indera manusia, mahasiswa tidak hanya
proses, fenomena, atau kejadian; b) Sebagai bagian mendengarkan apa yang dijelaskan gurunya saja tetapi
terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, juga melihat kenyataan-kenyataan apa yang ditampil-
video dapat memperkaya penyajian/penjelasan; c) Peng- kan oleh gurunya dalam media tersebut, menurut
guna dapat melakukan pengulangan pada bagian-bagian Baugh dalam Arsyad (1997) menyatakan bahwa
tertentu untuk melihat gambaran yang lebih focus; d) kurang lebih 90% untuk memperoleh hasil belajar
Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah seseorang melalui indera pandang, 5% diperoleh
perilaku atau psikomotor; e) Kombinasi video dan audio melalui indera dengar, dan 5% lagi dengan indera
dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan lainnya.
dibandingkan media text; f) Menunjukan dengan jelas Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan ciri-
suatu langkah procedural (misal cara melukis suatu ciri media pembelajaran yang baik adalah media
segitiga sama dengan bantuan jangka panjang). pembelajaran yang berupa alat bantu belajar yang dapat
Belajar dengan menggunakan indra ganda akan berupa suara, gambar, rekaman, film/video, garis,
memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan lebih simbol yang mungkin ditransformasikan dalam bentuk
banyak belajar daripada jika materi disajikan hanya objek yang berupa rangkuman kejadian yang kemudian
dengan indra penglihatan atau pendengaran saja. ditampilkan kembali sebagai gambaran. Media pem-
Perbandingan perolehan hasil belajar melalui indra belajaran dimungkinkan akan sangat berpengaruh
penglihatan dan indra pendengaran sangat menonjol terhadap keberhasilan suatu pembelajaran sebab dengan
perbedaannya, seperti ditunjukkan pada kerucut adanya media siswa dapat berinteraksi secara audio
pembelajaran yang dikemukakan oleh Dale (1969) dengan rekaman, visual dengan gambar diam atau
sebagai landasan teori penggunaan media dalam gambar bergerak dan secara audio visual dengan video
pembelajaran. atau film.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran Video merupakan alat untuk merekamkan dan
komunikasi. Media berasal dari Bahasa latin dan menayangkan film dengan menggunakan pita video
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang (disalurkan melalui televisi). Pita rekaman diartikan
secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sebagai pita bermagnet yang digunakan untuk merekam

349
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

gambar dan suara dari televisi. Sedangkan film video berikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen
adalah film yang telah direkam pada vita video dan yakni Memberikan perlakuan di sini maksudnya,
hanya sesuai ditayangkan dengan menggunakan alat peneliti memberi perlakuan kepada kelas eksperimen
video. Sedangkan pembelajaran merupakan proses berupa penerapan pembelajaran IPA sekolah
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan menggunakan media video tutorial praktikum; b)
baik. Gabungan dari kedua pengertian tersebut dapat Melaksanakan post test terhadap kelas eksperimen,
disimpulkan bahwa video pembelajaran merupakan yaitu Post test ini diberikan kepada kelas eksperimen
Teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu setelah diterapkan pembelajaran IPA sekolah
gambar bergerak yang dipakai dalam proses untuk menggunakan media video tutorial praktikum. Post
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. test untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif ini
Video sebagai salah satu media dalam pengajaran dan berupa pembuatan media baru yang berkaitan dengan
pembelajaran yang dapat membantu para guru pembelajaran IPA Sekolah diserta-kan dengan video
mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan tutorial praktikum media tersebut. Post test untuk
untuk menarik minat belajar. Oleh karena itu sedikit mengukur hasil belajar mahasiswa berupa soal-soal
banyak video merupakan salah satu alternatif dalam IPA sekolah kelas 2 SMP yang terdapat pada buku ajar
mengatasi kemerosotan pelajaran dan pembelajaran. IPA sekolah Kemdikbud; dan c) Membandingkan hasil
Dengan penerapan media berbasis video ini, post test kelas eksperimen yaitu Data hasil post test
diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh
mengerti apa makna tujuan materi dalam belajar, kelas tersebut tanpa menggunakan menggunakan
manfaat belajar, serta peningkatan hasil mereka dalam media video tutorial praktikum, selanjutnya rata-rata
proses belajar mengajar. Mahasiswa akan menyadari tersebut digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
bahwa apa yang mereka pelajari berguna untuk ditetapkan.
hidupnya kelak. Sehingga, akan membuat mereka Variabel dalam penelitian itu terdiri dari variabel
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini
suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan variabel bebasnya adalah pembelajaran IPA sekolah
mahasiswa akan berusaha untuk menggapainya. menggunakan media video tutorial praktikum. Media
Berdasarkan fakta tersebut maka penelitian ini pembelajaran video tutorial adalah media pembelajar-
bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan an IPA sekolah berupa video yang di dalamnya
media pembelajaran berbasis video tutorial . Penelitian terdapat cara-cara melakukan praktikum yang sesuai
ini juga bertujuan untuk mengukur hasil belajar dengan materi tiap bab IPA sekolah dan terdapat
mahasiswa dalam matakuliah IPA sekolah dengan kesimpulan serta penjelasan dari tiap materi yang
menggunakan media video tutorial. Oleh karena itu diajarkan. Variabel terikat adalah hasil belajar IPA
peneliti membuat penelitian yang berjudul “Efektivitas Sekolah yang diajar dengan pembelajaran IPA sekolah
Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Mengukur menggunakan media video tutorial praktikum. Hasil
Hasil belajar Mahasiswa Pada Matakuliah IPA belajar mahasiswa adalah kemampuan mahasiswa
Sekolah”. dalam memahami materi IPA sekolah dari segi aspek
Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah kognitif.
sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan hasil belajar Adapun indikator keberhasilan dari pembelajaran
mahasiswa IPA UNM terhadap matakuliah IPA IPA sekolah menggunakan media video tutorial
sekolah dengan menggunakan media pembelajaran praktikum dikatakan efektif terhadap hasil belajar
berbasis video tutorial. 2) Mendeskripsikan efektivitas mahasiswa apabila ketuntasan belajar mahasiswa kelas
penggunaan media pembelajaran berbasis video eksperimen (yang nilainya lebih dari Cukup) minimal
tutorial pada pembelajaran mata kuliah IPA Sekolah. 70%. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Makassar
2. METODE PENELITIAN angkatan 2016 yang mengambil matakuliah IPA
Sekolah II tahun ajaran 2017/2018. Adapun jumlah
Penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen
mahasiswa yang memprogramkan matakuliah IPA
dengan menggunakan desain eksperimen one-shot
sekolah II tahun ajaran 2017/2018 untuk diteliti adalah
case study, yaitu hanya satu kelas yang diberi
sebanyak 28 orang.
perlakuan (treatment) selanjutnya diobservasi
Penelitian ini meliputi tiga tahap, yakni tahap
hasilnya. Creswell (2009) menjelaskan bahwa dalam
persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan
desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi
tahap evaluasi penelitian. (1) Tahap persiapan penelitian
treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi
yakni melakukan studi pendahuluan dengan mencari
hasilnya (treatment adalah sebagai variabel dependen).
tahu berbagai media pembelajaran yang relevan dengan
Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan
media yang akan digunakan. Selanjutnya konsultasi
beberapa jenis perlakuan lalu di ukur hasilnya.
dengan dosen yang ahli dalam bidang pembelajaran
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian
untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif
pre eksperimen ini adalah sebagai berikut: a) Mem-
mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa serta dosen

350
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

yang ahli dalam bidang media pembelajaran. Pembuatan praktikum IPA sekolah.
instrumen penelitian untuk mengukur keterampilan
berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa. Melakukan Tabel 1. Rata-rata nilai belajar mahasiwa
tes kelayakan instrumen dan menganalisis instrumen Kuis Ujian Tengah Ujian Akhir Nilai
apakah layak atau tidak digunakan. (2) Tahap I,II,II Semester Semester Akhir
pelaksanaan penelitian antara lain adalah; Memberikan 74,8 73,4 75,4 74,5
perlakuan yaitu dengan cara menerapkan media
pembelajaran berbasis video pada mata kuliah IPA
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai
sekolah dengan observer selama pembelajaran.
ujian akhir semester mahasiswa cukup baik setelah
Memberikan tes akhir untuk mengukur peningkatan
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar
pembelajaran video tutorial yakni dengan nilai-rata-rata
mahasiswa setelah diberi perlakuan (treatment). (3)
sebesar 75,4. Hasil belajar mahasiswa menunjukkan
Tahap evaluasi penelitian antara lain: menganalisis hasi
bahwa rata-rata belajar mahasiswa dilihat dari nilai kuis,
data penelitian dan membahas temuan penelitian serta
ujian tengah semester, dan final test, yakni sebesar 75,4
memberikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan
atau setara dengan B. Artinya dengan menerapkan
penelitian.
pembelajaran berbasis video tutorial mahasiswa kelas
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
Reguler IPA angkatan 2016 dapat memperoleh nilai
sebagai berikut: 1) Lembar observasi. Data yang diukur
hasil belajar rata-rata B atau dikatakan baik.
dalam efektifitas media pembelajaran berbasis video
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran sekolah
salah satunya adalah lembar observasi untuk mengukur
keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan menggunakan video tutorial praktikum sebelumnya
dilakukan uji normalitas terhadap data yang diperoleh.
media pembelajaran berbasis video serta kelayakan
Adapun uji normalitas dengan test Kolmogrov-Smirnov
media pembelajaran berbasis video tutuorial. 2) Tes.
dan Shapiro-Wilk menggunakan software SPSS ver 21
Tes yang dibuat untuk mengukur hasil belajar dan
diperoleh sebagai berikut.
keterampilan berpikir kreati mahasiswa. 3)
Dokumentasi. Tabel 2. Uji normalitas data hasil belajar
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
yakni: 1) Data hasil observasi keterlaksanaan model Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pembelajaran yang dikembangkan dianalisis dengan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
statistik deskriptif, yaitu rata-rata, proporsi, dan 0,150 25 0,152 0,961 25 0,445
persentase; 2) Hasil belajar mahasiswa dalam
matakuliah IPA sekolah juga digunakan analisis statistik Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
deskriptif, yaitu rata-rata, proporsi, dan persentase dan signifikansi dengan menggunakan uji normalitas data
analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis Kolmogrov-Smirnov adalah 0,152 lebih besar dari nilai
penelitian. Adapun uji normalitas dan uji hipotesis yang 0,05 yang artinya data terdistribusi normal dan dapat
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dilakukan uji t untuk menguji hipotesis efektivitas
dengan bantuan IBM SPSS Statistic ver 21. Berdasarkan penerapan pembelajaran dengan menggunakan video
kerangka berpikir maka hipotesis dari penelitian ini tutorial praktikum. Adapun hasil uji t test one sample
dapat dirumuskan sebagai “penggunaan media pem- diperoleh sebagai berikut.
belajaran berbasis video tutorial akan efektif jika
Tabel 3. Uji t-test one sample
diterapkan dalam pembelajaran di kelas”.
Dalam pengujian statistik, hipotesis tersebut Test Value = 0
dirumuskan sebagai berikut: Ha : tingkat keberhasilan 95% Confidence
belajar mahasiswa paling rendah 70% dari yang Sig. (2- Mean Interval of the
t df
diharapkan. Ho : tingkat keberhasilan belajar mahasiswa tailed) Difference Difference
paling tinggi 70% dari yang diharapkan. Hipotesis Lower Upper
statistik: Ha : µ 0 > 70%, Ho : µ 0 < 70%, Parameter uji : 69,679 24 ,000 74,738 72,52 76,95
–, Jika – t tabel > t hitung maka Ho diterima, dan Ha di
tolak dan Jika – t tabel < t hitung maka Ho ditolak, dan Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai t
Ha diterima. Penyelesaian Kasus 1 (uji t pihak kanan). hitung adalah 69,67 dan t tabel diperoleh dengan df = 24
dan nilai signifikansi 5% (1 tailed) = 1,7108 yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN artinya karena t tabel < t hitung ( 1,71 < 69,67) , maka
dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya
Hasil Belajar Mahasiswa IPA UNM dinilai dari tingkat hasil belajar mahasiswa menggunakan media
ujian tengah semester, kuis, dan ujian akhir semester. pembelajaran berbasis video tutorial paling rendah 70%
Berikut rata-rata nilai kuis, mid test, dan final test dari yang diharapkan diterima. Sedangkan H0 yang
mahasiswa kelas Reguler IPA angkatan 2016 dengan menyatakan bahwa tingkat hasil belajar paling tinggi
menggunakan media pembelajaran video tutorial adalah 70% ditolak, karena nilai hasil belajar mahasiswa

351
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

melebihi dari 70% yakni 76,95%. UNM terhadap matakuliah IPA sekolah setelah
Hasil uji t-test one sample yang dianalisis dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video
SPSS versi 21 diperoleh bahwa tingkat keberhasilan tutorial praktikum juga dikatakan cukup baik hal ini
mahasiswa dalam hasil belajar dengan menggunakan dibuktikan dengan nilai-rata-rata sebesar 75,4. (2)
media pembelajaran berbasis video tutorial praktikum Penggunaan media pembelajaran berbasis video tutorial
paling rendah 70% dari yang diharapkan diterima pada pembelajaran mata kuliah IPA Sekolah akan
karena nilainya adalah lebih tinggi yakni tingkat efektif jika diterapkan di kelas matakuliah IPA sekolah
keberhasilan mahasiswa yang paling rendah adalah 72% hal ini dibuktikan dengan nilai H0 yang menyatakan
dari yang diharapkan. Hal ini membuktikan bahwa bahwa tingkat hasil belajar paling tinggi adalah 70%
pembelajaran dengan menggunakan media video ditolak, karena nilai hasil belajar mahasiswa melebihi
tutorial praktikum efektif jika diterapkan dalam dari 70% yakni 76,95%.
pembelajaran di matakuliah IPA sekolah.
Berdasarkan hasil di atas dapat dikatakan bahwa DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajar- Agnew, Palmer W, Kellerman, Anne S, Meyer, Jeanine. 1996.
an berbasis video tutorial praktikum akan efektif jika Multimedia in the classroom.Allyn and Bacon Boston.
diterapkan di kelas matakuliah IPA sekolah. Hal ini Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
dibuktikan dengan nilai paling rendah 70% yang Persada.
Creswell, John W. 2009. Research Design Pendekatan Penelitian
diharapkan dari hasil belajar mahasiswa IPA sekolah Kualitatif,. Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kelas reguler angkatan 2016 pada mata kuliah IPA Penterjemah Achmad. Fawaid. Djalal,
sekolah 2 terpenuhi bahkan melebihi yakni sebesar Dale, Edgar. 1969. Audio Visual Methods in Teaching. New York:
72,52%. Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press. Hamalik, O.
1994.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tayade, dkk Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
(2018) juga mendukung hasil ini yakni ia menyatakan Rineka Cipta.
bahwa “Video assisted learning is an effective medium Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
for teaching learning in graduate medical education” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rudi, S., Cepi, R. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana.
yang artinya media pembelajaran dengan bantuan video S. Sadiman. Dkk.1996.Media Pendidikan: Pengertian,
adalah media yang efektif untuk diterapkan dalam Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raya
proses belajar mengajar di perkuliahan pascasarjana Grafindo Persada
kedokteran. Hal ini artinya dalam beberapa matakuliah Supriatna, Dadang. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran. Bahan
ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK dan PLB.
penggunaan media video sebagai media pembelajaran Bandung.PPPPTK dan PLB.
dapat efektif untuk meningkatkan hasil belajar Tayade, A., Tayade, S., Chalak, A., Srivastava, T. 2018. The impact
mahasiswa. of Video Assisted learning (VAL) on slow learners. International
Journal of Biomedical and Advance Research. Vol 9 No 1.
(January 2018)
4. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan berdasarkan hasil peneltian ini
adalah sebagai berikut: (1) Hasil belajar mahasiswa IPA

352

Anda mungkin juga menyukai