Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO

TERHADAP PEMAHAMAN SANTRIWATI KELAS 1 SMP B MA’HAD


TAHFID AL-QUR’AN AL-AMIEN PRENDUAN PADA MATA
PELAJARAN TARIKH ISLAM

Arifatul Lailiyah dan Qurrota A’yun


Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Dirosat Islamiyah
Al-Amien Prenduan Sumenep Madura Jawa Timur Indonesia Tahun Ajaran 2023-2024 M.
E-mail : arifatullailiyah11@gmail.com
teeyun0183@gmail.com .

ABSTRAK:

Dalam Pendidikan pada masa kini masih menyisakan banyak persoalan, baik dari
segi kurikulum, media pembelajaran, maupun para pelaku dan pengguna Pendidikan.
Minat dan motivasi serta pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
merupakan hal yang penting bagi peserta didik, karena tiga hal tersebut merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari dalam diri.
Media pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran, karena media pembelajaran
merupakan alat bantu guru dalam pembelajaran dan merupakan salah satu komponen
yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat
disamakan dengan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk
keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran juga sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang dan dengar termasuk teknologi perangkat keras.
penekanan media video pembelajaran terdapat pada visual dan audio yang dapat
digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pembelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat
pembelajar, dapat menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih
efektif.
Kata Kunci: Pendidikan, pemahaman, peserta didik, media video.
PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat


mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara
sistematis dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar.1
Media pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran, karena media
pembelajaran merupakan alat bantu guru dalam pembelajaran dan merupakan salah satu
komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
diperlukan suatu usaha dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
pemanfaatan media dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Minat dan motivasi serta pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
merupakan hal yang penting bagi peserta didik, karena tiga hal tersebut merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari dalam diri.
Dengan itu, agar minat peserta didik tercapai, maka harus ada suatu metode dan cara
untuk membangun minta yang terpendam tersebut, yakni seperti dengan cara
memberikan pemahaman kepada dengan mereka dengan metode pemahaman berbasis
video pada mata pelajaran yang akan dipelajarinya.
Menurut Baugh dalam Arsyad, Azhar, menyatakan bahwa kurang lebih 90% untuk
memperoleh hasil belajar seseorang melalui inderapandang, 5% diperoleh melalui indera
dengar, dan 5% lagi dengan indera lainnya.2 Oleh karena itu dengan menerapkan media
pembelajaran berbasis video ini, diharapkan agar siswa dapat mengerti maksud dari
materi dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Dan khusus dalam penelitian ini peneliti memilih santriwati kelas 1 pondok
pesantren Al-amien prenduan untuk meneliti tentang “PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TERHADAP PEMAHAMAN SANTRIWATI
KELAS 1 SMP B MA’HAD TAHFID AL-QUR’AN AL-AMIEN PRENDUAN PADA
MATA PELAJARAN TARIKH ISLAM”
Dari uraian tersebut, disusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

1
Mujtahidin, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura, t.t.).
2
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997).
Minat

Pembelajaran berbasis video Pemahaman

Gambar 1. Model Hubungan Antar Variabel

Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah ( ‫) وسائل‬perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut AECT (Association of Education and
Communication Technology) yang dikutip oleh Basyaruddin (2002) “media adalah
segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”.2 Sedangkan
pengertian lain media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa
Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan
demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah
secara bermakna melalui pembelajaran.3
Oemar Hamalik menuturkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.4 Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.5
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif.

3
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008). Hlm,
265
4
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2002).
5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Askara, 2003).
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana fisik
untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dan dengar termasuk teknologi
perangkat keras.
Kesimpulannya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam belajar.
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembelajaran. Video
merupakan gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang
dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian
tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau
disk.6
Media video adalah segala sesuatu yang menyangkut bahan (software) dan
perangkat keras/alat (hardware), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan pancaindera, penekanan media video pembelajaran terdapat pada visual
dan audio yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar
ke pembelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, minat pembelajar, dapat menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar
kelas) menjadi lebih efektif.7
Dengan media ini peserta didik akan dipermudah dalam memahami materi, karena
video dapat diputar berulang-ulang, sesuai dengan keinginan peserta didik.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Tanzeh penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-
induktif, artinya pendekatan yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan
menjadi permasalahan beserta pemecahan yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) bentuk dukungan data empiris.8
6
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Op. Cit Hlm. 218
7
Dian Maya Sari Sahat Siagin, “Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis
Komputer Program Studi Tata Rias Rambut,” vol.6 (April 2013): 7.
8
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), 99.
Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono, adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya
atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran berbasis video.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman pada mata
pelajaran Tarikh Islam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hipotesis adalah jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritik dianggap
paling dekat dengan kebenaran.9
a. Hipotesis Kerja (Ha)

Adanya pengaruh media pembelajaran berbasis video terhadap pemahaman siswa


kelas 1 SMP B MA’HAD TAHFID AL-QUR’AN AL-AMIEN PRENDUAN pada
mata pelajaran Tarikh Islam.
b. Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak adanya pengaruh media pembelajaran berbasis video terhadap pemahaman


siswa kelas 1 SMP C MA’HAD TAHFID AL-QUR’AN AL-AMIEN PRENDUAN
pada mata pelajaran Tarikh Islam.
Diambil sampel secara random sebanyak 5 orang yang terdiri dari 35 anggota
Santriwati Kelas 1 Smp B Ma’had Tahfid Al-Qur’an Putri. 5 diantara mereka lebih
memiliki pemahaman belajar dengan media berbasis video pada mata pelajaran Tarikh
Islam. Karena suatu mata pelajaran yang sulit untuk dipahami akan menjadi mudah
jika menggunakan suatu metode yang dapat menghidupkan kembali minat serta
semangat santriwati dalam proses pemahaman. Metode ini merupakan suatu metode
yang dapat membangun kembali minat mereka karena, dengan adanya media

9
Muhtadi Abdul Mun’im, Metodologi Penelitian Untuk Pemula (Sumenep: Pusdilam, 2012), 46.
pembelajaran berbasis video ini mereka lebih paham dan mengerti secara langsung
materi yang sedang diajarkan.
Pengaruh penggunaan media belajar berbasis video terhadap pemahaman
adalah 75,5% dan 80,5% dipengaruhi variabel lain. Sedangkan penggunaan media
belajar berbasis video terhadap minat santriwati adalah 88,0% dan 90,5% dipengaruhi
variabel lain. Secara umum, pengaruh penggunaan media pembelajaraan berbasis
video terhadap pemahaman santriwati kelas 1 Smp Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Al-
Amin Prenduan pada Mata Pelajaran Tarikh Islam akan berpengaruh positif signifikan
terhadap minat dan pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Tarikh
Islam ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan berdasarkan uraian dan analisis pengaruh penggunaan media pembelajaraan


berbasis video terhadap pemahaman santriwati kelas 1 Smp Ma’had Tahfidh Al-Qur’an
Al-Amin Prenduan pada Mata Pelajaran Tarikh Islam dengan metode Structural Equation
Modeling adalah penggunaan media belajar berbasis video ini berpengaruh positif
langsung terhadap pemahaman santriwati dalam proses belajar secara signifikan, serta
penggunaan media belajar berbasis video ini berpengaruh positif tidak langsung terhadap
langsung terhadap pemahaman santriwati dalam proses belajar secara signifikan,
pengaruh total penggunaan media belajar berbasis video ini lebih besar daripada metode
pembelajaran secara manula tanpa adanya media pembelajaran berbasis video ini.
Pengaruh penggunaan media belajar berbasis video terhadap pemahaman adalah
75,5% dan 80,5% dipengaruhi variabel lain. Sedangkan penggunaan media belajar
berbasis video terhadap minat santriwati adalah 88,0% dan 90,5% dipengaruhi variabel
lain. Secara umum, pengaruh penggunaan media pembelajaraan berbasis video terhadap
pemahaman santriwati kelas 1 Smp Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Al-Amin Prenduan pada
Mata Pelajaran Tarikh Islam akan berpengaruh positif signifikan terhadap minat dan
pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Tarikh Islam ini.
Saran yang dapat diberikan adalah perlu penelitian lebih lanjutan secara mendalam
mengenai penggunaan media-media lain selain media berbasis video ini yang bisa
digunakan untuk meningkatkan pemahaman santriwati dalam mata pelaran Tarikh Islam
ini, dengan adanya media ini peserta didik dapat langsung mengerti sebuah pelarang
yang terkandung dalam video itu. Agar minat dan pemahaman peserta didik lebih
meningkat dari sebelumnya.
Peneliti mempunyai keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya keterbatasan dalam
penggunaan variabel yang dilibatkan dalam penelitian. Diperlukan tambahan variabel
yang perlu dilibatkan dalam penelitian yang selanjutnya agar model yang terbangun
dapat lebih kompleks.
Semoga dengan adanya penelitian ini dapat membantu para pengajar khususnya
pengajar pelajaran Tarikh Islam dalam meningkatkan pemahaman dan minat santriwati.
Metode ini merupakan suatu metode yang dapat diterapkan dalam lingkungan
pendidikan. Dengan media pembelajaran berbasis video ini santriwati atau peserta didik
akan lebih cepat mengerti pembelajaran yang sedang diajarkan, dan memudahkan para
pengajar dalam memberikan pemahaman terhadap mereka.
DAFTAR RUJUKAN

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), 99.


Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 50.
Al-Quraibi, I., Tarikh Khulafa (Jakarta: Qisthi Press, 2009).
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997).
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2008). Hlm, 265
Baihaqi, Evaluasi Pembelajaran (Surabaya: Lapis_PGMI, 2008), 8.
Dian Maya Sari Sahat Siagin, “Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut
Lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Rambut,” vol.6 (April 2013):
Mardhiyah, Efektivitas Penggunaan Media Pembelajara Audio Visual Terhadap Motivasi,
Belajar Sejarah Kebudayaan Islam, 2016.
Muhtadi Abdul Mun’im, Metodologi Penelitian Untuk Pemula (Sumenep: Pusdilam, 2012),
46.
Mujtahidin, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura,
t.t.).
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002).
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Askara, 2003).
Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkolo, 2000), 279.
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Op. Cit Hlm. 218
Setyawan, D, “Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual pada mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam,” vol.1 (2019), 1–10.

Anda mungkin juga menyukai